MESIN PRESS
SURYA DARMA
Dosen Tetap Yayasan Pada Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Palembang
e-mail :Suryadarma.stmt @ gmail.com
ABSTRAK
Rele merupakan suatu peralatan yang dilengkapi dengan kontak-kontak yang mampu menutup
rangkaian alarm, menutup rangkaian trip dari pemutus rangkaian untuk membebaskan peralatan dari
gangguan yang terjadi serta melokalisir akibat dari gangguan dan memberikan petunjuk atas lokasi serta
jenis gangguan. Oleh karena itu pemutus tenaga yang dilengkapi dengan rele digunakan sebagai alat
pelindung peralatan listrik atau untuk melindungi suatu sistem tenaga listrik dari kemungkinan terjadi
kerusakan yang diakibatkan oleh kondisi yang abnormal.
Rele bekerja karena adanya gaya yang timbul akibat adanya perubahan keadaan dari sistem atau
alat yang dilindungi sampai melebihi harga batas yang telah ditentukan.
Untuk mencegah kerusakan pada sistem tenaga listrik atau pada peralatan listrik yang lain seperti
elektromotor, maka perlu dipasang salah satu alat pengaman yaitu overload rele yang merupakan
peralatan pengaman yang baik untuk melindungi elektromotor atau peralatan listrik dari gangguan beban
lebih.
KATA KUNCI, Proteksi Rele,Motor Listrik,Overload Rele,Beban Lebih.
A.PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, secara umum dapat
dilihat diberbagai bidang salah satunya seperti kemajuan teknologi perkebunan. Dalam dunia usaha
perkebunan teknologi tersebut dimanfaatkan untuk mendukung proses produksi pengolahan hasil dari
perkebunan hingga menjadi barang atau makanan yang siap pakai ataupun setengah jadi, pada proses ini
dimana salah satunya adalah teknologi elektromotor digunakan sebagai tenaga penggerak mesin-mesin
pabrik.Pada hakekatnya, elektromotor dibutuhkan sebagai pengganti energi manual yang tidak dapat
dilakukan oleh tenaga manusia dengan waktu yang lama dan kontinyu, oleh karena itu elektromotor
digunakan sebagai tenaga penggerak semua mesin secara efektif yang dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan proses pengolahan. Peranan elektromotor tidak ubahnya sebagai ‘urat nadi’ untuk
memperlancar jalannya proses pengolahan diberbagai perusahaan industri.Di perusahaan PT.Hindoli
Tanjung Dalam, Elektromotor digunakan secara kontinyu untuk menggerak semua mesin pabrik seperti
conveyor, elevator, pompa, mesin press, dan lain-lain untuk melayani proses pengolahan buah kelapa
sawit hingga menjadi minyak sawit (CPO).Untuk mencegah kerusakan pada elektromotor tersebut, maka
dipasang peralatan pengaman untuk memproteksisistemtenagalistrikyangmerupakan sumber pembangkit
semua peralatan penggerak pabrik dari gangguan akibat operasi yang abnormal, baik itu gangguan dari
kesalahan operasional atau pun karena kondisi alam.
1.2.Tujuan Penelitian
Untuk Mengetahui dan menganalisa setting overload rele dalam memproteksi Elektromotor 37
KW dari operasi abnormal karena beban lebih.pada penggerak Mesin Press.
Menghitung arus hubung singkat tiga fasa pada terminal motor serta menghitung setting proteksi
sistem tenaga listrik dengan menggunakan overload rele pada elektromotor 37 KW yang dipakai
sebagai penggerak mesin press, peralatan pengaman ini dipasang untuk memproteksi terhadap
gangguan operasional abnormal, yang sering terjadi pada mesin ini karena kelebihan beban.
Sebab mesin ini kerjanya sangat berat baik pada saat start atau pun pada saat operasi normal.
B.TINJAUAN PUSTAKA
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah Energi litrik menjadi
Energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan misalnya untuk memutar impeller pompa, fan atau
blower, mengerakkan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer,
bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala juga di sebut kuda kerjanya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. Motor pompa
flygt adalah jenis motor induksi tiga fasa arus bolak-balik (ac) yang paling banyak digunakan.
Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu,
tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relative antara putaran rotor
dengan medan putar (rolating magnetic fild) yang di hasilkan oleh arus stator. Belitan stator yang
dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan medan magnet yang berputar
dengan kecepatan sinkron (ns = 120/2f). medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-
konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus dan sesuai dengan hokum Lentz, rotor pun akan turut
berputar mengikuti medan putar rotor. Perbedaan putaran relative antara rotor dengan stator di sebut slip.
Bertambahnya beban akan memperbesar kopel motor yang oleh karena itu akan memperbesar pula arus
induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putaran stator dan putaran rotor pun akan bertambah
besar. Jadi bila beban motor bertambah, putaran rotor cendrung menurun.
Motor memiliki dua komponen dasar yaitu stator dan rotor, bagian rotor dipisahkan dengan
bagian stator oleh celah udara yang sempit (air gap) dengan jarak antara 0,4mm sampai 4mm. Tipe dari
motor induksi tiga fasa berdasarkan lilitan pada rotor dibagi menjadi dua macam yaitu:
Rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan
yang sama dengan lilitan statornya
Rotor sangkar tupai (Squirrel-cage rotor).(Dr.A,Arismunandar,Dr.Kuwara.TTL 1993)
KONTRUKSI MOTOR
Seperti telihat pada gambar 2.4 dibawah ini detail Kontruksi dari motor listrik terdiri dari :
Rotor Stator Inti Belitan / kumparan stator
Rumah (casing) untuk stator.”(Dr. A. Arismunandar, Dr. Kuwara, Teknik Tenaga Listrik 1993)”
Tipe Jlh (unit) Daya Nom Arus nom Teg. Nom Faktor daya
(kW) (Amp) (Volt)
EM 225 S-4 8 37 69 380 0.8
a. Konduktor
Kabel : NYFGBY
3 4 x 35 122 97 0,743
G M
2. Saluran dari Circuit breaker (CB) panel MCC room ke panel motoran, menggunakan kabel
NYFGBY 4 x 50 mm².
Berdasarkan data yang ada pada table maka impedansi kabel adalah :
Z2 = 0,485 + j 0,094 Ohm / km
Untuk panjang saluran 54 m maka :
(0,380)² x 1000
Z3Z (p.u) =dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
dasar = 0.0145 Ohm
10000
0,0092 + j 0,0008
Z3 (pu) = = 0,6345 + j 0,0552 p.u
0,0145
Tabel 4.2. Harga asumsi untuk motor apabila impedansi pasti tidak diketahui
1. Sekelompok motor induksi tidak lebih dari pada Xd” = XLR = 0,25 pu
600 volt
2. Untuk motor induksi tunggal (sendiri-sendiri) lebih Xd” = XLR = 0,17 pu
besar dari pada 600 volt
3. Motor sinkron lebih kecil dari pada 1200 rpm Xd” = 0,15 pu
4. Motor sinkron kurang dari 1200 rpm tetapi lebih Xd” = 0,20 pu
besar dari pada 450 rpm
5. Motor sinkron 450 rpm atau kurang Xd” = 0,28 pu
12 kV
Bus Sumber
Xs
Z1
XT
Z2
380V
Bus MCC
Z3
F Bus Terminal
Motor
Xm
F Z
Za x Zb
Zc =
Za + Zb
F
XM Z
1 / Z hs = 1 / Zc + 1 / XM
1 1
Zhs =
( 0,6267 + j 7,2321 ) + (j 55,0503 )
= 0,1453 pu
Zhs
+
Ea = 1 0˚ s
-
1 0˚
I hs = 0,1453 -16,6˚ = 0,1453 - 16.6˚ pu
10000
Idasar = 10000
Idasar = √3 x 0.380 = 15181,4179 Amper
1.732 x 0.380
Jadi besar arus hubung singkat tiga fasa pada terminal motor adalah :
DAFTAR PUSTAKA
Standar Operasional Prosedur, PT. Hindoli, Maintenace Electrikal. Oleh Ir. Romi Latato 2005
dan Harinuan Gultom ST. 2010
Diktat Analisa Sistem Tenaga Listrik, Ir. Choirul Rizal, MT, Universitas Palembang 2008
Agung Indra, Sistem Proteksi Kelistrikan, Fakultas teknik Universitas Palembang 2008
DR. A. Arismunandar, DR. Kuwara, Teknik Tenaga Listrik, Jilid 2,1993.
Tabel tegangan jatuh, dari PT.Marlin Gerin
Standar Operasional Prosedur, PT. Hindoli, Pruduksi Oleh Ir. Bambang 2004