Anda di halaman 1dari 47

LIMNOLOGI – Pertemuan 7

Ion-ion Dan Elemen Yang


Ada Perairan: Sifat Dan
Manfaat Bagi Organisme

Oleh:
TIM MK. LIMNOLOGI
FPIK – UB
2016
• Nutrien adalah semua unsur dan senyawa
yang dibutuhkan oleh tumbuh tumbuhan
melalui proses fotosintesis dan berada dalam
material organik.
• Nutrien esensial untuk tumbuhan dibedakan
antara elemen makro dan mikro.
• Makronutrien dibutuhkan dalam jumlah yang
banyak, sedang mikronutrien dibutuhkan
dalam jumlah yang relatif kecil.
• Elemen makro lebih dibutuhkan untuk
komponen struktural, sedang elemen mikro
lebih mengarah untuk komponen fungsional.
Nama-nama elemen yang umum terdapat dalam air
Nama Simbol Masa Atom Bilangan Oksidasi Masa Eqivalen
Aluminium Al 27 3+ 9
Arsenic As 74.9 3+ 25
Barium Ba 137.3 2+ 68.7
Boron B 10.8 3+ 3.6
Bromine Br 79.9 1- 79.9
Cadmium Cd 112.4 2+ 56.2
Calsium Ca 40.1 2+ 20
Carbon C 12 4- -
Chlorine Cl 35.5 1- 35.5
Chromium Cr 52 3+ ; 6+ 17.3
Copper Cu 63.5 2+ 31.8
Fluorine F 19 1- 19
Hidrogen H 1.0 1+ 1.0
Iodine I 126.9 1- 126.9
Besi Fe 55.8 2+ ; 3+ 27.9
Timah Hitam Pb 207.2 2+ 103.6
Magnesium Mg 24.3 2+ 12.2
Manganese Mn 54.9 2+ ; 4+ ; 7+ 27.5
Mercury Hg 200.6 2+ 100.3
Nikel Ni 58.7 2+ 29.4
Nitrogen N 14 3- ; 5+ -
Oksigen O 16.0 2- 8.0
Pospor P 31 5+ 6.0
Potasium K 39.1 1+ 39.1
Selenium Se 79 6+ 13.1
Silicon Si 28.1 4+ 6.5
Perak Ag 107.9 1+ 107.9
Sodium Na 23 1+ 23
Sulfur S 32.1 2- 16
Zeng Zn 65.4 2+ 32.7
Radikal yang umum terdapat di dalam air (Hammer,
1977)
Nama Rumus Masa Molekul Kekuatan Listrik Masa Eqivalen
Amonium NH4+ 18 1+ 18
Hydroxil OHˉ 17 1- 17
Bikarbonat HCO3ˉ 62 1- 61
Karbonat CO3²ˉ 60 2- 30
Orthophospat PO4³ˉ 95 3- 31.7
Orthophospat HPO4²ˉ 96 2- 48
monohidrat
Orthophospat H2PO4ˉ 97 1- 97
dihidrogen
Bisulfat HSO4ˉ 97 1- 97
Sulfat SO42ˉ 96 2- 48
Bisulfit HSO3ˉ 81 1- 81
Sulfit SO32ˉ 80 2- 40
Nitrit NO2ˉ 46 1- 46
Nitrat NO3ˉ 62 1- 62
Hipochlorite OClˉ 51.5 1- 51.5
Nutrien sendiri dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Makronutrien adalah nutrient yang tersebar
di perairan dan konsentrasinya melebihi 1
ppm dengan kata lain nutrient jenis ini
melimpah di perairan.
b. Mikronutrien adalah nutrient yang tersebar di
perairan dan konsentrasinya kurang dari 1
ppm dengan kata lain nutrient jenis ini
penyebrannya terbatas atau sedikit di
perairan.
Makronutrien
• Nutrien makro terdiri dari N, P, dan K yang
dikenal dengan “the big three”, akan tetapi
jangan melupakan Mg dan S yang diperlukan
dalam klorofil dan protein.
Nitrogen and Phosphorous
 Nitrogen dan fosfor adalah elemen (unsur) penting
bagi organisme hidup, masing-masing, atau keduanya
secara bersama-sama dapat membatasi produksi
primer dan sekunder.
 Di danau, nitrogen terutama berasal dari aktivitas
mikroba atau limpasan (run off) dari darat dan fosfor
terutama dari proses geologi lokal.
 Namun, keduanya bisa sangat dipengaruhi oleh
masukan manusia.
NITROGEN
1. Senyawa Nitrogen
Nitrogen di perairan alami terdapat dalam
bentuk senyawa :
◊ An-organik: Nitrat , Nitrit dan Ammonium
- Senyawa Nitrogen yang sangat penting di perairan adalah
Nitrat (NO3-) dan Ammonium (NH4+), sebagai sumber penting
Nitrogen bagi tumbuhan foto-autotrof. Bentuk Nitrogen ini
disebut Nitrogen anorganik terlarut (Disolved Inorganic
Nitrogen/ DIN)
- Ammonium dapat diserap oleh sebagian besar algae dan
tumbuhan akuatik yang lebih tinggi
◊ Organik :
- Nitrogen organik yang berbentuk partikel
(Particulate Organic Nitrogen /PON) yang
disintesa melalui Fitoplankton mempunyai dua
kemungkinan :
(a) Plankton mati, selnya akan terurai
(b) Hasil dari degradasi nitrogen organik yang
terlarut (Disolved Organic Nitrogen/ DON) oleh
bakteri

Total Nitrogen (TN) terdiri dari : DIN + DON + PON


• Proses-proses penting dalam siklus nitrogen
meliputi fiksasi, asimilasi, remineralisasi dan
mineralisasi (amonifikasi), nitrifikasi, dan
denitrifikasi

11
Nitrifikasi
• Tumbuhan dapat menggunakan ammonium sebagai
sumber nitrogen
• Ammonium dioksidasi oleh bakteri aerob
menggunakan oksigen menjadi nitrit dan nitrat.
• Bakteri Nitrosomonas merubah ammonium menjadi
nitrit (NO2-)

2NH3 + 3O2 2NO2- + 2H+ + 2H2O


• Bakteri Nitrobakter merubah nitrit menjadi nitrat
(NO3-), yang merupakan nutrien bagi tumbuhan.

2NO2- + O2 2NO3-
12
FOSFOR
Pengertian
• Fosfor merupakan unsur penting bagi
pertumbuhan
• Biasanya nutrien yang paling terbatas di danau
• Berasal dari batuan fosfat-abiotik, tidak seperti
nitrogen
• Tidak ada fase gas, tetapi dapat berasal dari
atmosfir seperti debu
• Terserap ke dalam tanah :
• Secara alami tidak bergerak kecuali tanahnya
terkikis atau penggunaan pupuk yang berlebihan
• Fosfor berpindan bersama dengan sedimen
• Tidak beracun
Sumber Utama Fosfor
1. Batuan Fosfat, misal: apatite
- apatite tersusun dari Al, Fe, Ca, dan
phosphates

2. Aliran
- Berbentuk partikel dalam jumlah besar
dari materi erosi atau polusi
- Aliran air tanah cenderung rendah P
karena P mengendap dalam tanah
3. Endapan dari udara
- ex: serbuk halus, fosfor terserap kedalam
permukaan partikel tanah, khususnya tanah
liat
- partikel fosfor yang mengendap bisa larut di
danau

4. Sedimen anoksik
- Fe(III)PO4 menjadi larut jika Fe(III) direduksi
dalam sedimen anoksik, melepaskan Fe2+
dan PO43-
- Sumber internal
5. Bahan Organic
- ex: hasil ekskresi, detritus
- Sumber internal
- Tidak tersedia secara biologis, tetapi:
- beberapa algae memproduksi alkaline
phosphatase, suatu enzyme yang mampu
memecah molekul fosfat organik selama
kekurangan fosfor
Berkurangnya Fosfor
1. Aliran keluar
2. Partikel yang mengendap
- Laju pengendapan tergantung ukuran
partikel (Stoke’s Law)
- Partikel yang mengandung fosfor (e.g.
cells) atau fosfor yang telah terserap ke
permukaannya
3. Sedimen toksik
- Fe2+ teroksidasi menjadi Fe3+, yang terikat
dengan PO43- dalam bentuk komplek tidak
terlarut, FePO43-
Adaptasi pemanfaatan P terhadap
kekurangan P

1. Konsumsi berlebih
- Sebagian besar fosfat dimanfaatkan untuk
pertumbuhan
- Penyimpanan yang berlebih kedalam sel
dalam bentuk granula polyphosphate
- Terjadi pada hampir semua phytoplankton
2. Kemampuan memanfaatkan
fosfat pada level rendah
- Konstanta pertumbuhan fosfat rendah, Km,
tetapi laju pemanfaatan cepat
- Km bervariasi dengan species, dapat
memainkan peranan dalam suksesi
species
3. Produksi fosfat alkalin
- Enzim Fosfat alkalin memecah fosfat dari
molekul organik
- Sintesa enzim diwakili oleh keberadaan
fosfat
SILICA (SiO2)
 Silica diperlukan oleh diatom untuk
membentuk dinding sel.
 Sumber silica adalah batuan kurang lebih 70%.
Air hujan atau air tanah jika melalui batu akan
mengandung SiO2 yang terlarut.
 Diatom juga melepas 15% lebih dari silica
yang diambil
 Konsentrasi rata-rata:
• Di sungai (terlarut) 13 mg/l
• Di danau lebih besar dari 0,5 – 60 mg/l
• Secara alami 1 – 80 mg/l
 Dinding sel diatom SiO2 tidak tercerna oleh
predator sehingga hasil ekskresi dari pemakan
fitoplankton bersilika tersebut akan menambah
Si di sedimen.
 Silica yang dapat dimanfaatkan oleh alga
adalah asam silikat (H2SiO4) yang mudah
terdisosiasi pada pH netral.
CALSIUM (Ca)
 Sebagai bahan penyusun tulang dan dinding sel
organisme dalam bentuk CaCO3. Bentuk
karbonat ini mudah larut dalam air dingin.
 Unsur Ca sangat melimpah sebagai kation yang
larut didalam air tawar dan tersebar di batu-
batu dan tanah serta merupakan kation yang
predominan.
 Kalsium tersedia dalam bentuk ion Ca2+ dan
partikel dalam suspensi CaCO3.
 Ca(HCO3)2 bertindak sebagai sistem buffer
perairan, jika CO2 habis untuk fotosintesis maka
yang CaCO3 mengendap akan diuraikan kembali
untuk memenuhi kebutuhan CO2 dalam air
tersebut
MAGNESIUM
 Elemen ini bergabung dengan Ca karena
mempunyai sifat kimia yang hampir sama. Di
alam banyak dijumpai berupa dolomite
[CaMg(CO3)2].
 Merupakan unsur utama pada pembakaran dan
pengendapan batuan Kelimpahan ion Mg di air
tawar alami nomer dua setelah kalsium.
 Magnesium diperlukan oleh semua sel untuk
mentransfer fosfat dalam ATP dan ADP.
 Reaksi tersebut juga sebagai reaksi transfer
energi pada sel hidup
 Sumber utama magnesium yang berasal dari
pengendapan batuan adalah magnesite
(MgCO3), Dolomite (CaMg(CO3)2), Brucite
(Mg(OH)2) dan Huntite (Mg3Ca(CO3)4).
SODIUM (Na)
Hampir semua air mengandung kation sodium
tetapi konsentrasinya si air tawar lebih rendah
dibanding kalsium dan magnesium. Sedangkan
di air asin (laut dan payau) sodium lebih
banyak.
Ion sodium cenderung terdapat dalam larutan
dan sangat jarang mengalami pengendapan.
air mengandung sejumlah bikarbonat maka
sodium akan membentuk reaksi denga
karbonat yaitu disodium karbonat
Penyebab rasa asin adalah sodium chlorida
dan sodium sulfat yang melebihi ambang
sehingga mempengaruhi rasa
POTASIUM
(KALIUM/K)
Kandungan potassium perairan biasanya lebih
kecil dari sodium, kalsium dan magnesium.
Kalium berfungsi sebagai aktivator enzim yang
tersedia lebih banyak dalam sel biota perairan
dari pada di lingkungan air.
Jika kelarutan kalium dalam air rendah,
membran sel akan selalu memompa kalium ke
dalam sel dan mengeluarkan natrium, proses
ini memerlukan energi cukup banyak sehingga
organisme akan menjadi lemas.
Secara umum didalam batu-batuan beku
terdapat lebih sedikit dari pada sodium tetapi
melimpah didalam endapan batuan
SULFUR
Di dalam air sulfur melimpah dalam bentuk ion
yang stail yaitu SO42-.
Hasil penguraian sel atau protein biasanya berupa
H2S jika dapat teroksidasi akan menjadi ion sulfat.
Sulfat terutama terjadi dari hasil penguapan
sedimen seperti gypsum (CaSO42H2O), gypsum
anhidrite (CaSO4), epsomite (Mg SO4 7H2O) dan
mirabilite (Na2 SO4 10H2O).
Sumber sulfat yang sangat penting atau perlu
diperhatikan adalah pelapukan kimia dari pyrite
(FeS2) yang menghasilkan ion S2- pada fase cair.
Sebaliknya anion-anion sulfur yang dihasilkan
dalam proses oksidasi akan menyebabkan air ber-
pH asam.
CHLORIN (Cl)
 Diantara halogen Cl, Br, I dan F, chlorine yang paling
melimpah.
 Chlorine diperlukan pada proses fotosintesis dan fotolisis
dalam air yang membebaskan O2, untuk formasi ATP dan
untuk proses atau reaksi fosforilasi.
 Chlorin bebas adalah substansi racun, meskipun pada
konsentrasi yang rendah.
 Chlorin bebas biasanya digunakan sebagai desinfektan
untuk membunuh bakteri yaitu oksigen yang ada dalam
sel di oksidasi oleh chlorin dan proses ini terjadi sangat
cepat.
 Daya racun ClO3- akan bertambah jika ada cahaya
matahari atau bergabung dengan bahan organik.
 chlorida terbesar berasal dari proses evaporasi yaitu NaCl,
KCl, (MgCl2 6H2O) dan Carnallite (KMg Cl3 6H2O).
Mikronutrien
• Mikronutrien adalah unsur yang dibutuhkan untuk nutrisi
tumbuhan dan hewan-hewan kecil.
• Mikronutrien umumnya adalah sebagai berikut :
1. Besi – Fe
o Besi berada dalam air sebagai dua ion utama :
a. Ion Fero
- Fe++
- Kondisi reduksi
- Relatif terlarut
b. Ion Feri
- Fe+++
- Kondisi oksidasi
- Relatif tidak terlarut
o Di perairan yang teroksigenasi dengan potensial redoks
tinggi, Fe++ teroksidasi menjadi Fe+++, laju reaksinya
tergantung pH, laju yang tinggi terjadi pada pH tinggi
o Bentuk-bentuk kimia di ekosistem
perairan :

a. Ion Fero
 Ion fero berada terutama sebagai Fe++ terhidrasi
dan ion hidrokso terhidrasi
 Kelarutannya tergantung pada kelarutan
beberapa senyawa fero yang mungkin terbentuk di
dalam air
- Fe(OH)2 sangat tidak larut
- FeCO3 agak tidak larut
- FeS sangat tidak larut
Konsentrasi karbonat yang meningkat dalam air
menurunkan konsentrasi Fe++ terlarut karena
pembentukan FeCO3
b. Ion Feri : ion feri paling umum dalam
bentuk Fe(OH)3 atau FeO(OH)
 Fe(OH)3 sangat tidak larut
 Fe(OH)3 mengendap dari larutan tetapi juga
dapat tersuspensi dalam air sebagai bahan
endapan halus
 Besi hidroksida (FeO(OH)) membentuk suatu
endapan seperti gel yang berwarna kuning
sampai oranye, umumnya pHnya mendekati
netral di perairan yang teroksigenasi
c. Besi kompleks dengan molekul organik
 Basa organik membentuk kompleks terlarut
dengan besi fero dan feri
 Bahan organik terlarut mempertahankan
konsentrasi yang tinggi dari besi terlarut. Warna
kuning dari air rawa akibat dari kompleks bahan
organik besi terlarut
2. Mangan – Mn
o Mangan berada di perairan sebagai dua ion
utama :
a. Mangan bervalensi dua (manganous)
 Mn++
 Kondisi tereduksi
 Relatif larut
b. Mangan bervalensi tiga (manganik)
 Mn+++
 Kondisi teroksidasi
 Relatif tidak larut
o Laju oksidasi dan potensial redoks untuk oksidasi
mangan lebih rendah dan lebih tinggi dari pada
besi. Akibatnya, Mn++ akan tetap dalam larutan
setelah Fe++ telah sepenuhnya teroksidasi menjadi
Fe+++
o Diatas pH 8,5; Mn++ membentuk MnO
a. Mn dalam kompleks bereaksi cepat dengan
besi lainnya
 MnCO3 : tidak larut
 MnS :tidak larut
 Mn(OH)2: tidak larut
b. Mn(HCO3)2 dan MnSO4 relatif larut
c. Mn++ bisa terdapat dalam konsentrasi yang
tinggi di dalam larutan tanah dari serasah
hutan, khususnya pada tanah yang lebih
asam
o Distribusi besi dan mangan di danau
a. Kondisi oksidasi (danau oligotrofik dan epilimnia
danau eutrofik)
Bentuk dominan dalam larutan adalah Fe+++ dan Mn+++
Keduanya relatif tidak larut, karenanya konsentrasi besi
dan mangan terlarut rendah
Besi ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada perairan
teroksigenasi hanya pada pH kurang dari 3 atau di
perairan dengan konsentrasi tinggi bahan organik
terlarutnya
b. Hipolimnia anoksik danau eutrofik atau monimolimnia
danau meromiktik
Potensial redoks kurang dari 250mv
Bentuk dominan adalah Fe++ dan Mn++
Bentuk keduanya relatif larut, karenanya konsentrasi
besi dan mangan terlarut meningkat
o Besi dan mangan yang penting secara
biologis
a. Besi
Klorofil
Sintesis protein
Metabolisme respiratori
- Cytochrome
- Hemoglobin
b. Mangan
Asimilasi nitrat
Reaksi dalam fotosintesis
c. Transformasi mikrobial
 Oksidasi besi fero menjadi besi feri menghasilkan
sedikit energi
 Bakteri yang mengoksidasi besi biasanya terdapat
di zona dengan gradien redoks yang kuat, kondisi
anoksik atau mikroaerofilik atau oksik dengan pH
asam sampai sedikit asam menjadi untuk
menghindari kompetisi oksidatif dengan anion
oksigen dan hidroksil
₋ Thiobacillus, Ferrobacillus, Gallionella, Leptothrix,
Cladothrix, dan Spirothrix spp. Adalah genera
umum bakteri yang mengoksidasi besi
₋ Bakteri besi kemosintesis dan mixotrofik (bentuk
nutrisi campuran) telah terisolasi dan dipelajari
 Bakteri yang mereduksi besi adalah anaerob yang
mereduksi oksida besi feri dan oksihidroksida
sebagai sumber oksidan untuk mendekomposisi
bahan organik (misal, Geobacter ferroreducens),
organisme ini telah dipelajari secara intensif untuk
peranannya pada bahan organik anaerob khususnya
untuk polutan organik
 Bakteri yang mengoksidasi mangan (misal,
Metallogenium sp.) biasanya ditemukan pada
interface sedimen-air atau berasosiasi dengan kerak
mangan
 Bakteri yang mereduksi mangan adalah anaerob
sangat berhubungan dengan bakteri yang
mereduksi besi bahwa reduksi mangan menjadi
oksidasi bahan organik
• Seng – Zn
• Coper – Cu
• Boron – Bo
• Cobalt – Co
• Molybdenum – Mo
• Vanadium – V
• Selenium - Se
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai