Anda di halaman 1dari 16

PENDIDIKAN INKLUSIF PADA ANAK KESULITAN

BELAJAR DAN PENDIDIKAN INKLUSIF PADA ANAK


CERDAS ISTIMEWA

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“PENDIDIKAN INKLUSIF”

Dosen Pengampu :
Lilis Rahmawati, M.Pd

Disusun Oleh :
1. Siti Khotimah
2. Siti Cholifatul M

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA (STAIM)
NGANJUK
2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kehadirat


Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah dalam bidang mata kuliah Pendidikan Inklusif dengan
judul ‘Pendidikan Inklusif pada anak Kesulitan Belajar dan Pendidikan Inklusif
pada Anak Cerdas Istimewa
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak kekurangan dan
kesalahan baik itu dari penulisan, isi, dan lain sebagainya yang memang karena
keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran guna membangun pembuatan makalah untuk hari yang akan
datang.
Demikian sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga
tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca.

Hormat Kami

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................... i


Kata Pengantar ................................................................................................ ii
Daftar Isi ...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendidikan Inklusif pada anak Kesulitan Belajar ...................................... 3
B. Pendidikan Inklusif pada Anak Cerdas Istimewa ...................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam penyelenggaraan pendidikan inklusi, perlu adanya identifikasi
bagi anak didik berkebutuhan khusus agar keberadaan mereka dapat diketahui
sedini mungkin. Setelah dilakukan identifikasi, selanjutnya diberikan program
pelayanan sesuai kebutuhan masing-masing yang kemudian sebagai acuan
untuk pemberian layanan Pendidikan Khusus secara inklusif.
Berdasarkan peraturan menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
No.70 tahun 2009 tentang pendidikan inklusif bagi peserta didik yang memiliki
kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan / atau bakat istimewa perlu
mendapatkan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan hak
asasinya yang diselenggarakan secara inklusif.1
Yang dimaksud dengan pendidikan inklusif adalah sistem
penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua
peserta didik yang berkebutuhan khusus untuk mengikuti pendidikan atau
pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan
peserta didik pada umumnya.
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam pendidikan
memerlukan pelayanan yang spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya.
Mengalami hambatan dalam belajar dan perkembangan sehingga mereka
memerlukan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan belajar
masing-masing anak. Klasifikasi anak berkebutuhan khusus diantaranya
tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras,anak autis,
anak lamban belajar dan anak dengan kecerdasan istimewa (gifted and
talented).2

1
Undang-Undang Nomor 70 Tahun 2009 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5
ayat (1)
2
Jurnal Pendidikan Inklusi. Sumber website:
arianhaluan.com/mobile/detailberita/46562/guru-pembimbing-khusus-dalam-inklusi. (diaskses, 15
Nop 2019)

1
Kecerdasan istimewa dan bakat istimewa merupakan kategori yang
termaksud kedalam pendidikan luar biasa. Kesulitan belajar merupakan suatu
keadaan dalam proses belajar mengajar dimana anak tidak dapat belajar
sebagaimana mestinya. Kesulitan belajar pada dasarnya adalah suatu gejala
yang nampak dalam berbagai manivestasi tingkah laku, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Kesulitan belajar anak tentu saja tidak boleh di
diamkan begitu saja karena hal ini akan sangat menghambat anak dalam
memperoleh prestasi selain itu apabila hal ini di diamkan ini akan lebih
menghambat anak untuk belajar ke depannya.
Kesulitan dalam belajar dapat di sebabkan karena beberapa faktor. Bisa
dari faktor internal ( diri anak ) dan juga faktor eksternal ( dari luar anak ).
Faktor internal ini bisa di sebabkan karena anak mempunyai perbedaan dengan
anak yang lainnya dan sering juga di sebut anak dengan kebutuhan khusus.
Dalam hal ini kebutuhan khusus bukan berarti anak mempunyai kekurangan.
Anak Cerdas Istimewa dan Berbakat Istimewa juga termasuk anak yang
berkebutuhan khusus atau sering di sebut dengan anak Gifted atau anak
Superior.3

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pendidikan Inklusif pada anak Kesulitan Belajar ?
2. Bagaimana Pendidikan Inklusif pada Anak Cerdas Istimewa?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendeskripsikan Pendidikan Inklusif pada anak Kesulitan Belajar
2. Untuk mendeskripsikan Pendidikan Inklusif pada Anak Cerdas Istimewa

3
Jurnal Pendidikan Inklusi. Sumber website: https://ml.scribd.com/doc/141223454
(Diakses 15 Nop 2019)

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendidikan Inklusif pada anak Kesulitan Belajar


1. Definisi Anak berkesulitan belajar
Kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari
proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa
ujaran atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam
bentuk kesulitan mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis,
mengeja, atau berhitung. Batasan tersebut mencakup kondisi-kondisi seperti
gangguan perseptual, luka pada otak, disleksia, dan afasia perkembangan.
Batasan tersebut tidak mencakup anak-anak yang memiliki problema belajar
yang penyebab utamanya berasal dari adanya hambatan dalam penglihatan,
pendengaran, atau motorik, hambatan karena tunagrahita, karena gangguan
emosional, atau karena kemiskinan lingkungan, budaya, atau ekonomi.4
2. Karakteristik Anak dengan Kebutuhan Khusus (berkesulitan belajar)5
a. Karakteristik anak kesulitan belajar membaca (disleksia) yaitu sebagai
berikut
1) Perkembangan kemampuan membaca terlambat
2) Kemampuan memahami isi bacaan rendah
3) Kalau membaca sering banyak kesalahan
b. Karakteristik anak kesulitan belajar menulis (disgrafia) yaitu sebagai
berikut :
1) Kalau menyalin tulisan sering terlambat selesai
2) Sering salah menulis huruf b dengan p, p dengan q, v dengan u, 2
dengan 5, 6 dengan 9 dsb
3) Tulisannya banyak salah

4
Pengertian Pembelajaran di Sekolah. Sumber website:
http://www.sekolahdasar.net/2010/12/.html#ixzz48zqqcISG (diakses 15 Nop 2019)
5
Berita Pendidikan Inklusi. Sumber website:
http://radarkaltim.prokal.co/read/news/3011-delapan-sekolah-terapkan-kelas-inklusi-abk.html
(diaskses, 15 Nop 2019)

3
4) Sulit menulis dengan lurus pada kertas tak bergaris
c. Karakteristik anak yang mengalami kesulitan berhitung (diskalkula) :
1) Sulit membedakan tanda-tanda: +, -, x, :, >, <, =
2) Sulit mengoperasikan hitungan
3) Sering salah membilang dengan urut
4) Sering salah membedakan angka 9 dengan 6, 17 dengan 71, 2 dengan
5, 3 dengan 8 dan sebagainya.
3. Faktor-faktor penyebab anak berkesulitan belajar
Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dapat digolongkan ke dalam dua
golongan, yaitu :
a. Faktor intern (factor dari dalam diri anak itu sendiri ) yang meliputi:
1) Faktor fisiologi
Faktor fisiologi adalah factor fisik dari anak itu sendiri. seorang anak
yang sedang sakit, tentunya akan mengalami kelemahan secara fisik,
sehingga proses menerima pelajaran, memahami pelajaran menjadi
tidak sempurna.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah berbagai hal yang berkenaan dengan
berbagai perilaku yang ada dibutuhkan dalam belajar. Sebagaimana
kita ketahui bahwa belajar tentunya memerlukan sebuah kesiapan,
ketenangan, rasa aman. Selain itu yang juga termasuk dalam factor
psikologis ini adalah intelegensi yang dimiliki oleh anak. Anak yang
memiliki IQ cerdas (110 – 140), atu genius (lebih dari 140) memiliki
potensi untuk memahami pelajaran dengan cepat. Sedangkan anak-
anak yang tergolong sedang (90 – 110) tentunya tidak terlalu
mengalami masalah walaupun juga pencapaiannya tidak terlalu
tinggi. Sedangkan anak yang memiliki IQ dibawah 90 atau bahkan
dibawah 60 tentunya memiliki potensi mengalami kesulitan dalam
masalah belajar.6

6
Pribadi, A. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.

4
b. Faktor ekstern (factor dari luar anak) meliputi:
1). Faktor-faktor sosial
Yaitu faktor-faktor seperti cara mendidik anak oleh orang tua mereka
di rumah. Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian yang cukup
tentunya akan berbeda dengan anak-anak yang cukup mendapatkan
perhatian, atau anak yang terlalu diberikan perhatian. Selain itu juga
bagimana hubungan orang tua dengan anak, apakah harmonis, atau
jarang bertemu, atau bahkan terpisah. Hal ini tentunya juga
memberikan pengaruh pada kebiasaan belajar anak.
2). Faktor-faktor non- sosial
Faktor-faktor non-sosial yang dapat menjadi penyebab munculnya
masalah kesulitan belajar adalah factor guru di sekolah, kemudian
alat-alat pembelajaran, kondisi tempat belajar, serta kurikulum.

B. Pendidikan Inklusif pada Anak Cerdas Istimewa


1. Pengertian anak cerdas istimewa dan bakat istimewa
Anak yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa (gifted)
adalah anak yang secara significant mempunyai IQ 140 atau lebih, potensi
diatas rata-rata dalam bidang kemampuan umum, akademik khusus,
kreativitas, kepemimpinan, seni dan olahraga. Anak berkebutuhan khusus
atau gifted adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan
anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidak mampuan
mental, emosi atau fisik.
Anak Cerdas Istimewa Bakat istimewa adalah anak yang memiliki
kemampuan intelektual tinggi (gifted) serta menunjukan penonjolan
kecakapan khusus yang bidangnya berbeda-beda antara anak satu dengan
anak yang lain (talented)7

7
Berita Pendidikan Inklusi. Sumber website:
http://radarkaltim.prokal.co/read/news/3011-delapan-sekolah-terapkan-kelas-inklusi-abk.html
(diaskses, 15 Nop 2019)

5
“Anak berbakat merupakan satu interaksi di antara tiga sifat dasar
manusia yang menyatu ikatan terdiri dari kemampuan umum dengan
tingkatnya di atas kemampuan rata-rata, komitmen yang tinggi terhadap
tugas-tugas dan kreativitas yang tinggi. Anak berbakat ialah anak yang
memiliki kecakapan dalam mengembangkan gabungan ketiga sifat ini dan
mengaplikasikan dalam setiap tindakan yang bernilai”.
2. Ciri-ciri anak cerdas istimewa dan bakat istimewa
Seorang anak cerdas istimewa dapat mempunyai beberapa dari ciri-
ciri berikut ini:8
a. Sangat peka dan waspada
b. Belajar dengan mudah dan cepat
c. Mampu berkonsentrasi
d. Sangat logis
e. Cepat berespon secara verbal dengan tepat
f. Lancar berbahasa
g. Mempunyai daya ingat yang baik
h. Mempunyai pengetahuan umum yang luas
i. Mempunyai minat yang luas dan mendalam
j. Memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap ilmu pengetahuan
k. Cermat atau teliti dalam mengamati
l. Kemampuan membaca yang baik
m. Lebih menyukai kegiatan verbal daripada kegiatan tertulis
n. Mempunyai kemampuan untuk mengatasi masalah dengan sangat cepat
o. Memiliki kemampuan memikirkan beberapa macam pemecahan
masalah
p. Menunjukkan cara pemecahan masalah yang tidak lazim
q. Mempunyai pendapat dan pandangan yang sangat kuat terhadap suatu
hal
r. Mempunyai rasa humor

8
Pendididkan Inklusi. Sumber Website: http://file.upi.edu/Direktori/ /195412071981121-
(diakses 15 Nop 2019)

6
s. Mempunyai daya imajinasi yang hidup dan orisinil
t. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
u. Mempunyai tujuan yang jelas dalam tiap kegiatan atau perbuatannya
v. Tidak memerlukan dorongan (motivasi) dari luar
w. Tertarik pada topik-topik yang berkaitan dengan anak-anak yang
berusia lebih tua darinya
x. Dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang dewasa, bahkan lebih
baik daripada jika berkomunikasi dengan anak sebayanya
y. Bisa belajar sendiri dalam bidang-bidang yang diminati
z. Berfokus pada minatnya sendiri, bukan pada apa yang diajarkan
aa. Mempunyai keterampilan sosial
bb. Mudah bosan pada hal-hal yang dianggapnya rutin
cc. Menunjukkan kepemimpinan yang tinggi
dd. Kadang-kadang tingkah lakunya tidak disukai orang lain.
3. Penyebab anak memiliki cerdas istimewa dan bakat istimewa
a. Hereditas
Hereditas adalah faktor yang diwariskan dari orang tua atau keturunan
meliputi kecerdasan, kreatif produktif, kemampuan memimpin,
kemampuan seni dan psikomotor. Dalam diri seseorang telah ditentukan
adanya faktor bawaan yang ada setiap orang, dan bakat bawaan tersebut
juga berbeda setiap orangnya. Namun U. Branfenbrenner dan Scarr
Salaptek menyatakan secara tegas bahwa sekarang tidak ada kesangsian
mengenai faktor genetika mempunyai andil yang besar terhadap
kemampuan mental seseorang.
b. Lingkungan
Lingkungan mempunyai peran yang sangat besar dalam mempengaruhi
keberbakatan seorang anak. Walaupun seorang anak mempunyai bakat
yang tinggi terhadap suatu bidang, tanpa adanya dukungan dan perhatian
dari lingkungannya seperti, masyarakat tempat dia bersosialisasi,
keluarga tempat ia menjalani kehidupan berkeluarga, tempat dia
menjalani kehidupan dan mengembangkan keberbakatan itu dapat

7
membantunya dalam mencapai ataupun memaksimalkan bakatnya
tersebut.
4. Karakteristik anak cerdas istimewa dan bakat istimewa9
a. Karakteristik Intelektual-Kognitif
1) Menunjukkan atau memiliki ide-ide yang orisinal,gagasan-gagasan
yang tidak lazim, pikiran-pikiran kreatif.
2) Mampu menghubungkan ide-ide yang nampak tidak berkaitan
menjadi suatu konsep yang utuh.
3) Menunjukkan kemampuan bernalar yang sangat tinggi.
4) Mampu menggeneralisir suatu masalah yang rumit menjadi suatu hal
yang sederhana dan mudah dipahami.
5) Memiliki kecepatan yang sangat tinggi dalam memecahkan masalah.
6) Menunjukkan daya imajinasi yang luar biasa.
7) Memiliki perbendaharaan kosakata yang sangat kaya dan mampu
mengartikulasikannya dengan baik.
8) Biasanya fasih dalam berkomunikasi lisan, senang bermain atau
merangkai kata-kata.
9) Sangat cepat dalam memahami pembicaraan atau pelajaran yang
diberikan.
10) Memiliki daya ingat jangka panjang (long term memory) yang kuat.
11) Mampu menangkap ide-ide abstrak dalam konsep matematika
dan/atau sains.
12) Memiliki kemampuan membaca yang sangat cepat.
13) Banyak gagasan dan mampu menginspirasi orang lain.
14) Memikirkan sesuatu secara kompleks, abstrak, dan dalam.
15) Mampu memikirkan tentang beragam gagasan atau persoalan dalam
waktu yang bersamaan dan cepat mengaitkan satu dengan yang
lainnya.

9
Eggen dan Kauchak Don,.(2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta: Indeks.

8
b. Karakteristik Persepsi/Emosi
1) Sangat peka perasaannya.
2) Menunjukkan gaya bercanda atau humor yang tidak lazim (sinis, tepat
sasaran dalam menertawakan sesuatu hal tapi tanpa terasa dapat
menyakiti perasaan orang lain).
3) Sangat perseptif dengan beragam bentuk emosi orang lain (peka
dengan sesuatu yang tidak dirasakan oleh orang-orang lain).
4) Memiliki perasaan yang dalam atas sesuatu.
5) Peka dengan adanya perubahan kecil dalam lingkungan sekitar (suara,
aroma, cahaya).
6) Pada umumnya introvert.
7) Memandang suatu persoalan dari berbagai macam sudut pandang.
8) Sangat terbuka dengan pengalaman atau hal-hal baru
9) Alaminya memiliki ketulusan hati yang lebih dalam dibanding anak
lain.
c. Karakteristik Motivasi dan Nilai-Nilai Hidup.
1) Menuntut kesempurnaan dalam melakukan sesuatu (perfectionistic).
2) Memiliki dan menetapkan standar yang sangat tinggi bagi diri sendiri
dan orang lain.
3) Memiliki rasa ingin tahu dan kepenasaran yang sangat tinggi.
4) Sangat mandiri, sering merasa tidak perlu bantuan orang lain, tidak
terpengaruh oleh hadiah atau pujian dari luar untuk melakukan sesuatu
(self driven).
5) Selalu berusaha mencari kebenaran, mempertanyakan dogma, mencari
makna hidup.
6) Melakukan sesuatu atas dasar nilai-nilai filsafat yang seringkali sulit
dipahami orang lain.
7) Senang menghadapi tantangan, pengambil risiko, menunjukkan
perilaku yang dianggap “nyerempet-nyerempet bahaya”.
8) Sangat peduli dengan moralitas dan nilai-nilai keadilan, kejujuran,
integritas.

9
9) Memiliki minat yang beragam dan terentang luas.
d. Karakteristik Aktifitas
1) Punya energi yang seolah tak pernah habis, selalu aktif beraktifitas
dari satu hal ke hal lain tanpa terlihat lelah.
2) Sulit memulai tidur tapi cepat terbangun, waktu tidur yang lebih
sedikit dibanding anak normal.
3) Sangat waspada.
4) Rentang perhatian yang panjang, mampu berkonsentrasi pada satu
persoalan dalam waktu yang sangat lama.
5) Tekun, gigih, pantang menyerah.
6) Cepat bosan dengan situasi rutin, pikiran yang tidak pernah diam,
selalu memunculkan hal-hal baru untuk dilakukan.
7) Spontanitas yang tinggi.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pendidikan Inklusif pada anak Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari
proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa
ujaran atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam
bentuk kesulitan mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis,
mengeja, atau berhitung.
Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dapat digolongkan ke dalam
dua golongan, yaitu :
a. Faktor intern (faktor dari dalam diri anak itu sendiri ) yang meliputi:
1). Faktor fisiologi
2). Faktor psikologis
b. Faktor ekstern (faktor dari luar anak) meliputi:
1). Faktor-faktor sosial
2). Faktor-faktor non- sosial
Model layanan pendidikan bagi anak berkesulitan belajar:
1. Model Pendidikan Terpadu
2. Model Pendidikan Mainstreaming
3. Model Inklusi
2. Pendidikan Inklusif pada Anak Cerdas Istimewa
Kecerdasan istimewa dan bakat istimewa adalah dua hal yang tidak
bias di pisahkan, karana kecerdasan seseorang harus di dukung dengan
bakat agar bias menjadi talenta, dalam artian ia akan lebih menonjol (
pandai ) di banding orang biasa.
Potensi kecerdasan dan bakat istimewa (gifted) adalah anak yang
secara significant mempunyai IQ 140 atau lebih, potensi diatas rata-rata

11
dalam bidang kemampuan umum, akademik khusus, kreativitas,
kepemimpinan, seni dan olahraga.10
Anak yang memiliki kecerdasan istimewa dan bakat istimewa,
memang harus di fasilitasi agar ia tidak menumukan keluhan dan kesulitan
dalam proses pencapaian talentanya sendiri. Dan dukungan dari orang tua,
guru, dan pemerintah factor utama keberhasilan mereka.

10
Koran Kompas.Com. Sumber website:
http://edukasi.kompas.com/read/2009/10/21/17303324/baru.8.sd.terapkan.pendidikan.inklusif
(diaskses, 15 Nop 2019)

12
DAFTAR PUSTAKA

Berita Pendidikan Inklusi. Sumber website:


http://radarkaltim.prokal.co/read/news/3011-delapan-sekolah-terapkan-
kelas-inklusi-abk.html (diaskses, 15 Nop 2019)

Eggen dan Kauchak Don,.(2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta:


Indeks.

Jurnal Pendidikan Inklusi. Sumber website:


arianhaluan.com/mobile/detailberita/46562/guru-pembimbing-khusus-
dalam-inklusi. (diaskses, 15 Nop 2019)

Jurnal Pendidikan Inklusi. Sumber website: https://ml.scribd.com/doc/141223454


(Diakses 15 Nop 2019)

Koran Kompas.Com. Sumber website:


http://edukasi.kompas.com/read/2009/10/21/17303324/baru.8.sd.terapkan.
pendidikan.inklusif (diaskses, 15 Nop 2019)

Pendididkan Inklusi. Sumber Website: http://file.upi.edu/Direktori/


/195412071981121- (diakses 15 Nop 2019)

Pengertian Pembelajaran di Sekolah. Sumber website:


http://www.sekolahdasar.net/2010/12/.html#ixzz48zqqcISG (diakses 15
Nop 2019)

Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 70 tahun 2009, pasal 1

Pribadi, A. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,


Pasal 5 ayat (1)

13

Anda mungkin juga menyukai