Anda di halaman 1dari 8

Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat

Geraknya
By Plengdut -
May 7, 2015
7341

Pada postingan kali ini, kita akan membahas mengenai pengelompokan bakteri berdasarkan
alat gerak yang dimiliki organisme ini. Pada umumnya bakteri bergerak menggunakan flagel,
akan tetapi ada juga bakteri yang tidak memiliki flagel (atrik). Flagel sendiri merupakan
serabut halus yang dimiliki bakteri dan berfungsi sebagai alat gerak.

Pengelompokan bakteri kali ini didasarkan pada berapa banyak flagel yang dimiliki oleh
bakteri sebagai alat geraknya. Berikut ini pengelompokannya:

Kelompok bakteri monotrik Pada kelompok monotrik ini, bakteri hanya memiliki satu
flagel saja sebagai alat gerak bakteri tersebut yang terdapat pada bagian ujung sisi tubuhnya.
Sebagai contoh yaitu bakteri pseudomonas aeruginosa yang hanya memiliki satu flagel saja
di bagian sisi tubuhnya sebagai alat geraknya.

Gambar Bakteri pseudomonas aeruginosa dengan satu flagel di sisi ujung tubuhnya

Kelompok bakteri lofotrik Pada pengelompokan bakteri lofotrik ini, alat gerak yang
dimiliki jumlahnya lebih dari satu dan hanya terdapat di salah satu sisi tubuh dari bakteri ini.
Contohnya seperti pada bakteri pseudomonas fluorescens dimana bakteri ini memiliki alat
gerak lebih dari satu di salah satu sisi tubuhnya.
Gambar bakteri pseudomonas fluorescens dengan flagel lebih dari satu di salah satu sisi
tubuhnya

Kelompok bakteri amfitrik Sama halnya dengan kelompok lofotrik, pada kelompok
amfitrik jumlah flagel yang dimiliki bakteri lebih dari satu, hanya saja ada perbedaan antara
kelompok lofitrik dan kelompok amfitrik, dimana pada kelompok bakteri lofotrik flagelnya
hanya terdapat di salah satu sisi tubuh bakteri, sedangkan pada kelompok amfitrik, flagelnya
terdapat di kedua sisi ujung bakteri. Sebagai contohnya yaitu bakteri aquaspirillum
serpens, pada bakteri ini, flagel yang dimiliki jumlahnya lebih dari satu dan berada di
kedua sisi ujung bagian tubuhnya.

Gambar bakteri aquaspirillum serpens dengan flagel pada kedua sisi tubuhnya yang
berfungsi sebagai alat gerak

Kelompok bakteri peritrik Pada kelompok peritrik ini umumnya bakteri memiliki flagel di
seluruh permukaan tubuhnya sebagai alat gerak mereka. Contohnya yaitu pada bakteri
salmonela typhosa dimana bakteri ini memiliki flagel hampir diseluruh tubuhnya yang
berfungsi sebagai alat geraknya.
Gambar bakteri salmonela typhosa dengan flagel diseluruh tubuh sebagai alat geraknya

Alat Gerak Bakteri


Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang
atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak
menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang
merugikan bagi kehidupannya.
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda
pula yaitu
0 Atrik : bila tidak mempunyai flagellum : contoh Escherichia coly

1. Monotrik : bila hanya berjumlah satu , contoh : Vibrio colera pseudomonas


aeruginosa

2. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi, contoh Rhodospirillum rubrum bakteri
pseudomonas fluorescens

3. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujun contoh: Pseudomonas aeruginosa


aquaspirillum serpens Spirillium serpen

4. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri contoh: salmonella typhosai

PERBEDAAN PRO EU
Ada banyak perbedaan antara sel prokariotik dan eukariotik. Beberapa
perbedaan ini bersifat struktural sedangkan yang lain hanya prosedural. Dua dari
proses yang secara substansial berbeda antara prokariota dan eukariota adalah
ekspresi gen dan regulasi nya.Advertisement

Kedua jenis sel menuliskan DNA menjadi mRNA, yang kemudian diterjemahkan ke dalam
polipeptida, tetapi secara spesifik proses ini berbeda. Semua makhluk hidup terdiri dari sel.
Ahli biologi membagi organisme hidup menjadi prokariota dan eukariota, berdasarkan
struktur sel organisme. Prokariota adalah organisme sederhana, uniseluler yang tidak
memiliki nukleus sel yang dibatasi membran. Eukariota bisa uniseluler atau multiseluler, sel-
sel mereka mengandung inti yang berbeda, serta struktur fungsional yang disebut organel.

Tempat prokariotik dan eukariotik


Prokariota tidak memiliki nukleus dan organel lainnya, secara khusus, wadah yang terikat
membran, sedangkan eukariota memiliki mereka. Bahkan, kata eukariota berarti inti
sejati. Pada eukariota, genom sel akan terletak pada nukleus. Transkripsi dengan demikian
terjadi dalam inti, dan transkrip mRNA kemudian diekspor melalui pori-pori inti (pori-pori
pada selubung nukleus) ke sitoplasma untuk diterjemahkan. Sebaliknya, transkripsi dan
translasi pada prokariotik tidak spasial atau temporal terpisah.

Inisiasi Transkripsi
Elemen Promotor adalah urutan DNA pendek yang mengikat faktor inisiasi transkripsi sel.
Prokariota memiliki tiga elemen promotor. Eukariota memiliki satu set jauh lebih besar dari
elemen promotor, yang utama adalah kotak TATA. Faktor inisiasi transkripsi eukariotik
merakit sebuah kompleks inisiasi, yang memisahkan pada akhir inisiasi. Faktor inisiasi
transkripsi prokariotik tidak merakit sebuah kompleks inisiasi.

Advertisement

Ribosom sel prokariotik dan eukariotik


Ribosom adalah lokasi terjemahan terdiri dari RNA dan protein yang mengikat mRNA sel
dan tRNA. Prokariota memiliki ribosom 70S sedangkan eukariota memiliki ribosom 80S .
S mengacu pada koefisien sedimentasi, sebuah ukuran seberapa besar partikel, massa dan
bentuk. Sebuah ribosom 80S terdiri dari ribosom subunit 40S dan subunit 60S sementara 70S
terdiri dari subunit 30S dan subunit 50S.

Polisistronik mRNA sel prokariotik dan eukariotik


Selain memiliki transkripsi dan mesin translasi yang berbeda, prokariota dan eukariota
berbeda dalam regulasi gen mereka. Reagulasi eukariotik jauh lebih kompleks dan sering
bergantung pada berbagai mekanisme umpan balik, proses perkembangan dan faktor
lingkungan. Sebaliknya, prokariotik mengatur seluruh jalur metabolisme dan tidak mengatur
masing-masing enzim secara terpisah. Enzim bakteri untuk jalur tertentu yang berdekatan
satu sama lain pada DNA sel dan ditranskripsikan menjadi satu mRNA. mRNA ini disebut
polisistronik mRNA. Ketika sel membutuhkan lebih atau kurang enzim di jalur ini, secara
sederhana mentranskripsi lebih atau kurang dari mRNA jalur itu.
Badan inti
Sel prokariotik dan eukariotik keduanya memiliki badan inti yang mengandung kromosom.
Kromosom adalah helai bahan genetik yang terdiri dari asam deoksiribonukleat, atau DNA.
Eukariota memiliki inti sejati, yang terdiri dari satu atau lebih pasang kromosom linear, dan
dipisahkan dari bagian sel dengan membran inti. Nukleus juga berisi nukleolus, yang
merupakan struktur yang merakit komponen yang diperlukan untuk sintesis protein.
Sebaliknya, badan inti prokariotik, atau nukleoid, tidak memiliki membran inti. Ini berisi satu
kromosom melingkar terdiri dari DNA, dan tidak memiliki nukleolus.

Struktur sel prokariotik dan eukariotik


Sel prokariotik dan eukariotik dikelilingi oleh membran plasma yang membuat sel menjadi
utuh, dan mengatur perjalanan zat ke dalam dan keluar dari sel. Semua prokariota memiliki
dinding sel yang kaku yang mengelilingi membran plasma. Beberapa eukariota seperti
tanaman, alga dan jamur juga memiliki dinding sel. Lainnya, seperti hewan dan sel protista,
tidak. Selain nukleus, sel eukariotik mengandung organel mikroskopis, termasuk ribosom,
retikulum endoplasma, aparatus Golgi, mitokondria dan berbagai jenis vesikel, yang masing-
masing melakukan fungsi khusus. Beberapa eukariota juga memiliki kloroplas, di mana
fotosintesis terjadi. Dengan pengecualian dari ribosom, prokariota tidak memiliki organel.
Karena kesederhanaan mereka, prokariota jauh lebih kecil daripada eukariota. Hal ini
memungkinkan nutrisi untuk cepat mencapai setiap bagian dari interior sel.

Fungsi hidup
Semua sel mereplikasi melalui proses yang disebut pembelahan sel. Prokariota membagi
melalui pembelahan biner, di mana satu sel terbagi menjadi dua bagian yang hampir sama.
Pembelahan sel eukariotik membutuhkan mitosis, yang merupakan proses yang kompleks
yang melibatkan duplikasi kromosom dalam nuklus. Sel kelamin eukariotik, seperti telur dan
sperma, membagi dengan proses yang sama dengan mitosis, yang disebut meiosis. Sel
prokariotik mungkin atau mungkin tidak membutuhkan oksigen untuk melakukan fungsi
mempertahankan hidup, sementara sel-sel eukariotik membutuhkan oksigen. Sel-sel dari
kedua jenis dapat bergerak menggunakan proyeksi mirip rambut yang disebut silia atau
flagela. Beberapa eukariota memiliki silia atau flagela. Beberapa prokariota memiliki flagela,
tetapi semua dari mereka tidak memiliki silia.

Tabel Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik

No PROKARIOTIK EUKARIOTIK

Tidak memiliki inti yang


Memiliki nukleus yang
sebenarnya, materi inti
sebenarnya karena materi
1 tersebar dalam sitoplasma
inti dilingkupi oleh membran
karena tidak mempunyai
inti
membran inti

Memiliki DNA yang lebih


Memiliki DNA yang lebih
kompleks, lebih banyak
sederhana, lebih sedikit
mengandung pasangan basa
2 mengandung pasangan basa
nukleotida, sehingga harus
nukleotida, berbentuk
digulung pada protein histon
sirkuler
(ada histonnya)

Hanya memiliki kromosom Memiliki kromosom lebih dari


3
tunggal 1 (satu)

Tidak memiliki intron, hanya


4 Memiliki intron dan ekson
ekson

5 Memiliki operon Tidak memiliki operon

Transkipsi terjadi di inti, dan


Proses transkipsi dan translasi terjadi di
6 translasi dapat terjadi secara sitoplasma. Keduanya tidak
simultan dapat berjalan secara
bersamaan.

Transkipsi lebih rumit terjadi,


dikarenakan akses RNA
Proses transkipsi terjadi lebih polymerase terhadap DNA
7
sederhana lebih lama akibat DNA
dikemas secara kompak
dengan protein histon

Proses regulasi sintesis Proses regulasi sintesis


8
protein lebih sederhana proteinnya lebih kompleks

Organisme representatif
Para ilmuwan mengklasifikasikan organisme hidup menurut kelompok, berdasarkan
karakteristik bersama. Salah satu klasifikasi tersebut adalah kingdom. Keenam kingdom
adalah Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia. Archaebacteria dan
Eubacteria adalah prokariota. Archaebacteria adalah organisme uniseluler umum ditemukan
di lingkungan yang keras. Eubacteria berkembang di mana-mana, dan merupakan jenis
bakteri bersama yang kebanyakan orang akrab. Protista (seperti protozoa dan ganggang),
fungi, tumbuhan dan hewan eukariota.

1. Struktur Sel Prokariotik


Semua sel prokariotik

1. mempunyai membran plasma, nukleoid berupa DNA dan RNA, serta


sitoplasma yang mengandung ribosom.

2. memiliki membran inti sehingga bahan inti yang berada dalam sel
mengadakan kontak langsung dengan protoplasma.

3. tidak memiliki sistem endomembran (membran dalam), seperti retikulum


endoplasma dan kompleks Golgi.

4. tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang


berfungsi sama dengan keduanya, yaitu mesosom dan kromatofor.

Contoh sel prokariotik adalah bakteri (Bacteria) dan Sianobakteri


(Cyanobacteria). Perhatikan gambar struktur sel bakteri Escherichia coli yang
mewakili sel prokariotik pada gambar berikut.

Struktur Bakteri e. coli

Adapun bagian-bagian sel bakteri sebagai berikut.


a. Dinding Sel
Dinding sel bakteri dan Archae tersusun atas peptidoglikan, lipid, dan protein.
Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. Pada
dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.

b. Membran Plasma
Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lipid dan protein.
Membran plasma berfungsi sebagai pelindung molekular sel terhadap lingkungan
di sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dalam.

c. Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-
enzim digunakan untuk mencerna makanan secara ekstraselular dan untuk
melakukan proses metabolisme sel. Metabolisme sel meliputi proses penyusunan
(anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat.

d. Mesosom
Kadang-kadang pada tempat tertentu, membran plasma melekuk ke dalam
membentuk bangunan yang disebut mesosom. Mesosom berfungsi sebagai
penghasil energi. Biasanya mesosom terletak dekat dinding sel yang baru
terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri. Pada membran mesosom
terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi
untuk menghasilkan energi.

e. Ribosom
Ribosom merupakan organel tempat berlangsungnya sintesis protein. Ukurannya
sangat kecil, berdiameter antara 1520 nm (1 nanometer = 10 9 meter). Di
dalam sel E. coli terkandung 15.000 butir ribosom atau sekitar 25% massa total
sel bakteri.

f. DNA
DNA atau asam deoksiribonukleat merupakan persenyawaan yang tersusun atas
gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA berfungsi sebagai
pembawa informasi genetik, yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada
keturunannya. Oleh sebab itu, DNA disebut pula sebagai materi genetik.

g. RNA
RNA atau asam ribonukleat merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA. Jadi,
bagian tertentu DNA melakukan transkripsi membentuk RNA. RNA membawa
kode-kode genetik sesuai pesanan DNA. Selanjutnya, kode-kode genetik itu akan
diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.

Demikianlah struktur sel prokariotik pada bakteri E. coli. Ternyata, bakteri


mempunyai bagian-bagian sel yang rumit. Setiap bagian sel ini mempunyai
peranan yang penting bagi kelangsungan hidup sebuah sel

Anda mungkin juga menyukai