Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Evaluasi Dalam Perencanaan


Kesehatan

Disusun oleh :

Agneys Sisiliani Limbong 170110111


Eka Yulianti 170110017
Zainu Purbaini Antika 170110026

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN

FAKULTAS S1 KESEHATAN MASYARAKAT

Jl. Raya RawaBuntu No.10 Serpong 021-75871242 Fax. 021-75871267

Web :stikesbanten.ac.id email : pr.stikesbanten@gmail.com

2020
Kata Pengantar

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah  ini dengan judul “Evaluasi Dalam Perencanaan
Kesehatan”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan.
        Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
guna sempurnanya makalah ini. Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat,
bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Tangerang Selatan, Maret 2020

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Perlunya Dilakukan Evaluasi 3

2.2 Level Evaluasi7

2.3 Cara Melakukan Evaluasi 8

2.4 Utilisasi Hasil Evaluasi 10

BAB III PENUTUP 12

3.1 Kesimpulan 12

3.2 Saran 13

Daftar Pustaka

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebuah organisasi pada umumnya dibangun dengan tujuan untuk
mencapai target tertentu, demikian juga dengan organisasi yang bergerak
dibidang kesehatan. Dan untuk mencapai target yang telah ditentukan tersebut
maka manajemen organisasi akan melakukan berbagai langkah perencanaan
(planning) sesuai dengan analisa situasi yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
Ketika perencanaan itu sudah dilaksanakan maka akan dihasilkan capaian-
capain tertentu dari masing-masing program dan unit organisasi. Maka
kegiatan selanjutnya dari organisasi tersebut adalah mengukur sejauh mana
capaian dari masing-masing program dibandingkan dengan perencanaan yang
sudah ditetapkan diawal kegiatan organisasi. Dari keinginan untuk mengukur
pencapaian hasil kerja inilah maka evaluasi dilaksanakan, baik terhadap
program itu sendiri maupun terhadap langkah-langkah dalam pelaksanaan
program.
Evaluasi  program, merupakan suatu istilah dalam manajemen yang cukup
populer pada dekade terakhir ini, akan tetapi ini bukanlah suatu hal yang baru.
Secara historis evaluasi program berkembang dan muncul dalam administrasi
secara independen. Evaluasi atau kegiatan penilaian merupakan bagian yang
penting dari proses manajemen dan didasarkan pada sistem informasi
manajemen. Evaluasi dilaksanakan karena adanya dorongan atau keinginan
untuk mengukur pencapaian hasil kerja atau kegiatan pelaksanaan program
terhadap tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan  evaluasi akan diperoleh umpan balik (feed back) terhadap
program atau pelaksanaan suatu kegiatan. Tanpa adanya evaluasi, sulit rasanya
untuk mengetahui sejauh mana tujuan-tujuan yang sudah direncanakan oleh
sebuah organisasi telah tercapai atau belum.

                                  

1
1.2 Rumusan Masalah
 Apakah penting untuk melakukan evaluasi ?
 Bagaimanakah urutan level untuk evaluasi?
 Bagaimanakah cara melakukan evaluasi?
 Bagaimakah utilisasi hasil evaluasi ?

1.3 Tujuan Penulisan


 Untuk mengetahui pentingnya dilakukan evaluasi.
 Untuk mengetahui urutan level evaluasi.
 Untuk mengetahui cara melakukan evaluasi.
 Untuk mengetahui utilisasi hasil evaluasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perlunya Dilakukan Evaluasi

Apa yang dimaksud dengan evaluasi (evaluation) ? Secara umum,


pengertian evaluasi adalah suatu proses identifikasi untuk mengukur / menilai
apakah suatu kegiatan atau program yang dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai.

Ada juga yang mengatakan bahwa arti evaluasi adalah suatu kegiatan
mengumpulkan informasi mengenai kinerja sesuatu (metode, manusia,
peralatan), dimana informasi tersebut akan dipakai untuk menentukan alternatif
terbaik dalam membuat keputusan.

 Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa itu evaluasi, maka kita dapat merujuk pada
pendapat beberapa ahli berikut ini;
a. Anne Anastasi
Menurut Anne Anastasi (1978), arti evaluasi adalah proses sistematis
untuk menentukan sejauh mana tujuan instruksional dicapai oleh
seseorang. Evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara
terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan tujuan yang jelas.
b. Sajekti Rusi
Menurut Sajekti Rusi (1988), pengertian evaluasi adalah proses menilai
sesuatu, yang mencakup deskripsi tingkah laku siswa baik secara
kuantitatif (pengukuran) maupun kualitatif (penilaian).

3
c. Suharsimi Arikunto
Menurut Suharsimi Arikunto (2003), arti evaluasi adalah serangkaian
kegiatan yang bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu
program pendidikan.
d. A.D Rooijakkers
Menurut A.D Rooijakkers, pengertian evaluasi adalah suatu usaha atau
proses dalam menentukan nilai-nilai. Secara khusus evaluasi atau
penilaian juga diartikan sebagai proses pemberian nilai berdasarkan data
kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan.
e. Norman E. Gronlund
Menurut Norman E. Gronlund (1976), pengertian evaluasi adalah suatu
proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan
sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai siswa
f. Abdul Basir
Menurut Abdul Basir (1996), arti evaluasi adalah proses pengumpulan
data yang deskriptif, informative, prediktif, dilaksanakan secara
sistematik dan bertahap untuk menentukan kebijaksanaan dalam usaha
memperbaiki pendidikan.
g. William A. Mehrens dan Irlin J. Lehmann
Menurut William A.Mehrens dan Irlin J. Lehmann (1978), pengertian
evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat
alternatif-alternatif keputusan.
 Tujuan Evaluasi
Evaluasi dilakukan bukan tanpa tujuan, tetapi ada hal-hal yang ingin
dicapai melalui kegiatan ini. Secara khusus, adapun beberapa tujuan
evaluasi adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui seberapa baik tingkat penguasaan seseorang
terhadap kompetensi yang telah ditetapkan.

4
b. Untuk mengetahui apa saja kesulitan yang dialami seseorang dalam
kegiatannya sehingga dapat dilakukan diagnosis dan kemungkinan
memberikan remedia teaching.
c. Untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas suatu metode,
media, dan sumber daya lainnya dalam melaksanakan suatu kegiatan.
d. Sebagai umpan balik dan informasi penting bagi pelaksana evaluasi
untuk memperbaiki kekurangan yang ada dimana hal tersebut dapat
dijadikan sebagai acuan dalam mengambil keputusan di masa
mendatang.
 Fungsi Evaluasi
Kegiatan evaluasi memiliki beberapa fungsi yang bermanfaat bagi
pihak yang melakukan evaluasi maupun pihak yang dievaluasi. Adapun
beberapa fungsi evaluasi adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Selektif
Fungsi selektif adalah fungsi yang dapat menyeleksi seseorang apakah
memiliki komptensi yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan.Misalnya; menentukan seseorang diterima kerja atau tidak,
menentukan seseorang naik jabatan atau tidak, dan lainnya.
b. Fungsi Diagnosa
Fungsi diagnosa bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
seseorang dalam bidang kompetensi tertentu. Misalnya untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan seorang siswa dalam bidang
studi yang didapatkannya di sekolah.
c. Fungsi Penempatan
Fungsi penempatan bertujuan untuk mengetahui di mana posisi terbaik
seseorang dalam suatu bidang tertentu. Misalnya untuk mengetahui
posisi terbaik seorang karyawan sesuai dengan bidangnya di dalam
suatu perusahaan.

5
d. Fungsi Pengukuran Keberhasilan
Dalam hal ini, evaluasi berfungsi untuk mengukur tingkat keberhasilan
suatu program, termasuk metode yang dipakai, penggunaan sarana, dan
pencapaian tujuan.

 Jenis-jenis evaluasi
Evaluasi terdiri atas dua macam, yaitu Evaluasi formative dan
Evaluasi summative :
a. Evaluasi formative, adalah evaluasi yang dilakukan pada tahap
pelaksanaan program dengan tujuan untuk mengubah atau
memperbaki program. Evaluasi ini dilakukan untuk memperbaiki
program yang sedang berjalan dan didasarkan atas kegiatan sehari-
hari, minggu, bulan bahkan tahun, atau waktu yang relatif pendek .
Manfaat evaluasi formative terutama untuk memberikan umpan balik
kepada manajer program tentang hasil yang dicapai beserta
hambatan-hambatan yang dihadapi. Evaluasi formative sering
disebut sebagai evaluasi proses atau monitoring.
b. Evaluasi summative, adalah evaluasi yang dilakukan untuk melihat
hasil keseluruhan dari suatu program yang telah selesai
dilaksanakan. Evaluasi ini dilakukan pada akhir kegiatan atau
beberapa kurun waktu setelah program, guna menilai keberhasilan
program.
Evaluasi sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang kehidupan
manusia sehingga meningkatkan efektivitas dan produktivitas, baik
dalam lingkup individu, kelompok, maupun lingkungan kerja. Adapun
beberapa informasi yang didapatkan dari proses evaluasi adalah sebagai
berikut:

1. Tingkat kemajuan suatu kegiatan.


2. Tingkat pencapaian suatu kegiatan sesuai dengan tujuannya.
3. Hal-hal yang harus dilakukan di masa mendatang.

6
2.2 Level Evaluasi
Four Level Evaluation Model
Metode evaluasi 4 level (four level evaluation) dikembangkan oleh Donald
Kirkpatrick pada tahun 1975. Berbeda dengan CIPP dan CIRO, 4 level
evaluation model menawarkan metode yang terstruktur dan berorientasi pada
business goals sebuah perusahaan. 4 level tersebut terdiri dari :
a. Reaction
Seringkali disebut level 1. Pada level ini pengukuran dilakukan pada
bagaimana reaksi dan kepuasan peserta pelatihan. Evaluasi ini dilakukan
guna memperbaiki materi, desain, dan delivery pelatihan.
b. Learning
Atau disebut level 2. Mengukur apa yang dipelajari peserta selama
pelatihan. Evaluasi ini melihat pemahaman peserta pelatihan dan hasilnya
digunakan untuk melihat apakah materi, pengajar, atau metode pelatihan
harus diperbaiki atau tidak

c. Behavior / Application
Level 3 bertujuan melihat bagaimana perubahan perilaku/ performa peserta
pelatihan setelah mereka mengikuti pelatihan.  Level ini menjawab
pertanyaan “Apakah pelatihan yang diikuti karyawan saya meningkatkan
performanya ketika ia kembali ke kantor?”

d. Organization Impact
Pada tingkat ini evaluasi berfokus pada apakah pelatihan berdampak
terhadap kemajuan organisasi atau tidak.Atau seberapa besar pengaruh
training terhadap peningkatan performa organisasi.

Metode Kirkpatrick mengukur secara bertahap mulai dari kepuasan peserta


pelatihan, hasil pembelajaran, aplikasi di tempat kerja hingga pengaruh
pelatihan terhadap organisasi.Metode Kirkpatrick adalah metode evaluasi yang
paling banyak digunakan di perusahaan pada saat ini.

7
Dengan pendekatan terstruktur ini, kita dapat mengetahui kelemahan dari
setiap program pelatihan dan dapat ditelusuri penyebabnya.Misal, pada
evaluasi level 3 (behavior/application) didapati bahwa 3 bulan setelah selesai
pelatihan, peserta pelatihan tidak menunjukkan performa signifikan.Kita bisa
menelusuri penyebabnya dengan melihat hasil evaluasi level 2 dan level 1.
Dengan cara ini, kita dapat dengan mudah mengidentifikasi penyebabnya dan
segera melakukan improvement.

2.3 Cara Melakukan Evaluasi

Langkah yang mendasar yang esensial diperlukan untuk evaluasi program


dan hubungannya satu dengan lainnya adalah sebagai berikut :

 Langkah 1 : Deskripsi program, tujuan dan sasaran spesifik


Langkah pertama dalam melaksanakan evaluasi program adalah untuk
menghasilkan detail deskripsi program yang dimaksud, termasuk tujuan dan
sasaran program. Karena evaluasi sellu meramalkan tentang sasaran program,
sasaran tersebut harus dispesifikasi sebelum dilanjutkan dengan banyak
aktifitas-aktifitas evaluasi lainnya. Disini jelas bahwa evaluasi tidak akan
berharga apabila program tak mempunyai tujaun atau sasaran dengan krieria
yang jelas atau kabur sehingga evaluasi tidak bermanfaat ; evaluasi akan
menilai apakah tujuan dan sasaran tercapai atau tidak (berdasarkan kriteria).
 Langkah 2 : Penetapan keriteria untuk evaluasi
Setelah tujuan dan sasaran ditetapkan dan program telah dideskripsikan cukup
detail dan seluruhnya, kriteria evaluasi bisa ditetapkan berdasarkan :
a. Kriteria yang melekat pada rencana program yang telah dibuat
sebelumnya, disini evaluasi akan lebih mudah.
b. Jika sasaran untuk program berdasar kriteria dari referensi ilmiah atau
professional tertentu, kriteria evalyasu perlu disesuaikan.
c. Jika sasaran tidak tertulis dengan kriteria implisit untuk evaluasi, kriteria
harus dikembangkan. Kunci untuk mengembangkan kriteria evalusi

8
bermanfaat untuk mendesain sehingga ukuran data yang diperlukan dan
intrepretasinya jelas.
 Langkah 3 : Pemiihan Desain Evaluasi
Desain evaluasi menyesuaikan program yang bersangkutan .berbagai desain
berbeda bisa diterapkan untuk evaluasi program. Dalam mengembangkan
prosedur evaluasi, desain evaluasi harus diseleksi dan dipilih, termasuk semua
tugas dan isu yang berkaitan dengan evaluasi.Seleksi desain evaluasi
dimaksudkan untuk meramal banyak tugas yang berhubungan dengan
prosedur yang digunakan. Selain itu, banyak pertanyaan dan isu yang muncul
dengan prospek evaluasi akan dijawab melalui desain yang diseleksi.
 Langkah 4 : Pengumpulan data untuk penilaian
Langkah keempat dalam evaluasi program adalah mengumpulkan data untuk
menilai perkembangan program berkaitan dengan kriteria evaluasi dan desain
evaluasi yang telah ditetapkan.Kunci keberhasilan dalam menyelesaikan fase
evaluasi ini adalah adaya kumpulan data yang jujur, sistematis, dan sesuai
evaluasi keperluan. Penyimpangan dalam cara pengumpulan data, atau cara
penetapan kriteria untuk evaluasi, bisa merusak seluruh usaha evaluasi, jadi
konsistensi adalah penting.
 Langkah 5 : Analisis data
Analisis terhadap data yang dikumpulkan dibandingkan dengan kriteria
evaluasi.Dapat dilakukan analisis deskriptif atau analisis inferensial sesuai
maksud dan tujuan serta desain evaluasinya.Analiss harus menunjukan
dimana program yang memenuhi kriteria untuk keberhasilan, dan harus juga
mengidentifikasikan komponen yang butuh peningkatan.
 Langkah 6 : Laporan hasil evaluasi
Laporan evaluasi program harus dibuat untuk menjelaskan bagaimana
program dievaluasi, apakah pertanyaan yang ditunjukan, dan apakah
pertanyaan yang ditujukan, dan apakah hasil akhir, apa SWOT nya. Ketika
menulis laporan, apa yang sekirannya dipikirkan dan diharapkan yang
berkaitan dengan tujuan dan sasaran program oleh pembaca laporan harus
dipertimbangkan. Penggunaan jargon teknis mungkin sulit bagu beberapa

9
pembaca, namun laporan yang tidak cerdas akan menimbulkan pertanyaan
bagi pembaca yang lain. Sebagai contoh, laporqan yang menekankan pada
satu aspek suatu program seperti performa personel adalah mungkin bisa jadi
penting untuk beberapa pembaca, namun sementara pembaca lainnya masih
mencari isi laporan tentang hasil akhir adanya perubahan perilaku (outcome).
Hal ini umumnya penting untuk membahas efek program  yang mempunyai
target populasi dan rencana kelanjutannya, berkaitan dengan pencapaian
tujuan dan sasaran program. Laporan hasil evaluasi dapat berupa laporan
menyeluruh, laporan ekesekutif, atau laporan ringkasan.

2.4 Utilisasi Hasil Evaluasi


Pada dasarnya "Utilitas hasil evaluasi" yang diperoleh adalah bergantung
pada tujuan yang hendak dicapai dalam mengadakan evaluasi itu sendiri atau
bergantung pada jenis-jenis tes yang dilakukan. Beberapa contoh penggunaan
hasil tes antara lain:

a. Menentukan naik tidaknya atau lulus tidaknya seorang siswa. Hal ini kita
dasarkan pada interpretasi kita terhadap taraf kesiapan siswa tersebut,
Dalam penggunaan ini, tes yang dimaksud adalah tes sumatif. Penentuan
ini dilakukan setelah hasil tes tersebut dipadukan dengan hasil tes-tes
formatif atau sub sumatif sebelum.
b. Mengadakan diagnosa atau remedial. Dari hasil tes yang telah kita lakukan
kita dapat mengetahui kelemahan-kelemahan siswa, maka langkah
berikutnya adalah mencari sebab-sebab kelemahan tersebut, kemudian
melakukan remedial (penyembuhan). Dalam penggunaan ini, tes yang
dimaksud adalah tes diagnostik.
c. Perlu tidaknya suatu pelajaran diulang kembali atau tidak. Hal ini kita
dasarkan pada interpretasi terhadap prestasi kelompok. Dalam penggunaan
ini, tes yang dimaksud adalah tes formatif.
d. Membangkitkan motif siswa. Ketika hasil tes ditunjukkan, biasanya siswa
berminat sekali untuk mengetahuinya, guru dapat memanfaatkan minat
yang besar tersebut untuk memberikan dorongan kepada siswa untuk

10
belajar lebih giat. Dalam penggunaan ini, tes yang dimaksud adalah tes
formatif.
e. Memberikan laporan kepada orang tua. Dengan tujuan agar dia memiliki
gambaran oyektif tentang perkembangan anaknya, untuk kemudian
menyikapinya. Dalam penggunaan ini, tes yang dimaksud adalah tes
sumatif. Pemberian laporan ini dilakukan setelah hasil tes tersebut
dipadukan dengan hasil tes-tes formatif atau sub sumatif sebelumnya.

Menurut Supriyanto (1988) Utilisasi Hasil evaluasi adalah :

a. Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan kembali suatu program.


Sehubungan dengan ini perlu adanya kegiatan-kegiatan yang
dilakukan antara lain memeriksa kembali kesesuaian dari program
dalam hal perubahan-perubahan kecil yang terus-menerus, mengukur
kemajuan terhadap target yang direncanakan, menentukan sebab dan
faktor di dalam maupun di luar yang mempengaruhi pelaksanaan suatu
program.
b. Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan perencanaan dan
pelaksanaan program yang akan datang. Hasil evaluasi akan
memberikan pengalaman mengenai hambatan dari pelaksanaan
program yang lalu dan selanjutnya dapat dipergunakan untuk
memperbaiki kebijaksanaan dan pelaksanaan program yang akan
datang.
c. Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber dana dan sumber daya
manajemen saat ini serta di masa mendatang.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Evaluasi adalah suatu proses identifikasi untuk mengukur / menilai apakah
suatu kegiatan atau program yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan
atau tujuan yang ingin dicapai.
o Kegiatan evaluasi memiliki beberapa fungsi yang
bermanfaat bagi pihak yang melakukan evaluasi maupun
pihak yang dievaluasi. Adapun beberapa fungsi evaluasi
adalah sebagai berikut: Fungsi selektif, fungsi diagnosa,
fungsi penempatan, fungsi pengukuran keberhasilan.
 Evaluasi terdiri atas dua macam, yaitu: Evaluasi formative dan Evaluasi
summative.
 Four Level Evaluation Model terdiri dari : Reaction, Learning, Behavior dan
organization impact.
 Langkah yang mendasar yang esensial diperlukan untuk evaluasi program
dan hubungannya satu dengan lainnya adalah sebagai berikut :
a. Langkah 1 : Deskripsi program, tujuan dan sasaran spesifik
b. Langkah 2 : Penetapan keriteria untuk evaluasi
c. Langkah 3 : Pemiihan Desain Evaluasi
d. Langkah 4 : Pengumpulan data untuk penilaian
e. Langkah 5 : Analisis data
f. Langkah 6 : Laporan hasil evaluasi
 Utilisasi Hasil evaluasi adalah: Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan
kembali suatu program, sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan
perencanaan dan pelaksanaan program yang akan datang dan sebagai alat
untuk memperbaiki alokasi sumber dana dan sumber daya manajemen saat
ini serta di masa mendatang.

12
3.2 Saran
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca untuk menambah
referensi. Bila ada kesalahan dalam penyusunan atau isi makalah penyusun
selaku pembuat makalah minta maaf sebesar –besarnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-
evaluasi.html
 https://www.freshmindsgroup.com/606-2/
 http://mitanggel.blogspot.com/2009/09/penggunaan-hasil-
evaluasi.html
 http://www.indonesian-publichealth.com/evaluasi-bidang-kesehatan/
 http://jayaniph.blogspot.com/2013/12/evaluasi.html

14

Anda mungkin juga menyukai