Anda di halaman 1dari 4

Uji In Silico Interaksi Protein Apyrase dan ADP dari Kelenjar Saliva Aedes albocpitus

dalam Penghambatan Agregasi Platelet

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh

Moh. Anas Afandi Yusuf


191810401023

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang dapat menyebar dengan
cepat, khususnya pada daerah tropis dan subtropis. DBD dapat menyebar dengan cepat
dikarenakan agent penyakit DBD berupa virus dengue yang masuk ke dalam tubuh ke
manusia melalui perantara gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus. Penyakit
dengue banyak menyebabkan masalah kesehatan dan kematian pada manusia. Tercatat
terdapat sekitar 100 juta kasus infeksi DBD di seluruh dunia dan sekitar 2,5-3 milyar
penduduk yang tinggal di daerah tropis dan subtropis berisiko untuk mengalami infeksi
dengue(Mulia, 2014). Pada daerah tertentu peningkatan kasus DBD dapat terjadi dalam
kurun waktu yang singkat bahkan dapat menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di
sebagian wilayah di dunia. Laporan WHO menyebutkan bahwa jumlah penderita DBD
terbanyak berada pada wilayah Asia Tenggara , Pasifik Barat serta beberapa negara di
Amerika. Jumlah kasusnya tercatat lebih dari satu juta kasus pada tahun 2008 kemudian
meningkat menjadi lebih dari tiga juta kasus pada tahun 2015. Bahkan pada tahun 2016,
terjadi wabah DBD di berbagai belahan dunia, khususnya di negara yang berada pada
wilayah khatulistiwa. Indonesia yang dilewati oleh garis khatulistiwa memiliki iklim tropis
dimana menjadi habitat bagi nyamuk termasuk kedalam negara dengan jumlah kasus
Demam Berdarah Dengue yang terbanyak di benua Asia(Syamsir, 2020).

Aedes albopictus adalah nyamuk yang secara garis besar dalam beberapa hal sangat
mirip dengan Ae. aegypti. Ae. albopictus merupakan nyamuk yang berhabitat pada wilayah
timur (Asia dan sekitarnya) yang menyebar hingga daerah barat seperti Madagaskar dan
pulau-pulau di Afrika Timur kecuali daratan benua Afrika sedangkan Ae. aegypti
sebaliknya berasal dari benua Afrika yang menyebar ke Timur mendominasi daerah Asia
Tenggara. Pada kasus wabah penyakit Demam Berdarah Degue, Ae. albopictus ikut andil
dalam penyebaran penyakit tersebut selain Ae. aegypti. Pada perberagam penelitian telah
dibuktikan bahwa Ae. albopictus merupakan vektor yang efektif bagi virus Dengue. Pada
saat terjadinya wabah demam berdarah dengue (DBD), Ae. albopictus sering dianggap
sebagai vektor sekunder sesudah Ae. aegypti. Namun pada beberapa kasus ledakan DBD,
Ae. albopictus dapat juga berperan sebagai vektor primer, seperti kasus yang telah terjadi
pada Singapura pada tahun 1969, Burma pada tahun 1975, serta Indonesia pada waktu
terjadinya wabah di Bantul Yogyakarta tahun 1977(Boesri, 2011).

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan kasus DBD salah satunya ialah
dengan penggunaan vaksin, namun hingga kini vaksin tersebut masih dalam tahap
penelitian dan pegambanan. Pendekatan alternatif dari vaksin DBD adalah dengan
mencegah transmisi patogen melalui pengembangan Transmission Blocking Vaccine
(TBV) berbasis vektor yang salah satunya dengan memanfaatkan komponen dalam saliva
vektor yang berupa nyamuk. Saliva nyamuk mengandung substansi yang memiliki peran
penting dalam proses transmisi patogen seperti vasodilator, imunomodulator, inhibitor
koagulasi darah, dan agregasi platelet(Wathon, 2014). Dalam penelitian ini akan dikaji
mengenai interaksi protein apyrase dan ADP dari kelenjar saliva Aedes albocpitus serta
perananya dalam menghambat agregasi platelet(keping darah), yang nantinya diharapkan
data penelitian ini dapat digunakan dalam pengembangan TBV (Transmission Blocking
Vaccine) DBD.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas diketahui bahwa permasalahan dalam penelitian ini adalah :
bagaimana interaksi protein apyrase dan ADP dari kelenjar saliva Aedes albocpitus serta
perananya dalam menghambat agregasi platelet.
1.3 Tujuan

Penelitian ini bertujuan mengetahui interaksi protein apyrase dan ADP dari kelenjar saliva
Aedes albocpitus dalam penghambatan agregasi platelet.
1.4 Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi sampai pada tahap uji in silico protein apyrase dan ADP dari kelenjar
saliva Aedes albocpitus dengan menggunakan aplikasi Autodock.

1.5 Manfaat
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan mengenai profil
protein yang ada pada kelenjar saliva Aedes albopictus sehingga dapat bermanfaat dalam
pengembangan TBV (Transmission Blocking Vaccine) DBD.

Daftar Pustaka

Boesri, Hasan. 2011. Biologi dan Peranan Aedes albopictus (Skuse) 1894 sebagai Penular
Penyakit. Aspirator. 3(2):117-125.
Mulia, Sari. Yulia Iriani, Zarkasih Anwar1, dan Theodorus. 2014. Profil Lipid pada Fase Akut
Demam Berdarah Dengue. JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN. 1(1): 13-19.
Syamsir. 2020. Autokorelasi Kasus Demam Berdarah Dengue Berbasis Spasial di Wilayah Air
Putih, Kota Samarinda. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 12(2): 78-86.
Wathon, Syubbanul., Kartika Senjarini, Sri Mumpuni Wahyu Widajati, dan Rike Oktarianti.
2014. Karakterisasi Parsial Faktor Imunomodulator Kelenjar Saliva Aedes aegypti
(Diptera: Culicidae) Sebagai KandidatTransmission Blocking Vaccine (TBV) Demam
Berdarah Dengue. BERKALA SAINSTEK. 2(1): 36-41.

Anda mungkin juga menyukai