Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI

MORFOLOGI FUNGI

Nama : Maulidatul Fathiyah (1708086040)

Kelompok/Kloter : 1/1

Kelas : PB 5B

Dosen Pengampu : Erna Wijayanti, M. Pd.

Nama Asisten : 1. Faisal

2. Irsyad Kamal

3. Sinta Dewi Rahmawati

LABORATORIUM BIOLOGI
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN WALISONGO SEMARANG
2019
MORFOLOGI FUNGI

A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui morfologi fungi dari berbagai
sampel.

B. DASAR TEORI
Jamur adalah makhluk hidup yang akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Pada
umumnya, jamur memiliki 3 karakteristik utama, yaitu eukariotik, menggunakan spora
sebagai alat perkembangbiakannya, dan heterotrof. Jamur membutuhkan tempat yang
lembab dan hangat agar dapat tumbuh. Oleh karena itu, jamur banyak ditemukan di
makanan yang lembab, di dasar kulit batang pohon, di dasar lantai hutan, serta di lantai
kamar mandi yang lembab. Oleh karena bersifat heterotrof, secara ekologi jamur sangat
penting karena berperan sebagai pengurai dan ikut andil dalam daur nutrisi yang ada di tanah
(Subahari, 2008).
Sebagian besar tubuh fungi terdiri atas benang-benang yang disebut hifa, yang saling
berhubungan menjalin semacam jala yang disebut miselium. Miselium dapat dibedakan atas
miselium vegetatif yang berfungsi menyerap nutrien dari lingkungan dan miselium fertile
yang berfungsi dalam reproduksi. Fungi tingkat tinggi maupun tingkat rendah mempunyai
ciri khas yaitu berupa benang tunggal atau bercabang-cabang yang disebut hifa. Bentuk hifa
menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi
membran plasma dan sitoplasma. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau
septa. Septa umumnya mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom,
mitokondria dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi adapula hifa
yang tidak bersepta atau hifa sinostik. Struktur hifa sinostik dihasilkan oleh pembelahan inti
sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Fungi dibedakan menjadi
dua golongan yaitu kapang dan khamir (Syamsuri, 2004).
Semua jamur adalah eukariota, mereka memiliki sel membran yang menutupi inti dan
mitokondria dan organel bermembran lainnnya. Meskipun mereka berbeda mencolok dalam
ukuran dan bentuk, tetapi jamur memiliki karakter tertentu, termasuk cara mereka
mendapatkan makanan. Jamur yang paling sederhana adalah ragi, uniseluler, dengan bentuk
bulat atau oval. Ragi tersebar luas di tanah, daun, buah, dan juga pada tubuh kita. Ragi
berperan penting dalam kedokteran, penelitian biologi, dan industri makanan (Solomon,
2011).
Struktur tubuh jamur yang paling umum adalah filamen multiseluler dan sel tunggal
(ragi). Banyak spesies yang dapat tumbuh baik sebagai filamen dan ragi, tetapi kebanyakan
tumbuh sebagai filamen, hanya sedikit spesies yang tumbuh sebagai ragi. Ragi biasanya
berada di tempat yang lembab, termasuk getah tumbuhan dan jaringan hewan, dimana
terdapat nutrisi seperti gula dan asam amino (Campbell et al., 2009).

C. METODE
1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah mikroskop cahaya, jarum
inokulasi,
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah media PDA (Potato Dextrose
Agar), aquades steril, sampel uji (tempe, buah berjamur, akar anggrek, dan roti
berjamur)
3. Cara Kerja

Ditetesi pewarna methylene blue atau latofenol blue pada gelas benda

Ditambahkan gliserol untuk menjaga viskositas sel yang akan diamati

Diambil sampel jamur dari bahan

Diletakkan di gelas benda yang berisi pewarna


Ditutup dengan gelas penutup dengan hati-hati. Diusahakan tidak ada
gelembung udara

Diamati dibawah mikroskop mulai dari perbesaran lemah

Dicatan dan digambar sel hifa dan spora yang teramati

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil pengamatan sampel
No. Sampel Makroskopis Mikroskopis Gambar Keterangan
Warna Tekstur Warna Jenis
hifa
1. Jamur Putih Lembut Basidiomycota
tiram
2. Tempe Putih Lembut Hifa Tidak Zygomycota
berwarna bersepta
biru

3. Buah Putih Lembut Hijau Hifa Ascomycota


tomat tidak
berjamur tampak
4. Roti Abu- Lembut Putih, di Tidak zygomycota
berjamur abu dalam bersepta
hifa
berwarna
biru
5. Akar Putih Kaku Hitam Bersepta Mikoriza
anggrek
(membuju
r)

2. Pembahasan
Praktikum kali ini adalah pengamatan tentang morfologi fungi (jamur) sampel
yang digunakan adalah tempe, buah berjamur, roti berjamur, akar anggrek dan jamur
tiram. Untuk roti, tempe, dan buah berjamur caranya adalah disterilkan alatnya terlebih
dahulu, kemudian gelas benda ditetesi dengan gliserin yang berfungsi untuk menjaga
viskositas sel yang akan diamati. Lalu diambil sampel dan diletakkan di gelas benda
yang sudah ditetesi dengan gliserin. Kemudian ditetesi dengan methylene blue yang
berfungsi untuk memberikan warna pada sel atau bagian-bagian sel sehingga dapat
terlihat dengan jelas. Setelah itu, diamati dibawah mikroskop.
Untuk pengamatan pada akar anggrek caranya adalah dipotong akar anggrek
sebanyak 5 masing-masing 3 cm. ada dua perlakuan yaitu dipotong membujur dan
melintang, kemudian disterilkan gelas benda. Ditambahkan dliserin untuk menjaga
viskositas sel yang akan diamati. Ditambahkan pewarna untuk memberikan warna pada
sel atau bagian-bagian sel sehingga dapat terlihat dengan jelas dan ditutup dengan deck
glass. Setelah itu diamati. Perlakuan yang kedua yaitu akar yang sudah dipotong lalu
dipanaskan sampai mendidih kemudian ditambahkan KOH 25 ml dan safranin 2,5 ml
dan dimasukkan ke dalamnya lalu ditunggu selama 5 menit. Diangkat dan dibilas dengan
HCl dan aquades sebanyak 3 kal. Setelah itu dipotong membujur dan melintang. Kaca
benda disterilkan terlebih dahuludengan alcohol. Lalu diletakkan sampel pada kaca
benda dan ditututp dengan deck glass. Setelah itu diamati.
Jamur tiram termasuk kedalam kelompok jamur makroskopis , artinya dapat
dilihatk dnegan kasat mata. Jamur tiram berwarna putih dan teksturnya lembut. Adapun
klasifikasi dari jamur tiram adalah
Kingdom : Fungi
Divisi : Amastigomycota
Filum : Basidiomycota
Kelas : Hymenomycetes
Ordo : Agaricales
Family : Pleurotaceae
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotus ostreatus (Cahyana, 1997)
Jamur tiram meiliki ciri-ciri fisik seperti permukaannya licin dan agak berminyak
ketika lembab, bagian tepinya agak bergelombang, letak tangkai lateral agak ke
sampingtudung dan daging buah berwarna putih. Jamur tiram memiliki diameter tudung
yang menyerupai cangkang tiram berkisar antara 5-15 cm, jamur ini dapat tumbuh di
kayu-kayu lunak dan pada ketinggian 600 m dari permukaan laut, jamur ini juga tidak
membutuhkan intensitas cahaya yang tinggi karena dapat merusak miselium jamur dan
tumbuhnya buah jamur. Jamur tiram dapat berkembang pada suhu 15-30oC pada pH 5,5-
7 dan kelembaban 80-90% (Achmad, 2011).
Jamur pada tempe jika dilihat dengan kasat mata berwarna putih dan memiliki
tekstur lembut. Tetapi jika diliha dari mikroskop memiliki bagian yang terlihat adalah
sporangium dan sporagiofor. Hifa pada jamur tempe berwarna biru dan tidak bersepta.
Adapun klasifikasi dari jamur tempe adalah:
Kingdom : Fungi
Divisi : Zygomycota
Filum : Zygomycotes
Ordo : Mucorales
Family : Mucoraceae
Genus : Rhyzopus
Spesies : Rhizopus oryzae
Rhizopus oryzae adalah jamur yang sering digunakan dalam pembuatan tempe.
Jamur ini aman dikonsumsi karena tidak menghasilkan toksi dan mampu menghasilkan
asam laktat. Jamur ini memiliki kemampuan untuk mengurai lemak kompleks menjadi
trigliserida dan asam amino. Selain itu juga mampu mneghasilkan protease. Ciri-ciri
dari Rhizopus oryzae adalah kolon berwarna putih berangsur-angsur berwarna abu-
abu.stolon halus atau sedikit kasar dan tidak berwarna hingga kuning kecoklatan.
Sporangiofora tumbuh dari stolon dan mengarah ke udara baik tunggal atau kelompok.
Rhizoid tumbuh berlawanan dan terletak pada posisi yang sama dengan sprangifora
sporangia globus atau sub globus dengan dinding berspinulosa (duri-duri pendek) yang
berwarna coklat gelap sampai hitam jika telah masak. Kolumela oval hingga bulat,
dengan dinding halus atau sedikit kasar. Spora bulat, oval atau berbentuk elips atau
silinder.
Roti berjamur jika dilihat dengan kasat mata, maka terliat berwarna abu-abu dan
memiliki tekstur lembut. Tetap jika diamati menggunakan mikroskop maka terlihat
berwarna putih dan didalam hifa berwarna biru, hifa tidak bersepta. Bagian-bagian yang
terlihat antara lain sporangium, sporangiofor, rhizoid, dan stolon. Adapun klasifikasinya
adalah
Kingdom : Fungi
Divisi : Zygomycota
Filum : Zygomycotes
Ordo : Mucorales
Family : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
Spesies : Rhizopus stolonifer
Rhizopus stolonifer adalah jamur yang memiliki hifa pendek bercabang-
cabangdan berfungsi sebagai akar (rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat
yang melekat dari substrat. Selain itu, terdapat sporangiofor (hifa yang emcuat ke udara
dan mengandung banyak inti sel), di bagian ujung membentuk sporangium (penghasil
spora), serta terdapat stolon (hifa yang berdiameter lebih besar daripada rhizoid dan
sporangiofor).
Rhizopus stolonifer mempunyai karakteristik yaitu dapat tumbuh pada suhu 5-
37oC dan dapat tumbuh pada kondisi anaerob. Jamur ini dapat hidup di roti atau buah-
buahan lunak. Jamur ini juga banyak ditemui pada roti dan menyebabkan kerusakan
pada roti tersebut. Hal tersebut dikarenakan spora tersebut berada di udara, tanah,
ataupun tubuh manusia, kemudian apabila jatuh pada roti maka spra tersebut dapat
tumbuh sangat cepat. Jamur ini menyebabkan cetakan roti menjadi hitamdengan
membentuk permukaan halus dari roti yang lembab menggembung ke udara.
Tomat yang berjamur jika dilihat secara kasar mata memiliki warna putih dan
bertekstur lembut. Tetapi jika dilihat dengan menggunakan mikroskop berwarna hijau
dan hifa tidak tampak. Jamur pada tomat memurut literature termasuk Aspergillus sp.
Adapun klasifikasinya adalah:
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Eurotiomycotes
Ordo : Eurotiales
Family : Trichocomaceae
Genus : Aspergillus
Spesies : Aspergillus sp.
Aspergillus sp. Adalah jamur yang membentuk filament-filamen panjang
bercabang, dan dalam media biakan membentuk miselia dan konidiospora. Ciri-ciri dari
jamur ini adalah memiliki hifa bersepta dan miselium bercabang, sedangkan yang hifa
muncul di atas permukaan merupaka hifa fertile , koloninya berkelompok, konidiospora
bersepta atau non septayang muncul dari sel kaki, pada ujung hifa muncul sebuah
gelembung, keluar dari gelembung ini muncul sterigma, pada sterigma muncul konidia-
konidia yang tersusun berurutan membentuk untaian mutiara, konidium ini berwarna
hitam, coklat, kuning tua, dan hijau. Aspergillus sp dapat ditemukan dimana saja,
tumbuh sebagai saprofitpada tumbuhan yang membusuk, tanah, debu organic dan
makanan (Wulandari, 2014).
Akar anggrek jika dilihat secara kasat mata berwarna putih dan kaku, tetapi jika
dilihat dengan menggunakan mirkoskop terlihat mikoriza yang menempel pada akar
anggrek. Menurut literature mikoriza yang berada di akar anggrek termasuk
endomikoriza yaitu jamur yang hifanya dapat menembus akar sampai korteks.
Endomikoriza yang sering dijumpai pada akar tamanan anggrek adalah Rhizoctonia sp.
Adapun klasifikasinya adalah:
Kingdom : Fungi
Divisi : Deuteromycota
Kelas : Deuteromycotes
Ordo : Agonomycetales
Family : Ceratobasidiaceae
Genus : Rhizoctonia
Spesies : Rhizoctonia sp
Rhizoctonia sp adalah jenis jamur soil borne dengan beberapa karakteristik antara
lain yaitu jamur ini memiliki pigmen hifa berwarna coklat, hifa membentuk
percabangan didekat sekat pada hifa vegetative yang muda, membentuk hifa dan sekat
yang pendek di dekat asal tempat percabangan, dan terjadi perfect fusion pada hifa.
Tetapi karakteristik seperti sel moniloid, membentuk sklerosium, diameter hifa lebih
dari 5 nanometer, rata-rata pertumbuhan cepat, dan patogenik tidak selalu dimiliki.
Adapun ciri-ciri morfologi utamanya adalah tidak pernah terdapat clamp connection,
konidium, dan rhizomorf.
Asosiasi Rhizoctonia sp dengantanaman anggrek yaitu untuk perkecambahan
benih dan pertumbuhan tanaman anggrek. Jenis jamur ini berfungsi untuk menambah
fosfat dan mineral lainnya pada tanaman anggrek, sedangkan asosiasi fungi Rhizoctonia
sp dengan benih anggrek yaitu menyediakan sumber karbon berupa vitamin-vitamindan
factor pertumbuhan lainnya (Haryuni, 2013).

Unity Of Science
Jamur adalah organisme yang sifat hidupnya parasitik atau saprofitik yang
berperan sebagai pengurai/dekomposer bahan organik. Berkaitan dengan dekomposisi
bahan organik, dalam Al-Qur’an pada surat Az-Zumar ayat 21 Allah SWT berfirman:
Artinya: “Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan
air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian
ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu
menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya
hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Az-Zumar: 21)

Ayat diatas memberikan suatu pembelajaran, ketika Allah menciptakan tumbuhan


yang bermacam-macam warnanya, kemudian menjadi kering dan hancur atau berderai-
derai. Hal tersebut ada penyebabnya salah satunya adalah jamur, yang mana jamur
tersebut juga akan menjadi manfaat bagi orang yang mengetahuinya (Sastrahidayat,
2011).

E. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, sampel yang digunakan adalah jamur tiram,
tempe, roti berjamur, buah tomat berjamur, dan akar anggrek. Jamur tiram termasuk ke
dalam divisi Basidiomycota spesies Pleurotus ostreatus, jamur pada tempe termasuk ke
dalam divisi Zygomycota spresies Rhizopus oryzae, jamur pada roti termasuk ke dalam
divisi Zygomycota spesies Rhizopus stolonifer, buah tomat berjamur termasuk ke dalam
divisi Ascomycota spesies Aspergillus sp., dan jamur pada akar anggrek termasuk ke dalam
golongan mikoriza spesies Rhizoctonia sp.

F. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A et all. 2009. Biology Ninth Edition. Pearson Education Inc, Benjamin
Cummings. San Fransisco.
Haryuni. 2013. Identifikasi Rhizoctonia Mikoriza pada Anggrekan dan Kelompok
Anastomosisnya. Jurnal Biosantifika. 5 (1) 43-49.
Ika Rochdjatun Sastrahidayat. 2011. Ilmu Jamur (Mikologi) Malang: Universitas Brawijaya
Press.
Solomon, E.P., L.R Berg., and D.W Martin. 2011. Biology Ninth Edition. Brooks/Cole
Cengage Learning. USA.

Subahar, T.S.S. 2008. Biologi. Surabaya : Penerbit Quadra.

Sudjadi, Bagod., dan S. Laila. 2006. Biologi : Sains Dalam Kehidupan. Jakarta: Penerbit
Yudhistira.

Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Wulandari, Dian et all. 2014. Keanekaragaman Jamur Endofit Pada Tanaman Tomat
(Lycopersicum esculentum Mill.) dan KemampuanAntagonisnya terhadap Phytopthora
infentans. Jurnal HPT Vol 2 No 1 110-118.

LEMBAR PENGESAHAN

Semarang, 18 November 2019

Dosen Pengampu Praktikan

Sutrisno, Maulidatul Fathiyah


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai