“REPRODUKSI JAMUR”
DI SUSUN OLEH:
BASTIAN, S.Si.T.,M.BIOMED
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan KaruniaNya, saya sebagai penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik baiknya dan tepat pada waktunya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB IPENDAHULUAN
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
BAB IIPEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1
sangat luas. Udara merupakan tempat yang penuh oleh spora jamur, umumnya
jenis-jenis jamur penyebab kontaminasi ataupun jenis tertentu penyebab
penyakit pada tanaman dan hewan termasuk manusia.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Struktur Morfologi jamur
Fungi mempunyai 2 bentuk dasar, yaitu dapat berada pada bentuk ragi
(yeast) dan bentuk mould (kapang). Beberapa fungi dapat berada dalam dua
kondisi tersebut dalam waktu yang berbeda (dimorfik), sementara fungi yang
lain hanya satu bentuk. Perubahan morfologi tersebut bergantung pada kondisi
lingkungan dan suplai nutrisinya. Secara umum fungi yang dimorfik ada pada
bentuk mould (kapang) pada lingkungan alamiahnya (dan di lingkungan
laboratorium) dan berada dalam keadaan ragi (yeast) jika ada di jaringan. Ragi
bersifat uniseluler, dengan bentuk tubuh yang bulat (sferikal) atau ovoid;
semua ragi mempunyai bentuk yang sama jika dilihat di bawah mikroskop
cahaya.
b) Mould / Kapang
5
dan lipid yang berfungsi untuk melindungi sitoplasma dari ultraviolet.
1. Stolon yaitu hypa panjang menegak yang terdapat pada Rhizopus spp.
dan Mucor spp.
6
(Gambar 2.4 Spora Aseksual)
c) Zigospora disebut juga gametosit, terbentuk bila dua hifa secara seksual
serasi.
8
3. Budding, terdapat pada yeast (uniseluler) dan beberapa cendawan
lainnya pada keadaan tertentu Pembentukan spora
Pembiakan secara seksual memerlukan dua jenis jamur yang cocok, artinya
dapat kawin. Untuk kecocokan ini kita berikan istilah kompatibel. Dua jenis
yang kompatibel kita tandai dengan (+) dan (-) atau dengan A dan a, atau
dengan lain kode. Proses perkawinan antara 2 jenis yang kompatibel pada
hakekatnya terdiri atas persatuan antara dua protoplast yang kemudian
diikuti persatuan intinya persatuan antara protoplast disebut plasmogami,
sedang persatuan antara inti di sebut karyogami Cara bersatunya dua sel
yang berlainan jenis dapat kita klasifikasikan sebagai berikut:
1. Persatuan planogamet
4. Spermatisasi
5.Somatogami
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
12
13
14
15