Anda di halaman 1dari 12

MENJALANKAN MOTOR INDUKSI 3 FASA MENGGUNAKAN REAKTOR

STARTING

(Dosen pengampuh :prof.Baharuddin,S.T.,M.pd./Yoakim Simamora,S.T.,M.T.)

DISUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA :
1. Muara Hasiholan Simarangkir (5192131002)
2. Rivaldo Purba (5193131005)
3. Helton Sagala (5193331007)
4. Daniel Anugrah Hutauruk (5193131013)
5. Binsar Manik (5193131016)
MATA KULIAH: PENGATURAN DAN PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2021
KATA PENGANTAR
Pertama, puji syukur Penulis panjatkan khadirat Tuhan Yang Maha Kuasa dimana atas
berkat dan anugrah penyertaannya sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan. Judul dari
makalah ini adalah “MENJALANKAN MOTOR INDUKSI 3 FASA MENGGUNAKAN
REAKTOR STARTING”. Penulisan Makalah ini dimaksudkan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah pengaturan dan penggunaan Motor Listrik.

Penulis tidak lupa berterima kasih pada semua pihak yang telah mendukung penulis
dalam menyusun makalah ini, terutama kepada Dosen mata kuliah pengaturan dan penggunaan
Motor Listrik .Penulis menyadari sebagaimana seorang manusia, penulis juga pasti mempunyai
kekurangan dan kelemahan dalam hal penyusunan makalah ini baik dalam isi yang terlampir
maupun dalam hal kesalahan dalam pengetikan sehingga kritik dan saran pembaca sangat
dibutuhkan dalam memperbaiki makalah ini. Akhir kata, penulis mengucapkan Terima Kasih.

Medan,10 November 2021

Kelompok 6
ABSTRAK

Motor induksi tiga fasa mempunyai banyak keunggulan dibandingkan motor DC. Adapun
kelebihan dari motor induksi tiga fasa adalah konstruksinya yang sederhana , lebih murah
dibandingkan motor jenis lain, kecepatan putaran yang dihasilkan konstan, perawatannya mudah,
tidak memerlukan motor lain untuk starting awal, rugi gesekan dapat dikurangi karena tidak
mempunyai sikat. Tetapi kekurangan dari motor induksi adalah sulitnya pengaturan putaran
motor agar mempunyai kecepatan atau frekuensi yang konstan dan mempunyai arus starting
yang cukup tinggi sekitar empat sampai delapan kali arus nominal motor yang dapat
mengakibatkan penurunan tegangan system dan menggangu kerja system peralatan lain dalam
satu saluran.

Permasalahan dalam menjalankan motor induksi 3 fasa sangatlah banyak, maka dari itu
tujuan diangkatnya judul ini agar lebih mempermudah kita dalam menjalankan motor induksi 3
fasa menggunakan reactor starting.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Motor induksi tiga fasa mempunyai banyak keunggulan dibandingkan motor DC. Adapun
kelebihan dari motor induksi 3 fasa adalah konstruksinya yang sederhana, lebih murah
dibandingkan motor jenis lain, kecepatan putaran yang dihasilkan konstan, perawatanya mudah,
tidak memerlukan motor lain untuk starting awal, rugi gesekan dapat dikurangi karena tidak
mempunyai sikat. Tetapi kekurangan dari motor induksi adalah adalah sulitnya pengaturan
putaran motor agar mempunyai kecepatan atau frekuensi yang konstan dan mempunyai arus
starting yang cukup tinggi sekitar empat sampai delapan kali arus nominal motor yang dapat
mengakibatkan penurunan tegangan system dan menggganggu kerja system peralatan lain dalam
satu saluran.

Ada beberapa cara penghasutan motor induksi tiga fasa,yaitu Start secara langsung
DOL(Dirrect On Line), Start dengan saklar bintang-segitig, Start dengan Autotrafo, Start dengan
Rheostart. Start denganSoft Starter(elektronik), Star dengan Reaktor (Induktor). Salah satunya
yang akan kita gunakan yaitu Reaktor Starting,untuk mengoperasikan motor induksi tiga fasa ini
bisa menggunakan system reactor dengan metode reactor starting.

Pengujian dilakukan dengan metode simulasi menggunakan software ETAP Power Station.
Dari simulasi yang dijalankan akan dievaluasi besar arus start dan komsumsi energy sisrem
penggerak motor induksi untuk setiap metode penghasutan.

B. Rumusan Masalah

Permsalahan yang akan dibahas adalah permasalahan pada saat menjalankan motor induksi 3
fasa menggunakan reaktor starting.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Motor Induksi 3 phasa

Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energy gerak
dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan stator dan
medan rotor.Bagian utama dari motor induksi terdiri dari :badan motor, inti stator, belitan stator,
bearing dan Terminal box. Bagian rotor adalah bagian motor yang berputar, terdiri atas rotor
sangkar, poros rotor.

Pada saat terminal tiga fasa stator motor induksi diberi suplai tegangan tiga fasa seimbang,
maka akan mengalir arus pada konduktor di tiap belitan fasa dan akan menghasilkan fluksi
bolak-balik. Amplitudo fluksi per fasa yang dihasilkan berubah secara sinusoidal dan
menghasilkan fluk resultan (medan putar) dengan magnitude yang nilainya konstan yang
berputar dengan kecepatan sinkron:

Dimana: kecepatan sinkron/medan putar (rpm)

frekuensi sumber daya (Hz)

jumlah kutub motor induksi


Medan putar akan terinduksi melalui celah udara menghasilkan ggl induksi (ggl lawan) tapada
belitan fasa stator sebesar:

4,44

ggl induksi efektif stator/fasa (Volt)

frekuensi saluran (Hz)

Jumlah lilitan kumparan stator/fasa

fluks magnetic maksimum (weber)

Medan putar tersebut juga akan memotong konduktor-konduktor belitan rotor yang diam.
Hal ini terjadi karena adanya perbedaan relative antara kecepatan fluksi yang berputar dengan
konduktor rotor yang dia, yang disebut juga dengan slip (s)

S=( )/

Motor akan tetap berputar bila kecepatan medan putar lebih besar dari pada kecepatan putaran
rotor ( ). Apabila , maka tidak ada perbedaan relatif antara kecepatan medan putar
(ns) dengan putaran rotor (nr), atau dengan kata lain slip (s) adalah nol. Hal ini menyebabkan
tidak adanya ggl terinduksi pada kumparan rotor sehingga tidak ada arus yang mengalir, dengan
demikian tidak akan dihasilkan gaya yang dapat mwnghasilkan kopel untuk memutar rotor.

Motor induksi saat dihidupkan secara langsung akan menarik arus 4 sampai 8 kali dari arus
beban dan hanya menghasilkan torsi 1,5 sampai 2,5 kali torsi beban penuh. Arus mula yang besar
ini dapat mengakibatkan drop tegangan pada saluran sehingga akan mengganggu peralatan lain
yang dihubungkan pada saluran yang sama. Untuk motor yang berdaya besar tentu arus
pengasutan juga akan semakin besar, sehingga untuk dengan daya besar tidak dianjurkan
menghidupkan motor secara langsung
B. Starting dengan reactor

Gambar.1 Starting dengan reactor

Kekuatan sirkuit untuk pemula reactor primer ditunjukkan pada gambar diatas. Starter reactor
utama awalnya menciptakan tegangan pembagi dengan menempatkan unsur reaktif secara seri
dengan rangkaian stator motor untuk menurunkan tegangan ke stator motor jalankan kontak
bergerak sehingga mengurangi motor arus dan torsi saat start. Switch timer atau sentrifugal dapat
digunakan sebagai sinyal untuk melangsir keluar reactor saat motor mendekati kecepatan penuh.
Transisi terbuka atau tertutup dapat diberikan antara awal dan menjalankan. Seperti yang telah
diturunkan di atas , sebagian tengangan ke motor berliku berkurang, arus ke motor berkurang
langsung. Sedangkan nilai torsi berkurang dengan kuadrat pengurangan tegangan. Sebuah
torsi/kecepatan kurva umum untuk reactor primer pemula ditampilakan di bawah pada gambar 2
dan dibandingkan dengan melintasi garis torsi/kecepatan kurva.
Gambar 2. Karakteristik starting dengan reactor

Salah satu keuntungan dari starter reactor utama adalah pengurangan saat ini sejalan dengan
disipasi panas kurang dari resistor utama sirkuit. Kelemahan dari starter reactor utama adalah
faktor daya yang buruk yang disebabkan oleh induktansi tembahan dalam rangkaian awal dan
keterbatasan pengaturan tegangan awal.
C. pengujian system reactor motor induksi 3 fasa 2500W dengan tap 50% menggunakan
ETAP Power station

Metode pengasutan dengan reactor (Chapman, 2011) dilakukan dengan cara menghubungkan
kumparan dengan inti besi (reaktor) secara seri dengan setiap belitan motor selama pengasutan.
Maka arus akan dibatasi secara proporsional dengan tegangan. Reaktor dapat dipilih sehingga
besar tegangan yang diberikan kepada motor selama proses pengasutan dapat dipilih antara 35%
hingga 95% tegangan nominal motor. Torsi selama pengasutan akan berkurang sehingga cocok
untuk aplikasi yang tidak memerlukan torsi awal yang besar. Keuntungan dari metode ini adalah
rangkaiannya yang sangat sederhana dan biaya yang rendah dibandingkan dengan metode lain
(Bruce et al., 1984).

Pengujian system reactor motor induksi 3 fasa menggunakan ETAP


Pengujian Sistem Reaktor

Hasil simulasi pengasutan motor bag filter menggunakan metode pengasutan reaktor dengan tap
sebesar 50% dan switch off pada t = 2 detik ditunjukkan pada Gambar 6. Sebagaimana dapat
dilihat pada Gambar 6, didapatkan arus pengasutan sebesar 778,8 A atau sekitar 2,62 kali arus
nominal dengan waktu pengasutan 2,78 detik. Namun pada saat switch off, arus awal mengalami
kenaikan sebesar 1413,6 A atau sebesar 5.45 kali arus nominal selama 0,78 detik. Kondisi
transien arus ini masih bisa ditoleransi karena masih dibawah nilai standar arus pengasutan
nominal motor sebesar 1670 A. Daya awal yang dihasilkan juga mengalami penurunan sebesar
sebesar 763 kW, seperti pada Gambar 3 dan gambar 4.

Gamvar 3. Profil arus pengasutan dengan reactor

Gambar4. Profil daya motor saat pengasutan menggunakan reactor


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Arus mula yang besar ini dapat mengakibatkan drop tegangan pada saat saluran sehingga
mengganggu peralatan lain yang dihubungkan pada saluran yang sama
2. Starter reactor utama diawal menciptakan tegangan pembagi dengan menempatkan unsur
reaktif secara seri dengan rangkaian stator motor untuk menurunkan tegangan ke stator
motor sampai jalankan kontak bergerak sehingga mengurangi motor arus dan torsi saat
start.
3. Starting reactor dengan tap sebesar 50 % dan switch t – 2 detik, didapatkan hasil arus
starting sebesar 778,8 A atau sekitar 2,62 kali arus nominal dengan waktu starting 2,78
detik
Daftar pustaka

A.R. Hakim. “Starting Motor Induksi 3 Fasa”, Accesed : Nov. 21.2020

A. Riyadi, “Analisis perbandingan system pengasutan motor induksi 3 fasa sebagai penggerak
pompa pada perusahaan daerah air minum (PDAM) Wendit Malang

Anda mungkin juga menyukai