CRYSOPHYTA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JATINANGOR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari Dr. Ir. Zahidah MS. selaku dosen mata kuliah
Planktonologi yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik berupa
materi maupun pikirannya.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Planktonologi pada
program studi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Padjadjaran. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan baru bagi para pembaca mengenai penjelasan yang telah kami paparkan.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1. Latar Belakang................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................5
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................................5
1.4. Manfaat Penulisan...........................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................6
2.1. Ciri Umum Crysophyta...................................................................................6
2.2. Klasifikasi Crysophyta..................................................................................10
2.3. Habitat Crysophyta.......................................................................................18
2.4. Reproduksi Crysophyta.................................................................................19
2.5. Peranan Crysophyta......................................................................................20
BAB III........................................................................................................................22
PEMBAHASAN..........................................................................................................22
3.1. Xantophyceae................................................................................................22
3.2. Chrysophyceae..............................................................................................24
3.3. Bacillariophyceae (Diatom)..........................................................................27
BAB IV........................................................................................................................34
PENUTUP...................................................................................................................34
4.1. Kesimpulan...................................................................................................34
4.2. Saran.............................................................................................................34
ii
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................35
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
5
BAB I
PENDAHULUAN
5
6
6
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Ganggang keemasan sebagian besar hidup di air tawar tetapi ada juga
yang hidup di air laut dan ada yang hidup di tanah. Meskipun ada anggota
chrysophyta yang hidup di laut, reproduksinya dilakukan secara aseksual
dengan pembelahan biner. Pada ganggang uniseluler reproduksi atau
perkembangbiakan dilakukan dengan pembentukan spora. Sedangkan pada
ganggang yang multiseluler reproduksi seksualnya dilakukan melalui
penyatuan dari jenis gamet. Contoh dari ganggang keemasan atau ganggang
pirang adalah navicula, synura, dan nishoous.
Ciri Ciri Chrysophyta
Struktur tubuh ada yang bersel satu atau bersel banyak berupa benang
laut
Ciri-ciri
a. Bentuk Tubuh
Ada yang uniseluler soliter, uniseluler berkoloni, dan ada pula
yang multiseluler
Memiliki pigmen dominan karoten berupa xantofil yang
memberikan warna keemasan. Pigmen lainnya adalah fukoxantin,
klorofil a dan klorofil c.
b. Alat Gerak
Memiliki alat gerak yang terdiri dari
flagel dan jumlahnya tidak sama tiap
marga (struktur dasar flagel pada alga
mirip dengan flagel pada makhluk hidup
lain). Pada ganggang keemasan yang
bersel satu ada yang memiliki dua
flagella heterodinamik yaitu sebagai
berikut : Gambar 1. Alat Gerak Chrysophyta
c. Ciri Talus
Bentuk dapat berupa batang, telapak tangan, dan bentuk-bentuk
campuran.
9
d. Cadangan Makanan
Cadangan makanan pada Chrysophyta berupa tepung krisolaminarin.
Dan bahan simpanan utamanya adalah minyak dan krisolaminarin
(leukosin) dan kanjinya tidak menimbun. Pada kloroplas pada
ganggang jenis tertentu ditemukan pirenoid yang merupakan tempat
persediaan makanan.
e. Cara Hidup
Ganggang keemasan hidup secara fotoautotrof, artinya dapat
mensintesis makanan sendiri dengan memiliki klorofil untuk
berfotosintesis.
f. Sel
Dinding sel sebagian besar tersusun dari silikat.
Sel terdiri dari dua bagian
→ Tutup (epitheca)
→ Wadah (Hypotheca)
g. Isi Sel
Vakuola Kontraktil
Terdapat satu atau dua fakuola kontraktil dalam sel (tergantung
pada spesies) yang terletak dekat dasar dari flagel. Masing-masing
fakuola kontrakil terdiri atas vesikel kecil yang berdenyut dengan
interfal yang teratur, mengeluarkan isinya dari sel. Vakuola
kontraktil yang terdapat pada alga yang berflagel fungsi utamanya
adalah osmoregulator.
Badan Golgi
Badan golgi terletak di antara inti dan kontraltil fakuola. Badan
golgi adalah organela yang terdapat pada sel eukariotik, baik
hewan maupun tumbuhan yang strukturnya terdiri dari tumpukan
fesikel bentuk cakram atau kantung.
Nukleus
Nukleus dan kloroplas dihubungkan oleh membran kloroplas ER
yang mana berhubungan dengan pembungkus inti.
Kloroplas
Kloroplas pada Chrysophyta berwarna coklat keemasan.
Chrysophyta menunjukkan perbedaan struktur kloroplas dan sering
kali terdapat tiga thylakoids disekitar periphery kloroplas (girdle
lamina). Kloroplas terdiri dari dua membran (CER), jarak
periplastida antara dua kloroplas dan retikulumendoplasma sempit
dan kurang adanya perbedaan struktur.
Ribosom
Ribosom pada Chrysophyta terdapat pada permukaan luar CER.
Paling berperan sebagai plankton, paling banyak anggotanya dan
merupakan produsen primer utama di laut
11
1. Xantophyceae
Gambar 3. Xanthophyceae
Species : Botrydiopsis sp
e. Ordo Rhizochloridales.
f. Ordo Tribonematales.
Ordo : Tribonematales
Family : Tribonemataceae
Genus : Tribonema
Species : Tribonema marinum
g. Ordo Vaucheriales. Gambar 5. Tribonema marinum
2. Chrysophyceae
Ganggang ini kebanyakan hidup di air laut atau air tawar.
Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel tunggal
(contoh: ochromonas) dan ada yang berbentuk koloni (contoh:
13
e. Ordo Chrysocapsales
f. Ordo Chrysosphaerales
g. Ordo Dictyochales
Ordo : Dictyochophyceae
Family : Dictyochales
Genus : Dictyocha
14
h. Ordo Synurales
Ordo : Synurales
Family : Synuraceae
Genus : Synura
Species : Synura sp
i. Ordo Phaeothamniales
j. Ordo Thallochrysidales Gambar 8. Synura sp
3. Bacillariophyceae (Diatom)
Ganggang ini banyak ditemukan hidup di air tawar, air laut dan
tanah-tanah yang lembab. Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel
tunggal dan ada juga yang berbentuk koloni dengan bentuk tubuh
simetri bilateral (Pennales) dan simetri radial (centrals). Terdapat
dinding sel yang disebut frustula yang tesusun dari bagian dasar yang
dinamakan hipoteka dan bagian tutup dinamakan epiteka dan juga
sabuk atau singulum. Frustula ini tersusun oleh zat pectin yang dilapisi
oleh silicon. Cadangan makanan berupa tepung krisolaminarin.
Kelas Bacillariophyceae mempunyai alat gerak yang berupa
flagel yang terdapat pada sperma. Isi sel berinti tunggal dan berinti
diploid. Kelas Bacillariophyceae ini disebut juga kelas diatom. Tanah
yang mengandung diatom berwarna kuning keemasan.
Contoh: Navicula sp. Tubuh Navicula terdiri atas dua bagian yaitu
kotak atau hipoteka dan tutup atau epiteka. Di antara bagian kotak dan
tutup terdapat celah yang disebut rafe.
Bacillariophyceae dibagi menjadi 12 ordo :
1. Ordo Pennales
15
4) Biraphidineae
Raphe pada kedua valve.
Famili:
1) Epithemiaceae
Genus Epithemium
2) Nitzschiaceae
Genus Nitzschia
3) Surirellaceae
Genus Surirella
4) Naviculaceae
Genus Navicula
2. Ordo Centrales
Tidak mempunyai raphe dan bentuk tutup serta wadahnya agak
bundar seperti lingkaran dan ada gambaran-gambaran atau struktur
yang sifatnya sentrik. Sebagian besar hidup di laut sebagai plankton,
jika harus melayang maka sel-sel bergandengan merupakan koloni, dan
mempunyai bentuk sentae yang beraneka macam, panjang dan berduri,
agar mudah melayang. Diatom ini biasanya berwarna agak kuning
coklat karena banyak mengandung carotene dan xantofil.
Genus yang kosmopolitan
ialah Chaetoceros, Eucampia, Skeletonema, Nitzschia, Gyrosigma,
Rhizosolenia, Biddulphia, Dytilum, Stephanodiscus, Coscinodiscus,
Melosira, Bacteriastrum, dan Thalassiothrix.
Bentuk Coscinodiscus seperti petri dish, dan pada wadah serta
tutupnya terdapat sculpture yang beraneka warna dan berguna untuk
menentukan nama Latinnya (determinasi).
Famili:
1) Coscinodiscaceae
17
3. Ordo Achnanthales
Ordo : Achnanthales
Family : Achnantaceae
Genus : Achnanthes
Species : Achnanthes sp. Gambar 10. Achnanthes sp.
4. Ordo Bacillariales
Ordo : Bacillariales
Family : Bacillariaceae
Genus : Nitzschia
Species : Nitzschia sp.
Genus : Cymbella
Species : Cymbella sp
6. Ordo Fragilariales
Ordo : Fragilariales
Family : Flagilariaceae
Genus : Synedra
Species : Synedra filiformis
7. Ordo Mastogloiales
Gambar 13. Synedra filiformis
8. Ordo Eunotiales
9. Ordo Naviculales
Ordo : Naviculales
Family : Naviculaceae
Genus : Navicula
Species : Navicula gysingensis
bagi ikan. Disarankan tetap tidak makan ikan atau berenang di air di mana
alga mekar emas sedang berlangsung.
1. Secara vegetatif, pada ujung cabang yang dapat tersekat, protoplasma yang
di terpisahkan di bagian ujung berubah menjadi sporangium serta
menghasilkan zoospora berflagel banyak diseluruh permukaan. Zoospora
dilepaskan dari sporangium dan ditempat yang sesuai akan tumbuh menjadi
vaucheria baru.
2. Secara generatif, pada cabang atau benang yang sama terdapat antheredium
(penghasil spermatoziod) dan oogonium (penghasil sel telur). Antheredium
berbentuk seperti kain tumbuh dekat oogonium. Spermatozoid dikeluarkan
melalui ujung benang yang berbentuk kait untuk menuju ke oogonium.
Zigot (zigospora) yang terbentuk dilepaskan dari induk, kemudian di dalam
zigospora terjadi meiosis, sehingga terbentuk sel haploid. Setelah beberapa
lama, pada kondisi yang baik zigospora tumbuh manjadi tumbuhan baru
1. Peranan menguntungkan
Bidang industri
Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan untuk
pembuatan plastik, kosmetik dan tekstil.
Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai sebagai
bahan penyekat dinamit, penggosok dan saringan.
Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan penghasil
agar-agar.
Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein.
Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium.
22
Bidang perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di
laut.
Dalam ekosistem
Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen
produsen yang paling utama.
2. Peranan merugikan
PEMBAHASAN
3.1. Xantophyceae
Alga ini memiliki pigmen kuning dengan thallus berupa buluh tak
bersekat, tetapi bercabang-cabang. Alga kemasan ini sudah memiliki
anteridium dan oogonium. Alga ini pun berinti banyak, sehingga lebih tepat
disebut alga aseluler daripada alga uniseluler (Yudianto 1992). Ganggang
kuning-hijau atau Xanthophyceae (xanthophytes) adalah kelompok penting
dari alga heterokont . Sebagian besar hidup di air tawar, tetapi beberapa
ditemukan di habitat laut dan tanah. Mereka bervariasi dari flagellate bersel
tunggal hingga bentuk kolonial dan filamen sederhana. Xanthophyte
chloroplasts mengandung pigmen fotosintesis, klorofil a, klorofil c, β-karoten,
dan diadinoxanthin karotenoid. Tidak seperti heterokont lainnya, kloroplasnya
tidak mengandung fucoxanthin, yang menyumbang warna yang lebih terang.
Polisakarida penyimpanan mereka adalah chrysolaminarin. Dinding sel
xantofit diproduksi dari selulosa dan hemiselulosa. Mereka tampaknya
merupakan kerabat terdekat dari ganggang coklat (Fritsch, FE 1935).
Ciri-ciri kelas xantophyceae, yaitu:
a. Susunan Tubuh
Berbentuk sel tunggal, contoh: botrydiopsis
Berbentuk filament, contoh: tribonema
Berbentuk tubular, contoh: vaucheria
b. Susunan Sel
umumnya tidak memiliki dinding sel, bila mempunyai dinding sel, terdiri dari
pectin dan silikon (SiO3). Terdiri dari dua bagian yang saling menutupi,
seperti pada tribonema sp.
c. Alat Gerak
berupa dua buah flagel.
d. Isi Sel
24
terdapat inti sel berbentuk tunggal dan banyak inti, terdapat plastid berbentuk
cakram tanpa pirenoi
Contoh Alga Kuning-Hijau
Divisi : Chrysophyta
Kelas : Xanthophyceae
Ordo : Siphonales
Famili : Vaucheriaceae
Genus : Vaucheria
Spesies : Vaucheria sessilis (Carolina
Gambar 17. Vaucheria sessilis 2003)
Divisi : Chrysophyta
Kelas : Xanthophyceae
Ordo : Siphonales
Famili : Vaucheriaceae
Genus : Vaucheria
Spesies
Gambar 18. Vaucheria geminata (Belcher 2002)
Habitat
Genus Tribonema (Xanthophyceae) adalah komponen umum dari
ekosistem air tawar (Zuccarello and Lokhors 2005). Habitat Chrysophyta
biasanya terdapat di tempat-tempat yang basah, air laut, air tawar, dan di tanah
yang lembab. Untuk Xantophyceae hidup di air tawar, air laut, dan tanah
sedangkan bacillariopphyceae di air laut, di air tawar ataupun pada tanah-
tanah yang lembab (Sulisetijo 2002).
Peranan
Pada Vaucheria, cadangan makanan disimpan dalam
bentuk minyak, sehingga organisme ini merupakan komponen
utama dalam pembentukan minyak bumi.
3.2. Chrysophyceae
Ordo Chromulinales
Ordo : Chromulinales
Family : Ochromonadaceae
Genus : Ochromonas
Species : Ochromonas sp
Reproduksi Chrysophyceae
Habitat Chrysophyceae
Peranan Chrysophyceae
Bidang perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di laut.
Dalam ekosistem
Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen yang
paling utama.
Bidang industri
Ganggang dapat digunakan sebagai bahan pembuat cat, pernis
Peranan merugikan
Kehadiran mikroalga dalam habitat air dapat mencemari air tersebut.
Ganggang keemasan sering disebut ganggang kresik karena mengandung
silikat. Ganggang jenis ini tidak membahayakan karena tidak menghasilkan
racun akan tetapi ganggang ini dapat menimbulkan bau yang tidak enak.
Selain itu juga menyebabkan air menjadi keruh.
CIRI CIRI
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Protista
30
Divisi : Heterokontophyta
Kelas : Bacillariophyceae
bersifat non motil dan tenggelam pada perairan yang tidak ada turbulensi.
Menurut Smayda (1970) dalam Kennish (1990) laju penenggelaman diatom
dan fitoplankton yang lain bergantung ukuran dan bentuk sel, ukuran koloni,
kondisi fisiologis dan umur. Sel-sel diatom hidup, turun pada laju 0 sampai 30
m per hari menembus kolom air, tetapi sel-sel mati jatuh lebih cepat melebihi
60 m per hari dalam kasus yang sama. Daya apung b(uoyancy) menurun
dengan umur. Penambahan ukuran sel atau koloni berkaitan dengan laju
tenggelam bergantung luas permukaan per satuan volumenya.
Klasifikasi
Filum : Heterokontophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Centrales
Genus : Skeletonema
Morfologi
HABITAT
REPRPODUKSI
membangun epiteka dan hipoteka baru dan tumbuh menjadi sel yang
ukurannya membesar,
kemudian melakukan
pembelahan sel hingga
membentuk rantai.
Pembelahan ini terus berlanjut
sampai batas ukuran terkecil
sel kemudian berhenti dan sel
akan keluar rantai yang
akan tumbuh sampai batas ukuran terkecil sel kemudian berhenti dan sel akan
keluar dari rantai yang akan tumbuh sampai menyerupai ukuran induknya
(Juwana dan Romimohtarto, 2005).
CYCLOTELLA SP
pusat dan marginal. Area sentral dari wajah katup mungkin datar sampai
berliku-liku dan berliku menjadi halus. Banyak fultoportula marginal yang
hadir.
Ciri-ciri
Habitat
REPRODUKSI
KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Division : Chryssophyta
Class : Bacillariophyceae
Order : Centrales
Family : Coscinodiscaceae
Genus : Cyclotella
Spesies : Cyclotella sp.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Kami harap makalah yang kami susun dapat dijadikan rujukan dalam
penulisan makalah berikutnya. Kami juga berharap makalah kami dapat
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan mahasiswa khusunya dan masyrakat
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Edhy, W.A., Januar, & Kurniawan. 2003. Planktondi Lingkungan PT. Central Pertiwi
Bahari.Laboratorium Central Department.Aquaculture Division PT.
Central PertiwiBahari. Tulang Bawang
Fritsch, FE (1935) Struktur dan Reproduksi Alga. Volume I. Pendahuluan,
Chlorophyceae, Xanthophyceae, Chrysophyceae, Bacillariophyceae,
Cryptophyceae, Dinophyceae, Chloromonadineae, Euglenineae,
Flagellata yang tidak berwarna. Cambridge University Press, Cambridge.
Sze, Philip. 1998. A Biolgy of tha Alga. United States of America: The McGraw-Hill
Companies, Inc.
38