Sang Surya menampakkan sinarnya, pagi itu lumayan cerah. Di koridor kelas 12 Biologi 2 anak-anak sedang berbincang-bincang seperti
biasanya. Biologi 2 terpecah menjadi 2 golongan besar, golongan bangsawan (yang selalu berangkat kesiangan) dan golongan pojok
(penghuni sudut kelas). Tata, Rya, Ana, Zain, dan Arif mereka adalah bangsawan. Sedangkan Rahma, Dya, Fitri, Adi, dan Maul adalah
golongan pojok yang selalu ditindas golongan bangsawan. Pagi itu pun terjadi sebuah perdebatan... Golongan pojok berada di koridor
kelas sementara golongan bangsawan baru saja datang ketika upacara telah usai.
Arif : " Kalo ke sekolah sebelah berarti ke SD dong, yah masa, disamain kaya anak SD, gak terima nih Zain"
Dya : "emang bener yaa gelar bangsawan tuh cocok buat kalian"
Tata : "apa masalah lo, mau dateng pagi kek siang kek emang urusan lo, nah hidup hidup kita ko lo pada yang repot"
Fitri : "udah sih... Masih pagi udah pada ribut aja, mending belajar, kita mau ulangan Biologi"
Tata :" yaaa curcol lu. Ayolah gengs masuk. ( Zain, dan Arif sudah melangkah masuk sedangkan Rya dan Ana masih sibuk dengan ponsel
mereka)
Tata : " udah ayo cepet masuk, ada tugas biologi nih"
Tata membagikan tugas titipan dari Ibu Wati semalam. Dia curang karena telah mengerjakannya dari semalam. Hal ini membuat Adi,
Maul, dan Dya kesal
Adi : "kalo dikasih tugas tuh bagiin, bukannya malah selamet sendiri aja"
Maul : " tau sih yang lainnya belom lo pada udah "
Rahma : " udah coba... Tugasnya banyak.. Mending dikerjain dari pada ribut"
Tata : " lah kan yang ngerjain lu pada gue mah udah, temen-temen gue tinggal nyalin ya ga guys"
Ana : " iya dong.. Makannya jadi orang tuh rajinan dikit napa"
Golongan Pojok dengan tekun mengerjakan tugas biologi, sedangkan golongan Bangsawan sudah selesai mengerjakan tugas lebih
memilih menonton film.
Arif : " aelah yang punya laptop kan gue, serah gue lah"
Arif : "Titanic" ( Tata, Ana, Rya, dan Zain hanya geleng geleng sambil berdecak) akhirnya mereka pun menonton film Titanic
Dya : " lah lo ada yang rajin aja bilang gitu, apa kabar sama gue?"
Adi : " mending nanya ke brainly dah dari ada nanya sama mereka"
Zain : " songong lu, cari aja di brainly kalo ada, orang soalnya aja analisis sama sintesis"
Rya : " mau pap bilang napa gausah gengsi. Tata.. Mereka mau pap gimana dong"
Tata : "oh... Ada yang mau pap yaa... Emm gimana yah guys, aku sih No"
Rya : "No"
Zain : " Karunya pisan euy. Kalo aku... No deh samain haha"
Fitri : " belum nih.. Masih empat lagi beranak pinak pula.."
Tata : " Dari lahir udah baik.., but kalo gini, engga deh kayanya, ya ga gengs, kita mau dikumpulin nih nanti kalian nyusul aja yah"
Rya : " happy googling Kaum pojok" Ucap kaum bangsawan sambil berlalu, rupanya Adi memendam dendam kesumat pada mereka.
Maul : "beress"
Dya : " udah.. Biarin aja, intinya mereka mau bales kaum bangsawan itu"
Sementara Golongan Bangsawan sedang ada di Kantin, kebetulan kemarin ulangtahun Arif, hari ini mereka makan besar.
Rya : " Gue pesen nasgor deh Minumnya aqua dingin aja"
Ana : " Gue pesen mie ayam minumnya teh botol aja"
Tata : " ngerasa aneh ngga sama si Adi sama si Maul, mereka kan OSIS "
Tata : " bukan itu gengs, kita kan rival banget nih sama mereka, takut salah gunain jabatan mereka aja buat malu maluin kita, You know
kan geng kita ini cukup disegani di sekolah ini"
Arif : " Gausah pusing Ta, nih ada Gue sama Zain yang bakal jagain lo pada "
Mereka pun makan bersama. Ke esokan harinya seperti biasanya kaum bangsawan berangkat kesiangan, dan kali ini Adi dan Maul mulai
menjalankan aksinya. Mereka sengaja memergoki kaum bangsawan di depan gerbang
Adi & Maul : " Stop! Berdiri di sudut situ" ( menunjuk ujung gerbang)
Ana : " Butuh berapa lo, seratus dua ratus atau.. Lima ratus gue bayar dimuka"
Rya : " jangan banyak tingkah deh cepetan napa, ini udah KBM"
Maul : " Kalian keliling lapangan 10 kali dan cabutin rumput depan perpus"
Akhirnya kaum bangsawan menjalankan hukuman mereka. Singkat cerita Jam pelajaran telah berakhir. Zain, Arif, Tata dkk bermaksud
membalas dendam kaum pojok dengan menjegat bagian dari mereka. Siang itu Fitri dan Rahma pulang jalan kaki melewati jalan sepi
dekat sekolah. Kaum bangsawan sudah siap menghadap mereka.
Tata : " Banyak omong Lo, duduk lo sini, biar sahabat lo pada tau rasa"
Rya segera mengirim foto Fitri dan Rahma yang tengah disandera kaum bangsawan. Saat itu Adi, Dyah, dan Maul sedang berada di Kedai
Biru dekat sekolah untuk belajar bersama, kemudian hp Maul berdering
Dya : " maksud Lo apaan sih Ul, ngomong yang jelas napa"
Dya : " Ini gabisa dibiarin, kita harus kesana, kasihan mereka"
Dya : " Rahma Fitri lo gapapa kan?" ( menghampiri Fitri dan Rahma)
Adi : " Eh buset dah, ngajak ribut lo"
Zain :" Santai Mas Bro... Kita cuma lanjutin apa yang kalian mulai"
Adi : " Tapi kita ga tanpa alesan ko, mereka selalu kesiangan"
Rya : " Diem Lo, kita kesiangan karena satu sebab, Rahma juga tau ko"(semuanya menatap Rahma)
Rahma : " Gue sering liat mereka di panti asuhan deket rumah gue, tiap hari minggu, bagiin makanan gratis"
Adi : " Oke gue minta maaf, sekarang lepasin sahabat gue"
Maul : " Jujur gue salut, ko gue jadi ngerasa kotor banget ya"
Arif : " Jangan gitu lah Bro, kita sama sama manusia"
Fitri : " Kita selama ini salah nilai kalian, maaf yaa.." ( mereka semua bersalaman)
Ana : " bersatu, gituuu biar nambah kuat, bareng-bareng juga buat bantu panti"
Adi : " Boleh juga sih... Ide cemerlang, mau ga dya ikutan"
Hari- hari berlalu, kini tiba masanya mereka di pertengahan semester 2. Pagi itu seluruh Kelas 12 SMA 1 Tunas Bangsa geger akibat
kebijakan dari Kemendikbud di Twitter resminya pagi tadi. Kelas 12 Biologi 2 sedang mengobrol seperti biasanya, tiba- tiba Tata masuk
kelas dan geger
Tata : "Gaeeesss tau nggaaa"
Tata : " UN kita dimajuin, dan kebijakan SBMPTN tahun kita diganti lagi"
Semuanya : "Haaaaaaa"
Zain : " eh Iya nih, gue buka twitter barusan" (sambil menunjukkan Hp nya)
Yang lain mengerumuni Zain dan semuanya masang wajah lemas ketika mengetahui kebenarannya.
Tata : " Yaudah gengs gini aja, kita mulai belajar bareng dari sekarang, jangan dulu ada balik kita bedah soal bareng-bareng"
Zain : " yaelah, sekarang lahh masa iya dua abad lagi"
Akhirnya mereka mulai mejalankan rencana mereka untuk belajar bersama, dari hal itu mereka mulai mengerti apa arti persahabatan,
kebersamaan yang sebenarnya. Hingga pada akhirnya, mereka menuai hasil sesui dengan usaha mereka. Kini mereka telah duduk di
bangku perkuliahan ternama, walaupun berbeda Kampus mereka tetap menjalin komunikasi yang baik.