1. Lupus
2. Osteo
3. sors
4. Celiac
5. Influenza
6. Pneumonia
7. Pes
8. Demam kuning
9. Ebola
10. panu
Lupus
Selain diet bebas gluten, beberapa terapi tambahan diperlukan untuk membantu mengatasi gejala
dan mencegah komplikasi. Terapi tersebut antara lain:
Vaksinasi. Pada beberapa kasus, penyakit celiac bisa menyebabkan kerja limpa kurang efektif
sehingga penderita rentan terkena infeksi. Oleh karena itu, penderita membutuhkan vaksinasi
tambahan, seperti vaksin flu, vaksin Haemophillus influenza type B, vaksin meningitis, serta
vaksin pneumokokus, untuk melindungi pasien dari infeksi.
Suplemen. Terapi ini dibutuhkan untuk menjamin penderita mendapatkan semua nutrisi yang
dibutuhkan. Suplemen yang dibutuhkan berupa kalsium, asam folat, zat besi, vitamin B12,
vitamin D, vitamin K, dan zinc.
Kortikosteroid. Obat ini diperlukan saat kerusakan usus sangat parah, untuk meredakan gejala
selama proses penyembuhan usus.
Dapsone. Obat ini digunakan agar gejala lebih cepat mereda. Dosis obat dapsone yang diberikan
biasanya sangat kecil, mengingat dapat menimbulkan efek samping sakit kepala dan depresi.
INFLUENZA
Apa saja pilihan pengobatan saya untuk yellow fever (demam kuning)?
Tidak ada pengobatan antivirus yang terbukti bisa mengobati yellow fever.
Perawatan biasanya mencakup penanganan suportif di rumah sakit, seperti:
Menyediakan cairan dan oksigen
Menjaga tekanan darah yang normal
Mengganti kehilangan darah
Menyediakan dialisis untuk gagal ginjal
Mengatasi infeksi lainnya yang muncul
Beberapa orang menerima transfusi plasma untuk menggantikan protein
darah yang memicu pembekuan darah.
Jika Anda memiliki yellow fever, dokter akan merekomendasi Anda untuk
tetap berada di dalam rumah, jauh dari nyamuk, untuk menghindari
penyebaran penyakit. Apabila Anda pernah mengalami demam kuning,
Anda akan imun terhadap penyakit ini seumur hidup Anda.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk yellow
fever (demam kuning)?
Mendiagnosis demam kuning berdasarkan tanda-
tanda dan gejala sulit dilakukan karena pada awal
kondisi ini, infeksi dapat menyerupai gejala
malaria, tifus, demam berdarah, dan demam
perdarahan lainnya.
Untuk mendiagnosis kondisi Anda, dokter akan:
Menanyakan sejarah medis dan perjalanan Anda
Mengambil sampel darah untuk diuji
EBOLA
Masa inkubasi (rentang waktu antara masuknya virus ke dalam tubuh hingga muncul
gejala pertama) dari penyakit Ebola adalah sekitar 2 hingga 21 hari. Harap diingat bahwa
penularan virus Ebola hanya mulai terjadi pada saat gejala sudah muncul.
Sejumlah gejala awal yang menandakan penyakit ini akan menyerang secara tiba-tiba.
Indikasi-indikasi tersebut meliputi:
Demam.
Sakit kepala.
Merasa sangat lemas.
Nyeri pada otot dan sendi.
Sakit tenggorokan.
Setelah gejala-gejala di atas, akan muncul gejala lanjutan yang berupa:
Muntah.
Sakit perut.
Diare.
Ruam.
Gangguan fungsi hati dan ginjal.
Pendarahan dalam tubuh yang terkadang juga keluar melalui mulut, hidung, mata, atau
telinga.
METODE PENGOBATAN
EBOLA
Setelah positif didiagnosis menderita Ebola, pasien akan menjalani
perawatan intensif di rumah sakit. Penanganan medis yang cepat dan
tepat merupakan kunci dalam utama meningkatkan kemungkinan
keselamatan penderita.
Belum ditemukan obat untuk memberantas virus Ebola. Tetapi
penelitian terus dilanjutkan untuk menemukan vaksin dan obat yang
efektif untuk menangani penyakit ini.
Perawatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk mendukung
kekebalan tubuh pasien dalam melawan virus. Pasien umumnya akan
menerima cairan melalui infus untuk mencegah dehidrasi. Selama
tubuh memerangi penyakit Ebola, tekanan darah, kadar oksigen
dalam darah, serta fungsi organ-organ tubuh pasien harus
dipertahankan semaksimal mungkin.
Hindari bepergian ke daerah dengan kasus Ebola yang tinggi.
Jika Anda berada di daerah yang berisiko menularkan Ebola, hindari kontak
dengan hewan-hewan yang berpotensi menularkannya, termasuk daging atau
darahnya. Contohnya, kelelawar pemakan buah atau codot serta monyet.
Mencuci dan mengupas buah serta sayuran sebelum dikonsumsi.
Memasak daging hewan dan sayuran hingga benar-benar matang sebelum
dikonsumsi.
Khusus untuk petugas medis, ada beberapa langkah pencegahan yang sebaiknya
diambil untuk meminimalisasi risiko tertular Ebola. Antara lain:
Berhati-hati saat menangani darah, cairan tubuh, kateter, serta saat memasang
infus pasien.
Gunakanlah perlindungan secara maksimal, misalnya dengan mengenakan
masker, sarung tangan, serta baju dan kacamata pelindung.
Senantiasa mencuci tangan, terutama setelah terjadi kontak langsung dengan
kulit pasien. Termasuk darah, cairan tubuh, dan benda-benda di sekitar pasien.
Hindari ritual pembersihan mayat tanpa mengenakan alat pelindung yang tepat.
Buang peralatan medis sekali pakai, misalnya alat suntik, secara hati-hati.
Mengisolasi pasien Ebola atau yang diduga menderita Ebola di ruangan khusus
dan
PANU
keperawatan.
Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergiliran sesuai jadwal dinas.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan, antara lain melalui pertemuan ilmiah dan
Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang tepat dan benar sesuai standar asuhan
keperawatan.
Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun tertulis, pada saat penggantian dinas.
Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan keadaan kebutuhan pasien
mengenai Program diet, Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaannya, Pentingnya pemeriksaan ulang
di rumah sakit, puskesmas dan institusi kesehatan ini, Cara hidup sehat, seperti pengaturan istirahat, makanan yang
Melatih pasien menggunakan alat bantu yang dibutuhkan, seperti Kursi Roda, Tongkat penyangga.
Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah, misalnya Merawat luka, Melatih anggota gerak
Menyiapkan pasien yang akan pulang, meliputi Menyediakan formulir untuk penyelesaian administrasi, seperti Surat
Izin Pulang, Surat Keterangan Istirahat, Petunjuk Diet, Resep obat untuk dibawa pulang, Surat rujukan atau
Peralatan Di RS
NO JENIS PERALATAN JUMLAH MINIMAL
I. Set Rawat Inap
1, Ari Sound Timer 1 buah
2, Baki Instrumen Bertutup 1 buah