Anda di halaman 1dari 44

LIMNOLOGI – Pertemuan 13

Aspek biologi perairan


tawar, faktor indikator
biologi dan fungsi dalam
perairan tawar
OLEH:
TIM MK. LIMNOLOGI
FPIK – UB
2016
A.KEHIDUPAN AIR TAWAR
1) Densitas/kerapatan dari media
2) Kandungan garam dalam media
3) Kemampuan air melarutkan bahan organik dan
anorganik
4) Perkembangan profil vertikal dari air
B. SUBDIVISI DAN KOMUNITAS DALAM
DANAU
 Danau sebagai habitat organisme hidup
 Daerah benthic secara vertikal dibagi kedalam bank
atau zona littoral dan air dalam atau zona profundal
 Zona pelagic dibagi kedalam zona iluminasi atas (zona
euphotic) dan daerah pelagic bawah (zona aphotic)
atau sering disebut sebagai epipelagial dan
bathipelagial
 Secara umum terminologi lapisan air diatas bidang
kompensasi adalah zona trophogenic (dengan
produktivitas photo autropic yang besar) dan zona
tropholytic
ZONA PELAGIC
 Karakteristik komunitas
 Penghuni isocoenosis
 Dalam danau dan sungai gerak plankton tidak
signifikan
 Perbedaan densitas
 Adanya distribusi yang tidak seragam
 Bentuk zooplankton menunjukkan pola migrasi
vertikal harian dikontrol oleh variasi intensitas
cahaya,
KOMPONEN BIOLOGI
DALAM MANAJEMEN SIKLUS AIR

Kontribusi terhadap Metode Biologi berarti bahwa


pemanfaatan sistem biologi sebagai monitor atau
indikator lingkungan sehat salah satunya berarti
bahwa menghindarkan konsep abstrak terhadap
lingkungan tidak tergantung dari tujuan penting
yang telah ditentukan.
SECARA UMUM EKOSISTEM AIR TAWAR SERING
DIKELOMPOKKAN JUGA MENJADI 3 BAGIAN

• Komunitas pelagis

• Kommunitas bentos

• Komunitas fringing
PERSEDIAN MAKANAN
DI PERAIRAN

Sumber energi dasar dalam ekosistem

 Energi matahari : untuk fotosintesis (R.Kimia)

Hasil : Karbohidrat, lemak & protein – u/


pertumbuhan
BERDASAR CARA MENDAPATKAN
MAKAN :

1. Autotrof (dapat membuat makanan sendiri)

2. Heterotrof (tidak dapat membuat makanan


sendiri)
Kebutuhan makanan–Rantai
makanan
Rantai makanan harus ada
fitoplankton/tumbuhan hijau (produsen)
1. Produsen
2. Konsumen I
3. Konsumen II
4. Konsumen III
5. Pengurai/detritus
TINGKATAN PIRAMIDA MAKANAN
RANTAI
MAKANAN
PRODUSEN

 Jaringanmakanan diistilahkan sebagai bahan gizi


dan energi (karbon, nitrogen atau fosfor).
 Dalam jaringan makanan terjadi proses
fotosintesis –untuk menopang hidup
 Fotosintesis dilakukan oleh tumbuhan
hijau/fitoplankton yang menghasilkan energi
(produsen) bagi konsumen TK I.
FOTOSINTESIS
KONSUMEN I

 Dapat berupa zooplankton & larva2 organisme


 Mendapatkan sumber energi langsung dari produsen
sehingga disebut konsumen I.
 Semakin banyak zooplankton = banyak fitoplankton
KONSUMEN II

 Biasanya ikan-ikan kecil pemangsa konsumen I


 Sangat tergantung pada konsumen I, karena termasuk
karnivora.
KONSUMEN III

 Padatingkatan ini, konsumen III dapat berupa


ikan2 besar maupun manusia.
 Tergolong menjadi omnivora.
PENGURAI /
DEKOMPOSER
 Menghancurkan sisa binatang & tumbuhan, tetapi
mereka juga mendaur ulang nutrien untuk
fotosintesis
 Detritus adalah fraksi organik dari material mati,
dan dapat dalam wujud fragmen binatang dan
tumbuhan kecil atau sebagai material organik yang
terurai.
DISTRIBUSI SPESIES
ORGANISME DALAM
PERAIRAN
Variasi distribusi organisme
perairan bergantung pada
sejumlah aspek kualitas
lingkungan, yaitu...
1. Batas toleransi terhadap faktor
lingkungan
2. Habitat dan Niche
3. Zonasi
4. Mekanisme Dispersal
Faktor Utama batas
toleransi :

Stabilitas kedalaman air


Cahaya
Suhu
Kondisi substrat
Konsentrasi oksigen terlarut
Kualitas air
Habitat dan Niche,
tergantung pada :

Luas bagian area


Contohnya : adanya batuan, pasir dan
lumpur
Zonasi
Dalam hal ini lebih ditekankan pada
intensitas cahaya yang masuk
Mekanisme dipersal
Dapat terjadi karena :
Drift oleh sejumlah organisme
Upstream colonization dalam komunitas
perairan
 
Keseimbangan
Aspek ekologi
Keseimbangan ekologi merupakan aspek
ekologi mengenai mekanisme dari
beberapa siklus yang terjadi dalam
lingkungan perairan.
KONTROL SEJUMLAH ASPEK
EKOLOGI
 Prinsipdasarnya adalah predator memangsa
mangsanya.
 Semakin banyak predator maka jumlah yang di
mangsa berkurang.
 Akan tetapi berkurangnya yang dimangsa akan
menyebabkan predator berkurang jumlahnya.
KOMPETISI

 Semuaorganisme pasti akan mengadakan


kompetisi agar mendapatkan kebutuhan
yang menunjang hidupnya, semisal
makanan.
Beberapa spesies memiliki karakteristik untuk
berkompetisi karena:

1. Spesies yang muncul relatif sangat


kecil tapi mengeksploitasi area.
2. Beberapa spesies yang sama
memanfaatkan waktu yang
berbeda dari siklus hidup yang ada.
3. Beberapa spesies memilki pola
makan yang berbeda.
PENYEBAB
KETIDAKSEIMBANGAN EKOLOGI
 Keseimbangan ekologi mungkin saja akan
berubah karena pengaruh-pengaruh yang ada.
 Hilangnyapredator atau kompetitor akan
menyebabkan ketidakseimbangan ekologi
INDIKATOR
PERAIRAN
Indikator biologi suatu perairan berupa organisme.
Organisme dapat menyediakan suatu indikasi bahwa
kualitas lingkungan dapat ditentukan.

Organisme dapat digunakan untuk :


 mengukur keberadaan polutan lingkungan
 membedakan tingkat pertumbuhan
 kapasitas reproduksi atau modifikasi tingkah laku.
A. Seleksi Indikator Biologi
readily identified
sampled–easily

cosmopolitant distribution

B. Populasi dan Individu Sebagai Indikator


• Populasi organisme atau individu dari suatu spesies mempunyai
potensial yang tinggi untuk monitoring lingkungan dalam
lingkungan air tawar.
• Beberapa faktor yang berhubungan dengan populasi individu atau
organisme dapat digunakan untuk mengukur kualitas lingkungan.
• Untuk individu dapat digunakan mengukur tingkat pertumbuhan,
umur atau ukuran,
• Populasi dapat digunakan untuk mengukur densitas, struktur umur,
kondisi lingkungan yang berkaitan dengan pertumbuhan dan
perkembangan alur reproduksi
C. Karakteristik Indikator Ideal
Prinsip – prinsip ideal dari suatu indikator adalah:
1. Semua individu pada indikator spesies harus menunjukkan korelasi
sederhana yang sama diantara isi residue dan perkiraan konsentrasi
polutan dalam lingkungan air, atau substrat deposit, atau makanan,
pada semua lokasi dan dibawah semua kondisi yang sama.
2. Spesies seharusnya (mampu) mengakumulasi polutan tanpa
membunuh atau menghilangkan kemampuan reproduksinya.
3. Organisme indikator hidup menetap sehingga dapat
menggambarkan kondisi lingkungan di area pengambilan sampel.
4. Spesies yang melimpah dalam area studi dan mempunyai area
distribusi bertujuan memfasilitasi perbandingan spesies diantara
area yang ada.
C. Karakteristik Indikator Ideal (lanjutan)
Prinsip – prinsip ideal dari suatu indikator adalah:
5. Masa hidup spesies ditentukan ketika spesies yang diambil semuanya
ada pada kelas umur yang sama, jika dibutuhkan.
6. Spesies mempunyai ukuran yang cukup apabila hendak dilakukan
pengambilan sampel dan analisa jaringan
7. Spesies harus dengan mudah dikoleksi bila akan dilakukan analisa
dilaboratorium, dilakukan evakuasi, pengambilan polutan, tingkat
hilangnya polutan dalam air.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Reliabilitas
Indikator
1. Tingkat akumulasi dan eksresi
Berhubungan dengan fluktuasi konsentrasi lingkungan terhadap
polutans
2. Kondisi fisiologis dari spesies indikator
Tingkat akumulasi dan konsentrasi ekuilibrium partikel dari
beberapa substansi tergantung banyak pada kondisi akumulator.
3. Umur atau ukuran dari indikator
Umur atau ukuran dari indikator sering dikaitkan dengan
variasi dari tingkat residu.
4. Variabel Lingkungan
Variabel lingkungan meliputi temperatur, kekeruhan, kesadahan
air, dan salinitas.
Secara terperinci substansi pendukung faktor-faktor dan parameter biologis
diperairan dapat dijelaskan sebagai berikut ini.

a. Bentos
Merupakan organisme, baik nabati (fitobenthos) maupun hewani
(zoobenthos), yang tinggal di dalam dan atau di atas sedimen didasar suatu
perairan.
Keberadaan banyak dipengaruhi oleh:
 kondisi fisik: tipe substrat, kekeruhan, arus, kedalaman, dan suhu
 kondisi kimia : pH, oksigen terlarut, dan bahan-bahan toksik
 faktor biologi : kompetitor dan predator
Peranan Benthos di perairan :
 Mendaur ulang bahan organik
 Membantu proses mineralisasi
 Penting kedudukannya dalam rantai makanan
(dipakai untuk menduga kualitas kesuburan
perairan)
 Indikator pencemaran.
b. Perifiton
yaitu kumpulan mikroorganisme yang menempel atau
menetap pada suatu substrat, termasuk didalamnya kelompok
organisme (hewan atau nabati) yang bergerak lambat (meratap
atau merangkak) pada substrat tersebut. Kelompok ini tidak
seperti benthos, karena tidak dapat menembus substrat.
Berdasarkan tipe substrat tempat menempelnya, perititon dapat
digolongkan atas:
 Epiphytic
 Epizooic
 Epipelic
 Epilithic
 Episamic
C. Virus
 Peran virus dalam lingkungan akuatik sebagian besar berhubungan
dengan masalah kesehatan manusia.
 Bentuk virus: batang pendek, batang panjang, bulat, dan polihedral
 Virus merupakan parasit obligate intraselluler, ukuran sangat kecil
bergaris tengah kira-kira 10-20 m dan panjang 20-400 m.
 Virus termasuk phage, yang menyerang hanya bakteri dan blue green
algae
 Peran dalam limnologi sedikit sekali diketahui dari pada yang
cyanophages yang dihubungkan dengan menurunnya pertumbuhan
blue green algae seperti peryphyton atau phytoplankton.
 Peran serangan virus mempengaruhi beberapa organisme aquatik dan
dinamika populasi
d. Bakteria
 Bakteria umumnya uniseluler/sel tunggal tidak mempunyai khlorofil,
berkembang biak dengan dengan pembelahan sel secara transfersal
atau biner. Hidup bebas secara kosmopolitan dimana-mana, khususnya
di udara, di tanah, di dalam air, pada bahan-bahan makanan, pada tubuh
manusia, hewan ataupun tanaman.
 Sifat hidupnya adalah saprofik pada sisa buangan hewan ataupun
tanaman yang sudah mati, tetapi banyak pula yang parasitik pada hewan,
manusia dan tanaman dengan menyebabkan banyak jenis penyakit.
 Hampir tidak berklorofil atau dapat berfotosintesis walaupun dari jenis
khusus bakteri anoxia fotosintesis terdapat pada beberapa danau dan
estuarines
 Dinding sel bakteri terdiri dari campuran asam amino dan gula yang
disebut peptidoglycan, ada 2 jenis: (gram-) dan (gram+)
 Bentuk bakteri: cocci, rods, dan bentuk spiral.
e. Jamur
 Bentuknya ada yang uniseluler, tetapi umumnya berbentuk
filamen atau serat yang disebut dengan hifa atau miselia.
Beberapa jenis dapat membentuk tubuh-buah, yaitu
kumpulan massa-hifa menyerupai jaringan (jaringan
semu). Tidak berklorofil, karenanya hidup secara
saprofitik, beberapa parasitik, hidup bebas atau
bersimbiosa dengan jasad lain.
 Hidup tersebar secara luas
 Peran jamur adalah dalam proses dekomposisi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai