Anda di halaman 1dari 16

Proposal Demam Berdarah Dengue

Di Desa Manusak Dusun 3

oleh

1. Tersiana Bale Lomi,S.Kep 7. Irvan Neonane,S.Ke


2. Maria Klarita Mouw,S.Kep 8. Mekdis Nomleni,S.Kep
9. Joy Santi Tiip,S.Kep
3. Kamelia R.N.Liga S.Kep
10. Lewis B.Mapada,S.Kep
4. Lahendra Uly Hia,S.Kep 11. Godlif.V.DoHina,S.Kep
5. Maria A.P.Laman,S.Kep 12. Rosdiana,S.Kep
13. Annisa Amir,S.Kep
6. Krisanto D.Nahak,S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA
KUPANG
2024
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO) anak adalah seseorang yang sejak usia dalam
kandungan sampai dengan usia 19 tahun. Sedangkan menurut UndangUndang Republik
Indonesia nomor 35 tahun 2014 pasal 1 ayat (1) tentang perubahan atas Undang-Undang nomor
23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, menyatakan bahwa anak adalah seseorang yang belum
berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Derajat
kesehatan anak dipengaruhi oleh berbagai penyakit baik penyakit menular maupun tidak
menular, salah satunya adalah penyakit Demam berdarah dengue.

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit febris-virus akut, yang sering kali
disertai dengan sakit kepala, nyeri tulang atau sendi dan otot, ruam, dan kurangnya jumlah sel
darah putih atau leucopenia sebagai gejalanya, dan disebarkan melalui nyamuk Aedes. Pasien
yang mengalami ini dapat mengalami kebocoran plasma. Syok ini disebut syndrome syok
dengue (DSS) dan dapat menjadi fatal atau kematian (WHO,2021).

Menurut WHO pada tahun 2021 insiden Demam Berdarah Dengue, setiap tahunnya
terdapat sekitar 100-400 juta infeksi DBD secara global. Asia menjadi urutan pertama dalam
jumlah penderita DBD sebanyak 70% setiap tahunnya. Diketahui bahwa DBD merupakan
penyebab utama morbiditas dan mortalitas Asia Tenggara dengan 57% dari total kasus DBD di
Asia Tenggara terjadi di Indonesia (WHO,2021).

Menurut data Kementrian Kesehatan tahun 2021, ada 73.518 kasus DBD di Indonesia
sepanjang 2021, jumlah tersebut menurun 32,12% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang
sebanyak 108.303 kasus. Dengan jumlah kasus tersebut, maka angka kesakitan (incidence rate)
kasus DBD di dalam negeri sebesar 27 per 100.000 penduduk. Angkanya turun 32,5%
dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 40 per 100.000 penduduk.
Berdasarkan provinsinya, Kepulauan Riau memiliki angka kesakitan DBD tertinggi di Indonesia
sebesar 80,9 per 100.000 penduduk. Posisinya diikuti Kalimantan Timur dan Bali dengan angka
kesakitan DBD per 100.000 penduduk masing-masing sebesar 78,1 dan 59,8. Sementara,
kematian akibat DBD mencapai 705 kasus sepanjang tahun lalu. Jumlah itu juga turun 5,62%
dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 747 kematian. Jawa Barat menjadi provinsi
dengan tingkat kematian (fatality rate) DBD tertinggi, yakni 2,71%. Posisinya diikuti oleh
Gorontalo dan Sulawesi Utara dengan tingkat kematian DBD berturut-turut sebesar 2,69% dan
2,68%.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus DEN 1,DEN
2,DEN 3,atau DEN 4 dan juga gigitan nyamuk vector dengue yang tergolong dalam virus yang
disebabkan oleh flavivirus dan arthropoda Flaviviridae memasuki aliran darah. DBD ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes, khususnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Demam perihal
ini situasi area serta sikap warga berhubungan dengan penyakit ini (Kementerian Kesehatan RI,
2022).

Penyakit infeksi akut dengan Flaviviridae yang mempunyai 4 serotipe yaitu (DEN-1, DEN-
2, DEN-3, DEN-4). Penyakit DBD mewabah lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina yang
terdapat virus dengue dalam tubuhnya. Terdapat 3 beberapa nyamuk lain yang dapat menjadi
vektor DBD yaitu nyamuk Aedes Polynesiensis, Aedes Scutellaris dan Aedes Albopictus namun
jenis ini lebih sedikit ditemukan (Melissa G. Tansil, 2022).

Adapun berbagai fakor yang menyebabkan DBD meningkat sangat pesat pada suatu daerah
atau wilayah, salah satu fakor penyebabnya adalah iklim. Hubungan iklim dengan peningkatan
kasus DBD sangatlah erat karena curah hujan merupakan salah satu faktor penentu kejadian
demam berdarah dengue (DBD) selain faktor suhu, densitas virus,serta herd immunity. Di
sebagian besar negara, epidemi dengue dilaporkan terjadi selama musim peralihan antara musim
hujan dan musim panas karena kondisi ini mendukung pertumbuhan nyamuk (Irma, Yusuf
Sabilu, 2022).

Kondisi perubahan iklim timbul akibat adanya peningkatan suhu bumi secara global yang
berdampak negatif bagi kehidupan masyarakat. Beberapa dampak yang terjadi akibat perubahan
iklim seperti kenaikan suhu permukaan air laut, potensi bencana alam yang lebih besar seperti
kekeringan, banjir, kebakaran hutan, dan tanah longsor (Nurhayati, Dhokhikahb and Mandala,
2022).

Peran perawat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan terhadap penyakit DBD salah
satunya adalah pemberi informasi kepada penderita penyakit DBD, 4 untuk menghindari
kemungkinan efek lebih lanjut banyak sekali efek buruk yang terjadi pada penyakit DBD, peran
perawat juga sebagai edukator untuk memberikan edukasi terkait pentingnya menerapkan Pola

Hidup Bersih Sehat (PHBS), memberikan nutrisi sesuai kecukupan gizi anak dan cara
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dapat dilakukan secara mandiri agar angka kejadian
dimasyarakat menurun sehingga pada saat sedang masuk musim penghujan potensi penyebaran
DBD tidak tinggi maka setiap individu memiliki peran dalam pengendalian dengan cara
pemberantasan sarang nyamuk meliputi menguras tempat penampungan air minimal 1 kali dalam
seminggu,menutup tempat yang berpotensi dalam perkembangbiakan sarang nyamuk, mendaur
ulang atau memanfaatkan kembali barang bekas yang masih layak,dengan ini dapat mencegah
timbulnya Kejadian Luar Biasa (KLB) (Wahyuanasari,2022).

Selain itu juga peran perawat adalah sebagai advokat pasien memberikan pelayanan sesuai
standar yang harus diberikan kepada pasien.Dan juga sebagai fasilitator, peran ini dilakukan
karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan
lain-lain berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi
atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dan mengingat pentingnya pencegahan dan
pemberantasan sarang nyamuk dan Penyakit DBD, maka dibutuhkan kemampuan untuk
mengelola kasus DBD secara tepat.
Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dan mengetahui secara langsung
asuhan keperawatan mengenai DBD.

Tujuan Khusus

 Melakukan pengkajian pada pasien anak dengan kasus DBD


 Merumuskan diagnosis keperawatan pada pasien anak dengan kasus DBD
 Menyusun intervensi tindakan keperawatan pada pasien anak dengan kasus DBD
 Melaksanakan implementasi keperawatan pada pasien anak dengan kasus DBD
 Melakukan evaluasi keperawatan pada pasien anak dengan kasus DBD .
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Demam dengue merupakan penyakit tular-nyamuk yang disebabkan oleh virus dengue.
Virus dengue di transmisikan oleh gigitan nyamuk betina, terutama spesies Aedes aegypti dan
Ae. Albopictus. Kedua spesies nyamuk ini juga dapat menularkan virus chikungunyah, yellow
fever, dan zika. Transmisi virus dengue meningkat pada musim hujan, kelembapan tinggi dan
pada daerah dengan tingkat urbanisasi tinggi. (Kusumasari, 2019).

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan varian demam dengue yang bersifat letal dan
dapat menyebabkan kematian. Tahap berkembangnya demam dengue menjadi DBD ditandai
dengan ditemukannya kebocoran plasma, seperti efusi pleura, ascites, atau hipoalbunimemia.
Kematian pada DBD dapat disebabkan karena kekurangan cairan akibat kebocoran plasma, gagal
nafas, pendarahan hebat, atau kerusakan organ. Terdapat beberapa tanda dan gejala pada demam
dengue yang dapat diperhatikan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap DBD, antara lain
nyeri perut hebat, muntah terus menerus, atau muntah disertai darah, nafas cepat, dan gusi
berdarah. Hingga saat ini tidak ada terapi spesifik untuk pengobatan demam dengue. Menjaga
kecukupan cairan tubuh merupakan hal utama dalam pengobatan demam dengue. Pengobatan
lainnya bersifat simptomatik untuk meredakan gejala seperti demam, nyeri kepala, nyeri sendi,
mual dan muntah. (Kusumasari, 2019).

Penyakit demam berdarah dengue mengenai seseorang melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti lebih tepatnya nyamuk betina dewasa. Nyamuk betina memerlukan darah manusia atau
binatang untuk hidup dan berkembang biak. Bila imunitas seseorang baik maka derajat penyakit
tidak berat. Sebaliknya apabila imunitas rendah seperti pada anak-anak, penyakit infeksi dengue
ini dapat menjadi berat bahkan dapat mematikan (Ngadino, Marlik, and Nurmayanti 2021)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : DBD

Sub topik :Pengenalan dan pencegahan dbd

Sasaran :warga dusun 3 manusak,oeboboa

Tempat :

Hari/Tanggal :

Waktu :1 x 30 menit

A. Tujuan Umum Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang DBD diharapkan klien
dan keluarga mampu melaksanakan penatalaksanaan DBD.
B. Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang DBD, diharapkan
keluarga mampu:
1. Menjelaskan pengertian DBD
2. Menjelaskan gejala DBD
3. Menjelaskan ciri nyamuk Aedes Aegypti
4. Menjelaskan tindakan bila terkena DBD
5. Menjelaskan pencegahan penyakit DBD
6. Memahami penatalaksanaan penyakit DBD dengan benar
7. Mampu mengucapkan penatalaksanaan apa saja yang sudah diberikan
C. Materi
1. Pengertian DBD
2. Gejala DBD
3. Ciri nyamuk Aedes Aegypti
4. Tindakan bila terkena DBD
5. Pencegahan penyakit DBD
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leafleat
F. Kegiatan penyuluhan

Kegiatan Respon keluarga Waktu

1. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.


2. Mendengarkan 12 menit
3. Memperkenalkan diri Mendengarkan
4. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan. Mendengarkan 
5. Menyebutkan materi yang akan diberikan. Mendengarkan. 
6. Menggali pengetahuan keluarga klien mengenai DBD.
7. Menjawab  Menjelaskan tentang DBD.
8. Memperhatikan  Memberi kesempatan kepada keluarga pasien untuk mengajukan
pertanyaan kemudian didiskusikan bersama & menjawab pertanyaan.
9. Bertanya  Memberikan leaflet DBD.
10. Memperhatikan  Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan,
dan reinforcement kepada keluarga pasien yang dapat menjawab pertanyaan.
11. Menjawab pertanyaan 15 menit 3
12. Mengakhiri pertemuan & mengucapkan terimakasih atas partisipasi keluarga pasien.
Mendengarkan 3 menit
13. Mengucapkan salam Menjawab salam
G. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

a. Kesiapan materi

b. Kesiapan SAP

c. Kesiapan media : leaflet

d. Peserta hadir ditempat penyuluhan

e. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan

f. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi Proses

a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.

b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

d. Suasana penyuluhan tertib

e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

3. Evaluasi Hasil Klien dan keluarga mampu:

a. Menjelaskan pengertian DBD

b. Menjelaskan gejala DBD

c. Menjelaskan ciri nyamuk Aedes Aegypti

d. Menjelaskan tindakan bila terkena DBD

e. Menjelaskan pencegahan penyakit DHF

f. Memahami penatalaksanaan penyakit DBD dengan benar

g. Mampu mengucapkan penatalaksanaan apa saja yang sudah diberikan


MATERI

A. Pengertian DBD
Demam Berdarah atau DHF (Dengue Hemorragic Fever) adalah merupakan penyakit
daerah tropis yang sering menyebabkan kematian pada anak remaja dan dewasa. Vektor
(binatang perantara) penyakit DHF adalah nyamuk Aedes Aegypti (betina), biasanya
menggigit pasien pada siang hari, hidup di air yang jernih, bersih dan tergenang, tempat-
tempat gelap atau semak-semak.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) bahasa medisnya disebut Dengue
Hemorrhagic Fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan
gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga
mengakibatkan perdarahan-perdarahan.

B. Tanda Gejala DBD


1. Demam tinggi 2 – 7 hari disertai mengigil
2. Setelah panas 4-5 hari segera bawa ke petugas kesehatan
3. Mual dan muntah
4. Pegal – pegal pada seluruh badan
5. Perdarahan di bawah kulit
6. Perdarahan lain, batuk darah, muntah darah, berak darah dan kencing darah

C. Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti


1. Badannya kecil
2. Warnanya hitam dan belang-belang.
3. Menggigit pada siang hari
4. Badannya mendatar saat hinggap
5. Gemar hidup di tempat-tempat yang gelap (terhindar dari sinar mata hari)
6. Jarak terbangnya kurang dari 100 meter
7. Senang menggigit manusia.
D. Tindakan yang dilakukan untuk menangani DHF
1. Beri penderita banyak minum / oralit
2. Kompres dingin saat panas.
3. Segera bawa penderita ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan terdekat untuk
penanganan selanjutnya.
4. Batasi mobilisasi
5. Berikan diit lunak
E. Pencegahan penyakit DBD Tindakkan yang dilakukan adalah dengan memutuskan
rantai siklus hidup nyamuk aedes aegypti pada fase nyamuk dewasa dan fase larva hidup.
Dapat dilakukan dengan cara:
1. Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari.
2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara :
a. Menutup dan menguras tempat penampungan air selama 3 hari dari seminggu
agar bebas dari jentik nyamuk.
b. Mengubur, membakar dan membuang kaleng bekas, botol bekas, tempurung dan
sampah lain sehingga tidak menjadi tempat perindukkan nyamuk aedes aegypti.
c. Rapikan halaman dan jangan biarkan semak – semak di halaman yang tak terurus.
d. Bersihkan selokan agar air dapat mengalir dengan lancar.
e. Tidak membiarkan kain/baju – baju tergantung.
f. Lakukan penyemprotan nyamuk (bila memang diperlukan)
KUESIONER

Demam Berdarah Dengue

I. Karakteristik Responden

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Penghasilan :

II. Aspek Pengetahuan

Beri tanda silang (x) pada salah satu pilihan yang tersedia untuk setiap
pertanyaan/pernyataan yang ada.

1. Penyakit demam berdarah ditularkan oleh?


a. Nyamuk Aedes Aegypti
b. Kuman
c. Lalat
d. Nyamuk Anopheles

2. Penyebab demam berdarah adalah?


a. Kuman
b. Virus
c. Cacing
d. Bakteri

3. Nyamuk penular demam berdarah senang beristirahat di?


a. Dekat cahaya lampu
b. Pakaian yang tergantung
c. Tempat sampah
d. Air kotor
4. Apakah ciri-ciri nyamuk penular demam berdarah ?
a. Warna coklat bintik-bintik putih
b. Warna hitam tanpa bintik-bintik putih
c. Warna coklat tanpa bintik putih
d. Warna hitam bintik-bintik putih
5. Dimanakah biasanya nyamuk penular demam berdarah berkembang biak?
a. Pakaian yang digantung
b. Comberan, parit, kolam
c. Bak mandi, vas bunga yang berisi air, ban bekas yang berisi air, kaleng bekas yang berisi
air, tempat minum burung
d. Tempat sampah
6. Kapan waktu nyamuk penular demam berdarah biasa menggigit orang?
a. dari pagi pkl 06.00 sampai malam pkl.19.00
b. dari pkl.06.00-09.00 pagi dan sore pkl.15.00-17.00
c. Malam hari pkl.19.00 sampai subuh pkl.05.00
d. dari pkl 10.00-12.00 siang dan malam pkl 19.00 – 22.00
7. Bagaimana cara penyebaran penyakit demam berdarah?
a. Melalui gigitan nyamuk yang sebelumnya telah menggigit penderita demam berdarah
b. Melalui gigitan nyamuk
c. Melalui suntikan antar penderita
d. Bersentuhan dengan penderita demam berdarah
8. Menurut anda, bagaimana cara mencegah untuk tidak terkena DBD?
a. Pemberian vaksin DBD
b. Mandi dengan air bersih
c. Menghindari kontak/gigitan nyamuk penular DBD
d. Tidak keluar rumah pada malam hari
9. Pertolongan pertama pada penderita demam berdarah adalah?
a. Banyak makan
b. Banyak istirahat
c. Kompres alcohol
d. Banyak minum
10. Apakah yang dimaksud dengan gerakan 3M?
a. Menguras, menutup dan mengubur barang-barang yang menampung air
b. Membersihkan, mengalirkan dan mengeringkan parit/kolam yang menampung air
c. Menjernihkan, memasak dan merebus air yang akan diminum
d. Menguras, menutup dan menjernihkan

11. Berapa kali kita harus menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, drum bekas
yang berisi air?

a. Paling sedikit dua minggu sekali


b. Paling sedikit seminggu sekali
c. Kalau sudah kotor saja
d. Paling sedikit sepuluh hari sekali

12. Bagaimanakah cara menguras bak mandi yang benar untuk memberantas jentik nyamuk
penular demam berdarah dengue?

a. Menggosok dinding dalam bak mandi


b. Mengganti air saja
c. Memberikan antiseptik pada air bak
d. Mengganti air dan menggosok dinding dalam bak mandi

13. Jentik nyamuk penular demam berdarah dapat diberantas dengan?

a. Menggunakan anti nyamuk


b. Disemprot atau foging (pengasapan)
c. Serbuk abate
d. Diberikan sabun cair

14. Kapan seharusnya dilakukan pengasapan (fogging)....

a. Berkala 1 bulan sekali


b. Berkala 1 minggu sekali
c. Jika ada yang terkena demam berdarah dengue atau tersangka DBD minimal 3 orang di
lingkungan rumah
d. Berkala 3 Bulan sekali

15. Pencegahan yang paling sederhana dan tepat adalah memberantas jentik – jentik nyamuk
dengan:

a. PSN – DBD dilingkungan rumah satu kali seminggu


b. Fogging
c. Pemberian Abate pada bak mandi
d. Semprot dengan Insektisida

16. Salah satu cara pemberantasan jentik nyamuk adalah dengan:

a. Memakai kelambu
b. Memelihara ikan
c. Pemberian abate
d. Pemakaian anti nyamuk

17. Nyamuk Aedes aegypti dapat meletakkan telurnya pada:

a. Tanah yang tergenang air bersih


b. selokan air kotor
c. air payau
d. air bersih yang tidak berhubungan dengan tanah

18. Anak yang terserang penyakit DBD:

a. Tidak perlu di bawa ke puskesmas/rumah sakit, asal gizi anak baik


b. Sebaiknya dibawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit
c. Cukup diberikan obat penurun panas
d. Istirahat yang cukup

19. Nyamuk Aedes aegypti dapat menularkan penyakit:

a. Malaria
b. HIV – AIDS
c. Hepatitis
d. Demam Berdarah
20. Jika sudah ada penderita DBD 3 orang atau lebih dalam satu lingkungan sebaiknya
dilakukan:

a. Kerja Bakti
b. Membersihkan Selokan atau Got
c. Fogging (pengasapan)
d. Membakar sampah

Anda mungkin juga menyukai