Anda di halaman 1dari 3

Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan

1 (1), 2019, x-xx

DOI : xx.xxxxx/ProHealth. xx.x. ...x-...xx

Poskestren Mewujudkan Santri Sehat dan Pondok Pesantren Bermartabat


Dewi Wulandari 1, Ayu Virahani 2, UNW…
1
Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Jl.MT Haryono nomor 29 Ungaran
2
Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Jl.MT Haryono nomor 29 Ungaran

Info Artikel : Diterima ..bulan...201x ; Disetujui ...bulan .... 201x ; Publikasi ...bulan ..201x  tidak perlu diisi

ABSTRAK
Pondok pesantren sebagai tempat menuntut agama Islam diharapkan turut berpartisipasi dalam pembangunan
kesehatan, masih banyak ponpes belum memperhatikan pentingnya kesehatan, dan beberapa belum mempunyai
poskestren.Oleh karena itu perlu diketahui berapa jumlah poskestren dan bagaimana upaya yang telah dilakukan
oleh Dinas kesehatan Kabupaten Semarang dan jajarannya. Pengumpulan data dengan data sekunder berupa
laporan data promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang dikumpulkan tahun 2017 sampai dengan
2019 oleh Dinas kesehatan Kabupaten Semarang dari seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Semarang.
Dalam tiga tahun terakhir jumlah pondok pesantren mengalami penurunan karena pondok pesantern banyak
yang tidak memiliki santri bermukim sehingga beralih menjadi TPA/TPQ. Sedangkan jumlah poskestren
mengalami peningkatan dengan adanya kegiatan peningkata kapasitas poskestren oleh Dinas Kesehatan serta
sosialisasi, pembentukan poskestren,di pondok pesantren, pembinaan poskestren oleh puskesmas dalam upaya
promotif dan preventif.Dibandingkan dengan pelaksanaan poskestren di daerah lain di kabupaten Semarang
sudah baik, sesuai Permenkes nomor 1 tahun 2013. Jumlah posketren mengalami peningkatan dalam 3 tahun
terakhir dengan upaya yang dilakukan yaitu peningakatan kapasitas poskestren, pemberian poskestren kit, serta
pembiaan rutin,penyuluhan dan penjaringan oleh puskesmas.

Kata kunci: pondok pesantren, poskestren, santri, promotif,preventif

ABSTRACT
Islamic boarding schools as places to demand Islam are expected to participate in health development, there
are still many Islamic boarding schools that have not paid attention to the importance of health, and some do
not have poskestren. Therefore, it is necessary to know how many poskestren are and how the efforts have been
made by the Semarang District Health Office and its staff. Collecting data with secondary data in the form of
health promotion and community empowerment data reports collected from 2017 to 2019 by the Semarang
District Health Office from all puskesmas in Semarang Regency. In the last three years the number of Islamic
boarding schools has decreased because many Islamic boarding schools do not have santri living in settlements
so they have turned into TPA / TPQ. While the number of poskestren has increased with the activity of
increasing poskestren capacity by the Health Office and socialization, the formation of poskestren, in boarding
schools, fostering poskestren by puskesmas in promotive and preventive efforts. 1 of 2013. The number of
posketren has increased in the last 3 years with efforts taken to increase poskestren capacity, provision of
poskestren kits, as well as routine financing, counseling and networking by puskesmas.

Keywords: Islamic boarding school, poskestren, santri, promotive, preventive

PENDAHULUAN mendukung program kesehatan, sebagaimana salah


Pondok pesantren sebagai tempat menuntut ilmu satu semboyan dalam Islam bahwa kebersihan
agama Islam diharapkan turut berkontribusi dalam meruapakan sebagian dari iman. Warga pondok

© 2019, Pro Health, ISSN: xxx-xxxx – e-ISSN: xxxx-xxxx. All rights reserved.
.
pesantren sendiri terdiri dari santri,pengasuh berkala;penjaringan kesehatan santri; imunisasi;
pondok pesantren, penanggungjawab pondok kesehatan lingkungan dan kebersihan diri;
pesantren serta ustadz maupun ustadzah. masalah pemberantasan nyamuk dan sarangnya; penyediaan
kesehatan di pondok pesantren meliputi penyakit dan pemanfaatan air bersih; dan deteksi dini
kulit, menu makanan yang dikonsumsi sehari- hari gangguan jiwa dan NAPZA. Upaya kuratif dapat
kurang mengandung gizi seimbang. kondisi lain dilakukan oleh Poskestren dalam bentuk merujuk
yang bisa memicu terjadinya penyakit yaitu ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau
kesehatan lingkungan yang kurang memadai kunjungan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
misalnya pencahayaan kurang, tempat tidur dari puskesmas. Selain itu upaya kuratif yang dapat
dilantai, pakaian bergelantungan yang bisa menjadi dilakukan oleh Poskestren antara lain melakukan
tempat berkembang biaknya nyamuk. Kondisi pertolongan pertama pada penyakit ringan dan
tersebut tentu tidak sejalan dengan ajaran agama menyediakan kotak P3K (Pertolongan Pertama
Islam dan prinsip – prinsip kesehatan. Oleh karena Pada Kecelakaan). Sedangan upaya rehabilitatif
itu perlu upaya untuk menjadikan pondok pesantren dilakukan oleh Poskestren untuk menindaklanjuti
sebagai pemukiman yang sehat. Program yang penanganan pasien pasca perawatan di puskesmas/
tepat untuk menerapkannya yaitu Pos kesehatan rumah sakit. Hasil yang diharapkan agar para santri
pesantren (Poskestren). dan alumni santri menjadi agen pembaharu,
Pos Kesehatan Pesantren merupakan salah penyuluh, penggerak, pendidik kesehatan, pelaku
satu wujud UKBM di lingkungan pondok aktif serta memberi nilai tambah pada da’wah yang
pesantren, dengan prinsip dari, oleh dan warga disampaikannya. Pondok pesantren
pondok pesantren, yang mengutamakan pelayanan diharapkan jadi contoh yg mengembangkan
promotif (peningkatan) dan preventif (pencegahan) lingkungan pemukiman dan institusi pendidikan
tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan yg bersih dan sehat, rapi, hijau, sejuk agar merubah
rehabilitatif (pemulihan kesehatan), dengan binaan citra negatif tentang Pondok pesantren .
Puskesmas setempat. Tujuan dibentuknya
poskestren yaitu mewujudkan kemandirian warga Tujuan
pondok pesantren dan masyarakat sekitar dalam
berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dengan adanya penelitian ini diharpkan dapat
Sasaran kegiatan ini yaitu masyarakat pondok mengetahui :
pesantren, yang terdiri atas warga pondok pesantren
meliputi santri, kiai, pimpinan, pengelola, dan 1. Jumlah posketren yang ada di Kabupaten
pengajar di pondok pesantren termasuk wali santri; Semarang selama 3 tahun terakhir
masyarakat di lingkungan pondok pesantren; serta 2. Kegiatan yang dilaksanakan oleh
tokoh masyarakat meliputi tokoh agama Islam, puskesmas dan Dinkes dalam program
Pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat poskestren
(LSM) dan pimpinan organisasi kemasyarakatan MATERI DAN METODE
lainnya di lingkungan pondok pesantren. Pengumpulan data dengan data sekunder
Penyelenggaraan kegiatan meliputi upaya berupa laporan data promosi kesehatan dan
promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif. Upaya pemberdayaan masyarakat yang dikumpulkan
promotif meliputi konseling kesehatan, penyuluhan tahun 2017 sampai dengan 2019 oleh Dinas
kesehatan, antara lain: PHBS, penyehatan kesehatan Kabupaten Semarang dari seluruh
lingkungan, gizi, kesehatan reproduksi, kesehatan puskesmas yang ada di Kabupaten Semarang.
jiwa dan NAPZA, penyakit menular dan tidak analisa data Data dianalisa secara deskriptif.
menular, serta TOGA; olahraga teratur; dan lomba
lingkungan bersih dan sehat, mading, poster . HASIL DAN PEMBAHASAN
Upaya preventif meliputi pemeriksaan kesehatan
Pada tahun 2017 jumlah pondok pesantren dilaksanakan Dinas kesehatan yaitu kegiatan
berdasarkan data dari Kemenag Kabupaten peningkatan kapasitas poskestren serta pemberian
Semarang sebanyak 167 pondok pesantren. Serta bantuan poskestren kit. Tahun 2018 kegiatan
Jumlah poskestren sebanyak 18 poskestren. Pada peningkatan kapasitas poskestren ditujukan bagi
tahun 2017 Sebagian besar pondok pesantren belum pondok pesantren di wilayah eks kawedanan
memiliki poskestren. Tahun 2018 jumlah pondok Tengaran dan eks kawedanan Ambarawa
pesantren menjadi 88 ponpes dan poskestren dikarenakan banyaknya pondok pesantren di
meningkat menjadi 49 buah. Jumlah pondok wilayah tersebut. Bantuan poskestren kit diberikan
pesantren mengalami penurunan dikarenakan kepada beberapa pondok pesantren di daerah
setelah dikonfirmasi oleh puskesmas,pondok Tengaran, Tuntang,ungaran Timur dan Bergas.
pesantren ada yang sudah tidak mepunyai santri Setelah kegiatan peningkatan kapasitas poskestren
sehingga ditutup atau beralih hanya menjadi tempat diharapkan pondok pesantren aktifmelaksanakan
mengaji di sore hari saja seperti TPA atau TPQ tapi program kesehatan secara mandiri didampingi oleh
tidak ada santri yang bermukim. Program yang puskesmas setempat. Pada akhir 2019 jumlah

© 2019, Pro Health, ISSN: xxx-xxxx – e-ISSN: xxxx-xxxx. All rights reserved.
.
pondok pesantren turun lagi menjdi 80 ponpes sedangkan pondok pesantren dengan santri kurang
dengan jumlah poskestren engalami peningkatan dari 50 orang disarankan memanfaatkanfasilitas
cukup signifikan menjadi 70 poskestren. Berarti pelayanan kesehatan terdekat. POndok pesantren di
hanya 10 pondok pesantren yang belum mempunyai kabupaten Semarang dilakukan pembinaan secara
poskestren. Upaya yang dilaksanakan puskesmas menyeluruh dalam pembentukan poskestren dengan
diantaranya pembinaan berkala,penyuluhan dan mengabaikan seberapapun jumlah santrinya.
penjaringan kesehatan.
SIMPUILAN
Dibandingkan dengan pondok pesantren lain, seperti Pondok pesantren dapat berperan aktif dalam
Pondok Pesantren Assalafi Al Fitrah Kedinding pembangunan kesehatan melalui poskestren.
kegiatan yang dilaksanakan baru sebatas Jumlah poskestren di Kabupaten Semarang terus
pembentukan struktur organisasi poskestren dan mengalami penigkatan dalam 3 tahun terakhir.
kegiatan promotif yaitu penyuluhan, peran Upaya yang dilakukan Dinas kesehatan dengan
puskesmas belum optimal untuk melakukan kegiatan peningkatan kapasitas poskestren dan
pengawasan. pemberian bantuan poskestren kit. Sedangkan di
Puskesmas kegiatan yang dilaksanakan meliputi
Di Kabupaten Sumenep, pada tahun 2015 pembinaan rutin,penyuluhan dan penjaringan
pembentukan poskestren hanya dilaksanakan pada kesehatan.
pondok pesantren dengan santri lebih dari 50 orang,
%20kesehatan%20Pesantren%20%28Poskestren
DAFTAR PUSTAKA %29%20%28Studi%20di%20Pondok%20Pesantren
Permenkes nomor 1 tahun 2013 tentang Pedoman %20Assalafi%20Al%20Fitrah%20Kedinding%2C
Pembinaan Poskestren %20Kota%20Surabaya%29.pdf tahun 2018.
http://repository.unusa.ac.id/3234/1/Analisis Dinkes Sumenep. Mei 2015.
%20Pelaksanaan%20Manajemen%20Pos https://dinkessumenep.org/?p=1122

© 2019, Pro Health, ISSN: xxx-xxxx – e-ISSN: xxxx-xxxx. All rights reserved.
.

Anda mungkin juga menyukai