Disusun oleh :
2020
Kata Pengantar
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Evaluasi Dalam Perencanaan
Kesehatan”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
guna sempurnanya makalah ini. Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat,
bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 3
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 13
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Apakah penting untuk melakukan evaluasi ?
Bagaimanakah urutan level untuk evaluasi?
Bagaimanakah cara melakukan evaluasi?
Bagaimakah utilisasi hasil evaluasi ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ada juga yang mengatakan bahwa arti evaluasi adalah suatu kegiatan
mengumpulkan informasi mengenai kinerja sesuatu (metode, manusia,
peralatan), dimana informasi tersebut akan dipakai untuk menentukan alternatif
terbaik dalam membuat keputusan.
3
c. Suharsimi Arikunto
Menurut Suharsimi Arikunto (2003), arti evaluasi adalah serangkaian
kegiatan yang bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu
program pendidikan.
d. A.D Rooijakkers
Menurut A.D Rooijakkers, pengertian evaluasi adalah suatu usaha atau
proses dalam menentukan nilai-nilai. Secara khusus evaluasi atau
penilaian juga diartikan sebagai proses pemberian nilai berdasarkan data
kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan.
e. Norman E. Gronlund
Menurut Norman E. Gronlund (1976), pengertian evaluasi adalah suatu
proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan
sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai siswa
f. Abdul Basir
Menurut Abdul Basir (1996), arti evaluasi adalah proses pengumpulan
data yang deskriptif, informative, prediktif, dilaksanakan secara
sistematik dan bertahap untuk menentukan kebijaksanaan dalam usaha
memperbaiki pendidikan.
g. William A. Mehrens dan Irlin J. Lehmann
Menurut William A.Mehrens dan Irlin J. Lehmann (1978), pengertian
evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat
alternatif-alternatif keputusan.
Tujuan Evaluasi
Evaluasi dilakukan bukan tanpa tujuan, tetapi ada hal-hal yang ingin
dicapai melalui kegiatan ini. Secara khusus, adapun beberapa tujuan
evaluasi adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui seberapa baik tingkat penguasaan seseorang
terhadap kompetensi yang telah ditetapkan.
4
b. Untuk mengetahui apa saja kesulitan yang dialami seseorang dalam
kegiatannya sehingga dapat dilakukan diagnosis dan kemungkinan
memberikan remedia teaching.
c. Untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas suatu metode,
media, dan sumber daya lainnya dalam melaksanakan suatu kegiatan.
d. Sebagai umpan balik dan informasi penting bagi pelaksana evaluasi
untuk memperbaiki kekurangan yang ada dimana hal tersebut dapat
dijadikan sebagai acuan dalam mengambil keputusan di masa
mendatang.
Fungsi Evaluasi
Kegiatan evaluasi memiliki beberapa fungsi yang bermanfaat bagi
pihak yang melakukan evaluasi maupun pihak yang dievaluasi. Adapun
beberapa fungsi evaluasi adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Selektif
Fungsi selektif adalah fungsi yang dapat menyeleksi seseorang apakah
memiliki komptensi yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan.Misalnya; menentukan seseorang diterima kerja atau tidak,
menentukan seseorang naik jabatan atau tidak, dan lainnya.
b. Fungsi Diagnosa
Fungsi diagnosa bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
seseorang dalam bidang kompetensi tertentu. Misalnya untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan seorang siswa dalam bidang
studi yang didapatkannya di sekolah.
c. Fungsi Penempatan
Fungsi penempatan bertujuan untuk mengetahui di mana posisi terbaik
seseorang dalam suatu bidang tertentu. Misalnya untuk mengetahui
posisi terbaik seorang karyawan sesuai dengan bidangnya di dalam
suatu perusahaan.
5
d. Fungsi Pengukuran Keberhasilan
Dalam hal ini, evaluasi berfungsi untuk mengukur tingkat keberhasilan
suatu program, termasuk metode yang dipakai, penggunaan sarana, dan
pencapaian tujuan.
Jenis-jenis evaluasi
Evaluasi terdiri atas dua macam, yaitu Evaluasi formative dan
Evaluasi summative :
a. Evaluasi formative, adalah evaluasi yang dilakukan pada tahap
pelaksanaan program dengan tujuan untuk mengubah atau
memperbaki program. Evaluasi ini dilakukan untuk memperbaiki
program yang sedang berjalan dan didasarkan atas kegiatan sehari-
hari, minggu, bulan bahkan tahun, atau waktu yang relatif pendek .
Manfaat evaluasi formative terutama untuk memberikan umpan balik
kepada manajer program tentang hasil yang dicapai beserta
hambatan-hambatan yang dihadapi. Evaluasi formative sering
disebut sebagai evaluasi proses atau monitoring.
b. Evaluasi summative, adalah evaluasi yang dilakukan untuk melihat
hasil keseluruhan dari suatu program yang telah selesai
dilaksanakan. Evaluasi ini dilakukan pada akhir kegiatan atau
beberapa kurun waktu setelah program, guna menilai keberhasilan
program.
Evaluasi sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang kehidupan
manusia sehingga meningkatkan efektivitas dan produktivitas, baik
dalam lingkup individu, kelompok, maupun lingkungan kerja. Adapun
beberapa informasi yang didapatkan dari proses evaluasi adalah sebagai
berikut:
6
2.2 Level Evaluasi
Four Level Evaluation Model
Metode evaluasi 4 level (four level evaluation) dikembangkan oleh Donald
Kirkpatrick pada tahun 1975. Berbeda dengan CIPP dan CIRO, 4 level
evaluation model menawarkan metode yang terstruktur dan berorientasi pada
business goals sebuah perusahaan. 4 level tersebut terdiri dari :
a. Reaction
Seringkali disebut level 1. Pada level ini pengukuran dilakukan pada
bagaimana reaksi dan kepuasan peserta pelatihan. Evaluasi ini dilakukan
guna memperbaiki materi, desain, dan delivery pelatihan.
b. Learning
Atau disebut level 2. Mengukur apa yang dipelajari peserta selama
pelatihan. Evaluasi ini melihat pemahaman peserta pelatihan dan hasilnya
digunakan untuk melihat apakah materi, pengajar, atau metode pelatihan
harus diperbaiki atau tidak
c. Behavior / Application
Level 3 bertujuan melihat bagaimana perubahan perilaku/ performa peserta
pelatihan setelah mereka mengikuti pelatihan. Level ini menjawab
pertanyaan “Apakah pelatihan yang diikuti karyawan saya meningkatkan
performanya ketika ia kembali ke kantor?”
d. Organization Impact
Pada tingkat ini evaluasi berfokus pada apakah pelatihan berdampak
terhadap kemajuan organisasi atau tidak.Atau seberapa besar pengaruh
training terhadap peningkatan performa organisasi.
7
Dengan pendekatan terstruktur ini, kita dapat mengetahui kelemahan dari
setiap program pelatihan dan dapat ditelusuri penyebabnya.Misal, pada
evaluasi level 3 (behavior/application) didapati bahwa 3 bulan setelah selesai
pelatihan, peserta pelatihan tidak menunjukkan performa signifikan.Kita bisa
menelusuri penyebabnya dengan melihat hasil evaluasi level 2 dan level 1.
Dengan cara ini, kita dapat dengan mudah mengidentifikasi penyebabnya dan
segera melakukan improvement.
8
bermanfaat untuk mendesain sehingga ukuran data yang diperlukan dan
intrepretasinya jelas.
Langkah 3 : Pemiihan Desain Evaluasi
Desain evaluasi menyesuaikan program yang bersangkutan .berbagai desain
berbeda bisa diterapkan untuk evaluasi program. Dalam mengembangkan
prosedur evaluasi, desain evaluasi harus diseleksi dan dipilih, termasuk semua
tugas dan isu yang berkaitan dengan evaluasi.Seleksi desain evaluasi
dimaksudkan untuk meramal banyak tugas yang berhubungan dengan
prosedur yang digunakan. Selain itu, banyak pertanyaan dan isu yang muncul
dengan prospek evaluasi akan dijawab melalui desain yang diseleksi.
Langkah 4 : Pengumpulan data untuk penilaian
Langkah keempat dalam evaluasi program adalah mengumpulkan data untuk
menilai perkembangan program berkaitan dengan kriteria evaluasi dan desain
evaluasi yang telah ditetapkan.Kunci keberhasilan dalam menyelesaikan fase
evaluasi ini adalah adaya kumpulan data yang jujur, sistematis, dan sesuai
evaluasi keperluan. Penyimpangan dalam cara pengumpulan data, atau cara
penetapan kriteria untuk evaluasi, bisa merusak seluruh usaha evaluasi, jadi
konsistensi adalah penting.
Langkah 5 : Analisis data
Analisis terhadap data yang dikumpulkan dibandingkan dengan kriteria
evaluasi.Dapat dilakukan analisis deskriptif atau analisis inferensial sesuai
maksud dan tujuan serta desain evaluasinya.Analiss harus menunjukan
dimana program yang memenuhi kriteria untuk keberhasilan, dan harus juga
mengidentifikasikan komponen yang butuh peningkatan.
Langkah 6 : Laporan hasil evaluasi
Laporan evaluasi program harus dibuat untuk menjelaskan bagaimana
program dievaluasi, apakah pertanyaan yang ditunjukan, dan apakah
pertanyaan yang ditujukan, dan apakah hasil akhir, apa SWOT nya. Ketika
menulis laporan, apa yang sekirannya dipikirkan dan diharapkan yang
berkaitan dengan tujuan dan sasaran program oleh pembaca laporan harus
dipertimbangkan. Penggunaan jargon teknis mungkin sulit bagu beberapa
9
pembaca, namun laporan yang tidak cerdas akan menimbulkan pertanyaan
bagi pembaca yang lain. Sebagai contoh, laporqan yang menekankan pada
satu aspek suatu program seperti performa personel adalah mungkin bisa jadi
penting untuk beberapa pembaca, namun sementara pembaca lainnya masih
mencari isi laporan tentang hasil akhir adanya perubahan perilaku (outcome).
Hal ini umumnya penting untuk membahas efek program yang mempunyai
target populasi dan rencana kelanjutannya, berkaitan dengan pencapaian
tujuan dan sasaran program. Laporan hasil evaluasi dapat berupa laporan
menyeluruh, laporan ekesekutif, atau laporan ringkasan.
a. Menentukan naik tidaknya atau lulus tidaknya seorang siswa. Hal ini kita
dasarkan pada interpretasi kita terhadap taraf kesiapan siswa tersebut,
Dalam penggunaan ini, tes yang dimaksud adalah tes sumatif. Penentuan
ini dilakukan setelah hasil tes tersebut dipadukan dengan hasil tes-tes
formatif atau sub sumatif sebelum.
b. Mengadakan diagnosa atau remedial. Dari hasil tes yang telah kita lakukan
kita dapat mengetahui kelemahan-kelemahan siswa, maka langkah
berikutnya adalah mencari sebab-sebab kelemahan tersebut, kemudian
melakukan remedial (penyembuhan). Dalam penggunaan ini, tes yang
dimaksud adalah tes diagnostik.
c. Perlu tidaknya suatu pelajaran diulang kembali atau tidak. Hal ini kita
dasarkan pada interpretasi terhadap prestasi kelompok. Dalam penggunaan
ini, tes yang dimaksud adalah tes formatif.
d. Membangkitkan motif siswa. Ketika hasil tes ditunjukkan, biasanya siswa
berminat sekali untuk mengetahuinya, guru dapat memanfaatkan minat
yang besar tersebut untuk memberikan dorongan kepada siswa untuk
10
belajar lebih giat. Dalam penggunaan ini, tes yang dimaksud adalah tes
formatif.
e. Memberikan laporan kepada orang tua. Dengan tujuan agar dia memiliki
gambaran oyektif tentang perkembangan anaknya, untuk kemudian
menyikapinya. Dalam penggunaan ini, tes yang dimaksud adalah tes
sumatif. Pemberian laporan ini dilakukan setelah hasil tes tersebut
dipadukan dengan hasil tes-tes formatif atau sub sumatif sebelumnya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evaluasi adalah suatu proses identifikasi untuk mengukur / menilai apakah
suatu kegiatan atau program yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan
atau tujuan yang ingin dicapai.
o Kegiatan evaluasi memiliki beberapa fungsi yang
bermanfaat bagi pihak yang melakukan evaluasi maupun
pihak yang dievaluasi. Adapun beberapa fungsi evaluasi
adalah sebagai berikut: Fungsi selektif, fungsi diagnosa,
fungsi penempatan, fungsi pengukuran keberhasilan.
Evaluasi terdiri atas dua macam, yaitu: Evaluasi formative dan Evaluasi
summative.
Four Level Evaluation Model terdiri dari : Reaction, Learning, Behavior dan
organization impact.
Langkah yang mendasar yang esensial diperlukan untuk evaluasi program
dan hubungannya satu dengan lainnya adalah sebagai berikut :
a. Langkah 1 : Deskripsi program, tujuan dan sasaran spesifik
b. Langkah 2 : Penetapan keriteria untuk evaluasi
c. Langkah 3 : Pemiihan Desain Evaluasi
d. Langkah 4 : Pengumpulan data untuk penilaian
e. Langkah 5 : Analisis data
f. Langkah 6 : Laporan hasil evaluasi
Utilisasi Hasil evaluasi adalah: Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan
kembali suatu program, sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan
perencanaan dan pelaksanaan program yang akan datang dan sebagai alat
untuk memperbaiki alokasi sumber dana dan sumber daya manajemen saat
ini serta di masa mendatang.
12
3.2 Saran
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca untuk menambah
referensi. Bila ada kesalahan dalam penyusunan atau isi makalah penyusun
selaku pembuat makalah minta maaf sebesar –besarnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-
evaluasi.html
https://www.freshmindsgroup.com/606-2/
http://mitanggel.blogspot.com/2009/09/penggunaan-hasil-
evaluasi.html
http://www.indonesian-publichealth.com/evaluasi-bidang-kesehatan/
http://jayaniph.blogspot.com/2013/12/evaluasi.html
14