Indikator Perubahan
Lingkungan
Diah Marliana
Pemantauan Kualitas Lingkungan
BIOMONITORING
Data monitoring
Respon komunitas
Manfaat
Mengetahui kualitas lingkungan
dengan menggunakan indikator
biologi
Kualitas Kualitas
Air Udara
Kualitas
Tanah
Bioindikator Kualitas Air
Bioindikator Kualitas Air
Biomonitoring air dilakukan dengan melihat keberadaan
kelompok organisme indikator :
Plankton Perifiton
Bentos Ikan
Plankton
Zooplankton Indikasi
Trichotriatetratis Polusi yang disebabkan oleh akumulasi
fosfor dan ion logam berat
larva Diptera
(Nyamuk, lalat)
Indikator makroinvertebrata untuk menilai kualitas air
Tingkat Cemaran Makrozoobentos Indikator
Tidak tercemar Trichoptera (Sericosmatidae, Lepidosmatidae, Glossosomatidae)
Tercemar ringan Plecoptera (Perlidae, Peleodidae); Ephemeroptera
(Leptophlebiidae, Pseudocloeon, Ecdyonuridae, Caebidae);
Trichoptera (Hydropschydae, Psychomyidae) ; Odonanta
(Gomphidae, Plarycnematidae, Agriidae, Aeshnidae); Coleoptera
(Elminthidae)
Tercemar Sedang Mollusca (Pulmonata, Bivalvia); Crustacea (Gammaridae);
Odonanta (Libellulidae, Cordulidae)
Tercemar Hirudinea (Glossiphonidae, Hirudidae); Hemiptera
Tercemar agak Oligochaeta (ubificidae); Diptera (Chironomus thummi-plumosus);
berat Syrphidae
Sangat tercemar Tidak terdapat makrozoobentos
Kelas air dan bioindikator dalam
mengevaluasi kualitas perairan air
tawar
Kelas air dan bioindikator dalam mengevaluasi kualitas perairan
air tawar
s dan freshwater crayfish.
• Jika menemukan bioindikator tersebut pada
suatu perairan tawar dalam jumlah yang
satu berlimpah, maka air pada perairan tawar
tersebut termasuk air kelas satu.
Kelas air dan bioindikator dalam
mengevaluasi kualitas perairan air tawar
• Dapat dimanfaatkan untuk minum
setelah melalui proses tertentu, mandi,
Air dan berenang.
• Bioindikator yang dapat digunakan
kela adalah keong hitam, caddis fly larva,
kalajengking air, larva capung, anggang-
s
anggang, dan kutu busuk air.
• Jika menemukan bioindikator tersebut
pada suatu perairan tawar dalam
dua jumlah yang berlimpah, maka air pada
perairan tawar tersebut termasuk air
kelas dua.
Kelas air dan bioindikator dalam
mengevaluasi kualitas perairan air tawar
s
kutu busuk air.
• Jika menemukan bioindikator tersebut
pada suatu perairan tawar dalam jumlah
tiga yang berlimpah, maka air pada perairan
tawar tersebut termasuk air kelas tiga.
Kelas air dan bioindikator dalam mengevaluasi kualitas
perairan air tawar
Lichen
Lumut
(Lumut
(Bryophita)
Kerak)
Tembakau
(Nicotiana Pohon
tobacum)
Lichen (Lumut Kerak)
Lichen adalah suatu bentuk kehidupan bersama yang sangat erat
(simbiosis) antara alga dan fungsi.
Simbiosis yang saling menguntungkan terjadi karena bagian fungi
memperoleh karbohidrat dari hasil fotosintesis alga sedangkan
alga memperoleh nutrient dan mineral lain dari fungi.
Bentuk lichen adalah seperti kerak (sehingga disebut lumut
kerak), tumbuh lebat pada pohon, batu dan tanah kosong.
Lichen (Lumut Kerak)
Lichen dapat digunakan sebagai
bioindikator adanya pencemaran udara
karena mudah menyerap zat-zat kimia
yang ada di udara
Sangat sensitif terhadap polusi udara
dan hujan asam dan karena lichen tidak
memiliki cara untuk mengeluarkan
polutan yang mereka serap dan
menumpuk di dalamnya sehingga lichen
dapat digunakan untuk memantau
akumulasi polutan jangka panjang.
Lichen (Lumut Kerak)
Kadar SO2 Lichen
(µgr/m3)
170 Tidak ada lichen yang hidup
150 Ditemukan Lecanora conizaeoides
70 Ditemukan Xanthoria parientina
60 Ditemukan Ramalina farinaceae
40 Ditemukan Anaptychia ciliaris
30 Ditemukan Ramalina fraxineae
0 Ditemukan Loboria amplissima
Lumut (Bryophita)
Merupakan tumbuhan darat yang paling sederhana
Tumbuh di tempat yang lembab di tanah, bebatuan
dan pohon
Berdasarkan respon terhadap polutan di udara :
Lumut yang sensitive, langsung menunjukan
perubahan ketika ada sedikit polutan dalam
jangka waktu pendek
Lumut yang dapat menyerap polutan (akumulasi)
dalam jangka waktu yang lama, jenis ini efektif
dalam monitoring tingkat pencemaran logam
berat di udara
Lumut (Bryophita)
Fungi
Cacing Tanah
Cacing tanah adalah jenis yang mampu mencerna bahan dan
kemudian membuang kembali ke tanah. Produk itu diperkaya
dengan nutrisi (N, P, K, dan Ca) dan mikroorganisme selama
perjalanannya melalui sistem pencernaan cacing.
Cacing tanah berkontribusi dalam menambah nutrisi ke
tanah dan meningkatkan porositas, dan perkembangan akar.
Mereka juga berkontribusi pada pembangunan struktur tanah
dan stabilisasi agregat.
cacing tanah sebagai bioindikator yang sangat baik untuk
toksisitas zat-zat kimia dalam tanah
Laba-laba
Spesies Indikasi
Alopecosa pulverulenta Jumlahnya menurun dengan
meningkatnya kadar polutan di tanah