DASAR-DASAR MANAJEMEN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 11
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “ monitoring dan evaluasi”.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dan syarat nilai mata kuliah
Dasar-Dasar manajemen.
Dalam penukisan makalah ini kami berusaha semaksimal mungkin untuk mencari an
mendapatkan sumber-sumber dan informasi dari buku-buku dan jurnal terbaru ataupun website
terpercaya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari sisi materi,
kemampuan, maupun penulisannya. Oleh karenanya, kami sangat mengharapkan keritik dan
saran yang bersifat membangun agar menjadi lebih baik.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membaca. Atas
perhatiannya kami mengucapkan terimakasih dan mohon maaf apabila dalam penulisan makalah
ini banyak kesalahan.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan monev ini terbagi menjadi 3 (tiga) kategori. Kategori tersebut adalah
pembinaan, pengendalian, dan pengawasan. Penetapan kategori ini didasarkan atas kondisi
laporan hasil proses belajar mengajar yang disampaikan kepada pemerintah, dimana dari analisis
laporan tersebut dapat diketahui program studi mana yang aktif, tidak lengkap, tidak aktif. Setiap
program studi akan diberikan instrument monev sesuai dengan kategori yang telah ditetapkan
dan hasilnya akan dievaluasi melalui penilaian kualitas program yang dilakukan dengan metode
yang sesuai untuk meningkatkan kualitas operasional program dan kegiatan yang berkontribusi
penting.
Oleh sebab itu pelaksanaan monev dilakukan secara terintegratif dengan menyusun rencana
sasaran, mendesain instrumen evaluasi, melakukan observasi di lapangan, kemudian
menganalisis hasilnya, sehingga hasilnya diharapkan dapat memberi gambaran tentang cerminan
terhadap output kualitas operasional program, kegiatan, dan layanan, tetapi sekaligus juga untuk
mengetahui apakah indikator keberhasilan program dan kegiatan sesuai dengan hasil yang
diharapkan (outcome), termasuk evaluasi terhadap kinerja perguruan tinggi swasta dalam
menyelenggarakan proses pendidikan, apakah telah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.
Monitoring dan Evaluasi (M&E) merupakan dua kegiatan terpadu dalam rangka
pengendalian suatu program. Meskipun merupakan satu kesatuan kegiatan, Monitoring dan
Evaluasi memiliki fokus yang berbeda satu sama lain. Karena kegiatan ini menggunakan metode
pelatihan (workshop) maka bahan ini hanya sebagai pengayaan yang dilengkapi informasi pokok
mencakup aspek-aspek penting dari Monitoring dan Evaluasi (MONEV), seperti pengertian,
tujuan, fungsi, manfaat hingga proses pembuatannya.
PEMBAHASAN
fungsi Monitoring (dan evaluasi) mnerupakan satu diantara tiga komponen penting lainnya
dalam system manajelemen program, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan dan Tindakan korektif
(melalui umpan balik). Sebagai siklus, dia berlangsung secara intens keaarah pencapaian target-
target antara dan akhirnya tujuan program.
Suchman dalam Arikunto dan Jabar memandang, “evaluasi sebagai sebuah proses
menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung
tercapainya tujuan”. Defenisi lain dikemukakan oleh Stutflebeam dalam Arikunto dan Jabar
mengatakan bahwa, “evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian dan pemberian
informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternatife
keputusan”.
Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi oleh Sudjana dalam Dimyati dan Mudjiono, “
dengan batasan sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu
berdasarkan suatu kriteria tertentu ”. Lebih lanjut Arifin mengatakan, “evaluasi adalah suatu
proses bukan suatu hasil ( produk ). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas
sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada
pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi”. Hal yang senada juga disampaikan oleh Purwanto,
Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. Evaluasi merupakan kegiatan yang
terencanadan dilakuakan secara berkesinambungan. Evaluasi bukan hanya merupakan kegiatan
akhir atau penutup dari suatu program tertentu, melainkan merupakan kegiatan yang dilakukan
pada permulaan, selama program berlangsung dan pada akhir program setelah program itu
selesai.
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program itu mencapai sasaran yang
diharapkan atau tidak. Evaluasi lebih menekankan pada aspek hasil yang dicapai (output).
Evaluasi baru bisa dilakukan jika program itu telah berjalan setidaknya dalam suatu periode
(tahapan), sesuai dengan tahapan rancangan dan jenis program yang dibuat dalam perencanaan
dan dilaksanakan.
Umpan balik dari sebuah program akan dipergunakan dalam perbaikan dan penyesuaian
komponen-komponen yang tidak maksimal dalam pelaksanaan program. Bila memungkinkan
perubahan scenario dan konsolidasi sumberdaya (proses manajemen) dapat dilakukan dalam
pelaksanaan program sehingga lebih menjamin keberhasilan program.
Monitoring bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program yang sedang
berjalan, untuk mengetahui kesenjangan antara perencanaan dan terget. Dengan mengetahui
kebutuhan ini pelaksanaan program dapat membuat penyesuaian dengan memanfaatkan umpan
balik tersebut. Kesenjangan yang menjadi kebutuhan itu bisa jadi mencakup faktor biaya, waktu,
personel, dan alat, dan sebagainya.
Dengan demikian, dapat diketahui misalnya berapa jumlah tenaga yang perlu
ditambahkan atau dikurangi, alat atau fasilitas apa yang perlu disiapkan untuk melaksanakan
program tersebut, berapa lama tambahan waktu dibutuhkan, dan seterusnya. Sementara itu,
Evaluasi bertujuan memperoleh informasi yang tepat sebagai bahan pertimbangan untuk
mengambil keputusan tentang perencanaan program, keputusan tentang komponen input pada
program, implementasi program yang mengarah kepada kegiatan dan keputusan tentang output
menyangkut hasil dan dampak dari program kegiatan, dan terutama apa yang dapat diperbaiki
pada program yang sama yang akan dilaksanakan di waktu dan tempat lain.
Fungsi Pengawasan dalam kerangka kegiatan monitoring dan evaluasi terutama kaitannya
dengan kegiatan para pimpinan dalam tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut:
1. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap orang / manejer/ pejabat yang diserahi tugas
dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. Membidik para pekerja atau pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan.
3. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelainan dan kelemahan agar tidak terjadi
kerugian yang tidak diinginkan.
4. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan pekerjaan tidak
mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan yang tidak perlu.
Dalam kaitannya dengan monitoring Moh. Rifai (1986) menjelaskan fungsinya sebagai berikut:
Secara umum manfaat dari penerapan sistem monitoring dan evaluasi dalam suatu program
adalah sebagai berikut:
Hal yang paling prinsipil dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi adalah acuan
kegiatan monitoring adalah ketentuan-ketentuan yang disepakati dan diberlakukan, selanjutnya
sustainability kegiatannya harus terjaga, dalam pelaksanaannya objektivitas sangat diperhatikan
dan orientasi utamanya adalah pada tujuan program itu sendiri.
1. Sistem M&E dibuat sederhana; disesuaikan dengan kapasitas dan sumber daya yang
tersedia. Hal ini untuk menghindari kesulitan implementasi di lapangan.
2. Tujuan yang jelas. Kegiatan M&E difokuskan pada hal-hal yang relevan dengan tujuan
dari monitoring itu sendiri yang dikaitkan dengan aktivitas dan tujuan program. Jangan
mengumpulkan data yang tidak relevan dengan kebutuhan program. Perlu dibuat
logframe, intervention logic model, dan rencana kerja M&E yang antara lain mencakup
rincian indicator kinerja yang akan dipantau.
3. Dilakukan tepat waktu; ini merupakan esensi monitoring karena ketersediaan data on-
time diperlukan bagi pihak manajemen/pengguna data untuk penyelesaian masalah secara
tepat waktu. Selain itu ketepatan waktu monitoring juga penting untuk mendapatkan data
akurat dalam memantau obyek tertentu pada saat yang tepat.
4. Informasi hasil M&E harus akurat dan objektif; informasi tidak akurat dan objektif bisa
menyebabkan false alarm. Perlu mekanisme untuk check konsistensi dan akurasi data.
5. Sistem M&E bersifat partisipatif dan transparan; perlu pelibatan semua stakeholders
dalam penyusunan design dan implementasinya, serta hasilnya dapat diakses oleh semua
pihak.
6. Sistem M&E dibuat flexible; dalam artian tidak kaku tapi bisa disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi tapi masih dalam batas koridor SOP.
7. Bersifat action-oriented; monitoring diharapkan menjadi basis dalam pengambilan
keputusan dan tindakan. Oleh karena itu sejak awal perlu dilakukan analisa kebutuhan
informasi untuk menjamin bahwa data monitoring akan digunakan untuk melakukan
tindakan.
8. Kegiatan M&E dilakukan secara cost-effective.
9. Unit M&E terdiri dari para specialists yang tidak hanya bertugas mengumpulkan data
tetapi juga melakukan analisa masalah dan memberikan rekomendasi pemecahan masalah
secara praktis.
Teknik dalam pelaksanaan monitoring dapat dilakukan dengan melalui kegiatan observasi
langsung atas proses, wawancara kepada sumber/pelaku utama, dan kegiatan diskusi terbatas
melalaui forum group discussion untuk memperoleh klarifikasi pelaksanaan program.
1. Pendekatan
Ada empat cara untuk memonitor keluaran dan dampak. Keempat cara atau pendekatan
itu adalah pelaporan sistem sosial (social accounting), eksperimentasi sosial (social
experimentation), pemeriksaan sosial (social auditing) dan pengumpulan bahan untuk
penelitian sosial (social research cumulation). Pendekatan ini masingmasing
mempunyai dua aspek yaitu aspek yang berhubungan dengan jenis informasi yang
diperlukan (Dunn, 1981).
Keempat pendekatan ini mempunyai ciri yang bersamaan yaitu bahwa keempatnya:
Proses dalam monev sederhananya adalah menelusuri proses pekerjaan proyek atau
kegiatan sehingga dapat menemukan apa yang sesungguhnya terjadi di antara PELAKSANAAN
(proses) dengan TUJUAN yang dirumuskan. Apabila dalam penelusuran atau pemantauan itu
ditemukan adanya pesenjangan atau penyimpangan yang direkomendasikan perubahan atau
perbaikan sehingga kesenjangan segera teratasi. Atau setidaknya meminimalisir kerugian yang
timbul akibat penyimpangan.
Karena manfaat monitoring itu sangat besar dan penting dalam peranannya sebagai alat
perencanaan maka dilakukan dengan metode dan alat yang terstruktur dan sistematis, misalnya
dengan menggunakan angket, wawancara, FGD dan sebagainya. Prosesnya secara skematik
dapat dilihat seperti dibawah ini:
Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan dengan mengikuti beberapa langkah sebagai berikut.
PENUTUP
Dari pembahasan di atas jelas bahwa M & E memiliki peran dan fungsi yang sangat
penting. Terutama adalah untuk memastikan proses pelaksanaan kegiatan yang sedang berjalan
benar-benar on the track sesuai tujuan proyek dan program. Monitoring dapat disebut sebagai
“on going evaluation, yang dilakukan sementara kegiatan berlangsung untuk melakukan
perbaikan “di tengah jalan bila diperlukan. Sementara Evaluasi dimaksud adalah
“terminate evaluation, yang dilakukan pada akhir proyek untuk memastikan apakah
pelaksanaan dan manfaat proyek sesuai tujuannya atau tidak. Lalu, hasilnya dapat dijadikan
sebagai masukan untuk perencanaan proyek/program berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Safruddin Abdul, 2010,Evaluasi Progaram Pendidikan Pedoman
Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.