EKOLOGI
Disusun Oleh :
NIM : 1708086065
Kloter : 1
Kelompok : 4
3. Umi ma’rufah
LABORATORIUM BIOLOGI
PENDIDIKAN BIOLOGI
UIN WALISONGO
SEMARANG
2019
Zoobentos merupakan hewan yang sebagian atau seluruh siklus hidupnya berada
di dasar perairan, baik yang sesil, merayap maupun menggali lubang (Rosenberg dan
Resh, 1993). Hewan ini memegang beberapa peran penting dalam perairan seperti dalam
proses dekomposisi dan mineralisasi material organik yang memasuki perairan (Lind,
1985), serta menduduki beberapa tingkatan trofik dalam rantai makanan (Odum, 1993).
tertahan pada saringan yang berukuran besar dan sama dengan 200 sampai 500
1. filter feader, yaitu hewan bentos yang mengambil makanan dengan menyaring air
2. deposit feader, yaitu hewan bentos yang mengambil makanan dalam substrat dasar.
adalah faktor fisika-kimia lingkungan perairan. Sifat fisik perairan seperti : pasang surrut,
kedalaman, kecepatan arus, kekeruhan atau kecerahan, substrat dasar dan suhu air. Sifat
kimia antara lain kandungan oksigen dan karbondioksidaterlarut, pH, bahan organik, dan
kandungan hara berpengaruh terhadap hewan bentos. Faktor biologi perairan juga termasuk
Jenis bentos yang digunakan sebagai indikator pencemaran sungai dari yang dapat
hidup di air yang sangat bersih hingga yang tahan di air yang paling kotor.
serangga ini dapat hidup di lingkungan yang sangat baik sampai lingkungan yang
buruk.
9) larva nyamuk atau larva lalat. Hidup di lingkungan yang sedang sampai
C. METODE PRAKTIKUM
1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu
a. Jaring surber
b. Nampan lastik
c. Botol plastic
d. Pinset
e. Lux meter
f. Hygrometer
g. Turbidimeter
h. DO meter
i. Alcohol 5%
j. pH meter
2.Langkah Kerja
a. dilakukan pengamatan untuk faktor abiotik meliputi pH, salinitas, suhu, dan DO.
b. diambil sampel makroinvetebrata dengan menggunakan jaring dengan posisi
melawan arus.
c. sampel diambil dengan cara mengeruk luasan petakan agar makrozoinvertebrata yang
berada didasar sungai maupun yang menempel dibebatuan terbawa arus dan masuk
kedalam jarring surber.
d. sampel yang diambil disimpan dalam botol dan diberi alcohol 5%
e. sampel diidentifasi di laboratorium biokimia uin walisongo
f. dilakukan analisis kualitas air dengan metode Famili Biotik Indek
g. diintrepetasikan nilai biotic indeks untuk menentukan kualitas air.
D. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1 Hasil Pengamatan Faktor Abiotik
No Perlakukan Indikator yang dimati
Pengulangan pH Debit Air Turbiditas Intensitas
Cahaya
1. Pertama 7,71 5,61 0,46 467
2. Kedua 7,76 3,79 0,47 432
3. Ketiga 7,61 3,37 0,47 457
4 Rata-rata 7,69 4,37 0,46 452
Ayat diatas menegaskan bahwa kerusakan dimuka bumi disebabkan oleh aktivitas
manusia. Sebagai kholifah, manusia memiliki tugas, memanfaatkan, mengelola dan
memelihara. Tetapi sering kali manusia lalai dengan kedudukannya. Pemanfaatan yang
mereka lakukan terhadap alam seringakali tidak diiringi dengan usaha pelestarian.
E. SIMPULAN
Biomonitoring merupakan monitoring kualitas air secara biologi yang dilakukan
dengan melihat keberadaan organisme petunjuk (indicator) yang hidup didalam air.
Sedangkan makroinvertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang yang hidup di
dasar laut atau sungai yang menempel pada aiar atau didalam lumpur. Keuntungan dari
makroinvertebrata adalah sebagai indicator karena hidup melekat pada substrat dan
motilitasnya rendah sehingga ia tidak mudah bergerak dan berpindah.
Praktikum lapangan ini menggunakan dua indicator yaitu biotic danabiotik. Indicator
abiotik meliputi pH, intensitas cahaya, Turbiditas, kecepatan debit air, dan DO. pH di airan
sungai ngelimut memiliki rata-rata 7,69 cenderung netral ke basa. Kecepatan debit air pada
airan sungai 4,37 meter/sekon yairu tidak terlalu deras. Intensitas cahaya memiliki rata-rata
452 tidak terlalu terik karena masih banyak pohon yang rindang. Dan DO air di sungai
ngelimut 4,7 ppm berarti belum tercemar parah. Indicator biotic yang digunakan yaitu
dengan mencari makrozoinvertebrata. Makrozoinvertebrata merupakan salah satu indicator
yang digunakan dalam biomonitoring. Jumlah udang yang ditemukan dalam praktikum
lapangan ini sebanyak 45 udang.
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, J.M. and J.L. Wilhm. 1975. Spatial and temporal variability in productivity,
species diversity, and pigment diversity of periphyton in a stream receiving
domestic and oil refinery effluents. Southwestern Naturalist
Kendeigh, S.C., 1980. Ecology with Special Reference to Animal & Man, Prentice
Hall : New Jersey.
Rosenberg, D.M. and V.H. Resh ( eds.) 1993. Freshwater biomonitoring and benthic
Tuarita, Hawa, dkk. Tanpa tahun. Biologi untuk Kimia. Malang : UM press
Tudorancea, C.; R. H. Green and J. Huebner. 1978. Structure Dynamics and Pro-
duction of the Benthic Fauna in Lake Manitoba. Hydrobiologia
Pengukuran DO