Anda di halaman 1dari 7

SISTEM HORMON PADA IKAN

Latar Belakang makalah sistem hormon pada hewan ini adalah sebagai berikut : Hormon
merupakan zat kimia yang di hasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu yang
mempunyai efek tertentu pada aktivitas organ organ lain dalam tubuh. Kelenjar ini
merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran
darah dan mengikuti peredaran darah. Apabila sampai pada suatu organ maka hormone akan
merangsang terjadinya perubahan.

Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang di hasilkan oleh kelenjar
endokrin vertebrata, walaupun demikian, hormone dihasilkan oleh hampir semua system
organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormone dilepaskan langsung ke aliran
darah. Walaupun demkian, ada juga hormon yang disebut ektohormon yaitu hormone yang
tidak langsung dialirkan dalam darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.

Pada pembahasan kali ini akan di bahas system hormon pada ikan. Untuk lebih jelasnya akan
dibahas pada bab berikutnya.

Adapun Rumusan Masalah pada makalah sistem hormon pada ikan ini :
1. Bagaimanakah sistem hormon pada ikan?
2. Hormon apa saja yang terdapat pada ikan?
3. Apa fungsi dari tiap hormon pada ikan?

Tujuan penulisan makalah sistem hormon pada ikan adalah agar mahasiswa mampu
mengetahui bagaimana sistem hormon pada ikan dan mengetahui hormon apa saja yang
terdapat pada ikan beserta fungsinya.

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hormon
Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ,
yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel.sebagian besar hormon merupakan protein
yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. sisanya merupakan
steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol.
Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.hormon
terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. ikatan antara hormon dan reseptor
akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. pada akhirnya hormon
mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan.

2.2 Sistem Hormon


Kelenjar endokrin ikan mencakup suatu sistim yang mirip dengan vertebrae yang lebih tinggi
tingkatannya. Namun, ikan memiliki beberapa jaringan endokrin yang tidak didapatkan pada
vertebrata yang lebih tinggi, misalnya Badan Stanius yang memiliki fungsi sebagai kelenjar
endokrin yang membantu dalam proses osmoregulasi.

Kerja hormon menyerupai kerja syaraf, yaitu mengontrol dan mengatur keseimbangan kerja
organ-organ di dalam tubuh. Namun, kontrol kerja syaraf lebih cepat dibanding dengan
kontrol endokrin. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang berasal dari ektodermal adalah
protein, peptida, atau derivat dari asam-asam amino, dan hormone yang dihasilkan oleh
kelenjar yang berasal dari mesodermal (gonad, korteks ardenal) berupa steroid.

2.3 Hormon Pada ikan


2.3.1 Kelenjar Pituitary
Kelenjar ini disebut pula hypophysa terletak di bawah dienchephalon. Suatu tangkai yang
menghubungkan atara kelenjar ini dengan dienchepalon disebut Infundibulum. Kelenjar ini
walaupun kecil, fungsi dan strukturnya merupakan organ tubuh yang sangat rumit dan sulit.

Pada stadia embrionik, kelenjar ini berasal dari gabungan elemen neural yang tumbuh ke
bawah dari diencephalon dan elemen epithel (kantung Rathke) yang tumbuh ke atas dari
bagian dorsal rongga mulut. Pertumbuhan dari hypophysa, berasal dari dua macam organ,
yaitu: Neurohypophyse dan Adenohypophyse. Neurohypofise dibentuk dari bagian alas
dienchephalon (Infundibulum) sedangkan Adenohypophyse, terbentuk dari perlekukan bagian
ektodermal dari rongga mulut embrio (stomodaeum), disebut kantong hypophyse atau
kantung Rathke. Hubungannya dengan rongga mulut akan hilang setelah pertumbuhannya
selesai.
Neurohypophyse memiliki struktur berupa serabut-serabut yang sejajar, berasal dari
hypothalamus di dalam otak. Fungsi dari bagian hypophysa ini mengeluarkan horman ke
dalam hypothalmus dan diteruskan ke neurohypophyse oleh sel-sel neorosekresi dan masuk
ke dalam aliran darah. Adenohypophyse terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu: pars distalis
atau lobes anterior, merupakan bagian yang terbesar, lebih konstan dan aktif dari yang lain.
Pars intermedia kehadirannya bervariasi dan fungsinya diketahui mengontrol melanophora
dan mungkin juga dalam melanogenesis.

Neurosekresi dari hypothalamus (oxytocyn dan vasetocyn) disimpan dan dikeluarkan oleh
neurohypofise. Sekeresi ini berperan dalam osmoregulasi dan reproduksi. Adenohypophyse
mengandung beaneka sel pembuat hormon. Hormon hormon yang disekresikan oleh pars
distalis adalah prolactin ikan (penting dalam pengaturan Na ikan air tawar), hormon
pertumbuhan, carticothropyn (ACTH), gonadothropyn dan thyrotropyn. Kelenjar pituitary
sering diberi gelar kelenjar induk (master gland) karena banyak menpengaruhi kegiatan
kelenjar lainnya.

2.3.2 Kelenjar Thyroid


Semua vertebrata mempunyai kelenjar thyroid. Sebagian besar ikan bertulang sejati dan
Cyclostomata terdiri dari folikel-folikel yang relatif menyebar di dekat aorta ventral, arteri
branchialis affarent, jantung, insang, kepala ginjal, limp, otak atau mata. Pada Elasmobranchii
dan beberapa ikan bertulang sejati thyroid merupakan kelenjar tersendiri yang dikelilingi oleh
jaringan pengikat.

Hormon thyroid mempunyai beberapa fungsi fisiologik dan beberapa fungsi lainnya yang
belum diketahui, namun terbukti bahwa ia mampu mempengaruhi laju konsumsi oksigen,
membantu pengendapan guanin dalam kulit, dan mengubah metabolisme nitrogen dan
karbohidarat. Ia juga telah diketahui mempengaruhi sistem dan fungsi saraf dan proses
osmoregulasi.

2.3.3 Kelenjar Parathyroid


Bagian sekresi dari kelenjar parathyroid berdiferensiasi dari epithel kantong farings ketiga
dan keempat. Ini berarti kantong-kantong farings mempunyai andil dalam pembentukan
jaringan kelenjar. Hormon parathyroid adalah polipetida yang dinamakan parathormon yang
berfungsi mengatur kadar kalsium, dan sedikit menentukan kadar fosfor di dalam darah.
Kalsium akan menghilang jika dari darah dan terjadi kejang otot jika hormon ini tidak ada.

Jaringan kelenjar pada Cylostomata dan bangsa ikan, yang homolog dengan parathyroid telah
ditemukan, namum fungsinya belum diketahui pasti. (hildenbran, 1974).

2.3.4 Jaringan Interrenal (Adrenal Cortex)


Pada ikan Osteichthyes, jaringan yang ekivalen atau homolog dengan adrenal cortex atau
pada vertebrata tingkat tinggi. Strukturnya sama dengan gonad dalam hal produksi
hormonnya yang mengandung steroid, dan asal-usul embriologinya. Jaringan korteksnya
merupakan derivat dari mesoderm yang membatasi rongga solom dekat tempat berasalnya
pematang genital.

Pada Elasmobranchia, jaringan ini bentuknya memanjang terletak pada bagian belakang
ginjal. Sedangkan pada kelompok-kelompok sel yang tersebar di sepanjang vena cardinalis.
Sel-sel yang menyerupai sel adrenocortical didapatkan pada dinding vena cardinalis ikan
lamprey. Jaringan interrenal mensekresikan hormon adrenocorticosteroid yang mengontrol
proses osmoregulasi dengan cara mempengaruhi ginjal, insang dan saluran gastrointestinal,
dan mempengaruhi metabolisme protein dan karbohidrat.

Jaringan interrenal pada Cyclostomata, tersebar sepanjang vena cardinalis posterior dan vena
lainnya. Pada Teleostei jaringan interrenal menyebar, tetapi selalu membentuk bintik-bintik
noda yang terdapat di dekat atau pada kepala ginjal.

2.3.5 Jaringan Chromaffin


Jaringan ini banyak tersebar di dalam badan beberapa vertebrata. Sel-sel chromaffin pada
ikan bertulang sejati tersebar di sepanjang vena poscardinalis dan dimungkinkan
perluasannya tercampur dengan sel interrenal. Jaringan chromaffin pada Elasmobranchii
menyatu dengan saraf simpathetic dan aorta dorsalis, terletak di depan jaringan interrenal.

Khromaffin dan jaringan medulla dimasuki serabut preganglion dari sistem saraf otonom.
Saraf ini dan kelenjar endokrin Adrenal medulla, keduanya sebagai derivat endokterm dari
neural krest embrio, dan semuanya menggetahkan adrenalin dan non adrenalin. Jaringan ini
mensekresikan adrenalin mengadakan respon terhadap hormon ini dalam berbagai cara,
seperti menaikkan kadar gula dalam darah dan menaikkan tekanan darah, konsentrasi melanin
dalam melanophora, serta merintangi otot polos. Kerja hormon ini menyerupai sistem kerja
saraf simpathetic, yang mana hormon ini sangat erat hubungannya. Distribusi jaringan
khromaffin di dalam tubuh dapat terletak di dekat tetapi terpisah dari jaringan organ
interrena, dapat juga tercampur dengan jaringan interrenal atau korteks adrenal.

2.3.6 Kelenjar Ultimobranchial


Kelenjar ini homolog dengan kelenjar parathyroid pada mammalia. Pada ikan bertulang sejati
kelenjar ini terletak di bawah esophagus dekat sinus venosus. Pada Elasmobranchii kelenjar
ini terletak pada sisi kiri bawah pharynx. Kelenjar ini mensekresikan hormon calcitonin, yang
berperan dalam metabolisme kalsium. Ultimobranchial yaitu derivat dari sepasang kantong
farings yang paling belakang, dan corpusculus stanus terletak pada bagian posterior dari
ginjal Teleostei.

2.3.7 Gonad
Dari struktur dan pertumbuhannya, gonad merupakan kelenjar endokrin. Kelenjar seks ikut
dalam sekresi steroid, hal ini sangat penting dalam pemijahan, pembuatan sarang, dan aspek-
aspek tingkah laku reproduksi lainnya. Estrogen mengontrol pertumbuhan dan perkembangan
dari sistem genital betina, dan mengatur sifat-sifat seksual sekunder.

Sel-sel interstisial dari testis menghasilkan hormon-hormon jantan dan secara keseluruhan
dinamakan Androgen. Androgen diperlukan untuk pertumbuhan diferensiasi, dan
berfungsinya saluran-saluran genitalia jantan, organ kopulasi, dan tingkah laku seksual dan
pemijahan.

Semua hormon gonad mempunyai hubungan timbal balik yang kompleks dengan hypophyse.
Beberapa ditujukan terhadap fungsi jaringan interrenal atau jaringan korteks atau terhadap
aktivitas thyroid atau badan pineal.

2.3.8 Pulau-pulau Langerhans


Pada ikan bertulang sejati biasanya jaringan ini terdapat di pyloric caeca, usus kecil, limpa
dan empedu. Jaringan ini menghasilkan insulin yang berperan penting dalam metabolisme
karbohidrat dan dalam pengubahan glukosa menjadi glycogen, dan dalam oksidasi glukosa
dan pembuatan lemak.
2.3.9 Badan Pineal
Organ pineal pada puncak otak atau pada bagian atas dienchepalon merupakan fotoreseptor.
Sekresi yang dihasilkan oleh badan pineal adalah melatonin yang mengumpulkan melanin.
Bila jaringan ini dihilangkan maka akan membawa perubahan dalam pertumbuhan.

Ikan terutama Teleostei, pada ekornya terdapat pembekakan ventral pada medulla
spinalisnya. Secara histologis, pembengkakan ini mempunyai kesamaan dengan
neurohypophyse dan dinamakan urohypophysa. Pembengkakan ini diperkirakan mempunyai
fungsi endokrin, dalam hal mengatur tekanan osmose di dalam tubuh.

2.3.10 Badan Stanius


Kelenjar ini memilik fungsi sebagai kelenjar endokrin yang sekresi sekresinya diduga ikut
dalam proses penyesuaian tekanan osmotik lingkungan dengan tekanan osmotik cairan tubuh
pada ikan (osmoregulasi).

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kelenjar endokrin ikan mencakup suatu sistim yang mirip dengan vertebrae yang lebih tinggi
tingkatannya. Namun, ikan memiliki beberapa jaringan endokrin yang tidak didapatkan pada
vertebrata yang lebih tinggi, misalnya Badan Stanius yang memiliki fungsi sebagai kelenjar
endokrin yang membantu dalam proses osmoregulasi.

Kerja hormon menyerupai kerja saraf, yaitu mengontrol dan mengatur keseimbangan kerja
organ-organ di dalam tubuh. Namun, kontrol kerja saraf lebih cepat dibanding dengan kontrol
endokrin. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang berasal dari ektodermal adalah protein,
peptida, atau derivat dari asam-asam amino, dan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang
berasal dari mesodermal (gonad, korteks ardenal) berupa steroid.

DAFTAR PUSTAKA
TT.Alamsjah, S. 1974. Ichthiyologi Sistematika (Ichthyologi I). Proyek
Peningkatan/Pengembangan Perguruan Tinggi, IPB
XX. Lagler, K.F., J.E. Bardach, R.R. Miller and D.R.M. Passino. 1977. Ichthyology. Second
edition. John Wiley & Sons, New York
YY. Love, M.S. and G.M. Cailliet (eds.). 1979. Readings in Ichthyology. Prentice-Hall of
India Private Limited, New Delhi
ZZ.Moyle, P.B. and J.J. cech, Jr. 1988. Fishes. An Introduction to Ichthyology. Second
edition. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.
AAA. Nelson, J.S. 1976. Fishes of the World. John Wiley and Sons, New York.
YY. Rahardjo, M.F. 1980. Ichthyologi. Departemen Biologi Perairan, Fakultas Perikanan,
IPB

Anda mungkin juga menyukai