Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

DEFINISI KURIKULUM

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“MODIFIKASI PERILAKU AUD”

Dosen Pengampu :
SITI MAKHMUDAH, MA

Disusun Oleh :
1. Siti Khotimah
2. Siti Cholifatul M

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA (STAIM)
NGANJUK
2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kehadirat


Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah Modifikasi Perilaku AUD dengan judul Definisi Kurikulum.
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak kekurangan dan
kesalahan baik itu dari penulisan, isi, dan lain sebagainya yang memang karena
keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran guna membangun pembuatan makalah untuk hari yang akan
datang.
Demikian sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga
tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca.

Hormat Kami

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................................i
Kata Pengantar ..........................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian kurikulum dan pembagiannya............................................................2
B. Komponen dan Prinsip Pengembangan Kurikulum.............................................4
C. Konsep Pengembangan Kurikulum.....................................................................6
D. Perkembangan Kurikulum di Indonesia..............................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................14
B. Saran..................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan baik moral atau
fisik, proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri.
Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan pembangunan sector ekonomi yang satu dan yang
lainnya saling berkaitan dan berlangsung dengan bebarengan.
Berbicara tentang proses pendidikan sudah tentu tak dapat dipisahkan dengan
semua upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia
yang berkualitas, sedangkan manusia yang berkualitas itu, dilihat dari segi
pendidikan, telah terkandung dengan jelas dalam tujuan pendidikan nasional.
Begitu juga dengan pengembangan kurikulum merupakan proses dinamika
sehingga dapat merespon terhadap tuntunan perubahan struktur pemerintahan
tentang dunia pendidikan, perkembangan ilmu dan teknologi maupun globalisasi.
Kebijakan umum pendidikan dalam pengembangan kurikulum harus sejalan
dengan visi dan misi dan pembanguna pendidikan nasional yang di tuangkan
dalam kebijakan peningkatan angka partisipasi, mutu, efesiensi dan relefansi
pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian kurikulum dan pembagiannya?
2. Apa Saja Komponen dan Prinsip Pengembangan Kurikulum?
3. Bagaimana Konsep Pengembangan Kurikulum di Indonesai ?
4. Bagaimana Perkembangan Kurikulum di Indonesai ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendeskripsikan Pengertian kurikulum dan pembagiannya
2. Untuk mendeskripsikan Komponen dan Prinsip Pengembangan Kurikulum
3. Untuk mendeskripsikan Konsep Pengembangan Kurikulum di Indonesai
4. Untuk mendeskripsikan Perkembangan Kurikulum di Indonesai

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum memiliki berbagai tafsiran yang dirumuskan oleh pakar-
pakar dalam bidang pengembangan kurikulum sejak dulu sampaii sekarang ini.
Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin yaitu ‘curriculae’ artinya jarak yang
harus ditempuh oleh seorang pelari. Pada waktu itu, penertian kurikulum ialah
jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk
memperoleh ijazah, dimana ijazah itu merupakan sebuah bukti bahwa seorang
siswa itu telah menempuh kurikulum melalui program pembelajaran, suatu
kurikulum dianggap sebagai jemmbatan yang sangat penting untuk mencapai titik
akhir dari suatu perjalanan pembelajaran yang ditandai dengan ijazah.1
Kurikulum memuat isi dan materi pembelajaran, dimana kurikulum ialah
sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk
memperoleh sejumlah pengetahuan.
Kurikulum sebagai rencana pembelajaran, kurikulum ialah suatu program
pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa, dimana para siswa
melakukan berbagai kegiatan belajar sehingga terjadi perubahan dan
perkembangan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pendidikan dan
pembelajaran.
Kurikulum sebagai pengalaman belajar. Dimana disini lebih menekankan
kurikulum merupakan serangkaian pengalaman belajar.
Landasan pengembangan kurikulum
Kurikulum disusun untuk mewujudkan untuk mewujudkan pendidikan
nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peseta didik, ada beberapa
factor landasan pengembangan kurikulum antara lain :

1
Hamalik, Oemar, Manajemen Pengembangan Kurikulum, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung.2008. 19

2
1. Tujuan filsafat dan pendidikan nasional yang dijadikan sebagai dasar untuk
merumuskan tujuan institusional yang pada gilirannya menjadi landasan dalam
merumuskkan tujuan kurikulum suatu kesatuan pendidikan
2. Sosian budaya dan agama yang berlaku dalam masyarakat kita.
3. Perkembangan peserta didik yang menunjuk pada karakteristik perkembangan
peserta didik
4. Keadaan lingkungan
5. Kebutuhan penbangunan
6. Perkembangan IPTEKyang sesuai dengan system nilai dan kemanusiawian
serta budaya bangsa.
Serta seperangkat peraturan yang berkenaan dengan pengalaman belajar
peserta didik dalam mengembangkan dirinya pada satuan pendidikan tertentu.
1. Standar pendidikan nasional adalah pernyataan mengenai kualitas hasil dan
komponen-komponen dengan penyelenggaraan pendidikan diwilayah hukum
R.I
2. Pengajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber belajar disuatu
lingkungan belajar tertentu dalam upaya pendidikan tertentu.
3. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
segala potensi dirinya melalui pengalaman belajar yang tersedia.
4. Satuan pendidikan adalah lembaga penyelenggaraan pendidikan

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan suatu kurikulum yaitu


1. Tujuan pendidikan nasional perlu dijabarkan menjadi tujuan-tujuan
institusional selanjutnya dirincikan menjadi tujuan kurikuler yang pada
gilirannya dirumuskan menjadi tujuan instruksional.
2. Tahap perkembangan peserta didik merupakan landasan psikologis
3. Kesesuaian dengan lingkungan menunjuk pada landasan sosiologis
4. Kebutuhan pembangunan nasional yang mencakup pengembangan SDM
5. Perkembangan IPTEK merupakan landasan budaya bangsa dengan multi
dimensionalnya
6. Jenis dan jenjang satuan pendidikan merupakan landasan organisator dalam
bidang pendidikan.

B. Komponen dan Prinsip Pengembangan Kurikulum


1. Komponen Kurikulum

3
Kurikulum sebagai system keseluruhan memiliki komponen-komponen
yang saling berkaitan antara lain :2
a. Tujuan Kurikulum
Tujuan kurikulum tiap satuan pendidikan itu harus mengacu pada
pencapaian tujuan pendidikan nasional, dimana kurikulum merupakan suatu
alat pendidikan dalam rangka pengembangan SDM yang berkualitas.
Kurikulum menyediakan kesempatan yang sangat luas untuk mengalami
proses pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
khususnya dan SDM pada umumnya, karena ini dikategorikan sebagai
tujuan umum kurikulum.
b. Materi Kurikulum
Pada hakikatnya materi kurikulum ialah isi dari kurikulum itu sendiri.
Dalam UU Pendidikan tentang sisitem pendidikan nsional telah ditetapkan
bahwa ‘isi kurikulum merupakan bahan kajian dan pelajaran untuk
mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan nasional’. Sesuai
dengan rumusan diatas isi kurikulum dikembangkan dan disusun
berdasarkan prinsip antara lain :
1) Materi kurikulum berupa bahan pembelajaran yang terdiri dari bahan
kajian yang dapat dikaji oleh siswa dala proses belajar menagajar.
2) Materi kurikulum mengacu pada pencapaian masing-masing satuan
pendidikan
3) Materi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nsasional
Aspek-aspek yang terkandung dalam materi kurikulum yang sesuai tujuan
kurikulum antara lain : teori, konsep, generalisasi, prinsip, prosedur, fakta,
istilah, ilustrasi, divinisi
c. Metode
Metode ialah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran
dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Dimana strategi merupakan fungsi
yang sangat penting dalam kurikulum, karena memuat tugas-tugas yang
perlu dikerjakan oleh guru dan siswa, berpusat pada mata pelajaran,
Pendekatan yang berpusat pada siswa, Pendekatan yang berorientasipada
kehidupan masyarakat.
d. Evaluasi

2
Hamalik, Oemar, Kurikulum Dan Pembelajaran, Bumi aksara, Jakarta.2009. 27

4
Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena kurikulum
merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan informasi tersebut dapat dibuat suatu keputusan tentang
kurikulum itu sendiri, pembelajaran, kesulitan dan upaya bimbingan yang
perlu dilakukan.disamping itu perlu diperhatikan juga bahwa : penilaian
harus bersifat objektif, dilakukan berdasarkan tanggung jawab kelompok
guru, rencana yang rinci dan terkait dengan pelaksanaan kurikulum, sesuai
dengan tujuan kurikulum, menggeunakan alat ukur yang handal dan mudah
dilaksanakan serta memberikan hasil yang akurat.
2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum itu ada beberapa prinsipnya antara lain:3
a. Prinsip Berorientasi pada Tujuan
Pengembangan kurikullum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang
bertitik tolak dari tujuan pendidikan nasional. Dimana tujuan nasional
mengandung aspek pengetahuan ketrampilan, sikap dll.
b. Prinsip relevansi. Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi, dan
system pennyampaian harus relevan dengan kebutuhan dan keadaan
masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta serasi
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Prinsip Efesiensi dan Efektifitas. Pengembangan kurikulum harus
mempertimbangkan segi efisiensi dalam pendaya gunaan dana, waktu,
tenaga, fasilitas agar dapat mencapai hasil yang optimal, dalam
melaksanakan pembelajaran dimana semua itu demi untuk meningkatkan
efektivitas siswa.
d. Prinsip fleksibel. Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah,
dilengkapi atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosistem dan
kemampuan setempat jadi tidak statis.
e. Prinsip kontinuitas. Artinya bagian-bagian, aspek-aspek, materi dan bahan
kajian disusun secara berurutan melainkan satu sama lain memiliki
hubungan fungsional yang bermakna sesuai jenjang dan struktur
pendidikan.

3
Hamalik, Oemar. Pengembangan Kurikulum, Dasar-dasar dan Pengembangannya.
Bandung: Mandar Maju.2004.36

5
f. Prinsip keterpaduan dan mutu. Dimana diharapkan keterpaduan itu bisa
membentuk pribadi yang bulat dan utuh, disamping itu dilaksanakan
ketrpaduan dalamproses pembelajaran, Mutu pendidikan berarti
pelaksanaan pembelajaran yang bermutudan berorientasi pada hasil
pendidikan yang berkualitas.

C. Konsep Pengembangan kurikulum


Pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan
belajar yang dimaksudkan untuk membawa siswa kea rah perubahan-perubahan
yang diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-perubahanyang telah terjadi
pada siswa, sedangkan yang dimaksud kesempatan belajar adalah hubungan yang
telah direncanakan dan terkontrolantara para siswa, guru, bahan peralatan dimana
belajar yang diinginkan diharapkan terjadi. Ini terjadi bahwa semua kesempatan
belajar direncanakan oleh guru,bagi para siswa sesungguhnya adalah kurikulum
itu sendiri.
Pengembangan kurikulum adalah proses siklus yang tidak pernah berakhir,
artinya perencanaan kesempatan yang mampu membawa siswa kearah perubahan
yang diinginkan dan menilai hingga mana perubahannya. Proses kurikulum
tersebut terdiri dari : Tujuan, metode, penilaian, dan balikan,
1. Tujuan : mempelajari dan menggambarkan semua sumber pengetahuan dan
pertimbangan tentang tujuan-tujuan pengajaran baik yang berkenaan dengan
mata pelajaran maupun kurikulum secara menyeluruh.
2. Metode : mengembangkan dan mencoba menggunakan metode-metode untuk
mencapai tujuan.
3. Penilaian : menilai keberhasialan pekerjaan yang telah dikembangkan.
4. Balikan :umpan balik dari semua pengalaman yang telah diperoleh yang pada
gilirannya menjadi titik tolak bagi studi selanjutnya.
Keempat unsur in saling bertalian satu sama lain, perubahan pada salah satu
unsur itu akan menimbulkan perubahan pula pada unsur yang lain juga.setiap
unsure tersebut harus mendapat perhatian dan dipelajari dalam rangka proses
pengembangan kurikulum
Dasar-dasar pengembangan kurikulum
1. Kurikulum disusun untuk mewujudkan system pendidikan nasional
2. Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan dengan pendekatan
kemampuan

6
3. Kurikulum pendidikan dasar, menengah, dan tinggi dikembangkan atas dasar
standar nasional pendidikan.
4. Kurikulum harus sesuai dengan cirri kas satuan pendidikan pada masing-
masing jenjang pendidikan.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikann tuntutan pembangunan
daerah dan nasional keanekaragaman potensi daerah dan lingkungan serta
kebutuhan pengembangan iptek dan seni dll.
Sumber-sumber kurikulum ada tiga yaitu :
1. Pengetahuan merupakan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik yang
berisi berbagai bidang studi. Salah satu sifat utama daripada pengetahuan
adalah selalu berkembang.
2. Masyarakat sebagai kurikulum, karena sekolah merupakan agen masyarakat
dalam meneruskan warisan-warisan budaya dan memecahkan masalah-masalah
masyarakat persoalan yang dihadapi dalam menyusun kurikulum adalah dalam
menentukan nilai-nilai yang mana yang perlu dipilih dan dikembangkan bagi
masyarakat yang akan datang.
3. Individu sebagai sumber kurikulum, kurikulum disusun dengan maksud untuk
membantu perkembangan anak seoptimal mungkin karena setiap anak
mempunyai kemampuan, sifat dan kebutuhan yang berbeda maka dari itu
kurikulum disusun untuk memenuhi itu semua.
Kurikulum sebagai desain pendidikan mempersiapkan generasi muda bagi
kehidupannya masa kini dan bagi masa yang akan dating. Karena
kurikulummempersiapkan anak bagi kehidupannya, maka baik isi maupun proses
kurikulum bersumber dan didasarkan atas hal-hal yang ada pada diri anak serta
lingkungannya.
Asas-asas kurikulum :4
1. Asas filosofis. Suatu asas yang berkenaan dengan tujuan pendidikan yang
sesuai dengan filsafat Negara. Dimana sebuah sekolah itu bertujuan mendidik
anak agar menjadi manusia yang baik, pada hakekatnya baik itu ditentukan
oleh nilai-nilai, cita-cita, tapi juga guru, orang tua, masyarakat bahkan Negara.
2. Asas psikologis yang memperhitungkan factor anak dalam dalam kurikulum
yakni psikologi anak, bahwasannya sekolah itu didirikan untuk anak, untuk
kepentingan anak yakni menciptakan situasi-situasi dimanaanak dapat belajar

4
Nasion. S, Asas-Asas Kurikulum. bumi aksara, Jakarta.2003.41

7
untuk mengembangkan bakatnya, perkembangan anak dan psikologi belajar,
bagaimana belajarnya, dan bahwasannya anak-anak itu dapat dididik dan
dipengaruhikelakuannya.
3. Asas sosiologis yaitu keadaan masyarakat, perkembangan, dan perubahannya,
hasil kerja manusia berupa pengetahuan, dll.
4. Asas organisatoris, yang mempertimbangkan bentuk dan organisasi bahan
pelajaran yang disajikan.

D. Perkembangan Kurikulum di Indonesia 5


1. Kurikulum 1947
Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah
dalam bahasa Belanda leer plan artinya rencana pelajaran, istilah ini lebih
popular dibanding istilah curriculum (bahasa Inggris).Perubahan arah
pendidikan lebih bersifat politis, dari orientasi pendidikan Belanda ke
kepentingan nasional. Sedangkan asas pendidikan ditetapkan Pancasila.
Kurikulum yang berjalan saat itu dikenal dengan sebutan Rentjana Pelajaran
1947, yang baru dilaksanakan pada tahun 1950.
2. Kurikulum 1952, Rentjana Pelajaran Terurai 1952
Pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan.
Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang kemudian diberi
nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada
suatu sistem pendidikan nasional.Yang paling menonjol dan sekaligus ciri
dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan
isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut Rencana
Pelajaran Terurai 1952.Pada masa itu juga dibentuk kelas Masyarakat.Yaitu
sekolah khusus bagi lulusan Sekolah Rendah 6 tahun yang tidak melanjutkan
ke SMP.Kelas masyarakat mengajarkan keterampilan, seperti pertanian,
pertukangan, dan perikanan tujuannya agar anak tak mampu sekolah ke
jenjang SMP, bisa langsung bekerja.
3. Kurikulum 1964, Rentjana Pendidikan 1964
5
Suplemen Bahan Ajar. 2013. Sejarah Perkembangan Kurikulum Di Indonesia. Pdf
(diunduh tanggal 7 maret 2015).

8
Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini
adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat
pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga
pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana (Hamalik, 2004)
yaitu Perkembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keterampilan, dan
jasmani. Ada yang menyebut Panca wardhana berfokus pada Perkembangan
daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral. Pendidikan dasar lebih menekankan
pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.
4. Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan kurikulum 1964, yakni dilakukan
perubahan struktur kurikulum pendidikan dari pancawardhana menjadi
pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan
khusus.Kurikulum ini merupakan perwujudan perubahan orientasi pada
pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.Kelahiran Kurikulum
1968 bersifat politis yaitu mengganti Rentjana Pendidikan 1964 yang
dicitrakan sebagai produk Orde Lama.Tujuannya pada pembentukan manusia
Pancasila sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi
pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan
khusus. Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tak mengaitkan dengan
permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi apa saja yang
tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan.
5. Kurikulum Periode 1975
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan
efektif.Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur
Perkembangan Sistem Instruksional (PPSI).Zaman ini dikenal istilah “satuan
pelajaran”, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan.Setiap satuan
pelajaran dirinci lagi dalam bentuk Tujuan Instruksional Umum (TIU),
Tujuan Instruksional Khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan
belajar mengajar, dan evaluasi. Guru harus terampil menulis rincian apa yang
akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.
6. Kurikulum 1984, Kurikulum 1975 yang Disempurnakan
Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan
pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering

9
disebut Kurikulum 1975 yang disempurnakan.Posisi siswa ditempatkan
sebagai subjek belajar.Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan,
mendiskusikan, hingga melaporkan.Model ini disebut Cara Belajar Siswa
Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL).Tokoh penting dibalik
lahirnya Kurikulum 1984 adalah Profesor Dr. Conny R. Semiawan, Kepala
Pusat Kurikulum Depdiknas periode 1980-1986.
7. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan
dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu
pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan.
Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga
tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat
menerima materi pelajaran cukup banyak.Tujuan pengajaran menekankan
pada pemahaman konsep dan keterampilan menyelesaikan soal dan
pemecahan masalah.Kurikulum 1994 bergulir lebih pada upaya memadukan
kurikulum-kurikulum sebelumnya.
Pada kurikulum 1994 perpaduan tujuan dan proses belum berhasil karena
beban belajar siswa dinilai terlalu berat. Dari muatan nasional hingga
lokal.Materi muatan lokal disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-
masing, misalnya bahasa daerah kesenian, keterampilan daerah, dan lain-
lain.Berbagai kepentingan kelompok-kelompok masyarakat juga
mendesakkan agar isu-isu tertentu masuk dalam kurikulum.Walhasil,
Kurikulum 1994 menjelma menjadi kurikulum super padat. Kehadiran
Suplemen Kurikulum 1999 lebih pada menambal sejumlah materi.
8. Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
Kurikulum 2004, disebut juga Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Suatu
program pendidikan berbasis kompetensi harus mengandung tiga unsur
pokok, yaitu: pemilihan kompetensi yang sesuai; spesifikasi indikator-
indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi;
dan Perkembangan pembelajaran.
9. Kurikulum Periode KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006

10
Awal 2006 ujicoba KBK dihentikan, muncullah KTSP.Disusun oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang selanjutnya ditetapkan oleh
Menteri Pendidikan Nasional melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) nomor 22, 23, dan 24 tahun 2006. Menurut Undang-undang
nomor 24 tahun 2006 pasal 1 ayat 15, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan. Jadi, penyusunan KTSP dilakukan oleh
satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi serta
kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Disamping itu, Perkembangan KTSP harus disesuaikan dengan kondisi satuan
pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta peserta didik.Tujuan KTSP
ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan,
kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.Oleh sebab
itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di
daerah. Tujuan Panduan Penyusunan KTSP ini untuk menjadi acuan bagi
satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB,
dan SMK/MAK dalam penyusunan dan Perkembangan kurikulum yang akan
dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan.
Dengan terbitnya permen nomor 24 tahun 2006 yang mengatur pelaksanaan
permen nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi kurikulum dan permen
nomor 23 tahun 2006 tentang standar kelulusan, lahirlah kurikulum 2006
yang pada dasarnya sama dengan kurikulum 2004. Perbedaan yang menonjol
terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu pada jiwa
dari desentralisasi sistem pendidikan.
Pada kurikulum 2006, pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar, sedangkan sekolah dalam hal ini guru dituntut untuk
mampu mengembangkan dalam bentuk silabus dan penilaiannya sesuai
dengan kondisi sekolah dan daerahnya. Hasil Perkembangan dari semua mata
pelajaran, dihimpun menjadi sebuah perangkat yang dinamakan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penyusunan KTSP menjadi tanggung

11
jawab sekolah di bawah binaan dan pemantauan dinas pendidikan daerah dan
wilayah setempat.
Pada akhir tahun 2012 KTSP dianggap kurang berhasil, karena pihak sekolah
dan para guru belum memahami seutuhnya mengenai KTSP dan munculnya
beragam kurikulum yang sulit mencapai tujuan pendidikan nasional. Maka
mulai awal tahun 2013 KTSP dihentikan pada beberapa sekolah dan
digantikan dengan kurikulum yang baru.
10. Kurikulum Periode 2013
Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan, modifikasi dan pemutakhiran
dari kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada
tahun pelajaran 2013/2014 pada sekolah-sekolah tertentu (terbatas).
Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu
yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama.

12
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Beberapa pengertian “kurikulum” yakni a) kurikulum ialah pendidikan
yang harus ditempuh oleh siswa dalam jangka waktu tertentu untuk memperoleh
ijazah, b) kurikulum ialah sejumlahmata ajaran yang harus ditempuh oleh siswa
untuk mengetahui pengetahuan, c) kurikulum ialah suatu program pendidikan
yang disediakan untuk membelajarkan siswa,
Pengembangan kurikulum merupakan proses dinamika dan menyeluruh
yang berkaitan dengan kebijakan nasional dibidang pendidikan sesuai visi dan
misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Masalah-masalah dalam
proses pengembangan kurikulum menjadi dasar pemikiran perlunya manajemen
pengembangan kurikulumbaik dalam perencanaan maupun implementasi
kurikulum secara operasional, konsep manajemen pengembangan kurikulum pada
dasarnya mencakup konsep-konsep pengembangan kurikulum dan konsep
manajemen yang terintegrasi dan menyeluruh.
Sedangkan Perkembangan kurikulum di indonesia sebagai berikut :
1. Kurikulum 1947
2. Kurikulum 1952, Rentjana Pelajaran Terurai 1952
3. Kurikulum 1964, Rentjana Pendidikan 1964
4. Kurikulum 1968
5. Kurikulum Periode 1975
6. Kurikulum 1984, Kurikulum 1975 yang Disempurnakan
7. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
8. Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
9. Kurikulum Periode KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006
10. Kurikulum Periode 2013

B. Saran
Diharapkan agar kita sebagai generasi muda penerus bangsa yang tentu saja
memiliki keinginan untuk memajukan bangsa dan negaranya akan terus berusaha
sebaik mungkin untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, jangan jadikan
perubahan kurikulum tersebut menjadi momok yang menakutkan dan menjadi
beban untuk kita.Tetapi, kita harus menjadikan hal tersebut menjadi suatu
cambukan kita untuk memperoleh hasil yang lebih baik dan mampu bersaing

13
dalam pendidikan nasional maupun internasional. Hal tersebut akan terwujud
dengan menerapkan sistem manajemen kurikulum pendidikan yang baik dan
merata secara keseluruhan. Dan ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk
mewujudkan pendidikan Indonesia yang merata disemua kalangan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar, 2008. Manajemen Pengembangan Kurikulum, PT. Remaja


Rosdakarya, Bandung.

Hamalik, Oemar, 2009. Kurikulum Dan Pembelajaran, Bumi aksara, Jakarta.

Hamalik, Oemar. 2004. Pengembangan Kurikulum, Dasar-dasar dan


Pengembangannya. Bandung: Mandar Maju

Nasion. S, 2003. Asas-Asas Kurikulum. bumi aksara, Jakarta.

Suplemen Bahan Ajar. 2013. Sejarah Perkembangan Kurikulum Di Indonesia.


Pdf (diunduh tanggal 7 maret 2015).

15

Anda mungkin juga menyukai