Abstract
Abstrak
Sebuah program bukan hanya kegiatan tunggal yang dapat diselesaikan dalam waktu
singkat, tetapi merupakan kegiatan yang berkesinambungan karena melaksanakan suatu
kebijakan. Oleh karena itu, sebuah program dapat berlangsung dalam kurun waktu relatif lama.
Program adalah suatu unit kegiatan atau kesatuan kegiatan yang berbentuk sistem, yaitu
rangkaian kegiatan yang dilakukan bukan hanya satu kali tetapi berkesinambungan (Arikunto,
2014). Berdasarkan makna tersebut, program perkuliahan mahasiswa dapat diartikan sebagai
rencana berupa serangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan.
1
1 Disampaikan dalam Workshop untuk Mahasiswa tentang Penelitian Metode Kuantitatif dan Kualitatif di
Fakultas Ilmu Pendidikan UPH, Karawaci, 16 dan 23 Juni 2015.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut adalah ringkasan alat pengumpul data selama pelaksanaan evaluasi program
Monitoring (Pemantauan) Pelaksanaan Evaluasi
Bahasan monitoring pelaksanaan evaluasi terdiri dari fungsi pemantauan, sasaran
pemantauan, teknik dan alat pemantauan, pelaku pemantauan, perencanaan pemantauan, dan
pemanfaatan hasil pemantauan.
1) Fungsi pemantauan
Pemantauan memiliki dua fungsi pokok, yaitu untuk mengetahui kesesuaian
pelaksanaan program dengan rencana program dan untuk mengetahui seberapa pelaksanaan
program yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan yang
diinginkan. Fungsi kedua pemantauan digunakan untuk mengingat pemantauan harus dapat
mengenali sejak dini peluang terjadinya perubahan positif sesuai dengan harapan.
2) Sasaran pemantauan
Sasaran pemantauan adalah menemukan hal-hal berikut :
a) Seberapa jauh pelaksanaan program telah menunjukkan tandda-tanda tercapainya tujuan
program
b) Apakah terjadi dampak tambahan atau lanjutan yang positif meskipun tidak dilkasanakan
c) Apakah terjadi dampak tambahan atau lanjutan yang positif meskipun tidak direncanakan
d) Apakah terjadi dampak sampingan yang negatif, merugikan atau kegiatan yang
mengganggu.
Temuan dampak negatif dan merugikan perlu ditindaklanjuti dengan upaya mengurangi
atau meniadakannya sama sekali bila mungkin. Sebaliknya terjadinya hal tidak terduga yang
positif perlu diikuti dengan upaya untuk lebih mengintensifkannya.
3) Teknik dan alat pemantauan
Fungsi pokok pemantauan adalah mengumpulkan data tentang pelaksanaan program.
Adapun teknik dan alat pemantauan adalah sebagai berikut.
a) Teknik pengamatan partisipatif dengan menggunakan lembar pengamatan, catatan lapangan,
dan alat perekam elektronik. Pengamatan partisipatif adalah bahwa pengamatan dilaukan oleh
orang yang terlibat secara aktif dalam pelaksanaan program.
b) Teknik wawancara, secara bebas atau tersetruktur dengan alat pedoman wawancara dan
perekam wawancara. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang sepenuhnya dipandu oleh
pedoman wawancara.
c) Teknik pemanfaatan dan analisis data dokumentasi seperti daftar hadir, satuan pelajaran,
hasil karya siswa, hasil karya guru dan sebagainya.
4) Pelaku Pemantauan
Pemantauan program dilakukan oleh evaluator bersama dengan pelaku / praktisi atau pelaksana
program, dapat pula dibantu oelh pihak lain yang diperlukan seperti kepala sekolah dan
masyarakat.
5) Perencanaan Pemantauan
Perencanaan pemantauan meliputi beberapa aspek berikut :
a) Perumusan tujuan pemantauan, berisi informasi program yang diinginkan, untuk siapa dan
untuk kepantingan apa.
b) Penetapan sasaran pemantauan, apa yang akan dijadikan sebagai objek pemantauan
c) Penjabaran data yang dibutuhkan pemantauan, penjabaran dari sasaran.
d) Penyiapan metode / alat pemantauan sesuai dengan sifat objek dan sumber atau jenis
datanya.
e) Perancangan analisis data pemnatauan dan pemaknaannya dengan berorientasi pada tujuan
pemantauan.
6) Pemanfaatan Hasil Pemantauan
Data yang telah diperoleh harus segera diolah dan dimaknai sehingga tujuan program
dapat diketahui, tercapai atau tidak. Pemaknaan data hasil pemantauan ini menjadi dasar untuk
menentukan langkah berikutnya dalam pelaksanaan program.
Langkah-langkah menyusun instrumen evaluasi:
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrumen yang akan disusun. Contoh: tujuan
menyusun lembar pengamatan adalah untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dalam proses
pembelajaran.
2. Membuat kisi-kisi yang berisi tentang perincian variable dan jenis instrumen yang akan digunakan.
Untuk mengukur bagian variabel yang bersangkutan ini dikembangkan dari kisi-kisi objek yang
akan dievaluasi.
3. Membuat butir-butir instrumen, sesudah kisi-kisi tersusun maka langkah selanjutnya adalah
membuat butir-butir instrumen.
c) Memuat pengantar permohonan pengisian bagi angket yang diberikan kepada orang lain (pedoman
wawancara, pedoman dokumentasi, lembar pengamatan cukup membuat identitas yang menunjuk
pada sumber data dan identitas pengisi).
Instrumen yang telah tersusun tidak secara otomatis dapat digunakan untuk mengumpulkan data
yang diperlukan. Instrumen tersebut masih perlu divalidasi untuk mengetahui tingkat validitas dan
reliabilitasnya. Penentuan tingkat validitas dan reliabilitas bisa Anda lihat pada buku-buku statistik dan
metodologi penelitian yang membahas tentang reliabilitas dan validitas instrumen.
KESIMPULAN
Perencanaan yang matang, tindakan yang kita lakukan biasanya akan mulus dan lancar,
kecuali ada hal-hal lain yang tidak kita perhitungkan sebelumnya atau yang memang tidak bisa
kita antisipasi (dalam batas-batas kemampuan kita sebagai manusia).
Alat evaluasi yang umumnya dipakai oleh evaluator antara lain adalah tes, pengukuran sikap,
survey dan kuesioner survey, wawancara, pengamatan, on-site evaluation, teknik Delphi, analisis
kebutuhan, analisis konten, sampling, eksperimental, quasi-experimental, dan sebagainya.
Penyusunan evaluasi terkait dengan pemilihan model evaluasi. Pemilihan model tergantung
pada tujuan evaluasi program yang akan dilaksanakan dan kriteria kriteria keberhasilan program
sehingga dalam penyusunan evalusai seorang evaluator harus mengetahui tujuan program dan kriteria
keberhasilan program.
Kegiatan menyunting instrumen terdiri dalam tiga tahapan yaitu (1) mengurutkan butir
menurut sistematika yang dikehendaki evaluator untuk mempermudah pengolahan data, (2)
menuliskan petunjuk pengisian, identitas dan sebagainya, (3) membuat pengantar permohonan
pengisian bagi angket yang diberikan kepada orang lain. Setelah instrumen selesai dibuat
langkah selanjutnya adalah melakukan pengijain validitas dan reliabilitasnya.
Daftar Pustaka
Arifin.zainal, Evaluasi Pembelajaran; Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
2013. Suharsimi Arikunto. 2018. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Nana Syaodih Sukmadinata. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
[1]Ibid, hlm. 71
[2]Ibid, hlm.76