Anda di halaman 1dari 11

ANALISA PROTEKSI MOTOR LISTRIK 3 FHASE 37 KW SEBAGAI PENGGERAK

MESIN PRESS
SURYA DARMA
Dosen Tetap Yayasan Pada Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Palembang
e-mail :Suryadarma.stmt @ gmail.com

ABSTRAK

Rele merupakan suatu peralatan yang dilengkapi dengan kontak-kontak yang mampu menutup
rangkaian alarm, menutup rangkaian trip dari pemutus rangkaian untuk membebaskan peralatan dari
gangguan yang terjadi serta melokalisir akibat dari gangguan dan memberikan petunjuk atas lokasi serta
jenis gangguan. Oleh karena itu pemutus tenaga yang dilengkapi dengan rele digunakan sebagai alat
pelindung peralatan listrik atau untuk melindungi suatu sistem tenaga listrik dari kemungkinan terjadi
kerusakan yang diakibatkan oleh kondisi yang abnormal.
Rele bekerja karena adanya gaya yang timbul akibat adanya perubahan keadaan dari sistem atau
alat yang dilindungi sampai melebihi harga batas yang telah ditentukan.
Untuk mencegah kerusakan pada sistem tenaga listrik atau pada peralatan listrik yang lain seperti
elektromotor, maka perlu dipasang salah satu alat pengaman yaitu overload rele yang merupakan
peralatan pengaman yang baik untuk melindungi elektromotor atau peralatan listrik dari gangguan beban
lebih.
KATA KUNCI, Proteksi Rele,Motor Listrik,Overload Rele,Beban Lebih.

A.PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, secara umum dapat
dilihat diberbagai bidang salah satunya seperti kemajuan teknologi perkebunan. Dalam dunia usaha
perkebunan teknologi tersebut dimanfaatkan untuk mendukung proses produksi pengolahan hasil dari
perkebunan hingga menjadi barang atau makanan yang siap pakai ataupun setengah jadi, pada proses ini
dimana salah satunya adalah teknologi elektromotor digunakan sebagai tenaga penggerak mesin-mesin
pabrik.Pada hakekatnya, elektromotor dibutuhkan sebagai pengganti energi manual yang tidak dapat
dilakukan oleh tenaga manusia dengan waktu yang lama dan kontinyu, oleh karena itu elektromotor
digunakan sebagai tenaga penggerak semua mesin secara efektif yang dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan proses pengolahan. Peranan elektromotor tidak ubahnya sebagai ‘urat nadi’ untuk
memperlancar jalannya proses pengolahan diberbagai perusahaan industri.Di perusahaan PT.Hindoli
Tanjung Dalam, Elektromotor digunakan secara kontinyu untuk menggerak semua mesin pabrik seperti
conveyor, elevator, pompa, mesin press, dan lain-lain untuk melayani proses pengolahan buah kelapa
sawit hingga menjadi minyak sawit (CPO).Untuk mencegah kerusakan pada elektromotor tersebut, maka
dipasang peralatan pengaman untuk memproteksisistemtenagalistrikyangmerupakan sumber pembangkit
semua peralatan penggerak pabrik dari gangguan akibat operasi yang abnormal, baik itu gangguan dari
kesalahan operasional atau pun karena kondisi alam.

1.2.Tujuan Penelitian

Untuk Mengetahui dan menganalisa setting overload rele dalam memproteksi Elektromotor 37
KW dari operasi abnormal karena beban lebih.pada penggerak Mesin Press.

Analisa Proteksi Motor Listrik 3 Fhase 37 Kw Sebagai Penggerak Mesin Press


(Surya Darma) 1
1.3.Batasan masalah

Menghitung arus hubung singkat tiga fasa pada terminal motor serta menghitung setting proteksi
sistem tenaga listrik dengan menggunakan overload rele pada elektromotor 37 KW yang dipakai
sebagai penggerak mesin press, peralatan pengaman ini dipasang untuk memproteksi terhadap
gangguan operasional abnormal, yang sering terjadi pada mesin ini karena kelebihan beban.
Sebab mesin ini kerjanya sangat berat baik pada saat start atau pun pada saat operasi normal.

I.4. Metodologi Penelitian


Dalam Penelitian ini penulis melakukan dengan cara Tinjauan pustaka,Studi
Literatur,Observasi dilapangan sesuai tempat objek penelitian dan Data yang didapat di lapangan
secara langsung maupun tidak langsung.

B.TINJAUAN PUSTAKA

Prinsip Kerja Motor Induksi Tiga Fasa

Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah Energi litrik menjadi
Energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan misalnya untuk memutar impeller pompa, fan atau
blower, mengerakkan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer,
bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala juga di sebut kuda kerjanya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. Motor pompa
flygt adalah jenis motor induksi tiga fasa arus bolak-balik (ac) yang paling banyak digunakan.
Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu,
tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relative antara putaran rotor
dengan medan putar (rolating magnetic fild) yang di hasilkan oleh arus stator. Belitan stator yang
dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan medan magnet yang berputar
dengan kecepatan sinkron (ns = 120/2f). medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-
konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus dan sesuai dengan hokum Lentz, rotor pun akan turut
berputar mengikuti medan putar rotor. Perbedaan putaran relative antara rotor dengan stator di sebut slip.
Bertambahnya beban akan memperbesar kopel motor yang oleh karena itu akan memperbesar pula arus
induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putaran stator dan putaran rotor pun akan bertambah
besar. Jadi bila beban motor bertambah, putaran rotor cendrung menurun.
Motor memiliki dua komponen dasar yaitu stator dan rotor, bagian rotor dipisahkan dengan
bagian stator oleh celah udara yang sempit (air gap) dengan jarak antara 0,4mm sampai 4mm. Tipe dari
motor induksi tiga fasa berdasarkan lilitan pada rotor dibagi menjadi dua macam yaitu:
 Rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan
yang sama dengan lilitan statornya
 Rotor sangkar tupai (Squirrel-cage rotor).(Dr.A,Arismunandar,Dr.Kuwara.TTL 1993)

KONTRUKSI MOTOR

Seperti telihat pada gambar 2.4 dibawah ini detail Kontruksi dari motor listrik terdiri dari :
 Rotor  Stator  Inti  Belitan / kumparan stator
 Rumah (casing) untuk stator.”(Dr. A. Arismunandar, Dr. Kuwara, Teknik Tenaga Listrik 1993)”

Analisa Proteksi Motor Listrik 3 Fhase 37 Kw Sebagai Penggerak Mesin Press


(Surya Darma) 2
.

Gambar 2.4. Detail kontruksi motor listrik

C.ANALISA DAN PERHITUNGAN

Data Teknis Elektromotor


Data teknis motor dan pengaman sebagai penggerak mesin press di PT. Hindoli Mill 2 Tanjung
Dalam, sebagai berikut :
a. Elektromotor
Merk : Electrim

Tipe Jlh (unit) Daya Nom Arus nom Teg. Nom Faktor daya
(kW) (Amp) (Volt)
EM 225 S-4 8 37 69 380 0.8

Sumber data : Name Plate Elektro Motor Electrim

a. Konduktor
Kabel : NYFGBY

No Luas Penampang Amper Motor Ohm/km


(mm) (Amp)
1 4 x 120 263 210.4 0,153

2 4 x 50 151 120.8 0,368

3 4 x 35 122 97 0,743

b. Circuit Breaker pada terminal elektromotor


1. Merk : Marlin Gerin
2. Type : Tm 100 D
3. Tegangan : 380 / 415
4. Arus : 100 A

5. Over heating : 40˚C


c. Kontaktor
Analisa Proteksi Motor Listrik 3 Fhase 37 Kw Sebagai Penggerak Mesin Press
(Surya Darma) 3
Type : LC1 D50 ( LC1 D5011 )
d. Kontak bantu
Type : LA DN11 / LA 1 DN11 10A
e. Overload
Type : LR 2 D33 / LRD 33
Setting : 5detik.
f. Timer
Merk : Omron
Type : HRC 500V 120kA

G M

Gambar 4.1. Diagram Segaris sistem tenaga

Perhitungan impedansi sumber.


Impedansi sumber dapat dihitung berdasarkan kapasitas hubung singkat yang telah ada yaitu pada
panel hubung bagi tegangan tinggi ( HV-switchgear) yang besarnya 2000 KVA pada tegangan nominal 12
kV jadi impedansi sumber dapat dihitung dengan persamaan :
Xs (p.u) = KVAdasar / KVAhs
Dimana dasar yang dipilih adalah 10000 KVA
Xs (p.u) = 10000 / 2000 = j 5 p.u
Perhitungan Impedansi Transormator
 Impendasi transpormator per unit dapat dihitung dengan persamaan :
XT = %XT / 100 x ( KVAdasar / KVAtrafo)
XT = 6,05 / 100 x ( 10000 / 630 ) = 0,0605 x 15,8731 = j 0,9603 p.u
Perhitungan Impedansi Kabel
1. Saluran dari LVswitchgear panel utama engine room ke panel distribusi (MCC Room),
menggunakan kabel NYFGBY 4 x 120mm².
 Berdasarkan data yang ada pada tebel maka impedansi kabel adalah :
Z1 = 0,192 + j 0,084 ohm / km
 Untuk Panjang saluran 35 m maka :
Z1 = 0,035 (0,192 + j 0,084) = 0,0067 + j 0,0029 Ohm / km
 Zdasar dapat dihitung dengan persamaan :
(12)² x 1000
 ZZdasar
1 (p.u)
= dapat dihitung dengan persamaan
= 14,4 Ohm sebagai berikut :
10000
0,0067 + j 0,0029
Z1(pu) = = 4,6528 + j 2,0139 p.u
14,4

2. Saluran dari Circuit breaker (CB) panel MCC room ke panel motoran, menggunakan kabel
NYFGBY 4 x 50 mm².
 Berdasarkan data yang ada pada table maka impedansi kabel adalah :
Z2 = 0,485 + j 0,094 Ohm / km
 Untuk panjang saluran 54 m maka :

Analisa Proteksi Motor Listrik 3 Fhase 37 Kw Sebagai Penggerak Mesin Press


(Surya Darma) 4
Z2 = 0.054 (0,485 + j 0,094) = 0,0262 + j 0,0051 Ohm
 Zdasar dapat dihitung berdasarkan persamaan :

 Z2 (p.u) dapat dihitungxdengan


(0,380)² 1000 persamaan sebagai berikut :
Zdasar = = 0,0145 Ohm
0,0262
10000+ j 0,0051
Z2 (pu) = = 1,8069 + j 0,3517 p.u
0,0145

3. Saluran yang menghubungkan antara panel motoran ke motoran, menggunakan kebel


NYFGBY 4x25 mm² :
 Berdasarkan daya pada table maka impedansi kabel adalah :
Z3 = 0,911 + j 0,081 ohm / km
 Untuk panjang saluran 10 m
Z3 = 0,01 (0,911 + j 0,081) = 0,0092 + j 0,0008 Ohm / km

 Zdasar dapat dihitung berdasarkan persamaan :

(0,380)² x 1000
 Z3Z (p.u) =dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
dasar = 0.0145 Ohm
10000
0,0092 + j 0,0008
Z3 (pu) = = 0,6345 + j 0,0552 p.u
0,0145

Perhitungan Impedansi Motor


Karena tidak ada data yang pasti, maka pada perhitungan impedansi motor diambil suatu asumsi
bahwa untuk sekelompok motor induksi pada tegangan dibawah 600 volt mempunyai reaktansi bocor X d
25% pada KVA nominal motor, seperti terlihat pada table dibawah ini :

Tabel 4.2. Harga asumsi untuk motor apabila impedansi pasti tidak diketahui

1. Sekelompok motor induksi tidak lebih dari pada Xd” = XLR = 0,25 pu
600 volt
2. Untuk motor induksi tunggal (sendiri-sendiri) lebih Xd” = XLR = 0,17 pu
besar dari pada 600 volt
3. Motor sinkron lebih kecil dari pada 1200 rpm Xd” = 0,15 pu

4. Motor sinkron kurang dari 1200 rpm tetapi lebih Xd” = 0,20 pu
besar dari pada 450 rpm
5. Motor sinkron 450 rpm atau kurang Xd” = 0,28 pu

Sumber : SOP Maintence Elektrik Th. 1999, PT. Hindoli

Xm = 0,25 x ( KVAdasar / KVAmotor )


Dimana KVA motor = √3 V I
= √3 x 380 x 69
= 1,732 x 380 x 69
= 45,4130 KVA
Analisa Proteksi Motor Listrik 3 Fhase 37 Kw Sebagai Penggerak Mesin Press
(Surya Darma) 5
Xm = 0,25 x ( 10000 / 45,4130 KVA ) = 55.0503 pu
Menghitung Besar Arus Hubung Singkat
Pada perhitungan arus hubung singkat ini, yang di tinjau hanya satu buah motor induksi 3 fasa
yang sedang beroperasi, motor mempunyai daya 37 KW. Gangguan hubung singkat dipilih untuk
beberapa keadaan yaitu : gangguan hubung singkat tiga fasa pada salah satu terminal motor. Seperti
terlihat pada gambar dibawah ini (Ir.Choirul Rizal,MT. Diktat Analisa Sistem Tenaga)

12 kV
Bus Sumber

Xs

Z1

XT

Z2
380V
Bus MCC

Z3
F Bus Terminal
Motor
Xm

Gambar 4.1. Diagram gangguan impedansi


pada terminal motor
 Menghitung gangguan hubung singkat tiga fasa pada salah satu terminal motor yaitu :
Penjumlahan rangkaian seri
Za = Xs + Z1 + XT + Z2
Dik : Xs = j 5 pu Z1 = 4,6228 + j 0,0139 pu ZT = j 0,9603 pu
Z2 = 1,8069 + j 0,3517 pu
= ( j 5 ) + (4,6528 + j 2,0139) + (j 0,9603) + (1,8069 + j 0,3517)
Za = ( 6,4597 + j 8,3259 ) pu
Zb = Z3 + XM
Dik : Z3 = 0,6345 + j 0,0552 pu XM = 55,0503 pu
= ( 0,6345 + j 0,0552 ) + ( 55,0503 )
Zb = ( 0.694 + j 55,0503 ) pu
Sehingga rangkaian menjadi :

Analisa Proteksi Motor Listrik 3 Fhase 37 Kw Sebagai Penggerak Mesin Press


(Surya Darma) 6
Z3

F Z

Penjumlahan rangkaian parallel

Za x Zb
Zc =
Za + Zb

Dik : Za = 6,4597 + j 8,3259 pu Zb = 0,694 + j 55,0503 pu

( 6,4597 + j 8,3259 ) x ( 0,694 + j 55,0503 )


Zc =
( 6,4597 + j 8,3259 ) + ( 0,694 + j 55,0503 )
Zc = 0,6267 + j 7,2321 pu
Sehingga rangkaian menjadi

F
XM Z

1 / Z hs = 1 / Zc + 1 / XM

1 1
Zhs =
( 0,6267 + j 7,2321 ) + (j 55,0503 )

= 0,1453 pu

Analisa Proteksi Motor Listrik 3 Fhase 37 Kw Sebagai Penggerak Mesin Press


(Surya Darma) 7
Sehingga rangkaian hubung singkat menjadi :

Zhs

+
Ea = 1 0˚ s
-
1 0˚
I hs = 0,1453 -16,6˚ = 0,1453 - 16.6˚ pu

Arus dasar pada rangkaian : 380 Volt adalah :

10000
Idasar = 10000
Idasar = √3 x 0.380 = 15181,4179 Amper
1.732 x 0.380
Jadi besar arus hubung singkat tiga fasa pada terminal motor adalah :

I hs = 0,1453 x 15181,4179 = 2,2058 kA = 2.2 kA

. Menghitung Penurunan Tegangan Pada Keadaan Mantap


Pada perhitungan penurunan tegangan ini berdasarkan perkiraan besar jatuh tegangan pada
saluran dengan beban. Adapun tujuan perhitungan penurunan tegangan ini adalah untuk mengetahui
apakah penurunan pada keadaan mantap ( Steady state ) masih pada batas yang diizinkan yaitu sebesar
10% dari tegangan nominalnya.
Berikut ini akan dihitung jatuh tegangan pada saluran yang menghubungkan antara panel utama
ke panel pada MCC room atau panel pembagi pada (LVswitchgear) dan bus tegangan MCC, karena pada
LV switchgear digunakan untuk delapan unit motor dengan beban yang sama yaitu empat unit motor
digester dan empat unit motor press, maka perhitungannya sebagai berikut.
 Arus pada bus panel Utama (LV switchgear):
Arus bus pada MCC = I sek trafo = I2 adalah
I1 a = 8 x I beban = 8 x 69 = 552 Amper
LV Swicthgear = 1,5 ~ 2 x 552 A
= 828 ~ 1104
= Range 800 A ~ 1100 A
I base = 15181,4179 Amper
I2 a = 552 / 15181,4179 = 0,0364 pu
 Arus dari panel MCC panel pembagi pada Circuit Breaker (CB) ke panel motor press :
Karena pada panel ini Circuit Breaker digunakan hanya untuk mengamankan dua unit motor
dengan beban yang sama yaitu satu unit untuk motor mesin digester dan satu unit untuk motor
press, maka perhitungan arus yang melalui Circuit Breaker (CB) ini sebagai berikut :
I1 b = 2 x Ibeban = 2 x 69 = 138 Amper
Circuit Breaker (CB) = 1,5 ~ 2 x 138 A
= 207 A ~ 276 A
= Range 200 A ~ 270
Ibase = 15181,4179 Amper

Analisa Proteksi Motor Listrik 3 Fhase 37 Kw Sebagai Penggerak Mesin Press


(Surya Darma) 8
I2 b = 138 / 15181,4179 = 0,0091 pu

 Arus dari Circuit Breaker (CB) motoran ke motor :


Karena pada CB hanya digunakan untuk satu motor yaitu motor press maka perhitungannya :
I1 c = 1 x Ibeban = 1 x 69 = 69 Amper
Circuit Breaker = 1,5 ~ 2 x 69
= 103,5 ~ 138
= Range 100 ~ 130 Amper
I2 c = 69 / 15181,4179 = 0,0045 pu
Arus yang melalui saluran Z2. Ipri trafo = I1 b adalah :
V1 b = XM x 1000 = 55,0503 x 1000
I1 b = I2 b x ( V2 / V1 )
I1 b = 0,0364 x ( 380 / 55050,3 ) = 0,0364 x 0,0069 = 0,0002 pu
Jadi jatuh tegangan pada saluran yang menghubungkan antara panel utama (LV switchgear ) dengan panel
bagi dan bus bar MCC adalah :
R1 = X1 = Z1 dan R2 = X2 = Z2
Dik : I1 b = 0,0002 pu R1 b = 4,6528 X1 b = 2,0139 I2 b = 0,0045
R2 b = 1,8o69 X2b = 0,3517
Vd b = √3 I1b (R1b Cosθ + X1b Sinθ) + √3 I2b (R2b Cosθ + X2b Sin θ)
Vd b = 1,732 x 0,0002 (4,6528 x 0,85 + 2,0139 x 0,53) + 1,732 x 0,0045
(1,8069 x 0,85 + 0,3517 x 0,53)
Vd b = 0,0003 (3,9549 + 1,0674) + 0,0078 (1,5358 + 0,1864)
Vd b= 0,0003 (5,0222) + 0,0078 (1,7222)
Vd b = 0,0015 + 0,0134 = 0,0149 pu
Tegangan pada bus MCC adalah :
Vs diasumsikan 1 0˚
VMCC = ( VSumber - Vd b )
= ( 1,0 – 0,0149 )
= 0.9851 x 100 = 98,51 %
Kemudian akan dihitung tegangan pada terminal motor sebagai berikut :
I3 = 69 / 15181,4179 = 0,0045 pu

Tegangan jatuh pada saluran Z3 adalah:


Vd c = √3 x I3 (R3 x Cos θ + X3 x Sin θ
Vd c = 1,732 x 0,0045 (0,6345 x 0,85 + 0,0552 x 0,53)
= 0.0078 (0,5393 + 0,0292)
= 0,0078 x 0,5685 = 0.0044 pu

Tegangan jatuh pada terminal motor :


Vtm = Vd b – Vd c
= 0,0149 – 0,0044 = 0,0105 x 100 = 1.05 %
Jadi V jatuh = 1.05% x Vnom = 0.0105 x 380 Volt = 3.99 Volt

Maka penurunan tegangan dari LVswictgear ke terminal motor adalah :


Vd total = Vd b + Vd c
Vd total = 0,0149 + 0,0044 = 0,0193 x 100 = 1.93%
Jadi Vpenurunan = 1.93% x Vnom = 0.0193 x 380 = 7.3 Volt

Tegangan terminal motor :


VM = VMCC - Vd 3

Analisa Proteksi Motor Listrik 3 Fhase 37 Kw Sebagai Penggerak Mesin Press


(Surya Darma) 9
= 0.9851 – 0,0044 = 0,9807 x 100 = 98,07 %
Jadi tegangan terminal motor VM = 98.07% x Vnom = 0.9807 x 380 = 372.7 Volt

Menghitung kapasitas pengaman lebur


Dari perhitungan arus hubung singkat sebelunya yaitu perhitungan arus hubung singkat pada
terminal motor, maka berikut ini dapat di hitung kapasitas pengaman lebur yang dipergunakan pada
switchgear sebagai berikut :
 Pengaman lebur LV Switchgear
Besar arus hubung singkat 3 fasa pada terminal motor adalah 2.2 kA, dan arus nominal pada LV
Switchgear adalah 800 A dan, maka rating arus hubung singkat dari pengaman lebur untuk LV switchgear
adalah :
If = 160 % x Inom
If = 1,6 x 800A = 1280 Amper / 1000 = 1.3 kA
KVA Hubung singkat pengaman lebur untuk LV switchgear adalah :
KVA hs = √3 x Vnom x If
= 1,732 x 380 x 1280 = 8424448 / 1000 = 842.4 KVA
 Pengaman lebur pada Circuit Breaker (CB) MCC :
Berdasarkan hubung singkat pada terminal motor adalah 2,2 kA, dan arus nominal CB 200A,
untuk tegangan motor dibawah 600 Volt maka factor perkaliannya 1.25. maka rating arus hubung singkat
pangaman lebur CB MCC adalah :
If = 125% x Inom
If = 1,25 x 200A = 250 Amper / 1000 = 0.25 kA
KVA hubung singkat pengaman lebur untuk CB MCC adalah :
KVA hs = √3 x Vnom x If
= 1.732 x 380 Volt x 250 Amper = 164540 / 1000 = 164.5 KVA
Perhitungan Kapasitas Pemutus Daya
Berikut ini akan dihitung pemutus daya yang terdapat pada LVSwitchgear sebagai berikut :
 Pada LV Switchgear
Perhitungan penentuan LV Switchgear yang di pakai pada arus sumber, Arus motor 69 Amper
untuk delapan unit motor, maka total arus adalah 69 x 8 = 552 amper
Breaker ( LV Switchgear ) = 1.5 ~ 2 x 552 Amper
= 828 ~ 1104 Amper
= Range 800 ~ 1200 Amper
Penyetelan Arus Lebih magnetis
Penyetelan rele ini berdasarkan arus maksimum yang besarnya 69 Amper, dimana rele yang
digunakan tipe LRD 33 :
Maka didapat :
I pp = Ksf / Kd x IL
Ip = ( Ksf / Kd ) x ( IL / n CT )
Dimana :
Ksf = 1,2 = 120 %
Kd = 0,8 = 80 %
N CT = 100/5 A
Maka ; Ipp = 1,2 / 0,8 x 69 = 103 Amper
Ip = 1,2 / 0,8 x 69 / (100/5)
= 1,5 x 69 / 20 = 1,5 x 3,45 = 5,175 Amper

Penyetelan Rele Arus Lebih Thermis

Analisa Proteksi Motor Listrik 3 Fhase 37 Kw Sebagai Penggerak Mesin Press


(Surya Darma) 10
Rele ini dapat diset pada interval 120% - 150% dari arus beban penuh, rele yang dipakai tipe
RVZP 20 dan dalam hal ini rele diset pada 120% dari arus beban penuh, dimana besar arus beban penuh
adalah 69 amper, maka rele dapat dihitung :
Ip = 120% x IL / nCT
= 1,2 x 69 / 100/5 = 4,14 Amper

Penyetelan Rele Beban Lebih


Untuk memprotek motor terhadap beban lebih, maka dipergunakan rele beban lebih thermis
dengan tipe LR2 D33. Dalam hal ini rele dapat diset pada 140% dari arus beban penuh, dimana besar
arus beban penuh adalah 69 Amper, maka setting rele dapat dihitung sebagai berikut :
Ip = 140% x Ib / nCT
= 1,4 x 69 / (100/5) = 4,83 Amper
Motor over heating 40˚C, tahanan untuk kabel yang digunakan untuk motor 25 mm² adalah 0,743 ohm /
km
Waktu yang disetting adalah :
H = I². R. t
T = H/ ( I² . R ) 80%
= 40˚/((4,83)² x 0,743) 0,80
= 40 / 23,3289 x 0,743 x 0,80
= 2,9 detik = 3 detik
D.KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
 Berdasarkan perhitungan penulis maka arus gangguan hubung singkat tiga fasa pada terminal
motor sebesar 2,2058 kA
 Luas penampang kabel yang telah terpasang lebih besar dari pada kapasitas pengguna hal ini
dimaksudkan untuk planning penambahan mesin guna memperbesar kapasitas olah.
 Penurunan tegangan pada terminal motor masih dalam batas toleransi dari tegangan yang
diizinkan, dimana penurun tegangan pada terminal motor sebesar 1,93 %, jadi dengan demikian
motor dapat beroperasi dengan baik.
 Dan tegangan jatuh pada terminal motor sebesar 1,05 %
 Arus beban lebih sebesar 4,83 Amper dan setting overload rele selama 2.9 detik atau 3 detik.
Saran
 Untuk menjaga agar sistem proteksi selalu bekerja sesuai dengan semestinya, maka hendaklah
dilakukan penyetelan dan pemerisaan terhadap peralatan proteksi yang digunakan secara berkala.
 Berdasarkan analisa penulis setting overload rele sebesar 2,9 Amper, maka mungkin perlu
dipertimbangkan untuk menyetting ulang overload rele dari 5 detik menjadi 3 detik.

DAFTAR PUSTAKA

 Standar Operasional Prosedur, PT. Hindoli, Maintenace Electrikal. Oleh Ir. Romi Latato 2005
dan Harinuan Gultom ST. 2010
 Diktat Analisa Sistem Tenaga Listrik, Ir. Choirul Rizal, MT, Universitas Palembang 2008
 Agung Indra, Sistem Proteksi Kelistrikan, Fakultas teknik Universitas Palembang 2008
 DR. A. Arismunandar, DR. Kuwara, Teknik Tenaga Listrik, Jilid 2,1993.
 Tabel tegangan jatuh, dari PT.Marlin Gerin
 Standar Operasional Prosedur, PT. Hindoli, Pruduksi Oleh Ir. Bambang 2004

Analisa Proteksi Motor Listrik 3 Fhase 37 Kw Sebagai Penggerak Mesin Press


(Surya Darma) 11

Anda mungkin juga menyukai