(PSA)
RESUME
OLEH
NIK
6219034309
JUNI 2020
1. Single Line Diagram
Penjelasan :
Gambar diatas adalah gambaran secara sederhana single line diagram yang ada di blok plant
PT Multimas nabati asahan dimana sumber utama dari gardu PLN 150 KV dan 5 buah
generator sebagai spare jika sumber dari PLN padam.sumber PLN 150 KV lalu diturunkan
menggunakan trafo step down menjadi 20 KV yang dan masuk ke panel MVD central MVD
10 dan MVD 11 jika menggunakan kedua MVD tersebut maka coupler untuk
menyambungkan kedua MVD tersebut harus disambungkan dan jika menggunakan sumber
dari PLN maka generator harus mati begitu juga sebaliknya.setelah dari MV central lalu
listrik di distribusikan ke MVD local yang ada di setiap plant MVD 20 & MVD 21 untuk
boiler, MVD 22 untuk WTP, MVD 23 untuk compressor 1&2 MVD 24 untuk compressor
3&4 ,MVD 25 refinery fraksinasi 1 MVD 26 untuk Refinery fraksinasi 2,MVD 27 untuk
plant unloading/ tankfarm dan MVD 28 nantinya untuk area central office. Setelah
disdtribusikan ke MV local maka akan di distribusikan ke LVD yang ada disetiap plant dan
di distribusikan ke setiap panel beban seperti MCC,LDP,UPS dan kapasitor bank.
2. Circuit Breaker
Circuit breaker adalah saklar elektrik yang berfungsi otomatis untuk mencegah
kerusakan terjadi pada sirkuit listrik dikarenakan adanya hubungan singkat atau short
circuit,beban berlebih/overload dan gangguan tanah.
1. CB thermal
2. CB Magnetik
3. CB thermal Magnetik
Dalam memasang circuit breaker yang akan digunakan kita harus mengetahui terlebih
dahulu ukuran circuit breaker yang pas untuk besar beban yang akan digunakan
Untuk menentukan ukuran breaker yang benar kita dapat menggunakan rumus sebagai
berikut :
Untuk melakukan sizing circuit breaker kita harus tahu dulu arus nominal pada beban dengan
rumus sebagai berikut :
I = P/1.73xVxcos phi
Jika sudah diketahui arus nominalnya maka kita hitung menggunakan rumus
Contoh
P= 33KW
Maka
I = 33000/1,73x380x0.85
I = 33000/559
I = 59
Maka
Arus x 1,25
59 x 1,25 = 74 A
Jika mengetahui ukuran breaker maka bisa dilihat dari tabel dibawah untuk mengetahui jenis
circuit breaker yang akan tepat untuk digunakan .
Dari hasil penghitungan secara rumus kita dapat mengetahui jenis circuit breaker yang tepat
untuk kita gunakan dilihat dari perhitungan di atas diperoleh nilai 74 Ampere karena tidak
ada nilai yang pas maka kita bisa menggunakan nilai yang diatasnya yaitu 80 Ampere dengan
tipe breaker MCCB .
Kabel adalah media yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik dari potensial
tinggi ke potensial rendah. Ada berbagai macam bahan yang digunakan untuk membuat kabel
yang membedakan adalah sifat konduktasinya. Konduktor yang baik adalah konduktor yang
memiliki tahanan yang kecil. Di bawah ini adalah tabel tahanan jenis dari berbagai bahan
penghantar
1. Penghantar simplex
2. Penghantar duplex
3. Penhantar triplex
4. Penghantar quadraplex
Dari klasifikasi diatas kabel dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya adalah
1. Kabel NYA
2. Kabel NYM
3. Kabel NYY
4. Kabel NYAF
5. Kabel NYMHY/NYHY
6. Kabel NYFG
7. Kabel NYCY
8. Kabel ACSR
Untuk menentukan ukuran kabel yang akan digunakan untuk pemasangan suatu instalasi
listrik 1 fasa atau 3 fasa harus diketahui terlebih dahulu seberapa besar beban arus (ampere)
maksimal yang ditanggung kabel penghantar tersebut.setelah bebabn arus maksimal di
ketahui selanjutnya kita bisa menetukan ukuran kabel penghantar sesuai dengan tabel
kemampuan hantar arus (KHA) di bawah ini
Untuk mencari ukuran penghantar yang tepat dapat kita gunakan rumus
1.25 x Arus Maksimal
Contoh
Sebuah instalasi listrik memiliki beban maksimal tiap fasanya sebesar 200 ampere
maka
1.25 x 200 = 250 ampere
dilihat dari data yang ada di tabel kabel yang mampu menghantarkan listrik sebesar
250 ampere adalah kabel dengan ukuran penampang 95 mm2 .
Thermal overload adalah alat pengaman rangkaian dari arus lebih yang diakibatkan
beban yang terlalu besar dengan jalan memutuskan rangkaian ketika arus yang melebihi
setting melewatinya. Thermal overload berfungsi untuk memproteksi rangkaian listrik dan
komponen listrik dari kerusakan karena terjadinya beban lebih.
Thermal overload memproteksi rangkaian pada ketiga fasanya (untuk rangkaian tiga
fasa) baik yang menggunakan sistem bimetal maupun yang menggunakan sistem elektronik
tanpa suplai terpisah (maksudnya thermal overload elektronik ini tidak membutuhkan sumber
daya listrik secara khusus) dan mempunyai sensitifitas terhadap hilangnya fasa yang bekerja
dengan sistem diferensial (tidak langsung trip pada kasus terjadinya hilang satu fasa), namun
apabila dibutuhkan rangkaian untuk trip segera saat kehilangan satu fasa, maka perlu
diperlukan tambahan alat proteksi lain.
Thermal overload ini bisa dipasangkan langsung dengan kontaktornya maupun terpisah
sehingga sangat fleksibel untuk pemasangannya di dalam panel. Pemilihan jenis thermal
overload ditentukan oleh rating/setting arus sesuai dengan arus nominal rangkaian pada
beban penuh dan kelas trip-nya. Untuk pemakaian standar digunakan kelas trip 10 yaitu
thermal overload akan trip pada 7,2 Ir dalam waktu 4 detik.
I = P
1.73 x V x Cos phi
Contoh
I = 33KW
1.73 x 380 x 0.85
I = 59 A
Misal, Ampere dari sebuah motor adalah 30A, maka sizing Breakernya adalah
59 A x 1= 59 A