Anda di halaman 1dari 7

1) Persyaratan Instalasi Listrik

Maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini adalah untuk terselenggaranya
dengan baik instalasi listrik. Peraturan ini lebih diutamakan pada keselamatan manusia
terhadap bahaya sentuhan serta kejutan arus, keamanan instalasi listrik beserta
perlengkapannya dan keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik.

Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai perencanaan,
pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan maupun
pengawasannya. Persyaratan umum instalasi listrik ini tidak berlaku untuk :

a) Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan untuk
menyalurkan berita dan isyarat.

b) Bagian dari instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan telekomunikasi dan
pelayanan kereta rel listrik.

c) Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan lain yang
digerakkan secara mekanik.

d) Instalasi listrik dibawah tanah dalam tambang.

e) Instalasi listrik dengan tegangan rendah yang tidak melebihi 25 volt dan dayanya tidak
melebihi 100 watt
1. Pengertian
Instalasi Listrik Tenaga adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik
untuk melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia.

2. Syarat-Syarat Instalasi Listrik Tenaga


a. Syarat Ekonomis
Instalasi listrik tenaga harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga dari
keseluruhan instalasi itu, ongkos pemasangan, dan ongkos pemeliharaannya
semurah mungkin.
Rugi-rugi daya listrik yang hilang harus sekecil mungkin, rugi
tegangan maksimal 5 % dari tegangan sumber.
b. Syarat Keamanan
Instalasi listrik tenaga harus dibuat sedemikian rupa sehingga kemung-kinan
timbul kecelakaan sangat kecil.
Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan keselamatan jiwa manusia,
terjaminnya peralatan dan benda-benda di sekitarnya dari kerusakan akibat
adanya gangguan seperti : gangguan hubung singkat, gangguan beban lebih,
gangguan tegangan lebih, dan sebagainya
c. Syarat Keandalan
adalah bahwa kelangsungan pemberian/pengaliran arus lis-trik kepada
beban/konsumen pemakai listrik harus terjamin secara baik.
Jadi instalasi listrik tenaga harus direncanakan sedemikian rupa
sehingga kemungkinan/terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil

3. Klasifikasi Keandalan Beban


a. Beban yang memerlukan keandalan sangat tinggi, karena terhentinya aliran
listrik mungkin dapat menyebabkan kematian atau kecelakaan.
b. Beban yang memerlukan keandalan tinggi, dimana jika aliran listrik berhenti
tidak menyebabkan kematian manusia, tetapi menyebabkan kerusakan pada beban
atau menyebabkan kerugian yang sangat besar.
c. Beban dengan keandalan biasa, apabila aliran listrik terhenti tidak begitu
membahayakan dan merugikan.
d. Mutu terjamin, yang dalam hal ini berarti bahwa konsumen mendapat aliran
listrik sesuai dengan ukuran normal dari beban.
e. Mudah diperluas, bahwa instalasi listrik harus direncanakan pula perluasan
beban agar tidak begitu sukar jika diperlukan.

4. DIAGRAM BLOK INSTALASI LISTRIK TENAGA

a. MENURUT PUIL 2000 Ps. 5.5.1.3

b. MENURUT NEC (NATIONAL ELECTRICAL CODE)


KETERANGAN IKSTISAR PUIL 2000 PASAL 5.5.1.3
A1.Pengaman Hubung Pendek Sirkit Cabang (Ps.5.5.6), berfungsi sebagai pengaman
arus lebih pada suatu sirkit cabang yang mensuplai dua motor atau lebih.
A2.Sirkit Cabang (Ps. 5.5.3.2), berfungsi sebagai penghantar rangkaian akhir yang
mensuplai dua motor atau lebih.
B. Pengaman Hubung Singkat Sirkit Motor (Ps.5.5.5), berfungsi sebagai pengaman arus
lebih sirkit akhir yang mensuplai motor tunggal dari gangguan hubung singkat.
lihat tabel Ps 5.5.2 dan 5.5.3 pada PUIL 2000.
C. Sarana Pemutus (Ps.5.5.8), berfungsi sebagai sarana pemutus (pengisolir) motor
dari jaringan apabila akan dilakukan perbaikan pada motor.
D. Kendali Motor (Ps.5.5.7), berfungsi sebagai alat pengatur putaran motor,
menjalankan motor, membalik arah putaran motor, alat pengasutan motor,
memberhentikan motor, dan laian-lain.
E. Pengaman Beban Lebih (Ps.5.5.4), berfungsi sebagai pengaman/melindungi motor,
peralatan kontrol motor dan hantaran akhir terhadap pemanasan berlebihan akibat
beban lebih dan atau motor tidak dapat diasut.
F. Motor Listrik (Ps. 5.5.1 ), berfungsi sebagai alat yang merubah energi
listrik menjadi energi mekanis untuk menggerakkan mesin-mesin pemakai listrik.
G. Grounding System/Pembumian (Ps.5.5.2), berfungsi mengamankan peralatan instalasi
dan motor listrik dari adanya kejut listrik akbitat kebocoran arus.

KETERANGAN INSTALASI MOTOR SISTEM NEC


A1.Hantaran Pengisi, suatu hantaran yang digunakan untuk menyuplai tenaga listrik
pada suatu kumpulan motor.
A2.Pengaman Hantaran Pengisi, berfungsi sebagai pengaman atau melindungi hantaran
pengisi dan alat-alat yang dilayani terhadap arus hubung singkat.
B. Hantara Cabang, suatu hantaran yang digunakan untuk menyuplai tenaga listrik pada
motor tunggal.
C. Pengaman Hantaran Edaran Cabang, jenis pengaman ini biasanya berupa sekring
(fuse) atau jenis pemutus tenaga (CB), berguna untuk mengamankan hantaran edaran
cabang terhadap arus hubung singkat.
D. Pemutus Edaran Cabang, yaitu piranti/alat untuk memutuskan aliran listrik ke
motor, jika motor ada gangguan.
E. Pengaman Motor, berfungsi utnuk melindungi motor yang sedang bekerja terhadap
kerusakan akiban arus lebih (over current) karena hubung singkat di dalam motor
dan melindungi tegangan yang hilang. Biasanya pengaman motor yang dipakai terdiri
dari Heater coil/bimetal dan lilitan elektromagnet.
* Heater coil/Bimetal, berfungsi untuk melindungi motor terhadap beban lebih
(overload).
* Lilitan elektromagnet, berfungsi untuk melindungi motor terhadap arus hubung
singkat (over current).
* Rating ukuran Heater coil/Bimetal dan Lilitan elektromagnet besarnya 125 % dari
arus nominal beban penuh motor
F. Motor Controller, digunakan antara lain untuk :
* menjalankan/mengasut motor
* menghentikan motor
* membalik putaran motor
* mengatur jumlah putaran motor
Alat/piranti pengsutnya dapat berupa saklar bintang (Y)/segitiga( ),
tranfor-mator asut, dan lain-lain.
G. Motor Listrik, berfungsi sebagai alat yang merubah energi listrik menjadi energi
mekanis untuk menggerakkan mesin-mesin pemakai listrik.
H. Grounding System/Pembumian, berfungsi mengamankan peralatan instalasi dan motor
listrik dari adanya kejut listrik akbitat kebocoran arus.

5. MEMILIH MOTOR LISTRIK


Motor listrik agar dapat berjalan dengan baik dan aman, maka motor-motor listrik itu harus
dipilih sedemikian rupa sehingga cocok dan sesuai dengan keadaan bebannya atau mesinnya.

nstalasi Listrik 1 Phase,


Sering kita mendengarnya dalam sebuah perbincangan tentang masalah, Listrik .

Namun banyak dari kita dan Anda,


Yang belum mengetahui tentang.
Definisi, Fungsi dan Cara Pemasangan,
Instalasi Listrik 1 Phase.

Instalasi Listrik 1 Phase

Kita akan lakukan Instalasi kabel Phase / tegangan untuk Saklar terlebih dahulu,
menggunakan kabel merah sebagai tanda kabel Instalasi Phase / tegangan.

Sambungkan kabel merah dari meteran PLN menuju input MCB pembagi terlebih dahulu,
sebagai pengaman untuk menghindari korsleting yang terjadi dalam rangkaian instalasi.
Sambungkan kembali kabel berwarna merah dari output MCB pembagi menuju salah satu
input terminal pada Saklar. Sambungkan kembali kabel berwarna merah dari output saklar
menuju salah satu terminal lampu. Untuk Saklar Seri (Jumlah terminal output sesuai dengan
banyaknya tombol yang tersedia).

Instalasi kabel untuk Phase / tegangan sudah beres, sekarang kita akan melakukan
Instalasi kabel 0 / Netral.

Instalasi kabel 0 / Netral kita gunakan kabel berwarna hitam. Sambungkan kabel hitam dari
meteran PLN langsung menuju terminal lampu. Instalasi Listrik 1 Phase pada Lampu dan
Saklar sudah selesai, kini saatnya untuk uji coba rangkaian Instalasi yang telah kita
kerjakan.

Langkah pengujian Instalasi Listrik 1 Phase pada Lampu dan Saklar sebagi berikut  :

Nyalakan MCB meteran PLN, tes menggunakan tespen pada outputnya apakah aliran listrik
sudah ON / nyala. Jika sudah OK, nyalakan MCB pembagi. tekan tombol pada saklar, maka
lampu akan menyala, matikan tombol saklar maka lampu akan padam. Mudah bukan.
Instalasi 1 Phase Lampu & Saklar

Cara Pemasangan Instalasi Listrik 1 Phase dihubungkan pada Stop Kontak

Fungsi Stop Kontak dalam Instalasi Listrik 1 Phase adalah sebagai penghubung antara
peralatan-peralatan listrik yang akan digunakan dengan sumber listrik yang berasal dari
PLN.

<! --- Spoiler MCB to Saklar --- !> Cara pemasangan Stop Kontak dalam Instalasi Listrik 1
Phase sebagai berikut  :

Selalu pastikan MCB dari PLN dan MCB pembagi dalam kondisi OFF / Mati sebelum
melakukan proses Instalasi, sebagai langkah pengamanan agar tidak tersengat aliran
Listrik. Siapkan peralatan-peralatan seperti (Tang potong, Tang Kombinasi, tespen dan
obeng). Sediakan 2 buah kabel dengan warna berbeda (Contoh : Merah & Hitam).

Kita akan lakukan Instalasi kabel untuk Phase / tegangan untuk Stop Kontak terlebih
dahulu, menggunakan kabel merah sebagai tanda kabel Instalasi Phase / tegangan.

Sambungkan kabel merah dari meteran PLN menuju input MCB pembagi terlebih dahulu,
sebagai pengaman untuk menghindari korsleting yang terjadi dalam rangkaian instalasi
Stop Kontak. Sambungkan kembali kabel berwarna merah dari output MCB pembagi
menuju salah satu input terminal pada Stop Kontak.

Instalasi kabel untuk Phase / tegangan Stop Kontak sudah beres, sekarang kita akan
melakukan Instalasi kabel 0 / Netral.

Instalasi kabel 0 / Netral untuk Stop Kontak menggunakan kabel berwarna hitam.
Sambungkan kabel hitam dari meteran PLN langsung menuju terminal Stop Kontak.
Instalasi Listrik 1 Phase pada Stop Kontakr sudah selesai, kini saatnya untuk uji coba
rangkaian Instalasi yang telah kita kerjakan.

Langkah pengujian Instalasi Listrik 1 Phase pada Stop Kontak sebagi berikut   :

Nyalakan MCB meteran PLN, tes menggunakan tespen pada outputnya apakah aliran listrik
sudah ON / nyala. Jika sudah OK, nyalakan MCB pembagi. Kemudian tes lobang Stop
kontak menggunakan tespen. Jika Instalasinya benar, maka salah satu dari 2 lobang Stop
Kontak teraliri listrik. Jika sudah OK, maka Stop Kontak siap digunakan untuk
menyambungkan peralatan-peralatan listrik. Mudah bukan.

Instalasi 1 Phase Stop Kontak

Anda mungkin juga menyukai