Anda di halaman 1dari 10

KAJIAN TEORI

A. Strategi Review

Evaluasi strategi adalah cara bagi pelaku bisnis untuk mengevaluasi posisi
perusahaan dalam upaya mencapai tujuan strategis. Evaluasi ini memberikan metode
obyektif untuk menguji efisiensi dan efektivitas strategi bisnis, serta cara untuk menentukan
apakah strategi yang sedang dilaksanakan adalah menggerakkan bisnis ke arah tujuan
strategis yang dimaksudkan. Tak hanya itu saja, evaluasi strategis juga dapat membantu
mengidentifikasi kapan dan tindakan korektif apa yang diperlukan untuk membawa kinerja
kembali sejalan dengan tujuan bisnis yang Anda lakukan. Semakin kompleks masalah yang
terjadi pada lingkungan bisnis, semakin sulit pula memprediksi keberlangsungan organisasi
di masa yang akan datang. Berikut adalah beberapa alasan mengapa perusahaan haruslah
melakukan evaluasi strategi:
1. Adanya perubahan kondisi dan situasi pasar serta perekonomian dimana pasar semakin
berkembang, teknologi berubah dan pesaing-pesaing baru bermunculan.
2. Semakin rumit dan kompleksnya aktivitas perusahaan, maka dibutuhkan suatu kontrol
yang lebih baik.
3. Semakin terdesentralisirnya kekuasaan dan wewenang, para manajer membutuhkan
suatu alat untuk mengetahui aktivitas dan kinerja para bawahannya.
Keuntungan yang diperoleh perusahaan apabila melakukan evaluasi strategi adalah:
1. Dapat menentukan sejauh mana program/ proyek berada di jalur, sehingga perusahaan
dapat melakukan aksi atau koreksi yang diperlukan.
2. Memastikan penggunaan sumber daya yang paling efektif dan efisien.
3. Mengevaluasi sejauh mana program/ proyek memiliki atau memiliki dampak yang
diinginkan.
Dalam melakukan evaluasi strategi yang efektif, pihak-pihak yang seharusnya
terlibat adalah pemegang saham, dewan direksi, sekretaris perusahaan, serta kepala divisi
dan para pemegang jabatan yang terkait dengan implementasi strategi perusahaan. Selain itu,
ada beberapa ukuran yang dapat dievaluasi dalam pelaksanaan evaluasi strategi baik kriteria
kualitatif maupun kuantitatif, yaitu:
1. Pencapaian penjualan
2. Marjin laba
3. Pangsa pasar
4. Tingkat profitabilitas perusahaan
5. Likuiditas perusahaan
6. Solvabilitas perusahaan, dsb
Evaluasi kinerja menjadi salah satu bagian dari aktivitas strategic management yang
esensial untuk dilakukan oleh perusahaan, sebagai tolak ukur untuk menilai sejauh mana
perusahaan telah efektif dalam mengimplementasikan rencana strategisnya, dalam upaya
untuk mencapai visi dan misi perusahaan.1
Gambar Pengambilan Strategi

B. Evaluasi

Apakah evaluasi itu? Pengertian evaluasi dapat dijelaskan secara bahasa maupun
secara harfiah. Secara bahasa, evaluasi berasal dari kata bahasa inggris “evaluation” yang
artinya penaksiran atau penilaian. Sedangkan secara harfiah, evaluasi adalah proses
menentukan nilai untuk suatu hal atau objek berdasarkan acuan tertentu untuk mencapai
tujuan tertentu.
Evaluasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan informasi mengenai kinerja sesuatu
(metode, manusia, peralatan), dimana informasi tersebut akan dipakai untuk menentukan
alternatif terbaik dalam membuat keputusan.
Evaluasi merupakan pengukuran dan perbaikan suatu kegiatan, seperti
membandingkan hasil kegiatan dan menganalisisnya.
Evaluasi merupakan pengukuran atau perbaikan dalam suatu kegiatan yang
dilaksanakan, seperti membandingkan hasil-hasil kegiatan yang telah direncanakan. Dari
situlah tujuan evaluasi tersebut, agar rencana-rencana yang telah dibuat dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dan dapat terselenggarakan. Dapat diartikan juga bahwa hasil

1
http://definisipengertian.net/pengertian-manajemen-strategi-tujuan-dan-manfaat/
evaluasi itu sendiri dimaksudkan untuk perencanaan kembali lalu berfungsi sebagai
administrasi dan fungsi manajemen yang terakhir yaitu mengkombinasikan dan
mengumpulkan data dengan standar yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses menentukan
nilai untuk suatu hal atau objek yang berdasarkan pada acuan-acuan tertentu untuk
menentukan tujuan tertentu. Dalam perusahaan, evaluasi dapat diartikan sebagai proses
pengukuran akan efektivitas strategi yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan.2

Dari beberapa pakar, pengertian dari evaluasi sendiri terdapat perbedaan seperti
berikut ini :
1. Nurkancana (1983) menyatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan
berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari suatu hal.
2. Raka Joni (1975) menjelaskan bahwa evaluasi adalah proses untuk mempertimbangkan
sesuatu barang, hal atau gejala dengan mempertimbangkan beragam faktor yang
kemudian disebut Value Judgment.
3. Anne Anastasi (1978), arti evaluasi adalah suatu proses sistematis untuk menentukan
sejauh mana tujuan instruksional tersebut dicapai oleh seseorang. Evaluasi merupakan
kegiatan atau aktivitas untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik, serta juga
terarah dengan berdasarkan tujuan yang jelas.
4. Sajekti Rusi (1988), evaluasi merupakan suatu proses menilai sesuatu, yang mencakup
deskripsi tingkah laku siswa baik itu dengan secara kuantitatif (pengukuran) atau juga
kualitatif (penilaian).
5. Suharsimi Arikunto (2003), evaluasi merupakan serangkaian kegiatan atau aktivitas yang
bertujuan untuk dapat mengukur tingkat keberhasilan pada suatu program pendidikan.
6. A.D Rooijakkers, evaluasi merupakan suatu usaha atau proses di dalam menentukan
nilai-nilai. Secara khusus evaluasi atau penilaian tersebut juga diartikan ialah sebagai
proses pemberian nilai dengan berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk
keperluan pengambilan keputusan.
7. Norman E. Gronlund (1976), evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk dapat
menentukan atau juga membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran
itu sudah dicapai siswa.
8. Abdul Basir (1996), arti evaluasi merupakan suatu proses pengumpulan data yang
deskriptif, informative, prediktif, dilaksanakan dengan secara sistematik serta juga
bertahap untuk dapat menentukan kebijaksanaan dalam usaha memperbaiki pendidikan.
9. William A. Mehrens dan Irlin J. Lehmann (1978), pengertian evaluasi ini merupakan
suatu proses merencanakan, memperoleh, serta juga menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk dapat membuat alternatif-alternatif keputusan.
2
https://saintif.com/evaluasi-adalah/
10. Sudijono, evaluasi adalah sebuah interpretasi atau penafsiran yang bersumber pada data-
data kuantitatif, menurut pengertiannya sendiri kuantitatif merupakan hasil-hasil dari
pengukuran.
11. Worthen and Sanders, evaluasi adalah mencari sesuatu yang berharga. Sesuatu yang
berharga ini dapat berupa suatu program atau informasi, produksi serta alternatif prosedur
tertentu. Evaluasi bukanlah merupakan hal baru dalam kehidupan manusia, sebab hal
tersebut senantiasa mengiringi kehidupan seseorang.
12. Purwanto, pengertian evaluasi, secara garis besar, dapat dikatakan bahwa pemberian
nilai terhadap kualitas tertentu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai
proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang diperlukan dalam
membuat alternatif-alternatif keputusan.
13. Stufflebeam dkk, evaluasi merupakan the process of obtaining, delineating, and
providing useful information for judging decision alternatives. Artinya, evaluasi adalah
sebuah proses, penggambaran, perolehan, dan penyedia informasi yang berguna dan
alternatif keputusan.
14. Curtis dan B. Floyd, James J, Winsor, Jerryl L, Evaluasi adalah proses penilaian.
Penilaian ini bisa menjadi netral, positif atau negatif atau merupakan gabungan dari
keduanya. Saat sesuatu dievaluasi biasanya orang yang mengevaluasi mengambil
keputusan tentang nilai atau manfaatnya.
15. Zainul dan Nasution, evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan
keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil
belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.

Tahapan Sebelum Mengadakan Evaluasi yakni:


1. Mengembangkan konsep
Konsep perlu direncanakan secara matang sebelum diadakan eksekusi pesan dan
perlu diadakan uji coba untuk mengecek kesesuaian antara draft yang dibuat dengan
eksekusi pesannya. Dengan uji coba yang dilakukan, pengevaluasi mencoba mencari
tanggapan dari khalayak. Tanggapan dari khalayak ini penting untuk mengukur
efektivitas pesan yang disampaikan.

2. Mengadakan penelitian awal.


Dalam mengadakan sebuah proses evaluasi, terdapat beberapa hal yang akan
dibahas yaitu: apa yang menjadi bahan evaluasi, bagaimana proses evaluasi, kapan
evaluasi diadakan, mengapa perlu diadakan evaluasi, di mana proses evaluasi diadakan,
pihak yang mengadakan evaluasi.

Tahap-Tahap Evaluasi
Evaluasi memiliki beberapa tahapan yang perlu untuk diperhatikan. Berikut
tahap-tahap evaluasi yang perlu diperhatikan ketika hendak melakukan evaluasi.
1. Apa Saja yang Dievaluasi
Hasil akhir suatu kegiatan atau program kerja selalu berkaitan dengan evaluasi.
Oleh karena itu, sebelum evaluasi hendaknya memaparkan dengan jelas poin penting apa
saja yang perlu dievaluasi.

2. Merancang Kegiatan Evaluasi


Sebagaimana program kerja, ketika hendak melakukan kegiatan evaluasi baiknya
ditentukan dulu rancangan kegiatan evaluasi. Hal ini akan mempermudah proses evaluasi.
Selain menghindari pembicaraan out of topic, rancangan kegiatan evaluasi akan
menciptakan pembahasan intens selama kegiatan evaluasi.

3. Pengumpulan Data Evaluasi


Setelah rancangan kegiatan evaluasi ditentukan, selanjutnya adalah proses
pengumpulan data yang diperlukan selama kegiatan evaluasi. Dengan proses
pengumpulan data maka proses evaluasi akan berjalan lebih efisien dan efektif.

4. Analisis Data dan Pengolahannya


Jika data yang diperlukan selama proses evaluasi telah dikumpulkan, maka tahap
selanjutnya yaitu menganalisis data yang telah diterima. Data yang terkumpul kemudian
diolah dan dikelompokkan agar mudah dalam proses analisis sehingga menghasilkan
hasil akhir sesuai fakta data. Hasil dari analisis data kemudian dibandingkan dengan
harapan atau rencana awal kegiatan.

5. Pelaporan Hasil Evaluasi


Sebagaimana proses akhir dalam suatu kegiatan, evaluasi berakhir dengan laporan
hasil kegiatan evaluasi. Hal ini penting karena hasil akhir laporan akan digunakan sebagai
dokumen oleh pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, hasil evaluasi harus
didokumentasikan secara tertulis agar bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Tujuan Evaluasi

1. Mengetahui tingkat pemahaman dan penguasaan seseorang dalam suatu bahasan atau
kompetensi.
2. Mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam suatu kegiatan, sehingga
evaluasi diadakan guna memecahkan masalah dan kesulitan yang dihadapi dalam suatu
kegiatan.
3. Untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas suatu metode, media, dan sumber
daya lainnya dalam melaksanakan suatu kegiatan.
4. Sebagai umpan baik serta informasi penting untuk pelaksana evaluasi dalam
memperbaiki kekurangan yang ada, yang mana hal itu bisa dijadikan acuan untuk
mengambil keputusan pada masa mendatang.

Fungsi Evaluasi
Evaluasi memiliki beberapa macam fungsi yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Fungsi Pengukuran Keberhasilan


Mengukur keberhasilan sebuah kegiatan atau program merupakan fungsi evaluasi
yang paling utama. Pengukuran tingkat keberhasilan dilakukan pada berbagai komponen,
termasuk metode yang digunakan, penggunaan sarana, dan pencapaian tujuan.

2. Fungsi Seleksi
Melalui fungsi selektif, kegiatan evaluasi dapat digunakan untuk menyeleksi
seseorang, metode, atau alat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contohnya adalah dalam memutuskan apakah seseorang layak atau tidak untuk diterima
bekerja, naik jabatan, dan sebagainya.

3. Fungsi Diagnosis
Evaluasi juga dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
seseorang atau sebuah alat dalam bidang kompetensi tertentu. Contoh fungsi diagnosis
dari kegiatan evaluasi adalah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan seorang siswa
dalam mata pelajaran yang dipelajarinya.

4. Fungsi Penempatan
Proses evaluasi berfungsi untuk mengetahui posisi terbaik untuk seseorang sesuai
kapabilitas dan kapasitas yang dimilikinya. Dengan melakukan evaluasi, manajemen
perusahaan dapat menempatkan setiap karyawan di posisi yang paling tepat sehingga
menghasilkan kinerja yang optimal.

Jenis evaluasi dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

Evaluasi Formatif, merupakan suatu penilaian terhadap hasil-hasil yang telah


dicapai selama berjalannya suatu kegiatan atau program kerja. Umumnya, waktu dalam
pelaksanaan evaluasi ini dilaksanakan secara rutin seperti per bulan maupun per tahun,
Sesuai dengan keperluan informasi dari hasil penilaian. Dan manfaatnya adalah
memberikan umpan balik kepada manajer program yang terkait dengan kemajuan hasil
yang telah dicapai serta hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi selama
berlangsungnya suatu kegiatan atau program kerja tersebut.
Evaluasi Sumatif, merupakan suatu penilaian terhadap dari hasil-hasil yang
telah dicapai selama dilaksanakannya suatu kegiatan atau program kerja, secara
keseluruhan dari awal sampai akhir kegiatan. Waktu pelaksanaan hasil evaluasi ini sendiri
diadakan pada saat akhir kegiatan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan oleh
suatu kegiatan atau program kerja.

Metode Evaluasi

Kegiatan evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan bermacam-macam


metode, tergantung pada bidang yang akan dievaluasi dan output yang diinginkan.
Berikut ini adalah beberapa metode untuk melakukan evaluasi kinerja yang bisa
diimplementasikan pada sebuah perusahaan:

1. Metode Evaluasi 360 Derajat


Dengan menggunakan metode evaluasi 360 derajat, akan didapatkan umpan
balik (feedback) ganda, yaitu tidak hanya dari pimpinan perusahaan/instansi, tetapi
juga dari kolega dan konsumen. Proses evaluasi dilakukan setahun sekali terhadap
seluruh elemen organisasi. Tujuan metode ini adalah untuk
a. memberikan umpan balik tentang keunggulan dan kekurangan kinerja organisasi;
b. mengenali arah strategis pengembangan organisasi;
c. meningkatkan kolaborasi dan saling pengertian di antara unit organisasi;
d. memberikan penghargaan atas pencapaian prestasi dan memberikan insentif; serta
e. mengembangkan proses pembelajaran dalam hal keterbukaan dalam menerima
kritik.3
Dalam melakukan evaluasi kinerja 360 derajat ini, ada tiga hal yang sangat
perlu diperhatikan.
a. Jenis Informasi yang Dibutuhkan
Anda membutuhkan informasi dari para konsumen internal dan eksternal, staf
atau karyawan unit organisasi, dan jajaran manajemen karena proses evaluasi
membutuhkan keterlibatan seluruh stakeholder.
b. Metode Pengumpulan Informasi
Dalam proses pengumpulan informasi, ada lima metode yang perlu Anda lakukan.
Berikut kelima metode tersebut beserta penjelasannya.

1) Evaluasi dari pelanggan eksternal: melakukan survei kepuasan pelanggan


tentang kemudahan akses, kepuasan dari sisi administrasi, kenyamanan
lingkungan, sikap karyawan, dan cara menyikapi outcome. Caranya adalah
dengan menyediakan kotak kritik dan saran.
2) Evaluasi antar-unit internal: mengevaluasi kinerja yang meliputi sepuluh hal,
diantaranya kualitas pelayanan, partisipasi, profesionalisme, peningkatan

3
https://moondoggiesmusic.com/pengertian-evaluasi/#gsc.tab=0
kegiatan, dan semangat kelompok. Setiap poin evaluasi diberi nilai 1 (paling
buruk) hingga 10 (sempurna).
3) Evaluasi mandiri: mewajibkan setiap bidang dalam organisasi untuk melakukan
evaluasi internal terhadap kinerja mereka sendiri (self-evaluation) menggunakan
penilaian dan alat yang sama dengan evaluasi antar-unit.
4) Evaluasi manajemen: dikerjakan oleh tim yang terdiri dari manajer fungsional,
manajer umum, dan pimpinan eksekutif. Dalam proses ini, mereka harus
memberikan feedback atas capaian yang berada dalam tanggung jawabnya.
5) Evaluasi manajemen senior: dilakukan oleh seluruh unit organisasi terhadap
kinerja para manajer senior, termasuk pimpinan tertinggi. Evaluasi dilakukan
terhadap kepemimpinan, strategi perencanaan, komunikasi, gaya manajemen,
hubungan eksternal, dan semangat kelompok.4

Gambar Evaluasi

C. Kontrol
Sistem kontrol (sistem kendali) telah memegang peranan yang sangat penting dalam
perkembangan ilmu dan teknologi. Di samping sangat diperlukan pada pesawat ruang
angkasa, peluru kendali, dan sistem kemudi pesawat, sistem kontrol juga menjadi bagian
yang penting dan terpadu dari proses – proses dalam pabrik dan industri modern. Sebagai
contoh, sistem kontrol sangat diperlukan dalam operasi – operasi di industri untuk
mengontrol tekanan, temperatur, kelembaban, viskositas, dan aliran dalam industri
proses, pengerjaan dengan mesin perkakas, penanganan dan perakitan bagian – bagian
mekanik dalam industri manufaktur, dan sebagainya.

Karena kemajuan dalam teori dan praktek sistem kontrol, maka sistem kontrol dapat
memberikan kemudahan dalam mendapatkan performasi dari sistem dinamik,
mempertinggi kualitas dan menurunkan biaya produksi, mempertinggi laju produksi,
meniadakan pekerjaan – pekerjaan rutin dan membosankan yang harus dilakukan oleh
manusia, dan sebagainya.
4
https://id.wikipedia.org/wiki/Evaluasi
Pengertian sistem kontrol itu sendiri adalah proses pengaturan / pengendalian
terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu
harga atau dalam suatu rangkuman harga (range) tertentu. Dalam istilah lain disebut juga
teknik pengaturan, sistem pengendalian atau sistem pengontrolan. Secara umum sistem
kontrol dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Dengan operator (manual) dan otomatik.
2. Jaringan tertutup (closed-loop) dan jaringan terbuka (open-loop).
3. Kontinu (analog) dan diskontinu (digital, diskrit).
4. Servo dan regulator.
Menurut sumber penggerak : elektris, pneumatis (udara, angin), hidarulis (cairan),
dan mekanis. (kontrol otomatik teori dan penerapan : 1994) Sedangkan aksi
pengontrolan ada enam aksi yaitu :
a. Dua posisi (on-off).
b. Proportional.
c. Integral.
d. Proportional plus Integral.
e. Proportional plus Derivative.
f. Proportional plus Integral plus Derivative. (teknik kontrol automatik sistem
pengaturan jilid 1 : 1985)
Aksi kontrol PID (Proportional, Integral, Derivative) banyak ditemukan di dunia
industri dan satu – satunya strategi yang paling banyak diadopsi pada pengontrolan
proses. Berdasarkan survey, 97% industri yang bergerak dalam bidang proses (seperti
kimia, pulp, makanan, minyak, dan gas) menggunakan PID sebagai komponen utama
dalam pengontrolannya. (kontrol PID untuk proses industri : 2008)5

5
ref : https://anto12.wordpress.com/2010/04/29/pengertian-sistem-kontrolkendali/

Anda mungkin juga menyukai