Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya pendidikan dan sistem pendidikan di
Indonesia, seluruh elemen masyarakat, utamanya yang terkait langsung dengan
pendidikan dituntut untuk lebih kreatif dan profesional untuk mengembangkan
pendidikan. Selain itu, para pelaku pendidikan juga diharapkan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan bersama sesuai dengan kebutuhan dan tantangan
pendidikan.
Dalam usaha untuk menyelenggarakan pendidikan dan kurikulum
terutama di Perguruan Tinggi ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan
antara lain:
a) Pendidikan tidak pernah diselenggarakan dalam keadaan hampa, dalam
arti bahwa pengaruh lingkungan dimana usaha pendidikan
diselenggarakan turut menentukan segala sesuatu dalam pendidikan
tersebut.
b) Pendidikan berorientasi ke depan, karena pendidikan pada dasarnya
adalah proses dimana mahasiswa dipersiapkan untuk menghadapi
kehidupan di kemudian hari dalam peranan yang lebih bertanggung
jawab.
c) Pendidikan tidak bisa dipisahkan dari hasrat, arah perkembangan dan nilai
hidup masyarakat.
d) Pendidikan sebagai suatu proses yang sadar tujuan, menyangkut keadaan
awal dan akhir dapat juga dilihat sebagai suatu proses transisi.
Dengan demikian, maka keberhasilan dalam proses belajar mengajar
diperlukan adanya suatu ketetapan dan ketepatan dalam menentukan perangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang akan
digunakan untuk mengajar sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan
belajar mengajar. Hal ini tidak dapat terlepas dari para dosen yang secara langsung
ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar, terutama dalam penentuan
pembuatan silabus. Untuk itu diperlukan suatu pedoman yang benar dalam

Penyusunan GBPP dan SAP Page 1


penulisan penyusunan Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dan Satuan
Acara Perkuliahan (SAP).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
1) Bagaimana cara menyusun GBPP?
2) Bagaimana cara menyusun SAP?

1.3. Tujuan Pembahasan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diambil tujuan masalah
sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui cara penyusunan GBPP
2) Untuk mengetahui cara penyusunan SAP

1.4. Manfaat Pembahasan


Hasil pembahasan makalah ini diharapkan memberikan pengertian dan
manfaat bagi mahasiswa dan pembacanya. Ada beberapa manfaat yang dapat kami
lampirkan, antara lain:
1) Sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa dan pembaca untuk referensi
belajar
2) Memberikan kemudahan untuk memahami materi pembelajaran karena di
ambil dari sumber yang ada
3) Memperkaya dan mengembangkan kemampuan dalam kehidupan secara
memperluas pengetahuan mahasiswa dan pembacanya.

BAB II
PEMBAHASAN

Penyusunan GBPP dan SAP Page 2


2.1. Dasar Penyusunan GBPP dan SAP
Suparman (2001) Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) atau
course outlines adalah rumusan tujuan dan pokok-pokok isi mata kuliah. Yang
didalamnya tertulis komponen-komponen sebagai berikut:
1. Tujuan Instuksional Umum
2. Tujuan Instuksional Khusus
3. Topik atau pokok bahasan
4. Estimasi waktu yang dibutuhkan pengajar dalam mengajarkan materi
perkuliahan untuk setiap sub pokok bahasan.
5. Sumber kepustakaan
6. Deskripsi singkat
Surat keputusan pemerintah nomor : 001/STIAB.H/K/III/2003 tanggal 20
Maret 2003 tentang pedoman penyusunan GBPP atau yang dapat disebut dengan
silabus adalah Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) atau silabus atau
“course Outline” adalah rumusan tujuan dan pokok-pokok isi mata kuliah yang
didalamnya tertulis komponen sebagai berikut:
a. Tujuan Instruksional Umum
Tujuan Instruksional Umum (TIU) terjemahan dari “general instructional
objective” atau sering disebut “ Instructional goal” atau “terminal
objective” (tujuan akhir). Tujuan berisi kompetensi-kompetensi umum
yang diharapkan dikuasai, didemonstrasikan setelah menyelesaikan suatu
mata kuliah.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Tujuan Instruksional Khusus (TIK) merupakan terjemahan dari “specific
instuctional objective” acapkali disebut “instuctional objective” atau
“enbling objective” atau sub objective. Kadang-kadang TIK disebut juga
sebagai sasaran belajar (sasbel) atau tujuan pembelajaran. Kompetensi-
kompetensi khusus tersebut merupakan uraian atau jabaran dari
kompetensi umum atau TIU.
c. Topik atau pokok bahasan

Penyusunan GBPP dan SAP Page 3


Materi atau topik merupakan judul yang mencerminkan isi atau materi
perkuliahan yang konsisiten dengan setiap TIK.
d. Sub pokok bahasan
Sub pokok bahasan atau aub topik adalah sub yang mencerinkan rincian
materi kuliah yang konsisiten dengan pokok bahasan.
e. Deskripsi Singkat
Deskripsi singkat suatu paragraf pernyataan yang mengandung
keseluruhan isi mata kuliah. Pernyataan ini merupakan rangkuman dari
pokok bahasan dan sub pokok bahasan dalam mata kuliah.
f. Estimasi waktu yang dibutuhkan pengajar dalam mengajarkan materi
perkuliahan yang relevan dengan setiap sub pokok bahasan.
Estimasi waktu adalah perkiraan waktu dalam satuan menit yang
diperlukan dosen untuk memberikan materi perkuliahan untuk setiap sub
pokok bahasan. Estimasi waktu ini yang dibutuhkan oleh dosen pengampu
dalam memberikan seluruh materi perkuliahan. Atas dasar jumlah waktu
itu pula menafsirkan bobot sks mata kuliah. Bobot 1 sks meliputi:
 Memberikan kuliah tatap muka sebanyak 12-16 minggu x 50 menit.
 Memberikan bimbingan dalam kegiatan terstruktur sebanyak 12-16
minggu x 60 menit.
 Memberikan tugas individu kegiatan mandiri sebanyak 12-16 minggu
x 60 menit.
g. Sumber yang disarankan
Sumber kepustakaan adalah buku-buku atau sumber materi yang
digunakan dalam setiap pokok bahasan. Sedangkan teknik penulisannya
disesuaikan dengan tata tulis karya ilmiah dalam keputusan pemerintah.
Suparman (2001) bahwa dalam GBPP terdapat estimasi waktu yang dapat
dijadikan pedoman dalam membuat batas lingkup materi yang akan diajarkan
setiap kali pertemuan. Dalam mata kuliah yang bernilai 3 sks. Misalnya jumlah
pertemuan tatap muka selama satu semester adalah 16-22 kali dan setiap
pertemuan tatap muka berlangsung 3x50 menit. Untuk itu pengajar perlu
menentukan batas lingkup materi sub pokok bahasan mana saja yang akan

Penyusunan GBPP dan SAP Page 4


diajarkan setiap kali pertemuan dengan, melihat estimasi waktu dalamGBPP. Bila
suatu sub pokok bahasan dalam GBPP membutuhkan waktu lebih dari 3x50
menit, maka sub pokok bahasan itu perlu dirinci lagi. Bila hal itu tidak mungkin
karena hal itu akan mengganggu keutuhan materi maka SAP yang disusun
diperuntukkan untuk dua kali pertemuan atau lebih.
Menurut Suparman (2001) Satuan Acara Perkuliahan (SAP) ialah yang
berisi pembagian materi suatu mata kuliah tiap kali perkuliahan diadakan (setiap
pertemuan). SAP berisi rincian materi kuliah setiap pertemuan kuliah serta tujuan
belajarnya serta buku-buku acuan untuk belajar. Yang dimaksud tujuan belajar
adalah apa yang minimal dikuasai mahasiswa setelah mendapat materi
perkuliahan.
Setiap mata kuliah memiliki Satuan Acara Pengajaran (SAP) yang
merupakan penjabaran secara rinci rencana perkuliahan. Suatu SAP harus memuat
unsur –unsur sebagai berikut:
 Kode, nomor, dan nama mata kuliah
 Kedudukan mata kuliah yaitu mata kuliah umum (MKU), mata kuliah
dasar keahlian (MKDK) dan mata kuliah keahlian (MKK)
 Semester dan tahun mata kuliah diajarkan
 Bobot kredit
 Tujuan mata kuliah
 Mata kuliah prasyarat (bila mana perlu)
 Nama pengajar
 Waktu dan tempat kuliah
 Rincian acara perkuliahan dan bahan bacaan wajib dan anjuran
 Cara mengevaluasi proses belajar mengajar
Surat keputusan pemerintah nomor: 001/STIAB.H/K/III/2003 tanggal 20
maret 2003 tentang pedoman Satuan Acara Perkuliahan sebagai berikut:
Satuan acara perkuliahan (SAP) mengandung komponen yang lebih
lengkap dari silabus. Disamping mengandung komponen-komponen yang sama
seperti yang ada dalam silabus (GBPP), SAP mengandung komponen-komponen
yaitu: mata kuliah , kode mata kuliah, bobot/sks, waktu pertemuan, tujuan, pokok

Penyusunan GBPP dan SAP Page 5


bahasan, dan sub pokok bahasan, kegiatan belajar mengajar, media pengajaran,
evaluasi, tugas mandiri, dan terstruktur, serta referensi.
a. Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan
Yaitu merupakan judul/sub judul yang mencerminkan isi atau materi perkuliahan.
b. Sasaran Belajar
Yaitu merupakan serangkaian rumusan rinci tentang perilaku mahasiswa yang
diharapkan dapat mereka capai sesudah mengikuti suatu kegiatan pendidikan
c. Bentuk Pengajaran
Yaitu merupakan rencana bentuk belajar mengajar yang akan dipergunakan pada
setiap pembahasan dalam setiap pokok bahasan/sub pokok bahasan.
d. Media Alat Bantu
Yaitu alat yang dipergunakan untuk menyalurkan isi materi agar dapat dilihat,
didengar, dan dibaca oleh mahasiswa. Jenis media yang sering dipergunakan
adalah buku atau bahan cetak, papan tulis, foto, benda konkrit, transparan, OHP,
penggaris, kalkulator dan sebagainya.
e. Tugas Latihan
Tugas latihan adalah alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur hasil belajar
mahasisiwa dan cara melaksanakan pengukuran tersebut. Alat tersebut dapat
berbentuk tes essay untuk tujuan instruksional yang mengandung kawasan
kognitif, tes kinerja dan kawasan psikomotor.
f. Bahan Bacaan
Bahan bacaan atau referensi adalah buku atau bahan yang dijadikan acuan dalam
menyajikan materi dalam SAP ersebut.
Pengajaran akan berhasil apabila direncanakan terlebih dahulu dengan
cermat, teliti, dan sistematis dari semua faktor- faktor yang terkait, yaitu tujuan
belajar, siapa yang belajar, materi yang akan di bahas, bagaimana cara
penyajiannya dan media penunjang yang akan digunakan, sumber belajar serta
bagaimana cara mengevaluasinya. Oleh karena itu dalam pengajaran perlu disusun
suatu kurikulum. Kurikulum yang disusun bukan hanya sebagai dokumen yang
memuat tujuan dan Garis Besar Program Pengajaran (GBPP), tetapi harus
diterjemahkan secara relevan dalam bentuk proses belajar-mengajar, yang secara

Penyusunan GBPP dan SAP Page 6


operasional sangat dipengaruhi oleh kemampuan Dosen dalam menyusun suatu
Satuan Acara Perkuliahan (SAP).
Pemberian materi perkuliahan harus sesuai dengan Garis Besar Program
Pengajaran (GBPP) dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Dosen harus
memberitahukan SAP kepada mahasiswa.

2.2. Fungsi GBPP dan SAP


GBPP berfungsi memberikan petunjuk secara keseluruhan mengenai
tujuan dan ruang lingkup materi yang harus diajarkan. Sedangkan SAP
memberikan petunjuk secara rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan,
ruang lingkup materi yang akan diajarkan, kegiatan BM, media dan evaluasi yang
akan digunakan. GBPP dan SAP berfungsi sebagai pedoman kerja dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah
dirumuskan, yaitu:
a) Preventif
Mencegah Dosen dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang
telah ditentukan dalam kurikulum.
b) Korektif
berfungsi sebagai rambu-rambu yang harus ditaati dan sebagai pedoman
dalam melaksanakan pendidikan.
c) Konstruktif
Memberikan arah secara rinci bagi pelaksanaan dan pengembangan
pendidikan yang mengacu pada kurikulum.

2.3. Prinsip Penyusunan GBPP dan SAP


Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pembuatan GBPP dan
SAP:
a) Relevansi :
 Relevan dengan lingkungan hidup peserta (mahasiswa).
 Relevan dengan perkembangan kehidupan masa sekarang dan masa
yang akan datang (kemajuan IPTEK).

Penyusunan GBPP dan SAP Page 7


 Relevan dengan tuntutan dunia kerja.
b) Efektifitas :
 Efektif mengajar bagi Dosen.
 Efektif belajar bagi mahasiswa.
c) Efisiensi:
 Efisien dalam pendidikan berarti efisien dalam: waktu, biaya,
penggunaan tenaga dan peralatan.
d) Kontinuitas :
 Harus memiliki saling hubungan antara materi Pokok Bahasan/Sub
Pokok Bahasan, satu dengan yang lainnya.
e) Komprehensif:
 Semua kegiatan dan komponen dalam GBPP dan SAP merupakan satu
kesatuan yang berinteraksi dan berinterfungsi secara terpadu dan
harmonis dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan.
f) Flexibilitas:
 GBPP dan SAP tidak boleh kaku, harus luwes, dapat bertindak dan
mempunyai keleluasaan bergerak yang disebabkan oleh situasi dan
kondisi yang tiba-tiba berubah atau sangat diperlukan adanya suatu
perubahan.

2.4. Penyusunan GBPP dan SAP


2.4.1. Langkah Persiapan
a) Mempelajari kurikulum yang meliputi:
 Mata kuliah yang diajarkan.
 Nomor Kode Mata kuliah
 Bobot Mata kuliah, untuk dijabarkan dalam minggu.
 Tujuan kurikuler, untuk dijabarkan menjadi Tujuan Instruksional
Umum (TIU) dan dijabarkan lagi menjadi Tujuan Instruksional Khusus
(TIK).

Penyusunan GBPP dan SAP Page 8


 Deskripsi Mata kuliah, untuk dijabarkan menjadi Pokok Bahasan.
 Buku Sumber yang menunjang Pokok-pokok Bahasan.
b) Mempersiapkan Format GBPP dan SAP
Format GBPP dan SAP dapat dibuat dengan bentuk kolom-kolom
memanjang horizontal atau tidak dalam bentuk kolom, tetapi memanjang
ke bawah.

2.4.2. Komposisi Format GBPP dan SAP


a) Format GBPP
 Penulisan TIU. Rumusan TIU (Tujuan Matakuliah) dimulai dengan:
Setelah menyelesaikan matakuliah ini mahasiswa akan dapat……
(kompetensi umum). Kompetensi Umum atau Perilaku Umum (PLU)
terdiri atas kata kerja yang menunjukkan jenjang taksonomi tujuan
instruksional, dan objek yang menunjukkan ruang lingkup materi yang
dicakup. Objek di sini ialah matakuliah yang tidak usah terlalu
diperinci, sebab nanti isinya akan diuraikan dalam Deskripsi Singkat
Matakuliah, dan selanjutnya akan diperinci lagi dalam Pokok-Pokok
Bahasan.
 Deskripsi Singkat Matakuliah. Deskripsi singkat matakuliah ialah
diskripsi mengenai objek, yaitu keseluruhan isi matakuliah, dalam
pernyataan yang merupakan rangkuman dari Pokok-Pokok Bahasan
dalam satu paragraf mengenai ruang lingkup, objek, kegunaan atau
manfaat matakuliah (dikaitkan dengan matakuliah sesudahnya atau
pekerjaan lulusan kelak), dan mungkin gambaran mengenai matakuliah
sebelumnya yang menjadi prasyarat.
 Sumber Kepustakaan : Kolom terakhir Sumber Kepustakaan (6)
diubah menjadi Sumber Pustaka atau Sumber Bacaan, dan pada bagian
akhir GBPP dicantumkan Daftar Pustaka yang bernomor urut,
sehingga dalam kolom terakhir Sumber Pustaka dalam GBPP hanya
dituliskan Nomor Pustaka, Bab atau halaman berapa sampai berapa
dari pustaka.

Penyusunan GBPP dan SAP Page 9


 Nomor Kolom 1 ialah Nomor Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
yang sesuai dengan nomor Perilaku Khusus (PLK) dalam Analisis
Instruksional.
 Pada Kolom 2 (TIK) dituliskan pada bagian awal : Setelah mengikuti
kuliah ini, mahasiswa akan dapat …… (hanya 1 kali), dan selanjutnya
setiap TIK dimulai langsung dengan rumusan perilaku khusus yang
disempurnakan : kata kerja + objek + Condition + Degree. Rumusan
TIK menurut Gagne yang menempatkan keterangan pada bagian awal
kalimat, misalnya : Jika diberikan……, mahasiswa akan dapat……,
dapat diubah susunan kalimatnya dengan menempatkan keterangan
(Condition) pada akhir kalimat.
 Kolom 3 dan 4 diisi dengan Pokok Bahasan dan Sub Pokok
Bahasan matakuliah menurut urutan sesuai yang sudah pernah
diajarkan. Untuk matakuliah baru atau suatu rancangan pelatihan,
pemilihan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan serta urutannya
harus sesuai dengan objek (materi kuliah) yang ada dalam TIK.
Dalam hal matakuliah yang sudah pernah diajarkan sebelumnya maka
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan untuk satu matakuliah
semuanya dimasukkan saja dalam kolom 3 dan 4 menurut urutan
penyajiannya, dengan pemberian nomor tersendiri (tidak harus sesuai
dengan penomoran pada TIK). Kesesuaian Sub Pokok Bahasan dengan
objek (materi) dalam TIK nanti diatur kembali dalam SAP-SAP
mengenai Pokok dan Sub Pokok Bahasan dengan TIK yang
bersangkutan.

 Estimasi Waktu
Kolom 5 GBPP diisi dengan estimasi waktu dalam menit untuk
mengajarkan setiap Sub Pokok Bahasan atau Pokok Bahasan. Jumlah
keseluruhan estimasi waktu ini dibagi 15-16 penyajian akan
menghasilkan bobot sks matakuliah tersebut. Satu semester dibagi

Penyusunan GBPP dan SAP Page 10


dalam 21-22 minggu perkuliahan, namun berdasarkan berbagai
pertimbangan (hari libur, ujian semester dan lain-lain) maka untuk
perkuliahan cukup disediakan 15-16 minggu (atau 15-16 SAP).
Kesepakatan mengenai Estimasi Waktu:
Ketentuan 1 sks ialah bobot bagi kegiatan mahasiswa yang meliputi:
a. Tatap muka (kelas) (15-16) x 60 menit
b. Tugas/pekerjaan rumah (terstruktur!) (15-16) x 60 menit
c. Belajar mandiri (15-16) x 60 menit
Kegiatan belajar mandiri tidak terstruktur, tetapi dengan diberikannya
tugas/pekerjaan rumah oleh dosen, maka mahasiswa terpaksa harus
menyediakan waktu khusus untuk mencari pustaka dan belajar mandiri.
Oleh karena itu yang harus terstruktur dalam GBPP hanyalah kegiatan
tatap muka dan tugas pekerjaan rumah (60 + 60 menit = 120 menit
kegiatan mahasiswa).
Jadi jumlah estimasi waktu yang terstruktur dalam GBPP untuk
matakuliah yang :
 Berbobot 1 sks, jumlah menit terstruktur: 15 x 120 menit = 1.800
 Berbobot 2 sks : 2 x 15 x 120 menit = 3.600 menit
 Berbobot 3 sks : 3 x 15 x 120 menit = 5.400 menit (tanpa praktikum)
 Berbobot 3 sks termasuk praktikum: 2 sks tatap muka = 3.600 menit
 1 sks praktikum = 15 x (2 jam atau 120 menit) = 1.800 menit
Tugas/Pekerjaan Rumah (Terstruktur)
Tugas/Latihan/Pekerjaan Rumah harus tergambarkan dalam GBPP, karena
nanti akan dituangkan dalam Kontrak Perkuliahan. Contoh tugas yang
dapat diberikan sebagai Pekerjaan Rumah:
 Latihan Soal (hitungan menerapkan rumus atau konsep) untuk lebih
memperdalam penguasaan teorinya.
 Membuat kesimpulan dari suatu tugas pustaka.
 Menugaskan untuk membaca (serta membuat laporan) materi yang
tidak sempat terliput di kuliah karena materi kuliah yang terlalu

Penyusunan GBPP dan SAP Page 11


banyak.
 Membuat makalah ilmiah. Dan lain-lain sebagainya.
Tugas atau Pekerjaan Rumah perlu dirancang untuk 15 x 60 menit (1 sks)
= 900 menit. Meskipun pelaksanaannya tidak harus 15 kali setiap akhir
kuliah, tetap harus memenuhi 900 menit per semester untuk matakuliah
yang berbobot 1 sks (ditambah 15 x 60 menit kuliah atau tatap muka = 900
menit).
Praktikum (Terstruktur)
Dalam GBPP, melalui Analisis Instruksional perlu terstrukturkan
pencapaian kompetensi/perilaku dalam kawasan Psikomotor atau
penerapan, karena itu perlu diperhitungkan Estimasi Waktunya.
Pemberian bobot untuk praktikum belum ada standar yang tepat, hanya
perkiraan waktu yang diperlukan, yaitu untuk praktikum:
 Dalam Laboratorium 1 sks = 2 jam setiap minggu (30-32
jam/semester).
 Di lapangan 1 sks = 4 jam setiap minggu.
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
Judul Mata Kuliah : …………………………………………
Nomor Kode / SKS : ………………………….......................
Deskripsi Singkat : ...………………………………………
.……………………………………………………………………
Tujuan Instruksional Umum :
Setelah menyelesaikan matakuliah ini, mahasiswa akan dapat ……….
………………………………………………………………………....
Tujuan Instruksional Pokok Sub Pokok Estimasi
No. Pustaka
Khusus Bahasan Bahasan Waktu
1 2 3 4 5 6
Setelah mengikuti kuliah
ini, mahasiswa akan dapat :
1 ...........................................
2 ..........................................
3 ..........................................
4 .........................................
Setelah mengikuti kuliah
ini, mahasiswa akan dapat :
5 ...........................................

Penyusunan GBPP dan SAP Page 12


6 ..........................................
7 ..........................................
Setelah mengikuti kuliah
ini, mahasiswa akan dapat :
8 ...........................................
9 ..........................................
10 .........................................
11 ..........................................
12 .........................................
Daftar Pustaka :
1. ...........................
2. ..........................

Metode dan Bobot Penilaian: .................................................................

b) Format SAP
 Jumlah keseluruhan Estimasi Waktu dalam GBPP dibagi 15 kali
pertemuan akan menghasilkan bobot sks matakuliah tersebut. Umumnya
matakuliah sudah ditentukan bobot sksnya sehingga Anda akan bekerja
terbalik, yaitu mengisi 15 kali pertemuan untuk matakuliah tersebut
dengan materi dan Tugas/Pekerjaan Rumah dan Praktikum (kalau ada)
sampai terpenuhi bobot sks yang telah ditemukan.
 Satuan Acara Pengajaran (SAP) sesuai kesepakatan ialah pembagian
GBPP dalam 15-16 kali pertemuan di kelas (tidak termasuk praktikum,
karena untuk Praktikum akan disediakan Pedoman Praktikum secara
terpisah).
 Berdasarkan estimasi waktu dalam GBPP, maka pada matakuliah yang
berbobot 2 sks, dipotong 2 x 50 menit pertama untuk tatap muka dan 2 x
60 menit untuk Tugas/Pekerjaan Rumah (2 x 110 menit = 220 menit)
untuk 1 SAP. (Sisakan waktu untuk 3-4 jam Praktikum untuk matakuliah
yang ada praktikum).
 Demikian selanjutnya dihitung 2 x 60 menit berikutnya, yaitu waktu yang
diperlukan untuk SAP berikutnya, sampai diperoleh 15 SAP.
 Dalam setiap SAP terkandung komponen sesuai Format SAP pada
lampiran:

Penyusunan GBPP dan SAP Page 13


a) TIU/TIK ditulis kembali, disertai Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan
yang sesuai dengan objek yang tercantum dalam TIK.
b) Kegiatan Belajar Mengajar (D) diisi sesuai dengan Strategi
Instruksional yang sudah dipelajari.
c) Evaluasi (E) dijelaskan kapan dilaksanakan, apakah setiap akhir
kuliah, pada tengah-tengah atau akhir semester, dan bentuk evaluasi
serta instrumen evaluasinya.
d) Referensi (F) dapat merujuk pada Sumber Pustaka (kolom terakhir
GBPP) dan Daftar Pustaka.
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)
Mata Kuliah : ………………………………………
Kode Matakuliah : …………………
SKS : …………………
Waktu Pertemuan : …………………
Pertemuan ke : …………………
 A. Tujuan
1. TIU : ………………………………………
2. TIK : ………………………………………
 B. Pokok Bahasan : ………………………………………

C. Sub Pokok Bahasan : …………………………………………
D. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Kegiatan Kegiatan Media dan Alat


Kegiatan Pengajar Mahasiswa Pengajaran

I. Pendahuluan. (10% waktu tersedia)

II. Penyajian
(80% waktu tersedia)

III. Penutup (10% waktu tersedia)

E. Evaluasi : . .....................................................................................

F. Referensi : . .....................................................................................

Penyusunan GBPP dan SAP Page 14


BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdsasarkan Uraian-uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwasanya:
1) GBPP merupakan program pengajaran yang meliputi satu mata pelajaran
untuk diajarkan selama satu semester, yang didalamnya tertulis komponen-
komponen yaitu: Tujuan Instruksional umum, Tujuan Instruksional

Penyusunan GBPP dan SAP Page 15


Khusus, topik atau sub pokok bahasan, estimasi waktu yang dibutuhkan
dalam pengajar dalam mengajarkan materi perkuliahan untuk setiap sub
pokok bahasan dan sumber kepustakaan.
2) SAP mengandung komponen-komponen yang lebih lengkap dari GBPP.
Disamping mengandung komponen yang sama seperti yang ada pada
GBPP, SAP mengandung komponen kegiatan belajar mengajar, media
serta evaluasi.
3) Dengan kata lain GBPP dapat juga dikatakan sebagai silabus yang
sekarang ini terdapat di sekolah, demikain juga SAP dapat dikatakan sama
dengan Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

3.2. Saran
GBPP dan SAP merupakan acuan yang dibutuhkan oleh tenaga pengajar
dalam menyusun rencana pengajaran dalam setiap mata kuliah yang diajarkannya.
Dalam menyususn GBPP dan SAP yang baik dan benar, para pengajar hendaknya
mempertimbangkan unsur-unsur dalam GBPP dan SAP yang harus diikut sertakan
seperti yang tercantum dalam makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Suparman, M. Atwi. 2001. Desain Instruksional. Jakarta: Pusat Antar Universitas


Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta :
Kencana. www.stiab.net.(Diakses pada tanggal 20 April 2016)
http://sap.gunadarma.ac.id/(Diakses pada tanggal 20 April 2016)

Penyusunan GBPP dan SAP Page 16

Anda mungkin juga menyukai