Anda di halaman 1dari 26

Prinsip kerja

PLTA,PLTS,PLTN,P
LTG,PLTB,PLTD&
PLTU

Andry Dwi saputro 1811142


Jurusan Teknik Mesin S-1
Pembangkit Listrik Tenaga Air
Definisi :
Pembangkit listrik yang memanfaatkan energi potensial
air untuk menghasilkan energi listrik.

PLTA umumnya terletak di daerah berbukit di mana


bendungan dapat dibangun dengan mudah sehingga akan
menghasilkan reservoir air yang besar. Pada pembangkit
listrik tenaga air, kepala air atau sumber sungai dibuat
dengan membangun sebuah bendungan di area sungai atau
danau, dimana dari bendungan tersebut maka air akan
dialirkan ke turbin air.
Tujuan sistem proteksi :
1. Mengurangi kerusakan peralatan yang terganggu ,maupun peralatan
yang dilewati oleh arus gangguan.
2. Mengisolir bagian sistem yang terganggu sekecil mungkin dan
secepat mungkin.
3. Mencegah meluasnya gangguan.

Fungsinya :
• Mendeteksi adanya gangguan atau keadaan abnormal pada bagian
sistem yang diamankan
• Melepas bagian sistem yang terganggu , sehingga bagian sistem yang
lainnya masih dapat terus beroperasi .
Syarat sistem proteksi
 Selektifitas dan diskriminasi
 Stabilitas
 Kecepatan operasi
 Proteksi pendukung
 Sensitivitas
 Reabilitas
Komponen sistem proteksi
1.Trafo Arus dan/atau Trafo Tegangan : untuk meneruskan arus dan/atau tegnagan
dengan perbandingan tertentu dari sirkit primer (sirkit tenaga) ke sirkit sekunder
(sirkit relay) dan memisahkan sirkit sekunder dari sirkit primernya.
a. Current Transformer (CT) / Trafo Arus
suatu perangkat listrik yang berfungsi menurunkan arus yang besar menjadi
arus dengan ukuran yang lebih kecil. CT digunakan karena dalam pengukuran
arus tidak mungkin dilakukan lengsung pada arus beban atau arus gangguan,
hal ini disebabkan arus sangat besar dan bertegangan sangat tinggi.
Karakteristik CT ditandai oleh Current Transformer Ratio (CTR) yang
merupakan perbandingan antara arus yang dilewatkan oleh sisi primer dengan
arus yang dilewatkan oleh sisi sekunder.
b. Potential transformer / Trafo Tegangan
suatu peralatan listrik yang berfungsi menurunkan tegangan yang tinggi
menjadi tegangan yang lebih rendah yang sesuai dengan setting relay. Trafo ini
juga memiliki angka perbandingan lilitan/tegangan primer dan sekunder yang
menunjukkan kelasnya.
2. Rele proteksi adalah sebuah peralatan listrik yang dirancang untuk
mendeteksi bila terjadi gangguan atau system tenaga listrik tidak normal.
Rele pengaman merupakan kunci kelangsungan kerja dari suatu system
tenaga listrik, dimana gangguan segera dapat dilokalisir dan dihilangkan
sebelum menimbulkan akibat lebih luas.
Rele / Relay berasal dari teknik telegrafi, dimana sebuah coil di-energize oleh
arus lemah, dan coil ini menarik armature untuk menutup kontak. Rele
merupakan jantung dari proteksi system tenaga listrik, dan telah berkembang
menjadi peralatan yang rumit. Rele dibedakan dalam dua kelompok :
a. Komparator : Mendeteksi dan mengukur kondisi abnormal, dan
membuka/menutup kontak (trip).
b. Auxiliary relays : dirancang untuk dipakai di auxiliary circuit yang
dikontrol oleh rele komparator, dan membuka/menutup kontak-kontak lain
9yang umumnya berarus kuat).
Relay Proteksi : sebagai elemen perasa yang mendeteksi adanya gangguan
atau keadaan abnormal lainnya.
3. Pemutus Tenaga (PMT) : sebagai pemutus arus gangguan di dalam sirkit tenaga untuk
melepaskan bagian system yang terganggu. Dengan perkataan lain “membebaskan
system dari gangguan” (fault clearing). PMT menerima perintah (sinyal trip) dari relay
proteksi untuk membuka.

4. Circuit Breaker (CB) adalah salah satu peralatan pemutus daya yang berguna untuk
memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik dalam kondisi terhubung ke beban
secara langsung dan aman, baik pada kondisi normal maupun saat terdapat gangguan.
Berdasarkan media pemutus listrik / pemadam bunga api, terdapat empat jenis CB
berikut:
a. Air Circuit Breaker (ACB), menggunakan media berupa udara.
b. Vacuum Circuit Breaker (VCB), menggunakan media vakum.
c. Gas Circuit Breaker (GCB), menggunakan media berupa gas SF6.
d. Oil Circuit Breaker (OCB), menggunakan media berupa minyak.

syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu peralatan untuk menjadi pemutus daya :
o Mampu menyalurkan arus maksimum system secara kontinu.
o Mampu memutuskan atau menutup jaringan dalam keadaan berbeban ataupun dalam
keadaan hubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada pemutus daya itu sendiri.
o Mampu mamutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi.
5. DC system power supply merupakan pencatu daya cadangan
yang terdiri dari battery charger, sebagai peralatan yang
mengubah AC ke DC, dan battery, sebagai penyimpanan daya
cadangan. Sebagai peralatan proteksi, DC system power supply
merupakan peralatan yang sangat vital karena jika terjadi
gangguan menyebabkan CB membuka. Charger sebenarnya
adalah sumber utama dari DC power supply, karena charger
adalah alat untuk merubah AC power menjadi DC power
(rectifier).
6. Battery (aki) : sebagai sumber tenaga untuk mengetrip PMT
dan catu daya untuk relay (relay digital/relay static) dan relay
bantu (auxiliary relay).
 Gambar. A untuk system tegangan menengah (TM) atau tegangan tinggi
(TT)
Gambar. B, untuk system tegangan ekstra tinggi (TET) yang menggunakan
proteksi dobel (duplicate).
Penyebab gangguan dan proteksinya

Pada
Generator Pada JTM

Pada Pada JTR


Transmisi

Pada Gardu Pada Saluran


Induk RUmah

KELUAR
Gangguan pada Generator
• Gangguan jaringan hubung singkat Satu fasa ke tanah.
Dua fasa ke tanah Tiga fasa ke tanah
Dapat mengakibatkan teganggan dan arus yang mengalir
pada setiap fasanya menjadi tidak seimbang, sehingga
gangguan ini dapat merusak sistem dan juga dapat
menyebabkan kerusakan pada Generator dan motor
pengerak, sehingga dapat menyebabkan pemadaman aliran
listrik. Oleh kerena itu dibutuhkan alat proteksi yang andal
untuk mengamankan atau melindungi peralatan-peralatan
yang ada di pembangkit energi listrik. mempercepat atau
melokalisir apabila terjadi gangguan.
Proteksi yang digunakan pada generator
• Pemutus Tenaga / Circuit Breaker ( PMT/CB)Pemutus Daya (PMT) atau
Circuit breaker (CB) adalah peralatan pada sistem tenaga listrik yang
berfungsi untuk memutuskan hubungan antara sisi sumber tenaga listrik
dan sisi beban yang dapat bekerja secara otomatis ketika terjadi gangguan
atau secara manual ketika dilakukan perawatan atau perbaikan.
• Relay Proteksi.
Penggunaan pengaman pemutus daya untuk kerja otomatis perlu
dilengkapi dengan peralatan tambahan yang dapat mendeteksi perubahan
keadaan yang terjadi pada rangkaian. Peralatan tersebut berupa gulungan
yang diberi daya dari sumber DC melalui saklar yang dioperasikan dengan
peralatan khusus yang disebut relai (relay).Relai merupakan suatu
peralatan yang dilengkapi dengan kontak-kontak yang mampu merubah
rangkaian lain. Oleh karena itu pemutus tenaga yang dilengkapi dengan
relai digunakan sebagai peralatan perlindungan suatu sistem tenaga dari
kemungkinan kerusakan yang diakibatkan oleh gangguan.

MENU
Gangguan pada Transmisi
Gangguan ini relatif jarang karena lokasinya memakai
tower yang tinggi, namun tetap bisa terjadi, terutama
gangguan yang disebabkan oleh petir, kawat yang putus
atau disabotasi.
Contoh sabotase adalah menggergaji tower sehingga
tower menjadi roboh.
Proteksi yang digunakan pada Transmisi

• Kawat Tanah Atau Grounding.Zeus L.E.C Lightning


Event Counter.
• -Dipasang di sepanjang jalur SUTT yang berfungsi
untuk mengetanahkan arus listrik saat terjadinya
gangguan (sambaran) petir secara langsung.
• Pentanahan tiang untuk menyalurkan arus listrik dari
kawat tanah (ground wire) akibat terjadinya
sambaran petir. Terdiri dari kawat tembaga atau
kawat baja yang di klem pada pipa pentanahan dan
ditanam di dekat pondasi tower (tiang) SUTT.
MENU
Gangguan pada Gardu Induk
• Banyak sekali penyebab gangguan di gardu
induk, seperti trafo jebol karena overload atau
karena tua, oli trafo yang bocor, tersambar
petir, isolator tembus, percikan api atau
korona, kelembaban tinggi, peralatan
pendukung terbakar dan lain-lain.
Komponen proteksi yang digunakan
• Neutral Grounding Resistance (NGR) adalah komponen yang
dipasang antara titik netral trafo dengan pentanahan, dan
Neutral Grounding Resistance (NGR) berfungsi untuk
memperkecil arus gangguan yang terjadi.

• • Circuit Breaker (CB) adalah peralatan pemutus, yang berfungsi


untuk memutus rangkaian listrik dalam keadaan
berbeban.Circuit breaker (CB) dapat dioperasikan pada saat
jaringan dalam kondisi normal maupun pada saat terjadi
gangguan. Kerena pada saat bekerja, CB mengeluarkan
(menyebabkan timbulnya) busur api, maka pada CB dilengkapi
dengan pemadam busur api.
• Lightning Arrester (LA) Berfungsi untuk melindungi (pengaman)
peralatan listrik di gardu dari tegangan lebih akibat terjadinya sambaran
petir (lightning surge) pada kawat transmisi, maupun disebabkan oleh
surya hubung (switching surge). Dalam keadaan normal (tidak terjadi
gangguan) LA bersifat isolatif atau tidak bisa menyalurkan arus listrik.
Dan sebaliknya apabila terjadi gangguan LA akan bersifat konduktif atau
menyalurkan arus listrik ke bumi.

• Relay
Penggunaan pengaman pemutus daya untuk kerja otomatis perlu
dilengkapi dengan peralatan tambahan yang dapat mendeteksi perubahan
keadaan yang terjadi pada rangkaian. Peralatan tersebut berupa gulungan
yang diberi daya dari sumber DC melalui saklar yang dioperasikan dengan
peralatan khusus yang disebut relai (relay).Relai merupakan suatu
peralatan yang dilengkapi dengan kontak-kontak yang mampu merubah
rangkaian lain. Oleh karena itu pemutus tenaga yang dilengkapi dengan
relai digunakan sebagai peralatan perlindungan suatu sistem tenaga dari
kemungkinan kerusakan yang diakibatkan oleh gangguan. MENU
Gangguan pada Jaringan Tegangan
Menengah (JTM)
• Banyak sekali gangguan yang dialami oleh Jaringan
tegangan menengah (JTM) misalnya tertimpa pohon,
terkena sayap burung atau kelelawar, kerangka
layang-layang yang menempel atau lengket di
jaringan, tiang TV yang roboh dan kena jaringan, fuse
(pengaman/sekering) tegangan menengah putus, dan
lain sebagainya.
Komponen proteksi yang digunakan
• Lightning Arrester adalah peralatan pada sistem tenaga listrik
yang berfungsi sebagai pengaman terhadap tegangan surja yang
terjadi ketika terjadi sambaran petir. Sambaran petir pada
jaringan hantaran udara sistem tenaga listrik merupakan suntikan
muatan listrik yang menimbulkan kenaikan tegangan sesaat yang
cukup besar pada jaringan. Agar tegangan lebih tersebut tidak
merusak isolasi peralatan pada jaringan, maka dipasang
pelindung yang akan mengalirkan surja petir tersebut ke tanah.
• Isolator mempunyai peranan penting untuk mencegah terjadinya
aliran arus dari konduktor phasa ke bumi melalui menara
pendukung (tiang). Dengan demikian, isolator merupakan
proteksi dalam sistem transmisi energi listrik.
MENU
Gangguan pada Distribusi/JTR
• Gangguan tegangan rendah atau distribusi yang sering ada
seperti tidak setabilnya tegangan listrik, kendornya
sambungan, kabel terseret oleh mobil besar seperti truk atau
bis, tiang ditabrak mobil, kabel meleleh karena terlalu panas,
tertimpa pohon dan lain sebagainya.
Komponen proteksi yang digunakan
• Fuse Cut Out (FCO)Cut out biasanya digunakan pada jaringan
distribusi 20 kV untuk proteksi trafo distribusi dari arus lebih akibat
hubung singkat, dan juga diletakkan pada percabangan untuk
proteksi jaringan. Prinsip kerjanya adalah ketika terjadi gangguan
arus maka fuse pada cut out akan putus, seperti yang ada pada
SPLN 64 tabung ini akan lepas dari pegangan atas, dan menggantung
di udara, sehingga tidak ada arus yang mengalir ke Trafo.
• Sekring Gardu / Pelebur TR biasanya digunakan pada jaringan
distribusi 20 kV untuk proteksi jaringan tegangan rendah (JTR) dari
arus lebih akibat hubung singkat. Prinsip kerjanya adalah ketika
terjadi gangguan arus maka fuse pada sekring akan putus, sehingga
tidak ada arus yang mengalir ke jaringan tegangan rendah (JTR).

MENU
Gangguan pada Saluran Rumah/APP

• Gangguan yang sering terjadi berupa


teganggan yang tidak setabil naik dan
turunnya daya listrik, KWH meter rusak dan
MCB lemah atau rusak
Komponen proteksi yang digunakan
• Miniature Circuit Breaker (MCB)Miniature circuite breaker atau
MCB merupakan komponen listrik yang bekerja dengan sistem
thermal atau panas. Didalamnya terdapat bimetal, dimana bila arus
listrik yang mengalir melebihi ukuran tertentu (karena kelebihan
beban atau terjadi hubung singkat) dari MCB ini, maka bimetal ini
secara mekanis akan memutus aliran listrik dan menggerakkan tuas
ke posisi “OFF”.
fungsi MCB antara lain :
• Membatasi Penggunaan daya Listrik.
• Mematikan listrik secara otomatis apabila terjadi hubungan singkat.
• Membagi daya pada instalasi rumah menjadi beberapa bagian,
sehingga lebih mudah untuk mendeteksi kerusakan instalasi listrik.
MENU
Daftar pustaka
• https://
www.duniapembangkitlistrik.com/2017/02/sist
em-proteksi-tenaga-listrik.html
• https://rakhman.net/electrical-id/sistem-protek
si
/
• http://
meka-tronika.blogspot.com/2014/01/kompone
n-utama-sistem-proteksi.html
N DAN TER I MAKASIH
SEKIA

Anda mungkin juga menyukai