Anda di halaman 1dari 43

Yossy Dewi Purnama Aisiyah

A
S
S
U
R
E
Tes Diagnostik

Kognitif Non Kognitif


Pemahaman Awal • Pergaulan Siswa
tentang Sistem • Aktivitas di Luar
Kekebalan Tubuh Sekolah
• Motivasi Belajar
• Gaya Belajar
• Lingkungan Belajar
Kognitif

Rata – Rata : 71
Nilai tertinggi : 100
Nilai terendah : 10

Pembahasan :
XI MIPA 6 memiliki kemampuan awal pada Topik Sistem Kekebalan Tubuh baik.
Beberapa peserta didik memahami konsep sistem kekebalan tubuh. Hal tersebut
ditunjukkan pada rata-rata nilai yaitu 71. Peserta didik yang memiliki nilai di atas
rata-rata 24 anak dan hanya 10 anak yang memiliki nilai di bawah rata – rata.
Non Kognitif

Pergaulan Siswa di XI MIPA 6 SMA N 2 Semarang cenderung mampu bergaul


dengan baik namun masih ada gep/kelompok-kelompok tertentu di dalam kelas.
Apabila mereka memiliki perselisihan antar teman mereka cenderung memperbaiki
sehingga mereka tetap berteman dengan baik.

Peserta didik XI MIPA 6 SMA N 2 Semarang selalu pulang ke rumah setelah KBM
selesai. Mereka tidak terlalu suka nongkrong/hangout namun ada beberapa yang
menyukai nongkrong untuk bertemu dan berdiskusi tentang trend masa kini. Pada
saat di rumah mereka membantu pekerjaan rumah orang tuanya. Mereka merasa
senang membantu orang tuanya walau ada 2 anak yang merasa malas. Di malam
hari mereka cenderung tidur lebih dari jam 21.00 WIB karena mereka gunakan
untuk belajar, bermain game, menonton film, mendengarkan musik dan chating
bersama teman-temannya.
Non Kognitif

Motivasi belajar XI MIPA 6 SMA N 2 Semarang beragam sesuai dengan apa yang
mereka suka. Mereka cenderung suka belajar dan menganggap bahwa tugas itu
menyenangkan apabila tentang pelajaran yang mereka sukai. 18% siswa menyukai
matematika. 44% siswa menyukai biologi, 50% siswa menyukai bahasa inggris dan
59% siswa menyukai olahraga.

Gaya belajar XI MIPA 6 SMA N 2 Semarang beragam, 53% memiliki gaya belajar
kinestetik, 41% memiliki gaya belajar auditiory dan 6% memiliki gaya belajar visual.

Lingkungan keluarga XI MIPA 6 SMA N 2 Semarang beragam, 56% ayah dan ibu
mereka bekerja dan 44% hanya ayah yang bekerja. Hal tersebut mempengaruhi
quality time bersama dengan keluarga. Peserta didik hanya memiliki waktu kurang
dari 1 jam untuk bertemu dengan mereka bahkan ada yang tidak bertemu sama
sekali. Hal tersebut juga didasari dengan masalah ekonomi yang mengharuskan
kedua orang tuanya bekerja.
Kompetensi dasar IPK (Indikator Pencapaian Kompetensi)
3.14 Menganalisis peran 3.14.1 Menjelaskan fungsi sistem pertahanan tubuh
sistem imun dan 3.14.2 Menganalisis mekanisme sistem pertahanan tubuh yang terdiri dari
imunisasi terhadap pertahanan non spesifik dan pertahanan spesifik.
proses fisiologi di dalam 3.14.3 Menganalisis faktor yang mempengaruhi sistem pertahanan tubuh dan
tubuh. gangguan sistem pertahanan tubuh.
3.14.4 Menganalisis pentingnya imunisasi dalam kehidupan.

4.14 Melakukan kampanye 4.14.1 Membuat poster kampanye pentingnya imunisasi dengan berbagai
pentingnya partisipasi media.
masyarakat dalam
program dan immunisasi
serta kelainan dalam
sistem imun.
Strategi Pembelajaran Sumber Belajar

Model Pembelajaran : Alat :


1. Discovery Learning 1. Laptop
2. Problem Based Learning 2. HP
3. LCD Proyektor
Metode Pembelajaran :
1. Diskusi Bahan :
2. Ceramah 1. LKPD
3. Wawancara 2. PPT Materi Ajar

Pendekatan : Sumber Belajar :


1. Inkuiri 1. Buku Biologi Kelas XI
2. Artikel/Jurnal Ilmiah
3. Aplikasi Editing (Canva/Picsart/dll)
4. Media Sosial
(Facebook/Intagram/Youtube)
Sumber Belajar
1. Buku Biologi Kelas XI yang relevan
2. Artikel/Jurnal Ilmiah ( Studi Kasus )
3. Aplikasi Editing (Canva/Picsart/dll) (Pembuatan Poster Imunisasi)
4. Media Sosial (Facebook/Intagram/Youtube) (Promosi Imunisasi)
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 ( Discovery Learning )
Peserta didik melakukan studi literatur untuk menemukan pengetahuan tentang fungsi
sistem pertahanan tubuh, mekanisme sistem pertahanan tubuh yang terdiri dari pertahanan
non spesifik dan pertahanan spesifik.

Penugasan diakhir pertemuan 1


Melakukan wawancara kepada puskesmas/rumah sakit terkait tentang pentingnya
imunisasi.

Pertemuan 2 ( Problem Based Learning )


Peserta didik melakukan studi kasus untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi sistem
pertahanan tubuh dan gangguan sistem pertahanan tubuh.
Peserta didik melakukan kampanye tentang pentingnya imunisasi.
Evaluasi
Ketercapaian Pembelajaran
1. Tes Kognitif
2. Poster Pentingnya Imunisasi
3. Refleksi Pembelajaran

Strategi dan Sumber Belajar


1. Lembar Evaluasi
2. Catatan – Catatan Kecil

Revisi
1. Memperbaiki untuk rancangan pembelajaran selanjutnya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMAN 2 Semarang


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA/Satu
Materi Pokok : Sistem Kekebalan Tubuh
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit ( 2x Pertemuan )

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam, serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b.
teknologi, c. seni, d. budaya, dan e. humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b.
kreatif, c. produktif, d.kritis, e. mandiri, f. kolaboratif,g.komunikatif, dan h.
solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah
keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi dasar IPK (Indikator Pencapaian Kompetensi)
3.14 Menganalisis peran sistem imun 3.14.1 Menjelaskan fungsi sistem
dan imunisasi terhadap proses pertahanan tubuh
fisiologi di dalam tubuh. 3.14.2 Menganalisis mekanisme sistem
pertahanan tubuh yang terdiri dari
pertahanan non spesifik dan
pertahanan spesifik.
3.14.3 Menganalisis faktor yang
mempengaruhi sistem pertahanan
tubuh dan gangguan sistem
pertahanan tubuh.
3.14.4 Menganalisis pentingnya imunisasi
dalam kehidupan.
4.14 Melakukan kampanye pentingnya 4.14.1 Membuat poster kampanye
partisipasi masyarakat dalam pentingnya imunisasi dengan
program dan immunisasi serta berbagai media.
kelainan dalam sistem imun.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan fungsi sistem pertahanan tubuh
2. Peserta didik mampu menganalisis mekanisme sistem pertahanan tubuh yang terdiri dari
pertahanan non spesifik dan pertahanan spesifik.
3. Peserta didik mampu menganalisis menganalisis faktor yang mempengaruhi sistem
pertahanan tubuh dan gangguan sistem pertahanan tubuh.
4. Peserta didik mampu menganalisis pentingnya imunisasi dalam kehidupan.
5. Peserta didik mampu membuat poster kampanye pentingnya imunisasi dengan berbagai
media.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
- Fungsi sistem pertahanan tubuh
- Mekanisme sistem pertahanan tubuh
- Faktor dan Gangguan sistem pertahanan tubuh
- Pentingnya imunisasi
2. Materi Pengayaan
Menganalisis peran sistem kekebalan tubuh dalam sistem – sistem kehidupan.
3. Materi Remedial
Menjelaskan tentang mekanisme sistem kekebalan tubuh.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Inkuiri
2. Model : Discovery Learning, Problem Based learning (PBL)
3. Metode : Diskusi, Ceramah, Wawancara
F. Media Pembelajaran
1. Alat : Laptop, LCD, Proyektor
2. Bahan : Power point, LKPD
3. Sumber Belajar : Buku Biologi Kelas XI, Artikel/Jurnal Ilmiah Aplikasi Editing
(Canva/Picsart/dll), Media Sosial (Facebook/Intagram/Youtube)
G. Langkah - Langkah Pembelajaran
PERTEMUAN KE 1 (Discovery learning)
Tahap Alokasi
Langkah-langkah pembelajaran
/Sintaks waktu
Pendahuluan
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam, dilanjutkan dengan meminta salah 10 Menit
seorang peserta didik untuk memandu doa, menayakan kabar
serta mengecek kehadiran peserta didik peserta didik.
2. Untuk memulai pembelajaran, dengan bimbingan guru
peserta didik mengucapkan yel yel untuk meningkatkan
motivasi belajar.
3. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis, Guru menanyakan kepada peserta didik,
“mengapa ada orang sakit dan tidak sakit?”
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu
menjaga kesehatan dicuaca yang ekstrim ini.
5. Menjelaskan kompetensi dan indikator pembelajaran yang
akan dicapai dan teknik penilaian yang akan dilakukan.
termasuk penilaian kemampuan literasi dan penguatan
pendidikan karakter.
6. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan termasuk penguatan nilai-nilai karakter
dan peningkatan keterampilan Abad 21 sesuai tuntutan KD.
Kegiatan Inti
Sintak Stimulation (Pemberian Rangsang) 70 menit

1. Peserta didik melakukan studi literatur tentang fungsi dan


mekanisme sistem pertahanan tubuh.

Problem Statement (Pernyataan atau Identifikasi Masalah)


- Mengapa sistem pertahanan tubuh penting?
- Proses apa yang menyebabkan adanya pertahanan tubuh?
2. Guru membimbing peserta didik untuk membuat kelompok
yang berisi 4-5 orang.
3. Guru membagikan LKPD 1 kepada peserta didik sebagai
pedoman pembelajaran hari ini.
Data Collection (Pengumpulan Data)
4. Peserta didik mengumpulkan informasi untuk menemukan
pengetahuan tentang fungsi dan mekanisme pertahanan
tubuh melalui sumber belajar yang relevan
(Artikel/Jurnal/Website Ilmiah, Buku Biologi XI).
5. Guru memberikan pembimbingan terhadap peserta didik
terkait dengan sumber belajar yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi.
Data Processing (Pengolahan Data)
6. Peserta didik melakukan diskusi untuk menemukan
pengetahuan tentang fungsi dan mekanisme pertahanan
tubuh.
7. Guru memberikan pembimbingan terhadap peserta didik
terkait dengan hasil informasi yang telah didapatkan.
8. Guru mengajak peserta didik untuk menganalisis hasil
informasi dengan konsep pembelajaran fungsi dan
mekanisme pertahanan tubuh.
Verification (Pembuktian)
9. Peserta didik melakukan presentasi kelompok terkait hasil
LKPD 1.
10. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memberikan tanggapan/komentar tentang hasil diskusi
masing-masing kelompok.
11. Guru mengkonfirmasi terkait konsep pembelajaran hari ini.
12. Guru memberikan apresiasi terhadap peserta didik yang telah
melakukan presentasi dan memberikan tanggapan saat
presentasi.
Generalization (menarik kesimpulan atau generalisasi)
13. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi bersama
untuk menarik kesimpulan tentang konsep fungsi dan
mekanisme sistem pertahanan tubuh.
Penutup
1. Guru memberikan penilaian atas pembelajaran hari ini. 10 menit
2. Guru memberikan penugasan kepada peserta didik untuk
melakukan wawancara tentang pentingnya imunisasi di
Puskesmas/Rumah Sakit/Fasilitas Kesehatan.
3. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan doa, salam dan memotivasi peserta didik untuk
selalu bersyukur atas kesehatan yang telah diberikan Allah
SWT.

PERTEMUAN KE-2 (Problem Based Learning)


Tahap Alokasi
Langkah-langkah pembelajaran
/Sintaks waktu
Pendahuluan
Pembukaan 1. Guru memberikan salam, dilanjutkan dengan meminta 10 menit
salah seorang peserta didik untuk memandu doa,
menayakan kabar serta mengecek kehadiran peserta
didik peserta didik.
2. Untuk memulai pembelajaran, dengan bimbingan guru
peserta didik mengucapkan yel yel untuk meningkatkan
motivasi peserta didik.
3. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis, Guru bertanya kepada peserta didik,
“minggu lalu kita telah mempelajari fungsi dan
mekanisme pertahanan tubuh. Lantas kira-kira mengapa
ada seseorang yang tetap sakit padahal kita sudah makan
makanan sehat ? apakah ada yang salah dengan asupan
nutrisi kita ? atau ada yang salah dengan sistem
pertahanan tubuh kita ?
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
selalu menjaga kesehatan dicuaca yang ekstrim ini.
5. Menjelaskan kompetensi dan indikator pembelajaran
yang akan dicapai dan teknik penilaian yang akan
dilakukan. termasuk penilaian kemampuan literasi dan
penguatan pendidikan karakter.
6. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan termasuk penguatan nilai-nilai
karakter dan peningkatan keterampilan Abad 21 sesuai
tuntutan KD.
Kegiatan Inti
Sintak Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah) 70 menit
1. Guru menyajikan fenomena tentang gangguan sistem
pertahanan tubuh manusia.

2. Untuk mendiskusikan fenomena tentang sistem


kekebalan tubuh, guru mengajak peserta didik untuk
membagi kelompok 4-5 orang.
3. Guru membagikan LKPD 2 dan mengajak peserta didik
untuk mengidentifikasi masalah dari fenomena sistem
kekebalan tubuh.
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
4. Guru mengajak peserta didik untuk menganalisis
fenomena yang terjadi berdasarkan LKPD 2 (terlampir)
dengan sumber-sumber belajar yang relevan.
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
5. Guru berkeliling dan membimbing peserta didik untuk
mengumpulkan informasi tentang faktor dan gangguan
sistem pertahanan tubuh.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
6. Guru membimbing peserta didik untuk memecahkan
masalah terkait dengan LKPD 2.
7. Peserta didik melakukan presentasi terhadap pemecahan
masalah dan poster pentingnya imunisasi (penugasan
sebelumnya).
8. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memberikan tanggapan/komentar tentang hasil diskusi
masing-masing kelompok.
9. Guru memberikan apresiasi terhadap peserta didik yang
telah melakukan presentasi dan memberikan tanggapan
saat presentasi.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
10. Guru mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi
dan evaluasi dari pemecahan masalah yang dihadapi
dengan melakukan presentasi kelompok.
Penutup
11. Guru memberikan penilaian atas pembelajaran hari ini. 10 menit
12. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan doa, salam dan memotivasi peserta didik
untuk selalu bersyukur atas kesehatan yang telah
diberikan Allah SWT.
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Tes Tertulis
b. Observasi
c. Remedial
1) Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas.
2) Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
3) Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa diakhiri tes.
d. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
1) Menganalisis peran sistem kekebalan tubuh dalam sistem – sistem kehidupan.
2) Tutor sebaya
3) Mengerjakan soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi

Mengetahui, Semarang, 02 November 2022


Kepala SMA Negeri 2 Semarang PPG Prajabatan Biologi

Drs. Wiharto, M.Si. Yossy Dewi Purnama A,S.Pd.


NIP 19631003 199803 1 009
MATERI PEMBELAJARAN

a. Fungsi Sistem Pertahanan Tubuh


Sistem Pertahanan Tubuh (Sistem Imunitas) adalah sistem pertahanan yang berkenan dalam
mengenal, menghancurkan serta menetralkan benda-benda asing atau sel-sel abnormal yang
berpotensi merugikan bagi tubuh. Sedangkan Imunitas (kekebalan) adalah kemampuan tubuh
untuk menahan atau menghilangkan benda asing serta sel-sel abnormal.

Gambar 1. Ilustrasi Pertahanan Tubuh


Sumber: https://www.porosilmu.com
Agar kita lebih memahami sistem kekebalan tubuh, maka kita perlu mengetahui fungsi
dari sistem kekebalan tubuh, yaitu :
1. Mempertahankan tubuh dari pathogen invasif (dapat masuk ke dalam sel inang), misalnya
virus dan bakteri.
2. Melindungi tubuh terhadap suatu agen dari lingkungan eksternal yang berasal dari tumbuhan
dan hewan (makanan tertentu, serbuk sari dan rambut binatang), serta zat kimia (obat-obatan
dan polutan).
3. Menyingkirkan sel-sel yang sudah rusak akibat suatu penyakit atau cidera, sehingga
memudahkan penyembuhan luka dan perbaikan jaringan.
4. Mengenali dan menghancurkan sel abnormal (mutan) seperti kanker.
b. Fungsi Sistem Pertahanan Tubuh
Mekanisme pertahanan tubuh merupakan imunitas bawaan sejak lahir, berupa komponen
normal tubuh yang selalu ditemukan pada individu sehat, dan siap mencegah serta
menyingkirkan dengan cepat antigen yang masuk ke dalam tubuh. Tubuh manusia memiliki dua
macam mekanisme pertahanan tubuh, yaitu pertahanan non Spesifik (alamiah) dan pertahanan
tubh spesifik (adaptif).
1. Pertahanan Nonspesifik
a. Pertahanan Fisik, Kimia, dan Mekanis terhadap Agen Infeksi Kulit yang sehat dan utuh,
menjadi garis pertahanan pertama terhadap antigen, membran mukosa yang melapisi
permukaan bagian dalam tubuh, menyekresikan mucus sehingga dapat merangkap
antigen, serta menutup jalan masuk ke sel epitel. Cairan tubuh yang mengandung zat
kimia antimikroba, Zat kimia ini membentuk lingkungan buruk bagi beberapa
mikroorganisme. Pembilasan oleh air mata, saliva, dan urine, berperan juga dalam
perlindungan terhadap infeksi dan mengandung enzim Lisozim.
b. Fagositosis Merupakan garis pertahanan ke-2 bagi tubuh melalui proses penelanan dan
pencernaan mikroorganisme dan toksin yang berhasil masuk ke dalam tubuh. Proses ini
dilakukan oleh neutrofil dan makrofag, yang bergerak secara kemotaksis (dipengaruhi
oleh zat kimia). Makrofag dibedakan menjadi makrofag jaringan ikat. Makrofag dan
prekursornya (monosit) dan Sistem makrofag mononukleus.

Keterangan Gambar :
1) Membentuk sitoplasma pada saat bakteri
atau benda asing melekat pada permukaan
sel makrofag
2) Sitoplasma tersebut melekuk ke dalam
membungkus bakteri atau benda asing,
tonjolan sitoplasma yang saling bertemu
akan melebur menjadi satu sehingga bakteri
atau benda asing akan tertangkap di dalam
vakuola.
3) Lisosom yang memiliki kemampuan untuk
memecah materi yang berasal dari dalam
maupun dari luar akan menyatu dengan
vakuola sehingga bakteri atau benda asing
tersebut akan musnah.
c. Inflamasi (Peradangan)
Inflamasi adalah reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera, yang ditandai dengan
kemerahan, panas, pembengkakan, nyeri, dan kehilangan fungsi. Tujuannya untuk
membawa fagosit dan protein plasma ke jaringan yang terinfeksi untuk mengisolasi,
menghancurkan, menginaktifkan agen penyerang, membersihkan debris, serta
mempersiapkan penyembuhan dan perbaikan jaringan.
Keterangan gambar :
1) Jaringan mengalami luka, kemudian merangsang mastosit mengeluarkan baik
histamine maupun senyawa kimia lainnya.
2) Terjadi pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan kecepatan
aliran darah sehingga permeabilitas pembuluh darah meningkat. Hal ini
mengakibatkan terjadinya. perpindahan sel-sel fagosit (neutrofil dan monosit)
menuju jaringan yang terinfeksi.
3) Sel-sel fagosit kemudian memakan patogen.
d. Zat Antimikroba Spesifik yang Diproduksi Tubuh Zat antimikroba terdiri dari
Interferon, yaitu protein antivirus yang berfungsi menghalangi multiplikasi virus dan
Komplemen, yaitu protein plasma yang tidak aktif dan dapat diaktifkan oleh berbagai
bahan dari antigen.

Keterangan gambar :
1. Virus menginfeksi sel
2. Gen interferon virus masuk
ke inti sel
3. Molekul interveron
4. Interferon masuk ke sel lain sebagai
benda asing
5. Interferon menstimulasi sel untuk
menyusun protein anti virus
6. Protein antivirus memblokir
reproduksi virus

2. Pertahanan Spesifik (Adaptif)


Sistem pertahanan tubuh spesifik merupakan sistem kompleks yang memberikan respons
imun terhadap antigen yang spesifik, misalnya bakteri, virus, dan toksin yang dianggap
asing
a. Komponen Respons Imunitas Spesifik Antigen, zat yang merangsang respons
imunitas, terutama dalam menghasilkan antibodi.Terdiri atas bagian determinan
antigen (epitop), yaitu bagian antigen yang membangkitkan respons imun, dan hapten,
yaitu molekul kecil yang jika sendirian tidak dapat menginduksi produksi antibodi,
melainkan harus bergabung dengan carrier yang bermolekul besar.
Keterangan Gambar. Mohon dibuat animasinya (caranya dilepaskan antibody dgn
antigennya, kemudian diikatkan lagi). Antibodi warnanya ungu, antigen warnanya kuning
1. Antibodi A akan berikatan dengan epitop pada permukaan antigen.
2. Antobodi B yang berbeda bereaksi dengan epitop yang berbeda pada molekul antigen
besar yang sama.
3. Antobodi C yang berbeda bereaksi dengan epitop yang berbeda pada molekul antigen
besar yang sama.

Antibodi, protein larut yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai respons
terhadap keberadaan antigen dan akan bereaksi dengan antigen tersebut. Merupakan
protein plasma yang disebut imunoglobulin (Ig), yang terdiri atas 5 kelas.
1) IgA, melawan mikroorganisme, banyak terdapat pada zat sekresi seperti keringat,
ASI, dan ludah.
2) IgD, membantu memicu respons imunitas, jumlah sedikit.
3) IgE, menyebabkan pelepasan histamin dan mediator kimia
4) IgG, jumlah paling banyak sekitar 80%. Jumlahnya akan lebih besar setelah pajanan
pertama.
5) IgM, antibodi pertama yang tiba di lokasi infeksi, menetap di pembuluh darah.

b. Interaksi Antibodi dan Antigen


1) Fiksasi komplemen, yaitu aktivasi sistem komplemen (± protein serum) oleh
antibodi. jika terjadi infeksi, protein pertama dalam rangkaian protein komplemen
diaktifkan, memicu aktivasi protein-protein berikutnya. Hasilnya adalah virus dan
sel-sel patogen mengalami lisis.
2) Netralisasi, terjadi jika antibodi menutup sistem determinan antigen, sehingga
antigen menjadi tidak berbahaya.
3) Aglutinasi (penggumpalan), terjadi jika antigen berupa materi partikel.
4) Presipitasi (pengendapan) yaitu pengikatan silang molekul-molekul antigen yang
terlarut dalam cairan tubuh
3. Jenis Imunitas (Kekebalan Tubuh)
a. Imunisasi aktif, diperoleh akibat kontak langsung dengan toksin/patogen sehingga
tubuh mampu memproduksi antibodi sendiri. - Imunisasi aktif alami: jika seseorang
terkena penyakit kemudian sistem imunitas memproduksi antibodi/limfosit khusus. -
Imunisasi aktif buatan: merupakan hasil vaksinasi. Vaksin adalah patogen yang
dilemahkan atau toksin yang telah diubah, yang dapat merangsang imunitas namun
tidak menyebabkan penyakit.
b. Imunisasi pasif, jika antibodi satu individu dipindahkan ke individu lain. - Imunisasi
pasif alami: terjadi melalui pemberian ASI dan saat IgG ibu masuk ke plasenta. -
Imunisasi pasif buatan: terjadi melalui injeksi antibodi dalam serum yang dihasilkan
oleh orang atau hewan yang kebal karena pernah terpapar antigen tertentu.
4. Sel-Sel yang terlibat dalam Respons Imunitas
a. Sel B (limfosit B) Berfungsi membentuk antibodi untuk melawan antigen. Sel B
berdiferensiasi menjadi sel plasma (produksi antibodi) dan sel memori (berfungsi
dalam respon imunitas sekunder).
b. Sel T (limfosit T) Yaitu sel darah putih yang mempu mengenali dan membedakan jenis
antigen/petogen spesifik. Saat pengenalan antigen, sel T berdiferensiasi menjadi sel T
memori dan sel T efektor (sel T sitotoksik, sel T penolong, dan sel T supresor)
c. Makrofag Adalah sel fagosit besar dalam jaringan, berasal dari perkembangan sel
darah putih, berfungsi menelan antigen/bakteri untuk dihancurkan secara enzimatik.
d. Sel pembunuh alami (NK=Natural Killer) Adalah sekumpulan limfosit non-T dan non-
B yang bersifat sitotoksik.
5. Mekanisme Respons Imunitas Humoral (Diperantarai Antibodi)
a. Antigen masuk ke tubuh akan dibawa ke limfosit B.
b. Aktivasi limfosit B menyebabkan proliferasi menghasilkan tiruan sel B.
c. Tiruan sel B berdiferensiasi menyebabkan sel plasma mensekresi antibodi selanjutnya
dibawa ke lokasi infeksi.
d. Kompleks antigen-antibodi menginaktifkan antigen.
e. Tiruan sel B yang tidak berdiferensiasi menetap di jaringan limfoid dan menjadi sel B
memori, yang berfungsi dalam respos imunitas sekunder jika terjadi pajanan antigen
yang sama secara berulang.
6. Mekanisme Respons Imunitas Seluler (Diperantarai Sel)
a. Ekstraseluler
- Antigen (misalnya bakteri) ditelan makrofag yang mengandung fragmen protein
peptida dari anti gen tersebut
- Makrofag membentuk molekul MCH Kelas II
- MCH kelas II menangkap peptide antigen dan membawanya ke permukaan, serta
memperlihatkannya ke sel T penolong
- Sel T penoling akan mengaktivasi makrofag untuk menghancurkan
mikroorganisme yang ditelan.
b. Intraseluler
- Antigen (misalnya virus) menginfelsi sel tubuh.
- Sel tubuh membentuk MCH kelas 1
- MCH kelas 1 menangkap peptide virus dan membawa kepermukaan sel dan
memperlihatkannya ke sel T sitotoksik (CTL)
- CTL akan teraktivasi oleh kompleks : MCH kelas 1, peptide virus dan sel T
penolong. CTL kemudian berdiferensiasi menjadi sel pembunuh aktif yang akan
membunuh sel yang terinfeksi
- CTL tidak akan berdiferensiasi menjadi sel memori yang berfunsi dalam respons
imunitas sekunder
C. Faktor yang mempengaruhi Sistem Kekebalan Tubuh
Kekebalan tubuh penting dijaga agar tubuh tetap sehat. Sistem kekebalan tubuh yang kuat
menjadi salah satu faktor yang berperan mencegah seseorang terpapar virus, termasuk corona.
 Genetik (keturunan)
Seseorang yang memiliki riwayat penyakit menurun seperti diebetes mellitus akan
beresiko menderita penyakit tersebut dalam hidupnya.
 Fisiologis
Fungsi organ yang terganggu akan mempengaruhi kerja organ yang lain seperti berat badan
yang berlebihan akan menyebabkan sirkulasi darah kurang lancar sehingga dapat
meningkatkan kerentanan terhadap penyakit.
 Stress
dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh karena melepaskan hormon seperti
neuroedokrin, glukokortikoid, dan katekolamin. Stres kronis dapat menurunkan jumlah sel
darah putih dan berdampak buruk pada produksi antibodi.
 Usia
dapat meningkatkan atau menurunkan kerentanan terhadap penyakit tertentu. Contohnya,
bayi yang lahir secara prematur lebih rentan terhadap infeksi daripada bayi yang normal.
Pada usia 45 tahun atau lebih, resiko timbulnya penyakit kanker meningkat.
 Hormon
bergantung pada jenis kelamin. Wanita memproduksi hormon estrogen. Sedangkan pria
memproduksi hormon androgen yang bersifat memperkecil resiko penyakit autoimun,
sehingga penyakit lebih sering dijumpai pada wanita.
 Olahraga
jika dilakukan secara teratur akan membantu meningkatkan aliran darah dan membersihkan
tubuh dari racun. Namun, olahraga yang berlebihan meningkatkan kebutuhan suplai oksigen
sehingga memicu timbulnya radikal bebas yang dapat merusak sel- sel tubuh.
 Tidur
Kadar sitokinin yang sistem kerjanya sangat dipengaruhi oleh pola tidur seseorang ketika
kadar hormone ini berubah-ubah dapat mempengaruhi imunitas selular sehingga kekebalan
tubuh akan melemah.
 Nutrisi
seperti vitamin dan mineral diperlukan dalam pengaturan siistem imunitas. DHA
(docosahexaeonic acid) dan asam arakidonat mempengaruhi maturasi (pematangan) sel T.
Protein diperlukan dalam pembentukan imunoglobulin dan komplemen. Namun,
kadar kolesterol yang tinggi dapat memperlambat proses penghancuran bakteri oleh
makrofag.
 Pajanan zat berbahaya contohnya bahan radioaktif, peptisida, rokok, minuman beralkohol
dan bahan pembersih kimia. Mengandung zat-zat yang dapat menurunkan imunitas.
 Racun tubuh sisa metabolisme.
Jika racun ini tidak berhasil dikeluarkan dari tubuh, akan mengganggu kerja sistem imunitas.
 Penggunaan obat-obatan
terutama penggunaan antibiotik yang berlebihan atau teratur, menyebabkan bakteri lebih
resisten, sehingga ketika bakteri menyerang lagi maka sistem kekebalan tubuh akan gagal
melawannya.
D. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh
1. Hipersensitivitas (Alergi) peningkatan sensitivitas atau reaktivitas terhadap antigen yang
pernah dipajankan sebelumnya.
2. Penyakit Autoimun, kegagalan sistem imunitas untuk membadakan sel tubuh dengan sel
inang sehingga sistem imunitas menyerang sel tubuh sendiri. Contoh kelainan yang terjadi
akibat autoimunitas yaitu diabetes melitus, myasthenia gravis, dan addison’s disease.
3. Imunodefisiensi,kondisi menurunnya keefektifan sistem imunitas atau ketidakmampuan
sistem imunitas untuk merespon antigen. Contoh: defisiensi imun kongenital dan AIDS
(Acquired Immunodeficiency Syndrome).
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : XI (sebelas) / I (Gasal)

KD : 3.14 Menganalisis peran sistem imun dan imunisasi


terhadap proses fisiologi di dalam tubuh.

IPK : 3.14.1 Menjelaskan fungsi sistem pertahanan tubuh

3.14.2 Menganalisis mekanisme sistem pertahanan


tubuh yang terdiri dari pertahanan non spesifik
dan pertahanan spesifik.

Nama : ………………………………..
Kelas : ………………………………..
Kelompok : ………………………………..

PETUNJUK !
1. Isilah identitasmu dengan benar pada tempat yang sudah disediakan.
2. Bacalah lembar diskusi peserta didik dan cermati apa yang harus dilakukan.
3. Bacalah doa sebelum mengerjakan agar diberi kemudahan dalam mengerjakan.

---- Selamat Mengerjakan ----


A. Fungsi Sistem Pertahanan Tubuh
Seseorang yang terhindar dari penyakit memiliki sistem pertahanan yang berkenan dalam
mengenal, menghancurkan serta menetralkan benda-benda asing atau sel-sel abnormal yang
berpotensi merugikan bagi tubuh. Sehingga tubuhnya memiliki kemampuan untuk menahan
atau menghilangkan benda asing serta sel-sel abnormal.

Gambar 1. Ilustrasi Pertahanan Tubuh


Sumber: https://www.porosilmu.com

Agar kita lebih memahami sistem pertahanan tubuh, maka kita perlu mengetahui fungsi dari
sistem pertahanan tubuh, yaitu :

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

B. Mekanisme Sistem Pertahanan Tubuh


Pak Eko yang sudah berstatus negatif terinfeksi COVID-19 mengisahkan jika dirinya
tertular dari teman kantornya. Begitu ia tahu bahwa temannya positif terinfeksi, ia berpikir bahwa
kemungkinan besar ia juga positif. Kemudian ia mengajak istri dan dua anaknya untuk
melakukan tes PCR untuk memperjelas status keluarganya. Beberapa hari kemudian, keluarlah
hasil bahwa dia, istri, dan anak sulungnya positif sementara anak bungsunya negatif. Agar lebih
meyakinkan, anak bungsunya dites PCR lagi dan hasilnya negatif lagi. Setelah dua minggu
melakukan isolasi mandiri, dilakukan tes lagi yang hasilnya istri dan anak sulungnya negatif,
sementara Pak Eko masih positif. Seminggu setelahnya, Pak Eko dites beserta seluruh
keluarganya dan hasilnya keempatnya negatif.
2. Bagaimana sistem pertahanan tubuh anak bungsu Pak Eko ?

7. Jelaskan sistem pertahanan tubuh secara nonspesifik !

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
8. Analisislah sistem pertahanan tubuh Pak Eko berdasarkan sel – sel yang terlibat dan
mekanisme sistem pertahanan tubuh Pak Eko dalam penyembuhannya !

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : XI (sebelas) / I (Gasal)

KD : 3.14 Menganalisis peran sistem imun dan imunisasi


terhadap proses fisiologi di dalam tubuh.

IPK : 3.14.3 Menganalisis faktor yang mempengaruhi sistem


pertahanan tubuh dan gangguan sistem
pertahanan tubuh.

Nama : ………………………………..
Kelas : ………………………………..
Kelompok : ………………………………..

PETUNJUK !
1. Isilah identitasmu dengan benar pada tempat yang sudah disediakan.
2. Bacalah lembar diskusi peserta didik dan cermati apa yang harus dilakukan.
3. Bacalah doa sebelum mengerjakan agar diberi kemudahan dalam mengerjakan.

---- Selamat Mengerjakan ----


Peringatan Hari AIDS Sedunia, Pentingnya Mengenali Bahayanya

Sumber : https://dinkes.kalbarprov.go.id/peringatan-hari-aids-sedunia-pentingnya-mengenali-bahayanya-dan-pencegahannya/

Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember setiap tahunnya. Ditetapkannya peringatan
tersebut dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dunia terhadap wabah penyakit
AIDS yang sangat berbahaya bagi tubuh.

AIDS itu sendiri merupakan singkatan dari nama penyakit “Acquired Immune Deficiency” yang
secara definisi merupakan suatu kumpulan gejala dan infeksi sindrom yang muncul karena rusaknya
sistem kekebalan tubuh manusia lantaran terinfeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus)
yang melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia.

Menurut catatan WHO, HIV masih menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang serius, dan
sejauh ini telah merenggut 36,3 juta jiwa.

Pada tahun 2020, tercatat 680.000 orang meninggal terkait HIV dan 1,5 juta orang tertular HIV.
Diperkirakan ada 37,7 juta orang yang hidup dengan HIV per akhir tahun 2020, dan lebih dari dua
pertiganya (25,4 juta) berada di wilayah Afrika.

Hingga saat ini belum ada obat untuk infeksi HIV. Namun, dengan meningkatnya akses ke
pencegahan, diagnosis, pengobatan dan perawatan HIV yang efektif, infeksi HIV telah menjadi
kondisi kesehatan kronis yang dapat dikelola. Ketersediaan layanan-layanan tersebut memungkinkan
orang yang hidup dengan HIV untuk menjalani hidup yang panjang dan sehat.

Seberapa bahayanya HIV dan AIDS pada daya tahan tubuh


AIDS disebabkan oleh virus HIV. HIV adalah jenis virus yang menyerang dan
menghancurkan sel CD4 alias sel T. Sel CD4 adalah jenis sel darah putih yang menjadi bagian penting
dari sistem kekebalan tubuh manusia. Fungsi utama dari sel CD4 adalah untuk melawan infeksi yang
disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme berbahaya (bakteri, virus, parasit, jamur, dan
sebagainya).
Salah satu bahaya serius yang mengintai orang HIV dan AIDS (ODHA) adalah macam-
macam infeksi yang dinamakan dengan infeksi oportunistik. Disebut oportunistik karena berbagai
macam mikroba penyebab infeksi (termasuk bakteri, jamur, parasit, dan virus lainnya) muncul
mengambil kesempatan selagi daya tahan tubuh sedang lemah-lemahnya.
Pasalnya dalam keadaan normal, kuman penyebab penyakit akan dapat mudah dilawan oleh
sistem imun. Namun karena jumlah sel CD4 sudah sangat minim, tubuh akan kesulitan memberantas
infeksinya. Komplikasi HIV/AIDS ini tidak dapat dilawan dengan mudah sehingga makin
menurunkan kondisi kesehatan penderita dengan cepat. Jenis infeksi yang rentan seperti infeksi
selaput lendir, paru-paru, pencernaan, serta penyakit kelamin, penyakit kanker, bahkan sampai
kematian.
1. Dari kasus di atas, sistem kekebalan tubuh yang kuat menjadi salah satu faktor yang berperan
mencegah seseorang terpapar virus, termasuk HIV. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
sistem kekebalan tubuh ini ?

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Apakah AIDS termasuk gangguan sistem kekebalan tubuh ? Jelaskan !

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Sebutkan dan jelaskan gangguan sistem kekebalan tubuh lainnya !

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
LEMBAR WAWANCARA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : XI (sebelas) / I (Gasal)

KD : 3.14 Menganalisis peran sistem imun dan imunisasi


terhadap proses fisiologi di dalam tubuh.

4.14 Melakukan kampanye pentingnya partisipasi


masyarakat dalam program dan immunisasi serta
kelainan dalam sistem imun.

IPK : 3.14.2 Menganalisis pentingnya imunisasi dalam


kehidupan.

4.14.1 Membuat poster kampanye pentingnya imunisasi


dengan berbagai media.

Nama : ………………………………..
Kelas : ………………………………..
Kelompok : ………………………………..

PETUNJUK !
1. Isilah identitasmu dengan benar pada tempat yang sudah disediakan.
2. Buatlah pertanyaan – pertanyaan tentang pentingnya Imunisasi.
3. Pergilah ke Puskesmas/Rumah Sakit/Fasilitas Kesehatan untuk melakukan wawancara
terkait dengan pentingnya imunisasi.
4. Tetaplah berperilaku sopan dan santun selama melakukan wawancara.
5. Bacalah doa sebelum melakukan wawancara agar diberikan kemudahan.

---- Selamat Mengerjakan ----


HASIL WAWANCARA

Narasumber :
Tanggal Wawancara :
Lokasi Wawancara :

No Pertanyaan Hasil Wawancara

Analisislah Pentingnya Imunisasi !

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Buatlah poster kampanye pentingnya imunisasi dengan berbagai media dan upload di sosial media
kamu (Facebook/Instagram/Youtube) ! gunakan aplikasi di smartphone kamu ( Canva/Picsart/dll )
Pembahasan LKPD 1
A. Fungsi Sistem Pertahanan Tubuh
1. Mempertahankan tubuh dari pathogen invasif (dapat masuk ke dalam sel inang), misalnya
virus dan bakteri.
2. Melindungi tubuh terhadap suatu agen dari lingkungan eksternal yang berasal dari
tumbuhan dan hewan (makanan tertentu, serbuk sari dan rambut binatang), serta zat kimia
(obat-obatan dan polutan).
3. Menyingkirkan sel-sel yang sudah rusak akibat suatu penyakit atau cidera, sehingga
memudahkan penyembuhan luka dan perbaikan jaringan.
4. Mengenali dan menghancurkan sel abnormal (mutan) seperti kanker.
B. Mekanisme Sistem Pertahanan Tubuh
1.

Keterangan gambar :
1. Virus menginfeksi sel
2. Gen interferon virus masuk
ke inti sel
3. Molekul interveron
4. Interferon masuk ke sel lain sebagai
benda asing
5. Interferon menstimulasi sel untuk
menyusun protein anti virus
6. Protein antivirus memblokir
reproduksi virus

2. Pertahanan Fisik, Kimia, dan Mekanis terhadap Agen Infeksi


Kulit yang sehat dan utuh, menjadi garis pertahanan pertama terhadap antigen,
membran mukosa yang melapisi permukaan bagian dalam tubuh, menyekresikan mucus
sehingga dapat merangkap antigen, serta menutup jalan masuk ke sel epitel. Cairan tubuh
yang mengandung zat kimia antimikroba, Zat kimia ini membentuk lingkungan buruk bagi
beberapa mikroorganisme. Pembilasan oleh air mata, saliva, dan urine, berperan juga dalam
perlindungan terhadap infeksi dan mengandung enzim Lisozim.
Fagositosis
Merupakan garis pertahanan ke-2 bagi tubuh melalui proses penelanan dan pencernaan
mikroorganisme dan toksin yang berhasil masuk ke dalam tubuh. Proses ini dilakukan oleh
neutrofil dan makrofag, yang bergerak secara kemotaksis (dipengaruhi oleh zat kimia).
Makrofag dibedakan menjadi makrofag jaringan ikat. Makrofag dan prekursornya (monosit)
dan Sistem makrofag mononukleus.
- Membentuk sitoplasma pada saat bakteri atau benda asing melekat pada permukaan sel
makrofag
- Sitoplasma tersebut melekuk ke dalam membungkus bakteri atau benda asing, tonjolan
sitoplasma yang saling bertemu akan melebur menjadi satu sehingga bakteri atau benda
asing akan tertangkap di dalam vakuola.
- Lisosom yang memiliki kemampuan untuk memecah materi yang berasal dari dalam
maupun dari luar akan menyatu dengan vakuola sehingga bakteri atau benda asing
tersebut akan musnah.
Inflamasi (Peradangan)
Inflamasi adalah reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera, yang ditandai
dengan kemerahan, panas, pembengkakan, nyeri, dan kehilangan fungsi.
Zat Antimikroba Spesifik yang Diproduksi Tubuh
Zat antimikroba terdiri dari Interferon, yaitu protein antivirus yang berfungsi
menghalangi multiplikasi virus dan Komplemen, yaitu protein plasma yang tidak aktif dan
dapat diaktifkan oleh berbagai bahan dari antigen.
3.
Pembahasan LKPD 2
4. Faktor yang mempengaruhi :
 Genetik (keturunan)
Seseorang yang memiliki riwayat penyakit menurun seperti diebetes mellitus akan
beresiko menderita penyakit tersebut dalam hidupnya.
 Fisiologis
Fungsi organ yang terganggu akan mempengaruhi kerja organ yang lain seperti berat
badan yang berlebihan akan menyebabkan sirkulasi darah kurang lancar sehingga dapat
meningkatkan kerentanan terhadap penyakit.
 Stress
dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh karena melepaskan hormon seperti
neuroedokrin, glukokortikoid, dan katekolamin. Stres kronis dapat menurunkan jumlah
sel darah putih dan berdampak buruk pada produksi antibodi.
 Usia
dapat meningkatkan atau menurunkan kerentanan terhadap penyakit tertentu. Contohnya,
bayi yang lahir secara prematur lebih rentan terhadap infeksi daripada bayi yang normal.
Pada usia 45 tahun atau lebih, resiko timbulnya penyakit kanker meningkat.
 Hormon
bergantung pada jenis kelamin. Wanita memproduksi hormon estrogen. Sedangkan pria
memproduksi hormon androgen yang bersifat memperkecil resiko penyakit autoimun,
sehingga penyakit lebih sering dijumpai pada wanita.
 Olahraga
jika dilakukan secara teratur akan membantu meningkatkan aliran darah dan
membersihkan tubuh dari racun. Namun, olahraga yang berlebihan meningkatkan
kebutuhan suplai oksigen sehingga memicu timbulnya radikal bebas yang dapat merusak
sel- sel tubuh.
 Tidur
Kadar sitokinin yang sistem kerjanya sangat dipengaruhi oleh pola tidur seseorang ketika
kadar hormone ini berubah-ubah dapat mempengaruhi imunitas selular sehingga
kekebalan tubuh akan melemah.
 Nutrisi
seperti vitamin dan mineral diperlukan dalam pengaturan siistem imunitas. DHA
(docosahexaeonic acid) dan asam arakidonat mempengaruhi maturasi (pematangan) sel
T. Protein diperlukan dalam pembentukan imunoglobulin dan komplemen. Namun,
kadar kolesterol yang tinggi dapat memperlambat proses penghancuran bakteri oleh
makrofag.
 Pajanan zat berbahaya contohnya bahan radioaktif, peptisida, rokok, minuman
beralkohol dan bahan pembersih kimia. Mengandung zat-zat yang dapat menurunkan
imunitas.
 Racun tubuh sisa metabolisme.
Jika racun ini tidak berhasil dikeluarkan dari tubuh, akan mengganggu kerja sistem
imunitas.
 Penggunaan obat-obatan
terutama penggunaan antibiotik yang berlebihan atau teratur, menyebabkan bakteri lebih
resisten, sehingga ketika bakteri menyerang lagi maka sistem kekebalan tubuh akan gagal
melawannya.
5. Hipersensitivitas (Alergi)
peningkatan sensitivitas atau reaktivitas terhadap antigen yang pernah dipajankan
sebelumnya.
Penyakit Autoimun,
kegagalan sistem imunitas untuk membadakan sel tubuh dengan sel inang sehingga sistem
imunitas menyerang sel tubuh sendiri. Contoh kelainan yang terjadi akibat autoimunitas yaitu
diabetes melitus, myasthenia gravis, dan addison’s disease.
Imunodefisiensi,
kondisi menurunnya keefektifan sistem imunitas atau ketidakmampuan sistem imunitas untuk
merespon antigen. Contoh: defisiensi imun kongenital dan AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrome)
PENILAIAN HARIAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH

1. Sistem pertahanan tubuh memiliki beberapa fungsi, kecuali….


a. Menyingkirkan sel-sel yang sudah rusak akibat cidera
b. Mengenali dan menghancurkan sel-sel normal
c. Mempertahankan tubuh dari patogen invasive
d. Melindungi tubuh terhadap serangan antigen dari lingkungan
e. Melakukan respons imunitas yang tidak tepat sehingga terjadi alergi
2. Zat antimikroba yang secara alamiah terkandung dalam air mata, urine dan keringat
adalah….
a. Interferon
b. Antibody
c. Komplemen
d. Lisozim
e. Antigen
3. Interferon merupakan protein yang dapat disintesis oleh sel-sel tubuh sebagai respons
terhadap infeksi….
a. Bakteri
b. Cacing
c. Jamur
d. Protozoa
e. Virus
4. Seseorang yang pernah menderita penyakit cacar saat masih kecil kemungkinan besar
tidak dapat terserang penyakit cacar yang sama, karena….
a. Tubuh telah mendapatkan imunitas pasif alami
b. Sistem imunitas telah membentuk antibody
c. Tubuh sudah menghasilkan antibiotik
d. Terjadi aglutinasi terhadap virus penyebab cacar
e. Mendapatkan vaksinasi saat terserang cacar pertama kali
5. Sebagian besar imunoglobulin yang dihasilkan tubuh termasuk dalam kelas ....
a. IgM dan IgB
b. IgA dan IgG
c. IgM dan IgG
d. IgD dan IgA
e. IgM dan IgD
6. Sistem pertahanan tubuh tidak dipengaruhi oleh faktor….
a. Usia
b. Stres
c. Keturunan
d. Pekerjaan
e. Nutrisi
7. Mengonsumsi obat-obatan sembarangan dapat mengakibatkan reaksi alergi pada kulit
dan kelenjar mukosa yang sangat berbahaya, bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Penyakit tersebut adalah….
a. Sindrom Down
b. Artritis rematiod
c. Addison
d. Grave (hipertiroidism)
e. Sindrom Stevens Johnson (SSJ)
8. Gangguan sistem imunitas ditandai dengan melemahnya kekebalan tubuh sehingga
menjadi rentan terhadap penyakit oportunistik. Hal tersebut dialami oleh penderita….
a. AIDS
b. Malaria
c. Anemia pernisiosa
d. Diabetes mellitus
e. Lupus
9. Seorang siswa merasakan gatal-gatal dan pembengkakan pada kulitnya setelah
mengkonsumsi seafood. Kemungkinan siswa tersebut mengalami…
a. Hipersentivitas
b. Inflamasi
c. Imunodefisiensi
d. Autoimun
e. Defisiensi imun kongenital
10. HIV sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian karena ....
a. Dapat merusak jaringan tubuh
b. Menyerang sel-sel limfosit
c. Dapat ditularkan melalui kontak cairan tubuh
d. Menurunkan kekebalan tubuh sehingga memudahkan infeksi penyakit lain
e. Merusak antibodi tubuh
Jawaban dan Pembahasan Penilaian Harian

Kunci
No Pembahasan
Jawaban
Fungsi dari sistem kekebalan tubuh, yaitu :
1. Mempertahankan tubuh dari pathogen invasif (dapat masuk ke
dalam sel inang), misalnya virus dan bakteri.
2. Melindungi tubuh terhadap suatu agen dari lingkungan eksternal
yang berasal dari tumbuhan dan hewan (makanan tertentu, serbuk
1 C sari dan rambut binatang), serta zat kimia (obat-obatan dan polutan).
3. Menyingkirkan sel-sel yang sudah rusak akibat suatu penyakit atau
cidera, sehingga memudahkan penyembuhan luka dan perbaikan
jaringan.
4. Mengenali dan menghancurkan sel abnormal (mutan) seperti kanker.

Pembilasan oleh air mata, saliva, dan urine, berperan juga dalam
2 D perlindungan terhadap infeksi dan mengandung enzim Lisozim.

Zat antimikroba terdiri dari Interferon, yaitu protein antivirus yang


berfungsi menghalangi multiplikasi virus dan Komplemen, yaitu protein
3 E
plasma yang tidak aktif dan dapat diaktifkan oleh berbagai bahan dari
antigen.
Imunisasi aktif, diperoleh akibat kontak langsung dengan toksin/patogen
4 B
sehingga tubuh mampu memproduksi antibodi sendiri.
IgG, jumlah paling banyak sekitar 80%. Jumlahnya akan lebih besar
setelah pajanan pertama.
5 C
IgM, antibodi pertama yang tiba di lokasi infeksi, menetap di pembuluh
darah.
Faktor yang mempengaruhi sistem pertahanan tubuh yaitu : Genetik
(keturunan), Fisiologis, Stress, Usia, Hormon, Olahraga, Tidur, Nutrisi,
6 D
Pajanan zat berbahaya,
Racun tubuh, Penggunaan obat-obatan
Hipersensitivitas (Alergi), adalah peningkatan sensitivitas atau reaktivitas
terhadap antigen . Gejala reaksi Alergi, yaitu gatal-gatal, ruam, mata
7 E merah, sulit bernafas, kram berlebihan, serum sicnes dan steven Johnson
synsrome (alergi pada kelenjar kulit dan mukosa yang berbahaya dan
dapat menimbulkan kematian)
Imunodefisiensi, adalh kondisi menurunnya keefektifan sistem imunitas
atau ketidakmampuan sistem imunitas untuk merespon antigen. Contoh:
8 A
defisiensi imun kongenital dan AIDS (Acquired Immunodeficiency
Syndrome)
Hipersensitivitas (Alergi), adalah peningkatan sensitivitas atau reaktivitas
9 A terhadap antigen . Gejala reaksi Alergi, yaitu gatal-gatal, ruam, mata
merah, sulit bernafas

Imunodefisiensi, adalah kondisi menurunnya keefektifan sistem imunitas


atau ketidakmampuan sistem imunitas untuk merespon antigen. Contoh:
10 D
defisiensi imun kongenital dan AIDS (Acquired Immunodeficiency
Syndrome)
Nilai = x 100 %

Konversi tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Lembar penilaian sikap dalam diskusi


Nama siswa/ no. Absen : ..............
skor
No Indikator
5 4 3 2 1
1 Terlibat aktif dalam pembelajaran.
2 Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
3 Toleran terhadap perbedaan pendapat.

Lembar pengamatan keaktifan dalam diskusi kelas.


No absen siswa
No Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 dst.
1 Seluruh perhatian diarahkan
pada materi unjuk kerja dan
diskusi.
2 Mengikuti kegiatan unjuk kerja
dan diskusi secara aktif.
3 Menjawab pertanyaan dalam
diskusi sesuai dengan maksud
dan tujuan pertanyaan.
4 Menghargai saran dan pendapat
sesama teman peserta diskusi.
Penilaian Poster

Aspek
No Nama Peserta Didik
1 2 3 4
1

Skor Total

Rata- rata Skor


Rubrik Penilaian Poster

Aspek / 4 3 2 1
Kriteria (sangat baik) (Baik ) (Cukup) (Kurang)
Isi teks Dua dari kriteria Hanya salah satu Semua
singkat, padat isi/teks yang baik dari kriteria kriteria
akan informasi dipenuhi, isi/teks yang tidak
Isi / teks dan jelas sementara salah baik dipenuhi dipenuhi
keterbacaannya satu tidak dipenuhi sementara dua
kriteria tidak
dipenuhi
Warna menarik, Dua dari kriteria Hanya salah Semua
ukuran elemen desain yang baik satu dari kriteria kriteria
Desain penyusun dipenuhi, desain yang baik tidak
proporsional, sementara salah dipenuhi dipenuhi
pesan yang ingin satu tidak dipenuhi sementara dua
disampaikan kriteria tidak
menjadi pusat dipenuhi
perhatian (ketiga
kriteria
terpenuhi)
Gambar menarik, Dua dari kriteria Hanya salah Semua
bermakna sebagai desain yang baik satu dari kriteria kriteria
Gambar penyampai pesan dipenuhi, desain yang baik tidak
dan orisinil sementara salah dipenuhi dipenuhi
(ketiga kriteria satu tidak dipenuhi sementara dua
terpenuhi) kriteria tidak
dipenuhi
Tujuan Pesan sangat Pesan cukup Pesan sulit Pesan
Penyampaian mudah di tangkap mudah di tangkap di tangkap sangat
Pesan oleh pembaca oleh pembaca oleh mudah di
pembaca tangkap
oleh
pembaca

Nilai = x 100 %

Konversi tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Anda mungkin juga menyukai