Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Implementasi Rancangan Model
Pembelajaran. Makalah ini berisikan tentang informasi bagaimana impelemntasi dalam
pembelajaran baik yang berbasis perbedaan individu maupun yang berbasis lingkungan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Kelompok (13)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
Fullan (1982) dalam Miller and Seller (1985) menyebutkan bahwa pengertian
implementasi pembelajaran adalah suatu proses peletakan ke dalam praktek tentang suatu ide,
program atau seperangkat aktivitas baru bagi orang dalam mencapai atau mengharapkan
perubahan. Dalam proses ini perubahan dalam praktek sebagai bagian kegiatan guru-siswa
yang akan berpengaruh pada lulusan. Sedangkan Saylor and Alexander (1974) dalam Miller
and Seller (1985) memandang bahwa proses pengajaran (pembelajaran) sebagai
implementasi: pembelajaran merupakan implementasi dari rencana kurikulum, biasanya,
tidak harus, melibatkan pengajaran dalam artian interaksi antara guru dan siswa dalam suatu
lingkungan sekolah. Lebih lanjut Hamalik (2006) menyatakan bahwa implementasi adalah
operasionalisasi konsep kurikulum yang masih bersifat potensial (tertulis) menjadi aktual ke
dalam kegiatan pembelajaran.
Meskipun upaya pengenalan bentuk layanan ini sudah 13 tahun yang lalu
disosialisasikan, sampai sekarang hasilnya belum seperti yang kita diharapkan.
Masih banyak para guru dan pengelola pendidikan yang belum memahami apa itu PPI,
mengapa diperlukan dalam pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus, dan bagaimana pula
menyusunnya? Ketiga hal ini yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai upaya untuk
menggalang pemahaman, perluasan pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun PPI.
Sekurang-kurangnya ada tiga kemampuan yang harus dikuasai guru agar dapat
meberikan layanan pada anak berkebutuhan khusus secara professional, yaitu: memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam: (1) mengasesmen kemampuan akademik, dan non
akademik, (2) Merumuskan Program Pembelajaran Individual, dan (3) melaksanakan
pembelajaran.yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak. Ketiga pengetahuan dan
keterampilan yang harus dikuasai guru tersebut tidak dibahas semuanya, hanya yang terkait
dengan PPI saja yang dibahas dalam tulisan ini.
Ada enam langkah yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan asesmen, yaitu :
1). Mendapatkan anak (kasus).
Tidak semua orang tahu layanan yang harus diberikan kepada anaknya, demikian juga
problema yang dihadapi anak mereka. Melalui pengamatan yang teliti pada semua aspek
perilaku belajar anak, pada akhirnya guru dapat menemukan aspek prilaku anak yang perlu
segera mendapatkan layanan.
Jika berdasarkan hasil diagnosis menunjukkan bahwa anak perlu diberikan layanan
dini maka segera disusun dan direncanakan program layanan individual.
Evaluasi yang dilakukan secara komprehensif terhadap setiap langkah asesmen, dapat
memberikan gambaran terhadap keefektifan program intervensi yang telah dirancang dan
dilaksanakan. Kemungkinan juga melalui kegiatan evaluasi ini, intervensi yang telah
diprogram diganti ataupun dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan anak.
1. Taraf kemampuan anak saat ini ( diperoleh dari hasil asesmen ),mendeskripsikan
kelebihan, kekurangan dan aspek yang dibutuhkan anak.
2. Rumusan tujuan umum ( goals ) yang akan dicapai dalam satu tahun dan
dijabarkan lebih rinci pada rumusan tujuan yang bersifat khusus ( objectives ).
4. Proyeksi tentang kapan kegiatan dimulai dan waktu yang dipergunakan untuk
memberikan layanan.
Menurut Kitano dan Kirby (1986) dalam Mulyono Abdurrahman (2005) ada lima langkah
dalam merumuskan program pembelajaran individual :
1. Membentuk tim PPI, tim penyusun PPI terdiri atas guru kelas, guru bidang
studi, kepala sekolah, guru GPK, orang tua atau tenaga ahli lain yang ada dan
terkait dengan kondisi anak. Tim PPI ini bertanggungjawab atas program yang
dirancang bersama.
2. Setiap unit yang dipelajari memuat tujuan pembelajaran khusus yang jelas.
Salah satu model pembelajaran individual yang sangat populer adalah modul. Modul
adalah suatu paket pembelajaran yang memuat suatu unit konsep pembelajaran yang dapat
dipelajari oleh siswa sendiri.
2.1.2 Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Pengajaran berdasarkan alam sekitar akan membantu anak didik untuk menyesuaikan
dirinya dengan keadaan sekitarnya. Ovide Decroly dikenal dengan teorinya, bahwa sekolah
adalah dari kehidupan dan untuk kehidupan (Ecole pour la vie par lavie). Dikemukakan
bahwa bawalah kehidupan ke dalam sekolah agar kelak anak didik dapat hidup di
masyarakat.
Ada dua istilah yang sangat erat kaitannya, tetapi berbeda secara gradual, ialah alam
sekitar dan lingkungan. Alam sekitar mencakup segala hal yang ada di sekitar kita, baik yang
jauh maupun yang dekat letaknya, baik yang masa silam maupun yang akan datang, tidak
terikat pada waktu dan tempat. Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang
memiliki makna dan/atau pengaruh tertentu kepada individu.
3. Lingkungan alam (fisik) meliputi semua sumber daya alam yang dapat diberdayakan
sebagai sumber belajar
4. Lingkungan kultural, mencakup hasil budaya dan teknologi yang dapat dijadikan
sebagai sumber belajar, dan dapat dijadikan faktor pendukung pengajaran (Oemar
Hamalik, 2003 : 194-195).
1. Fungsi Psikologis: stimulus bersumber dari atau berasal dari lingkungan yang
merupakan rangsangan terhadap individu sehingga terjadi respons yang menunjukkan
tingkah laku tertentu. Respons tadi pada gilirannya dapat menjadi suatu stimulus baru
yang menimbulkan respons baru, demikian seterusnya. Ini berarti, lingkungan
mengandung makna dan melaksanakan fungsi psikologi tertentu;
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Sebagai calon guru kita harus tahu dan faham apa itu yang dimaksud dengan PPI atau
(Program Pembelajaran Individual) dan sebelum seorang guru merumuskan program
pembelajaran individual terlebih dahulu harus melakukan asesmen. Ini mutlak dilakukan,
karena dengan melakukan asesmen guru dapat mengungkap kelebihan dan kekurangan anak.
Sehingga pada saat guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar siswa yang memiliki
perbedaan dengan siswa lainnya tidak merasa didiskriminasi atau dikucilkan karena guru
dapat memahami siswa tersebut. Dan pada akhirnya, kegiatan pembelajaran dapat berjalan
dengan baik dan semua siswa dapat menerima pelajaran dengan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://azzamfaqh.blogspot.com/2010/10/pembelajaran-berbasis-perbedaan.html
http://www.google.com/search?q=contoh+implementasi+pembelajaran+berbasis+lingkungan
http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-implementasi-pembelajaran.html
www.kajianpustaka.com/2012/10/pengajaran-berbasis-lingkungan.