INTISARI
Suatu sistem tenaga listrik dikatakan memiliki tingkat keandalan yang tinggi apabila sistem
tersebut mampu menyediakan pasokan energi listrik yang dibutuhkan oleh konsumen secara
kontinyu/terus-menerus. Salah satu gangguan yang sering terjadi pada sistem tenaga listrik adalah
starting motor induksi. Starting motor induksi 3 fasa dengan kapasitas 100 HP akan menarik arus
yang cukup besar. Arus starting yang besar ini dapat mengakibatkan penurunan tegangan sesaat pada
saluran sehingga akan mengganggu peralatan lain yang dihubungkan pada saluran yang sama. Oleh
karena itu pada penelitian ini dilakukan simulasi untuk mengetahui metode starting motor induksi
yang sesuai.
Dari hasil simulasi program ETAP dan program PSIM, starting motor dengan metode DOL,
terjadi lonjakan arus sebesar 580% dari FLA (Full Load Ampere), dengan arus sebesar 777.2 A.
Dengan metode Y-D lonjakan sebesar 200% FLA arus sebesar 268 A. Metode soft starter
elektronik dengan mengatur sudut picu Thyristor didapatkan arus starting sebesar 8 A. Dari hasil
simulasi didapatkan metode starting motor yang memiliki arus starting lebih kecil, yaitu dengan
menggunakan metode soft starting elektronik diharapkan mampu mengendalikan tegangan dan arus
yang masuk kedalam motor secara bertahap sesuai dengan pengaturan yang diinginkan. Dengan
demikian masalah starting motor induksi tiga fasa dapat segera diatasi.
PENDAHULUAN
Seiring perkembangan teknologi Kedua faktor tersebut juga berlaku
dalam sistem tenaga listrik, ukuran pada sektor industri yang sangat
tingkat kualitas dan keamanan suatu membutuhkan ketersediaan tenaga listrik
sistem tenaga listrik menjadi faktor dengan tingkat keandalan tinggi
tuntutan yang utama. Suatu sistem Tersedianya penyaluran energi listrik
tenaga listrik dikatakan memiliki tingkat yang kontinyu pada suatu kawasan industri
kualitas yang tinggi apabila sistem akan menghindarkan perusahaan tersebut
tersebut mampu menyediakan pasokan dari kerugian atau loss of production
energi listrik yang dibutuhkan oleh yang secara finansial akan sangat
konsumen secara kontinyu/terus-menerus merugikan perusahaan.
dan dengan kualitas daya yang baik dari
segi regulasi tegangan maupun regulasi Dalam suatu proses produksi di
frekuensinya. industri, banyak digunakan motor
induksi yang berkapasitas besar dalam
92, Wibowo, Analisa Starting Motor Induksi 3 Fasa Dengan Menggunakan Program Di Pt Madubaru
Yogyakarta
dan bagian rotor. Stator adalah bagian beberapa cara teknik pengasutan, di
motor yang diam terdiri: badan motor, inti antaranya:
stator, belitan stator, bearing, dan terminal 1. DOL (Direct On Line)
hubung. Bagian rotor adalah bagian motor 2. Y/D (Start-Delta)
yang berputar, terdiri atas rotor sangkar, 3. Soft starting elektronik
dan poros rotor. Konstruksi motor induksi
tidak ada bagian rotor yang bersentuhan Jenis Starting Motor Induksi
dengan bagian stator, karena dalam motor 1. Starting Direct On Line (DOL)
induksi tidak ada komutator dan sikat Direct On Line starter merupakan
arang. starting langsung. motor yang akan
Kecepatan motor induksi dijalankan langsung di swicth On ke
dipengaruhi oleh banyaknya kutub pada sumber tegangan jala-jala sesuai dengan
statornya dan frekuensi sumber tegangan besar tegangan nominal motor. Artinya
yang dirumuskan dalam persamaan (2.1) tidak perlu mengatur atau menurunkan
tegangan pada saat starting. Besar arus
starting berkisar antara 5-7 kali arus
Pada kenyataannya putaran rotor nominal.
tidak sama dengan kecepatan sinkronnya.
Perbedaan kecepatan sinkron dengan
kecepatan rotornya disebut Slip (s).
Slip dinyatakan dalam persamaan (2.2)
……..(2.3)
1 120° 20
2 100° 79
3 90° 112
4 75° 156
5 60° 182
Gambar 4.4 Grafik arus Y/D starting
Pada grafik motor current, pada saat 6 45° 136
starting arus saat terhubung Y (Star)
mencapai 200% dari arus nominal. Terlihat 7 0° 24
grafik mulai naik pada detik ke 3 mencapai
480% saat terhubung D (delta) dan
perlahan turun mendekati detik ke 6,
kemudian stabil setelah detik ke 6 karena
motor sudah mencapai arus nominalnya.
75° 1 detik ke 0
60° 1
pada simulasi
45° 1
detik ke 1
0° 1
pada simulasi
100 detik 7
50
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Waktu (Detik)
96, Wibowo, Analisa Starting Motor Induksi 3 Fasa Dengan Menggunakan Program Di Pt Madubaru
Yogyakarta
Tabel 2.8 Perhitungan arus Y/D :
Perhitungan Waktu (detik)
pada simulasi √ √
98, Wibowo, Analisa Starting Motor Induksi 3 Fasa Dengan Menggunakan Program Di Pt Madubaru
Yogyakarta
grafik simulasi arus starting Y/D b. Penelitian ini dapat dikembangkan lagi
didapatkan arus sebesar 268 A. dengan melakukan simulasi pada
d. Pada simulasi dengan menggunakan jenis motor lain, atau tetap dengan
metode soft starting pada sudut picu motor induksi 3 fasa tetapi yang
130° motor induksi sudah mulai berkapasitas lebih besar
berputar perlahan dengan arus c. Dalam metode soft starting thyristor
sebesar 8 A (Tabel 2.5), perlahan menghasilkan harmonisa arus,
diberikan sudut pemicuan dengan sehingga penelitian ini dapat
sudut picu yang semakin kecil. dikembangkan lagi untuk kajian
Apabila telah mencapai tegangan pengaruh harmonisa arus.
maksimal yaitu 380 V yaitu pada Demikian kesimpulan serta saran
sudut picu 0°, maka arus yang yang dapat penulis sampaikan semoga
mengalir berkisar 24 A. berkenan dan dapat menjadi masukan yang
e. Dengan menggunakan metode bermanfaat bagi pihak PT. Madu Baru
simulasi soft starting ini dapat Yogyakarta serta mahasiswa yang akan
diketahui bahwa nilai arus keluaran melakukan penelitian tentang analisis
dapat diatur dengan mengatur sudut starting motor induksi 3 fasa.
picunya. Perubahan arus sebanding
dengan perubahan tegangan. DAFTAR PUSTAKA
Sehingga dengan memberikan Fitzgerald A.E., Charles kingsley Jr.
tegangan secara bertahap maka arus Stephen D Umans, 1992, ”Mesin-
starting yang terjadi tidak langsung Mesin Listrik”, Jakarta: Erlangga.
melonjak sebesar 5-6 kali arus
nominal seperti pada metode DOL. John Wigington , Adam . 2010. “A
f. Dari hasil perbandingan simulasi Comparison of Induction Motor
dengan metode starting lain, starting Starting Methods Being Powered by
motor induksi tiga fasa dengan a Diesel-Generator Set”. Lincoln:
menggunakan metode soft starting University of Nebraska.
thyristor anti paralel dalam simulasi
menghasilkan arus starting yang Kadir Abdul , 2000. “ Distribusi dan
lebih kecil bila dibandingkan Utilisasi Tenaga Listrik” , Jakarta:
dengan menggunakan metode Y/D UI.
dan DOL (Gambar 4.31) metode soft
starting menghasilkan arus lebih Kustija, Jaja, 2012. “Modul Mekatronika”.
rendah. Jurnal Elektronika Industri
Saran Malvino, 1984. “Prinsip - Prinsip
Dalam melakukan penelitian ini,
Elektronika”, Jakarta: Penerbit
penulis memiliki beberapa saran yang
Erlangga.
diharapkan dapat digunakan untuk
mencapai kesempurnaan pada bahasan-
Mujtahid, 2011. “Analisis Motor Induksi 3
bahasan berikutnya. Beberapa saran yang
dapat penulis berikan selama penelitian ini Fasa dengan Metode
adalah : Konstruksi dan Prinsip Kerja”.
a. Sebelum melakukan simulasi di Jurnal Teknik Elektro Polines.
ETAP, data-data name plate peralatan
yang diperlukan harus lengkap. Odinanto, Tjahja. 2009. “Reduksi
Dengan lengkapnya data-data yang Harmonisa Pada Pengoperasian
diperlukan maka data nilai-nilai pada Motor Sinkron Menggunakan
peralatan dapat disesuaikan di ETAP. Konverter PWM Dengan Interfase
100, Wibowo, Analisa Starting Motor Induksi 3 Fasa Dengan Menggunakan Program Di Pt
Madubaru Yogyakarta