No ISBN : 978-979-010-481-5
FOTO BUKU
No ISBN : 979-421-495-7
FOTO BUKU
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mengingat pentingnya hal ini dan mengingat pula bahwa evaluasi itu
merupakan salah satu fungsi administrasi pendidikan yang tidak dapat diabaikan,
maka dalam makalah ini akan dibicarakan mengenai evaluasi program dalam
pendidikan.
Masalah yang sering di jumpai dalam sistem pendidikan ialah kurangnya
evaluasi yang efektif yang disebabkan oleh kurangnya informasi yang dapat
diandalkan teentang hasil pendidikan, tentang praktek, dan programnya,
kurangnya suatu sistem yang standar untuk memperoleh informasi tersebut dalam
butir satu.
Kesadaran akan hal tersebut merupakan salah satu langkah ke arah perbaikan,
evaluasi dapat memberikan pendekatan yang lebih banyak lagi dalam memberikan
informasi kepada pendidikan untuk membantu perbaikan dan pengembangan
sistem pendidikan. Oleh sebeb itu, orang-orang yang berpengaruh dalam
pendidikan, pakar-pakar pendidikan, dan para pemimpin menyokong dan
menyetujui bahwa program pendidikan harus dievaluasi.
2
Manfaat Penulisan CBR
- Agar pembaca tanggap terhadap hal-hal penting yang ada didalam bab ini
- Untuk memahami tentang evaluasi program pendidikan
- Mengetahui kelemahan dan kelebihan buku
- Melatih Kemampuan penulis dalam mengkritisi suatu buku.
3
BAB II
Evaluasi berasal dari kata evaluation (bahasa Inggris). Kata tersebut diserap ke
dalam perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan
kata aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia menjadi "evaluasi". Istilah
"penilaian" merupakan kata benda dari "nilai". Pengertian "pengukuran" mengacu
pada kegiatan membandingkan sesuatu hal dengan satuan ukuran tertentu,
sehingga sifatnya menjadi kuantitatif. Di dalam buku ini, ketiga istilah tersebut
akan digunakan bergantian tanpa mengubah makna pembahasan.
4
2. Kapasitas guru yang mengajar dan membimbing siswa, seperti latar belakang
pendidikan, penguasaan keilmuan, baik kontent ataupun metodologis, dan
kemampuan mengaj ar.
3. Sarana pendidikan, yaitu ruang tempat belaj ar, alat-alat belaj ar, media yang
digunakan guru, dan buku sumber belaj ar.
Dari tiga contoh faktor yang sudah dikemukakan di atas dapat ditarik simpulan
bahwa hubungan antara pembelaj aran dengan hasil prestasi siswa bukan hanya
bersifat garis lurus, tetapi bisa bercabang dari faktor-faktor lain. Misalnya, faktor
siswa, guru, dan sarana belajar yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Makna dari evaluasi program itu sendiri mengalami proses pemantapan. Definisi
yang terkenal untuk evaluasi program dikemukakan oleh Ralph Tyler, yang
mengatakan bahwa evaluasi program adalah proses untuk mengetahui apakah
tujuan pendidikan sudah dapat terealisasikan (Tyler, 1950). Definisi yang lebih
diterima masyarakat luas dikemukakan oleh dua orang ahli evaluasi, yaitu
Cronbach (1963) dan Stufflebeam (1971). Mereka mengemukakan bahwa
evaluasi program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada
pengambil keputusan. Sehubungan dengan defmisi tersebut The Standford
Evaluation Consorsium Group menegaskan bahwa meskipun evaluator
menyediakan informasi, evaluator bukanlah pengambil keputusan tentang suatu
program (Cronbach, 1982).
Ronal G Schnee( 1977, dalam Gilbert Sax 1975) mengatakan bahwn karena
alasan politik dan sosial evaluator program sering dihadapkan pada sebuah dilema
pertimbangan elis. Dari hasil penelitiannya Schnee menyimpulkan adanya sebelas
isu yaitu:
5
1. Otonomi
8. Hasil negatif
9. Penyebaran hasil
Dilihat dari tujuannya. yaitu bahwa pelaksana ingin mengetahui kondlsl sesuatu.
malta evaluasi program dapat dikatakan merupakan salah satu bentuk dari
penantian yaitu penelnian evaluatif. Oleh karena itu. dalam pembicaraan evaluasi
program pelaksana berpikir dan menentukan langkah sebagaimana melakukan
penelitian. Pabedaan yang mencolok antara penelitian dengan evaluasi program
adalah sebagai berikut.
6
2. Dalam kegiatan penelitian peneliti dituntun oleh rumusan masalah karena ingin
mengetahui jawaban dan penelitiannya, sedangkan dalam evaluasi program
pelaksana ingin mengetahui tingkat ketercapaian tujuan program, dan apabila
tujuan belum tercapai sebagaimana ditentukan, pelaksana ingin mengetahui di
mana letak kekurangan itu dan apa sebabnya.
3. Agar dapat mengetahui secara rinci kondisi dari objek yang diminati, perlu
adanya identifikasi komponen yang berkedudukan sebagai faktor penentu bagi
keberhasilan program.
7
5. Kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai masukan atau rekomendasi
bagi sebuah kebijakan atau rencana program yang telah ditentukan. Dengan kata
lain. dalam melakukan kegiatan evaluasi program, peneliti harus berkiblat pada
tujuan program kegiatan sebagai standar, kriteria, atau tolok ukur.
6. Agar informasi yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata secara rinci
untuk mengetahui bagian mana dari program yang belum terlaksana. maka perlu
ada identifikasi komponen yang dilanjutkan dengan didefinisika subkomponen,
sampai pada indikator dari program yang dievaluasi.
7. Standar, kriteria. atau tolok ukur diterapkan pada indikator, yaitu bagian yang
paling kecil dari program agar dapat dengan cermat diketahui letak kelemahan
dari proses kegiatan.
8. Dari hasil penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara rinci dan
akurat sehingga dapat ditentukan tindak lanjut secara tepat.
Program merupakan sistem. Sedangkan sistem adalah satu kesatuan dari beberapa
bagian atau komponen program yang saling kait-mengait dan bekelja sama satu
dengan lainnya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dalam sistem.
Dengan begitu, program terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan
dan saling menunjang dalam rangka mencapai suatu tujuan. Komponen program
adalah bagian-bagian atau unsur-unsur yang membangun sebuah program yang
saling terkait dan merupakan faldor-faktor penentu keberhasilan program. Karena
suatu program merupakan sebuah sistem maka komponen-komponen program
tersebut dapat dipandang sebagai bagian sistem dan dikenal dengan istilah
"subsistem". Komponen atau subsistem karen merupakan bagian suatu program
yang berupa kata benda, harus disebut dalam kata benda. Andai kata kita ingin
mengetahui sabar dan tidaknya seseorang maka yang diukur bukan "sabar". tetapi
"kesabaran". Jika akan mengetahui indah dan tidaknya taman yang diukurbukan
“indah" tetapi "keindahan". Jadi, kata keadaan atau kata sifat kalau dinamakan
8
sebagai komponen, harus diubah namanya dalam bentuk kata benda, atau dengan
kala lain harus dibendakan dahulu.
Menurut pengaman atau konsep umum, di dalam sebuah sistem. subsistem yang
ada saling berkaitan dan saling memengaruhi. Sistem itu sendiri berada di dalam
sebuah naungan yang lebih besar yang dikenal dengan istilah "Supra-sistem"
Dalam suprasistem, sistem-sistem yang ada di bawah naungannya saling berkaitan
dan bekclja sama menuju pencapaian tujuan suprasistem dimaksud, Sebagai
contoh kaitan antara suprasistem, sistem, dan subsisz dalam dunia pendidikan
adalah Departemen Pendidikan Nasional sekolah, dan pembelajaran di kelas.
Agar penjelasan tentang komponen dan indikator menjadi lebih jelas. berikut
disampaikan watch sebuah program yang berada dalam bidang pendidikan yaitu
program pembelajaran. Kita tahu bahwa keberhasilan program pembelajaran
sangat tergantung dari beberapa faktor penting, yaitu (l) siswa. (2) gum. (3)
materi/kurikulum, (4) sarana dan pmamna, (5) pengelolaan, dan (6) lingkungan.
Apabila salah satu saja dari enam komponen tersebut kinerjanya kurang baik,
pasti keberhasilan program pembelajaran tidak akan maksimal masing-masing
komponen hama baik kinerjanya. Kegagalan dari program Pembelajaran tidak
dapat dibebankan pada hanya satu atau dua faktor saja. tetapi harus diteliti
komponen atau faktor mana yang kineq'anya kumug baik. Komponen tersebut
dapat dirinci lagi menjadi subkomponen kemudian indikator. yang selanjumya
dapat lebih rinci lagi menjadi subindikator. Secara skematis prosedur identifikasi
komponen sampai dengan indikator.
Telah dljelaskan bahwa tujuan dari diadakannya evaluasi program adalah untuk
mengetahui pencapaian tujuan program dengan langkah mengetahui
keterlaksanaan kcglalan program, karena evaluator program ingin mengetahui
bagian mana dari komponen dan subkomponen program yang belum terlaksana
dan apa sebabnya. Oleh karena Itu sebelum mulai dengan langkah evaluasi.
evalualor perlu memperjelas dmnya dengan apa tujuan program yang akan
9
dievaluasi. Untuk mempcljelas uraian. kita ambil contoh misalnya ingin
mengevaluasi pembelajaran [PA. Dengan tujuan evaluasi tesebut evaluator
mengutip kemajuan programnya. yaitu sebagai berikut.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum Tujuan penelitian evaluatif atau tujuan evaluasi program adalah
ingin mengetahui seberapa efektif program pembelajaran IPA sudah dilaksanakan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian adalah ingin mengetahui seberapa tinggi kinerja masing-
masing komponen sebagai faktor penting yang mendukung kelancaran proses dan
pencapaian tujuan. Untuk penelitian masing-masing komponen tujuannya dapat
dinnnuskan sebagai berikut.
Rumusan Masalah
Dalam membuat rumusan masalah, peneliti perlu mencermati semua butir yang
sudah dituliskan dalam identitikasi masalah (jika peneliti memang membuat
bagian itu) atau tujuan khusus penelitian. Rumusan masalah dibuat dalam kalimat
pertanyaan. menanyakan apakah setiap tujuan khusus dapat dicapai, dan kalau
tidak di mana letak hambatannya. Berapa tinggi atau seberapa efektif apa yang
tertera dalam tujuan khusus kemudian menentukan masalah-masalah inti yang
bersumber dari falaor-faktor pokok yang bersumber dari komponen siswa, guru
(dan TU), kurikulum, sarana dan prasarana, pengelolaan, serta lingkungan.
10
Kesalahan yang terjadi di masyarakat beberapa waktu yang lalu. yaitu supervisi
hanya menekankan aspek ketatausahaan saja. J ika konsepnya seperti itu. maka
ada perbedaan antara evaluasi pmgram dengan supervisi. Jika supervisi di
lembaga pendidikan dilakukan dengan objek buku-buku dan pekerjaan clerical
work maka evaluasi program dilakukan dengan objek lembaga pendidikan secara
keseluruhan. Kebijakan supervisi yang berlangsung saat ini dapat dikatakan sama
dengan evaluasi program. tetapi sasarannya ditekankan pada kegiatan
pembelajaran. Dengan kata lain, prestasi belajar menjadi titik pusat perhatian.
Oleh karena tujuan utamanya memperhatikan prestasi belajar bidang studi atau
mata pelajaran maka supervisor (yang di dalam praktik disebut pengawas)
disyaratkan memiliki latar belakang bidang studi tertentu dan harus memiliki
pengalaman menjadi guru. Dilihat dari ruang lingkupnya. supervisi dibedakan
menjadi tiga, yaitu (I) supervisi kegiatan pembelajaran, (2) supervisi kelas, dan (3)
supervisi sekolah.
G. EVALUATOR PROGRAM
2. Cermat, dapat melihat celah-celah dan detail dari program serta bagian program
yang akan dievaluasi.
11
4. Sabar dan tekun, agardi dalam melaksanakan tugas dimulai dari membuat
mncangan kegiatan dalam bentuk menyusun proposal, menyusun insnmien.
mengumpulkan data, dan menyusun laporan, tidak gegabah dan tergesagesa.
a. Kegiatan membaca Tujuan kegiatan ini adalah untuk menangkap isi bacaan.
Sedangkan tujuan evaluasi kegiatan adalah untuk mengetahui apakah pembaca
dapat menangkap isi bacaan yang dibaca.
b. Program seminar
Tujuan program ini adalah untuk membahas suatu topik di dalam peserta seminar.
Sedangkan tujuan evaluasi program ini adalah un mengetahui (melalui
pengumpulan data) apakah topik yang diajukan dalam seminar sempat di bahas,
dan apakah peserta seminar mempunyai kesempatan untuk membahas topik yang
diajukan dalam forum seminar.
12
c. Program usaha kesehatan sekolah (UKS)
Tujuan program ini adalah untuk mengatasi masalah kesehatan siswa dan personel
lain di sekolah yang bersangkutan. Sedangkan tujuan evaluasi programnya adalah
untuk mengumpulkan infomasi tentang tertanganinya masalah kesehatan di
sekolah. antara lain untuk mengetahui apakah layanan yang dibenkan oleh UKS
memuaskan bagi para siswa dan personel sekolah lainnya.
13
Berbicara tentang pengertian istilah Evaluasi Pendidikan, di tanah air kita,
Lembaga Administrasi Negara mengemukakan batasan mengenai Evaluasi
Pendidikan sebagai berikut:
14
menguji mereka dalam bentuk tes hasil belajar. Pengukuran jenis ketiga inilah
yang biasa dikenal dalam dunia pendidikan.
1. Tujuan Umum
Secara umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua, yaitu:
15
metode-metode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendif
dik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik.
2. Tujuan Khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang
pendidikan adalah:
Di antara kegunaan yang dapat dipetik dari kegiatan evaluasi dalam bidang
pendidikan adalah:
16
RUANG LINGKUP (SCOPE) EVALUASI PENDIDIKAN DI SEKOLAH
17
3. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik ini men” cakup: (a) Evaluasi
mengenai tingkat penguasaan peserta didik terhadap tujuan-tujuan khusus yang
ingin dicapai dalam unit-unit program pengajaran yang bersifat terba' tas; (b)
Evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta & dik terhadap tujuan-tujuan umum
pengajaran.
18
BAB III
PEMBAHASAN
Menurut saya sendiri kelemahan yang terdapat di dalam buku ini adalah
kurangnya cara-cara bagaimana kita dapat mengevaluasi program serta kurangnya
format yang harus digunakan dalam penyusunan hasil evaluasi itu sendiri.
19
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
20