Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM MIKOLOGI

IDENTIFIKASI MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS KAPANG DAN KHAMIR

Nama : Moh. Anas Afandi Yusuf


NIM : 191810401023

Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
2020
I. PENDAHULUAN

Fungi merupakan mikroba eukariotik yang mempunyai ciri-ciri spesifik antara lain
mempunyai inti sel, membentuk spora, tidak berklorofil, heterospora, dan dapat
berkembang biak. Fungi memiliki bentuk bermacam-macam dan terdapat dimana-
mana. Jamur biasanya terdapat pada roti, buah-buahan dan sayuran, selain itu
tumbuh pada pakaian dan kulit. Penampilan fungi atau jamur cendawan tidak asing
lagi bagi kita semua. Kita telah melihat pertumbuhan berwarna biru dan hijau pada
jagung, tomat dan keju. Pertumbuhan putih seperti bulu pada roti dan selai basi, jamur
di lapangan dan di hutan semua ini merupakan tubuh berbagai cendawan. Jadi
cendawan mempunyai berbagai macam penampilan tergantung dari spesiesnya.
Cendawan terdiri dari kapang dan khamir, kapang ini bersifat filamentis dan
multiseluler atau bersel ganda sedangkan khamir biasanya uniseluler atau bersel
tunggal (Dwidjoseputro, 2010).
Pada umumnya bahan-bahan yang berasal dari alam mudah untuk ditumbuhi
jamur atau cendawan, misalnya pada buah-buahan. Jamur atau cendawan tersebut
biasanya akan mengakibatkan rusaknya bahan-bahan tersebut. Jika bahan-bahan
tersebut digunakan (dikonsumsi) oleh makhluk hidup dalam hal ini manusia, biasanya
bersifat patogen dan akan mengganggu fungsi tubuh makhluk hidup.
Untuk mengetahui nama genus dan spesies suatu biakan mikroorganisme, perlu
dilakukan identifikasi. Tahap pertama untuk melakukan identifikasi adalah pengenalan
ciri-ciri morfologi mikroorganisme tersebut. Pengamatan morfologi biasanya dilakukan
baik secara makroskopik (dengan mata telanjang), maupun mikroskopik langsung
maupun tidak langsung (slide culture).

II. METODE PRAKTIKUM

2.1 Alat dam Bahan


− Ose
− Bunsen
− Media PDA
− Slide culture steril
− GlaSs objek
− Cover glass
− Pinset
− Pewrana metheline blue

2.2 Metode
2.2.1 Pengamatan kapang

Dilakukan steriliassi tangan dan area kerja meggunakan alkohol


dan kemudian lap dengan tisu
Disiapkan dan dinyalakan bunsen

Dipanaskan jarum ose hingga berpijar kemudian diangin


anginkan hingga dingin

Diambil sedikit media PDA kemudian dipanaskan diatas bunsen


hingga sediki

Diletakkan didalam kaca objek didalam slide culture

Diambil satu ose isolat dari kapang lima

Diletakkan pada media dalam slide culture

Ditutup dengan cover glass

Ditetesi dengan air supaya lingkungan lembab


Diinkubasi lima hari

Hasil

2.3.2 Identifikasi khamir dengan pewarnaan sederhana

Dilakukan steriliassi tangan dan area kerja meggunakan alkohol


dan kemudian lap dengan tisu

Disterilkan kaca objek dengan menggunakan alkohol dan


dipanaskan sebentar

Diambil satu ose isolat yeast kemudian diletakkan pada kaca


objek

Ditetesi dengan pewarna metilene blue dan kemudian ditutup


dengan cover glass

Dibersihkan kelebihan pewarna dengan tisu

Diamati dibawah mikroskop


Hasil

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Tabel Hasil

No Nama Foto Pengamatan Gambar Pengamatan


.

1. Jamur
1

2. Jamur
2
3. Jamur
3

4. Jamur
4

5. Jamur
5

6. Jamur
6
7. Khami
r1

no Nama Warna Warna Bentuk Tekstur Exudate Adanya


koloni pigmenta koloni permukaan drop garis radial
si koloni koloni konsentris
pada
koloni

1 Jamur Tepi putih Putih Kompak Rata Ada Tidak ada


1 tengah / padat
hitam

2 Jamur Hijau Hitam Kompak Menggunung Tidak Tidak ada


2 / padat seperti ada
tepung

3 Jamur Tepi putih Cream Kompak Menggunung Ada Radial dan


3 tengah hijau / padat seperti konsentris
keabuabuan tepung

4 Jamur Hitam Cokelat Kompak Menggunung Tidak Konsentris


4 kehitama / padat seperti ada
n tepung

5 Jamur Putih Cream Tidak Seperti kapas Ada Tidak ada


5 rata

6 Jamur Tepi putih Tepi putih Kompak Menggunung ada Radial


6 tengah tengah / padat seperti
hitam cream tepung

7 Khamir Putih susu Putih Bulat Convex - -


1 susu
Jamur merupakan jasad eukariot, yang berbentuk benang atau sel tunggal,
multiseluler atau uniseluler. Sel-sel jamur tidak berklorofil, dinding sel tersusun dari
khitin, dan belum ada diferensiasi jaringan. Jamur bersifat khemoorganoheterotrof
karena memperoleh energi dari oksidasi senyawa organik. Jamur memerlukan
oksigen untuk hidupnya bersifat aerobik habitat (tempat hidup) jamur terdapat pada
air dan tanah. Cara hidupnya bebas atau bersimbiosis, tumbuh sebagai saprofit atau
parasit pada tanaman, hewan dan manusia (Sumarsih, 2003).
Fungi adalah organisme kemoheterotrof yang memerlukan senyawa organik
untuk nutrisinya (sumber karbon dan energi). Bila sumber nutrisi tersebut diperoleh
dari bahan organik mati, maka fungi tersebut bersifat saprofit. Dalam hal ini, fungi
bersifat menguntungkan sebagai elemen daur ulang yang vital. Beberapa fungi yang
bersifat menguntungkan karena merupakan bahan makanan, misalnya cendawan
(mushroom), dan beberapa fungi dapat bersimbiosis dengan akar tanaman tertentu
yang membantu penyerapan air dan mineral tanah oleh akar. Pada fungi ada dua
istilah, yaitu kapang (mold) yang merupakan fungi yang berfilamen dan multiseluler,
dan khamir (yeast) yaitu bentuk fungi berupa sel tunggal dengan pembelahan sel
melalui pertunasan (Pratiwi, 2008).
Kapang (mould/filamentous fungi) merupakan mikroorganisme anggota
Kingdom Fungi yang membentuk hifa. Kapang merupakan jenis jamur multiseluler
yang bersifat aktif karena merupakan organisme saprofit dan mampu memecah
bahan-bahan organik kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana. Di bawah
mikroskop dapat dilihat bahwa kapang terdiri dari benang yang disebut hifa, kumpulan
hifa ini dikenal sebagai miselium. Kapang tersebut mudah dijumpai pada bagian-
bagian ruangan yang lembab, seperti langit-langit bekas bocor, dinding yang
dirembesi air, atau pada perabotan lembab yang jarang terkena sinar matahari.
Kapang melakukan reproduksi dan penyebaran menggunakan spora. Spora kapang
terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual. Kapang terdiri dari suatu
thallus yang tersusun dari filamen yang bercabang yang disebut dengan hifa.
Kumpulan dari hifa disebut dengan miselium. Hifa tumbuh dari spora yang melakukan
germinasi membentuk suatu tuba germ, dimana tuba ini akan tumbuh terus
membentuk filamen yang panjang dan bercabang yang disebut hifa, kemudian
seterusnya akan membentuk suatu massa hifa yang disebut miselium. Pembentukan
miselium merupakan sifat yang membedakan grup-grup didalam fungi
(Gabriela,2017).
Kapang atau jamur termasuk golongan Emycetes atau fungi sejati yang terdiri
atas empat klasis yaitu Phycomycetes,Ascomycetes, Basidiocetes, dan
Deuremycetes (Fungi interfecti). Identifikasi kapang atau jamur apat dilakukan
berdasarkan atas sifat – sifat morfologisnya. Berdasarkan atas pengamatan secara
mikroskopik, maka kapang atau jamur dapat ditentukan sampai genusnya atau
kadang dapat ditentukan sampai spesiesnya (Djide, 2008).

Kapang merupakan jamur berfilamen dan multinukleat yang tersusun oleh hifa.
Hifa merupakan struktur tabung bercabang yang berdiameter 2-10 µm yang biasanya
dibagi-bagi menjadi semacam unit sel oleh dinding yang melintang yang disebut
septa. Kumpulan dari hifa disebut miselium. Bagian dari miselium menjangkarkan
kapang dan menyerap hara yang dikenal dengan miselium vegetative yang tersusun
oleh hifa vegetative; bagian spora reproduktif, yaitu miselium aerial yang tersusun oleh
hifa aerial (Subandi,2010).
Khamir (yeast) merupakan fungi bersel satu (uniseluer), tidak berfilamen
beebentuk oval atau bulat, tidak berflagela, ddan berukuran lebih besar dibandingkan
sel bakteri, dengan lebar berkisar 1-5 mm dan panjang berkisar 5-30 mm. Secara
umum kebutuhan akan air lebih sedikit dibandingkan dengan bakteri pada umumnya.
Beberapa jenis khamir membutuhkan air lebih banyak dibandingkan dengan kapang
atau jamur (Djide,2008).
Khamir tumbuh baik pada keadaan aerob, tetapi untuk jenis fermentative dapat
tumbuh dalam kedaan anarob, walaupun dengan cara yang lambat. Secara umum
gula merupakan sumber energy yang paling baik, untuk khamir dan hanya untuk jenis
khamir oksidatif dapat menggunakan asam organic dan alcohol sebagai sumber
energy. Khamir termasuk golongan fungi atau phylum Eumycetes. Jenis khamir sejati
termasuk klas Ascomycetes dan beberapa termasuk Basidiomycetes, sedangkan
khamir yang tidak membentuk spora tegolong dalam fungi inperfektif ( (Djide,2008).
Kapang nomor 3 dan 6 terindikasi merupakan kelompok Aspergilus sp. hal ini
dikarenakan keduanya memiliki susunan tubuh berupa stipe, branch, metula phialid
dan juga spora. Pengamatan morfologi menunjukkan kemiripan diantara keduanya
dimana tepian bewarna putih kemudian memiliki hifa bewarna keputihan dan bersekat
kedua jamur ini juga sama sama mampu menghasilkan exudate drop.
Kapang nomor 5 terindikasi merupakan jamur Rhizopus sp. Hal ini dikarenakan
ia memiliki ukuran spora yang besar, ia juga bewarna putih dan mampu menghasilkan
butir air diatas permukaannya, ciri utama dari kelompok ini adalah bentuk dari
koloninya yang bewarna putih dan mirip seperti kapas.
Kapang nomor 2 terindikasi sebagai Monillia sp. hal ini dikarenakan morfologi
unik yang dimiliki oleh kelompok ini dimana tubuhnya terdiri atas hifa dengan banyak
septa dan antar septa berukuran pendek, tubuhnya akan mengecil pada bagian septa
sehingga tubuhnya terlihat seperti anyaman manik manik. Bentuk tubuh seperti ini
termasuk keseluruhan tubuhnya tak terkecuali pada bagian percabangan.
Kapang nomor 4 kemungkinan adalah kelompok dari Mucor sp. alasan terkait
hal ini adalah karena warna koloninya yang bewarna kehitaman dan berbentuk
menggunung dengan tekstur seperti tepung, pengamatan spora juga menunjukkan
bahwa ia memiliki banyak spora pada hifanya. Kelompok ini juga tidak menghasilkan
exudate drop sesuai dengan hasil dari pengamatan.
Yeast yang diamati terindikasi merupakan kelompok Saccharomyces hal ini
diakrenakan bentuk tubuhnya yang convex serta warna koloninya yang beawarna
putih susu, kelompok ini juga dapat di identifikasi berdasarkan kemampuannya
menghasilkan tunas
IV. KESIMPULAN

Kapang merupakan jamur berfilamen dan multinukleat yang tersusun oleh hifa.
Hifa merupakan struktur tabung bercabang yang berdiameter 2-10 µm yang biasanya
dibagi-bagi menjadi semacam unit sel oleh dinding yang melintang yang disebut
septa. Khamir (yeast) merupakan fungi bersel satu (uniseluer), tidak berfilamen
beebentuk oval atau bulat, tidak berflagela, ddan berukuran lebih besar dibandingkan
sel bakteri, dengan lebar berkisar 1-5 mm dan panjang berkisar 5-30 mm. Khamir
tumbuh baik pada keadaan aerob, tetapi untuk jenis fermentative dapat tumbuh dalam
kedaan anarob, walaupun dengan cara yang lambat. Setiap kapang dan yeast
memiliki ciri morfologi tersendiri baik secara makroskopis maupun mikroskopis,
berdasarkan ciri tersebut kita dapat mengidentifikasi kapang atau fungi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Djide, Natsir,. Sartini, 2008, Analisis Mikrobiolgi Farmasi, UNHAS, Makassar.
Dwidjoseputro, 2010, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.
Gabriela, Christy Sabbathini. dkk. 2017. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Genus
Sphingomonas Dari Daun Padi (Oryza Sativa) Di Area Persawahan
Cibinong. Jurnal Biologi. 6(1): 59-64
Pratiwi, T. Sylvia, 2008, Mikrobiologi Farmasi, Erlangga, Jakarta.
Subandi, M.H, 2010, MikroBiologi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sumarsih, Sri, 2003, Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar, UPN, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai