Anda di halaman 1dari 16

LANDASAN TEORI

Dasar Motor Bakar


Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin penggerak yang banyak dipakai
dengan memanfaatkan energi kalor dari proses pembakaran menjadi energi mekanik. Motor
bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang proses pembakarannya terjadi dalam
motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus sebagai fluida
kerjanya. Mesin yang bekerja dengan cara seperti tersebut disebut mesin pembakaran dalam.
Adapun mesin kalor yang cara memperoleh energi dengan proses pembakaran di luar disebut
mesin pembakaran luar. Sebagai contoh mesin uap, dimana energi kalor diperoleh dari
pembakaran luar, kemudian dipindahkan ke fluida kerja melalui dinding pemisah.
Keuntungan dari mesin pembakaran dalam dibandingkan dengan mesin pembakaran
luar adalah kontruksinya lebih sederhana, tidak memerlukan fluida kerja yang banyak dan
efesiensi totalnya lebih tinggi. Sedangkan mesin pembakaran luar keuntungannya adalah
bahan bakar yang digunakan lebih beragam, mulai dari bahan bakar padat sampai bahan-
bakar gas, sehingga mesin pembakaran luar banyak dipakai untuk keluaran daya yang besar
dengan banan bakar murah. Pembangkit tenaga listrik banyak menggunakan mesin uap.
Untuk kendaran transpot mesin uap tidak banyak dipakai dengan pertimbangan kontruksinya
yang besar dan memerlukan fluida kerja yang banyak.
Sejarah Motor Bakar
Sejarah motor bakar mengalami perkembangan yang menggembirakan sejak
tahun 1864. Pada tahun tersebut Lenoir mengembangkan mesin pembakaran dalam
tanpa proses kompresi. Campuran bahan bakar dihisap masuk silinder dan
dinyalakan sehingga tekanan naik, selanjutnya gas pembakaran berekspansi yang
mendorong piston, langkah berikutnya gas pembakaran dibuang. Piston kembali
bergerak menghisap campuran bahan bakar udara dengan menggunakan energi yang
tersimpan dalam roda gila. Mesin Lenoir pada tahun 1865 diproduksi sebanyak 500
buah dengan daya 1,5 hp pada putaran 100 rpm.
Mesin berikutnya yang lebih efesien dari mesin Lenoir adalah Otto langen
engine. Mesin ini terdiri dari piston yang tidak dihubungkan dengan poros engkol,
tetapi piston bergerak bebas secara vertikal pada proses ledakan dan tenaga. Setelah
itu, secara gravitasi piston bergerak turun dan terhubung dengan gigi pinion
diteruskan ke roda gila. Selanjutnya energi yang tersimpan dalam roda gila
digunakan oleh piston untuk energi langkah isap. Pada langkah isap campuran bahan
bakar udara masuk silider untuk pembakaran.

Siklus 4 Langkah dan 2 Langkah


Siklus 4 Langkah Motor Bensin
Motor bensin 4 langkah adalah motor bensin diman untuk melakukan suatu
kerja diperlukan 4 langkah gerakan piston dan 2 kali putaran poros engkol. Siklus
kerja motor bensin 4 langkah: a. Langkah Hisap (Suction Stroke)
Pada langkah ini, piston bergerak dari TMA menuju TMB, katup hisap
terbuka sedangkan katup buang tertutup. Akibatnya tekanan pada kepala
silinder akan bertambah.

Gambar 2.1. Langkah Hisap (Jalius Jama, 2008)


b. Langkah Kompresi (Compression Stroke)

Setelah melakukan pengisian, piston yang sudah mencapai TMB


kembali lagi bergerak menuju TMA, ini memperkecil ruangan diatas piston,
sehingga campuran udara dan bahanbakar menjadi padat, tekanan dan suhunya
naik. Tekanannya naik kira-kira tiga kali lipat. Beberapa derajat sebelum piston
mencapai TMA terjadi letikan bunga api listrik dari busi yang membakar
campuran udara dan bahan-bakar.
Sewaktu piston bergerak keatas, katup hisap tertutup dan pada waktu
yang sama katup buang juga tertutup. Campuran diruang pembakaran
dicompressi sampai TMA, sehingga dengan demikian mudah dinyalakan dan
cepat terbakar.

Gambar 2.2 LangkahKompresi


c. Langkah kerja Explosion/PowerStroke

Campuran terbakar sangat cepat, proses pembakaran menyebabkan campuran gas akan
mengembang dan memuai, dan energi panas yang dihasilkan oleh pembakaran dalam ruang bakar
menimbulkan tekanan ke segala arah dan tekanan pembakaran mendorong piston kebawah
(TMB), selanjutnya memutar poros engkol melalui connecting rod.

Gambar 2-3. Langkah Kerja (Jalius Jama, 2008)

d. Langkah Pembuangan(Exhaust Stroke)

Sebelum piston bergerak kebawah ke (TMB), katup buang terbuka dan gas sisa
pembakaran mengalir keluar. Sewaktu piston mulai naik dari TMB, piston mendorong gas
sisa pembakaran yang masih tertinggal keluar melalui katup buang dan saluran buang ke
atmosfir. Setelah piston mulai turun dari TMA katup buang tertutup dan campuran mulai
mengalir kedalam cylinder.
Gambar 2.4. Langkah Pembuangan (Jalius Jama, 2008)

Gambar 2.5. Proses kerja mesin 4 langkah Otto (Basyirun, 2008)

Siklus 2 Langakah Motor Bensin


Motor bensin 2 langkah adalah motor bensin diman untuk melakukan suatu
kerja diperlukan 2 langkah gerakan piston dan 1 kali putaran poros engkol. Siklus
kerja motor bensin 2 langkah: a. Langkah Hisap dan Kompresi
Sewaktu piston bergerak keatas menuju TMA ruang engkol akan
membesar dan menjadikan ruang tersebut hampa (vakum). Lubang pemasukan
terbuka. Dengan perbedaan tekanan ini, maka udara luar dapat mengalir dan
bercampur dengan bahan bakar di karburator yang selanjutnya masuk ke ruang
engkol (disebut langkah isap atau pengisian ruang engkol).
Disisi lain lubang pemasukan dan lubang buang tertutup oleh piston,
sehingga terjadi proses langkah kompresi disini. Dengan gerakan piston yang
terus ke atas mendesak gas baru yang sudah masuk sebelumnya, membuat suhu
dan tekanan gas meningkat. Beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA
busi akan melentikkan bunga api dan mulai membakar campuran gas tadi
(langkah ini disebut langkah kompresi).

Gambar 2.6. Langkah Hisap dan Kompresi (Jalius Jama, 2008)

b. Langkah Usaha dan Bauang

Ketika piston mencapai TMA campuran gas segar yang dikompresikan


dinyalakan oleh busi. Gas yang terbakar mengakibatkan ledakan yang
menghasilkan tenaga sehingga mendorong piston memutar poros engkol
melalui connecting rod sewaktu piston bergerak kebawah menuju TMB
(langkah usaha).
Beberapa derajat setelah piston bergerak ke TMB lubang buang terbuka
oleh kepala piston, gas-gas bekas keluar melalui saluran buang (langkah
buang).
Beberapa derajat selanjutnya setelah saluran buang dibuka, maka
saluran bilas (saluran transfer) mulai terbuka oleh tepi piston. Ketika piston
membuka lubang transfer segera langkah pembuangan telah dimulai. Gas baru
yang berada di bawah piston terdesak, campuran yang dikompresikan tersebut
mengalir melalui saluran bilas menuju puncak ruang bakar sambil membantu
mendorong gas bekas keluar (proses ini disebut pembilasan).
Gambar 2.7. Langkah Usaha dan Buang (Jalius Jama, 2008)

Gambar 2.8. Proses Kerja Mesin 2 Langkah (Basyirun, 2008)

Cara Kerja Mesin 2 Langkah


a. Langkah Pemasukan dan Kompresi

Sewaktu piston bergerak ke atas di dalam crankcase terjadi kevakuman


dan sewaktu piston mulai membuka lubang pemasukan, campuran bahanbakar
dan udara dari karburator terhisap masuk kedalam crankcase. Disisi lain
lubang transfer dan exhaus port tertutup oleh piston, lalu campuran bahan
bakar dan udara mengalami kompresi di dalam ruang bakar (gerak piston
belum mencapai TDC).

Gambar 2.9. Langkah pemasukan dan kompresi kedua (Basic

Mechanic Training)
b. Usaha (Langkah Usaha) dan Kompresi Pertama

Ketika piston mencapai TMA campuran gas segar yang dikompresikan


dinyalakan oleh busi. Gas yang terbakar mendorong piston memutar poros
engkol melalui connecting rod. Sewaktu piston bergerak ke bawah, piston
menutup lubang pemasukan dan sewaktu piston bergerak ke bawah terus,
piston mengkompresi campuran di dalam crankcase.

Gambar 2.10. Langkah usaha dan kompresi pertama (Basic

Mechanic Training)

c. Langkah Pembuangan dan Kompresi Pertama

Sewaktu piston bergerak kebawah, lalu piston membuka lubang buang


untuk mengalirkan sisa gas keluar dari cylinder. Disisilain, campuran di dalam
crankcase dikompresi (setengah gerakan piston kebawah).

Gambar 2.11. Langkah pembuangan dan kompresi pertama

(Basic Mechanic Training)

d. Langkah Pembuangan dan Langkah Pembilasan

Ketika piston membuka lubang transfer segera langkah pembuangan


telah dimulai, campuran yang dikompresikan didalam crankcase mengalir
melalui lubang transfer didinding cylinder dan mengalir ke dalam ruang
pembakaran. Campuran gas segar ini mendorong gas sisa pembakaran keluar
dari cylinder dan padawaktu yang bersamaan ruang pembakaran diisi dengan
campuran gas segar (dalam setengah gerakan).

Gambar 2.12. Langkah pembuangan dan Langkah Pembilasan

(Basic Mechanic Training)

Siklus Motor Bakar

Siklus udara volume konstan

Siklus ideal volume kostan ini adalah siklus untuk mesin otto. Siklus volume
konstan sering disebut dengan siklus ledakan ( explostion cycle)karena secara teoritis
proses pembakaran terjadi sangat cepat dan menyebabkan peningkatan tekanan yang
tiba-tiba. Penyalaan untuk proses pembakaran dibantu dengan loncatan bunga api.
Nikolaus August Otto menggunakan siklus ini untuk membuat mesin sehingga siklus
ini sering disebut dengan siklus otto.

Gambar 2.13 Diagram P-v dan T-s siklus Otto (Willard W.


Pulkrabek: 75)

Adapun urutan prosesnya adalah sebagai berikut:

a. Proses 0 – 1 (Langkah Hisap): Menghisap udara pada tekanan konstan, katup


masuk terbuka dan katup buang tertutup. Campuran bahan bakar dan udara
masuk kedalam silinder melalui lubang katup masuk.

Po P1 (2.1)

b. Proses 1 – 2 (Kompresi Isentropik): Semua katup tertutup. Campuran bahan


bakar dan udara yang berada didalam silinder ditekan dan dimampatkan oleh
torak yang bergerak dari TMB ke TMA. Akibatnya suhu dan tekanan dalam
silinder naik menjadi P2 dan T2.
Gambar 2.14. Siklus aktual otto (Basyirun, 2008)

Pada Gambar 2.14 diatas adalah siklus aktual dari mesin otto. Fluida kerjanya
adalah campuran bahan bakar udara, jadi ada proses pembakaran untuk sumber
panas. Pada langkah hisap, tekanannya lebih rendah dibandingkan dengan langkah
buang. Proses pembakaran dimulai dari penyalaan busi (ignition) sampai akhir
pembakaran. Proses kompresi dan ekspasi tidak adiabatis, karena terdapat kerugian
panas yang keluar ruang bakar.
Tekanan Efektif Rata-rata (mep)
Selama siklus berlangsung, tempertur dan tekananya selalu berubahubah. Oleh karena
itu sebaiknya dicari harga tekanan tertentu (konstan) yang apa baila mendorong torak
sepanjang langkahnya dapat menghasilkan kerja persiklus yang sama dengan siklus yang di
analisis.

Prestasi Mesin

Volume langkah dan volume ruang bakar


Volume langkah adalah volume ketika torak bergerak dari TMA ke TMB
disebut juga volume displacement dari mesin. Volume mesin satu silinder dihitung
dengan rumus:
Volume langkah dengan N jumlah silider adalah:

Perbandingan kompresi ( compression ratio)


Perbandingan kompresi (r) adalah mencirikan seberapa banyak campuran
bahan-bakar dan udara yang masuk silinder pada langkah hisap, dan yang
dimampatkan pada langkah kompresi.
Perbandingannya adalah antara volume langkah dan ruang bakar (V
+V ) yaitu pada posisi piston di TMB, dengan volume d c

ruang bakar (V ) yaitu pada posisi piston di TMA, dapat dirumuskan c

dengan persamaan ;

Dari rumus efisiensi termal dapat dilihat bahwa dengan menaikan rasio
kompresi akan menaikan efisiensi, dengan kata lain tekanan pembakaran bertambah
dan mesin akan menghasilkan daya berguna yang lebih besar. Akan tetapi, kenaikan
tekanan pembakaran didalam silinder dibarengi dengan kenaikan temperatur
pembakaran dan ini menyebabkan pembakaran awal, peristiwa ini disebut dengan
knoking yang meyebabkan daya mesin turun.
Pada mesin diesel rasio kompresi lebih tinggi dibanding dengan mesin
bensin. Rasio kompresi semakin tinggi pada mesin diesel dibarengi dengan kenaikan
efisiensi. Kenaikan rasio kompresii akan menaikan tekanan pembakaran, kondisi ini
akan memerlukan material yang kuat sehingga bisa menahan tekanan dengan
temperatur tinggi. Material yang mempuyai kualitas tinggi harus dibuat dengan
teknologi tinggi dan harganya mahal, sehingga secara keseluruhan menjadi tidak
efektif.

Tekanan kompresi

1. Tekanan diakhir langkah hisap (Pa)

Tekanan udara diakhir langkah isap untuk motor 2 langkah berkisar antara (0,85 –
0,92) x PO atm). Diambil Pa = 0,85 atm.
Dimana PO = 1 atm = 1,033 kg/cm2

Maka: Pa = 0,92 x Po (2.25)

2. Tekanan ahir kompresi (Pc)


Adalah tekanan campuran bahan bakar di dalam silinder pada akhir langkah
kompresi.

Pc Pa.n1 (2.2
6)
PV1. 1n1 P V2. 2n1 (2.2
7)
Kecepatan piston rata-rata

Piston atau torak bergerak bolak balik ( reciprocating) didalam silinder dari
TMA ke TMB dan dari TMB ke TMA. Kecepatan pergerakan piston dapat dihitung
dengan mengambil harga rata ratanya yaitu

Efisiensi Mesin
Setiap proses memerlukan energi, menghasilkan kerja untuk melakukan proses, kemudian
ada energi yang harus dibuang. Seperi manusia yang harus makan untuk melakukan aktifitas
kerja, selanjutnya secara alamiah harus ada yang dibuang. Apabila proses ini tidak berjalan
semestinya, manusia dinyatakan dalam keadaan sakit dan tidak bisa melakukan kerja. Dalam
kondisi ini seandainya manusia adalah mesin maka manusia dalam keadaan rusak.
Konsep efisiensi menjelaskan bahwa perbandingan antar energi berguna dengan
energi yang masuk secara alamiah tidak pernah mencapai 100%.
Temperatur awal kompresi (Ta)
Adalah temperatur campuran bahan bakar yang berada di dalam silinder pada saat
piston mulai melakukan langkah kompresi. (Petrovsky, 1968:29)

Temperatur kompresi (Tc)


Adalah temperaturcampuran bahan bakarsebelum pembakaran (pada akhir langkah
kompresi).(Kovach,1977:34)

Standarisasi Tc untuk motor bensin berkisar antara 550-750oK

Perbandingan tekanan dalam silinder selama pembakaran ( )


Adalah rasio yang menunjukkan perbandingan tekanan maksimum pada
pembakaran campuran bahan bakar dengan
tekanan pada awal pembakaran.(Petrovsky,1968:31)

Nilai pembakaran bahan bakar (Qb)


Adalah jumlah panas yang mampu dihasilkan dalam

pembakaran 1 kg bahan bakar. (Petrovsky,1968:43) Bensin memiliki


komposisi sebagai berikut :
C = Berat karbon = 86%

H = Berat hidrogen = 13%

O = 1%

Menurut persamaan dulog dengan komposisi demikian bensin tersebut


mempunyai nilai pembakaran (Qb) sebesar :
Qb = 81 . C + 200 . ( H – O / 8 ) (2.32)

Bensin mempunyai nilai pembakaran 9.500 – 10.500 Kcal/kg.

Kebutuhan udara teoritis (LO)


Adalah kebutuhan udara yang diperlukan membakar bahan bakar sesuai
perhitungan. (Petrovsky,1968:32)

Koefisien kimia perubahan molekul selama pembakaran (µo)

Adalah koefisien yang menunjukan perubahan molekul yang terjadi selama proses
pembakaran bahan bakar.
Koefisien perubahan molekul setelah proses pembakaran (µ)
Adalah menunjukkan perubahan molekul sebelum dan setelah pembakaran. (Kovach,1977:22)

Temperatur akhir pembakaran (Tz)


Adalah temperatur gas hasil pembakaran campuran bahan bakar untuk motor bensin yang
memiliki siklus volume tetap.
(Kovach, 1977 : 47)

Perbandingan ekspansi

Rasio yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada gas hasil pembakaran campuran
bahan bakar pada awal langkah ekspensi. (Petrovsky, 1968:50)

Perbandingan ekspansi selanjutnya


Adalah ratio yang menunjukkan perubahan pada gas hasil pembakaran selama langkah
ekspansi. (Kovack,1977:46)

Tekanan akhir ekspansi (Pb)


Adalah tekanan saat piston terdorong kebawah di dalam silinder pada akhir langkah
ekspensi. (Kovach, 1977:49)

Tekanan indikator rata – rata teoritis (Pit)


Besar rata-rata tekanan yang dihasilkan oleh pembakaran campuran bahan bakar dan
bekerja pada piston sesuai perhitungan. (Petrovsky, 1968:55)

Tekanan indikator rata – rata (Pi)


Adalah besarnya rata – rata tekanan yang dihasilkan dari pembakaran campuran bahan
bakar. (Petrovsky, 1968:55)

Adalah rasio yang menunjukkan kemampuan silinder dalam menghisap campuran bahan bakar.
(Petrovsky, 1968:61)

Pemakaian bahan bakar Indokator (F1)


Adalah jumlah bahan bakar yang diperlukan untuk menghasilkan tekanan indikator
(Kovach,1977:67)

Adalah besar rata-rata daya yang dihasilkan oleh mesin yang bersifat teoritis. (Kovach, 1977:61)

Jumlah bahan bakar yang dibutuhkan (Fh)


Adalah jumlah konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan kerja efektif.

Pemakaian bahan bakar efektif (Fe)

Adalah jumlah konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan kerja efektif.
(Kovach, 1977:67)

Daya efektif ( Ne)

Adalah besar rata-rata daya yang dihasilkan oleh mesin.

Efisiensi termal ( th)

Efisiensi termal suatu mesin didefinisikan sebagai energi keluar dengan energi kimia yang
masuk yang di hisap ke dalam ruang bakar. Efisiensi termal menurut definisinya merupakan
parameter untuk mengukur bahan bakar.

Efisiensi mekanis ( m)

Perbandingan antara daya indikator dengan daya efektif (Basyirun, 2008:26)


Efisiensi volumetrik ( v)

Gambar 2.15. Grafik efisiensi terhadap rasio kompresi mesin otto

(Rahmat Doni Widodo, 2008:19)

Dapat dilihat dari Gambar 2.15, bahwa efisiensi siklus otto akan naik apabila kita
menaikan rasio kompresinya yaitu dari 6 – 12 HP (Rahmat Doni Widodo, 2008:19).
Kenaikan rasio kompresi mesin otto dibatasi oleh peritiwa kenoking, yaitu suara
berisik karena terjadi ledakan dari pembakaran spontan dari mesin otto.
Karena knoking daya menjadi turun sehingga efisiensi pun menurun.
Perhitungan Rasio Pada Setiap Gigi Transmisi Reduction
Gasket
Gasket merupakan salah satu consumable material yang sangat penting dalam
sebuah pabrik kimia. Karbon itu sendiri berfungsi mencegah kebocoran dan menambah daya
lekat pada gasket. Gasket dapat didefinisikan sebagai bahan atau material yang dipasang
diantara dua permukaan benda, di mana di dalamnya terdapat fluida bertekanan, untuk
mencegah terjadinya kebocoran.
Jenis-jenis material gasket yang digunakan dalam industri kimia berbeda-beda,
disesuaikan dengan kondisi operasi (tekanan, temperatur) dan karakteristik bahan kimia
yang kontak dengan gasket.
Material yang umum digunakan sebagai bahan pembuat gasket adalah:
1. Rubber Gaskets
Banyak sekali jenis gasket yang menggunakan bahan rubber sheet atau lembaran
karet, seperti neoprene, nitrile, fluorocarbon, red rubber, aflas dan silicone.
2. Viton Gaskets

Viton gasket banyak digunakan untuk sistem di mana terdapat bahan kimia yang
bersifat asam atau basa, hidrokarbon dan minyak, baik nabati maupun hewani.
3. PTFE Material

Gasket PTFE atau Teflon gasket merupakan gasket yang paling banyak dikenal,
karena bersifat multi fungsi. Teflon memiliki ketahanan yang baik terhadap berbagai
bahan kimia, termasuk hidrogen peroksida.
4. Graphite Gaskets
Graphite fleksibel tahan terhadap panas. Selain itu, gasket jenis ini juga tahan
pada kondisi sangat asam dan basa.
5. EPDM Material

Gasket dengan material EPDM tahan terhadap ozon, sinar UV, minyak alami dan
berbagai jenis bahan kimia.
Gasket harus terbuat dari bahan yang tahan panas serta tekanan, Biasanya gasket
kepala silinder terbuat dari campuran karbon dan lempengan baja (carbon cald sheet steel).

Anda mungkin juga menyukai