NM Dan NP - Basis

LAMPIRAN A
PERHITUNGAN NERACA MASSA
Hasil perhitungan neraca massa pada prarancangan pabrik fatty alcohol

dari crude palm oil adalah sebagai berikut:
Kapasitas Produksi : 10,000 ton/tahun

10,000,000 kg/tahun
Waktu bekerja/tahun = 330 hari : 30,303.0303 kg/hari
1,262.6263 kg/jam
Satuan: kg/jam
Tebakan awal kapasitas bahan baku : 20,000 ton/tahun
2,525.2525 kg/jam
Setelah dihitung ternyata produk fatty alcohol yang dihasilkan sebesar

ton/tahun. Sehingga bahan baku perlu dikalikan dengan faktor koreksi
agar target produksi terpenuhi.
Faktor koreksi : 10,000

= 0.61446
16274.5816
Kapasitas bahan baku sebenarnya = 2,525.2525 x 0.61446

= 1551.65435 kg/jam
= 12289.1024 ton/tahun
Dalan pembuatan fatty alcohol terdapat 3 reaksi utama, yaitu:

a. Konversi reaksi hidrogenasi adalah 91 % (Noweck, 2011)
b. Konversi reaksi transesterifikasi adalah 95 % (Rachmaniah dkk, 2004)
c. Konversi reaksi esterifikasi adalah 98 % (Xin dkk, 2009)
Bahan baku CPO memiliki komponen seperti pada tabel A.1 berikut.
Tabel A.1 Komposisi CPO
No Komponen
Komposisi (%)
CPO:
1. a. FFA 4.46
b. Trigliserida 94.68
2. Impuritis 0.86
Total 100
(Sumber)
Perhitungan berat molekul :

Tabel A.1 BM FFA rata-rata(Lotero et al, 2005)
BM %berat BM rata-rata
No. Senyawa
(kg/kmol) (kg/kmol)
1 asam miristat 228 1.5 3.42
2 asam palmitat 256 47.9 122.624
3 asam stearat 284 4.2 11.928
4 asam oleat 282 37 104.34
5 asam linoleat 280 9.1 25.48
6 asam linolenat 278 0.3 0.834
Total 100 268.626
Tabel A.2 BM trigliserida rata-rata(Ketaren, 1986)

BM BM rata-rata
No. Senyawa %berat
(kg/kmol) (kg/kmol)
1 Trioleat gliserida 884 37.0 327.08
2 Trilinoleat gliserida 878 9.1 79.898
3 Tripalmitat gliserida 806 47.9 386.074
4 Tristearat gliserida 890 4.2 37.38
5 Trilinolenat gliserida 872 0.3 2.616
6 Trimiristat gliserida 722 1.5 10.83
Total 100 843.878
Tabel A.3 BM metil ester rata-rata(www.ipst.gatech.edu)

No. BM BM rata-rata
Senyawa %berat
(kg/kmol) (kg/kmol)
1. Metil miristat 242 1.5 3.63
2 Metil palmitat 270 47.9 129.33
3 Metil stearat 298 4.2 12.516
4 Metil oleat 296 37 109.52
5 Metil linoleat 294 9.1 26.754
6 Metil linolenat 292 0.3 0.876
Total 100 282.626
A.1 Perhitungan Neraca Massa pada Tangki Degumming (D-101)
Fungsi: Untuk menghilangkan sebagian impuritis
F1 = 2,525.2525 kg/jam
FFA = 0.0446
Trigliserida = 0.9468
Impuritis= 0.0086
Menghitung Derajat Kebebasan
Derajat kebebasan = Banyaknya variabel yang tidak diketahui -
banyaknya persamaan yang dapat dibentuk
= 7- 4= 3
Dari perhitungan derajat kebebasan diatas, rumusan permasalahan kurang
terdefinisi sehingga neraca massa tidak dapat diselesaikan karena derajat
kebebasan bernilai positif, yang menandakan bahwa perlunya 3 asumsi
lagi agar persamaan neraca massa pada tangki degumming (D-101) dapat
diselesaikan:
1. Air yang dibutuhkan untuk menghilangkan impuritis sebesar 75% berat
dari total kandungan impuritis dalam CPO (Soerawidjaja, 2006).
2. Air yang dipisahkan dalam proses degumming sebanyak 99,40% berat
dari total air yang masuk (Pore, 2006)
3. 0,5% impuritis masih terkandung dalam produk.
Reaksi:
H2SO4
R-CH2-COOH + CH3OH <-------> R-CH2-COOR + H2O
Neraca Massa Total: F1 + F2 = F3 + F4 . . . (1)
Neraca massa komponen:

FFA : F1 x X1 FFA = F4 x X4 FFA . . . (2)
Trigliserida : F1 x X1 Trl = F4 x X4 trl . . . (3)
Air : F2 x X2 air = F3 x X3 air + F4 x X4 air . . . (4)
Penyelesaian:
Dari pers (4):
F2 x X2 air = F3 x X3 air + F4 x X4 air . . . (4)
0,75 (F1 x X1 imp) = 0,994 (F2 x X2 air) + F4 x X4 air
0.75 x 21.7172 = 0.994 x 16.2879 + F4 x X4 air
16.2879 = 16.1902 + F4 x X4 air
F4 x X4 air = 0.09773 kg/jam
Dari pers (2):

F1 x X1 FFA = F4 x X4 FFA . . . (2)
F4 x X4 FFA= 112.626263 kg/jam
Dari pers (3):
F1 x X1 Trl = F4 x X4 trl . . . (3)
F4 x X4 trl = 2390.90909 kg/jam
Dari asumsi (3):

F4 imp x X4 imp = 0,005 (F1 x X1 imp)
F4 imp x X4 im= 0.005 x 21.7172
F4 imp x X4 im= 0.10859 kg/jam
Total komponen F4
F4 = F4 x X4 FFA + F4 x X4 trl + F4 imp x X4 imp + F4 x X4 air
= 2503.74167 kg/jam
Fraksi komponen masing-masing (X4):

a. F4 x X4 air = F4 air
X4 air= 3.9032E-05
b. F4 x X4 imp = F4 imp
X4 imp = 4.3369E-05
c. F4 x X4 trl = F4 trl
X4 trl = 0.95493
d. F4 x X4 FFA = F4 FFA
X4 FFA = 0.04498
Dari pers (1):

F3 = F1 + F2 - F4
= 37.7987 kg/jam
Tabel A.3 Neraca Massa pada Tangki Degumming (D-101)

Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen Xi4
Aliran 1 Aliran 2 Aliran 3 Aliran 4
FFA 112.626263 0 0 112.626263 0.04498
Trigliserida 2390.90909 0 0 2390.90909 0.95493
Impuritis 21.7172 0 21.6086 0.10858586 4.3E-05
Air 0 16.2878788 16.1901515 0.09772727 3.9E-05
2525.25253 16.2878788 37.7987374 2503.74167
Total 1
2541.5404040404 2541.5404040404
A.2 Perhitungan Neraca Massa pada Reaktor Esterifikasi (R-301)
Fungsi: Untuk mengkonversi FFA menjadi metil ester

F4 = 2503.74167 kg/jam
FFA = 0.04498
Impuritis= 4.3369E-05
Air = 3.9032E-05
Menghitung Derajat Kebebasan

Derajat kebebasan = Banyaknya variabel yang tidak diketahui -
banyaknya persamaan yang dapat dibentuk
= 9- 6 3
Dari perhitungan derajat kebebasan diatas, proses tidak terspesifikkan

dengan lengkap sehingga neraca massa tidak dapat diselesaikan karena
derajat kebebasan bernilai positif. Agar permasalahan dapat diselesaikan
pada reaktor esterifikasi (R-301), diperlukan beberapa asumsi:
1. Reaksi esterifikasi menggunakan metanol dengan perbandingan mol
10:1 terhadap FFA (Kurniasih, 2014).
2. Reaksi menggunakan katalis H2SO4 98% sebanyak 5% berat FFA
(Rahmaniah dkk, 2014).
3. Konversi reaksi 98% (Xin dkk, 2009).
Reaksi:
H2SO4
R-CH2-COOH + CH3OH <-------> R-CH2-COOR + H2O
Neraca Massa Total: F5 = F4 + F6 + F7
Neraca massa dengan reaksi kimia (Himmelblau, 2004):

Akumulasi = laju alir masuk - laju alir keluar +laju generasi - laju konsumsi
(F4 + F6 + F7) - F5 + (F metil ester + F air) - (F FFA + F metanol) = 0
(F4 + F6 + F7) + (F metil ester + F air) = F5 + (F FFA + F metanol)
Aliran masuk:
Aliran F4:
F4 FFA = 112.626263 kg/jam
N4 FFA = F4 FFA
BM FFA rata-rata
= 112.626263
268.626
= 0.41927 kmol/jam
Aliran F7:
Larutan metanol memiliki konsentrasi 99% terdiri dari 99% wt metanol
dan 1% wt air.
BM metanol= 100
((99/32)+(1/18))
= 31.753032 kg/kmol
FFA : Larutan metanol = 1: 10 (perbandingan rasio molar)

1 : 10 = F FFA : F larutan metanol
BM FFA BM metanol
1 : 10 = 112.626 : F larutan metanol
268.626 31.7530319735
F larutan metanol = 133.130275 kg/jam
F7 metanol = 0.99 x F larutan metanol

= 131.798972 kg/jam
N7 metanol = 131.798972
32
= 4.11872 kmol/jam
F7 air = 0.01 x F larutan metanol

= 1.3313 kg/jam
N7 air= 1.3313
18
= 0.07396 kmol/jam
F7 = 133.130275 kg/jam
Aliran F6:
Larutan H2SO4 memiliki konsentrasi 98%, terdiri atas 98% wt H2SO4
dan 2% wt air.
Larutan H2SO4 yang digunakan 5% wt FFA
F larutan H2SO4 = 0.05 x F4 FFA x X4 FFA
= 5.63131 kg/jam
F6 H2SO4 = 0.98 x F larutan H2SO4

= 5.51869 kg/jam
N6 H2SO4 = 5.51869
98
= 0.05631 kmol/jam
F6 air = 0.02 x F larutan H2SO4

= 0.11263 kg/jam
N6 air= 0.11263
18
= 0.00626 kmol/jam
F6 = 5.63131
kg/jam
Koefisien persamaan reaksi:

- FFA 1 = -1
- Metanol 2 = -1
- Metil ester 3= 1
- Air 4= 1
Laju pembentukan produk r (Reklaitis, 1983):

r = N in reaktan x X reaktan
-
Dimana,
r : laju reaksi (laju produksi molar, kmol/jam)
N in reaktan: laju molar eaktan masuk (kmol/jam)
X reaktan : konversi reaksi (%)
- : koefisien reaktan (-)
Konversi reaksi esterifikasi 98%, sehingga laju pembentukan metil ester

dan air dapat dihitung sebagai berikut:
Laju reaksi FFA (r)= 0.41927 x 0.98
1
r = 0.41088 kmol/jam
Neraca massa komponen keluar:

- N5 FFA = N FFA out
= N FFA in + 1 x r
= 0.41927 + ( -1 x 0.41088 )
= 0.00839 kmol/jam
F5 FFA = N x BM FFA
= 2.25253 kg/jam
- N5 metanol = N metanol out

= N metanol in + 2 x r
= 4.11872 + ( -1 x 0.41088 )
= 3.70784 kmol/jam
F5 metanol = N x BM metanol
= 118.65073 kg/jam
- N5 metil ester = N metil ester out

= N metil ester in+ 3 x r
= 0+ ( 1 x 0.41088 )
= 0.41088 kmol/jam
F5 metil ester = N x BM metil ester

= 116.126093 kg/jam
- N5 air= N air out

= N air in + 4 x r
= 0+ ( 1 x 0.41088 )
= 0.41088 kmol/jam
F5 air = N x BM air
= 7.39589 kg/jam
Neraca massa total: F5 = F4 + F6 + F7

F5 = 2,642.5033 kg/jam

- Trigliserida
X5 trl x F5 = F5 trl
X5 trl = 0.90479
- FFA
X5 FFA x F5 = F5 FFA
X5 FFA = 0.00085
- Metil ester
X5 metil ester x F5= F5 metil ester
X5 metil ester = 0.04395
- Air
X5 air x F5 = F5 air
X5 air = 0.0028
- Metanol
X5 metanol x F= F5 metanol
X5 metanol = 0.0449
- H2SO4
X5 H2SO4 x F5= F5 H2SO4
X5 H2SO4 = 0.00209
- Impuritis
X imp= 4.1E-05
Tabel A.4 Neraca Massa pada Reaktor Esterifikasi (R-301)

Keluar
Masuk (kg/jam) (kg/jam)
Komponen Xi5
FFA 112.6263 2.2525 0.00085
Trigliserida 2390.9091 2390.9091 0.90479
Impuritis 0.1086 0.1086 4.1E-05
Air 0.0977 0.1126 1.3313 7.3959 0.0028
H2SO4 5.5187 5.5187 0.00209
Metanol 131.7990 118.6507 0.0449
Metil Ester 116.1261 0.04395
2503.7417 5.6313 133.1303 2642.5033
Total 1
2642.5033 2642.5033
A.3 Perhitungan Neraca Massa pada Oil Centrifuge I (OC-301)
Fungsi: Untuk memisahkan antara minyak dan pengotor lainnya.
F8 = 2642.5033
FFA = 0.00085
Metanol = 0.0449
Metil ester = 0.04395
Air = 0.0028
H2SO4 = 0.00209
Asumsi:
1. Diharapkan pada Oil Centrifuge ini, pemisahan pengotor dari produk
mencapai 99% di aliran 9
Neraca Massa Total: F8 = F9 + F10

F9 = F9 metanol x X9 metanol+ F9 air x X9 air + F9 H2SO4 x X9 H2SO4
= (99% x F8 metanol x X8 metanol) + (99% x F8 air x X8 air) +
(99% x F8 H2SO4 x X8 H2SO4)
= 117.464223 + 7.32193 + 5.4635
= 130.24965 kg/jam
F10 = F8 - F9
= 2512.2536 kg/jam

F10 metanol= F8 metanol - F9 metanol
= 1.1865 kg/jam
F10 air = F8 air - F9 air

= 0.0740 kg/jam
F10 H2SO4 = F8 H2SO4 - F9 H2SO4

= 0.0552 kg/jam
Neraca massa komponen

- Trigliserida
X10 trl x F1= F10 trl
X10 trl = 0.9517
- FFA
X10 FFA x F10= F10 FFA
X10 FFA = 0.0009
- Metil ester
- Air
X10 air = 2.9439E-05
- Metanol
X10 metanol x F10= F10 metanol
X10 metanol = 0.00047
- H2SO4
X10 H2SO4 x F10= F10 H2SO4
X10 H2SO4 = 2.1967E-05
- Impuritis
X10 imp = 0.00065688
Tabel A.5 Neraca Massa pada Oil Centrifuge (OC-301)

Komponen Xi10
Aliran 8 Aliran 9 Aliran 10
FFA 2.2525 2.2525 0.00089662
Trigliserida 2390.9091 2390.9091 0.95169894
Impuritis 0.1086 0.1086 0.00065688
Air 7.3959 7.3219271403 0.0740 2.9439E-05
H2SO4 5.5187 5.4635 0.0552 2.1967E-05
Metanol 118.6507 117.46422291 1.1865 0.00047229
Metil Ester 116.1261 116.1261 0.04622387
2640.9616 130.24965005 2510.7119
Total 1
2640.9616 2640.9616
A.4 Perhitungan Neraca Massa pada Reaktor Transesterifikasi (R-302)
Fungsi: Untuk mengkonversi trigliserida menjadi metil ester
F10 = 2510.7119 kg/jam

Trl= 0.9517
FFA = 0.0009
Metanol = 0.00047
Air = 2.9439E-05
H2SO4 = 2.1967E-05
Impuritis= 0.00065688
Asumsi:
1. Reaksi transesterifikasi menggunakan metanol dengan perbandingan
mol 6:1 terhadap trigliserida (Rachmaniah dkk, 2014).
2. Reaksi menggunakan katalis NaOH sebanyak 5% berat trigliserida
(Eka, 2014 dan Rachmaniah,dkk, 2014)
3. Reaksi esterifikasi membentuk metil ester dan gliserol.
Reaksi:
CH2OOCCH2R
| NaOH
CH2OOCCH2R + 3CH3OH <----------> 3RCH2 COOR + CH2OHCHOHCH2OH
|
CH2OOCCH2R
Neraca Massa Total: F10 + F23 + F36 = F11
Neraca massa dengan reaksi kimia (Himmelblau, 2004):

Akumulasi = laju alir masuk - laju alir keluar +laju generasi - laju konsumsi
(F10 + F23 +F36)-(F11) + (F metil ester + F gliserol) - (F trl + Fmetanol) = 0
(F10 + F23 + F36) + (F metil ester + F gliserol) = (F11) + (F trl + F metanol)
Aliran masuk:
- Aliran F10:
F10 trl = 2390.9091 kg/jam
N10 = F10 trl
BM trl
= 2.83324 kmol/jam
- Aliran F23:
Larutan metanol memiliki konsentrasi 99%, terdiri dari 99% wt
metanol dan 1% wt ar.
BM metanol= 100
(( 99 / 32 ) + ( 1/ 18 ))
= 31.753 kg/kmol
Trigliserida : Larutan metanol = 1 : 6 (perbandingan rasio molar)
1 : 6 = F trl F larutan metanol
BM trl BM metanol
1 : 6 = 2390.9091 F larutan metanol
843.878 31.7530319735
F larutan metanol = 539.783804 kg/jam
F23 metanol= 99% x F larutan metanol

= 0.99 x 539.783804
= 534.385966 kg/jam
N23 metanol = 534.385966

32
= 16.6996 kmol/jam
F23 air = 1% x F larutan metanol

= 0.01 x 539.783804
= 5.39784 kg/jam
N23 air = 5.39784

18
= 0.29988 kmol/jam
- Aliran F36:
NaOH yang digunakan 5% wt trigliserida
F larutan NaOH = 5% x F10 trl

= 0.05 x 2390.9091
= 119.545455 kg/jam
F36 NaOH = 95% x F larutan NaOH

= 0.95 x 119.545455
= 113.568182 kg/jam
F36 air = 5% x F larutan NaOH

= 0.05 x 119.545455
= 5.97727 kg/jam
Koefisien persamaan reaksi:

- Trigliserida 1 = -1
- Metanol 2 = -3
- Metil ester 3= 3
- Gliserol 4= 1
Laju pembentukan produk r (Reklaitis, 1983):
r = N in reaktan x X reaktan
-
Dimana,
r : laju reaksi (laju produksi molar, kmol/jam)
N in reaktan: laju molar eaktan masuk (kmol/jam)
X reaktan : konversi reaksi (%)
- : koefisien reaktan (-)
Konversi reaksi esterifikasi 95%, sehingga laju pembentukan metil ester

dan air dapat dihitung sebagai berikut:
Laju reaksi Trl (r) = 2.83324 x 0.95
1
r = 2.69158 kmol/jam
Neraca massa komponen keluar:

- N11 Trl = N Trl out
= N trl in + 1 x r
= 2.83324 + ( -1 x 2.69158 )
= 0.14166 kmol/jam
F11 Trl = N x BM trl

= 119.545455 kg/jam
- N11 metanol= N metanol out

= N metanol in + 2 x r
= 16.6996 + ( -3 x 2.69158 )
= 8.62483 kmol/jam
F11 metanol= N x BM metanol

= 275.994458 kg/jam

= N metil ester in+ 3 x r
= 0.39414 + ( 3x 3 )
= 8.46887 kmol/jam

= 2393.52276 kg/jam
- N11 gliserol = N gliserol out

= N gliserol in+ 4 x r
= 0+ ( 1 x 2.69158 )
= 2.69158 kmol/jam
F11 gliserol = N x BM gliserol
= 247.878204 kg/jam
Neraca Massa Total: F10 + F23 + F36 = F11

F11 = 2510.7119 + 539.783804 + 119.545455
= 3170.0412 kg/jam
Neraca Massa Komponen

Komponen Minyak:
- Trigliserida:
X11 trl x F1 = F11 trl
X11 trl = 0.03771
- FFA:
X11 FFA = 0.00071
- Gliserol:
X11 gliserol x F11= F11 gliserol
X11 gliserol = 0.07819
- Metil ester:
X11 metil ester x F11 = F11 metil ester
- Air:
X11 air = 0.00361
- Metanol:
X11 metanol = 0.0871
- H2SO4:
X11 H2SO4 x F11= F11 H2SO4
X11 H2SO4 = 1.7409E-05
- Impuritis:
X11 imp x F11 = F11 imp
X11 imp = 3.4254E-05
- NaOH:
X11 NaOH = 0.03583
Tabel A.6 Neraca Massa pada Reaktor Transesterifikasi (R-302)
Komponen Xi11
FFA 2.2525 2.2525 0.00071
Trigliserida 2390.9091 119.5455 0.03771
Impuritis 0.1086 0.1086 3.4E-05
Air 0.0740 5.3978 5.9773 11.4491 0.00361
H2SO4 0.0552 0.0552 1.7E-05
Metanol 1.1865 534.385966 275.9945 0.08706
NaOH 113.5682 113.5682 0.03583
Metil Ester 116.1261 2393.5228 0.75504
Gliserol 247.878204 0.07819
2510.7119 539.7838 119.5455 3170.0412
Total 1
3170.0412 3170.0412
A.5 Perhitungan Neraca Massa pada Oil Centrifuge II (OC-302)
Fungsi: Untuk memisahkan biodiesel dari by-product dan pengotor lainnya.
F11 = 3170.0412 kg/jam

Trl= 0.03771
FFA = 0.00071
Gliserol = 0.07819
Air = 0.00361
Metanol = 0.08706
H2SO4 = 1.7409E-05
NaOH = 0.03583
Asumsi:
- Gliserol yang terpisah ke lapisan bawah diharapkan mencapai 99%.
- Air, metanol, asam sulfat dan natrium hidroksida bersifat polar sehingga
saling larut dan diharapkan dapat terpisah mencapai 99%.

- F12 = F12 gliserol + F12 metanol + F12 air + F12 H2SO4 + F12 NaOH
= (99% x F11 gliserol) + (99% x F11 metanol) + (99% x F11 air) +
(99% x F11 H2SO4) + (99% x F11 NaOH)
= 245.399422 + 273.234513 + 11.3346 + 0.05464 + 112.433
= 642.455649 kg/jam
- F13 = F11 - F12

= 3170.0412 - 642.455649
= 2527.5856 kg/jam

- F13 metanol= F11 metanol - F12 metanol
= 2.7599 kg/jam
- F13 air = F11 air - F12 air

= 0.1145 kg/jam
- F13 H2SO4 = F11 H2SO4 - F12 H2SO4

= 0.0006 kg/jam
- F13 gliserol = F11 gliserol - F12 gliserol

= 2.47878 kg/jam
- F13 NaOH = F11 NaOH - F12 NaOH

= 1.1357 kg/jam

- Trigliserida:
X13 trl = 0.0473
- FFA:
X13 FFA = 0.00089
- Gliserol:
- Metil ester:
- Air:
X13 air = 4.5296E-05
- Metanol:
X13 metanol = 0.00109
- H2SO4:
X13 H2SO4 x F13= F13 H2SO4
X13 H2SO4 = 2.1834E-07
- Impuritis:
X13 imp = 4.296E-07
- NaOH:
X13 NaOH x F13 = F13 NaOH
X13 NaOH = 0.00045
Tabel A.7 Neraca Massa pada Oil centrifuge II (OC-302)

Komponen Xi13
FFA 2.2525 2.2525 0.0009
Trigliserida 119.5455 119.5455 0.0473
Impuritis 0.1086 0.1075 0.0011 0.0000
Air 11.4491 11.33457893 0.1145 0.0000
H2SO4 0.0552 0.054635 0.0006 0.0000
Metanol 275.9945 273.23451315 2.7599 0.0011
NaOH 113.5682 112.4325 1.1357 0.0004
Metil Ester 2393.5228 2393.5228 0.9470
Gliserol 247.8782 245.3994216 2.4788 0.0010
3164.3744 642.56314868 2521.8113
Total 1
3164.3744 3164.3744
A.6 Perhitungan Neraca Massa pada Wash Tank (WT-401)
Fungsi: Untuk menghilangkan sisa by product yang terikut pada biodiesel.

F13 = 2521.8113 kg/jam
Trl= 0.0473
FFA = 0.0009
Gliserol = 0.0010
Air = 0.0000
Metanol = 0.0011
H2SO4 = 0.0000
Impuritis= 0.0000
NaOH= 0.0004
Asumsi: Air yang dibutuhkan dalam pencucian sebesar 30% dari bahan yang
masuk.
Neraca Massa Total: F13 + F17 = F18

- F17 air = 30% x F13
= 327.835466 kg/jam
- F18 = F13 + F17

= 2521.8113 + 327.835466
= 2849.6467 kgjam

- Trigliserida:
X18 trl = 0.04195
- FFA:
X18 FFA = 0.00079
- Gliserol:
- Metil ester:
- Air:
X18 air = 0.11508
- Metanol:
X18 metanol = 0.00097
- H2SO4:
X18 H2SO4 x F18= F18 H2SO4
X18 H2SO4 = 1.9E-07
- Impuritis:
X18 imp = 3.8E-07
- NaOH:
X18 NaOH = 0.0004
Tabel A.8 Neraca Massa pada Wash Tank (WT-401)

Komponen Xi18
FFA 2.2525 2.2525 0.0008
Trigliserida 119.5455 119.5455 0.0420
Impuritis 0.0011 0.0011 0.0000
Air 0.1145 327.8355 327.9500 0.1151
H2SO4 0.0006 0.0006 0.0000
Metanol 2.7599 2.7599 0.0010
NaOH 1.1357 1.1357 0.0004
Metil Ester 2393.5228 2393.5228 0.8399
Gliserol 2.4788 2.4788 0.0009
2521.8113 327.8355 2849.6467
Total 1
2849.6467 2849.6467
A.7 Perhitungan Neraca Massa pada Oil Centrifuge III (OC-303)
Fungsi: Untuk memisahkan biodiesel dari pengotor.
F18 = 2849.6467
Trl= 0.0420
FFA = 0.0008
Gliserol = 0.0009
Air = 0.1151
Metanol = 0.0010
H2SO4 = 0.0000
Impuritis= 0.0000
NaOH = 0.0004
Asumsi: 99% pengotor yang masih terkandung pada produk terpisah pada
alat ini.

- F19 = F19 gliserol + F19 metanol + F19 air + F19 H2SO4 + F19 NaOH
= (99% x F18 gliserol) + (99% x F18 metanol) + (99% x F18 air)
+ (99% x F18 H2SO4) + (99% x F18 NaOH)
= 2.45399422 + 2.73234513 + 324.67 + 0.00055 + 1.12433
= 330.981667 kg/jam
- F20 = F18 - F19

= 2849.6467 - 330.981667
= 2518.6651 kg/jam

- F20 metanol= F18 metanol - F19 metanol
= 0.0276 kg/jam
- F20 air = F18 air - F19 air

= 3.2795 kg/jam
- F20 H2SO4 = F18 H2SO4 - F19 H2SO4

= 0.0000 kg/jam
- F20 gliserol = F18 gliserol - F19 gliserol

= 0.0248 kg/jam
- F20 NaOH = F18 NaOH - F19 NaOH

= 0.0114 kg/jam

- Trigliserida:
X20 trl = 0.04746
- FFA:
X20 FFA = 0.00089
- Gliserol:
X20 gliserol = 9.8E-06
- Metil ester:
- Air:
X20 air = 0.00130208
- Metanol:
X20 metanol = 1.1E-05
- H2SO4:
X20 H2SO4 x F20= F20 H2SO4
X20 H2SO4 = 2.1911E-09
- Impuritis:
X20 imp = 4.3112E-07
- NaOH:
X20 NaOH = 4.5E-06
Tabel A.7 Neraca Massa pada Oil centrifuge III (OC-303)

Komponen Xi20
FFA 2.2525 2.2525 0.0009
Trigliserida 119.5455 119.5455 0.0475
Impuritis 0.0011 0.0011 0.0000
Air 327.9500 324.67045665 3.2795 0.0013
H2SO4 0.0006 0.00054635 0.0000 0.0000
Metanol 2.7599 2.7323451315 0.0276 0.0000
NaOH 1.1357 1.124325 0.0114 0.0000
Metil Ester 2393.5228 2393.5228 0.9503
Gliserol 2.4788 2.453994216 0.0248 0.0000
2849.6467 330.98166734 2518.6651
Total 1
2849.6467 2849.6467
A.7 Perhitungan Neraca Massa pada Evaporator I (EV-501)
Fungsi: Untuk menguapkan sisa air yang keluar bersama biodiesel.
F20 = 2518.6651 kg/jam

Trl= 0.0475
FFA = 0.0009
Gliserol = 0.0000
Air = 0.0013
Metanol = 0.0000
H2SO4 = 0.0000
Asumsi:
1. Air yang teruapkan sebanyak 90%.
2. Metanol yang teruapkan mencapai 100%.

- F21 = (90% x F20 air) + (100% x F20 metanol)
= 2.95155 + 0.0276
= 2.97915 kg/jam
- F22 = F20 - F21

= 2515.6859 kg/jam

- F22 air = 10% x F20 air
= 0.32795 kg/jam
- F22 trl = F20 trl

= ### kg/jam
- F22 FFA = F20 FFA
= 2.2525 kg/jam
- F22 metil ester = F20 metil ester

= 2393.5228 kg/jam
- F22 gliserol = F20 gliserol

= 0.0248 kg/jam
- F22 imp = F20 imp

= 0.0011 kg/jam
- F22 NaOH = F20 NaOH

= 0.0114 kg/jam

- Trigliserida:
X22 trl = 0.04752
- FFA:
X22 FFA = 0.0009
- Gliserol:
X22 gliserol = 9.9E-06
- Metil ester:
- Air:
X22 air = 0.00013
- H2SO4:
X22 H2SO4 x F22= F22 H2SO4
X22 H2SO4 = 2.1937E-09
- Impuritis:
X22 imp = 4.3164E-07
- NaOH:
X22 NaOH = 4.5E-06
Tabel A.10 Neraca Massa pada Evaporator I (EV-501)

Komponen Xi22
FFA 2.2525 2.2525 0.0009
Trigliserida 119.5455 119.5455 0.0475
Impuritis 0.0011 0.0011 0.0000
Air 3.2795 2.9515 0.3279 0.0001
H2SO4 0.0000 0.0000 0.0000
Metanol 0.0276 0.0276 0.0000
NaOH 0.0114 0.0114 0.0000
Metil Ester 2393.5228 2393.5228 0.9514
Gliserol 0.0248 0.0248 0.0000
2518.6651 2.9791 2515.6859
Total 1
2518.6651 2518.6651
A.8 Perhitungan Neraca Massa Pada Reaktor Hidrogenasi (R-303)
Fungsi : untuk mengkonversi metil ester menjadi fatty alcohol
Asumsi :
1. Reaksi hidrogenasi menujukkan konversi sebesar 91 % metil ester

(Noweck,2011)
2. Sebanyak 25 mol H2 berlebih dialirkan dalam reaktor hidrogenasi
yang bertujuan untuk mempertahankan lapisan katalis (Dr. Z, 2000)
Reaksi :
CuCr
RCOOCH3+2h2 RCH2OH+CH3OH
Neraca Massa Total : F23 + F29 = F24

Neraca Massa dengan reaksi kimia (Himmelblau,2004) :
Akumulasi = Laju alir masuk - laju alir keluar + laju generasi - laju konsumsi
(F24+F29) - F25 + ( F fatty alcohol + F metanol ) - ( F metil ester + F

hidrogen ) = 0
(F24 + F29) + ( F metil ester + F hidrogen) = F25 + ( F fatty alcohol + F metanol)
Aliran Masuk :
Aliran F23 :
F24 metil ester = 2393.5228 kg/jam
N24 metil ester = F24 metil ester / BM metil ester
N24 metil eset 2393.5228 kg/jam

282.626 kg/kmol
N24 metil ester = 8.4689 kmol/jam
Aliran F29
N29 H2 = 25 x N24 metil ester

N29 H2=25 x 8.4689 kg/jam
N29 H2 =211.7217 kg/jam
F29 H2 = N29 H2 x BM H2
F29 H2= 211.7217 x 2
F29 H2 = 423.4435 kmol/jam
Koefisien persamaan reaksi :

- Metil ester 1 = -1
- Hidrogen 2 = -2
- Fatty Alcohol 3 = 1
- Metanol 4= 1
Laju pembentukan produk (r) (Reklaitis,1983)
r = Nin reaktan x X reaktan

- s
Dimana,
r = laju reaksi (laju produksi molar (kmol/jam))
Nin Reaktan = laju molar reaktan masuk (kmol/jam))
X reaktan = konversi reaksi (%)
- s = koefisien reaktan (-)
Konversi reaksi hidrogenasi 91 %, sehingga laju pembentukan fatty alcohol

dan metanol dapat dihitung sebagai berikut :
Laju reaksi fatty alcohol (r) = 8.4689 kmol/jamx 91%

- -1
r = 7.7067 kmol/jam
Neraca massa komponen keluar :

= N metil ester in + 1 x r
= 8.4689 kmol/jam + -1 x 7.7067
= 0.7622 kmol/jam +

= 0.7622 kmol/jamx 282.6260
- Hidrogen = N H2 out
= NH2 in + 2 r
= 211.7217 kmol/jam+ -2 x 7.7067 kmol/jam
N25 H2 = 196.30840 kmol/jam
F25 H2 = N x BM H2
= 196.30840 kmol/jamx 2 kg/kmol
F25 H2 = 392.6168 kg/jam
- Fatty alcohol = N fatty alcohol out

= N fatty alcohol + 3 r
= 0 kmol/jam+ 7.7067 kmol/ x 1
N25 fatty alcohol = 7.7067 kmol/jam
F25 fatty alcohol = N x BM fatty alcohol
= 7.7067 kmol/jamx 266.6354
F25 fatty alcohol = 2054.8714 kg/jam
- Metanol = N metanol out

= N metanol in + 4 r
= 0 kmol/jam+ 1 x 7.7067
N25 metanol= 7.7067 kmol/jam
F25metanol = N x BM metanol
= 7.7067 kmol/jamx 32
F25metanol = 246.6135 kg/kmol
Neraca Massa Total : F24 + F29 = F25
F25 = 2518.6651 + 423.4435

= 2942.10855 kg/jam

Komponen Minyak :
- Trigliserida :
X25 tri x F25 = F25 trigliserida

= 119.5455
2942.1086
= 0.0406
- FFA
X25 ffa x F25 = F25 ffa

= 2.2525
2942.1086
= 0.0008
- Gliserol
X25 gliserol x F25 = F25 Gliserol

= 0.0248
2942.1086
= 0.00001
- Metil Ester

= 215.4170
2942.1086
= 0.0732
- Air
X25 air x F25 F25 air

= 3.2795
2942.1086
= 0.0011
- impuritis
X25 impuritis x F25 = F25 impuritis
= 0.0011
2942.1086
= ###
- NaOH

= 0.0114
2942.1086
= 0.0000
- H2
XH2 x F25 = F25 H2

= 392.6168
2942.1086
= 0.1334
- H2SO4
X25 H2SO4 x F25 = F25 H2SO4

= 0.0000
2942.1086
= ###
- Metanol
X25 metanol x F25 = F25 metanol
= 246.6135
2942.1086
= 0.08382
- Fatty Alcohol = 1- (X25 tri + X25 ffa + X25 air + X25

metanol + X25 gliserol + X25 imp +
X25 H2SO4 +X25 H2)
= 0.6670
Tabel A.11 Neraca Massa pada Reaktor Hidrogenasi (R-303)

Komponen Xi
FFA 2.2525 2.2525 0.0008
Trigliserida 119.5455 119.5455 0.0406
Impuritis 0.0011 0.0011 3.7E-07
Air 0.3279 0.3279 0.0011
H2SO4 0.0000 0.0000 1.9E-09
Metanol 246.6135 0.08382
NaOH 0.0114 0.0114 0.0000
Metil Ester 2393.5228 215.4170 0.0732
Gliserol 0.0248 0.0248 0.00001
Fatty Alcohol 2054.8714 0.6670
H2 423.4435 392.6168 0.1334
2515.6859 423.4435 3031.6819
Total 1
2939.1294 3031.6819
A. 9 Perhitungan Neraca Massa Pada Gas Boot (GB-101)
Fungsi untuk memisahkan antara liquid dan gas
Asumsi
1. Hanya Gas Hidrogen yang keluar menjadi produk atas dan sisanya
menjadi produk bawah
Neraca massa Total = F25 = F26 + F27

F26 = F25 H2
F26 = ### kg/jam
F27 = F25 - F26

= 2939.1294 - ###
= 2546.5126
F27 trigliserida = F25 trigliserida

F27 trigliserida = 119.5455 Kg/jam
F27 FFA = F25 FFA
F27 FFA = 2.2525 Kg/jam
F27 gliserol = F25 gliserol
F27 gliserol = 0.0248 Kg/jam
F27 metil ester = F25 metil ester
F27 metil ester = 215.4170 Kg/jam
F27 air = F25 air
F27 air = 0.3279 Kg/jam
F27 impuritis = F25 impuritis
F27 impuritis = 0.0011 Kg/jam
F27 NaOH = F25 NaOH
F27 NaOH = 0.0114 Kg/jam
F27 metanol = F25 metanol
F27 metanol = 246.6135 Kg/jam
F27 fatty alcohol = F25 fatty alcohol

Komponen Minyak :
- Trigliserida
- X27trigliserida x F27 = F27 trigliserida
= ###
2546.5126
X27 trigliserida = 0.0469
- FFA
- X27 ffa x F27 = F27 ffa
= 2.2525
2546.5126
X27 ffa = 0.0009
- Gliserol
- X27 gliserol x F27 = F27 gliserol
0.0248
2546.5126
X27 gliserol = ###
- Metil ester
- X27 metil ester x F27= F27 metil ester
= 215.4170
2546.5126
- Air
- X27 air x F27 = F27 air
= 0.3279
2546.5126
X27 air = 0.0001
- Impuritis
- X27 impuritis x F27 = F27 impuritis
= 0.0011
2546.5126
X27 impuritis = ###
- NaOH
- X27 NaOH x F27 = F27 NaOH
= 0.0114
2546.5126
X27 NaOH = ###
- Fatty Alcohol
- X27 fatty alcohol x F27 = F27 fatty alcohol
= 2054.8714
2546.5126
X27 fatty alchol = 0.8069
- Metanol = 1- (X27 tri + X27 ffa + X27 metil

ester + X27 air + X27 NaOH
+X27 imp + X27 gliserol + X27
fatty alcohol
= 0.0605
Tabel A.12 Neraca Massa pada Gas Boot (GB-101)
Komponen Xi 27
FFA 2.2525 2.2525 0.0009
Trigliserida 119.5455 119.5455 0.0469
Impuritis 0.0011 0.0011 0.0000
Air 0.3279 0.3279 0.0001
Metanol 246.6135 246.6135 0.0605
NaOH 0.0114 0.0114 4.5E-06
Metil ester 215.4170 215.4170 0.0846
Gliserol 0.0248 0.0248 9.7E-06
Fatty alcohol 2054.8714 2054.8714 0.8069
H2 392.6168 392.6168 0
3031.6819 392.6168 2639.0651
Total 1
3031.6819 3031.6819
A.10 Perhitungan Neraca Massa pada Decanter I (DK-101)

Fungsi : Untuk memisahkan air, gliserol, NaOH dan impuritis yang
masih terkandung pada produk
Asumsi :
1. Semua pengotor terpisah sempurna dari produk sebagai limbah
Neraca Massa Total : F27 = F28 + F31

F31 = F27 air + F27 gliserol + F27 impuritis + F27 NaOH
F31 = 0.3279 + 0.0248 + 0.0011 + 0.0114
= 0.3652 kg/jam
F28 = F27 - F31

= 2639.0651 - 0.3652
= 2638.6999 kg/jam

Komponen Minyak
- Trigliserida :
X28 trigliserida x F28 = F28 trigliserida
= 119.5455
2638.6999
- FFA :
= 2.2525
2638.6999
X28 ffa = 0.0009
- Metanol :
X28 Metanol x F28 = F28 Metanol
= 246.6135
2638.6999
X28 metanol = 0.0935
- Metil ester
X28 Metil ester x F28 = F28 metil ester
= 215.4170
2638.6999
- Fatty Alcohol = 1- ( X28 tri + X28 ffa + X28 metanol + X28
metil ester )
= 0.7787
Tabel A.13 Neraca Massa pada Decanter I (DK-101)

Komponen Xi 28
FFA 2.2525 2.2525 0.0009
Trigliserida 119.5455 119.5455 0.0453
Impuritis 0.0011 0.0011 0
Air 0.3279 0.3279 0
Metanol 246.6135 246.6135 0.0935
NaOH 0.0114 0.0114 0
Metis ester 215.4170 215.4170 0.0816
Gliserol 0.0248 0.0248 0
Fatty Alcohol 2054.8714 2054.8714 0.7787
2639.0651 0.3651804533 2638.6999
Total 1
2639.0651 2639.0651
A. 13 Perhitungan Neraca Massa pada Evaporator III (EV-503)

Fungsi : Untuk memisahkan metanol yang terkandung dalam produk
Asumsi :
1. Metanol yang terkandung dalam umpan teruapkan sempurna

F32 = F28 metanol
= 246.6135 kg/jam
F33 = F28 - F32
= 2638.6999 - 246.6135
F33 = 2392.0864 kg/jam

F33 trigliserida = F28 trigliserida
F33 trigliserida = 119.5455 kg/jam
F33 ffa = F28 ffa
F33 ffa = 2.2525 kg/jam
F33 metil ester = F28 metil ester
F33 fatty alcohol = F28 fatty alcohol

Komponen Minyak :
- Trigliserida
= 119.5455
2392.0864
- FFA
= 2.2525
2392.0864
X33 ffa = 0.0009
- Metil ester x F33 = F33 metil ester
= 215.4170
2392.0864
= 0.0901
- Fatty Alcohol = 1- ( X33 tri + X33 ffa + X33 metil ester)
= 0.8590
Tabel A.14 Neraca Massa pada Evaporator III (EV-503)

Komponen Xi33
FFA 2.2525 2.2525 0.0009
Trigliserida 119.5455 119.5455 0.0500
Metanol 246.6135 246.6135 0
Metil Ester 215.4170 215.4170 0.0901
Fatty Alcohol 2054.8714 2054.8714 0.8590
2638.6999 246.6135 2392.0864
Total 1
2638.6999 2638.6999
A.14 Perhitungan Neraca Massa pada Oil Centrifuge IV (OC-304)

Fungsi : Untuk memisahkan biodiesel dari fatty alcohol
Asumsi :
1. Diharapkan pemisahan ini dapat mencapai 100% fatty alcohol
2. Biodiesel berada pada produk bawah yang kemudian di reycle ke
tangki hidrogenasi

F35 = 100% x F33 fatty alcohol
= 100% x 2054.8714
= 2054.87141 kg/jam
F34 = F33 - F35

= 2392.0864 kg/jam - 2054.87 kg/jam
= 337.2150 kg/jam

Komponen Minyak :
- Trigliserida
= 119.5455
337.2150
- FFA
= 2.2525
337.2150
X34 ffa = 0.0067
- Metil ester
= 215.4170
337.2150
= 0.6388
- Fatty alcohol = 1 - ( X34 tri + F34 ffa + f34 metil ester)

= 0
Tabel A.15 Neraca Massa paa Oil Centrifuge IV (OC-304)

Komponen Xi 34
FFA 2.2525 2.2525 0.0067
Trigliserida 119.5455 119.5455 0.3545
Metil ester 215.4170 215.4170 0.6388
Fatty Alcohol 2054.8714 2054.8714 0
2392.0864 0 337.2150
Total 1
2392.0864 337.2150
A.15 Perhitungan Neraca Massa pada Evaporator II (EV-502)

Fungsi : Untuk memisahkan metanol dari produk samping gliserol
Asumsi :
1. Diharapkan metanol 100 % teruapkan dan selanjutnya akan di reycle
2. Air yang teruapkan sebesar 90 %

F15 = 90% x F12 air + 100% x F12 metanol
= 90% x 11.3346 + 100% x ###
F15 = 283.4356 kg/jam
F14 = F12 - F15

= 642.5631 - 283.4356
= 359.1275 kg/jam

F14 air = 10% x F12 air
= 10% x 11.3346
= 1.13346 kg/jam
F14 gliserol = F12 gliserol

= 245.3994 kg/jam
F14 H2SO4 = F12 H2SO4

= 0.0546 kg/jam
F14 NaOH = F12 NaOH
= 112.4325 kg/jam

Komponen Minyak
- gliserol
X14 gliserolx F14 = F14 gliserol
= 245.3994
359.1275
- Air
= 1.13346
359.1275
X14 air = 0.0032
- H2SO4
X14 H2SO4 x F14 = F14 H2SO4
= 0.0546
359.1275
X14 H2SO4 = 0.0002
- Impuritis
X14 impuritis x F14 = F14 impuritis
= 0.1075
359.1275
X14 impuritis = 0.0003
- NaOH = 1 - (X14 gliserol+ X14 air + X14 H2SO4 + X14 impuritis)

= 0.3131
Tabel A.16 Neraca Massa pada Evaporator II (EV-502)

Komponen Xi14
Gliserol 245.3994 245.3994 0.6833
H2SO4 0.0546 0.0546 0.0002
NaOH 112.4325 112.4325 0.3131
Air 11.33458 10.2011 1.1335 0.0032
Impuritis 0.1075 0.1075 0.0003
Metanol 273.2345 273.2345 0
642.5631 283.4356 359.1275
Total 1
642.5631 642.5631
A.16 Perhitungan Neraca Massa pada Decanter II (DK-102)

Fungsi : untuk memisahkan produk samping dari pengotor-pengotor
Asumsi :
1. Pemisahan ini diharapkan air dan NaOH yang terikut bersama
gliserol hanya 1 % saja dan lainnya terbuang sebagi limbah.
Neraca Massa Total : F16 = F38 +F37

F38 = F16 air x 99% + F16 H2SO4 + F16 99% + F16 imp
= 1.1221 + 0.0546 + ### + 0.1075
= 112.5924 kg/jam
F37 = F16 - F38

= ### - ###
= 246.5351 kg/jam

Komponen Minyak :
- Gliserol
X37 gliserol x F37 = F37 gliserol
= 245.3994
246.5351
= 0.9954
- Air
= 0.0113
246.5351
= 0.0000
- NaOH = 1 - ( X37 gliserol + X37 air)
= 0.0046
Tabel A.17 Neraca Massa pada Decanter

Komponen Xi37
Gliserol 245.3994 245.3994 0.9954
H2SO4 0.0546 0.0546
NaOH 112.4325 111.3082 1.1243 0.0046
Air 1.1335 1.1221 0.0113 0.0000
Impuritis 0.1075 0.1075 Err:522
359.1275 112.5924 246.5351
Total Err:522
359.1275 359.1275
A.17 Perhitungan Neraca Massa pada Distilasi ( D-401)

Fungsi : recovery metanol
Catatan :
- Asam sulfat menjadi bottom product karena memiliki titik didih
yang lebih tinggi didih yang lebih tinggi dibandingkan metanol air.
- Distilasi menggunakan sistem pemisah biner

- Diharapkan konsentrasi metanol yang dihasilkan adalah 99%
Neraca massa total : F15 = F39 + F40

F15 = ###
- Air
F15 air = 17.5230 kg/jam
N15 air = 17.5230 kg/jam
18 kg/kmol
= 0.9735 kmol/jam
- Metanol
F15 metanol= 637.3122 kg/jam
= 637.3122 kg/jam
32 kg/kmol
= 19.9160 kmol/jam
- H2SO4
F15 H2SO4 = 5.4635 kg/jam
= 5.4635 kg/jam
98 kmol/jam
= 0.0558 kmol/jam
Komposisi berat metanol-air =
% wt.metanol = m.metanol
x 100%
m.metanol + m.air
% wt.metanol = 637.3122
x 100%
### + 17.5230
= 97.32%
% wt.air = m.air
x 100%
m.metanol + m.air
= 17.5230
x 100%
### + 17.5230
= 2.68%
Maka, fraksi mol umpan metanol antara campuran metanol-air dalam mol
dapat dihitung sebagai berikut :
Xf air = %wt.air /BM
x 100%
%wt.air /BM + %wt.metanol/
= 2.68% / 18
x 100%
2.68% / 18 + 97.32% / 32
= 0.0466
Xfmetanol = %wt.metanol / BM
x 100%
%wt.air /BM + %wt.metanol/BM
= 97.32% / 32
x 100%
2.68% / 18 + 97.32% / 32
= 0.9534
F umpan = F metanol + F air

= ### + 17.5230
F umpan = 654.8353 kg/jam
BM rata-rata = 100
x 100%
2.73 / 18 + ### / 32
BM rata-rata = 31.33 kg/kmol

N umpan = 20.8981 kmol/jam
Kadar metanol yang diinginkan pada produksi atas untuk di umpankan

kembali ke tangki metanol adalah 99 %wt, maka :
XD = 99 / 32
99 / 32 + 1 / 18
= 0.982
Asumsi : Xw = 0,5 % (persen mol) = 0.005 (Geancoplis,1993)
Neraca massa total :
F = D + W (karena digunakan fraksi mol, maka rumus berubah)
N = D+W
W = N-D
Neraca massa komponen :

- Metanol
N. Xf = ( D. XD) + ( W.Xw)
N. Xf = ( D . XD) + [(N - D) . Xw)]
20.8981 x 0.9534 = ( D x 0.982 ) + [ ( 20.8981 - D) 0.005 ]

19.9242 = 0.982 D + 0.1045 - 0.005 D
19.8197 = 0.9774 D
D = 20.2788 kmol/jam
W = 0.6193 kmol/jam
F40
N40 metanol = XD . D
= 0.982 x 20.2788
N40 metanol = 19.9211 kmol/jam
F40 metanol = 19.9211 kmol/jamx 32 kg/kmol
F40 metanol = 637.4756 kg/jam
N40 air = ( 1 - XD) x D

= ( 1- 0.982 )x 20.2788 kmol/jam
N40 air = 0.3577 kmol/jam
F40 air = 0.3577 kmol/jamx 18 kg/mol
F40 air = 6.4391 kg/jam
F41 = F15 - F40
= 660.2988 - 643.9148
F41 = 16.3840 kg/jam
F41 metanol = F15 metanol - F40 metanol
= 637.3122 - 637.4756
F41 metanol = (0.1634) kg/jam
F41 air = F15 air - F40 air
= 17.5230 - 6.4391
F41 air = 11.0839 kg/jam
F41 H2SO4 = 5.4635 kg/jam
N41 H2SO4 = 0.0558 kmol/jam
Tabel A.18 Neraca Massa pada Distilasi (D-401)

Komponen
Air 17.5230 6.4391 11.0839006425
Metanol 637.3122 637.4756059347 -0.1633853745
H2SO4 11.0839006425 11.0839006425
665.9192 643.9147534694 22.0044159106
Total
665.9192 665.9192
Kapasitas Produksi = 2054.8714 24 jam 330 har 1 ton
x x x
jam 1 har 1 tah 1000 kg
= 16274.5816 ton/tahun
Kapasitas produksi = 10000 ton/tahun

16274.5816 ton/tahun
= 0.6145
Jadi, bahan baku yang digunakan harus dikalikan 0,6145

+ CH2OHCHOHCH2OH
atty alcohol + F metanol)
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA ENERGI
Kapasitas Produksi : 10,000 ton/tahun

30.3030 ton/tahun
Waktu Operasi : 330 hari/tahun
Bahan Baku : Crude Palm Oil (CPO)
Produk Utama : Fatty Alcohol
Produk Samping : Gliserol
B.1 Panas Sensibel

Panas sensibel dapat dihitung dengan menggunakan persamaan seperti
yang ditunjukkan pada persamaan B-1 (Perry, 1986):
= =m Cp
= ()
dimana:
Q = Laju alir energi (kkal/jam)
m = Laju alir massa zat (kg/jam)
Tref = Suhu referensi (25 C = 298 K)
Tref = Suhu operasi (C atau K)
Cp = Kapasitas panas (kj/kmol.K atau kkal/kg.C)
B.2 Panas Laten

Panas laten dapat dihitung dengan menggunakan persamaan seperti
yang ditunjukkan pada persamaan B-2 (Perry, 1986):
=
dimana:
= Panas perubahan fasa (kkal/kg)
B.3 Perubahan Panas

- Panas sistem tanpa reaksi kimia:
= __
- Panas sistem dengan adanya reaksi kimia (Reklaitis, 1983):

= _+__
= _+__
dimana:
r = Laju reaksi (kmol/jam)
Hr = Panas reaksi pada suhu reaksi (kkal/kmol)
N out = Laju produk keluar (kmol/jam)
N in = Laju umpan masuk (kmol/jam)
B.4 Kapasitas Panas Cairan

Kapasitas panas untuk cairan dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan seperti yang ditunjukkan pada persamaan B-4 (Reklaitis, 1983):
=++^2+^3
sehingga:
= (_ )+/2 (^2_^2 )+/3 (^3_^3 )+/4(^4_^4)
Tabel B.1 Konstanta untuk mencari Cp cairan masing-masing komponen

Komposisi a b c d
FFA 0.00693 0.00000915
Trigliserida 0.451 0.0006
Impuritis 0.000924 0.00000122
Air 92.053 0.039953 -0.00021103 5.35E-07
Metil ester 89.1 2.71 -0.00615 0.00000575
H2SO4 26.004 0.70337 -0.0013856 1.03E-06
Metanol 40.152 0.31046 -0.0010291 1.46E-06
NaOH 87.639 -0.0004837 4.54E-06 1.19E-09
Gliserol 132.145 0.86007 -0.0019745 1.81E-06
Fatty Alcohol 50.508 3.5963 -0.0075402 0.000006442
(Sumber: Yaws, 1999)
B.5 Kapasitas Panas Gas

Kapasitas panas untuk gas dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan B-5 (Reklaitis, 1983)
=++^2+^3+^4
sehingga:
= (_ )+/2 (^2_^2 )+/3 (^3_^3 )+/4 (^4_^4 )
+/5(^5_^5)
Tabel B.2 Konstanta untuk mencari Cp gas hidrogen
Komposisi a b c d e
Hidrogen 25.399 0.020178 -0.000038549 3.19E-08 -8.76E-12
(Sumber: Yaws, 1999)
B.6 Tekanan Uap Murni Masing-Masing Komponen

Tekanan uap murni suatu komponen pada suhu tertentu dapat diperkira
dengan menggunakan persamaan Antoine B-6 (Reklaitis, 1983)
=+/+ log + +^2
B.7 Panas Penguapan

Panas penguapan suatu komponen dapat dihitung dengan menggunaka
persamaan B-7 (Reklaitis, 1983)
_= 1 /_ ^
dimana:
Hvap = Panas penguapan pada temperatur didihnya (kJ/mol)
A, n = Konstanta
T = Temperatur sistem (K)
Tc = Temperatur kritis (K)
B.8 Perhitungan Neraca Energi pada Alat-Alat
B.8.1 Heater I (H-101)
Q4=
F4 = 2503.74167 kg/jam
FFA =
Trigliserida =
Impuritis=
Air =
T = 30 C
P = 1 atm
Keterangan:
Q4 = Aliran panas bahan masuk heater I
Q5 = Aliran panas bahan keluar heater I
Qsi = Aliran panas yang dibawa steam masuk
Qso = Aliran panas yang dibawa kondensat keluar
Kondisi operasi:
T masuk = 30 C = 303 K
T keluar = 60 C = 333 K
T steam = 120 C = 393 K
a. Panas bahan baku masuk pada T = 303 K

Contoh perhitungan untuk trigliserida:
m = 2390.90909 kg/jam
=
^3 )+/4(^4_^4)
^3 )+/4 (^4_^4 )

Bahasa

NM Dan NP - Basis

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

NM Dan NP - Basis

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAMPIRAN A

PERHITUNGAN NERACA MASSA

Hasil perhitungan neraca massa pada prarancangan pabrik fatty alcohol

Kapasitas Produksi : 10,000 ton/tahun

Setelah dihitung ternyata produk fatty alcohol yang dihasilkan sebesar

Faktor koreksi : 10,000

Kapasitas bahan baku sebenarnya = 2,525.2525 x 0.61446

Dalan pembuatan fatty alcohol terdapat 3 reaksi utama, yaitu:

Perhitungan berat molekul :

Tabel A.2 BM trigliserida rata-rata(Ketaren, 1986)

Tabel A.3 BM metil ester rata-rata(www.ipst.gatech.edu)

A.1 Perhitungan Neraca Massa pada Tangki Degumming (D-101)

Fungsi: Untuk menghilangkan sebagian impuritis

Neraca Massa Total: F1 + F2 = F3 + F4 . . . (1)

Neraca massa komponen:

Dari pers (2):

Dari asumsi (3):

Fraksi komponen masing-masing (X4):

Dari pers (1):

Tabel A.3 Neraca Massa pada Tangki Degumming (D-101)

A.2 Perhitungan Neraca Massa pada Reaktor Esterifikasi (R-301)

Fungsi: Untuk mengkonversi FFA menjadi metil ester

Menghitung Derajat Kebebasan

Dari perhitungan derajat kebebasan diatas, proses tidak terspesifikkan

Neraca Massa Total: F5 = F4 + F6 + F7

Neraca massa dengan reaksi kimia (Himmelblau, 2004):

FFA : Larutan metanol = 1: 10 (perbandingan rasio molar)

F7 metanol = 0.99 x F larutan metanol

F7 air = 0.01 x F larutan metanol

F6 H2SO4 = 0.98 x F larutan H2SO4

F6 air = 0.02 x F larutan H2SO4

Koefisien persamaan reaksi:

Laju pembentukan produk r (Reklaitis, 1983):

Konversi reaksi esterifikasi 98%, sehingga laju pembentukan metil ester

Neraca massa komponen keluar:

- N5 metanol = N metanol out

- N5 metil ester = N metil ester out

F5 metil ester = N x BM metil ester

- N5 air= N air out

Neraca massa total: F5 = F4 + F6 + F7

Neraca massa komponen:

Tabel A.4 Neraca Massa pada Reaktor Esterifikasi (R-301)

A.3 Perhitungan Neraca Massa pada Oil Centrifuge I (OC-301)

Fungsi: Untuk memisahkan antara minyak dan pengotor lainnya.

Neraca Massa Total: F8 = F9 + F10

Neraca massa komponen:

F10 air = F8 air - F9 air

F10 H2SO4 = F8 H2SO4 - F9 H2SO4

Neraca massa komponen

Tabel A.5 Neraca Massa pada Oil Centrifuge (OC-301)

A.4 Perhitungan Neraca Massa pada Reaktor Transesterifikasi (R-302)

Fungsi: Untuk mengkonversi trigliserida menjadi metil ester

F10 = 2510.7119 kg/jam

Neraca Massa Total: F10 + F23 + F36 = F11

Neraca massa dengan reaksi kimia (Himmelblau, 2004):

F23 metanol= 99% x F larutan metanol

N23 metanol = 534.385966

F23 air = 1% x F larutan metanol

N23 air = 5.39784

F larutan NaOH = 5% x F10 trl

F36 NaOH = 95% x F larutan NaOH

F36 air = 5% x F larutan NaOH