Anda di halaman 1dari 31

IKHTIOLOGI

SISTEM HORMON PADA IKAN

RAJIB
160254241007

P R O G R A M S T U D I I L M U K E L A U TA N
FA K U LTA S I L M U K E L A U TA N D A N P E R I K A N A N
U N I V E R S I TA S M A R I T I M R A J A A L I H A J I
TA N J U N G P I N A N G
2020
Apa itu kelenjar endokrin?

Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang berada


di dalam otak yang berguna sebagai pengatur
hormon-hormon yang dihasilkan dari kelenjar
lainnya. Kelenjar endokrin membentuk suatu sistem
yang disebut endokrin.
Sistem hormon

Pengertian hormon :
Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu
kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-
sel.sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai
asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. sisanya merupakan
steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol.
Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh
yang sangat luas.hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel
atau di dalam sel. ikatan antara hormon dan reseptor akan
mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. pada akhirnya
hormon mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan.
Kelenjar endokrin dan cara kerja hormon

Kelenjar endokrin ikan mencakup suatu sistim yang mirip dengan


vertebrae yang lebih tinggi tingkatannya. Namun, ikan memiliki
beberapa jaringan endokrin yang tidak didapatkan pada vertebrata
yang lebih tinggi, misalnya Badan Stanius yang memiliki fungsi
sebagai kelenjar endokrin yang membantu dalam proses
osmoregulasi.

Kerja hormon menyerupai kerja syaraf, yaitu mengontrol dan


mengatur keseimbangan kerja organ-organ di dalam tubuh. Namun,
kontrol kerja syaraf lebih cepat dibanding dengan kontrol endokrin.
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang berasal dari ektodermal
adalah protein, peptida, atau derivat dari asam-asam amino, dan
hormone yang dihasilkan oleh kelenjar yang berasal dari mesodermal
(gonad, korteks ardenal) berupa steroid.
Hormon pada ikan

Ada beberapa hormon pada ikan yaitu :


1. Kelenjar Pituitary (hypophysa)
2. Kelenjar Thyroid (tiroid)
3. Kelenjar Parathyroid (paratiroid)
4. Jaringan Interrenal (Adrenal Cortex/korteks renalis)
5. Jaringan Chromaffin
6. Kelenjar Ultimobranchial (homolog parathyroid)
7. Gonad
8. Pulau-pulau Langerhans
9. Badan Pineal
10. Badan Stanius
1. Kelenjar Pituitary (hypophysa)

Kelenjar ini disebut juga hypophysa yang letaknya di


bawah dienchephalon. Suatu tangkai yang
menghubungkan antara kelenjar pituitary dengan
dienchepalon yaitu Infundibulum. Walaupun
kelenjar ini bentuknya kecil, fungsi dan strukturnya
merupakan organ tubuh yang sangat rumit dan sulit.
Pada stadia embrionik, kelenjar ini berasal dari gabungan
elemen neural yang tumbuh ke bawah dari diencephalon
dan elemen epithel (kantung Rathke) yang tumbuh ke atas
dari bagian dorsal rongga mulut. Pertumbuhan dari
hypophysa, berasal dari dua macam organ, yaitu:
Neurohypophyse dan Adenohypophyse. Neurohypofise
dibentuk dari bagian alas dienchephalon (Infundibulum)
sedangkan Adenohypophyse, terbentuk dari perlekukan
bagian ektodermal dari rongga mulut embrio
(stomodaeum), disebut kantong hypophyse atau kantung
Rathke. Hubungannya dengan rongga mulut akan hilang
setelah pertumbuhannya selesai.
2. Kelenjar Thyroid (tiroid)

Semua vertebrata memiliki kelenjar thyroid.


Kebanyakan ikan bertulang sejati maupun
Cyclostomata terdiri atas folikel-folikel tersebar yang
ada di dekatnya aorta ventral, jantung, arteri
branchialis affarent, insang, limpa, kepala ginjal,
otak serta mata. Sementara itu, Elasmobranchii serta
sejumlah ikan bertulang sejati thyroid memiliki
kelenjar tersendiri dikelilingi dengan jaringan
pengikat.
Hormon thyroid memiliki beberapa fungsi fisiologik
dan beberapa fungsi lainnya yang belum diketahui.
Tidak cuma itu saja, karena hormon itu juga bisa
mempengaruhi kecepatan pemakaian oksigen, bisa
membantu pengendapan senyawa guanin dalam
kulit, bahkan merubah metabolisme nitrogen
maupun karbohidarat. Dan juga telah diketahui
mempengaruhi sistem dan fungsi saraf dan proses
osmoregulasi.
Gambar 1. Diagram lokasi kelenjar endokrin pada ikan
Penjelasan gambar

A. Kelenjar Pituitary


B. tiroid
C. pankreas
D. gonad
E. ginjal
F.urofisis
3. Kelenjar Parathyroid (paratiroid)

Bagian sekresi dari kelenjar parathyroid


berdiferensiasi dari epithel kantong farings ketiga
dan juga keempat. Yang artinya kantong-kantong
farings memiliki andil dalam pembentukan jaringan
kelenjar. Hormon parathyroid merupakan polipetida
yang dinamakan parathormon yang memiliki fungsi
mengatur kadar kalsium, dan sedikit menentukan
kadar fosfor yang ada di dalam darah. Kalsium akan
menghilang jika dari darah dan akan terjadi kejang
otot jika hormon ini tidak ada.
Bagian sekresi dari kelenjar parathyroid berdiferensiasi dari
epithel kantong farings ketiga dan keempat. Ini berarti
kantong-kantong farings mempunyai andil dalam
pembentukan jaringan kelenjar. Hormon parathyroid adalah
polipetida yang dinamakan parathormon yang berfungsi
mengatur kadar kalsium, dan sedikit menentukan kadar
fosfor di dalam darah. Kalsium akan menghilang jika dari
darah dan terjadi kejang otot jika hormon ini tidak ada.
Jaringan kelenjar pada Cylostomata dan bangsa ikan, yang
homolog dengan parathyroid telah ditemukan, namum
fungsinya belum diketahui pasti. (hildenbran, 1974).
4. Jaringan Interrenal (Adrenal Cortex/korteks
renalis)

Pada ikan Osteichthyes, jaringan yang ekivalen atau


homolog dengan adrenal cortex atau pada vertebrata
tingkat tinggi. Strukturnya sama dengan gonad
dalam hal produksi hormonnya yang mengandung
steroid, dan asal-usul embriologinya. Jaringan
korteksnya merupakan derivat dari mesoderm yang
membatasi rongga solom dekat tempat berasalnya
pematang genital.
Pada Elasmobranchia, jaringan ini bentuknya
memanjang terletak pada bagian belakang ginjal.
Sedangkan pada kelompok-kelompok sel yang tersebar
di sepanjang vena cardinalis. Sel-sel yang menyerupai
sel adrenocortical didapatkan pada dinding vena
cardinalis ikan lamprey.
Jaringan interrenal mensekresikan hormon
adrenocorticosteroid yang mengontrol proses
osmoregulasi dengan cara mempengaruhi ginjal,
insang dan saluran gastrointestinal, dan
mempengaruhi metabolisme protein dan karbohidrat.
Jaringan interrenal pada Cyclostomata, tersebar
sepanjang vena cardinalis posterior dan vena
lainnya. Pada Teleostei jaringan interrenal
menyebar, tetapi selalu membentuk bintik-bintik
noda yang terdapat di dekat atau pada kepala ginjal.
5 Jaringan Chromaffin

Jaringan ini banyak tersebar di dalam badan


beberapa vertebrata. Sel-sel chromaffin pada ikan
bertulang sejati tersebar disepanjang vena
poscardinalis dan mungkin perluasannya bercampur
dengan sel interrenal. Jaringan chromaffin pada
Elasmobranchii menyatu dengan saraf simpathetic
dan juga aorta dorsalis, yang terletak ada di depan
jaringan interrenal.
Khromaffin dan jaringan medulla dimasuki serabut preganglion
dari sistem saraf otonom. Saraf ini dan kelenjar endokrin Adrenal
medulla, keduanya sebagai derivat endokterm dari neural krest
embrio, dan semuanya menggetahkan adrenalin dan non
adrenalin. Jaringan ini mensekresikan adrenalin mengadakan
respon terhadap hormon ini dalam berbagai cara, seperti
menaikkan kadar gula dalam darah dan menaikkan tekanan
darah, konsentrasi melanin dalam melanophora, serta merintangi
otot polos. Kerja hormon ini menyerupai sistem kerja saraf
simpathetic, yang mana hormon ini sangat erat hubungannya.
Distribusi jaringan khromaffin di dalam tubuh dapat terletak di
dekat tetapi terpisah dari jaringan organ interrena, dapat juga
tercampur dengan jaringan interrenal atau korteks adrenal.
7.Kelenjar Ultimobranchial (homolog parathyroid)

Kelenjar ini homolog dengan kelenjar parathyroid


pada mammalia. Pada ikan bertulang sejati kelenjar
ini letaknya di bawah esophagus dekat sinus venosus.
Pada Elasmobranchii kelenjar ini letaknya pada sisi
kiri bawah pharynx. Kelenjar ini mensekresikan
hormon calcitonin, yang memiliki peran dalam
metabolisme kalsium. Ultimobranchial merupakan
derivat dari sepasang kantong farings yang terletak
paling belakang, dan corpusculus stanus terletak
pada bagian posterior dari ginjal Teleostei.
7. Gonad

Dari struktur dan pertumbuhannya, gonad


merupakan kelenjar endokrin. Kelenjar seks ikut
dalam sekresi steroid, hal ini sangatlah penting
dalam pemijahan, pembuatan sarang, dan juga
aspek-aspek tingkah laku reproduksi lainnya.
Estrogen mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan dari sistem genital betina, dan juga
mengatur sifat-sifat seksual sekunder. Sel-sel
interstisial dari testis menghasilkan hormon-hormon
jantan yang secara keseluruhan dinamakan
Androgen.
8.  Pulau-pulau Langerhans

Pada ikan bertulang sejati biasanya jaringan ini ada


di pyloric caeca, usus kecil, limpa dan empedu.
Jaringan ini menghasilkan insulin yang memiliki
peran penting dalam metabolisme karbohidrat dan
dalam pengubahan glukosa menjadi glycogen, dan
dalam oksidasi glukosa dan pembuatan lemak.
Baca Selengkapnya Virus Adalah : Pengertian, Ciri,
Struktur Dan Bentuk.
9. Badan Pineal

Organ pineal pada puncak otak atau dibagian atas


dienchepalon adalah fotoreseptor. Sekresi yang
dihasilkan oleh badan pineal berupa melatonin yang
mengumpulkan melanin. Jika jaringan ini
dihilangkan maka akan membawa perubahan dalam
pertumbuhan.
Pada ikan Teleostei, diekornya terdapat pembekakan
ventral pada medulla spinalisnya. Secara histologis,
pembengkakan ini memiliki kesamaan dengan
neurohypophyse yang dinamakan urohypophysa.
Pembengkakan ini diperkirakan memiliki fungsi
endokrin, dalam hal mengatur tekanan osmose di
dalam tubuh.
10. Badan Stanius

Kelenjar ini fungsinya sebagai kelenjar endokrin


yang sekresinya diduga ikut dalam proses
penyesuaian tekanan osmotik lingkungan dengan
tekanan osmotik cairan tubuh pada ikan
(osmoregulasi).
Gambar
Gambar
Penerapan penggunaan hormon hipofisa dalam
pemijahan semi alami dan buatan

Pemijahan dapat dilakukan dengan secara alami, semi alami


atau semi buatan, dan buatan. Dalam praktikum pemijahan
yang dilakukan secara semi alami atau semi buatan. Dengan
demikian pemijahan tersebut  dibantu dengan hormon yang
digunakan untuk merangsang ikan lele,  hormon tersebut
ada yang alami (dari  kelenjar hipofisa) dan juga ada
hormon sintetis (buatan) semi alami dilakukan dengan cara
induk diberi rangsangan kelenjar hipofisis yang berguna
untuk mempercepat proses pemijahan kemudian induk
memijah secara alami. Sedangkan buatan, induk disuntikan
hormon hipofisis agar terangsang kemudian memijah secara
buatan dengan bantuan manusia.
Penerapan penggunaan hormon hipofisa dalam
pemijahan semi alami dan buatan

Teknik pemijahan alami ini adalah cara


pembudidayaan jenis ikan yang dilakukan oleh
masyarakat secara konvensional, Sehingga dalam
proses ikan dalam bentuk pemijahan ini sendiri
tanpa tanpa melibatkan banyak campur tangan
manusia. Umumnya pemijahan alami dapat
diterapkan pada ikan dari kelompok ikan yang
mudah memijah.
Penerapan penggunaan hormon hipofisa dalam
pemijahan semi alami dan buatan

Pemijahan secara buatan adalah pemijahan yang


dilakukan dengan bantuan atau penanganan
manusia melalui pemberian kelenjar hormon
hypophisa pada resivien (penerima) yang berguna
untuk melancarkan proses kematangan gonad,
sehingga mempercepat jalannya proses pemijahan
tersebut.
Video tentang penyuntikan hormon pada ikan lele atau pemijahan
secara buatan
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai