KELOMPOK 10
DIKCABPAKES ABIT DIKMAPA PK TA. 2023
DISUSUN OLEH :
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang ditandai
dengan panas (demam) dan disertai dengan perdarahan. Penyakit DBD ini
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti yang hidup di dalam dan di sekitar rumah (Kementerian Kesehatan RI,
2012).
2 sampai 7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah/lesu, gelisah, nyeri ulu hati,
disertai tanda perdarahan di kulit berupa bintik perdarahan atau ruam. Kadang-
kadang disertai dengan mimisan, berak darah, muntah darah, kesadaran menurun
atau renjatan (shock) (Depkes RI,2007). Pada keadaan yang parah, bisa terjadi
kegagalan sirkulasi darah dan pasien jatuh dalam syok hipovolemik akibat
kebocoran plasma. Keadaan ini disebut dengue shock syndrome (DSS) (Mardiana,
2010).
2. Host
Virus dengue menginfeksi manusia. Tubuh manusia merupakan urban
reservoir yang utama bagi virus tersebut.
3. Environment
Aedes aegepty menyukai tempat yang gelap, lembab, tempat tersembunyi
dalam rumah dan bangunan. Tempat penampungan air seperti drum, ember
dan bak air serta pembuangan sampah yang tidak memenuhi persyaratan
sanitasi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Nyamuk Aedes Aegepty aktif menggigit pada waktu pagi hari dan sore
hari. Nyamuk ini berkembang biak pada tempat tempat penampungan air
bersih yang tidak langsung berhubungan dengan tanah seperti: vas bunga,
toren air, bak mandi, tempayan, ban bekas, kaleng bekas, botol minuman
bekas dll (Depkes RI, 2012).
3. Usia
Meskipun DBD mampu dan terbukti menyerang tubuh manusia dewasa,
namun lebih banyak kasus ditemukan pada pasien anak-anak yang
berusia kurang dari 15 tahun. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan
tubuh pada anak-anak masih kurang sehingga rentan terhadap penyakit dan
aktivitas anak-anak lebih banyak diluar rumah pada siang hari, sedangkan
nyamuk Aedes aegypti biasanya menggigit pada siang hari.
Nyamuk yang menjadi vektor penyakit DBD adalah nyamuk yang menjadi
terinfeksi saat menghisap darah dari manusia yang sedang sakit dan viremia
(terdapat virus dalam darah). Virus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8-
10 hari, sehingga kelenjar air liur nyamuk menjadi terinfeksi dan virus dapat
disebarkan ketika nyamuk menggigit dan menginjeksikan air liur ke luka gigitan
pada orang lain (Widoyono, 2008)
Dalam tubuh manusia, virus akan berkembang selama 3-14 hari (rata rata
4-6 hari). Orang yang di dalam tubuhnya terdapat virus dengue tidak semuanya
akan sakit DBD, tergantung dari status imunitas setiap individu. Pada individu
yang imunitasnya lemah, akan tampak gejala awal seperti demam, sakit kepala,
mialgia, hilang nafsu makan, dan gejala nonspesifik lain termasuk mual, muntah,
dan ruam kulit (Widoyono, 2008)
Tanda dan gejala yang muncul pada penderita DBD adalah bintik bintik
merah pada kulit, suhu badan lebih dari 38o C, badan terasa lemah dan lesu,
gelisah, ujung tangan dan kaki berkeringat, nyeri ulu hati dan muntah. Dapat pula
disertai pendarahan seperti mimisan dan buang air besar bercampur darah serta
turunnya jumlah trombosit hingga 100.000/mm 3 (Depkes RI, 2012).
Diagnosis penyakit DBD dapat dilihat berdasarkan kriteria diagnosis klinis
dan laboratoris. Berikut ini tanda dan gejala penyakit DBD
yang dapat dilihat dari penderita kasus DBD dengan diagnosis klinis dan
laboratoris:
1. Diagnosis Klinis
2. Diagnosis Laboratoris
a. Trombositopenia, pada hari ke-3 sampai ke-7 ditemukan
penurunan trombosit hingga 100.000/mmHg.
6. Observasi tanda dan gejala syok seperti gelisah, tangan dan kaki terasa
dingin dan terdapat sianosis sirkumoral, oliguri, denyut cepat dan
lemah atau hipotensi.
4. Menabur larvasida.
2. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan seseorang terhadap sesuatu diperoleh dari berbagai
informasi dan berbagai sumber. Pengetahuan diperoleh dari pendidikan yang
direncanakan dan tersusun secara baik misalnya melalui pelatihan dan pendidikan
formal, maupun infomasi yang tidak tersusun secara baik misalnya membaca surat
kabar, membaca majalah, pembicaraan dengan teman atau keluarga,
mendengarkan radio, melihat televise, dan berdasarkan pengalaman diri
(Mantra, 1993).
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang atau
individu melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 1997).
1. Know (Tahu)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam tingkat ini adalah mengingat kembali
sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari/ rangsangan
yang diterima. Oleh sebab itu, tahu merupakan tingkat pengetahuan
yang paling rendah.
2. Comprehension (Memahami)
Memahami merupakan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut dengan benar. Orang tersebut paham dan dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan
sebagainya terhadap obyek yang telah dipelajari.
3. Application (Aplikasi)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan,
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi
yang sebenarnya.
4. Analysis (Analisis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi
atau obyek kedalam komponen komponen, tetapi masih dalam satu
struktur dan masih ada kaitan satu sama lain.
5. Synthesis (sintesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan menyusun formulasi baru dari
formulasi formulasi yang ada.
6. Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi merupakan kemampuan untuk melalukan penilaian terhadap
suatu materi atau obyek. Penilaian ini berdasarkan kriteria yang
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria yang sudah ada.
2007) :
1. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan, baik pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang
lain. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengetahuan
yang diperoleh dalam memecahkan masalah. Semakin banyak
pengalaman seseorang tentang suatu hal, maka akan semakin
bertambah pula pengetahuan seseorang akan hal tersebut.
2. Pendidikan
4. Sosial budaya
5. Lingkungan
2003):
Upaya atau tindakan seseorang untuk mencari pengobatan pada saat sakit.
Upaya atau tindakan seseorang untuk menjaga lingkungan, baik fisik maupun
sosial budaya sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi derajat
kesehatan individu, keluarga, maupun masyarakat.
REFERENSI