Anda di halaman 1dari 62

10 macam penyakit, tindakan-tindakan

keperawatan dan medis (ranap)

Zainu purbaini antika


170110026
10 Nama Penyakit

1. Lupus
2. Osteo
3. sors
4. Celiac
5. Influenza
6. Pneumonia
7. Pes
8. Demam kuning
9. Ebola
10. panu
Lupus

Lupus adalah penyakit peradangan (inflamasi)


kronis yang disebabkan oleh sistem imun atau
kekebalan tubuh yang menyerang sel, jaringan, dan
organ tubuh sendiri.
GEJALA LUPUS
 menurut American College of Rheumatology:
 Nyeri sendi
 Sendi bengkak
 Mulut atau hidung mengalami luka yang tak kunjung sembuh
berhari-hari hingga berbulan-bulan.
 Di dalam urin terdapat darah atau bahkan protein (proteinuria)
 Terdapat ruam-ruam di berbagai permukaan kulit
 Rambut rontok
 Demam
 Kejang-kejang
 Dada sakit dan sulit bernapas akibat peradangan pada paru-paru
Meski penyakit lupus adalah penyakit yang tak
dapat disembuhkan, namun odapus tetap bisa hidup
dengan damai dan mengurangi risiko gangguan
yang mungkin muncul. Berikut adalah beberapa hal
yang dapat dilakukan odapus untuk mencegah
komplikasi muncul dan dapat hidup berdamai
bersama lupus:
 Melakukan olahraga dengan rutin.
 Berhenti merokok.
 Istirahat yang cukup dan hindari stres
 Pahami tubuh.
 indari paparan sinar matahari.
PEGOBATAN
Sampai saat ini, penyakit lupus adalah penyakit yang belum
ditemukan obatnya. Jadi orang yang mengalami penyakit
lupus tidak bisa disembuhkan secara total. Namun, pasien
tetap akan menerima pengobatan. Pengobatan yang
dilakukan adalah bertujuan untuk:
 Mencegah munculnya gejala akibat lupus
 Mengurangi berbagai gejala lupus
 Mengurangi kerusakan organ dan masalah lainnya
 Mengurangi pembengkakan dan nyeri
 Menenangkan sistem kekebalan tubuh
 Mengurangi atau mencegah kerusakan sendi
 Menghindari komplikasi
Biasanya pengobatan yang dilakukan adalah dengan
cara memberikan pasien obat untuk meringankan
gejala atau gangguan kesehatan lain. Obat yang
diberikan seperti:
 1. Obat anti-peradangan nonsteroid (NSAIDs)
 2. Obat antimalaria
 3. Kortikosteroid
 4. Imunosupresan
osteoporosis
 Osteoarthritis adalah salah satu jenis arthritis yang paling
umum terjadi. Kondisi ini menyebabkan sendi-sendi terasa
sakit dan kaku. Pembengkakan juga dapat terjadi pada sendi-
sendi tersebut. Sendi yang paling sering mengalami
kerusakan pada kondisi ini meliputi tangan, lutut, pinggul,
dan tulang punggung.
 
GEJALA OSTEOPOROSIS

Pada awal penyakit, tidak ada gejala, namun seiring


berjalannya waktu, muncul nyeri punggung bawah
dan nyeri leher, postur bungkuk, dan penurunan
tinggi badan secara bertahap. Pada kasus lain tanda
awal yaitu patah tulang (iga, pergelangan tangan,
atau panggul). Tulang belakang dapat patah
(menjadi lebih rata terkompresi) dan patah, yang
merupakan
Faktor-faktor risiko

Faktor risiko yang dapat Anda ubah yaitu:


 Jenis kelamin: wanita lebih banyak menderita osteoporosis lebih sering dari laki – laki
 Usia:
 Riwayat keluarga: osteoporosis cenderung terjadi dalam keluarga. Jika anggota
keluarga Anda menderita osteoporosis atau patah tulang, Anda juga berisiko hal itu

Faktor risiko lain yang dapat Anda ubah yaitu:


 Hormon seks. Kadar estrogen yang rendah akibat tidak menstruasi atau akan
menopause dapat menyebabkan osteoporosis pada wanita. Kadar testosteron yang
rendah dapat menyebabkan laki-laki osteoporosis
 Anoreksia nervosa. Gangguan makan ini dapat menyebabkan osteoporosis
 Penggunaan obat-obatan. Beberapa obat meningkatkan risiko osteoporosis
 Banyaknya aktivitas. Kurang olahraga atau tirah baring lama dapat menyebabkan
tulang menjadi lemah
 Merokok. Merokok tidak baik untuk tulang, jantung, dan paru-paru
 Konsumsi alkohol. Terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan tulang keropos dan
rusak
Obat & Pengobatan

 Mengubah gaya hidup dapat menurunkan risiko patah


tulang. Misalnya melakukan olahraga dan menguatkan
otot secara teratur, berhenti merokok, mengurangi
konsumsi alkohol dan diet cukup kalsium (minimal
1200 mg/hari) dan vitamin D (minimal 800 IU/hari).
Suplemen kalsium dapat meningkatkan masuka
kalsium, dan vitamin D membantu tubuh menyerap
kalsium. Terapi berfokus pada memperlambat atau
menghentikan tulang keropos untuk mencegah patah
tulang dengan menurunkan risiko jatuh.
SARS
 Sindrom Pernapasan Akut Berat (bahasa Inggris: Severe
Acute Respiratory Syndrome, SARS) adalah sebuah
jenispenyakit pneumonia. SARS pertama kali muncul pada
November 2002 di Provinsi Guangdong,
Tiongkok. SARSsekarang dipercayai disebabkan oleh
virus SARS. Sekitar 10% dari penderita SARS meninggal
dunia.
GEJALA SARS
 Pada awal terjangkitnya SARS, para penderita
biasanya mengalami ciri-ciri keluhan seperti flu
biasa, yakni: demam di atas 38 derajat Celcius
lalu diikuti dengan meriang, tubuh gemetar, nyeri
otot, sakit kepala, batuk tidak berdahak, dan
kelelahan.
 Beberapa keluhan yang lebih serius biasanya
berupa pneumonia yang parah dan berkurangnya
kadar oksigen pada darah.
Penyebab

 Penyebab SARS adalah virus Corona, yaitu virus yang biasanya


menyebabkan flu pada manusia. Kelelawar dan musang
merupakan hewan yang biasanya disebut-sebut sebagai “sumber
virus” SARS karena virus tersebut biasanya disebarkan melalui
sistem pernafasan mereka, sehingga apabila Anda menghirup
udara yang mengandung virus SARS, Anda akan terjangkit
penyakit tersebut.
 Anda juga dapat terjangkit virus SARS apabila melakukan suatu
bentuk kontak dengan penderita SARS, seperti menyentuh sesuatu
yang mengandung air ludah, urin, atau feses penderita. Selain itu,
berbagai kontak lain seperti berpelukan, berciuman, makan
bersama dengan penderita, menyentuh berbagai objek yang telah
disentuh oleh penderita; termasuk di dalamnya gagang pintu,
telepon, dan tombol lift juga dapat menjadi medium penyebaran
SARS.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk SARS?
 Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan
kerentanan Anda terjangkit SARS, yakni:
 Interaksi dengan hewan atau orang yang “membawa”
virus Corona baik secara langsung maupun tidak
 Melakukan lawatan perjalanan ke wilayah atau
negara di mana wabah SARS sedang menyebar
 Tidak mencuci tangan baik sebelum maupun setelah
makan, atau secara umum memiliki kebersihan
pribadi yang kurang baik
Obat & Pengobatan

 belum ditemukan suatu obat yang dapat menyembuhkan


SARS. Apabila Anda terkena SARS, petugas kesehatan akan
memberikan resep perawatan, khususnya yang membantu
sistem kekebalan diri Anda dalam menjinakkan virus tersebut,
seperti di antaranya: ventilasi yang memadai, oksigen,
fisioterapi, antibiotik, dan obat-obatan antivirus. Obat-obatan
antivirus yang diberikan tidak akan menghilangkan virus
SARS yang ada dalam tubuh Anda, melainkan mencegah
virus-virus lain menjangkit penyakit lain yang tidak
diinginkan. Apabila Anda mengalami gejala pneumonia,
dokter juga biasanya akan memberikan resep tambahan berupa
steroid anti-inflamasi.
CELIAC

Celiac adalah salah satu penyakit yang sangat


umum, terutama pada orang keturunan Eropa
Barat. Celiactidak dapat disembuhkan tetapi bisa
dikontrol dengan diet bebas gluten.
GEJALA CELICIAC
 gejala pada sebagian penderita dewasa tidak berkaitan dengan sistem
pencernaan. Gejala tersebut antara lain:
 Anemia, sebagai akibat dari kekurangan zat besi atau vitamin B12.
 Kesemutan dan mati rasa pada ujung jari tangan dan kaki (neuropati perifer).
 Pembengkakan pada tangan, telapak kaki, lengan, serta tungkai, akibat
penumpukan cairan di jaringan tubuh.
 Rusaknya kepadatan tulang.
 Rusaknya lapisan gigi.
 Ruam pada kulit yang terasa gatal dan lecet (dermatitis herpetiformis).
 Nyeri sendi.
 Gangguan keseimbangan tubuh.
 Gangguan fungsi limpa.
 Sulit hamil.
 Sedangkan pada anak-anak, gejala penyakit celiac
dapat berupa:
 Nyeri perut.
 Perut kembung.
 Konstipasi.
 Turunnya berat badan, hingga gangguan tumbuh-
kembang.
 Tinggi tubuh di bawah rata-rata.
 Pubertas terlambat.
 Gangguan saraf, seperti ADHD, ketidakmampuan
belajar, sakit kepala, dan koordinasi otot yang
buruk.
FAKTOR RESIKO CELICIAC
 Faktor keturunan. Jika memiliki anggota keluarga
yang menderita penyakit celiac, maka risiko
mengalami penyakit serupa juga lebih besar.
 Faktor lingkungan. Seseorang yang pernah
mengalami infeksi sistem pencernaan saat masih
anak-anak, misalnya infeksi rotavirus, akan memiliki
risiko lebih besar terkena penyakit celiac
 Kondisi kesehatan. Diabetes tipe 1, kolitis ulseratif,
gangguan saraf, sindrom Down, sindrom bisa
meningkatkan risiko terkena penyakit celiac.
Diagnosis Penyakit Celiac

Ada beberapa prosedur diagnosis yang akan


dilakukan dokter jika pasien dicurigai menderita
penyakit celiac, yaitu:
 Tes darah. 
 Endoskopi dan biopsi. 
 Biopsi kulit. 
 BMD. Pasien akan menjalani pemeriksaan
kepadatan tulang dengan BMD
Pengobatan Penyakit Celiac
 Untuk menangani penyakit celiac, biasanya dokter akan menyarankan penderita menghindari
seluruh makanan atau bahan apa pun yang mengandung gluten dengan menjalankan program
diet bebas gluten. Hal ini dilakukan untuk mencegah rusaknya dinding usus, serta gejala diare
dan nyeri perut. Dokter juga akan menyarankan diet dengan gizi yang seimbang di mana seluruh
nutrisi yang  dibutuhkan tubuh dapat terpenuhi. Selain pada makanan, gluten juga bisa terdapat
pada obat-obatan, vitamin, bahkan lipstik.

 Selain diet bebas gluten, beberapa terapi tambahan diperlukan untuk membantu mengatasi gejala
dan mencegah komplikasi. Terapi tersebut antara lain:
 Vaksinasi. Pada beberapa kasus, penyakit celiac bisa menyebabkan kerja limpa kurang efektif
sehingga penderita rentan terkena infeksi. Oleh karena itu, penderita membutuhkan vaksinasi
tambahan, seperti vaksin flu, vaksin Haemophillus influenza type B, vaksin meningitis, serta
vaksin pneumokokus, untuk melindungi pasien dari infeksi.
 Suplemen. Terapi ini dibutuhkan untuk menjamin penderita mendapatkan semua nutrisi yang
dibutuhkan. Suplemen yang dibutuhkan berupa kalsium, asam folat, zat besi, vitamin B12,
vitamin D, vitamin K, dan zinc.
 Kortikosteroid. Obat ini diperlukan saat kerusakan usus sangat parah, untuk meredakan gejala
selama proses penyembuhan usus.
 Dapsone. Obat ini digunakan agar gejala lebih cepat mereda. Dosis obat dapsone yang diberikan
biasanya sangat kecil, mengingat dapat menimbulkan efek samping sakit kepala dan depresi.
INFLUENZA

Influenza, yang lebih


dikenal dengan sebutan flu,
merupakan penyakit menular
yang disebabkan oleh virus
RNA dari familia
Orthomyxoviridae (virusinfluenza),
yang menyerang unggas dan mamalia.
TANDA DAN GEJALA
 Demam tinggi (di atas 38ºC)
 Panas dingin, nyeri otot.
 Merasa sangat lemah atau lelah.
 Sakit kepala.
 Mata terasa sakit.
 Batuk dan bersin.
 Sakit tenggorokan
 Hidung meler.
 Sakit perut (terlebih pada anak-anak dibandingkan orang dewasa).
 Batuk dan merasa sangat lemah dan lelah bisa bertahan hingga 6
minggu.
KAPAN KITA HARUS KE
DOKTER?
 Kebanyakan orang yang terkena flu dapat
mengobati dirinya sendiri di rumah dan biasanya
tidak perlu ke dokter.
 Jika Anda menunjukkan gejala flu dan berisiko
komplikasi, pergilah ke dokter segera.
Mengonsumsi obat antivirus dalam 48 jam pertama
setelah munculnya gejala utama dapat mengurangi
lamanya Anda mengidap penyakit dan membantu
mencegah masalah yang lebih serius.
PENYEBAB
 Influenza atau flu adalah kondisi yang disebabkan
oleh virus yang bisa dikaterogikan. Anda jenis flu
dari  jenis A, B atau C. Jenis A adalah yang paling
umum.
 Orang yang terkena virus penyebab influenza
akibat menghirup udara yang sudah tercemar virus
dari orang lain yang terinfeksi (misalnya melalui
batuk atau bersin), atau dari menyentuh sesuatu
yang sudah disentuh orang yang terinfeksi.
FAKTOR RESIKO
 Usia. Influenza musiman cenderung menyerang balita dan orang tua.
 Kondisi tempat tinggal. Orang yang tinggal di fasilitas bersama dengan
banyak penghuni, seperti panti jompo atau asrama tentara, lebih sering
terkena influenza.
 Sistem kekebalan tubuh lemah. Pengobatan kanker, obat anti penolakan,
kortikosteroid, dan HIV/AIDS bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh
Anda. Hal ini bisa membuat Anda lebih mudah tertular influenza dan bisa
juga meningkatkan risiko Anda terkena komplikasi.
 Penyakit kronis. Kondisi kronis, seperti asma, diabetes, atau jantung, bisa
meningkatkan risiko Anda terjangkit komplikasi akibat influenza.
 Hamil. Wanita hamil lebih mungkin untuk terjangkit komplikasi influenza,
terutama dalam trimester kedua dan ketiga.
 Kegemukan. Orang dengan Indeks Massa Tubuh sebesar 40 atau lebih
memiliki peningkatan risiko komplikasi dari flu.
OBAT PENOBATAN
 Mandi air hangat atau kompres dengan bantalan pemanas bisa membantu
meringankan nyeri otot.
 Menghirup uap hangat misalnya dengan vaporizer dapat membantu
mengencerkan sekret hidung (ingus) menipiskan sekres.
 Berkumur dengan air garam hangat atau obat kumur bisa meringankan sakit
tenggorokan.
 Perbanyak cairan dalam tubuh: minum 2 liter air putih setiap harinya untuk
mengganti cairan tubuh yang hilang dan konsumsi suplemen vitamin untuk daya
tahan tubuh
 Istirahat yang cukup: orang dewasa sehat membutuhkan waktu tidur ideal antara
7- 8 jam sehari untuk memberikan waktu bagi otot dan pikiran beristirahat
 Konsumsi obat penghilang rasa sakit: Konsultasi dengan dokter atau apoteker
Anda untuk mendapat obat penghilang rasa sakit, baik resep/nonresep. Obat-
obatan ini dapat mengurangi rasa sakit yang diasosiasikan dengan pilek
PNEUMONIA
 Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah
paru-paru basah adalah infeksi yang memicu
inflamasi pada kantong-kantong udara di salah
satu atau kedua paru-paru. Pada
pengidap pneumonia, sekumpulan kantong-
kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan
dalam paru-paru akan membengkak dan dipenuhi
cairan.
  
TANDA DAN GEJALA
 Nyeri saat bernapas
 Dahak kuning atau hijau (lebih dari biasanya dan
terkadang berdarah)
 Kesulitan bernapas
 Keringat
 Letih
 Kapan saya harus menemui dokter?
 Kondisi ini seringnya akan membahayakan
kesehatan selurh tubuh bila parah. Hubungi
dokter Anda secepatnya apabila muncul gejala-
gejala berikut:
 Kesulitan bernapas
 Nyeri dada
 Demam lebih dari 39°C
 Batuk yang sering,
FAKTOR RESIKO
Apa saja yang meningkatkan faktor-faktor risiko Anda terkena bakteri
pneumonia?
 Semua orang dapat terkena pneumonia. Namun, ada dua kelompok usia yang
memiliki risiko paling tinggi:
 Bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun, karena sistem imunnya masih
dalam tahap perkembangan
 Dewasa di atas 65 tahun
 Risiko lain termasuk:
 Merokok memengaruhi aktivitas paru-paru dan merusak sistem imun alami
tubuh.
 Beberapa penyakit kronis seperti asma, dan penyakit obstruktif paru paru
kronis, dan penyakit jantung.
 Sistem imun lemah karena HIV/AIDS, transplantasi organ, kemoterapi kanker,
atau penggunaan steroid dalam jangka waktu yang lama.
OBAT DAN PENGOBATAN
 Pengobatan pneumonia ini  umum adalah dengan
antibiotik. Pasien dengan penyakit ringan akan
diminta mengonsumsi antibiotik dan merasa lebih
baik setelah 2-3 hari. Banyak pasien dapat
melanjutkan setelah 7-10 hari.
 Apabila penyakit menjadi lebih parah, pasien harus
dirawat inap dan diberi antibiotik lewat infus.
 Mereka juga memerlukan oksigen untuk
membersihkan lendir. Sebagai
PES
Pes atau sampar (plague) adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Yersinia pestis.
Seseorang dapat terkena penyakit ini jika digigit
pinjal (sejenis serangga) yang terpapar bakteri Y.
pestis, setelah serangga tersebut menggigit hewan
yang terinfeksi.
TANDA DAN GEJALA
 Gejala meliputi demam, menggigil, batuk, sesak
napas, nyeri dada, nyeri otot, kelelahan, dan
kurang nafsu makan. Pilek, iritasi mata, sakit
tenggorokan, dan gangguan pada saluran
pernapasan luar (seperti ruam) juga bisa terjadi.
Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk pneumonia


viral?
 Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko terkena
pneumonia viral, antara lain:
 Anda menderita penyakit kronis
 Sistem kekebalan tubuh yang melemah atau menurun
 Merokok
 Dirawat di rumah sakit
 Apabila Anda tidak memiliki faktor risiko di atas, bukan
berarti Anda tidak bisa terkena pneumonia viral. Faktor-
faktor tersebut hanya sebagai referensi saja. Anda harus
berdiskusi dengan dokter Anda untuk lebih jelasnya.
OBAT DAN PENGOBATAN
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU

konsultasikan pada dokter Anda.


Apa saja pilihan pengobatan saya untuk pneumonia viral?
 Anda bisa mendapatkan obat antivirus, tergantung pada jenis virus dan
seberapa parah gejala yang timbul. Pneumonia viral pada orang sehat akan
hilang dalam 1 sampai 2 minggu, tapi batuk dan rasa lemas bisa berlangsung
selama berminggu-minggu. Pneumonia viral bisa menjadi ancaman serius dan
menyebabkan kematian pada orang yang memiliki penyakit medis lainnya.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk pneumonia viral?
 Agak sulit untuk menentukan apakah penyebabnya memang virus dan virus
jenis apa yang menyebabkan pneumonia. Banyak infeksi virus yang
menunjukkan gejala serupa dan hanya terdapat beberapa tes diagnostik. Dokter
biasanya mendiagnosis pneumonia dengan menggunakan pemeriksaan dada,
penggunaan sinar-X, dan tes darah serta sekresi pernapasan. Tes darah dan
dahak dilakukan untuk memastikan tidak adanya infeksi bakteri.
 Pengobatan di rumah
 Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi pneumonia viral?
 Berikut gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda
mengatasi penumonia viral.
 Katakan kepada dokter mengenai seluruh masalah kesehatan Anda
 Katakan kepada dokter mengenai obat-obatan yang Anda gunakan, baik dengan
atau tanpa resep dokter
 Hubungi dokter jika kesehatan Anda kembali memburuk atau tidak kunjung
membaik setelah 2-3 hari
 Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil
 Hubungi dokter segera atau pergi ke IGD jika sesak napas Anda bertambah buruk
 Keluarkan dahak sebanyak mungkin
 Gunakan humidifier di dalam kamar Anda sehingga Anda dapat menghirup udara
hangat yang membantu menghilangkan dahak
 Minumlah cukup air sehingga Anda terhindar dari dehidrasi
 Gunakan acetaminophen atau aspirin (kecuali pada anak-anak) untuk mengatasi
demam dan nyeri
 Hubungi dokter jika Anda berpikir bahwa Anda memiliki pneumonia bila
mengalami demam, terlalu banyak dahak, sering sesak napas, atau nyeri dada
DEMAM KUNING

Demam kuning (dijuluki "Yellow Jack") adalah


sebuah penyakit hemorrhagik virus akut. ...
Virusdemam kuning ini ditularkan melalui gigitan
nyamuk betina (nyamuk demam kuning, Aedes
aegypti, dan spesies lain) dan ditemukan di kawasan
tropis dan subtropis di Amerika Selatan dan Afrika,
namun tidak di Asia.
GEJALA DAN TANDA
 Demam
 Sakit kepala
 Nyeri otot, terutama pada punggung dan lutut
 Sensitif terhadap cahaya
 Mual, muntah atau keduanya
 Kehilangan napsu makan
 Pusing
 Mata, wajah, atau lidah merah.
Apa penyebab yellow fever (demam kuning)?
 Yellow fever biasanya ditularkan ke manusia
melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Manusia
tidak dapat menyebarkan demam kuning melalui
kontak biasa, walau dapat ditularkan melalui
darah dengan jarum yang terkontaminasi.
 Beberapa spesies nyamuk membawa virus
demam kuning, beberapa berkembang di daerah
urban, beberapa di daerah hutan. Nyamuk yang
berkembang di hutan juga menularkan demam
kuning ke monyet yang merupakan host dari
penyakit.
 Faktor-faktor risiko
 Apa yang meningkatkan risiko saya untuk yellow fever (demam
kuning)?
 Anda mungkin berisiko jika Anda bepergian ke area di mana nyamuk
membawa virus demam kuning. Daerah-daerah tersebut meliputi
daerah sub-Sahara Afrika dan Amerika Selatan.
 Walau tidak ada laporan terbaru mengenai manusia yang terinfeksi di
area tersebut, tidak berarti Anda bebas dari risiko. Mungkin saja
populasi lokal telah diberi vaksin dan terlindung dari penyakit, atau
kasus demam kuning belum terdeteksi dan dilaporkan secara resmi.
 Siapapun dapat terinfeksi virus demam kuning, namun orang dewasa
memiliki risiko yang lebih besar terkena penyakit dengan parah.
Obat & Pengobatan

Apa saja pilihan pengobatan saya untuk yellow fever (demam kuning)?
 Tidak ada pengobatan antivirus yang terbukti bisa mengobati yellow fever.
Perawatan biasanya mencakup penanganan suportif di rumah sakit, seperti:
 Menyediakan cairan dan oksigen
 Menjaga tekanan darah yang normal
 Mengganti kehilangan darah
 Menyediakan dialisis untuk gagal ginjal
 Mengatasi infeksi lainnya yang muncul
 Beberapa orang menerima transfusi plasma untuk menggantikan protein
darah yang memicu pembekuan darah.
 Jika Anda memiliki yellow fever, dokter akan merekomendasi Anda untuk
tetap berada di dalam rumah, jauh dari nyamuk, untuk menghindari
penyebaran penyakit. Apabila Anda pernah mengalami demam kuning,
Anda akan imun terhadap penyakit ini seumur hidup Anda.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk yellow
fever (demam kuning)?
Mendiagnosis demam kuning berdasarkan tanda-
tanda dan gejala sulit dilakukan karena pada awal
kondisi ini, infeksi dapat menyerupai gejala
malaria, tifus, demam berdarah, dan demam
perdarahan lainnya.
 Untuk mendiagnosis kondisi Anda, dokter akan:
 Menanyakan sejarah medis dan perjalanan Anda
 Mengambil sampel darah untuk diuji
EBOLA

Ebola adalah penyakit infeksi virus yang


disebabkan virusebola. Penyakit ini dikenal
dengan Ebola Virus Disease (EVD)
atau Ebola Hemorrhagic Fever (EHF). ...
Virusebola telah tercatat menimbulkan wabah pada
penyakit demam berdarah pada manusia dengan
angka kematian mencapai 89% sejak tahun 1976-
2012 di Afrika.
PENYEBARAN VIRUS
 Ebola adalah penyakit mematikan yang
disebabkan oleh virus dan menyebar melalui
kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh
penderita seperti urine, tinja, air liur, serta air
mani. Dalam hal ini, ‘kontak langsung’ berarti
darah atau cairan tubuh lain (seperti air liur atau
ingus) penderita yang langsung menyentuh
hidung, mata, mulut, atau luka terbuka.
 Kelompok orang yang berisiko tinggi tertular
virus ini umumnya adalah keluarga yang tinggal
serumah dengan penderita dan orang yang
merawat penderita seperti petugas medis. Apabila
ada anggota keluarga Anda yang diduga
menderita Ebola, Anda sebaiknya tidak
merawatnya sendiri di rumah dan segera
membawanya ke rumah sakit.
Gejala-gejala Ebola

Masa inkubasi (rentang waktu antara masuknya virus ke dalam tubuh hingga muncul
gejala pertama) dari penyakit Ebola adalah sekitar 2 hingga 21 hari. Harap diingat bahwa
penularan virus Ebola hanya mulai terjadi pada saat gejala sudah muncul.
Sejumlah gejala awal yang menandakan penyakit ini akan menyerang secara tiba-tiba.
Indikasi-indikasi tersebut meliputi:
 Demam.
 Sakit kepala.
 Merasa sangat lemas.
 Nyeri pada otot dan sendi.
 Sakit tenggorokan.
 Setelah gejala-gejala di atas, akan muncul gejala lanjutan yang berupa:
 Muntah.
 Sakit perut.
 Diare.
 Ruam.
 Gangguan fungsi hati dan ginjal.
 Pendarahan dalam tubuh yang terkadang juga keluar melalui mulut, hidung, mata, atau
telinga.
METODE PENGOBATAN
EBOLA
 Setelah positif didiagnosis menderita Ebola, pasien akan menjalani
perawatan intensif di rumah sakit. Penanganan medis yang cepat dan
tepat merupakan kunci dalam utama meningkatkan kemungkinan
keselamatan penderita.
 Belum ditemukan obat untuk memberantas virus Ebola. Tetapi
penelitian terus dilanjutkan untuk menemukan vaksin dan obat yang
efektif untuk menangani penyakit ini.
 Perawatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk mendukung
kekebalan tubuh pasien dalam melawan virus. Pasien umumnya akan
menerima cairan melalui infus untuk mencegah dehidrasi. Selama
tubuh memerangi penyakit Ebola, tekanan darah, kadar oksigen
dalam darah, serta fungsi organ-organ tubuh pasien harus
dipertahankan semaksimal mungkin.
 Hindari bepergian ke daerah dengan kasus Ebola yang tinggi.
 Jika Anda berada di daerah yang berisiko menularkan Ebola, hindari kontak
dengan hewan-hewan yang berpotensi menularkannya, termasuk daging atau
darahnya. Contohnya, kelelawar pemakan buah atau codot serta monyet.
 Mencuci dan mengupas buah serta sayuran sebelum dikonsumsi.
 Memasak daging hewan dan sayuran hingga benar-benar matang sebelum
dikonsumsi.
 Khusus untuk petugas medis, ada beberapa langkah pencegahan yang sebaiknya
diambil untuk meminimalisasi risiko tertular Ebola. Antara lain:
 Berhati-hati saat menangani darah, cairan tubuh, kateter, serta saat memasang
infus pasien.
 Gunakanlah perlindungan secara maksimal, misalnya dengan mengenakan
masker, sarung tangan, serta baju dan kacamata pelindung.
 Senantiasa mencuci tangan, terutama setelah terjadi kontak langsung dengan
kulit pasien. Termasuk darah, cairan tubuh, dan benda-benda di sekitar pasien.
 Hindari ritual pembersihan mayat tanpa mengenakan alat pelindung yang tepat.
 Buang peralatan medis sekali pakai, misalnya alat suntik, secara hati-hati.
 Mengisolasi pasien Ebola atau yang diduga menderita Ebola di ruangan khusus
dan
PANU

Panu adalah suatu penyakit infeksi jamur yang


ditandai dengan munculnya bercak-bercak kecil
pada kulit. Warna bercak tersebut bisa lebih terang
atau lebih gelap dari warna kulit asli. ... Nama lain
daripanu adalah tinea versicolor atau pityriasis
versicolor. Penyakit kulit ini tidak menular.
  
Untuk Anda yang tidak berharap terkena penyakit kulit ini, ada
baiknya Anda memperhatikan tips berikut ini. Hal ini juga dapat
diterapkan untuk Anda yang sudah sembuh dan berharap panu tidak
datang kembali.

 Hindari menggunakan produk kulit yang mengandung minyak.


 Kurangi ekspos terhadap sinar matahari. Jika sinar matahari tidak
dapat dihindari, pertimbangkan untuk menggunakan sampo anti
jamur setiap hari selama beberapa hari sebelum paparan sinar
matahari.
 Memakai tabir surya setiap hari.
 Gunakan formula yang tidak mengandung minyak dengan minimal
SPF 30.
 Jangan memakai pakaian yang ketat, seperi celana jeans, dan
sebagainya. Kenakan kain berpori-pori, seperti katun, untuk
mengurangi keringat dan lembab.
TINDAKAN-TINDAKAN KEPERAWATAN
MEDIS DAN RAWAT INAP

Tanggungjawab perawat pelaksana diruang rawat inap

Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana di ruang


rawat bertanggung jawab kepada Kepala Ruangan / Kepala
Instalasi terhadap hal – hal sebagai berikut :

 Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan


keperawatan sesuai standar.
 Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan
pelaksanaan asuhan keperawatan / kegiatan lain yang
dilakukan.
Wewenang perawat pelaksana di
ruang rawat inap
 Meminta asuhan dan petunjuk kepada atasan.
 Memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien /keluarga pasien sesuai kemampuan dan
batas kewenangannya.
Uraian tugas perawat pelaksana diruang ranap

 Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya.


 Menerima pasien baru sesuai sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
 Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan
siap pakai.
 Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnosa
keperawatan sesuai batas kewenangannya.
 Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya.
 Menyusun rencana keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan batas
kemampuannya antara lain Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai
program pengobatan, Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan
keluarganya mengenai penyakitnya.
 Melatih /membantu pasien untuk melakukan latihan
gerak.
 Melakukan tindakan darurat kepada pasien (antara
lain panas tinggi, kolaps, pendarahan, keracunan,
henti nafas dan henti jantung), sesuai dengan protap
yang berlaku selanjutnya segera melaporkan
tindakan yang telah dilakukan kepada dokter ruang
rawat/ dokter jaga.
 Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan
sesuai batas kemampuannya.
 Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya
melakukan tindakan yang tepat berdasarkan hasil
observasi tersebut, sesuai batas kemampuannya.
 Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan upaya meningkatkan mutu asuhan

keperawatan.

 Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergiliran sesuai jadwal dinas.

 Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang rawat.

 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan, antara lain melalui pertemuan ilmiah dan

penataran atas izin /persetujuan atasan.

 Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang tepat dan benar sesuai standar asuhan

keperawatan.

 Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun tertulis, pada saat penggantian dinas.

 Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan keadaan kebutuhan pasien

mengenai Program diet, Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaannya, Pentingnya pemeriksaan ulang

di rumah sakit, puskesmas dan institusi kesehatan ini, Cara hidup sehat, seperti pengaturan istirahat, makanan yang

bergizi, atau bahan, pengganti sesuai dengan keadaan social ekonomi.

 Melatih pasien menggunakan alat bantu yang dibutuhkan, seperti Kursi Roda, Tongkat penyangga.

 Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah, misalnya Merawat luka, Melatih anggota gerak

 Menyiapkan pasien yang akan pulang, meliputi Menyediakan formulir untuk penyelesaian administrasi, seperti Surat

Izin Pulang, Surat Keterangan Istirahat, Petunjuk Diet, Resep obat untuk dibawa pulang, Surat rujukan atau
Peralatan Di RS
NO JENIS PERALATAN JUMLAH MINIMAL
I. Set Rawat Inap
1, Ari Sound Timer 1 buah
2, Baki Instrumen Bertutup 1 buah

3, Bak Instrumen Bertutup 30 X 30 Cm 1 buah


4, Bisturi No 10 1 kotak
5, Brankar 1 buah

6, Gunting Lengkung, Ujung Tajam (Metzenbaum) (18 Cm) 3 buah

7, Gunting Lengkung, Ujung Tumpul (Metzenbaum) (18 Cm) 3 buah

8, Gunting Lurus, Ujung Tajam (Metzenbaum) (18 Cm) 3 buah

9, Gunting Lurus, Ujung Tumpul (Metzenbaum) (18 Cm) 3 buah

10, Gunting Mayo Lurus/Lengkung 3 buah

11, Gunting Pembuka Jahitan, Lurus 3 buah


12, Kaca Pembesar 3 buah
13, Kanula Hidung 3 buah

14, Kateter, Selang Penghisap Lendir Bayi 3 buah


15, Kauter 3 buah
16, Klem Agrave, 14 Mm (Isi 100) 3 buah

17, Klem Arteri, 12 Cm, Lengkung Dengan Gigi 1 X 2 (Halstead-Mosquito) 3 buah

18, Klem Arteri, 12 Cm, Lengkung Tanpa Gigi (Halstead-Mosquito) 3 buah

19, Klem Arteri, 12 Cm, Lurus Dengan Gigi 1 X 2 (Halstead-Mosquito) 3 buah

20, Klem Arteri, 12 Cm, Lurus Tanpa Gigi 1 X 2 (Halstead-Mosquito) 3 buah


21, Klem Arteri, Lurus (Kelly) 3 buah

22, Klem/Pemegang Jarum Jahit Dengan Kunci (Baraquer) 3 buah

23, Klem/Pemegang Jarum Jahit (Mathieu Standar) 3 buah

24, Klem/Pemegang Silet (Barraquer) 3 buah

25, Klem/Penjepit Kain (Kocher-Backhaus)/Duk Klem 3 buah

26, Klep Pengatur Oksigen Dengan Humidifer 3 buah

27, Korentang, Lengkung, Penjepit Alat Steril, 23 Cm (Cheattle) 3 buah


28, Korentang, Penjepit Sponge (Foerster) 3 buah
29, Inkubator Bayi 1 buah
30, Lampu Periksa 1 buah
31, Lampu Senter 1 buah
32, Manset Anak; Dengan Velecro 1 buah
33, Manset Dewasa 1 buah
34, Meja Instrumen, Mayo Berstandar 1 buah
35, Meja Instrumen/Alat 1 buah
36, Nebulizer 1 buah
37, Pinset Anatomis, 14,5 Cm 2 buah
38, Pinset Anatomis, 18 Cm 2 buah
39, Pinset Anatomis (Untuk Specimen) 2 buah
40, Pinset Bedah, 14,5 Cm 2 buah
41, Pinset Bedah, 18 Cm 2 buah
42, Resusitator Untuk Dewasa 1 buah
43, Resusitator For Infant 1 buah
44, Selang Oksigen 3 buah
45, Skalpel, Tangkai Pisau Operasi 2 buah
46, Spalk 1 buah
47, Sphygmomanometer 2 buah
48, Standar Infus sesuai jumlah tempat tidur
49, Standar Waskom, Tunggal 1 buah
50, Standar Waskom, Ganda 1 buah
51, Stetoskop Infant 1 buah
52, Stetoskop Anak 1 buah
53, Stetoskop Dewasa 1 buah
54, Suction Pump 1 buah

55, Sonde Dengan Mata, 14,5 Cm 1 buah

56, Sonde Pengukur Dalam Luka 1 buah

57, Tabung Oksigen 6 Meterkubik Dan Regulator 1 buah

58, Tabung Oksigen 1 Meterkubik Dan Regulator 1 buah

59, Tabung/Sungkup Untuk Resusitasi 2 buah


60, Termometer Infant 1 buah
61, Termometer Dewasa 1 buah
62, Tempat Tidur Rawat Inap 5 s.d 8 buah

63, Tempat Tidur Rawat Inap Untuk Anak 2 buah


64, Torniket Karet 1 buah

65, Tromol Kasa/Kain Steril (125 X 120 Mm) 1 buah

66, Tromol Kasa/Kain Steril (150 X 150 Mm) 1 buah


67, Waskom Bengkok 1 buah
68, Waskom Cekung 1 buah
69, Waskom Cuci 1 buah
70, Wing Needle 3 buah

Anda mungkin juga menyukai