MIKOLOGI
NIM : 20117030
PRODI : D4 TLM
Latar Belakang :
Jamur yang dapat menyebabkan infeksi antara lain Candida albicans dan
Trichophyton rubrum. Candida albicans adalah suatu ragi lonjong, bertunas
yang menghasilkan pseudomiselium baik dalam biakan maupun dalam jaringan
maupun eksudat. Ragi ini adalah anggota flora normal selaput mukosa saluran
pernafasan, saluran pencernaan, dan genitalia wanita. Pada genitalis wanita
Candida albicans menyebabkan vulvovaginitis yang menyerupai sariawan
tetapi menimbulkan iritasi, gatal yang hebat, dan pengeluaran sekret. Hilangnya
pH asam merupakan predisposisi timbulnya vulvovaginitis kandida. Dalam
keadaan normal pH yang asam dipertahankan oleh bakteri vagina. Candida
albicans dapat tumbuh secara optimum pada pH 4, tetapi juga dapat tumbuh
antara pH 3-7 (Nasron, 2010).
Rumusan Masalah :
Tujuan :
Metode :
Prinsip :
Prosedur :
MAKROSKOPIS
MIKROSKOPIS
Hifa :+
Miselium :-
Pseudohifa :-
Spora :+
Jenis Jamur : Sporangiospora
Bentuk spora : Bulat
MAKROSKOPIS
MIKROSKOPIS
Hifa :+
Miselium :-
Pseudohifa :-
Spora :+
Jenis Jamur : Konidiospora
Bentuk spora : Bulat
Kesimpulan :
1. Pada Tempe
Jadi didapatkan hasil identifikasi jamur pada sampel tempe yaitu
Rhizopus sp.
2. Pada Roti
Jadi didapatkan hasil identifikasi jamur pada sampel tempe yaitu
Aspergillus Fumigatus.
Diskusi :
Spora adalah satu atau beberapa sel (bisa haploid ataupun diploid) yang
terbungkus oleh lapisan pelindung. Sel ini dorman dan hanya tumbuh pada
lingkungan yang memenuhi persyaratan tertentu, Jenis spora menurut fungsi,
yaitu :
a. Spora sebagai alat persebaran untuk tumbuhan berpembuluh non-biji,
lumut, fungi, dan Myxozoa. Spora dengan pengertian ini dikenal juga
sebagai diaspora.
b. Endospora dan eksospora, merupakan spora yang dibentuk oleh bakteri
tertentu (dari divisio Firmicuta) sebagai alat pertahanan hidup dalam
kondisi ekstrem.
c. Klamidospora (chlamydospore), fungsinya mirip dengan endospora,
tetapi dihasilkan oleh fungi.
d. Zigospora sebagai alat persebaran haploid dari fungi Zygomycota. Spora
ini berdinding tebal dan dapat tumbuh menjadi konidium atau
zigosporangium.
Adapun perbedaan jamur dan bakteri. Jamur adalah organisme yang tidak
berklorofil, sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang bersel satu, tetapi
sebagian besar bersel banyak, inti sel sudah memiliki membrane inti
(eukariotik). Dinding sel tersusun atas zat kitin. Tubuh jamur tersusun atas
benang-benang halus yang disebut hifa. Hidup di tempat kaya akan zat organik,
lembab, dan kurang cahaya. Reproduksi aseksual melalui pembelahan dan
secara seksual melalui peleburan inti sel dari dua sel induk. Sedangkan bakteri
adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membrane inti sel. Organisme
ini masuk ke dalam domain prokariota. Organisme uniseluler. Hidup bebas atau
parasit, ada juga yang hidup di lingkungan ekstrim. Dinding selnya
mengandung peptigokligen. Mempunyai bentuk dasar bulat, batang, dan
lengkung. Mengalami inovulasi, yaitu perubahan bentuk yang yang disebabkan
fakta makanan, suhu, lingkungan. Bakteri juga pleomorfi, yaitu bentuk yang
bermacam-macam dan teratur. Perkembangbiakan dengan cara aseksual
(pembelahan biner) dan paraseksual dengan konjugasi, transformasi, dan
transduksi.
Antonio,2012.Dasar-dasar Mikologi.Jakarta:Jambatan
Nason,2010.Mikrobiologi Umum.Jakarta:Erlangga