Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MIKOLOGI

“PENGERTIAN MIKOLOGI ,ISTILAH DAN SIFAT- SIFAT JAMUR”

DISUSUN OLEH :
Heni Resinta Agustin
(51120012)

DOSEN PENGAJAR MATA KULIAH :


BASTIAN .S .Si .T ., M . Biomed

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
IKEST MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan KaruniaNya, saya sebagai penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik baiknya dan tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “PENGERTIAN MIKOLOGI , ISTILAH DAN SIFAT-
SIFAT JAMUR” untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
pilihan yaitu Mikologi .Makalah ini dibuat dengan menjadi kesatuan yang sistematis.
Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang menjadi sumber referensi bagi
kami.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca sekalian.saya selaku
penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat saya
harapkan untuk penyempurnaan makalah saya .

Palembang, 25 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 2
1.3 Tujuan...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mikologi............................................................................................. 3
2.2 Klarifikasi Jamur.................................................................................................. 4
2.3 Sifat – sifat Jamur.................................................................................................5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................12
3.2 Saran..................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Di dunia kedokteran sangat erat kaitannya dengan ilmu-ilmu dasar
lainnya, salah satunya yaitu mikologi. Mikologi yaitu ilmu yang mempelajari
tentang jamur serta peranannya bagi kehidupan manusia. Kata jamur atau
fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai cendawan, yaitu organisme
yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya berwarna-warni, dan
tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun cendawan adalah
organisme yang umum kita sebut sebagai jamur (jamur yang sebenarnya), dan
sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas tanah, tetapi kata fungi
memiliki makna yang lebih luas.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, peran mikologi
terhadap ilmu kesehatan sangat penting. Karna mikologi dapat memberitahu
mengenai segala hal tentang jamur. Penyakit-penyakit juga timbul salah
satunya disebabkan oleh jamur. Jadi dengan mempelajari mikologi di dunia
kedokteran sangat lah berguna untuk membantu diagnosis terhadap suatu
penyakit. Sebelum mengetahui mengenai penyakit yang disebabkan oleh
jamur, perlu juga diketahui mengenai jamur itu sendiri. Pada makalah ini akan
dibahas mengenai mikologi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian dari Mikologi ?
2. Bagaimana Morfologi Jamur ?
3. Bagaimana Klarifikasi Jamur?
4. Bagaimana Sifat-Sifat Jamur ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Mikologi

1
2. Mengetahui Klarifikasi Jamur
3. Mengetahui Sifat- sifat jamur

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mikologi
Mikologi Berasal dari bahasa Yunani “Mykes” yang berarti Jamur dan
“Logos” yang berarti Ilmu. Mikologi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang jamur. Dalam bahasa Inggris Jamur disebut Fungi / Fungus. Kajian
dalam mikologi antara lain meliputi klasifikasi fungi, kerugian dan peranan
jamur dalam kehidupan manusia. Seiring perkembangan teknologi jamur
banyak digunakan dalam bioteknogi, misalnya pembuatan tempe, pembuatan
pesellin.Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai
cendawan, yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya
berwarna-warni, dan tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun
cendawan adalah organisme yang umum kita sebut sebagai jamur (jamur yang
sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas tanah,
tetapi kata fungi memiliki makna yang lebih luas. Fungi atau jamur
didefinisikan sebagai kelompok organism eukariotik, tidak berpindah tempat
(nonmotile), bersifat uniselular atau multiselular, memiliki dinding sel dari
glukan, mannan, dan kitin, tidak berklorofi l, memperoleh nutrien dengan
menyerap senyawa organik, serta berkembang biak secara seksual dan
aseksual.
Jamur adalah organisme yang terdapat dimana-mana di bumi, baik di
daerah tropik, subtropik, di kutub utara, maupun antarika. Fungi juga
ditemukan di darat, di perairaian tawar, di laut, di mangrove, di bawah
permukaan tanah, di kedalaman laut, dipengunungan, maupun di udara.
Banyak faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan fungi, antara lain
kelembapan, suhu, keasaman substrat, pengudaraan, dan kehadiran nutrien-
nutrien yang diperlukan.
Pendapat lain mengatakan bahwa Fungi adalah nama regnum dari
sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna
makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya.

3
Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar
anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali
yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya
sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya
pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda
(ingat metamorfosis pada serangga atau katak).
Sedangkan dari sudut lain mengatakan bahwa fungi adalah
mikroorganisma eukaryotik yang hidup secara saprofit karena tidak dapat
berfotosintesa. Pada dasarnya sel -sel fungi hampir sama dengan sel - sel
hewan. Bahkan hal ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa sulit
ditemukan strategi yang tepat dalam mengobati infeksi oleh jamur tanpa
berefek toksik bagi inang / host nya. Di alam ini fungi dapat bersifat sangat
merugikan manusia dengan menimbulkan infeksi (penyakit) dan toksin yang
dihasilkan ataupun bersifat menguntungkan dengan menghasilkan produk -
produk yang dapat digunakan oleh manusia sebagai contoh antibiotika,
vitamin, asam organik dan enzim.
2.2 Morfologi Jamur
1. Yeast
Merupakan jamur uniselluler yang berbentuk oval / lonjong dengan
diameter 3 – 15 mikron, berkembang biak dengan cara membelah diri (asexual)
membentuk tunas atau budding cell.

Yeast ada dua yaitu :


a.) Yeast murni : merupakan jamur uniselluler yang tidak mampu membentuk
pseudohifa/ klamidospora
b.) Yeast like : merupakan jamur uniselluler yang mampu membentuk
pseudohifa.
Contoh : Candida sp, Candida albicans, Torulla (koloni berwarna merah /
orange), Cryptococcus neoformans

4
2. Mold / Kapang

Merupakan jamur multiselluler yang membentuk benang-benang hifa /


filament, kumpulan dari hifa disebut miselium yang membentuk suatu
anyaman.
a.) Hifa yang dibentuk ada yang bersekat maupun tak bersekat.
b.) Hifa yang berada di atas permukaan media disebut Hifa aerial yang
berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.
c.) Hifa yang berada didalam media disebut Hifa Vegetatif berfungsi sebagai
alat untuk menyerap makanan.
Contoh : Aspergillus, Penicellium, Rhizopus, Mucor, Microsporum,
Trichophyton, Epidermophyton
3. Dimorfik
Merupakan jamur yang mempunyai dua bentuk yaitu : Yeast dan Mold.
a.) Berbentuk Yeast jika berada di dalam inang / host atau pada suhu inkubasi
37 derajat C,
b.) Berbentuk mold jika berada diluar inangnya atau pada suhu inkubasi suhu
ruang.
Contoh : Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis, Blastomyces
dermatidis

5
Gambar.1 Perbedaan Morfologi Jamur Yeast dan Mold
2.3 Klarifikasi Jamur
Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yang sudah dikenal dan lebih
dari 1.000 jenis baru yang berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap
tahunnya. Bahkan mungkin masih ada sekitar 200.000 jenis lain yang sampai
saat ini belum ditemukan atau dideskripsikan. Sementara itu, kegiatan
manusia dalam mengeksploitasi alam berpeluang mengancam
keberlangsungan hidup organisme tersebut. Perusakan hutan hujan tropis yang
hampir terjadi setiap hari atau perusakan habitat jamur yang lain tidak
diragukan lagi berpotensi membawa jenis- jenis organisme berspora tersebut
kepada kepunahan, bahkan sebelum mereka sempat ditemukan dan dipelajari
oleh para ahli.
Jamur dapat dibagi menjadi 6 kelompok, yakni :
1. Divisi Zygomycota
Divisi Zygomycota dikenal sebagai jamur zigospora. Zigospora
merupakan bntuk spora seksual berdinding tebal.

A.Ciri Jamur Zygospora


a.) Hampir semua anggotanya hidup pada habitat darat.
b.) Kebanyakan hidup sebagai saprofit.
c.) Tubuh ber sel banyak berbentuk benang yang tidak bersekat.
d.) Tidak menghasilkan sproa berflagel

6
e.) Reproduksi seksual menghalkan zigosprora
2. Divisi Ascomycota
Dikenal sebagai jamur kantong. Dan merupakan kelompok terbesar dari
keempat diisi jamur.
A .Ciri jamur kantong
a.) Memiliki struktur khusus yang disebut askus
b.) Tubuhnya ada yang berupa uniseluler dan berupa multiseluler
c.) Hidup sebagai saprofit dan parasit
3. Divisi basidiomycota
Dikenal sebagai jamur gada. Disebut demikian karena kelompok
jamur ini memiliki organ penghasil spora berbentu gada yang disebut
basidium.
A.Ciri jamur gada
a.) Kebanyakan berukuran makroskopis
b.) Miselium bersek
c.) Tubuh buah (basidiokarp) berbentuk panjang, lembaran-lembaran
yang berliku-liku, atau bulat.
d.) Hidup sebagai saprofit dan parasit.
4. Divisi Deuteromycota
Dikenal sebagai jamur imperfekti/jamur tak sempurna. Disebut
demikian karena kelompok jamur ini belum mengetahui cara reproduksi
seksualnya.
A. Ciri jamur imperfekti
a.) Hifa berseka sekat
b.) Tubuh berukuran mikroskopis
c.) Hidup sebagai saprofit (pada isa-sisa makanan atau sampah) dan
parasite.
5. Oomycotina (Jamur Air)

7
Oomycotina berarti fungi telur. Istilah ini didasarkan pada cara
reproduksi seksual pada jamur air. Beberapa anggota Oomycotina bersifat
uniseluler dan tidak memiliki kloroplas.
Jamur air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda
dengan dinding sel jamur sejati yang terbuat dari polisakarida yang disebut
kitin. Yang membedakan jamur air dengan jamur sejati adalah adanya sel bifl
agellata yang terjadi pada daur hidup jamur air. Sementara jamur sejati tidak
memiliki flagella.Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau melekat
pada sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau, atau aliran air. Meraka hidup
sebagai pengurai dan berkoloni.
Contoh anggota Oomycotina adalah Saprolegnia, dan Phytoptora
infestans. Selain bersifat parasit, jamur air juga bersifat patogen (dapat
menimbulkan penyakit), seperti menyebabkan pembusukan kayu pada
kentang dan tomat.
6. Myxomycotina
Pada umumnya, jamur lendir berwarna (berpigmen) kuning atau
orange, walaupun ada sebagian yang berwarna terang. Jamur ini bersifat
heterotrof dan hidup secara bebas. Tahapan memperoleh makan dalam siklus
hidup jamur lendir merupakan suatu massa ameboid yang disebut
plasmodium. Plasmodium ini dapat tumbuh besar hingga diameternya
mencapai beberapa sentimeter. Walaupun berukuran besar, plasmodium
bukan multiseluler. Plasmodium merupakan massa tunggal sitoplasma yang
mengandung banyak inti sel. Plasmodium menelan makanan melalui
fagositosis. Mereka melakukan ini sambil menjulurkan pseudopodia melalui
tanah yang lembab, daun-daunan, atau kayu yang membusuk. Jika habitat
jamur lendir mulai mongering atau tidak ada makanan yang tersisa,
plasmodium akan berhenti tumbuh dan berdiferensiasi menjadi tahapan siklus
hidup yang berfungsi dalam tahapan reproduksi seksual. Contoh jamur lendir
adalah jenis Dyctystelum discridium.
2.4 Sifat – Sifat Jamur

8
Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di
tempat-tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan
cahaya matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat
heterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari
organisme lain.
Jamur yang prinsip nutrisinya adalah heterotrof menyebabkannya
memiliki kemampuan hidup sebagai pemakan sampah (saprofi t) maupun
sebagai penumpang yang mencuri makanan dari inangnya (parasit). Jamur
saprofit adalah jamur yang makanannya berupa senyawa organik yang telah
diuraikan. Jamur ini memiliki enzim-enzim tertentu yang dapat merombak
senyawa-senyawa organik. Biasanya jamur ini hidup dibagian organisme yang
telah mati, misalnya pada serasah atau batang kayu yang telah lapuk.
Ciri-ciri umum jamur:
a. Bersifat eukarotik (eu: sejati dan cariyon: inti),artinya inti selnya memiliki
selaput inti atau karioteka.
b. Tidak berklorofil, sehingga bersifat heterotrof dengan cara menguraikan
sisa-sisa organnisme yang telah mati (saprofit) dan parasit pada organisme
lain.
c. Dinding sel tersusun atas zat kitin.
d. Umumnya multi seluler ,namun ada juga yang uniseluler, seperti
Saccharomyces cerevisiae.
e. Hidup di tempat yang lembab, terlindungi dari sinar matahari,bersifat
sedikit asam, dan kaya akan zat-zat organic.
f. Belum mempunyai akar,batang, dan daun sejati. Struktur tubuh terdiri atas
benang-benang halus yang disebut hifa.
g. Reproduksi jamur dapat terjadi secara seksual (membentuk zigospora,
askospora, dan basidiospora) ataupun aseksual (membentuk tunas,konidia,
zoospore,spora, klamidospora, fragmentasi).

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jamur. Dalam
bahasa Inggris Jamur disebut Fungi / Fungus. Kajian dalam mikologi antara
lain meliputi klasifikasi fungi, kerugian dan peranan jamur dalam kehidupan
manusia. Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup
eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap
molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Jamur dibagi menjadi 6 kelompok .
Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di
tempat-tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan
cahaya matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat
heterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari
organisme lain.
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca dapat memahami
tentang “PENGERTIAN MIKOLOGI , ISTILAH DAN SIFAT-SIFAT
JAMUR”. Diharapkan agar para pembaca dapat menguasai materi tentang
Mikologi dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
Khayati L , Warsito H . 2018 .Keanekaragaman Morfologi di Arboretum
Inamberi . Jurnal Mikologi Indonesia 2(1),30-38
Suryani Yani ,dkk .2020 . Mikologi . Buku Mikologi
Ni Putu Nila Ristiari,dkk.2018, ISOLASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR
MIKROSKOPIS PADA RIZOSFER TANAMAN JERUK SIAM

10
(Citrus nobilis Lour.) DI KECAMATAN KINTAMANI, BALI.
Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha
Norfajrina,dkk.2020. Jenis-Jenis Jamur (Fungi) Makroskopis Di DesaBandar
Raya Kecamatan Tamban Catur. Universitas Islam Negeri Antasari
Banjarmasin

LAMPIRAN

11
12
13
14
15
16
17

Anda mungkin juga menyukai