Anda di halaman 1dari 77

KELOMPOK 3

HIKMAHYANTI
RAHMAHTIKA MARTHA S
RIZKY FITRIASTUTI
YANI RIZKI FAUZIAH
SISTEM ENDOKRIN
Kelenjar-kelenjar endokrin dimasukkan ke dalam suatu sistem karena
getah (sekret) dari satu kelenjar endokrin dapat mempengaruhi kelenjar
endokrin lainnya.

Kelenjar endokrin berasal dari jaringan epitel.

Tidak mempunyai saluran pelepasan, karena itu disebut kelenjar


buntu.

Dalam beberapa hal sistem endokrin bekerjasama dengan sistem saraf


untuk pengaturan terhadap fungsi organ-organ tubuh. Bedanya sistem
saraf bekerja lebih cepat dibandingkan dengan cara kerja sistem hormonal
yang lebih lambat, namun berkesinambungan.
Berdasarkan
Aktivitasnya

Kelenjar yang Kelenjar yang Kelenjar yang


bekerja bekerjanya bekerja sampai
sepanjang mulai masa masa tertentu
hayat tertentu saja
Dibawa
aliran darah

Memiliki
Sistem
Reseptor
Feed-Back
HORMO Khusus
N

Mengatur
Memulai, aktivitas
menggiatkan metabolisme,
atau reproduksi,
menghentikan pertumbuhan dan
perkembangan
Derivat hormon dan mekanisme kerja
Berdasarkan derivatnya hormon dibagi 3, yaitu;
1. Derivat asam amino
misal : tiroksin
2. Derivat protein
misal : insulin, semua hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus
3. Derivat steroid
misal : hormon yang dihasilkan oleh gonad dan kelenjar korteks adrenal

Kerja hormon terhadap sel sasaran tergantung pada derivatnya


2. Hormon derivat protein
Hormon menempel pada reseptor protein di membran sel sebab molekulnya
besar, sehingga tidak dapat menembus membran sel

2. Hormon derivat asam amino dan steroid


Kedua hormon ini memiliki molekul kecil sehingga dapat menembus
membran sel untuk berikatan dengan reseptor di sitoplasma.
Ikatan hormon dan reseptor kemudian masuk ke inti dan berikatan dengan
gen untuk mempengaruhi kerja gen
KERJA
HORMON
STEROID
Sinyal kimiawi yang
memasuki sel target
berikatan dengan
protein reseptor
spesifik dalam
sitoplasma.

Kompleks hormon-
reseptor kemudian
memasuki nukleus,
berikatan dengan
tempat tertentu
pada DNA, dan
mempengaruhi
perubahan ekspresi
gen.
PEMBENTUKAN KELENJAR ENDOKRIN
Pembentukan Kelenjar Hipofisis
1. Pada minggu ke 3 perkembangan embrio, kantong hipofisis
(kantong rathke/bakal hipofisid anterior) tumbuh dari dasar
faring dan mengalami invaginasi
2. Sedangkan tunas neurohipofisis ( bakal hipofisis posterior)
terbentuk dari diensefalon
3. Menjelang akhir bulan kedua (minggu ke 8), kantong hipofisis
mulai terlepas dan bersatu dengan tunas neurohipofisis.
4. Minggu ke 10 Hormon pertumbuhan dan ACTH terdeteksi di
kelenjar pituitari
5. Pada periode janin, perkembangan anterior dan posterior
hipofisis terselesaikan
Pembentukan Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal berkembang bersama otak dari neuroektoderm di atap diensefalon


danditemukan di bagian posterior ventrikel ke tiga, dan melekat pada otak oleh suatu
tangkai yang pendek
Pembentukan Kelenjar Tiroid

1. Perkembangan tiroid dimulai dari minggu ke empat.


Divertikulum epitel tumbuh kebawah dari lapisan endodermal
usus depan (foregut)
2. Divertikulum epitel berkembang menjadi divertikulum tiroid
dan terus tumbuh ke arah anterior.
3. Divertikulum tiroid berhubungan dengan faring yang sedang
berkembang yaitu ductus thyroglossus
4. Setelah itu kelenjar tiroid akan mencapai posisi normalnya
yang bertahan hingga dewasa
Pembentukan Kelenjar Paratiroid

1. Pada fase embrio kelenjar paratiroid berasal dari


kantong faring. Kelenjar superior berasal dari
kantong keempat sedangkan kelenjar inferior berasal
dari kantong ketiga.
2. Hari 33 – 36 kelenjar berkembang,lalu kelenjar ini
mengalami migrasi ke arah kelenjar tiroid yang
sedang berkembang pula
Pembentukan Pankreas

• Hari 41 – 43 mulai terjadi sekresi hormon pankreas dan


terus berlangsung hingga minggu ke 20 ditambah
sedikit insulin dari ibu.
• Pada minggu ke 10 glucagon (alpha) berdiferensiasi di
pankreas, sel delta (somatostatin) dan beta (insulin) ikut
berdiferensiasi dan sekresi insulin dimulai.
Pembentukan Kelenjar Adrenal
• Kelenjar adrenal berasal
dari dua sumber.
• Korteks di bentuk dari
jaringan mesoderm
yang terletak di bagian
belakang abdomen.
Medula di bentuk dari
jaringan saraf.
• Awalnya letak kedua
bagian ini
berdampingan
kemudian korteks
membungkus medula
Sistem Endokrin terdiri atas :

 Glandula Pituitary (Glandula Hipofise)


 Glandula Tiroid
 Glandula Paratiroid
 Glandula Supra Renalis (Glandula Adrenal)
 Pulau-Pulau Langerhans (Pancreas)
 Glandula Gonad
 Glandula Timus
 Glandula Pineal
KELENJAR HIPOFISIS/Pituitari

Terletak di dasar otak, kelenjar hipofisis


mengeluarkan hormon yang memasuki aliran
darah dan mengatur fungsi kelenjar endokrin
lainnya di dalam tubuh, maka kelenjar ini disebut
sebagai “master gland”.
Kelenjar Hipofisis terdiri dari dua bagian:
hipofisis anterior dan hipofisis posterior.
Hipofisi
s
Anterior
Hipofisis Anterior (Adenohipofisis)

Hipofisis anterior mensekresikan hormon, yaitu:

• Adrenokortikotropik Hormone (ACTH), yang diperlukan untuk


merangsang korteks adrenal untuk memproduksi kortisol. Kortisol
sangat penting untuk proses yang meliputi fungsi kekebalan tubuh,
metabolisme, manajemen stres, regulasi kadar gula darah, mengontrol
tekanan darah, dan tanggapan anti-inflamasi.

• Thyroid-Stimulating Hormone (TSH). Seperti namanya, hormon ini


merangsang kelenjar tiroid untuk membuat hormon sendiri, yang
penting untuk mengendalikan tingkat metabolisme tubuh. Hormon-
hormon ini termasuk tiroid triiodothyronine (T3) dan tiroksin (T4).

• Growth Hormone (GH) untuk merangsang pertumbuhan dan


reproduksi sel serta regenerasi pada manusia.
• Prolaktin (PRL). Penting untuk membuat ASI selama
kehamilan dan setelah melahirkan.
• Follicle-Stimulating Hormone (FSH). Pada wanita, hormon ini
berperan untuk merangsang pertumbuhan folikel dan
menghasilkan esterogen. Pada pria mengatur produksi
pematangan sperma (spermatogenesis).
• Luteinizing Hormone (LH). Pada wanita, setelah telur matang,
peluncurannya dari ovarium dipicu oleh LH dan menghasilkan
progesteron. Pada pria, hormon ini mengontrol produksi
testosteron dan androgen.
• Melanocyte Stimulating Hormone (MSH). Mempengaruhi
warna kulit individu dengan menyebarkan butir melanin.
Apabila hormon ini terlalu banyak maka akan menyebabkan
kulit menjadi hitam.
Hipofisis
Posterior
Hipofisis Posterior (Neurohipofisis)
Juga dikenal sebagai Neurohypophysis, fungsi pituitari posterior
sebagai reservoir hormon yang disekresi oleh hipotalamus, yang meliputi
hormon antidiuretik (ADH) dan oksitosin.

 Hormon Antidiuretik (ADH) adalah hormon yang mengatur kadar air


dalam tubuh. Ketika mendeteksi terlalu sedikit air dalam darah, hormon
ini akan dilepaskan dan ginjal akan bereaksi dengan mereabsorpsi lebih
banyak air dan memproduksi lebih konsentrasi urin. Dengan cara ini,
membantu menstabilkan tingkat air dalam darah. ADH juga
bertanggung jawab untuk meningkatkan tekanan darah.

 Oksitosin adalah hormon yang memainkan peran penting dalam


melahirkan. Ini memicu kontraksi otot polos pada rahim selama dan
setelah persalinan. Hormon yang juga merangsang keluarnya ASI,
sebagai respon terhadap penglihatan, suara atau menyusui bayi yang
baru lahir.
Hormon-hormon yang disekresi oleh hipofisis,
antara lain:

a) ACTH (Adrenocortico Releasing Hormone)


b) TSH (Thyroid Stimulating Hormone)
c) FSH (Follicle Stimulating Hormone)
d) LH (Luteinizing Hormone)
e) MSH (Melanocyte Stimulating Hormone)
f) GH (Growth Hormone)
g) PRL (Prolactin)
h) ADH (Antidiuretic Hormone)
i) OT(Oxtocin)
Glandula Tiroid
GLANDULA TIROID

 Terletak di kiri-kanan trakea atas dan di laring


bagian bawah yang digabungkan oleh isthmus
 Bentuknya seperti kupu-kupu
 Mengatur segala jenis metabolisme yang
terjadi di tubuh kita
 Menghasilkan hormon T3 (triiodothyronine)
dan T4 (thyroxine) yang berfungsi untuk
mengatur kadar kolestrol, berat badan dsb.
KELENJAR PARATIROID
Kelenjar Paratiroid

Kelenjar Paratiroid panjangnya kira-kira 6 milimeter dengan


lebar 3 milimeter, dan tebalnya dua millimeter serta memiliki
gambaran makroskopik berwarna coklat kehitaman.

Kelenjar  Paratiroid adalah empat kelenjar-kelenjar seukuran


kacang polong yang berlokasi  pada kelenjar tiroid di leher.
Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang kelenjar ini berjumlah
4 buah bersusun berpasangan. Masing-masing melekat pada
bagian belakang kelenjar tiroid.
Paratiroid ialah hormon mengatur jumlah kalsium dan fosfat di
dalam tubuh. Targetnya adalah tulang, ginjal dan usus halus
tepatnya di duodenum. Terhadap tulang, PTH mempertahankan
resorpsi tulang sehingga kalsium serum meningkat. Di tubulus
ginjal, PTH mengaktifkan vitamin D, dengan vitamin D yang aktif
akan terjadi peningkatan absorpsi kalsium dan fosfat dari intestin
(usus halus).

Selain itu hormon ini akan meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg di


tubulus ginjal, meningkatkan pengeluaran fosfat, HCO 3 dan Na,
karena sebagian besar kalsium disimpan di tulang maka efek PTH
lebih besar terhadap tulang.

Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani/tetanus dengan


gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki,
jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur
Glandula Supra Renalis
GLANDULA
SUPRARENALIS
 Letak :
o Terletak di bagian atas ginjal
o Diselubungi oleh fascia renalis, bersama-sama ginjal
o Dipisahkan oleh septum jaringan pengikat
o Berhubungan di posterior dengan diafragma dan ikut
bergerak waktu respirasi
 Bentuk :
Kanan : bentuk pyramid, ditutupi oleh peritoneum parietalis
Kiri : Bentuk bulan sabit, sebagian besar ditutupi
peritoneum
 Terdiri atas :
2 tipe jaringan : korteks dan medulla

a. Korteks, Daerah kortek secara embrionik berasal dari


mesoderm, terdiri dan tiga lapisan:
 Zona glomerulosa Merupakan lapisan paling luar, berada di
bawah kapsula. Sel-sel membentuk glomerulus atau kiaster yang
dikelilingi oleh kapiler darah. Sel-sel di zona ini memproduksi
mineralokortikoid.

 Zona fasikulata Merupakan lapisan tengah dari kortek adrenal.


Sel-sel membentuk fasikula,atau sel-sel yang berkelompok
memanjang. Sel-sel di daerah ini memproduksi glukokortikoid
dan androgen.
 Zona retikularis
Merupakan lapisan paling dalam dari adrenal. Sel-sel tersusun iregular,
membentuk anastomose. Sel-sel di daerah ini serupa dengan sel-sel di
daerah fasikulata tetapi berukuran lebih kecil. Sel-sel mengandung tetes
lemak, lebih banyak mitokondria, dan granula lipofuksin. Sel-sel di
daerah ini memproduksi glukokortikoid dan androgen.

b. Medula, Berasal dari lapisan ektoderm, terdapat dua jenis sel:


 Sel kromafin, Dikenal juga sebagai sel pheochromocytes, merupakan
sel-sel neuron posganglionik simpatetik yang kehilangan akson dan
dendrit. Nukleus besar, badan golgi yang berkembang baik, mitokondria.
 Sel ganglion, Terdiri atas sel-sel ganglion parasimfatetik

KELAINAN :
Pheochromocytoma adalah tumor medula kelenjar adrenal dan timbul akibat
kelebihan sekresi hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin. Kelebihan
sekresi hormon ini menyebabkan peningkatan tekanan darah
Pulau langerhans/ Pankreas
 Kelenjar pulau-pulau langerhans merupakan sekelompok sel yang terletak di
dalam kelenjar pankreas.
 Hormon yang dihasilkan adalah:

 Hormon insulin dan glukagon bekerja sama untuk mengatur kadar glukosa
dalam darah. Bila kadar glukosa dalam darah tinggi, insulin disekresikan
sehingga glukosa diubah menjadi glikogen. Sebaliknya, jika kadar glukosa
dalam darah menurun, glukagon disekresikan sehingga glikogen diubah
menjadi glukosa.
 
Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes melitus
(kencing manis) yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah.
Kelebihan glukosa akan dikeluarkan bersama urin. Tanda-tanda diabetes melitus
yaitu sering mengeluarkan urin dalam jumlah banyak, sering merasa haus dan
lapar, serta badan terasa lemas.
Terdiri atas,
Caput Pancreas :
Terletak pada bentuk C dari lengkungan duodenum. Bagian yang
terletak di belakang vasa mesenterica superior, disebut proccessus
uncinatus
Collum Pancreas :
Bagian yang menciut yang menghubungkan caput dan corpus, terdapat
di depan permulaan V. Porta dan berakhir pada V. mesenterica superior.
Corpus Pancreas :
Mula berbentuk datar, kemudian baru berubah berbentuk prisma dengan
mempunyai permukaan posterior, superior, dan inferior. Corpus
melanjutkan diri menjadi cauda.
Fungsi endokrin pankreas terdapat pada pulau-pulau Langerhans yang
tersebar di seluruh organ. Pada Pulau-pulau Langerhans ini dapat dijumpai 4
macam sel yaitu :

a. Sel alfa, sel ini menghasilkan Glukagon juga dihasilkan oleh sel-sel alfa
ekstrapankreas (di luar pankreas), seperti pada lambung dan saluran
pencernaan.

b. Sel beta, menghasilkan hormon insulin yang berperan untuk mengubah


glukosa darah menjadi glikogen dalam hati.

c. Sel delta, menghasilkan hormon somatotropin atau Growth Hormone


Releasing Inhibiting Factor (GH-RIF) seperti dihasilkan oleh hipotalamus.
Fungsinya untuk menghambat produksi hormon insulin maupun glukagon.
d. Sel F atau PP, Menyekresikan polipeptida pankreas
Kelenjar Gonad
Pada wanita kelenjar gonad disebut ovarium, dan pada pria disebut
testis. Struktur ovarium maupun testis akan dibicarakan pada sistem
reproduksi.
 Ovarium
Ovarium merupakan organ berbentuk buah amandel, bergaris
tengah 5 cm, dengan lebar 1-3 cm dan tebal antara 0,6-1,5 cm. Terdiri
atas bagian medula yang merupakan jaringan ikat vaskuler, serta
bagian korteks yang banyak mengandung folikel-folikel telur. Folikel-
folikel ini tertanam dalam stroma korteks. Ada tiga macam folikel
telur yaitu (1) folikel primordial (primer); (2) folikel pertumbuhan
(sekunder); dan (3) folikel Graaf. Folikel Graaf akan berovulasi dan
sel-sel folikel yang tersisa akan menjadi korpus luteum.
HORMON YANG DIHASILKAN
Progesteron Estrogen
• Dihasilkan oleh korpus luteum • Estrogen merupakan hormon
• Merangsang kelenjar mamae yang dihasilkan sel folikel
memproduksi ASI graff pada masa pertumbuhan
• Mengatur pembentukan plasenta
• Merangsang perkembangan
• Mempertebal dinding
ciri-ciri kelamin sekunder
endometrium setelah terjadi
ovulasi
wanita
• Menyiapkan uterus untuk • Berperan untuk merangsang
menerima embrio (pada saat produksi LH dan menghambat
kehamilan) dan memberi makan. produksi FSH saat menstruasi
 Kelebihan produksi hormon estrogen pada masa pertumbuhan akan
menyebabkan gejala yang disebut “precocious puberty” yaitu kondisi
dimana terjadi proses pendewasaan dini.

 Sedangkan bila kadar hormon estrogen kurang, hingga dewasa akan


terjadi apa yang disebut “eunuchoidism” yaitu bentuk tubuh kehilangan
ciri-ciri kelamin sekunder, dan terjadi atropi pada organ-organ asesori.
Testis

Testis merupakan kelenjar tubuler majemuk yang mempunyai


dua fungsi, yaitu reproduksi dan hormonal. Di antara tubulus
seminiferous yang mempunyai fungsi reproduksi Dihasilkan di
testis tepatnya di sel Leydig. Sel-sel Leydig inilah yang
menghasilkan hormon testosteron.
Hormon testosteron bertanggung jawab terhadap perkembangan sifat
kelamin sekunder pria, seperti tumbuhnya rambut pada tempat-tempat
tertentu, membesarnya laring, hingga suara menjadi berat.

Kadar testosteron yang tinggi dihubungkan dengan performa seksual,


fungsi reproduksi, massa otot, perilaku agresif, kompetitif, dan beragam
sifat maskulin lainnya. Kadar testosteron mencapai puncaknya pada usia
40, dan perlahan mengalami penurunan setelahnya.

Menstimulasi bermacam-macam metabolisme tubuh, memperpanajang


daya hidup spermatozoa dalam saluran kelamin, serta meningkatkan
pertumbuhan tulang.
KELENJAR TIMUS
Karakteristik Kelenjar
Timus
 Letak : rongga dada bagian mediastinum superior
 Terbagi menjadi lobus: dextra dan sinistra
 Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.  Setelah
pubertas, timus mengalami involusi bertahap dan digantikan oleh jaringan
lemak.
 Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau
hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi. 
 Kelenjar Timus memiliki dua bagian:
-Bagian luar disebut Korteks
-Bagian dalam disebut medulla
 Korteks dipenuhi dengan T-sel yang belum matang yang bermigrasi ke
medula untuk menjadi matang. Disini juga T-sel belajar untuk membedakan
antara penjajah dan struktur tubuh asing sehingga respon imun yang tidak
pantas dapat dicegah. Jenis sel yang ditemukan di kelenjar timus termasuk
neutrofil, eosinofil, makrofag dan limfosit B.
FUNGSI KELENJAR TIMUS

 Timus adalah salah satu organ yang paling khusus dari sistem
kekebalan tubuh. Fungsi utama dari kelenjar Timus adalah
Menghasilkan hormon Timosin yang berfungsi untuk
merangsang limfosit atau sel-T yang membantu dalam
mengembangkan kekebalan tubuh terhadap penyakit.
 Mengaktifkan pertumbuhan badan 
 Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin 
Kelenjar PINEAL (Epiphysis Cerebri)
Kelenjar PINEAL (Epiphysis Cerebri)
• Kelenjar pineal terletak di bagian belakang ventrikel serebral ketiga dari
otak, yang merupakan ruang berisi cairan di otak dan terletak di antara
dua bagian dari otak.

• Kelenjar pineal terdiri dari dua jenis sel yang dikenal sebagai parenkim
dan sel-sel neuroglia. Hormon utama yang dihasilkan dan disekresikan
oleh kelenjar pineal adalah melatonin. Tingkat produksi melatonin
dipengaruhi oleh dengan penyinaran. Pada penyinaran siang hari, sedikit
melatonin yang diproduksi, namun produksi melatonin meningkat
selama penyinaran gelap (malam).

• Melatonin merupakan antioksidan yang efektif, melindungi sistem saraf


pusat dari radikal bebas seperti oksida nitrat dan hidrogen peroksida.

• Melatonin berfungsi dalam ritme biologis, terutama ritme sirkadian


seperti siklus tidur-bangun dan kebiasaan makan.
PERBANDINGAN HORMON VERTEBRATA
HORMON PADA PISCES

Ikan memiliki beberapa kelenjar endokrin yang


menghasilhan hormon, antara lain :

1) Pituitari
2) Tiroid
3) Ginjal

4) Gonad
5) Pankreas dan urophisis.
1) Pituitari
Kelenjar pituitari atau hipofisa terletak pada lekukan tulang di
dasar otak (sela tursika), terdiri atas dua bagian utama, yakni
adenohipofisa dan neurohipofisa.

Neurohipofisa berfungsi mensekresikan ocytoxin, arginin


vasotocin dan isotocin. adenohipofisa yang menghasilkan sel-
sel pesekresi hormon prolaktin
2) Tiroid
Fungsi tiroid: Hormon tiroid yang
Membuat, penting:
menyimpan dan Tetraiodotironin (T4)
mengeluarkan dan triiodotironin
sekresi yang (T3). Hormon ini
terutama penting dalam
berhubungan pertumbuhan,
dengan pengaturan metamorfosis dan
laju metabolisme. reproduksi.
3) Gonad
Gonad Kelenjar endokrin yang dipengaruhi
oleh gonadotropin hormon (GtH) yang
disekresikan kelenjar pituitari.
Meskipun gonadotropin tidak secara langsung
mempengaruhi perkembangan telur atau sperma
ikan, namun mempengaruhi sekresi estrogen oleh
sel folikel telur dan androgen oleh jaringan testis. 
Estrogen  yang umum didapatkan dalam cairan
ovarium teleostei sedangkan androgen yang umum
disintesis adalah testosteron.
4) Ginjal
Ginjal merupakan salah satu organ yang
memiliki sel-sel endokrin, antara lain :
- Jaringan internal
- Sel-sel kromaffin
- Juxtaglomerulus
- Korpuskel stanius 

Fungsi kelenjar ini


dikontrol oleh pituitari
melalui ACTH.
5) Kelenjar Ultimobranchial
Pada teleostei, kelenjar ultimobranchial terletak pada septum
pemisah antara rongga abdomen dan sinus venosus, tampak
sebagai pita berwarna putih pada septum.
Kelenjar ini serupa dengan paratiroid pada vertebrata tingkat
tinggi, tetapi tidak berupa folikel, malainkan menyebar pada
septum.
Kalsitonin merupakan hormon yang disekresikan oleh
kelenjar ultimobranchial. Hormon ini berperan menurunkan
kadar kalsium darah.
 Beberapa kajian juga menunjukkan bahwa kalsitonin dapat
melakukan peranan dalam membuat ikan mampu
menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidromineral yang
berubah-ubah.
6) Urofisis
Urofisis, nama lain the caudal neurosekretori sistem,
merupakan neurosekretori yang terletak pada bagian
belakang spinal cord.
Ada empat jenis hormon yang diidentifikasi dari
urofisis, yakni urotensin I, II, III dan IV.
Urotensin I berperanan dalam penurunan tekanan
darah, Urotensin II berperan dalam kontradiksi otot
licin, misalnya otot rektum dan kandung kemih
Urotensis III menstimulasi peningkatan penyerapan
NA+ oleh insang dan pelepasan NA+ oleh ginjal.
Urotensin IV diduga adalah arginine vasotocin.
HORMON PADA AMBPHIBI

 Sistem endokrin mirip dengan vertebrata tingkat tinggi.


Pada dasar otak terdapat glandula pituitari atau glandula
hypophysa.
 Bagian anteriokelenjar ini pada larva menghasilkan
hormon pertumbuhan. Hormon ini mengontrol
pertumbuhan tubuh terutama panjang tulang.
 Kelenjar paratiroid ada dan digunakan sebagai regulator
kalsium dalam sistem endokrin.
 Pada katak dewasa bagian anterior glandula pituitaria ini
menghasilkan hormon yang merangsang gonad untuk
menghasilkan sel kelamin.
 Bagian tengah glandula pituitaria akan menghasilkan
hormon intermidine yang mempunyai peranan dalam
pengaturan chromorophora dalam kulit.
 Bagian posterior glandula pituitaria menghasilkan
suatu hormon yang mengatur pengambilan air.
 Glandula thyroidea yang terdapat di belakang tulang
rawan hyoid menghasilkan hormon thyroid yang
mengatur metabolisme secara umum.
 Kelenjar pancreas di samping menghasilkan enzim
juga menghasilkan hormon insuline yang mengatur
metabolisme zat gula. Hormon ini juga dihasilkan oleh
sekelompok sel dalam pulau Langerhans.
 Pada permukaan sebelah luar dari ginjal terdapat
glandulae supra renalis atau glandulae adrenalis yang
menghasilkan hormon adrenalin atau aphinephrine.
Amphibi
HORMON PADA REPTIL

Sistem endokrin terdiri dari kelenjar yang mengeluarkan


hormon penting untuk fungsi tubuh normal. Reptil memiliki
kelenjar endokrin yang sama seperti mamalia. Beberapa
contoh adalah tiroid, paratiroid, dan kelenjar adrenal.
Kelenjar tiroid terletak di daerah tenggorokan bertanggung
jawab untuk pertumbuhan dan perkembangan, seperti
shedding normal kulit. Paratiroid adalah struktur
dipasangkan berlokasi dekat tiroid dan membantu dalam
metabolisme kalsium.
Kedua kelenjar adrenal yang terletak di wilayah ekor,
tergantung di sebuah mesenterium (lembar membran
melampirkan organ ke dinding tubuh) dekat organ
reproduksi. Mereka mengeluarkan hormon epinefrin
(adrenalin) yang meningkatkan denyut jantung dan
pernapasan saat hewan tersebut dalam situasi berbahaya.
HORMON PADA AVES

Pusat rangsangan saraf yang mempengaruhi kerja


hormon pada unggas terdapat pada hipothalamus.
Rangsangan saraf dari luar akan ditransformasikan
menuju hipothalamus sehingga hipothalamus akan
mensekresikan hormon- releasing factor (HRS).

Thyroid-stimulating hormone (TSH),


Adrenocorticotrophic hormone (ACTH), dan dua dua
jenis Gonadotrophic hormone (GTH) yang masing-
masing berefek pada aktivitas kelenjar tiroid, kelenjar
adrenal dan kelenjar kelamin dan juga menghasilkan
Growth hormone (GH) yang mengatur pertumbuhan
tubuh unggas.
Hormon tiroid mempengaruhi tingkat
metabolisme, pertumbuhan bulu dan pewarnaan
bulu, hormon produk sekresi dari kelenjar adrenal
mempengaruhi metabolisme mineral dan
karbohidrat serta mengurangi stres, hipotiroid
mempunyai karateritik terhadap pertumbuhan bulu
lambat dan kemunduran aktivitas reproduksi.
Hormon pada saluran gastrointestinal dapat mengatur
pengeluaran cairan pada proventrikulus dan pankreas,
mengatur kontraksi limpha dan perpindahan pakan
unggas karena kontraksi pada saluran digesti.
Insulin dan glucagon yang dihasilkan oleh Langerhans
dan sel Beta pada pankreas mengatur metabolisme
karbohidrat.
Kelenjar parathiroid dan ultimobranchial body
mensekresikan hormon yang mengatur deposisi kalsium
pada tulang dan kerabang telur.
Hormon yang dihasilkan oleh pituitari pars posterior PPP
(pars posterior pituitary) mengatur regulasi tekanan
darah dan keseimbangan air pada ayam petelur
(Nesheim et al., 1979). Hormon juga mengatur sistem
reproduksi pada unggas.
1) Pineal : bentuknya kecil, bulat,
terletak di belakang
hemisphaerium cerebri
2) Hypophysis : bentuknya seperti
ginjal dan terletak pada basis
otak
3) Thyroid : bentuknya bulat kecil,
berwarna coklat muda,
jumlahnya ada dua buah dan
terletak di dekat vena jugularis
pada batas leher
4) Paratyroid : bentuknya kecil,
terletak dekat kelenjar thyroid
5) Adrenal : bentuknya bulat dan
kecil, berwarna kekuning-
kuningan dan terletak di depan
ginjal
6) Timus : Jumlahnya sepasang
dan terletak di sepanjang leher
7) Kelenjar Gonad : Terletak di
ovary
8) Pancreas : Dalam jaringan
kelenjar pancreas
HORMON PADA MAMALIA

o Hormon pada hewan melakukan berbagai fungsi dari


pertumbuhan, perkembangan seksual, perkembangan
vegetatif, respirasi sel, metabolisme, produksi panas
dan sebagainya.
o Sistem saraf mengkoordinasikan kegiatan cepat
hewan seperti gerakan, sedangkan hormon
mengintegrasikan koordinasi.
o Hewan kompleks yang lebih besar seperti vertebrata
memiliki kelenjar endokrin untuk menghasilkan
hormon.
Manusia

Anda mungkin juga menyukai