OF HUMAN
Tujuan dari pembuatan bahan ajar ini adalah untuk membantu siswa dalam mempelajari
archaebacteria dan eubacteria. Uraina yang disajikan diupayakan menggunakan bahasa yang
komunikatif, dilengkapi dengan gambar yang dapat membantu pemahaman siswa serta konsep
kunci yang akan membantu belajar siswa lebih terarah.pustaka yang digunakan sebagai acuan
penulisan merupakan pustaka-pustaka yang baku. Bahan ajar biologi archebacteria dan
eubacteria in terdiri atas 9 pembahasan, meliputi: Pengertian sistem imun,antigen dan
antibody,komponen sistem imun,lapisan pertahanan,kekebalan yang di dapati,alergi,gangguan
sistem imun,dan imunisasiDalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu
Sri Sukaesih dan Ibu Luthfia Nur Hadiyanti (Dosen Pengelolaan Pembelajarn Biologi UNNES)
yang memberikan motivasi dan kesempatan untuk menulis bahan ajar ini, teman seperjuangan
yang memberikan motivasi untuk segera menyelesaikan bahan ajar ini.Bahan ajar ini tentunya
banyak ditemukan banyak kekurangan.Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan bahan ajar ini.
Semarang, 19 Mei 2016
Penulis
DAFTAR ISI
2
Cover................................................................................................................................................1
Kata Pengantar.............................................................................Error! Bookmark not defined.2
Kompetensi Dasar:...........................................................................................................................3
Daftar Isi..........................................................................................................................................4
Petunjuk Penggunaan Modul...........................................................................................................5
Daftar Content.................................................................................................................................6
Konsep Kunci Materi Sistem Imun............................................10Error! Bookmark not defined.
Sistem Pertahanan Tubuh (Imun)..................................................................................................15
Peta Konsep...................................................................................................................................17
Pengertian Sistem Imun.................................................................................................................25
Antigen Dan Anitibodi..................................................................................................................30
Komponen Sistem Imun...............................................................................................................32
Kekebalan Dan Respon Kekebalan..............................................................................................32
Kekebalan Alami...........................................................................................................................33
Kekebalan Buatan..........................................................................................................................34
Lapisan Pertahanan Tubuh.............................................................................................................40
Kekebalan Didapati...................................................................Error! Bookmark not defined.41
Alergi.............................................................................................................................................45
Obat Alergi Dan Imunitas..............................................................................................................45
Gangguan Sistem Imun..................................................................................................................46
Imunisasi........................................................................................................................................47
Lembar Kerja Siswa......................................................................................................................51
Uji Kompetensi Sistem Pertahanan Tubuh....................................................................................53
SISTEM IMUN
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI / 1
Alokasi Waktu: 4 jam pelajaran
Kompetensi Inti
a. KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
b. KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
kualitas hidup manusia dengan kekebalan yang dimilikinya melalui program immunisasi
sehingga dapat terjaga proses fisiologi di dalam tubuh.
4.16
Menyajikan data jenis-jenis imunisasi (aktif dan pasif) dan jenis penyakit yang
dikendalikannya.
Indikator :
3.
Tujuan :
1. Siswa dapat mengetahui pengertian sistem imun melalui membaca materi dengan benar
2. Siswa dapat membedakan antigen dan antibody melalui membaca dan memahami materi
yang di berikan oleh guru baik dalam bentuk bahan ajar dan penjelasan dari guru
3. Siswa dapat mengetahui komponen-komponen sistem imun melalui membaca dan
memahami bahan ajar dan penjelasan guru secara cermat
4. Siswa dapat membedakan kekebalan tubuh alami dan buatan melalui media
pembelajaran yang disampaikan oleh guru
5. Siswa dapat menjelaskan sistem kekebalan alami dan buatan dengan jelas dan tepat
6. Siswa dapat membedakan pertahanan tubuh nonspesifik dan pertahanan tubuh spesifik
melalui Media pembelajaran yang disajikan oleh guru dengan cermat
7. Siswa dapat menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh nonspesifik dan pertahanan
tubuh spesifik melalui Media pembelajaran yang disajikan oleh guru dengan cermat
5
KEKEBALAN ALAMI
KEKEBALAN BUATAN
KEKEBALAN DIDAPATI
AUTOIMUNITSA,MULTIPLE
SCLEROSIS,SCID,
KEKEBALAN HUMORAL
9
UNIT 9. IMUNISASI
UNIT 7. ALERGI
PENGERTIAN,JENIS,PENYEBAB DAN
PENYEMBUHAN ALERGI
10
11
PENDAHULUAN
Tubuh manusia merupakan suatu sistem. Kita sudah
mempelajari begitu banyak organ di dalam tubuh yang
12
paling umum. Virus ini sudah banyak menimbulkan korban sejak ratusan tahun yang lalu, bahkan
pada saat sekarang yang tidak pernah diserang oleh virus ini. Seorang yang terkena
serangan virus influenza sering kali mengalami demam, tubuh menjadi lemah atau batuk.
Di manakah sistem imunitas kita sewaktu terserang flu? Mengapa virus influenza
menyebabkan demam? Lalu apakah yang dilakukan oleh tubuh untuk melenyapkan penyerang
itu? Pada bab ini kita akan membahas mengenai hal mekanisme pertahanan tubuh.
Sebelum Anda melanjutkan pelajaran ini, perhatikanlah peta konsep.
13
PETA KONSEP
14
Konsep Kunci
Tubuh manusia memiliki suatu sistem pertahanan terhadap benda asing dan patogen yang
disebut sebagai sistem imun. Respon imun timbul karena adanya reaksi yang dikoordinasi sel15
sel, molekul-molekul terhadap mikroba dan bahan lainnya. Sistem imun terdiri atas sistem imun
alamiah atau non spesifik (natural/innate/native) dan didapat atau spesifik (adaptive/acquired).
Baik sistem imun non spesifik maupun spesifik memiliki peran masing-masing, keduanya
memiliki kelebihan dan kekurangan namun sebenarnya ke dua sistem tersebut memiliki kerja
sama yang erat. Sistem kekebalan atau imunitas adalah suatu sistem pertahanan yang
digunakan untuk melindungi tubuh dari infeksi penyakit atau kuman. Penyakit atau kuman ini
berupa protein asing yang berbeda dari protein tubuh kita, dan sering disebut antigen. Karena
dianggap sesuatu yang asing, maka antigen ini harus disingkirkan, dinetralisir, atau dihancurkan.
Yang bertugas melakukan ini salah satunya adalah sistem pertahanan tubuh yang dikenal dengan
antibodi.
Konsep Kunci
Sumber: Sadava,2005
Gambar 2. Reaksi antigen dan antibody.antibodi akan berikatan dengan epitop
pada permukaan antigen. pada gambar ini, tiga molekul antobodi yang
berbeda bereaksi dengan epitop yang berbeda pada molekul antigen besar
yang sama
Apabila tubuh mendapatkan serangan dari benda asing maupun infeksi mikroorganisme
(kuman penyakit, bakteri, jamur, atau virus) maka sistem kekebalan tubuh akan berperan dalam
melindungi tubuh dari bahaya akibat serangan tersebut. Ada beberapa macam imunitas yang
dibedakan berdasarkan cara mempertahankan dan berdasarkan cara memperolehnya.
16
Berdasarkan cara mempertahankan diri dari penyakit, imunitas dibedakan menjadi dua, yaitu
imunitas nonspesifik dan imunitas spesifik. Adapun berdasarkan cara memperolehnya dibedakan
menjadi kekebalan aktif dan kekebalan pasif. Tubuh telah dilengkapi dengan sistem pertahanan
badan. Sel-sel darah, organ-organ dari semua sistem organ tubuh bekerja sama untuk memerangi
bakteri yang masuk. Untuk melawan benda asing yang masuk, tubuh dilengkapi dengan sistem
kekebalan tubuh. Bila bakteri penyebab penyakit menyerang sel-sel tubuh, sistem kekebalan
mulai berfungsi. Darah mengangkut sel-sel darah putih menuju bakteri penyebab penyakit,
kemudian sel darah putih menjulurkan badannya, menyelimuti bakteri, dan mencerna bakteri
tersebut.
17
Antibodi adalah protein sederhana yang dihasilkan oleh sejenis limfosit dan plasma
tubuh sebagai reaksi sel tehadap serangan antigen. Apabila antibodi berdekatan dengan
antigen yang permukaannya sesuai, maka keduanya akan berikatan. Setelah terjadi ikatan
antara antibodi dan antigen, proses penghancuran antigen akan berlangsung.
Sumber: Labome,2013
Gambar 3. Klasifikasi Antibodi
Konsep Kunci
18
19
b. Makrofag
Makrofag adalah sel darah putih
yang berukuran besar dan berfungsi
mencerna mikroba, antigen, dan zat-zat
lainnya.
Sitoplasma
makrofag
20
c. Neutrofil
Neutrofil adalah sel darah putih yang mencerna mikroba dan antigen lainnya.
Neutrofil ditemukan dalam darah dan memiliki granula yang mengandung antigen.
Makrofag dan neutrofil seringkali bekerja sama. Makrofag memulai suatu respon
kekebalan dan mengirim sinyal untuk bergabung dengannya di daerah yang
mengalami gangguan. Jika neutrofil telah tiba, mereka menghancurkan benda asing
dengan cara mencerna.
Adapun mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda-benda asing (antigen) yang memasuki
tubuh adalah sebagai berikut :
a. Sebelum memulai kerjanya, baik limfosit B dan limfosit T disebarkan dari sumsum tulang
dan
timus menjadi kelompok jaringan limfosit ke seluruh tubuh. Sistem ini terdiri atas
limpa, sejumlah besar simpul limfa, tonsil, apendiks, dan sel-sel yang tersebar dimanamana.
b. Simpul limfa merupakan tempat yang ideal bagi sel-sel sistem imun untuk mengangkut
antigen.
c. Setiap bahan asing (misalnya bakteri) yang sampai pada rongga jaringan akan dipungut
oleh
kapiler limfa, yang menguras ronga jaringan tersebut dan membawanya ke simpul
limfa.
d. Limfa kemudian menetes melalui jala sel-sel fagositik (terutama makrofag) sehingga
setiap bahan asing (antigen) dalam limfa dapat ditelan.
e. Penelanan antigen oleh makrofag memulai suatu proses yang berpuncak dengan
terjadinya
respon imun humoral (respon imun yang ditengahi antibodi) atau respon
tertengahi sel (respon imun yang dilakukan oleh sel-sel hidup yaitu populasi khusus
limfosit).
Produksi antibodi merupakan tanggung jawab limfosit B. Akan tetapi, respon humoral
terhadap banyak antigen juga memerlukan bantuan limfosit T. Limfosit T memungkinkan
21
limfosit B yang spesifik bagi antigen untuk berkembang biak menjadi sel-sel plasma. Sel-sel
plasma adalah sel-sel yang sebenarnya mensekresikan antibodi.
Tahukah
Kamu.
menghancurkan organisme
yang menyebabkan infeksi.
Konsep Kunci
22
1. Kekebalan Alami
Kekebalan alami merupakan sistem pertahanan tubuh mendasar yang kita miliki sejak
lahir dan bersifat nonspesifik (tidak bersifat khusus terhadap zat asing tertentu).
Misalnya, lambung kita menghasilkan senyawa kimia HCl yang dapat memusnahkan
bakteri atau mikroorganisme lain yang terbawa masuk ke dalam tubuh saat kita makan.
HCl berfungsi sebagai penghalang terhadap mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh
karena sifatnya yang asam. Selain itu, terdapat pula enzim seperti lisozim dan proteolisis
23
dalam tubuh kita yang juga memiliki peranan penting dalam pertahanan tubuh.Dalam
sistem kekebalan alami tubuh, apabila tubuh kita diserang oleh zat asing tertentu
(misalnya virus) timbul gejala demam. Gejala demam timbul karena diproduksinya
senyawa kimia interleukin (protein hormon) sebagai respon terhadap adanya infeksi
mikroba atau adanya jaringan tubuh yang terluka. Meningkatnya suhu tubuh
menyebabkan mikroba tertentu mati.
2. Kekebalan Buatan
Kekebalan buatan dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu kekebalan aktif dan kekebalan pasif.
a.
b. Kekebalan pasif, yaitu kekebalan yang terbentuk karena antibodi atau antitoksin
diberikan secara langsung ke tubuh, sehingga tubuh tidak membuat sendiri.
Kekebalan pasif biasanya dilakukan pasa orang yang sakit, yaitu dengan
menyuntikkan serum. Serum yaitu cairan darah yang sudah dipisahkan dengan
fibrinogennya.
Respon kekebalan memiliki tiga ciri yaitu kekhususan, pengenalan terhadap benda
asing, dan daya ingatan. Kekhususan artinya hanya melawan satu antigen saja.
24
Pengenalan terhadap banda asing merupakan proses mengenal benda asing yang sudah
pernah dikenal sebelumnya sehingga apabila benda asing tersebut masuk akan dicegah.
Daya ingatan artinya sistem kekebalan memiliki kemampuan mengingat dalam jangka
waktu tertentu. Apabila tidak ada serangan antigen asing yang masuk atau menyerang,
lama kelamaan daya ingat akan hilang dan akhirnya sistem ini tidak dapat mengenal
benda asing yang akan menyerang.
Konsep Kunci
25
Tubuh memiliki daerah-daerah yang rawan terinfeksi oleh kuman penyakit berupa
mikroorganisme, yaitu daerah saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Saluran
pencernaan setiap hari dilewati oleh berbagai macam makanan dan air yang diminum. Makanan
tersebut tidak selalu terbebas dari kuman penyakit baik berupa jamur maupun bakteri sehingga
terinfeksi melalui saluran pencernaan kemungkinannya tinggi.
b. Pertahanan dengan Cara Menimbulkan Peradangan (Inflamatori)
Mikroorganisme yang telah berhasil melewati pertahanan di bagian permukaan organ
dapat menginfeksi sel-sel dalam organ. Tubuh akan melakukan perlindungan dan pertahanan
dengan memberi tanda secara kimiawi yaitu dengan cara sel terinfeksi mengeluarkan senyawa
kimia histamin dan prostaglandin. Senyawa kimia ini akan menyebabkan pelebaran pada
pembuluh darah di daerah yang terinfeksi. Hal ini akan menaikkan aliran darah ke daerah yang
terkena infeksi. Akibatnya daerah terinfeksi
menjadi berwarna kemerahan dan terasa lebih hangat. Apabila kulit mengalami luka akan terjadi
peradangan yang ditandai dengan memar, nyeri, bengkak, dan meningkatnya suhu tubuh. Jika
luka ini menyebabkan pembuluh darah robek maka mastosit akan menghasilkan
bradikinin dan histamin. Bradikinin dan histamin ini akan merangsang ujung saraf sehingga
pembuluh darah dapat semakin melebar dan bersifat permeabel. Kenaikan permeabilitas kapiler
darah menyebabkan neutrofil berpindah dari darah ke cairan luar sel. Neutrofil ini
akan menyerang bakteri yang menginfeksi sel. Selanjutnya, neutrofil dan monosit berkumpul di
tempat yang terluka dan mendesak hingga menembus dinding kapiler. Setelah itu, neutrofil mulai
memakan bakteri dan monosit berubah menjadi makrofag (sel yang berukuran besar). Makrofag
berfungsi fagositosis dan merangsang pembentukan jenis sel darah putih yang lain.
26
Per
hatikan Gambar 11.1. Berdasarkan gambar tersebut, sistem pertahanan tubuh dapat dijelaskan
sebagai berikut.
1) Jaringan mengalami luka, kemudian mengeluarkan tanda berupa senyawa kimia yaitu
histamin dan senyawa kimia lainnya.
2) Terjadi pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) yang menyebabkan bertambahnya
aliran darah, menaikkan permeabilitas pembuluh darah. Selanjutnya terjadi
perpindahan sel-sel fagosit.
3) Sel-sel fagosit (makrofag dan neutrofil) memakan patogen.
Sinyal kimia yang dihasilkan oleh jaringan yang luka akan menyebabkan ujung saraf
mengirimkan sinyal ke sistem saraf. Histamin berperan dalam proses pelebaran pembuluh darah.
Makrofag disebut juga big eaters karena berukuran besar, mempunyai bentuk tidak beraturan,
dan membunuh bakteri dengan cara memakannya. Anda dapat mengingat kembali cara makan
amoeba, seperti itulah cara makrofag memakan bakteri.
Bakteri yang sudah berada di dalam makrofag kemudian dihancurkan dengan enzim lisosom.
Makrofag ini juga bertugas untuk mengatasi infeksi virus dan partikel debu yang berada di dalam
paru-paru. Sebenarnya di dalam tubuh keberadaan makrofag ini sedikit, tetapi memiliki peran
sangat penting. Setelah infeksi tertanggulangi, beberapa neutrofil akhirnya mati seiring dengan
matinya jaringan sel dan bakteri. Setelah ini sel-sel yang masih hidup membentuk nanah.
Terbentuknya nanah ini merupakan indikator bahwa infeksi telah sembuh. Jadi reaksi inflamatori
ini sebagai sinyal adanya bahaya dan sebagai perintah agar sel darah putih memakan bakteri
27
yang menginfeksi tubuh. Selain sel monosit yang berubah menjadi makrofag juga terdapat sel
neutrofil yang akan membunuh bakteri (mikroorganisme asing lainnya).
c. Pertahanan Menggunakan Protein Pelindung
Jenis protein ini mampu menghasilkan respons kekebalan, di antaranya adalah
komplemen. Komplemen ini dapat melekat pada bakteri penginfeksi. Setelah itu, komplemen
menyerang membran bakteri dengan membentuk lubang pada dinding sel dan membran
plasmanya. Hal ini menyebabkan ion-ion Ca+ keluar dari sel bakteri, sedangkan cairan serta
garam-garam dari luar sel bakteri akan masuk ke dalam tubuh bakteri. Masuknya cairan dan
garam ini menyebabkan sel bakteri hancur. Mekanisme penghancuran bakteri oleh protein
komplemen dapat Anda amati pada Gambar 11.3.
peroleh melalui pembentukan antibodi. Antibodi merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh
sel darah putih. Apakah Anda tahu bagaimana kuman penyakit dapat terbunuh di dalam tubuh?
Semua kuman penyakit memiliki zat kimia pada permukaannya yang disebut antigen. Antigen
sebenarnya terbentuk atas protein. Tubuh akan merespon ketika tubuh mendapatkan penyakit
dengan cara membuat antibodi. Jenis antigen pada setiap kuman penyakit bersifat spesifik atau
berbeda-beda untuk setiap jenis kuman penyakit. Dengan demikian diperlukan antibodi yang
berbeda pula untuk jenis kuman yang berbeda. Tubuh memerlukan macam antibodi yang banyak
untuk melindungi tubuh dari berbagai macam kuman penyakit. Anda pasti tahu bahwa dalam
kehidupan sehari-hari tubuh tidak dapat selalu berada dalam kondisi terbebas dari kotoran dan
mikroorganisme (steril). Tubuh dapat dengan cepat merespon infeksi suatu kuman penyakti
apabila di dalam tubuh sudah terdapat antibodi untuk jenis antigen tertentu yang berasal dari
kuman.
Fakta
unik!
Stres mempengaruhi
fungsi kekebalan tubuh
normal, termasuk
pengurangan aktivitas sel
NK, limfosit dan produksi
antibodi. Hal ini terjadi
karena pelepasan hormon
stres seperti kortisol,
norepinefrin dll Sistem
kekebalan tubuh yang
diturunkan membuat
tubuh lebih rentan
terhadap infeksi dan juga
menyebabkan reaktivasi
virus laten.
29
5. KEKEBALAN DIDAPATI
Konsep Kunci
CC
Sumber: Britania,2010. Gambar 8. Produksi Antibodi.Kekebaln didapati
merupakan respon imun setelah terkena patogen
5. KEKEBALAN DIDAPATI
Kekebalan didapati (acquired immunity) adalah kekebalan yang dibentuk tubuh setelah
mengenali suatu antigen, dan melakukan respon imun spesifik dalam waktu lambat.
Komponen-komponen kekebalan didapati dilakukan oleh sel-sel limfosit B (antibody-mediated
immunity) dan sel-sel limfosit T (cell-mediated immunity).
Pembentukan kekebalan humoral (antibody-mediated immunity) dilakukan setelah respon
imun non-spesifik berhasil dilakukan.
Kekebalan humoral dibentuk dari pembentukan antibodi oleh sel limfosit B.
30
1) Fragmen antigen yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel fagosit.
2) Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel fagosit untuk diambil pesannya oleh sel T
helper melalui molekul MHC kelas II.
3) Pesan mengenai fragmen antigen kemudian dikirimkan oleh sel T helper kepada sel B.
Sel limfosit B akan membentuk kekebalan humoral dengan membelah diri.
Macam-macam sel limfosit B:
1) Sel B plasma, mensekresikan antibodi.
2) Sel B memori, mengingat antigen spesifik yang pernah menyerang tubuh.
3) Sel B pembelah, menambah jumlah sel-sel limfosit B dari pembelahan.
Respon imun pada kekebalan humoral:
1) Respon imun primer
Dilakukan dengan aktivasi sel B ke tempat yang terinfeksi, lalu membelah membentuk populasi
(klon), dan mensekresikan antibodi bersama-sama, yang kemudian mati ketika infeksi berakhir.
2) Respon imun sekunder
Dilakukan sewaktu infeksi ulang dengan aktivasi satu sel B memori yang membentuk klon, dan
mensekresikan antibodi spesifik bersama-sama.
Dokter Luc Montagnier
(seorang ilmuwan dan ahli
virologi prancis yang
pertama kali berhasil
mengisolasi virus HIV dari
darah seorang yang
terinfeksi HIV yang
menjadi penyebab AIDS).
Dari sinilah dr. Luc
Montagnier dan ilmuwanilmuwan lain dapat
membuat rekaman cara
perkembangbiakan virus
HIV.
Sumber :Penemu.com
Gambar 9.Luc Montagnier Penemu Virus HIV
31
6 ALERGI
.Konsep
Kunci
6.ALERGI
a. Pengertian
Alergi adalah suatu reaksi sistem kekebalan tubuh (imunitas) terhadap suatu bahan/zat
asing (alergen). Bentuk reaksi itu macam-macam, bisa berbentuk ruam kemerahan, penyumbatan
(kongesti), pilek, bersin, radang mata, asma, shock atau bahkan kematian (jarang terjadi).
Alergi dapat berasal dari makanan atau obat. Sebagian besar penyebab alergi makanan
adalah zat-zat protein tertentu dalam susu sapi, putih telur, gandum, kedelai, udang, dll.
Sedangkan dari obat, penisilin dan turunannya yang paling banyak menimbulkan reaksi alergi.
32
Jenis obat dengan kecenderungan besar menimbulkan reaksi alergi adalah jenis sulfa, barbiturat,
antikonvulsi, insulin dan anestesi lokal.
Menghindari penyebab alergi adalah jalan terbaik dalam mencegah timbulnya alergi. Bila
anda telah mengetahui makanan apa yang menyebabkan alergi, maka anda dapat memilih yang
lain. Demikian juga dengan obat, bila anda mengetahui bahwa anda alergi terhadap obat tertentu
maka beritahukan kepada dokter. Dokter anda pun akan memilihkan obat lain yang juga
berkhasiat.
b. Penyebab Alergi
Pada dasarnya sistem kekebalan tubuh merupakan benteng pertahanan terhadap benda
asing yang masuk ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan penyakit. Bila terdapat benda yang
membahayakan yang disebut dengan antigen masuk, maka sistem kekebalan tubuh akan bereaksi
dengan cara mendatangi antigen tersebut dan menghasilkan antibodi yang disebut imunoglobulin
Alergi dapat terjadi baik sejak janin masih berada di dalam kandungan maupun di berbagai
macam rentang usia. Pada umumnya alergi timbul di usia kanak-kanak, namun kejadian paling
sering terjadi di usia dewasa. Penyebab sensitifnya seseorang terhadap alergen tertentu dan
berlebihannya produksi IgE akibat terkena alergen masih belum diketahui penyebabnya.
Diperkirakan hubungan yang paling sering adalah faktor keturunan. Alergi dapat diturunkan dari
orang tua ke anak. Apabila kedua orang tua tidak memiliki riwayat alergi, maka risiko anak
memiliki alergi sebesar 25%. Apabila salah satu dari kedua orang tua anak memiliki alergi, maka
risiko meningkat menjadi 50% dan 75% bila alergi dimiliki oleh kedua orang tua.
c. Jenis - Jenis Alergi
Jenis penyakit alergi ini banyak macamnya. Alergi yang terkait dengan pernapasan ialah
yang umum dijumpai, contoh adalah asma dan rinitis (bersin dan pilek berulang terutama pada
pagi hari).
Penderita alergi rinitis atau istilah lainnya pilek alergi biasanya mengalami bersin, hidung
tersumbat, rasa gatal di hidung. Tidak jarang gejala rinitis alergi disertai gejala konjungtivitas,
seperti keluarnya air mata, gatal dan kemerahan. Gejala gangguan pendengaran kadang juga
dijumpai seperti rasa tersumbat dan kurang dapat mendengar. Penyakit rinitis alergi seringkali
33
mengganggu aktivitas dan kualitas hidup. Bila penyakit ini dibiarkan, kemungkinan akan
berkembang menjadi penyakit kronis seperti asma.
Jenis
penyakit
lainnya
adalah
terkait
dengan
kulit,
seperti
urtikaria
(biduran/didu/kaligata), dermatitis atopik (eksim). Selain itu, mata bengkak dan berair, telingan
bagian dalam terasa gatal - gatal adalah salah satu gejala alergi.
Urtikaria ada yang bersifat akut dan ada yang bersifat kronis. Dikatakan urtikaria akut
bila gejala bentol berlangsung sepanjang hari. Penyebab urtikaria akut umumnya jelas, seperti
makanan, obat, infeksi virus atau mikroba lain, sengatan serangga, lateks, dll. Pada urtikaria
kronis, sebagian besar penyebabnya tidak diketahuim sehingga dipergunakan istilah urtikaria
kronik idiopatik. Sebagian kecil penyebab yang diketahui antara lain penyakit autoimun,
urtikaria fisis (udara dingin, akuatik, solar, tekanan, vibratori), infeksi kronik (infeksi gigi dan
sinusitis).
d. sifat-sifat alergi :
1. Pencetus suatu alergi disebut allergen. Debu, pollen, tumbuh-tumbuhan tertentu, obatobatan, jenis makanan spesifik, bulu serangga, virus, atau bakteri, tergolong dalam hal
ini.
2. Reaksi yang terjadi bisa timbul di satu titik, seperti di kulit, bulu mata, atau mungkin
juga di sekujur tubuh.
3. Biasanya timbul satu atau beberapa gejala pengiring yang mengikuti reaksi alergi
e. Terjadinya reaksi alergi:
34
2. Sel darah putih menghasilkan antibodi spesifik untuk melawan antigen. Proses ini
disebut sensitisasi.
3. Antibodi bekerja dengan mendeteksi dan merusak substansi yang menyebabkan
penyakit. Pada reaksi alergi, antibodi dikenal sebagai immunoglobulin E, atau
IgE.
b. Antibodi ini memerintah "para mediator" untuk memproduksi semacam zat yang
mampu mengurangi kadar kimia dan hormon yang dimiliki antigen.
Mediator yang umum dikenal diantaranya adalah Histamine.
1. Mediator mempunyai efek meningkatkan aktivitas sel darah putih. Inilah yang
memungkinkan terjadinya gejala yang mengikuti.
2. Jika hadirnya mediator dirasa sudah cukup, reaksi alergi bisa dikatakan telah
berakhir.
c. Reaksi alergi sebenarnya sebuah keunikan bagi kita. Tubuh sudah pasti akan mengenali
antigen jika sewaktu-waktu akan menyerang kembali.
d. Macam-macam pencetus alergi yang dikenali oleh umum :
1. Jenis makanan tertentu, vaksin dan obat-obatan, bahan berbahan dasar karet,
aspirin, debu, bulu binatang, dan lain sebagainya.
2. Sengatan lebah, gigitan semut api, penisilin, kacang-kacangan. Biasanya reaksi
yang ditimbulkan akan berlebihan dan bisa mengakibatkan alergi serius di sekujur
tubuh.
3. Penyebab minor; suhu udara panas ataupun dingin, dan kadar emosi yang
berlebihan.
35
4. Sering kali, allergen secara spesifik sukar untuk diidentifikasi meskipun di masa
lampau pernah mengalami gejala serupa.
e. Alergi tidak berkaitan dengan garis keturunan si penderita. Bisa jadi satu anggota
keluarga terkena alergi, sementara yang lain tidak pernah terkena.
36
Obat alergi diperlukan untuk mengendalikan gejala alergi dengan menghilangkan alergen
(penyebab alergi). Namun, untuk mengendalikan alergi dalam jangka panjang disarankan
melakukan imunoterapi dengan vaksin antiserum dan imunologikal.
Obat alergi dapat terbagi dalam 2 golongan yaitu :
37
b. Bila anda memiliki anak dengan alergi terhadap makanan tertentu, perkenalkan
makanan yang baru satu persatu agar bisa diketahui mana yang menyebabkan alergi.
c. Bila anda pernah memiliki riwayat reaksi alergi yang serius, bawa obat-obatan
darurat (seperti difenhidramin (antialergi) dan suntikan epinefrin atau obat sengatan
lebah) sesuai dengan anjuran dari dokter.
i. perawatan terhadap reaksi alergi :
Kenali pencetus alergi yang Anda derita. Jika tubuh Anda reaktif terhadap kacang, jangan makan
kacang. Dengan mengurangi bahkan menghindari penyebab terjadinya reaksi alergi, Anda akan
terbebas dari alergi.
Perawatan-sendiri di rumah tidak cukup untuk menghilangkan reaksi alergi. Perlu dilakukan
pengobatan darurat. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Jangan pernah menunda untuk berobat ke dokter. Memutuskan sendiri cara
pengobatan dan jenis obat apa yang dikonsumsi bisa memperparah alergi.
2. Jika Anda mengendarai mobil/motor, usahakan untuk meminta antar orang terdekat
Anda. Ini dimaksudkan untuk mengurangi dampak kecelakaan saat membawa
kendaraan.
Patuhi apa yang direkomendasikan oleh dokter. Kelalaian Anda dalam mengikuti
prosesur pengobatan akan menjadikan hasil perawatan mundur
j. Penanganan Alergi
a. Tenangkan dan yakinkan bahwa pasien akan baik-baik saja karena kecemasan
dapat memperparah keadaan.
b. Kenali dan identifikasi penyebab alergi. Bila telah diketahui maka segera
hindarkan penderita dari penyebab. Penyebab alergi seperti sengatan lebah
ditangani dengan cara mengeluarkan sengat menggunakan pencungkil baik kuku
ataupun kartu kredit. Jangan menggunakan pinset atau penjepit lainnya karena
dapat menghancurkan sengat dan menyebarkan racun lebih banyak
c. Bila penderita mengalami gatal-gatal segera berikan pelembab yang mengandung
kalamin, seperti kaladin lotion atau sesuatu yang dingin.
d. Awasi penderita untuk gejala-gejala peningkatan distress
e. Panggil bantuan medis. Untuk gejala ringan mungkin hanya membutuhkan
pengobatan yang ringan seperti anti alergi,misal cetirizin,loratadin,CTM dll
Reaksi parah:
a. Periksa tanda-tanda yang membahayakan, untuk pembengkakan jalan nafas
adalah suara serak dan berbunyi saat penderita mengambil nafas. Bila penderita
mengalami kesulitan bernafas dan sangat lemah atau mengalami penurunan
kesadaran, segera panggil bantuan. Bila perlu berikan bantuan nafas.
b. Tenangkan penderita
c. Bila reaksi alergi adalah akibat sengatan lebah, hilangkan sengat dengan
mencungkil,jangan menggunakan penjepit.
d. Bila penderita memiliki obat alergi segera berikan. Hindari pemberian melalui
oral bila penderita mengalami kesulitan bernafas.
e. Ambil tindakan untuk menghindari terjadinya syok. Baringkan penderita di
tempat yang datar, tinggikan kaki penderita sekitar 12 inchi dan selimuti penderita
39
dengan jaket atau kain. Jangan tempatkan penderita dengan posisi seperti ini bila
penderita mengalami cedera di bagian kepala, leher, punggung, atau kaki
f. Bila penderita mengalami penurunan kesadaran, segera lakukan tindakan
penanganan penurunan kesadaran dan segera bawa ke rumah.
Konsep Kunci
40
Sumber :Britania,2010
Gambar 10. Autoimunitas
Autoimunitas merupakan gangguan sistem kekebalan tubuh dimana tubuh tidak
bisa membedakan antigen asing dan antigen dalam tubuh
Gejala yang ditimbulkan alergi misalnya ruam, hidung berlendir, mata berair dan bersin.
2) Anapylactic shock, yaitu alergi tingkat tinggi, dimana seluruh bagian tubuh mengalami
inflamasi.
3) Defisiensi imun, yaitu tidak bekerja atau terganggunya salah satu atau seluruh komponen
sistem imun.
Contoh:
SCID (Severe Combined Immunodeficiency), adalah kegagalan imunitas humoral dan imunitas
diperantarai sel untuk bekerja.
AIDS (Acquired Immunodeficiency Virus), yaitu penyakit yang disebabkan oleh HIV yang
menyerang sel T helper yang menurunkan kekebalan tubuh, sehingga rentan terkena penyakit.
4) Penyakit autoimun, yaitu gagalnya sistem imun membedakan antigen asing dengan antigen
dalam tubuh.
Akibat dari penyakit autoimun adalah sistem imun menyerang tubuh sendiri.
Contoh penyakit autoimun:
- Eritematosus lupus sistemik atau lupus, menyerang organ-organ vital tubuh dan dapat
menyebabkan kerusakan ginjal.
- Arthritis rheumatoid, menyerang sendi yang diserang oleh bakteri.
- Multiple sclerosis, menyerang sistem saraf (selubung myelin pada sel saraf).
- Anemia pernisisus, menyerang sel-sel darah.
5) Penolakan transplantasi dikarenakan tubuh menganggap organ transplantasi sebagai benda
asing atau antigen.
Agar tubuh dapat menerima transplantasi, biasanya pasien diberikan imunosupresan untuk
menekan sistem imun sementara.
6) Erithroblastosis fetalis, yaitu kelainan yang muncul akibat perkawinan suami-istri beda
Rhesus (istri dengan Rhesus ), biasanya terjadi pada kehamilan setelah kehamilan bayi dengan
Rhesus +
.
42
8.IMUNISASI
Konsep Kunci
8 . IMUNISASI
Imunisasi (vaksinasi) adalah satu metode untuk membangkitkan kekebalan dalam tubuh manusia
terhadap penyakit tertentu dengan menggunakan mikroorganisme, seperti bakteri atau virus yang
telah dimodifikasi atau dilemahkan. Mikroorganisme tersebut bersifat sebagai perangsang
43
terhadap system kekebalan tubuh untuk membangun satu mekanisme pertahanan yang secara
berkelanjutan menjaga tubuh dari serangan penyakit.
Ilmuwan mengembangkan dua pendekatan imunisasi, yaitu imunisasi aktif yang memberikan
imunitas jangka panjang dan imunisasi pasif yang memberikan imunitas sementara.
1. imunisasi aktif
Imunisasi aktif dilakukan dengan menyuntikkan vaksin yang berisi antigen tertentu ke dalam
tubuh untuk membangun system kekebalan. Antigen merupakan suatu substansi yang ditemukan
dalam organism penyebab penyakit dan system imunitas tubuh mengenalinya sebagai benda
asing.
Sebagai tanggapan atas antigen, system imunitas akan mengembangkan zat antibody ataupun sel
darah putih jenis limfosit T yang merupakan sel penyerang khusus. Beberapa imunisasi
memberikan perlindungan lengkap terhadap suatu penyakit seumur hidup. Jenis lain memberikan
perlindungan parsial, artinya bahwa orang yang diimunisasi hanya mendapat kekebalan
sementara. Beberapa jenis imunisasi memerlukan suntikan ulangan secara periodik, misalnya
suntikan tetanus yang disarankan setiap 10 tahun sekali seumur hidup.
Imunisasi aktif dapat dilaksanakan dengan menggunakan suatu organisme yang telah
dimodifikasi sedemikian rupa sehingga hanya memberikan sedikit risiko yang menyebabkan
penyakit, tetapi masih mampu membangun system pertahanan tubuh untuk melawan penyakit.
Misalnya untuk melindungi tubuh dari demam kuning, campak, cacar, dan banyak penyakit lain
yang disebabkan oleh virus.
Imunisasi dapat juga terjadi ketika seseorang menerima suntikan dari mikroorganisme yang
dinonaktifkan atau dibunuh sehingga relative aman, tetapi masih berisi antigen. Misalnya polio,
tipus, dan difteri.Beberapa vaksin hanya menggunakan bagian dari tubuh suatu organism
penyebab infeksi yang masih berisi antigen, seperti protein dinding sel dan flagellum. Vaksin
jenis ini dikenal sebagai vaksin aselular, misalnya untuk radang selaput otak. Versi vaksin yang
lebih baru digunakan untuk batuk rejan.
2. imunisasi pasif
Imunisasi pasif dilakukan tanpa menyuntikkan antigen jenis apapun. Dalam metode ini, vaksin
berisi zat antibody yang diperoleh dari darah suatu hewan atau manusia yang diimunisasi secara
aktif. Zat antibody ini dapat melindungi seseorang dari penyakit tertentu hanya ungtuk dua
44
sampai tiga minggu. Walaupun berumur pendek, tetapi imunisasi ini memberikan perlindungan
dengan segera atau lebih cepat, misalnya untuk kasus keracunan makanan kaleng dan rabies.
Tugas
Dalam
sistem
pertahanan
tubuh,Leukosit
membantu
dalam
proses
fagositosis
dan
menghancurkan pathogen yang masuk ke dalam tubuh.Terdapat beberapa macam leukosit yang
dikelompokan menjadi 2 jenis granuler dan agranuler yang masing-masing memiliki
karakteristik dan fungsinya masing-masing dalam proses pertahanan tubuh.Identifikasikan bagan
leukosit dibawah ini dan lengkapi table dibawah ini . Tuliskan di buku catatan anda masingmasing
Perbedaan
gambar
tempat
pembentukan
pergerakan/
peningkatan
aktivitas
45
f. KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
Menyajikan data jenis-jenis imunisasi (aktif dan pasif) dan jenis penyakit yang
dikendalikannya.
Indikator :
1. Melakukan kajian literature, observasi lapangan (ke puskesmas, rumah sakit, dll) untuk
nmenemukan jenis, cara, dan tujuan dilakukan immunisasi pada anak-anak dan atau
orang dewasa.
Tujuan:
46
1. Siswadapat menganalisis jenis, cara, dan tujuan dilakukan immunisasi pada anak-anak
dan atau orang dewasa melalui kajian literature, observasi lapangan (ke puskesmas,
rumah sakit, dll)
47
4. Bagaimana cara pemberian imunisasi yang dilakukan di puskesmas sekaran? Dan berapa
jangka waktu pemberian imunisasi tersebut?
D. Cara Kerja
1. Lakukan lah observasi di puskesmas sekaran!
2. Tanyakan pada petugas puskesmas mengenai jenis-jenis imunisasi,cara dan tujuan
imunisasi!
3. Menanyakan data mengenai jumlah pasien yang melakukan imunisasi!
4. Identifikasi jenis-jenis imunisasi yang didapatkan!
5. Catat hasil observasi yang di dapatkan!
6. Dokumentasikan kegiatan observasi!
7. Menganalisis hasil observasi yang sudah dilakukan!
8. Buatlah laporan akhir dari kegiatan observasi.!
E. Data Hasil Pengamatan
No
Jenis Imunisasi
peruntukan
penyakit
Jumlah pasien
Jangka
waktu
pemberian
F.
Pertanyaan diskusi
a. Berapa presentase jenis imunisasi yang dilakukan di puskesmas sekaran?mengaa demikian?
b. Berapa presentase jumlah pasien tiap jenis imunisasi?
c. Urgensi apakah sehingga perlu dilakukan imunisasi pada puskesmas sekaran?mengapa
demikian?
d. Jenis imunisasi apa saja yang diperuntukan oleh anak-anak dan orang dewasa? Mengapa jangka
waktunya berbeda?
48
No
1.
2.
3
No
score
evaluasi
kritik
saran
Nama
: .
NIS
: ...............
Kelas
: .
49
Sekolah : .
I. Tujuan Pembelajaran
1.1.1
2.1.1
Setelah melakukan diskusi dengan teman sebaya siswa dapat melakukan observasi
lapangan mengenai imunisasi ke puskesmas atau rumah sakit terdekat dengan baik
2.1.2
2.2.1
3.14.1 Setelah memperhatikan penjelasan guru di kelas siswa dapat menunjukan apa saja
yang termasuk ke dalam komponen sistem imun (sel-sel dan jaringan yang terlibat
dalam sistem pertahanan tubuh) dengan tepat
3.14.2 Setelah mengamati video siswa dapat membedakan antibodi dan antigen dengan tepat
3.14.3 Setelah berdiskusi dengan teman sebaya siswa dapat menjelaskan fungsi antigen
dengan tepat
3.14.4 Setelah berdiskusi dengan teman sebaya siswa dapat menyebutkan lima jenis antibodi
dan fungsinya
3.14.5 Setelah mengamati video siswa dapat menjelaskan proses mekanisme pertahanan
tubuh terhadap benda asing baik secara spesifik maupun nonspesifik dengan jelas
3.14.6 Setelah berdiskusi dengan teman sebaya siswa dapat memprediksi dampak yang
terjadi jika pertahanan tubuh lemah dengan baik
3.14.7 Setelah berdiskusi dengan teman sekelompok siswa dapat menginterpretasi
ketidakseimbangan sistem pertahanan dalam tubuh dengan baik
3.14.8 Setelah berdiskusi dengan teman sejawat siswa dapat membuat rangkuman mengenai
gangguan pada kekebalan tubuh dengan baik
3.14.9 Setelah melakukan literasi internet siswa dapat menemukan contoh teknologi yang
berkembang berkaitan dengan produksi antibodi minimal tiga
50
Tugas Mandiri 1
Teka-teki Silang
1
3
5
4
Mendatar
1. Sel fagositik yang bertugas untuk menyerang parasit yang berukuran besar
2. Substansi kimia yang mampu merangsang sistem pertahanan tubuh untuk menimbulkan
respon spesifik
3. Sel dalam kekebalan internal yang menyerang sel parasit dengan cara mengeluarkan
senyawa penghancur
51
4. Kemampuan untuk bereaksi dengan limfosit yang teraktivasi dan antibodi yang
dilepaskan oleh reaksi kekebalan
5. Salah satu kekebalan yang diperantarai sel, yang secara aktif sel-selnya melawan bakteri
dan virus yang ada dalam tubuh yang terinfeksi
Menurun
1. Salah satu protein anti mikroba yang penting untuk melindungi sel dari serangan virus
2. protein yang dibentuk sebagai respon terhadap suatu antigen
3. sel yang bersifat fagositik jika bertemu dengan materi penginfeksi di dalam jaringan
4. salah satu jenis imunoglobin yang dapat menetralisir virus dan menghalangi penempelan
bakteri pada sel epitelium
5. virus yang menghambat kerja sel T helper sehingga menekan kekebalan.
(poin 50 jika benar)
Tugas Mandiri 2
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!
1. Berikut adalah gambar organ-organ penyusun sistem pertahanan tubuh, sebutkan organ
tersebut dan jelaskan fungsinya!
52
a.
Organ : ..
Fungsi:
b.
Organ :
Fungsi :
c.
Organ :
Fungsi :
d. Organ : .
..
Fungsi : ..
.
e. Organ :
.
Fungsi : ..
.
2. Perhatikan studi kasus berikut!
Ani adalah teman anda disekolah. Minggu ini ia kelihatan tidak sehat dan muncul infeksi
kemerahan di kulitnya. Menurut teman-teman, ia terkena penyakit cacar sehingga tidak ada
yang berani mendekatinya.
53
Kemukakan bagaimana pertahanan tubuh yang berkaitan dengan masalah tersebut! Dan
bagaimana solusinya?
Jawab:
..
..
..
..
..
..
3. Hubungkanlah kolom jenis-jenis imunisasi dengan kolom penyakit yang dikendalikannya
dengan tepat!
No
Jenis Imunisasi
.
1
BCG
2
3
4
5
6
7
8
9
10
DPT
Polio
HepA
PCV
MMR
HPV
Tivoid
Hibvaksin
Varicella
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1o
( IPD )
Tifus
Kanker Serviks
Difteri, pertusis, dan tetanus
Meningitis, pneumonia, epiglotitis
Cacar air
Campak, gondongan, rubella
Hepatitis A
Tuberculosis
Polio
4. Berikut adalah gambar lima jenis immunoglobulin atau antibodi dalam tubuh manusia,
sebutkan jenis imunoglobulin tersebut dan jelaskan fungsinya!
1
4
54
No.
1
2
3
4
5
Jenis Ig
Fungsi
..
..
..
..
..
55
..
DAFTAR PUSTAKA
Akbar Nugraha . 2011 . Mobilisasi . 1 April 2011 . http://story-of-nurse.blogspot.com
/2011/03/mobilisasi Akbar Nugraha . 2011 . Mobilisasi . 1 April 2011 .
http://story-ofnurse.blogspot.com /2011/03/mobilisasi diakses 19 mei
2016
Britannica. Encyclopedia Britannica. 23: 956-975. Chicago, USA
Campbell, N. A. and J. B. Reece. 2010. Biology. Sixth Edition, Pearson
Education. Inc. San Francisco. 802-831
Firmansyah, Rikky, dkk. 2009. Mudah Dan Aktif Belajar Biologi. Jakarta: PT Setia Purna Inves
Guide,Suide,MD,(1990).MikrobiologiDasar
Ed.3.Jakarta:
Binarupa
Aksara
Tambayong,Jan,dr,(2000).Mikrobiologi Untuk Keperawatan.Jakarta: Widya Medika
Ishimoto H, Yanagihara K, Araki N, et al. (2008). Single-cell observation of phagocytosis by
human blood dendritic cells. Jpn. J. Infect Dis
Anonim.2010.klasifikasi
antibody.http://www.labome.com/method/Mouse-Antibody.html
56
57