MAKALAH
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
2. Fitria (20230005)
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
3.1 Kesimpulan..............................................................................................16
3.2 Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air.
Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan
kebanyakan dari kelas Oomycetes.
1.2 RumusanMasalah
1.2.1 Bagaimana struktur tubuh jamur/fungi?
1.2.2 Bagaimana cara hidup dan habitat fungi?
1.2.3 Bagaimanakah Reproduksi jamur/fungi ?
1.2.4 Apasajakah Klasifikasi fungi ?
1.2.5 Bagaimana peran fungi pada bidang industri?
1.3 Tujuan
Ada pun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui struktur tubuh jamur/fungi
1.3.2 Untuk mengetahui cara hidup dan habitat fungi
1.3.3 Untuk mengetahui Reproduksi jamur/fungi
1.3.4 Untuk mengetahui Klasifikasi fungi
1.3.5 Untuk mengetahui peranan fungi pada bidang industri
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata jamur berasal dari kata latin yakni fungi. Jamur (fungi) adalah yang
sifatnya eukariotik dan tidak berklorofil. jamur (fungi) ini reproduksi dengan
secara aseksual yang menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi. Sedangkan
dengan secara seksual dengan zigospora, askospora, dan basidiospora. Jamur
(fungi) ini hidupnya ditempat-tempat yang berlembap, air laut, air tawar, ditempat
yang asam dan bersimbosis dengan ganggang yang membentuk lumut (lichenes).
Menurut Gandjar dkk (2006) menyatakan bahwa : jamur atau fungi adalah
sel eukariotik yang tidak memiliki klorofil, tumbuh sebagai hifa, memiliki dinding
sel yang mengandung kitin, bersifat heterotrof, menyerap nutrien melalui dinding
selnya, dan mengekskresikan enzim ekstraselular ke lingkungan melalui spora,
melakukan reproduksi seksual dan aseksual.
2. Campbell (2003)
3
umumnya berbeda dari eukariota lainnya ditinjau dari cara memperoleh makanan,
organisasi struktural serta pertumbuhan dan reproduksi.
Struktur tubuh fungi yaitu terdiri atas sel eukariotik yang tersusun oleh
sebuah dinding sel yang mengandung zat kitin. Uniknya zat kitin pada jamur
mirip dengan sebuah zat kitin pada kerangka luar athropoda sobat. Zat kitin ini
tersusun atas polisakarida, yang sifatnya kuat dan fleksibel.
Benang-benang halus yang tersusun di tubuh jamur disebut dengan hifa.
Hifa pada jamur bisa bercabang-cabang yang nantinya akan membentuk
sebuah jaringan yang disebut dengan miselium.
Miselium ini yang akan membentuk sebuah jalinan hingga terbentuknya
tubuh buah seperti pada jamur merang.
Selain itu, hifa pada jamur juga mempunyai pembatas atau sekat antar sel
yang disebut dengan septa. Septa pada jamur mempunyai pori yang cukup besar
sehingga organel sel bisa mengalir dari sel ke sel lainnya.
Pada beberapa jenis jamur, hifa tidak mempunyai sekat yang disebut
dengan hifa asepta. Hifa ini adalah massa sitoplasma yang panjang dan
mengandung ratusan hingga ribuan nucleus yang disebut dengan hifa senositik.
4
Inti sel yang jumlahnya banyak dikarenakan pembelahan inti sel yang berulang
tanpa disertai pembelahan sitoplasma.
Adapun hifa yang bercabang-cabang dan membentuk miselium
memungkinkan jamur mengabsorbsi nutrisi lebih banyak.
Jamur yang bersifat parasitisme mempunyai hifa yang termodifikasi yang
dinamakan dengan haustorium.
Nah, haustorium ini mempunyai ujung yang fungsinya menembus jaringan
host dan mengabsorbsi nutrisi dari host.
Adapun hifa pada sebagian miselium berdiferensiasi membentuk sebuah
alat reproduksi yang fungsinya menghasilkan spora. Miselium ini dinamakan
dengan miselium generative.
Habitat Jamur
Pada jamur adan juga menguntungkan, namun ada juga yang dapat
merugikan, misalnya dapat menyebabkan penyakit dan kebusukan. Untuk contoh
5
penyakit yang disebabkan oleh jamur seperti panu, kadas dan keputihan.
Sedangkan untuk kebusukan dapat menyerang akar, batang, daun dan buah
tanaman yang menyebabkan petani rugi. Hal ini karena jamur berhubungan
dengan kehidupan kita, maka untuk itu kita mempelajari jamur lebih mendalam.
Parasit obligat
Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di
luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang
menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
Parasit fakultatif
Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai,
tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
Saprofit
Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati.
Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu
tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim
hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks
menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa.
6
Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam
bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya. Cara hidup jamur lainnya
adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain
menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang
bermanfaat bagi simbionnya.
7
Zygomycota memiliki ciri-ciri :
Contoh Zygomycota
2. Ascomycota
Ascomycota adalah Salah satu jenis Fungi (Jamur) berbentuk berupa Spora,
yang terbentuk dalam perkembangbiakan secara Generative (Seksual).
Spora ini terbentuk di dalam Sel Gelembung, dan memiliki bentuk wujud
seperti Kantung yang disebut Askus. Lalu Spora dalam Sel Gelembung tersebut
akan menghasilkan Askospora.
8
Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler
Hifanya bersekat dan berinti banyak.
Hidupnya ada yang parasit, saporfit, ada yang bersimbosis dengan
ganggang membentuk Lichenes (lumut kerak).
Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk tunas-tunas, pada
multiseluler membentuk spora dari konidia. Secara generatif dengan membentuk
askus yang meghasilkan askospora.
Contoh Ascomycota :
3. Basidiomycota
Basidiomycota adalah Salah satu jenis Fungi (Jamur) yang memiliki bentuk
tubuh besar (Makroskopis), memiliki Spora yang terbentuk dalam Basidium, dan
setiap Basidium memiliki 4 macam Basidiospora.
9
Ciri – Ciri Basidiomycota
Contoh Basidiomycota :
10
4. Deuteromycota
Deuteromycota adalah Salah satu jenis Fungi (Jamur) yang belum diketahui,
cara Bereproduksi Seksualnya. Karena hal tersebut Deuteromycota ini merupakan
Jamur yang tidak sempurna, bersifat Saprofit pada materi Senyawa Organik.
Sebagian besar hidup sebagai Parasit pada Tumbuhan tingkat tinggi, sebagai
penyebab utama rusaknya beberapa Tanaman Budidaya, menimbulkan pelapukan
pada Pohon Berkayu, dan juga dapat menimbulkan penyakit pada Manusia.
Contoh Deuteromycota
11
Pada umumnya sel kamir lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi
khamir yang paling kecil tiddak sebesar bakteri yang terbesar. Khamir sangay
beragam ukuranya, berkisar antara 1 sampai 5 µm lebar dan panjangnya dari 5
sampai 30 µm tau lebih. Biasanya berbentuk telur, tetapi beberapa ada yang
memanjang atau berbentuk bola. Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas.
Tubuh atau talus, pada dasarnya memiliki dua bagian : miselium dan
spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan
beberapa filament yang dianmakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5 sampai 10µm,
dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 µm.
1. Aseptat atau senosit. Hifa seperti ini tidak mempunyai dindingsekat atau
septum.
2. Septet dengan sel-sel uninukleat. Sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang
atau sel-sel berisi nucleus tunggal. Pada setiap septum terdapat pori ditengah-
tengah yang memungkinkan perpindahan nucleus atau sitoplasma dari satu ruang
12
ke ruang lain. Sungguhpun setiap ruang suatu hifa yang bersekat tidak terbatasi
oleh suatu membrane sebagaimana halnya pada sel yang khas.
3. Septet dengan sel-sel multinukleat. Septum membagi hifa menjadi sel-sel
dengan lebih dari satu nucleus dalam setiap ruang.
Spora fungi mempunyai berbagai bentuk dan ukuran, dan bisa dihasilkan
secara seksual maupun aseksual. Pada umumnya spora yaitu organisme
uniseluler , tetapi ada juga spora multiseluler. Spora dihasilkan di dalam atau dari
struktur hifa yang terspesalisasi.
Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang dihasilkan dari peleburan
dua nukleus. Ada beberapa spora seksual yaitu sebagai berikut :
Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung
yang dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap
askus.
Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk
gada yang dinamakan basidium.
Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila
ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangin, pada
beberapa cendawan melebur.
13
Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yang disebut
ooginium, pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam
anteredium mengasilkan oospora.
Jamur memberikan banyak manfaat bagi manusia, salah satunya peran jamur
dalam pembuatan kecap. Jamur yang berperan dalam pembuatan kecap adalah
Aspergilus wentii. Kecap adalah salah satu jenis penyedap makanan yang diolah
dengan proses fermentasi.
Selain peran jamur dalam pembuatan kecap, peran bagi manusia yang
selanjutnya adalah dalam proses pembuatan tempe. Jamur yang berperan dalam
proses pembuatan tempe adalah Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus, dan
Rhizopus stoloniferus. Tempe kedelai dibuat dari bahan kedelai, sedangkan tempe
bongkrek dibuat dari bahan kedelai dan ampas kelapa.
Selain dalam pembuatan kecap dan tempe, peran jamur bagi manusia juga
bermanfaat dalam proses pembuatan keju. Jamur yang berperan dalam proses
pembuatan keju adalah Penicillium requeforti dan Penicillium camemberti.
14
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungi merupakan mikroorganisme eukariota yang sebagian besar bersifat
multiseluler. Fungi atau cendawan terdiri dari kapang dan khamir. Secara umum
fungi hidup dengan cara yaitu sebagi saprofit, parasitik dan diomorfis. Fungi
adalah heterotrof yang mendapatkan nutriennya melalui penyerapan.
Berdasarkan pada cara dan ciri reproduksinya terdapat empat kelas cendawan
sejati atau berfilamen di dalam dunia fungi yaitu: Phycomycetes, Ascomycetes,
Basidiomycetes, dan Deuteromycetes.
3.2 Saran
Semoga dengan dengan makalah ini memberikan sedikit ilmu pengetahuan
mengenai klasifikasi fungi, cara pengembangbiakannya, jenis-jenisnya, serta
pemanfaatannya dalam bidang industri.
saya sebagai penulis menyadari sepenunya bahwa makalah ini masih
banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna . oleh karena itu kritik yang
membangun, amat sangat dibutuhkan penulis dalam mengembangkan makalah ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
Sakti, Zein. 2016. ”Peranan jamur yang menguntungkan dan merugikan bagi
kehidupan “.https://www.awalilmu.com/2016/11/peranan-jamur-yang-
menguntungkan-dan-merugikan-bagi-kehidupan.html. diakses pada tanggal
21 Maret 2021
17