Anda di halaman 1dari 23

BAHAN KULIAH

INSTALASI LISTRIK TENAGA


DAN
INSTALASI DAYA

MACAM DAN JENIS


INSTALASI LISTRIK
1. Menurut Arus Listrik yang
disalurkan
a. Instalasi Arus Searah (DC)
Instalasi ini pada umumnya bekerja bekerja
pada tegangan 110V; 220V; atau 440V.
Di Indonesia penggunaannya adalah industri
yang bekerja berdasarkan elektronika, PT.
Kereta Api Indonesia pada pelayanan KRL
(Kereta Api Listrik).
b. Instalasi Arus Bolak-balik (AC)
Instalasi ini pada umumnya bekerja pada
tegangan : 125V; 220V; 330V; 500V; 1000V;
3000V; 5000V; 6000V; 10.000V; 15.000V.
Di Indonesia jaringan dari PT. PLN tegangan
yang digunakan adalah 220V; 380V; 6.000V;
dan 20.000V. Instalasi arus bolak-balik
banyak dipakai untuk rumah tangga, industri
maupun bangunan komersil.
2. Menurut Tegangan Listrik yang
digunakan
a. Instalasi Tegangan Tinggi
Dipergunakan pada saluran transmisi, karena
mengalirkan daya yang besar pada tegangan
tinggi selama arus baliknya kecil, sebagai
muatan transmisinya tenaganya kecil.
b. Instalasi Tegangan Menengah
Dipergunakan pada pusat pembangkit listrik
arus bolak-balik pada saluran distribusi,
instalasi tenaga pada induk.
c. Instalasi Tegangan Rendah
Dipergunakan pada saluran distribusi,
instalasi penerangan rumah tangga, PJU
(Penerangan Jalan Umum), komersil.
3. Menurut Pemakaian Tenaga
Listrik
a. Instalasi Penerangan / Instalasi Cahaya
PT. PLN menggunakan arus bolak-balik 127
Volt (sistem lama) dan mulai tahun 1980-an
dengan sistem 220 Volt.
b. Instalasi Tenaga
Sistem lama PT.PLN menggunakan arus bolak-
balik 127 Volt dan sistem baru dengan
tegangan 380 Volt instalasi tenaga ini biasa
dipakai bersama untuk penerangan maupun
tenaga.
4. Instalasi Listrik Khusus
Dipergunakan untuk pemakaian alat-alat, atau
pada induksi-induksi yang memerlukan tenaga
listrik untuk keperluan saluran seperti pada ;
a. Instalasi listrik pada kereta api, mobil, kapal
laut, pesawat terbang.
b. Instalasi listrik pada pemancar radio, TV
telepon, telegram, radar.
c. Instalasi listrik pada industri pertambangan
dan lain-lain
PROSES PEMBANGKITAN
LISTRIK TENAGA
GAMBAR DIAGRAM GARIS
TUNGGAL INSTALASI DAYA

PMT/CB = Pemutus Tenaga (Circuit Breaker)


PMS/DS = Sakelar Pemisah (Diconnecting Switch)
Sisi Hulu Pemanfaatan Energi Listrik
Sisi Hilir Pemanfaatan Energi Listrik
DIAGRAM BLOK INSTALASI LISTRIK TENAGA
MENURUT PUIL 2000 Ps. 5.5.1.3
Keterangan :

A1. Pengaman Hubung Pendek Sirkit Cabang (Ps.5.5.6),


berfungsi sebagai pengaman arus lebih pada suatu
sirkit cabang yang mensuplai dua motor atau lebih.
A2. Sirkit Cabang (Ps. 5.5.3.2), berfungsi sebagai
penghantar rangkaian akhir yang
mensuplai dua motor atau lebih.
B Pengaman Hubung Singkat Sirkit Motor (Ps.5.5.5),
berfungsi sebagai pengaman arus
lebih sirkit akhir yang mensuplai motor tunggal dari
gangguan hubung singkat.
lihat tabel Ps 5.5.2 dan 5.5.3 pada PUIL 2000.
Keterangan :

C. Sarana Pemutus (Ps.5.5.8), berfungsi sebagai sarana


pemutus (pengisolir) motor
dari jaringan apabila akan dilakukan perbaikan pada
motor.
D. Kendali Motor (Ps.5.5.7), berfungsi sebagai alat
pengatur putaran motor,
menjalankan motor, membalik arah putaran motor,
alat pengasutan motor,
memberhentikan motor, dan laian-lain.
Keterangan :

E. Pengaman Beban Lebih (Ps.5.5.4), berfungsi sebagai


pengaman/melindungi motor, peralatan kontrol
motor dan hantaran akhir terhadap pemanasan
berlebihan akibat beban lebih dan atau motor tidak
dapat diasut.
F. Motor Listrik (Ps. 5.5.1 ), berfungsi sebagai alat yang
merubah energi listrik menjadi energi mekanis
untuk menggerakkan mesin-mesin pemakai listrik.
G. Grounding System/Pembumian (Ps.5.5.2), berfungsi
mengamankan peralatan instalasi dan motor listrik
dari adanya kejut listrik akbitat kebocoran arus.
DIAGRAM BLOK INSTALASI LISTRIK TENAGA
MENURUT NEC (NATIONAL ELECTRICAL CODE)
Keterangan :

A1. Hantaran Pengisi, suatu hantaran yang digunakan


untuk menyuplai tenaga listrik
pada suatu kumpulan motor.
A2. Pengaman Hantaran Pengisi, berfungsi sebagai
pengaman atau melindungi hantaran
pengisi dan alat-alat yang dilayani terhadap arus
hubung singkat.
B. Hantaran Cabang, suatu hantaran yang digunakan
untuk menyuplai tenaga listrik pada
motor tunggal.
Keterangan :

C. Pengaman Hantaran Edaran Cabang, jenis


pengaman ini biasanya berupa sekring
(fuse) atau jenis pemutus tenaga (CB), berguna
untuk mengamankan hantaran edaran
cabang terhadap arus hubung singkat.
D. Pemutus Edaran Cabang, yaitu piranti/alat untuk
memutuskan aliran listrik ke motor, jika motor ada
gangguan.
.
Keterangan :

E. Pengaman Motor, berfungsi utnuk melindungi


motor yang sedang bekerja terhadap
kerusakan akiban arus lebih (over current) karena
hubung singkat di dalam motor
dan melindungi tegangan yang hilang. Biasanya
pengaman motor yang dipakai terdiri
dari Heater coil/bimetal dan lilitan elektromagnet.
* Heater coil/Bimetal, berfungsi untuk melindungi
motor terhadap beban lebih
(overload).
* Lilitan elektromagnet, berfungsi untuk melindungi
motor terhadap arus hubung
Keterangan :

E. Pengaman Motor, berfungsi utnuk melindungi


motor yang sedang bekerja terhadap
kerusakan akiban arus lebih (over current) karena
hubung singkat di dalam motor
dan melindungi tegangan yang hilang. Biasanya
pengaman motor yang dipakai terdiri
dari Heater coil/bimetal dan lilitan elektromagnet.
Keterangan :

• Heater coil/Bimetal, berfungsi untuk melindungi


motor terhadap beban lebih
(overload).
• Lilitan elektromagnet, berfungsi untuk melindungi
motor terhadap arus hubung
singkat (over current).
• Rating ukuran Heater coil/Bimetal dan Lilitan
elektromagnet besarnya 125 % dari
arus nominal beban penuh motor
Keterangan :

F. Motor Controller, digunakan antara lain untuk :


* menjalankan/mengasut motor
* menghentikan motor
* membalik putaran motor
* mengatur jumlah putaran motor
Alat/piranti pengsutnya dapat berupa saklar
bintang (Y)/segitiga( ),
tranformator asut, dan lain-lain.
G. Motor Listrik, berfungsi sebagai alat yang
merubah energi listrik menjadi energi
mekanis untuk menggerakkan mesin-mesin
pemakai listrik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai