PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melakukan metabolismenya, terutama dalam fotosintesis, setiap tumbuhan
memerlukan energi. Energi ini diperoleh dari pemecahan hasil asimilasi yaitu berupa
glukosa, yang diubah menjadi energi kimia yaitu molekul berenergi tinggi (ATP). Energi
ini diperoleh melalui proses yang sangat komplek dan terjadi di dalam sel yang
dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal dari tumbuhan. Proses oksidasi dari
glukosa menjadi ATP ini dinamakan respirasi. Suatu penelitian dilakukan untuk
mengetahui atau mengukur respirasi kecambah Vigna radiata, dilakukan untuk
selanjutnya mengukur koesien respirasi (Q10) dimana untuk setiap kenaikan suhu 100C
kecepatan reaksi respirasi menjadi dua kali lipat.
B. Permasalahan
Penelitian ini untuk menjawab permasalahan yang timbul yaitu bagaimana pengaruh
suhu terhadap respirasi, dalam hal ini adalah kecepatan respirasi.
C. Tujuan
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap
kecepatan respirasi kecambah Vigna radiata serta menghitung koesien respirasinya (Q10)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nilai Q10 untuk reaksi kimia in vitro biasanya sekitar 2. Nilai lebih dari 2
menunjukkan satu proses tumbuhan di bawah pengendalian metabolik, sedangkan nilai di
bawah 2 menunjukkan bahwa kecepatan respirasi yang sedang diteliti, dibatasi oleh suatu
proses fisik yang murni seperti difusi atau oleh suatu reaksi fotokimia (Fitter & Hay,
1991).
BAB III
METODE
A. Alat
Alat yang dipergunakan dalam percobaan ini adalah :
1. Botol, sebagai wadah/tabung respirasi
2. Kain kasa, untuk membungkus kecambah
3. Benang, untuk mengikat
4. Erlenmeyer, untuk tempat titrasi
5. Buret, sebagai alat penitrasi
B. Bahan
Adapun bahan-bahan yang dipergunakan adalah :
1. Kecambah kacang hijau (Vigna radiata)
2. Larutan 0,5 N NaOH, sebagai pengikat CO2
3. Larutan 0,1 N HCl, sebagai penitrasi
4. Larutan BaCl2 , sebagai pembentuk garam(endapan)
5. Phenolftalein, sebagai indikator
6. Akuades, untuk membuat kecambah
Cara Kerja
C.
1. Ditimbang 5 gr kecambah yang telah disediakan, kemudian dibungkus
dengan kain kasa.
2. Diisikan masing-masing 30 ml larutan 0,5 NaOH ke dalam botol
3. Bungkusan kecambah digantungkan dalam botol tadi dengan bantuan
seutas benang, ditutup rapat.
4. Botol-botol disimpan termasuk kontrol (botol tanpa kecambah) pada suhu
kamar dan dalam inkubator 370C.
5. Setelah 24 jam, larutan NaOH dalam botol diambil 5 ml kemudian
dimasukkan dalam erlenmeyer dan ditambahkan 2,5 ml larutan BaCl2 dan
ditetesi dengan dua tetes phenolftalein, selanjutnya dititrasi dengan 0,1
HCl. Titrasi diakhiri setelah warna merah tepat hilang.
6. Dari hasil titrasi tersebut dihitung banyaknya CO2 yang dibebaskan pada
respirasi kecambah pada tiap temperatur.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari hasil percobaan didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Banyaknya HCl 0,1 N yang dibutuhkan dalam ml.
d. kecambah
23 ml
2. Suhu inkubator (370C)
c. kontrol 26,5 ml
d. kecambah
16,9 ml
Curtis, O. and Clark, D.G. 1950. Plant Physiology. Mc Graw Hill Book Company. Inc.
new York, Toronto, London. p. 501
Dwidjoseputro, D. 1988. Pengantar fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia. Jakarta. hal. 139-
146
Ferry, J.F. and Ward, H.S. 1959. Fundamental of Physiology. Mac Millan Company. New
York. p. 144
Fitter, A.H. and Hay, R.K.M. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah Mada Press.
Yogyakarta. Hal. 208
Greulach, A.V. and Adams, J.E. 1950. Plants, an Introduction to Modern Botany. 2nd ed.
John Willey and Sons Inc. new York, London, Sydney. p. 305-306
Salisbury, F.B. and Ross, C.W. 1992. Plant Physiology. 4th Edition. Wadsworth Publishing
Company. Belmont. California. p. 88-99
LAMPIRAN
a. kontrol
HCl titrasi : 27 ml
NaOH mula-mula : 5 ml = 5 10-3 1 = 0,005 grol
NaOH sisa : 27 0,1 10-3 = 0,0027
NaOH pengikat CO2 = NaOH mula-mula NaOH sisa = b grol
= 0,005 0,0027 = 0,0049973
CO2 terikat (dalam 5 ml) = b grol = c grol
= 0,0049973 = 0,00249885
CO2 terikat (dalam 30 ml) = c grol 6 = d grol
= 0,00249885 6 = 0,00149919
b. kecambah
HCl titrasi : 23 ml
NaOH mula-mula : 5 ml
NaOH sisa : 23 0,1 10-3 = 0,0023
NaOH pengikat CO2 = 4,9977
CO2 terikat (dalam 5 ml) = 2,49885
CO2 terikat (dalam 30 ml) = 14,9931
CO2 respirasi = CO2 terikat (kecambah) CO2 terikat (kontrol)
= 14,9931 - 14,9919 = 0,0012
a. kontrol
HCl titrasi : 26,5 ml
NaOH mula-mula : 5 ml
NaOH sisa : 26,5 0,1 10-3 = 0,00265
NaOH pengikat CO2 = 4,99735
CO2 terikat (dalam 5 ml) = 2,498675
CO2 terikat (dalam 30 ml) = 14,99205
b. kecambah
HCl titrasi : 16,9 ml
NaOH mula-mula : 5 ml
NaOH sisa : 16,9 0,1 10-3 = 0,00169
NaOH pengikat CO2 = 4,99831
CO2 terikat (dalam 5 ml) = 2,499155
CO2 terikat (dalam 30 ml) = 14,99493
CO2 respirasi : 14,99205 14,99205 = 0,00288