Maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini adalah untuk terselenggaranya
dengan baik instalasi listrik. Peraturan ini lebih diutamakan pada keselamatan manusia
terhadap bahaya sentuhan serta kejutan arus, keamanan instalasi listrik beserta
perlengkapannya dan keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik.
Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai perencanaan,
pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan maupun
pengawasannya. Persyaratan umum instalasi listrik ini tidak berlaku untuk :
a) Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan untuk
menyalurkan berita dan isyarat.
b) Bagian dari instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan telekomunikasi dan
pelayanan kereta rel listrik.
c) Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan lain yang
digerakkan secara mekanik.
e) Instalasi listrik dengan tegangan rendah yang tidak melebihi 25 volt dan dayanya tidak
melebihi 100 watt
1. Pengertian
Instalasi Listrik Tenaga adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik
untuk melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia.
Kita akan lakukan Instalasi kabel Phase / tegangan untuk Saklar terlebih dahulu,
menggunakan kabel merah sebagai tanda kabel Instalasi Phase / tegangan.
Sambungkan kabel merah dari meteran PLN menuju input MCB pembagi terlebih dahulu,
sebagai pengaman untuk menghindari korsleting yang terjadi dalam rangkaian instalasi.
Sambungkan kembali kabel berwarna merah dari output MCB pembagi menuju salah satu
input terminal pada Saklar. Sambungkan kembali kabel berwarna merah dari output saklar
menuju salah satu terminal lampu. Untuk Saklar Seri (Jumlah terminal output sesuai dengan
banyaknya tombol yang tersedia).
Instalasi kabel untuk Phase / tegangan sudah beres, sekarang kita akan melakukan
Instalasi kabel 0 / Netral.
Instalasi kabel 0 / Netral kita gunakan kabel berwarna hitam. Sambungkan kabel hitam dari
meteran PLN langsung menuju terminal lampu. Instalasi Listrik 1 Phase pada Lampu dan
Saklar sudah selesai, kini saatnya untuk uji coba rangkaian Instalasi yang telah kita
kerjakan.
Langkah pengujian Instalasi Listrik 1 Phase pada Lampu dan Saklar sebagi berikut :
Nyalakan MCB meteran PLN, tes menggunakan tespen pada outputnya apakah aliran listrik
sudah ON / nyala. Jika sudah OK, nyalakan MCB pembagi. tekan tombol pada saklar, maka
lampu akan menyala, matikan tombol saklar maka lampu akan padam. Mudah bukan.
Instalasi 1 Phase Lampu & Saklar
Fungsi Stop Kontak dalam Instalasi Listrik 1 Phase adalah sebagai penghubung antara
peralatan-peralatan listrik yang akan digunakan dengan sumber listrik yang berasal dari
PLN.
<! --- Spoiler MCB to Saklar --- !> Cara pemasangan Stop Kontak dalam Instalasi Listrik 1
Phase sebagai berikut :
Selalu pastikan MCB dari PLN dan MCB pembagi dalam kondisi OFF / Mati sebelum
melakukan proses Instalasi, sebagai langkah pengamanan agar tidak tersengat aliran
Listrik. Siapkan peralatan-peralatan seperti (Tang potong, Tang Kombinasi, tespen dan
obeng). Sediakan 2 buah kabel dengan warna berbeda (Contoh : Merah & Hitam).
Kita akan lakukan Instalasi kabel untuk Phase / tegangan untuk Stop Kontak terlebih
dahulu, menggunakan kabel merah sebagai tanda kabel Instalasi Phase / tegangan.
Sambungkan kabel merah dari meteran PLN menuju input MCB pembagi terlebih dahulu,
sebagai pengaman untuk menghindari korsleting yang terjadi dalam rangkaian instalasi
Stop Kontak. Sambungkan kembali kabel berwarna merah dari output MCB pembagi
menuju salah satu input terminal pada Stop Kontak.
Instalasi kabel untuk Phase / tegangan Stop Kontak sudah beres, sekarang kita akan
melakukan Instalasi kabel 0 / Netral.
Instalasi kabel 0 / Netral untuk Stop Kontak menggunakan kabel berwarna hitam.
Sambungkan kabel hitam dari meteran PLN langsung menuju terminal Stop Kontak.
Instalasi Listrik 1 Phase pada Stop Kontakr sudah selesai, kini saatnya untuk uji coba
rangkaian Instalasi yang telah kita kerjakan.
Langkah pengujian Instalasi Listrik 1 Phase pada Stop Kontak sebagi berikut :
Nyalakan MCB meteran PLN, tes menggunakan tespen pada outputnya apakah aliran listrik
sudah ON / nyala. Jika sudah OK, nyalakan MCB pembagi. Kemudian tes lobang Stop
kontak menggunakan tespen. Jika Instalasinya benar, maka salah satu dari 2 lobang Stop
Kontak teraliri listrik. Jika sudah OK, maka Stop Kontak siap digunakan untuk
menyambungkan peralatan-peralatan listrik. Mudah bukan.