Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

EVALUASI PENYULUH PERTANIAN ( EPP )


PENYUSUNAN INSTRUMEN EVALUASI

PROGRAM STUDI : PENYULUH PERTANIAN BERKELANJUTAN

GREGORIUS MERA
NIM 0401221421

PROGRAM STUDI PENYULUH PERTANIAN BERKELANJUTAN JURUSAN


PENYULUHAN PERTANIAN POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN
MALANG BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTRIAN PERTANIAN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi berasal dari kata “evaluation” (bahasa Inggris), kata tersebutdiserapke dalam
perbendaharaan dalam bahasa Indonesia dengantujuan mempertahankankata aslinya dengan
penyesuaian lafal Indonesia (Arikunto dan Jabar, 2009:1).Selanjutnya dijelaskan keduanya
bahwa evaluasi adalah kegiatan untukmengumpulkan informasi tentangbekerjanya sesuatu,
yang selanjutnya informasitersebut digunakanuntuk menentukan alternatif yang tepat dalam
mengambilkeputusan
Program didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatanyangmerupakan
realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsungdalamproses yang
berkesinambungan dan terjadi dalam suatu organisasiyang melibatkansekelompok orang
(Arikunto dan Jabar, 2009:4). Menurut Joan sebagaimanadikutip Tayibnapis (2000:9)
program adalah segala sesuatu yang dicobalakukanseseorang dengan harapan akan
mendatangkan hasil atau pengaruh. Dalam hal inisuatu program dapat saja berbentuk nyata
(tangible) seperti kurikulum, atau yangberbentuk abstrak (intangible) seperti prosedur.Kegiatan
evaluasi program merupakan kegiatan yang amat mendasar bagipengembangan kurikulum
mikro dalam hal ini evaluasi program.Evaluasi yangsering dipahami selama ini dalam dunia
pendidikan adalah terbatas pada penilaiansaja.Penilaian ini dilakukan secara formatif dan
sumatif.Ketika sudah dilakukanpenilaian, dianggap sudah melakukan evaluasi.Pemahaman
demikian tidaklahterlalu tepat.Pelaksanaan penilaian cenderung hanya melihat capaian
tujuanpembelajaran saja. Padahal, dalam proses pendidikan tersebut bukan hanya nilaiyang
dilihat, tetapi ada banyak faktor yang membuat berhasil atau tidaknya sebuahprogram. Penilaian
hanya bagian kecil dari evaluasi.Pada makalah ini pembahasandifokuskan pada pengembangan
evaluasi program pendidikan.B. Rumusan MasalahBagaimana pengembangan evaluasi program
pada pendidikan?C. Tujuan PenulisanUntuk mengetahui pengembangan evaluasi program pada
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Evaluasi Program

Program adalah suatu rencana yang melibatkan berbagai unit yang


berisikebijakan dan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam kurun waktu
tertentu.Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang
bekerjanyasesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan
alternatifyang tepat dalam mengambil keputusan.Evaluasi program adalah suatu unit atau
kesatuan kegiatan yang bertujuanmengumpulkan informasi tentang realisasi atau
implementasi dari suatu kebijakan,berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan
terjadi dalam suatu organisasiyang melibatkan sekelompok orang guna pengambilan
keputusan.Adapun Ciri-ciri dan Persyaratan Evaluasi Program yaitu mengacu padakaidah
yang berlaku, dilakukan secara sistematis, teridentrifikasi penentu keberhasilandan
kebelumberhasilan program, menggunakan tolok ukur baku, dan hasil evaluasidapat
digunkan sebagai tindak lanjut atau pengambilan keputusan.Tujuan dariEvaluasi Program
yaitu untuk mengetahui pencapaian tujuan program yang telahdilaksanakan. Selanjutnya,
hasil evaluasi program digunakan sebagai dasar untukmelaksanakan kegiatan tindak
lanjut atau untuk melakukan pengambilan keputusanberikutnya.
Sedangkan Manfaat dari Evaluasi Program berdasarkan pengertian Evaluasiyang sama artinya
dengan kegiatan supervisi. Kegiatan evaluasi/supervisi dimaksudkanuntuk mengambil
keputusan atau melakukan tindak lanjut dari program yang telahdilaksanakan. Manfaat
dari evaluasi program dapat berupa penghentian program,merevisi program, melanjutkan
program, dan menyebarluaskan program.
B. Pengembangan Kriteria Dalam Evaluasi Program
Sebelum mengembangkan sebuah evaluasi program ada baiknya mengetahui apayang di
maksuid dengan evaluator program. Evaluator program harus orang-orang yangmemiliki
kompetensi yang mumpuni, di antaranya mampu melaksanakan, cermat,objektif, sabar
dan tekun, serta hati-hati dan bertanggung jawab. Evaluator dapat berasaldari kalangan internal
(evaluator dan pelaksana program) dan kalangana eksternal(orang di luar pelaksana
program tetapi orang yang terkait dengan kebijakan danimplementasi
program).AdapunKriteria diartikan sebagai patokan yang digunakan sebagai ukuran atautolok
ukur. Dalam evaluasi program, kriteria digunakan untuk mengukur ketercapaiansuatu program
berdasarkan indikator-indikator yang telah ditentukan.Kriteria disusun sebagai pedoman
evaluator dalam melaksakan evaluasi program.Disusunnya kriteria, evaluator menjadi lebih
mantap karena ada patokan, dapatdigunakan sebagai bukti pertanggungjawaban dari hasil
evaluasi, untuk menghindarisubjektivitas evaluator, dan hasil evaluasi sama walaupun evaluator
berbeda.Penyusun kriteria adalah calon-calon evaluator. Hal ini mengingat merekalahorang-
orang yang memahami tentang program yang akan dievaluasi. Dasar kriteria adalah, peraturan
atau ketetentuan yang melatarbelakangi dikeluarkannyaprogram, pedoman pelaksanaan
program, dokumen dan sumber-sumber ilmiah yangumum digunakan, hasil penelitian yang
relevan, petunjuk atau pertimbangan ahlievaluasi, tim evaluator, evaluator sendiri
dengan menggunakan daya nalar dankemampuan yang dimilikinya.Cara Menyusun Kriteria
dapat dilihat dari wujudnya. Wujud kriteria berupatingkatan atau gradasi kondisi sesuatu
yang dapat ditransfer menjadi nilai.Wujud kriteriaberupa kriteria kuantitatif (angka-angka)
dan kriteria kualitatif (menghitung jumlahindikator yang telah tercapai).Kriteria kuantitatif
dibedakan menjadi dua, yaitu (1) tanpa pertimbangan, yaitumembagi rentangan (mis. 10-
100) dalam kategaori secara sama, dan (2) banyaknyarentangan dalam tiap kategori tidak
sama karena petimbangan tertentu.Kriteria kualitatif dibedakan menjadi dua, yaitu (1)
kriteria kualitatif tanpapertimbangan, yaitu menghitung jumlah indikator yang telah
memenuhi persyaratan,dan (2) kriteria kualitatif dengan pertimbangan, yaitu dengan cara
menghitung indikatoryang telah memenuhi persyaratan dengan mempertimbangkan skala
prioritas ataupembobotan.
C. Model Dan Rancangan Evaluasi Program Pendidikan
a) Berbagai Model Evaluasi Program
Pada makalah inidisajikan model evaluasi menurut Kaufan dan Thomas yangmembedakan
model evluasi program menjadi delapan, yaitu:
1. Goal Oriented Eavaluation ModelObjek pengamatan model ini adalah tujuan dari
program. Evaluasidilaksanakan berkesinambungan, terus-menerus untuk mengetahui
ketercapaianpelaksanaan program
2. GoalFree Eavaluation ModelDalam melaksanakan evaluasi tidak memperhatikan tujuan
khusus program,melainkan bagaimana terlaksananya program dan mencatat hal-hal yang
positifmaupun negatif.
3. Formatif Summatif Evaluation ModelModel evaluasi ini dilaksanakan ketika program masih
berjalan (evaluasiformatif) dan ketika program sudah selesai (evaluasi sumatif).
4. Countenance Evaluation ModelModel ini juga disebut model evaluasi pertimbangan.
Maksudnya evaluatormempertimbangkan program dengan memperbandingkan kondisi hasil
evaluasiprogram dengan yang terjadi di program lain, dengan objek ssaran yang sama
danmembandingkan kondisi hasil pelaksanaan program dengan standar yangditentukan
oleh program tersebut
5. SSE-UCLA Evaluation ModelModel ini meliputi empat tahap, yaitu
a. Needs assessment, memusatkan pada penentuan masalah hal-hal yang
perludipetimbangkan dalam program, kebutuhan uang dibutuhkan oleh program,dan tujuan
yang dapat dicapai
b. Program planning, perencanaan program dievaluasi untuk mengetahui programdisusun sesuai
analisis kebutuhan atau tidak.
c. Formative evaluation, evaluasi dilakukan pada saat program berjalan.
d. Summative program, evaluasi untuk mengetahui hasil dan dampak dariprogram serta
untuk mengetahui ketercapaian program
6. CIPP Evaluation Model (Context Input Process Product)a.
a. Evaluasi Konteks
Evaluasi konteks adalah evaluasi terhadap kebutuhan, tujuan pernenuhan
dankarakteristik individu yang menangani. Seorang evaluator harus sanggup
menentukanprioritas kebutuhan dan memilih tujuan yang paling menunjang kesuksesan
program.
b. Evaluasi MasukanEvaluasi masukan mempertimbangkan kemampuan awal atau kondisi awal
yangdimiliki oleh institusi untuk melaksanakan sebuah program.
c. Evaluasi ProsesEvaluasi proses diarahkan pada sejauh mana program dilakukan dan
sudahterlaksana sesuai dengan rencana.
d. Evaluasi HasilIni merupakan tahap akhir evaluasi dan akan diketahui ketercapaian
tujuan,kesesuaian proses dengan pencapaian tujuan, dan ketepatan tindakan yang
diberikan,dan dampak dari program.
7. Discrepancy ModelModel ini ditekankan untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi pada
setiapkomponen program. Evaluasi kesenjangan dimaksudkan untuk mengetahui tangkat
kesesuaian antara standar yang sudah ditentukan dalam program dengan penampilanaktual
dari program tersebut.
b) Ketepatan Penentuan Model Evaluasi Program
Program dibedakan dibedakan menjadi berdasarkan jenis kegiatannya, yaituprogram
pemrosesan (mengubah sesuatu yang dianggap bahan mentah menjadi sesuatuyang dianggap
barang jadi), program layanan (program yang bertujuan memberikankepuasan pada pihak
lain), dan program umum (program yang yang bersifat umum,tidak memiliki spesifikasi
sebagaimana program pemprosesan dan program layanan)
Ketepatan penentuan model evaluasi program bergantung pada jenis kegiatannya.Oleh karena
itu tidak semua model evaluasi program dapat diterapkan
c) Rancangan Evaluasi Program
Hal-hal yang dicantumkan dalam rancangan program adalah (1) judul kegiatan,(2) alas an
dilaksanakannya evaluasi, (3) tujuan evaluasi, (4) pertanyaan evaluasi, (5)metodologi yang
digunakan, dan (6) prosedur kerja dan langkah-langkah kegiatan.
D. Perencanaan Evalusi Program
Adapun perencanaan dalam evaluasi program ialah
1. Analisis Kebutuhan
Dimana analisis kebutuhan merupakan sarana atau alat yang konstruktif danpositif untuk
melakukan sebuah perubahan, yakni perubahan yang didasarkan ataslogika yang bersifat
rasional sehingga kemudian perubahan ini menunjukkan upayaformal yang sistematis
menentukan dan mendekatkan jarak kesenjangan antara“seperti apa yang ada” dengan
“bagaimana seharusnya” dengan sasarannya adalahsiswa, kelas dan sekolah.
Dalam sistem pendidikan, karena pendidikan itu sendiri hanya merupakan alatbelaka,
sedangkan prestasi belajar siswa adalah hal yang menjadi tujuan, makamembuat rencana
mengajar merupakan proses penting untuk menentukan alat yangtepat dalam mencapai tujuan
akhir. Setelah guru berhasil menentukan materi yangakan diajarkan, perlu secara hati-hati
meninjau kembali apakah dalam pemilihanmaterinya sudah tepat, dalam arti sudah sesuai
benar dengan kebuituhan siswa.
Ada dua cara yang lazim dilakukan dalam melakukan analisis kebutuhan, yaitusecara obyektif
dan subyektif. Kedua cara tersebut dimulai dari identifikasi lingkuptujuan penting dalam
program, menentukan indikator dan cara pengukuran tujuan-tujuan, menyusun kriteria (standar)
untuk tiap-tiap indikator dan membandingkankondisi yang diperoleh dengan kriteria. Ciri
khas dalam cara melakukan analisiskebutuhan secara subjektif adalah mengumpulkan semua
evaluator untuk bersama-sama menentukan skala prioritas kebutuhan.
Selain dua cara tersebut evaluator dapat juga menggunakan gabungan darikeduanya,
yaitu sebagian menggunakan cara obyektif, sebagian yang lainmernggunakan cara
subyektif. Di samping itu, seorang evaluator dapat jugamenambahkan bahan lain yang
diambil dari pihak laur dirinya. Yang dimaksuddengan pihak luar diantaranya adalah kawan-
kawan dekat atau anggota keluarga laindari responden yang diperkirakan pihak tersebut
memang diperlukan dan data yangdiberikan dapat dipercaya
Evaluasi program tidak lain adalah penelitian, dengan cirri-ciri khusus. Olehkarena
evaluasi program sama dengan penelitian maka sebelum memulaikegiatan,seperti juga
penelitian, harus membuat proposal. Isi dan langkah-langkahdalam penyusunan proposal sama
dengan proposal dalam penelitian
Dalam pembahasan kali ini hanya tiga hal yang akan dijelaskan secara khusus.Ketiga hal
dimaksud, sekaligus butir yang rawan adalah sebagai berikut :
A. Bagian pendahuluan, menentukan garis besar isi bagian ini.
B. Bagian metodologi berisi tiga hal pokok, yaitu penentuan sumber data,metode
pengumpulan data, dan penentuan instrumen pengumpulan data. Adatiga sumber data
yang
C. Bagian cara menentukan evaluasi. Instrumen pengumpul data evaluasi adalahalat yang
diperlukan untuk mempermudah pengumpulan data.Jenis instrument sebanyak jenis metode
yang digunakan dan selanjutnyapemilihan jenis instrument pengumpulan data harus
disesuaikan dengan metodeyang sudah ditentukan oleh evaluator. Instrumen merupakan
alat untukmempermudah penggunaan metode dalam pengumpulan data
2. Scheduling (Penjadwalan)
Kegiatan evaluasi diharapkan selesai dalam waktu yang diberikan. Jika evaluasitidak selesai
dalam waktu yang dialokasikan, tambahan biaya tidak disediakan,kecuali jika dibuat
ketentuan khusus untuk itu. Untuk menepati jadwal itulah, makaevaluator harus memutuskan
kapan setiap tahapan kegiatan evaluasi akandilakukan, urutan kegiatan dan lamanya
waktu yang diperlukan untuk setiapkegiatan. Penyusunan jadwal kegiatan evaluasi
diperlukan, terutama untukkepentingan, kelancaran kegiatan evaluasi itu sendiri,
mengatur batas waktupenyelesaian setiap kegiatan, dan menentukan jumlah waktu yang
diberikan untuksetiap kegiatan
3. Penugasan dan Monitoring.
Merencanakan dan mengelola evaluasi berarti juga melakukan aktivitasmengawasi atau
melihat bagaimana staf secara efisien melakukan kegiatan evaluasi.Berbagai informasi harus
dikumpulkan, misalnya informasi tentang jumlah waktuyang dibutuhkan untuk setiap kegiatan,
bagaimana setiap kegiatan diselesaikan, danmasalah-masalah apa yang timbul. Informasi ini
dapat dikumpulkan denganberbagai cara, mulai dari sistem pelaporan yang terstruktur
sampai denganpertemuan informal dengan staf. Siapa yang akan bertanggungjawab dalam
evaluasiharus jelas. Suatu daftar tentang siapa menjadi penanggungjawab kegiatan
apaharuslah dibuat. Terlebih apabila evaluator melibatkan suatu tim yang cukup besar,maka
mekanisme kerja tenaga yang ada harus direncanakan dan dikelola denganbaik.
4. Budgeting (Pembiayaan).
Masalah pembiayaan evaluasi merupakan hal yang perlu dikelola secara efektifdan efisien.
Dalam perencanaan evaluasi hendaknya dicantumkan dengan jelassegala jenis biaya
beserta jumlah biaya yang diperlu. Biaya evaluasi biasnayameliputi komponen-komponen;
gaji, konsultan, perjalanan dan lumpsum,pencetakan dan pengiriman, rapat dan pertemuan,
pengolahan data, alat, bahan danongkos sewa, biaya komunikasi, pajak dan lain-lain. Sebagai
bahan pertimbanganuntuk menentukan besar kecilnya biaya evaluasi, maka hal-hal yang
harusdiperhatikan dan diindahkan adalah semua ketentuan yang berlaku tentang satuanbiaya
pada instansi yang bersangkutan. Selain itu besarnya biaya evaluasidipengaruhi oleh
hal-hal yang sebagai berikut; jenis informasi/data yangdikumpulkan, jumlah informasi yang
diperlukan, lokasi sumber informasi, jadwalwaktu, jumlah orang yang berperan serta dalam
pengumpulan data, analisis data,dan pelaporan.
5. Proposal Evaluasi Program
Pertanyaan yang sering kali timbul dalam melakukan evaluasi program adalahsiapakah yang
menyusun proposal evaluasi program? Menjawab pertanyaan inimemerlukan berbagai
pertimbangan, diantaranya adalah pertimbangan konsekuensipembiayaan yang ditimbulkannya.
Jika pertimbanganadalah masalah pembiayaanyang kurang memadai maka penyusunan
proposal evaluasi program dan dilakukandengan memanfaatkan evaluator dari dalam
lembaga/institusi tersebut, namun jikamasalah pembiayaan tidaklah menjadi ukuran maka
penyusunan proposal evaluasiprogram dapat dilakukan evaluator eksternal atau mengkombinasi
antara evaluatorinternal dan evaluator eksternal. Berdasarkan pemaparan di atas maka
dapatlahdilihat bahwa sesungguhnya terdapat tiga kemungkinan alternatif untuk pihak
yangdapat menyusun proposal evaluasi program, yaitu: (1) evaluator internal,
(2)evaluator eksternal, dan (3) kombinasi dari evaluator internal dan evaluatoreksternal.
E. Langkah-Langkah Evaluasi Program
A. Persiapan Evaluasi Program
Penyusunanevaluasi- Penyusunan instrumen evaluasi- Validasi instrumen evaluasi- Menentukan
jumlah sampel yang diperlukan- Penyamaan persepsi antar evaluator sebelum data di ambil
a) Pelaksanaan Evaluasi Program
Evaluasi program dapat dikategorikan evaluasi reflektif, evaluasi rencana,evaluasi
proses dan evaluasi hasil. Keempat jenis evaluasi tersebut mempengaruhievaluator
dalam mentukan metode dan alat pengumpul data yang digunakan

b) Tahap Monitoring (Pelaksanaan)


Monitoring pelaksanaan evaluasi berfungsi untuk mengetahui
kesesuaianpelaksanaan dengan rencana program. Sasaran monitoring adalah seberapa
pelaksaanprogram dapat diharapkan/ telah sesuai dengan rencana program, apakah
berdampakpositif atau negative
F. Instrumen Evaluasi Program
a) Sumber Data
Berdasarkan sumber asal data diperoleh maka sumber data dalam evaluasiprogram
dapat dibedakan atas dua jenis yaitu:
1. Data Internal
Data internal yaitu data yang berasal dari dalam lingkungan sendiri.
Sepertidiketahui setiap sekolah melakukan aktivitas pencatatan atas segala aktivitas
yangdilakukannya baik di bidang personalia, kesiswaan, keuangan, sarana dan
prasarana.Sekiranya Kepala Sekolah menginginkan untuk mengetahui perkembangan
siswa daritahun ke tahun, maka ia dapat melihat dari catatan kesiswaannya. Buku catatan
itulahyang merupakan sumber data internal, karena ia berada pada sekolah itu sendiri
2. Data Eksternal
Data ekternal adalah data yang berasal dari luar linn sendiri. Demi untuk
Data ekternal adalah data yang berasal dari luar lingkungan sendiri. Demi untukkelancaran
pengelolaan sekolah maka setiap Kepala Sekolah memerlukan informasiyang berasal dari
luar lingkungan sekolah. Misalnya informasi tentang peraturan atauedaran terkait dengan
pengelolaan sekolah yang dikeluarkan oleh Pemerintah dalam halini Kementerian Pendidikan.
Informasi-informasi tersebut tidak dipunyai oleh sekolahyang bersangkutan dan harus dicari di
luar sekolah. Informasi-informasi demikian itu,dapat diperoleh baik secara langsung maupun
secara tidak langsung. Data yangdemikian ini disebut data eksternal
b) Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang biasa dipakai dalam prosedur pengumpulan data dan informasidalam evaluasi
program menurut Tayibnapis (2000:102-103) adalah:
1. Surveys.
2. Interview
3. Observations.
4. Tests.
5. Inventories
Berikut dipaparkan beberapa instrumen yang digunakan dalam melakukan evaluasiprogram
sebagai berikut:
Kuesioner.
Wawancara.
c) Penyusunan Instrumen
Petunjuk umum tentang penyusunan instrumen dipaparkan oleh Brinkerhoffsebagaimana
dikutip Tayibnapis (2000:104-105) sebagai berikut:
1. Apa konten yang diperlukan? Hal ini langsung berhubungan dengan variabelyang telah
ditentukan sebelumnya. Konten instrumen harus dibatasi sebatas apayang termasuk dalam
variabel.
2. Apa dan bagaimana bahasa yang akan dipakai? Hal ini tergantung dariresponden
yang akan menjawab instrumen, apakah responden termasukgolongan yang berpendidikan
rendah atau tinggi? Yang penting harus diingatyaitu hindari pemakaian bahasa asing, istilah-
istilah asing yang aneh, jangansampai responden tidak dapat menjawab pertanyaan
karena tidak mengertibahasanya. Usahakan menggunakan bahasa yang mudah, kalimat
singkat dansederhana.
4. Apakah ada pertimbangan khusus lainnya? Dalam hal ini mungkin termasukversi khusus
untuk responden yang cacat (handicapped) yang memerlukanpetunjuk khusus dan lain
sebagainya. Perlu dibuat rencana (blue print) dan kisi-kisi untuk setiap instrumen yang akan
dibuat, atau mungkin memerlukankonsultasi khusus dari rekan sejawat atau ahlinya 3.
Prosedur analisis apa yang akan dipakai? Bila akan memakai mesin scoring, ataucoding automatic
atau manual maka instrumen harus disiapkan untuk itu.
5. Tentukan seberapa ketepatan yang diperlukan. Dalam hal ini diperhatikankelengkapan,
ketepatan waktu, presentasi dan sebagainya
6. Kapasitas responden. Responden dilihat dari kemampuannya, pendidikan danpenataran
yang telah dilakukan sehubungan dengan hal yang akan diukur
7. Kesesuaian dengan rencana analisis. Mengetahui sebelumnya apa yang akandilakukan
terhadap data sesudah terkumpul akan membantu menentukanketepatan yang
diperlukan. Ketepatan pengukuran dapat diperoleh misalnyadengan membuat instrumen
yang lebih rinci, petunjuk jawaban, dan kategori.
d) Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas Instrumen
Validitas (validity) berasal dari kata valid artinya sah atau tepat. Validitas ataukesahihan
berarti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalammelakukan fungsi
ukurnya. Jadi suatu instrumen yang valid berarti instrumen tersebutmerupakan alat ukur yang
tepat untuk mengukur suatu objek. Berdasarkan pengertianini, maka validitas instrumen pada
dasarnya berkaitan dengan ketepatan dan kesesuaianantara instrumen sebagai alat ukur dengan
objek yang diukur
2. Reliabilitas
Instrumen Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yangmempunyai
asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggidisebut sebagai
pengukuran yang reliabel. Reliabilitas memiliki istilah atau nama lainseperti keterpercayaan,
keterhandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi. Berdasarkanarti kata tersebut, maka
instrumen yang reliabel adalah instrumen yang hasilpengukurannya dapat dipercaya. Salah
satu kriteria instrumen yang dapat dipercaya jikainstrumen tersebut digunakan secara berulang-
ulang, hasil pengukurannya tetap
G. Analisis Data Dalam Evaluasi Program
Dalam penelitian data di bagi dua yaitu data kuantitatif dan kualitatif, dengankedua jenis ini
kemudian data diolah. Jenis pertama terkait dengan statistika sedangkanyang kedua sebaliknya
atau nonstatistika. Dalam menganalisis dan mengolah datakuantitatif hendaknya dilakukan
dengan tabulasi data. Tabulasi merupakan coding sheetuntuk memudahkan peneliti dalam
mengolah dan menganalisis data. Karena memahamisecara tabulasi lebih mudah dibandingkan
dengan bentuk uraian narasi yang panjang.Analisis data kuantitatif dapat dilakukan dengan dua
cara, Pertama. Statistik Deskriptifadalah suatu teknik pengolahan data yang tujuannya
melukiskan dan menganalisiskelompok data tanpa membuat atau menarik kesimpulan atas
populasi yang diamati.
Kedua, Statistik Inferensial yaitu mencakup metode-metode yang berhubungan dengananalisis
sebagian data yang dilakukan untuk meramalkan dan menarik kesimpulan atasdata dan akan
berlaku bagi keseluruhan gugus atau induk dari data tersebut. Statistik inijuga disebut dengan
statistik parametrik berlaku untuk data interval atau rasional jikadatanya normal. Dan apabila
datanya tidak normal serta berbentuk ordinal atau nominal,maka jenis statistik yang digunakan
adalah statistik nonparametric
Tidak semua data dilapangan berbentuk simbol-simbol yang bisa dikuantifikasidan dihitung
secara matematis.Ada kalanya datanya abstrak yang tidak dapatdimanipulasi menjadi
numerik sehingga data jenis ini hanya dapat dilakukan dengananalisiskualitatif.
Kegiatan dalam menganalisis data kualitaitif dapat melalui tahapan-tahapan berikut :1. Dengan
mereduksi/menyiangi data2. Display data3. Menafsirkan data4. Menyimpulkan dan verifikasi5.
Meningkatkan keabsahan hasil6. Narasi hasil analisis.Pengolahan data akan lebih mudah dengan
menggunakan bantuan computer sehinggahasilnya akan dapat diperoleh lebih cepa
Kedua, Statistik Inferensial yaitu mencakup metode-metode yang berhubungan dengananalisis
sebagian data yang dilakukan untuk meramalkan dan menarik kesimpulan atasdata dan akan
berlaku bagi keseluruhan gugus atau induk dari data tersebut. Statistik inijuga disebut dengan
statistik parametrik berlaku untuk data interval atau rasional jikadatanya normal. Dan apabila
datanya tidak normal serta berbentuk ordinal atau nominal,maka jenis statistik yang digunakan
adalah statistik nonparametrik.Tidak semua data dilapangan berbentuk simbol-simbol yang
bisa dikuantifikasidan dihitung secara matematis.Ada kalanya datanya abstrak yang tidak
dapatdimanipulasi menjadi numerik sehingga data jenis ini hanya dapat dilakukan
dengananalisiskualitatif.Kegiatan dalam menganalisis data kualitaitif dapat melalui tahapan-
tahapan berikut :1. Dengan mereduksi/menyiangi data2. Display data3. Menafsirkan data4.
Menyimpulkan dan verifikasi5. Meningkatkan keabsahan hasil6. Narasi hasil analisis.Pengolahan
data akan lebih mudah dengan menggunakan bantuan computer sehinggahasilnya akan dapat
diperoleh lebih cepat
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Evaluasi program, terlebih pelaksana (evaluator) memiliki tujuan untukmengetahui tingkat
ketercapaian program, dan apabila tujuan belum tercapai pelaksana(evaluator) ingin mengetahui
letak kekurangan dan sebabnya. Hasilnya digunakan untukmenentukan tindak lanjut atau
keputusan yang akan diambil.
B. Saran
Dalam kegiatan evaluasi program, indikator merupakan petunjuk untukmengetahui
keberhasilan atau ketidakberhasilan suatu kegiatan. Perlu diketahui bahwaketidakberhasilan
suatu kegiatan dapat juga dipengaruhi oleh komponen atausubkomponen yang lain.
Daftar Pustaka
Ananda, Rusydi, dkk (2017). Pengantar Evaluasi Program Pendidikan. Medan.
PerdanaPublishing
Arikunto, S. (1988).Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara
Arikunto, S., dan Jabar, C.S.A. (2009).Evaluasi Program Pendidikan.Pedoman TeoretisPraktis
Bagi Mahasiswa Dan Praktisi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara
Ashiong P. Munthe. (2015).Pentingya Evaluasi Program Di Institusi Pendidikan:Sebuah
Pengantar, Pengertian, Tujuan dan Manfaat.Tanggerang, JurnalScholaria, Vol. 5, No. 2, p. 1
-14
Djaali dan Muljono, P. (2004).Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan.Jakarta:Universitas
Negeri Jakarta
Tayibnapis, F.Y. (2000). Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai