PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya peningkatan mutu pendidikan melalui pendekatan
pemberdayaan sekolah dalam mengelola institusinya, telah dilakukan
Depdiknas. Baik sebelum otonomi daerah maupun sesudah otonomi daerah.
Pada era otonomi daerah muncul program pemberdayaan sekolah melalui
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS akan terlaksana apabila didukung
oleh sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan, integritas dan
kemauan yang tinggi. Salah satu unsur SDM dimaksud adalah guru, di mana
guru merupakan faktor kunci keberhasilan peningkatan mutu pendidikan.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional khususnya pendidikan dasar dan menengah pada setiap jenjang dan
satuan pendidikan, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan
kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan
prasarana pendidikan, dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun
berbagai indikator mewujudkan bahwa, mutu pendidikan masih belum
meningkat secara signifikan. Sebagian kecil saja sekolah menunjukkan
peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun sebagian
besar lainnya masih memprihatinkan.
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan mutu pendidikan,
perlu adanya kegiatan monitoring dan evaluasi dalam suatu satuan
pendidikan. Dengan adanya kegiatan monitoring ini, akan diketahui hambatan
apa saja yang dihadapi oleh satuan pendidikan dalam melaksanakan program
pendidikannya. Dan dengan adanya kegiatan evaluasi yaitu untuk melakukan
diagnosa dan mengumpulkan informasi untuk mengetahui seberapa jauh
tingkat keberhasilan suatu mutu pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa rumusan masalah
yang akan kami bahas dalam makalah ini antara lain yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan monitoring dan evaluasi?
2. Apa tujuan dari monitoring dan evaluasi?
3. Apa saja aspek yang dimonitoring dan dievaluasi?
4. Bagaimana pelaksanaan monitoring dan evaluasi?
5. Siapa saja pihak yang terlibat dalam pelaksanaan monitoring dan
evaluasi?
6. Bagaimana rancangan kegiatan monitoring dan evaluasi?
7. Bagaimana cara monitoring dan evaluasi itu dilaksanakan?
8. Bagaimana tindak lanjut dari kegiatan monitoring dan evaluasi?
9. Bagaimana cara menyusun laporan monitoring dan evaluasi?
10. Bagaimana pengiriman laporan monitoring dan evaluasi?
C. Tujuan
Ada beberapa tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan monitoring dan evaluasi.
2. Mengetahui apa saja tujuan dari monitoring dan evaluasi.
3. Mengetahui aspek-aspek yang dimonitoring dan dievaluasi.
4. Mengetahui pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
5. Mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan monitoring dan
evaluasi.
6. Mengetahui rancangan monitoring dan evaluasi.
7. Mengetahui cara pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
8. Mengetahui tindak lanjut dari kegiatan monitoring dan evaluasi.
9. Mengetahui cara penyusunan laporan monitoring dan evaluasi.
10. Mengetahui pengiriman laporan monitoring dan evaluasi.
BAB II
PEMBAHASAN
SEBELUM SESUDAH
? ?
Konteks
Input
Proses
Output
Outcome
Monitoring 1
Monitoring 2
Akhir semester I
RKS/ M
Monitoring 3
Pertengahan
Evaluas
i
Sasaran :1
:2
:3
Nama Program :
Penanggungjawab :
Total Anggrana :
Waktu Pelaksanaan Program :
Tanggal Monitoring :
Pemonitor :
Monitoring
dan Evaluasi
Rencana Pelaksanaan
Program Program
Hasil Monitoring
dan Evaluasi
Umpa
n
Balik
Permendikna
s 22 th 2006 Permendiknas
22/2006
Kepala Panduan
Penyusunan
Sekolah Pengembangan
Draf KTSP
Waka. KTSP oleh
Kurikulum BNSP
Ketua
Program
Keahlian
Guru
Waka. Panduan
Kurikulum Pengembanngan
Penyusunan
Ketua KTSP oleh
Dokumen BNSP
Program
Silabus
Keahlian
Guru
Revisi
KTSP
sah digunakan
A. Kesimpulan
Monitoring merupakan kegiatan pamantauan pelaksanaan program
untuk mengetahui keterlaksanaan hambatan yang dihadapi. Sedangkan
evaluasi merupakan proses mendapatkan informasi untuk mengetahui tingkat
keberhasilan program sekolah yang telah tercapai. Jadi monitoring dan
evaluasi merupakan sistem dan bagian integral dari pengelolaan pendidikan,
karena dengan monitoring dan evaluasi kita dapat mengukur tingkat
kemajuan pendidikan, baik pada tingkat sekolah, dinas pendidikan kabupaten/
kota, dinas pendidikan propinsi, maupun pusat.
Monitoring dimaksudkan sebagai bahan masukan perbaikan program
yang sedang berlangsung. Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui
keberhasilan program sekolah sebagai bahan pengembilan kebijakan
selanjutnya. Monitoring dan evaluasi MBS bertujuan untuk mendapatkan
informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Aspek-aspek yang dimonitoring dan dievaluasi antara lain konteks
berupa eksternalitas sekolah yang meliputi permintaan dan dukungan; input
meliputi segala sesuatu yang tersedia dalam proses pendidikan seperti
kurikulum, anak didik, ketenagaan, sarana dan prasarana, organisasi,
pembiyaan, manajemen sekolah, dan peran serta masyarakat; proses yang
terfokus pada pemantauan (monitoring) implementasi MBS; output yaitu
hasil nyata dari pelaksanaan MBS seperti prestasi akademik dan non-
akademik; outcome yaitu hasil/dampak MBS jangka panjang, baik dampak
individual (siswa), institusional (sekolah), dan sosial (masyarakat). Selain
kelima aspek di atas ada dua aspek lain yang dimonnitoring dan dievaluasi
yaitu Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT).
Monitoring dilaksanakan secara berkesinambungan selama pelaksanaan
program, sedangkan evaluasi dilaksanakan setelah program dilaksanakan
secara tuntas. Dan pihak-pihak yang melaksanakan monitoring dan evaluasi
yaitu pihak sekolah itu sendiri, komite sekolah atau peran serta masyarakat,
dinas atau instansi terkait, dan kelompok profesional yang bergerak di bidang
masyarakat.
Rancangan monitoring dan evaluasi meliputi indikator setiap
komponen, instrumen, petunjuk pemulaian, sumber data, metode
pengumpulan data, metode analisis data, jadwal, serta pelaksanaan
monitoring dan evaluasi. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi disesuaikan
dengan permasalahan dan kebutuhan penyelenggaraan.
Cara pelaksanaan monitoring dan evaluasi ada dua, yang pertama
secara internal dan yang kedua secara eksternal. Secara internal dilakukan
oleh warga sekolah itu sendiri. Dan secara eksternal dilakukan oleh pihak luar
sekolah seperti Dinas Pendidikan, Pengawas, dan Perguruan Tinggi.
Hasil monitoring dan evaluasi perlu diinformasikan ke pihak yang
berkepentingan dengan sekolah dan selanjutnya digunakan untuk
penyempurnaan program.
Penyusunan suatu laporan ada tiga, yaitu laporan lengkap, laporan
ringkasan, dan laporan keuangan. Sistem pelaporan harus bersifat transparan
artinya laporan harus memuat hal-hal yang memang harus dilaporkan/sesuai
data yang ada bukan hasil rekayasa. Akuntabel, artinya bentuk dan isi laporan
harus dapat dipertanggung-jawabkan. Komunikatif artinya laporan tersebut
dapat dicermati dan bisa dipahami dengan mudah oleh berbagai pihak yang
dituju.
B. Saran
Sebaiknya setiap sekolah yang melaksanakan MBS melakukan
monitoring dan evaluasi agar mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan
MBS. Dan sekolah yang menerapkan MBS diharapkan memiliki data-data
tentang prestasi siswa sebelum dan sesudah MBS agar sekolah dengan mudah
membandingkan prestasi siswa sebelum dan sesudah MBS. Jika ada
peningkatan prestasi setelah diterapkan MBS, maka hal ini dapat dikatakan
cukup berhasil.