Anda di halaman 1dari 2

Nama : Khulmi Hasanah (1708086065)

EVOLUSI PADA TUMBUHAN BERBIJI

Biji merupakan bagian dari tumbuhan yang sangat penting, didalam biji terdapat
megaspore yang dilindungi oleh jaringan lapisan yang disebut integumen. Biji juga terdapat
ovulum sebagai sumber makanan yang digunakan untuk perkembangan emprio dan
perkecambahan biji. Evolusi tumbuhan biji terdapat pada spora, ketika tumbuhan lumut dan
paku yang menghasilkan spora berupa homospora yang pada saat ini telah berkembang
menjadi heterospora yaitu megaspore yang berkembang menjdi gametofit betina dan
mikrosporangium berkembang menjadi gametofit jantan.

Ahli paleobotani, mereka mencari asal usul evolusi tumbuhan telah menemukan bukti
fosil tumbuhan tertua didarat. Pada tahun 1970-an para peneliti menemukan fosil yang
berasal dari periode ordovisum yang berumur lebih dari 475 tahun yang lalu. Fosil spora ini
mirip dengan spora tumbuhan saat ini. Tumbuhan saat ini memiliki spora yang disebarkan
sebagai butiran tunggal. Perbedaan ini muncul kemungkinan karena spora fosil bukan
dihasilkan oleh tumbuhan tetapi dihasilkan oleh alga.

Tahun 2003 peneliti dari Inggris dan Oman berusaha mengungkap misteri perbedaan
spora ini, mereka mengektraksi dari bebatuan yang berumur 475 tahun yang lalu dari Oman,
Timur Tengah. Kemudian dihasilkan penelitian bahwa spora tertanam dalam kutikula
tumbuhan yang mirip dengan tumbuhan saat ini yaitu pada jaringan pembawa sporanya.

Tumbuhan berbiji memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Sekitar 13.000
tahun yang lalu, manusia mulai bercocok tanam gandum, ara, dan jagung, pisang dan
tumbuhan berbuji liar lainnya. Praktek bercocok tanam ini muncul di Asia Timur, Amerika,
dan Afrika. Salah satu buktinya adalah ditemukannya biji labu di sebuah gua di Meksiko
yang berumur 8.000 hingga 10.000 tahun yang lalu. Biji labu ini berbeda dengan biji labu liar
yang telah didomestikasi pada zaman itu.

Tumbuhan angeospermae dapat menghasilkan perubahan budaya yang paling penting


dalam sejarah manusia. Mengubah kehidupan manusia purba yang tadinya hidup berpindah-
pindah (nomaden) menjadi masyarakat yang menetap dan mulai bercocok tanam. Kemudian
titemukan bukti fosil pada periode Devon akhir yaitu sekitar 380 juta tahun yang lalu.
Beberapa tumbuhan mulai bisa beradaptasi seperti tumbuhan berbiji. Contohnya
Archaeopteris merupakan pohon heterospora yang mempunyai jenis batang berkayu. Tetapi,
pohon ini tidak menghasilkan biji. Spesies tumbuhan vascular tak berbiji disebut
progimnosperma.

Tumbuhan berbiji muncul baru muncul pada 360 juta tahun yang lalu, lebih dari 200
juta tahun sebelum fosil angiospermae ditemukan. Tumbuhan berbiji yang pertama kali ini
kemudian punah sampai muncul kembali tumbuhan biji saat ini. Walaupun garis keturunan
tumbuhan berbiji ini telah punah tetapi bukti morfologis dan molecular menempatkan garis-
garis keturuan tumbuhan berbiji kedalam klad saudara yang monofiletik yaitu gimnospermae
dan angiospermae

Fosil gimnospermasi pertama kali ditemukan berumur sekitar 305 juta tahun yang
lalu. Tumbuhan gimnospermae ini hidup didalam ekosistem karbon yang didominasi oleh
tumbuhan likofit, paku ekor kuda, pakis dan tumbuhan vascular tidak berbiji lainnya. Seiring
bergantinya periode dari periode Karbon menjadi Periode Perm. Pada periode Perm ini
kondisi iklim berubah menjadi lebih kering sehingga menguntungan untuk penyebaran
tumbuhan gimnospermae.

Ahli geologi menganggap akhir periode Perm, yaitu sekitar 251 juta tahun yang lalu
sebagai pembatas antara zaman Paleozoikum ke zaman Mezozoikum. Kehidupan sangat
berubah seiring dengan gimnospermae yang mendominasi di daerah terrestrial. Tumbuhan
gimnospermae ini berberan sebagai sumber makanan (produsen) bagi dinasaurus hrebivora
raksasa. Masa mesozoikum berakhir dengan kepunahan secara missal hewan yang ada dibumi
terutama dinasaurus. Pada saat ii tumbuhan angiospermae mendominasi sebagian besar
ekosistem di darat dan gimnospermae dibagian kutub bumi berupa tumbuhan spruce, pimus,
dan redwood yang membentuk conifer.

Anda mungkin juga menyukai