Anda di halaman 1dari 16

PARAMETER, STANDAR

DAN KRITERIA KESEHATAN


LINGKUNGAN

Kartika Dian Pertiwi , S.K.M.,M.Kes


PARAMETER

STANDAR
BAKU MUTU

PERSYARATAN
KESEHATAN
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan
dan Persyaratan Kesehatan ditetapkan pada
media lingkungan

Udara
Air Tanah
Sarana
Pangan dan Vektor
bangunan
Pemukiman

Tempat dan Media


Tempat kerja
fasilitas umum Lingkungan

Tempat rekreasi
Parameter Kualitas Air

Paramater Paramater Paramater


Fisika Kimia Biologi
Cahaya
pH dan Asiditas Mikroorganisme
Suhu Mikroba Patogen
Potensi Redoks
Kecerahan &
Kekeruhan Oksigen Terlarut
Warna Karbondioksida
Konduktivitas Alkalinitas
Padatan total,
terlarut,
Kesadahan
tersuspensi Bahan Organik
Salinitas
WARNA
• True Color : warna yang disebabkan oleh
bahan-bahan kimia terlarut
• Apparent Color : warna yang disebabkan oleh
bahan terlarut dan atau bahan tersuspensi
• Warna diamati langsung secara visual, atau
diukur berdasarkan skala platinum kobalt
(satuan PtCo), dengan membandingkan warna
air sampel dengan warna air standar
Penyebab Warna di Perairan
• Bahan Organik (tanin, lignin, humus dari
dekomposisi tumbuhan)  kecoklatan
• Ion-ion logam: Fe 0,3 mg/liter  warna
kekuningan; Mn 0,05 mg/liter  warna abu-abu,
• Kalsium karbonat dari daerah berkapur  warna
kehijauan
• Plankton: Dinoflagelata  warna merah,
Cyanophyta (perairan tawar)
Warna Perairan Disebabkan oleh
Peledakan (Blooming) Fitoplankton (Algae)
• Blooming alga filum Dinoflagelata  perairan
laut berwarna merah (red tide)
Laut Azov Rusia, Pertengah Juli 2012 Sungai Bondi Australia, Nopember 2012

Sumber gambar : http://news.baca.co.id/2405273


Masalah Kesehatan Lingkungan
• 1. Urbanisasi penduduk
Di Indonesia, terjadi perpindahan penduduk dalam jumlah besar
dari desa ke kota. Lahan pertanian yang semakin berkurang
terutama di pulau Jawa dan terbatasnya lapangan pekerjaan
mengakibatkan penduduk desa berbondong-bondong datang ke
kota besar mencari pekerjaan sebagai pekerja kasar seperti
pembantu rumah tangga, kuli bangunan dan pelabuhan, pemulung
bahkan menjadi pengemis dan pengamen jalanan yang secara tidak
langsung membawa dampak sosial dan dampak kesehatan
lingkungan, seperti munculnya permukiman kumuh dimana-mana
2. Tempat pembuangan
sampah
• Di hampir setiap tempat di Indonesia, sistem
pembuangan sampah dilakukan secara dumping
tanpa ada pengelolaan lebih lanjut. Sistem
pembuangan semacam itu selain memerlukan
lahan yang cukup luas juga menyebabkan
pencemaran pada udara, tanah, dan air selain
lahannya juga dapat menjadi tempat
berkembangbiaknya agens dan vektor penyakit
menular.
3. Penyediaan sarana air
bersih
• Berdasarkan survei yang pernah
dilakukan, hanya sekitar 60% penduduk
Indonesia mendapatkan air bersih dari
PDAM, terutama untuk penduduk
perkotaan, selebihnya mempergunakan
sumur atau sumber air lain. Bila datang
musim kemarau, krisis air dapat terjadi
dan penyakit gastroenteritis mulai muncul
di mana-mana.
4. Pencemaran udara
• Tingkat pencemaran udara di Indonesia sudah
melebihi nilai ambang batas normal terutama di
kota-kota besar akibat gas buangan kendaraan
bermotor. Selain itu, hampir setiap tahun asap
tebal meliputi wilayah nusantara bahkan sampai
ke negara tetangga akibat pembakaran hutan
untuk lahan pertanian dan perkebunan.
5. Pembuangan limbah
industri dan rumah tangga
• Hampir semua limbah cair baik yang berasal
dari rumah tangga dan industri dibuang
langsung dan bercampur menjadi satu ke badan
sungai atau laut, ditambah lagi dengan
kebiasaan penduduk melakukan kegiatan MCK
di bantaran sungai. Akibatnya, kualitas air
sungai menurun dan apabila di-gunakan untuk
air baku memerlukan biaya yang tinggi.
6. Bencana alam/pengungsian
• Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus,
atau banjir yang sering terjadi di Indonesia
mengakibatkan penduduk mengungsi yang
tentunya menambah banyak permasalahan
kesehatan lingkungan.
7. Perencanaan tata kota dan
kebijakan pemerintah
• Perencanaan tata kota dan kebijakan
pemerintah seringkali menimbulkan masalah
baru bagi kesehatan lingkungan. Contoh,
pemberian izin tempat permukinan, gedung atau
tempat industri baru tanpa didahului dengan
studi kelayakan yang berwawasan lingkungan
dapat menyebabkan terjadinya banjir,
pencemaran udara, air, dan tanah serta masalah
sosial lain.

Anda mungkin juga menyukai