Anda di halaman 1dari 47

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Islam Al Azhar 19


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI IPA / Ganjil
Materi Pokok : Sistem Imun
Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (4 x 45 Menit)

A KOMPETENSI INTI
KI - 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI - 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI - 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI - 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
3.14. Menganalisis peran sistem imun dan 3.14.1Peserta didik menganalisis komponen
imunisasi terhadap proses fisiologi di
penyusun sistem kekebalan tubuh
dalam tubuh
3.14.2.Peserta didik menganalisis mekanisme
pertahanan tubuh ketika terserang
penyakit
3.14.3Peserta didik membandingkan imunitas
aktif dan pasif baik alami maupun buatan
4.16.1 Menyajikan data jenis-jenis imunisasi 4.16.1 Peserta didik dapat membandingkan
(aktif dan pasif) dan jenis penyakit jenis vaksin covid 19 yang ada di
yang dikendalikannya. Indonesia
Penguatan Pendidikan karakter: religius, integritas, nasionalis, gotong royong, dan mandiri

C TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan model pembelajaran
Problem Based Learning berbasis 4C, literasi dan PPK serta kegiatan diskusi dan tanya jawab
dengan bantuan LKPD dan PPT:
1. Melalui kegiatan mengamati video peserta didik dapat menganalisis komponen penyusun
sistem kekebalan tubuh dengan tepat (TPACK)
2. Melalui kegiatan berdiskusi peserta didik menganalisis mekanisme pertahanan tubuh ketika
terserang pathogen dengan benar (kolaborasi&HOTS)
3. Melalui kegiatan pemecahan masalah pada LKPD peserta didik mampu menganalisis
imunitas aktif dan pasif baik alami maupun buatan secara tepat (Critical thinking)
4. Melalui kegiatan kampanye melalui poster peserta didik mampu membandingkan jenis
imunisasi vaksin covid 19 terhadap yang ada di Indonesia (Communication)

D MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pembalajaran Reguler
Materi pembelajaran regular yang diberikan yaitu:
komponen penyusun sistem kekebalan tubuh dan mekanisme Ketika terserang patogen
Faktual : Masalah sehari-hari yang berkaitan dengan patogen dan kekebalan tubuh
Konseptual : Komponen penyusun sistem kekebalan tubuh dan mekanisme pertahanan tubuh
Prosedural : Cara menentukan mekanisme pertahanan tubuh Ketika terserang patogen
Metakognitif : Menyelesaikan masalah sulit respon imun atau kekabalan terhadap vaksin
covid 19 yang berbeda dan memilih vaksin yang sesuai dengan kondisi tubuh seseorang
2. Materi Pembelajaran Remedial
Materi pembelajaran remedial yang diberikan yaitu kompetensi yang tidak tuntas KKM terkait
komponen penyusun sistem kekebalan tubuh dan mekanisme pertahanan tubuh
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
Materi pembelajaran soal-soal berlevel HOTS mengenai perbandingan vaksin covid 19 di
Indonesia terkait

E KETERKAITAN MATERI DENGAN IMTAQ

Pernahkan kamu melihat kucing sedang menjilat lukanya? Kucing melakukan hal tersebut
dikarenakan di dalam air liur terdapat enzim lisozim yang mampu menghancurkan sel-sel bakteri
sehingga mengurangi risiko terjadinya infeksi. Ternyata mengobati luka dengan air liur atau air
ludah telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dalam riwayat Bukhari, Rasulullah SAW
melakukan pengobatan dengan tanah dan air ludah. Kemudian Rasul membaca doa

‫ر ¸ِّبَ نا‬
‫¸ ب ¸ق‬ ‫عضن ُلي‬ ‫ُت ْرَ بةُ أ ضن ¸ريق‬ ‫اس ¸م‬
‫¸ه ي ¸بإ¸ ذ‬ ‫ا‬ ‫ْر لَ¸ال ا ة‬
‫شَفى س ن مَنا‬
“Dengan menyebut nama Allah, dengan debu di tanah bumi ini dan dengan sebagian ludah kami,
semoga sembuhlah penyakit di antara kami dengan izin Rabb kami.” (Hadist Riwayat Bukhari).

F MODEL, PENDEKATAN, DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Scientific Learning
Metode : Tanya Jawab, Diskusi kelompok, dan Presentasi
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) dengan
sintaks
1. Orientasi peserta didik kepada masalah
2. Mengorganisasi peserta didik
3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
G SUMBER BELAJAR
1. Buku Paket Biologi Al Azhar. Tim Penulis dan Penelaah Buku Biologi SMA 2022.
Biologi Kelas XI SMA Islam Al Azhar. Jakarta: Yayasan Pesantren Islam Al
Azhar.
2. Buku Ringkasan Materi Dan Latihan Soal Brilian Grafindo
Elis Djubaidah & Sri Endang Purnami. 2019. Buku Ringkasan Materi dan Latihan Brilian
Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung: PT Grafindo Media Pratama.
3. Internet berupa akses video terkait sistem imun: https://youtu.be/lXfEK8G8CUI

H MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
2. Laptop
3. LCD
4. Power Point
5. Video animasi
6. E-Module
7. Spidol dan papan tulis

PERTEMUAN I (2X 45 menit)


I KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Karakter/4C
/Literasi
Pendahuluan (10 menit)
PPK:
1. Orientasi 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka, Religius
memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
membaca surat al-fatihah untuk memulai
pembelajaran. PPK:
2. Guru menanyakan kabar, mengecek kerapian implementas
i nilai disiplin
pakaian peserta didik dan kondisi kebersihan di
kelas.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
4. Guru memberitahu peserta didik bahwa materi yang Literasi
akan dipelajari yaitu komponen penyusun sistem
kekebalan tubuh dan mekanisme Ketika terserang
pathogen dengan peserta didik telah membuat peta
konsep terkait sistem imun sebagai tugas yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya
2. Apersepsi 4. Peserta didik diberikan apresepsi berupa video Communicat
terkait komponen penyusun sistem imun dan ion
diberikan pertanyaan terkait tugas peta konsep
yang telah dibuat “Nak, setelah membuat peta
konsep dan meyaksikan video (proses terjadinya
pelukaan dan respon tubut terkait proses tersebut)
https://youtu.be/lXfEK8G8CUI terkait sistem
imun apakah kalian dapat menganalisis
komponen dari sistem pertahanan tubuh baik
spesifik maupun non spesifik?
3. Motivasi 1. Peserta didik dibimbing guru untuk mengaitkan
materi sistem imun dengan salah satu hadits dan guru
meminta peserta didik membaca di E - modul terkait
hadist nabi bahwa Rasulullah SAW melakukan
pengobatan dengan tanah dan air ludah.
2. Peserta didik dimotivasi dengan suatu fenomena
yang sering terjadi dalam kehidupan sehari hari
dengan menampilkan gambar

Sumber:
https://memesaja.blogspot.com/2002/05/gambar-
kartun-orang-sakit-demam.html
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran melalui
PPT, yaitu setelah mengikuti pembelajaran, peserta
didik dapat:
1. Mengidentifikasi komponen penyusun
sistem kekebalan tubuh
2. 2.Menganalisis mekanisme pertahanan tubuh
ketika terserang pathogen
3. Membedakan imunitas aktif dan pasif baik
alami maupun buatan
4. Membandingkan jenis vaksin covid 19 yang ada
di Indonesia
4. Pemberian 1. Guru menjelaskan mekanisme pelaksanaan
Acuan pembelajaran (ditampilkan di PPT) yaitu setelah
pembentukan kelompok, peserta didik akan
diberikan LKPD untuk didiskusikan secara
kelompok, mempresentasikan hasil diskusi, menarik
kesimpulan
dari apa yang didiskusikan dan penilaian dengan kuis.
Kegiatan Inti (70 menit)
Tahap 1 : Orientasi peserta didik pada masalah (5 menit)
1. Peserta didik diminta mengamati masalah yang ditayangkan pada PPT dan Literasi
menanyakan hal-hal yang ada pada masalah. (MENGAMATI)

Awal tahun 2020 dunia digegerkan dengan berita mewabahnya penyakit yang
disebut corona virus disease 19 (COVID-19) yang mulai merebak di Wuhan,
Cina. Tidak disangka, dalam waktu 4 bulan wabah yang disebabkan oleh virus
SARS-CoV2 ini sudah menjangkau seluruh dunia (213 negara, area, atau
teritori), termasuk Indonesia (data per April 2020). Di seluruh dunia penyakit
ini sudah menginfeksi sekitar hampir 2 juta orang dengan kematian mencapai
lebih dari 100 ribu kasus. Bila dilihat, kematian akibat lebih banyak terjadi
pada pasien lanjut usia. Selain itu, keparahan COVID-19 juga lebih banyak
dijumpai
pada individu-individu yang sedang atau pernah memiliki riwayat penyakit
diabetes, jantung dan penyakit kronis lainnya. Yang menarik, tidak semua
pasien COVID-19 menunjukkan gejala, atau hanya menunjukkan gejala yang
ringan saja. Hal ini diduga akibat perbedaan kekuatan sistem imun tubuh,
dimana pada usia dewasa muda, sistem imun lebih kuat daripada pasien usia
lanjut .
1. Bagaimanakah imun tubuh merespon adanya virus?
2. Bagaiamanakah membedakan antigen dan atibodi?
3. Bagaiamnakah meningkatkan imunitas didalam tubuh?
4. Peserta didik diminta menuliskan informasi yang terdapat dari dua masalah
yang telah ditampilkan.

Komunikatif dan Kolaboratif; menyampaikan


hasil gagasan dan ide-ide, saling melengkapi
untuk memperoleh solusi yang tepat

Tahap 2 : Mengorganisasikan peserta didik belajar (5 menit)


1. Peserta didik diminta duduk sesuai kelompok yang telah dibentuk Disiplin
(kelompok sudah terbentuk sebelum pelajaran dimulai disampaikan Tanggung
melalui walas) jawab
2. Daftar nama kelompok belajar ditampilkan melalui PPT
3. Peserta didik dibagikan LKPD-1 yang berisi petunjuk terkait penyelesaian Critical
masalah yang akan digunakan untuk mempresentasikan hasil diskusi Thinking
kelompok. Gotong
4. Peserta didik difasilitasi guru untuk berdiskusi dengan kelompoknya untuk royong
mengidentifikasi permasalahan dalam LKPD-1, yang berisi soal Communicati
menyelesaikan masalah yang yang sudah ditanyangkan pada PPT. on
5. Peserta didik dibimbing untuk saling bertanya mengenai permasalahan.
Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individu dan kelompok (30 menit)
1. Peserta didik didorong agar bekerja sama dalam kelompok Disiplin
2. Peserta didik dipandu melihat hubungan-hubungan berdasarkan Tanggung
informasi/data terkait pada masalah. Peserta didik dapat mencari materi jawab
dari buku paket yang dimilki peserta didik(
MENGASOSIASI/MENGOLAH) Collaboration
3. Guru berkeliling mencermati peserta didik bekerja, menemukan berbagai Critical
kesulitan yang dialami peserta didik, serta memberikan kesempatan kepada Thinking
peserta didik untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami
4. Peserta didik dibimbing bekerja sama untuk menghimpun berbagai konsep
dan mekanisme yang sudah dipelajari serta memikirkan secara cermat
strategi pemecahan yang berguna untuk pemecahan masalah.
(MENGUMPULKAN INFORMASI)
5. Bila peserta didik belum mampu menjawab pertanyaan 1, 2, dan 3 yang
terdapat pada LKPD-1, guru memberi scaffolding dengan cara memberikan
pertanyaan pancingan terkait komponen penyusun sistem imun dan
mekanisme ataupun hal lain yang dapat menjadi alternatif solusi dari
kesulitan peserta didik.

Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya (15 menit)


1. Peserta didik diminta menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok secara Inisiatif
rapi, rinci, dan sistematis yang ditulis pada Ipad (inisiatif sendiri, disiplin, Sendiri
tanggung jawab, dan kontrol diri)
2. Guru berkeliling mencermati peserta didik bekerja menyusun laporan hasil
diskusi untuk pertanyaan 1, 2 dan 3 Disiplin
3. Peserta didik diminta menentukan perwakilan kelompok secara Tanggung
musyawarah untuk menyajikan (mempresentasikan) hasil diskusinya di Jawab
depan kelas secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu.
(MENGKOMUNIKASIKAN) Percaya Diri
4. Peserta didik menampilkan hasil diskusi dengan menggunakan Ipad
5. Guru dan peserta didik memberikan tepuk tangan kepada kelompok yang
telah mempresentasikan jawaban di depan kelas.
6. Guru memberikan penghargaan berupa tambahan nilai kepada kelompok
yang sudah mempresentasikan jawaban dengan tepat.

Tahap 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (15 menit)


1. Peserta didik dari kelompok penyaji diberikan kesempatan untuk
Percaya Diri
memberikan penjelasan tambahan dengan baik.
2. Peserta didik dari kelompok lain diberikan kesempatan untuk memberikan
tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan.
3. Peserta didik dilibatkan untuk mengevaluasi jawaban kelompok penyaji
Tanggung
serta masukan dari peserta didik yang lain dan membuat kesepakatan, bila
Jawab
jawaban yang disampaikan peserta didik sudah benar.
4. Peserta didik dari kelompok lain yang mempunyai jawaban berbeda dari
kelompok penyaji pertama diberikan kesempatan untuk
Disiplin
mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya secara runtun, sistematis,
santun, dan hemat waktu. Apabila ada lebih dari satu kelompok, maka guru Collab
C ollabor
or ate on
meminta peserta didik bermusyawarah menentukan urutan penyajian.
Creative
5. Peserta didik diberikan kesempatan secara aktif terlibat dalam diskusi
Com
kelompok serta saling bantu untuk menyelesaikan masalah tersebut.
mu
Critica
l
thinki
Problem
6. Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan
mendorong semua peserta didik untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan
bila ada kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
7. Peserta didik mengumpulkan LKPD-1.
8. Peserta didik di bimbing guru untuk mengkonfirmasi jawaban pada
LKPD-1
9. Dengan tanya jawab, Peserta didik diarahkan pada kesimpulan mengenai
permasalahan komponen penyusun sistem imun dan mekanisme
pertahanan tubuh

Penutup (10 menit)


1. Guru menyampaikan bahwa hasil LKPD akan diinformasikan melalui grup
whatsapp.
2. Guru memberikan tugas remedial untuk peserta didik yang nilainya
kurang dari KKM 77 dan memberikan tugas pengayaan untuk peserta
didik yang nilainya sudah di atas KKM 77.
3. Peserta didik dibimbing melakukan refleksi
pembelajaran. “Apa saja yang kalian dipelajari hari ini?”
“Apakah kalian senang belajar biologi hari ini?”
“Adakah yang masih kesulitan dalam menganalisis komponen pertahanan
tubuh dan mekanisme pertahanan tubuh?”
4. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
yang akan datang yaitu Peserta didik membandingkan imunitas aktif dan
pasif baik alami maupun buatan
5. Guru memberikan pesan moral misal tetap semangat untuk belajar
6. Guru membimbing peserta didik untuk membaca hamdalah dan doa
kafarotul majelis
7. Guru menutup pelajaran dengan salam.

PERTEMUAN Ke-2 (2X 45 menit)


1. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Karakter/4C
/Literasi
Pendahuluan (10 menit)
1. Orientasi 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka, Religius
memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
membaca surat al-fatihah untuk memulai
pembelajaran. Disiplin
2. Guru menanyakan kabar, mengecek kerapian
pakaian peserta didik dan kondisi kebersihan di
kelas.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
4. Guru memberitahu peserta didik bahwa materi yang
akan dipelajari yaitu membandingkan jenis vaksin
covid 19 yang ada di Indonesia
1. Apersepsi Peserta didik diberikan apresepsi berupa video terkait Communicat
variasi vaksin covid 19 yang beredar di Indonesia dan ion
diberikan pertanyaan terkait permasalahan yang sering
kita temui“Nak, Mengapa untuk menanggulangi
pandemi
ini setiap orang harus melaksanakan vaksin?
3. Motivasi 1. Peserta didik dibimbing guru untuk mengaitkan
materi sistem imun dengan salah satu hadits dan
guru meminta peserta didik membaca di E -
modul terkait hadist nabi bahwa Rasulullah SAW
melakukan pengobatan dengan tanah dan air
ludah.
2. Peserta didik dimotivasi dengan suatu fenomena
yang sering terjadi dalam kehidupan sehari hari
dengan menampilkan gambar

Sumber : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fupk. kemkes.go.id

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran


melalui PPT, yaitu setelah mengikuti
pembelajaran, peserta didik dapat: Membedakan
imunitas aktif dan pasif baik alami maupun
buatan dan membandingkan jenis vaksin covid
19 yang ada di Indonesia
5. Pemberian 2. Guru menjelaskan mekanisme pelaksanaan
Acuan pembelajaran (ditampilkan di PPT) yaitu setelah
pembentukan kelompok, peserta didik akan
diberikan LKPD untuk didiskusikan secara
kelompok, mempresentasikan hasil diskusi, menarik
kesimpulan
dari apa yang didiskusikan.
Kegiatan Inti (70 menit)
Tahap 1 : Orientasi peserta didik pada masalah (5 menit)
1. Peserta didik diminta mengamati masalah yang ditayangkan pada PPT dan Literasi
menanyakan hal-hal yang ada pada infografis dibawah ini. Kemudian
jawablah pertanyaan dibawah ini (MENGAMATI)
Disiplin

Bertanggung
jawab

a. Vaksin apakah yang memiliki efekasi paling tinggi?


b. Mengapa setelah vaksin kita merasa demam?
c. Bagiamanakah hubungan kekebalan tubuh dengan pemberian vaksin?
2. Peserta didik diminta menuliskan informasi yang terdapat dari tiga masalah
yang telah ditampilkan.

Melatih berpikir kritis dan pemecahan


masalah; menganalisa, dan menyelesaikan
Tahap 2 : Mengorganisasikan peserta didik belajar (5 menit)
1. Peserta didik diminta duduk sesuai kelompok yang telah dibentuk Disiplin
(kelompok sudah terbentuk sebelum pelajaran dimulai disampaikan melalui Tanggung
walas) jawab
2. Daftar nama kelompok belajar ditampilkan melalui PPT
3. Peserta didik dibagikan LKPD-2 yang berisi petunjuk terkait penyelesaian Critical
masalah yang akan digunakan untuk mempresentasikan hasil diskusi Thinking
kelompok. Gotong
4. Peserta didik difasilitasi guru untuk berdiskusi dengan kelompoknya untuk royong
mengidentifikasi permasalahan dalam LKPD-2, yang berisi soal Communicati
menyelesaikan masalah yang yang sudah ditanyangkan pada PPT. on
5. 5. Peserta didik dibimbing untuk saling bertanya mengenai permasalahan.
Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individu dan kelompok (30 menit)
1. Peserta didik didorong agar bekerja sama dalam kelompok Disiplin
2. Peserta didik dipandu melihat hubungan-hubungan berdasarkan Tanggung
informasi/data terkait pada masalah. Peserta didik dapat mencari materi jawab
dari buku paket yang dimilki peserta didik.
(MENGASOSIASI/MENGOLAH) Collaboration
3. Guru berkeliling mencermati peserta didik bekerja, menemukan Critical
berbagai kesulitan yang dialami peserta didik, serta memberikan Thinking
kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya hal-hal yang belum
dipahami
4. Peserta didik dibimbing bekerja sama untuk menghimpun berbagai
konsep terkait imunitas aktif dan pasif baik alami maupun buatan dan
membandingkan jenis vaksin covid 19 yang ada di Indonesia yang
sedang dipelajari serta memikirkan secara cermat strategi pemecahan
yang berguna untuk pemecahan masalah. (MENGUMPULKAN
INFORMASI)
5. Bila peserta didik belum mampu menjawab pertanyaan 1, 2, dan 3 yang
terdapat pada LKPD-2, guru memberi scaffolding dengan cara
memberikan pertanyaan pancingan terkait imunitas aktif dan pasif baik
alami maupun buatan dan membandingkan jenis vaksin covid 19 yang
ada di Indonesia atau hal lain yang dapat menjadi alternatif solusi dari
kesulitan peserta didik.
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya (15 menit)
1. Peserta didik diminta menyiapkan hasil diskusi kelompok berupa poster Inisiatif
(inisiatif sendiri, disiplin, tanggung jawab, dan kontrol diri) Sendiri
2. Guru berkeliling mencermati peserta didik bekerja membuat poster
3. Peserta didik diminta menentukan perwakilan kelompok secara musyawarah Disiplin
untuk menyajikan (mempresentasikan) hasil diskusinya di depan kelas Tanggung
secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu. Jawab
4. (MENGKOMUNIKASIKAN)
5. Peserta didik menampilkan poster hasil diskusi dengan menggunakan Canva Percaya Diri
6. Guru dan peserta didik memberikan tepuk tangan kepada kelompok
yang telah mempresntasikan hasil canva dan kampanye di depan kelas.
7. Guru memberikan penghargaan berupa tambahan nilai kepada
kelompok yang sudah berkampanye didepan kelas

Tahap 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (15 menit)


1. Peserta didik dari kelompok penyaji diberikan kesempatan untuk Percaya Diri
memberikan penjelasan tambahan dengan baik.
2. Peserta didik dari kelompok lain diberikan kesempatan untuk memberikan Tanggung
tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan. Jawab
3. Peserta didik dilibatkan untuk mengevaluasi jawaban kelompok penyaji
serta masukan dari peserta didik yang lain dan membuat kesepakatan, bila
jawaban yang disampaikan peserta didik sudah benar. Disiplin
4. Peserta didik dari kelompok lain yang mempunyai jawaban berbeda dari
kelompok penyaji pertama diberikan kesempatan untuk Collaboration
mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya secara runtun, sistematis,
santun, dan hemat waktu. Apabila ada lebih dari satu kelompok, maka guru Critical
meminta peserta didik bermusyawarah menentukan urutan penyajian. Thinking
5. Peserta didik diberikan kesempatan secara aktif terlibat dalam diskusi
kelompok serta saling bantu untuk menyelesaikan masalah tersebut. Gotong
6. Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan royong
mendorong semua peserta didik untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan
bila ada kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya. Communicati
7. Peserta didik mengumpulkan LKPD-2 on
8. Peserta didik di bimbing guru untuk mengkonfirmasi jawaban pada LKPD-
2
9. Dengan tanya jawab, Peserta didik diarahkan pada kesimpulan mengenai Creativity
permasalahan tentang imunitas aktif dan pasif baik alami maupun buatan
dan membandingkan jenis vaksin covid 19 yang ada di Indonesia
Penutup (10 menit)
1. Guru menyampaikan bahwa hasil LKPD akan diinformasikan melalui grup
whatsapp.
2. Guru memberikan tugas remedial untuk peserta didik yang nilainya
kurang dari KKM 77 dan memberikan tugas pengayaan untuk peserta
didik yang nilainya sudah di atas KKM 77.
3. Peserta didik dibimbing melakukan refleksi pembelajaran.
4. “Apa saja yang kalian dipelajari hari ini?”
5. “Apakah kalian senang belajar biologi hari ini?”
6. “Adakah yang masih kesulitan dalam menganalisisn imunitas aktif dan pasif
baik alami maupun buatan dan membandingkan jenis vaksin covid 19 yang
ada di Indonesia?”
7. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
yang akan datang yaitu peserta didik akan ada Ulangan Harian
8. Guru memberikan pesan moral misal tetap semangat untuk belajar
9. Guru membimbing peserta didik untuk membaca hamdalah dan doa
kafarotul majelis
10. Guru menutup pelajaran dengan salam.

J PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR


1. Teknik Penilaian:
a) Penilaian Sikap : Non tes
b) Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c) Penilaian Keterampilan : Non tes
2. Bentuk Penilaian:
a) Observasi : lembar pengamatan/jurnal aktivitas peserta didik melalui presentasi
b) Tes tertulis : LKPD
c) Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
K Rencana Tindak Lanjut Hasil Penilaian (Remedial dan/atau Pengayaan)
1. Pembelajaran Remedial: Pembelajaran remidial merupakan tindakan perbaikan
pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM 77 dengan
cara:
a. Guru menganalisis kesalahan peserta didik dalam mengerjakan soal, mungkin karena
kesalahan konsep atau prinsip,
b. Guru memberikan pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda,
menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik,
c. Guru membimbing perorangan jika peserta didik belum tuntas ≤ 20%;
d. Guru memberi tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-tugas atau
latihan sesuai dengan kemampuannya dengan belajar berkelompok dengan bimbingan
guru, jika peserta didik belum tuntas antara 20% sampai dengan 50%
e. Guru meminta peserta didik yang belum lulus KKM untuk bertanya kepada teman
sekelas yang sudah lulus KKM jika peserta didik yang belum tuntas ≥ 50%.
f. Peserta didik mengikuti uji pemahaman ulang (ujian perbaikan) sesuai dengan
indikator/kompetensi yang belum tuntas.
2. Pembelajaran Pengayaan: Pelaksanaan pembelajaran pengayaan bagi peserta didik yang
sudah lulus KKM dilakukan dengan cara:
a. Guru memberi beberapa soal yang bersifat HOTS kemudian membimbing langsung
peserta didik di dalam ataupun di luar kelas,
b. Guru meminta peserta didik menganalisis soal – soal atau materi – materi yang dapat
diselesaikan dengan menggunakan konsep jarak titik ke titik pada bangun ruang. Soal
tersebut dapat berupa soal UN, soal OSN atau soal UTBK.
3. Rencana Tindak Lanjut Hasil Penilaian (Remedial dan/atau Pengayaan) terlampir pada
Tugas Instrumen Penilaian.
Jakarta, 22 September 2022
Mengetahui
Kepala SMA Islam Al Azhar 19 Guru Biologi
Dedi Rubadi, S.Pd Hermi Ria Harmonis,M.S
LAMPIRAN
A. PENILAIAN SIKAP

LEMBAR PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL

Mata Pelajaran :Biologi


Kelas/Semester : XI/Genap
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Waktu Pengamatan : Selama Pembelajaran

Petunjuk:
Lembaran penilaian diri sikap spiritual berikut untuk menilai sikap spiritual peserta didik.
Keterangan:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Rubrik penskoran:
Indikator Penilaian
Berdoa sebelumdan
sesudah melakukan Menjawab salam Jujur
No. Nama Peserta didik
Sesuatu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Adenin Amalialfath
2 Affan Kamal Ramadhan

3 Aliera Azkarana Putri


4 Aulia Nadira Kamila

5 Dian Aprilia
6 Fakhri Mahatmajati Mazied
7 Fazla Avasyabhavi
8 Fazli Avasyabhavi

9 Irsyaad Zaky Madaniyah


10 Labybah Nida Prasetyo

11 Maulana Ali Dzikrullah


12 Mohamad Fathir Aufar

13 Muhamad Marshal Alfarel


14 Muhammad Ammar Alghifary
15 Muhammad Arif
16 Muhammad Arif Nugroho

17 Muhammad Bagus Wira'i


18 Muhammad Idzhar Akhsyah
Wahmi
19 Muhammad Nafil Faiz
20 Muhammad Rafif Aulia
21 Muhammad Randy Aziz
22 Muhammad Rasya Syahputra
23 Muhammad Vyandra Fauzan
Azhima
24 Nadiya Azzahra
25 Namira Izharaddina Noersal
26 Pradipta Arya Wibowo
27 Rafa Aydintaqi Hadi Prabowo
28 Rakha Baihaqi Yoediartono
29 Shavira Andhini Perbowo
30 Tamazur Taj Rabah Castello

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4


Perhitungan skor akhir menggunakan
rumus:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


× 4 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Keterangan:
Sangat Baik : Apabila memperoleh skor : 3,33< skor ≤4,00
Baik : Apabila memperoleh skor : 2.33< skor ≤3,33
Cukup : Apabila memperoleh skor : 1,33< skor ≤2,33
Kurang : Apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
LEMBAR PENILAIAN SIKAP SOSIAL

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester : XII/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Waktu Pengamatan : Selama Pembelajaran

1. Indikator sikap tanggung jawab dalam pembelajaran menggeneralisasi pola bilangandan


jumlah pada barisan aritmetika dan geometri.
a. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
b. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum konsisten.
c. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
mandiri maupun kelompok secara terus menerus dan konsisten.
2. Indikator sikap kerja sama dalam kegiatan kelompok.
▪ Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerja sama dalam kegiatan
kelompok.
▪ Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerja sama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum konsisten.
▪ Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerja sama dalam kegiatan
kelompok secara terus menerus dan konsisten.
3. Indikator sikap disiplin dalam pembelajaran menggeneralisasi pola bilangan dan
jumlah pada barisan aritmetika dan geometri.
▪ Kurang baik jika sama sekali tidak disiplin dalam pembelajaran
menggeneralisasipola bilangan dan jumlah pada barisan aritmetika dan geometri.
▪ Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk disiplin dalam pembelajaran
menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan aritmetika dan geometri
tetapi masih belum konsisten.
▪ Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk disiplin dalam pembelajaran
menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan aritmetika dan geometri
secara terus menerus dan konsisten.

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


Keterangan:
KB : Kurang baik
B : Baik
SB : Sangat baik

Sikap
No Nama Peserta didik Tanggung Jawab Kerja Sama Disiplin
KB B SB KB B SB KB B SB
1 Adenin Amalialfath
2 Affan Kamal Ramadhan

3 Aliera Azkarana Putri


4 Aulia Nadira Kamila
5 Dian Aprilia

6 Fakhri Mahatmajati Mazied


7 Fazla Avasyabhavi

8 Fazli Avasyabhavi
9 Irsyaad Zaky Madaniyah
10 Labybah Nida Prasetyo

11 Maulana Ali Dzikrullah


12 Mohamad Fathir Aufar
13 Muhamad Marshal Alfarel
14 Muhammad Ammar Alghifary

15 Muhammad Arif
16 Muhammad Arif Nugroho

17 Muhammad Bagus Wira'i


18 Muhammad Idzhar Akhsyah
Wahmi
19 Muhammad Nafil Faiz
20 Muhammad Rafif Aulia

21 Muhammad Randy Aziz


22 Muhammad Rasya Syahputra

23 Muhammad Vyandra Fauzan


Azhima
24 Nadiya Azzahra

25 Namira Izharaddina Noersal


26 Pradipta Arya Wibowo

27 Rafa Aydintaqi Hadi Prabowo


28 Rakha Baihaqi Yoediartono

29 Shavira Andhini Perbowo


30 Tamazur Taj Rabah Castello

31 Zabrina Rahmawati
B. LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
Penilaian pengetahuan ; soal pilihan ganda dan
uraian Pedoman penlaian;
I. Pilihan ganda skor maksimal 50
II Soal Uraian skor maksimal 50
Nilai akhir = (skor yang dicapai/skor maksimal)

D. LEMBAR OBSERVASI PENGETAHUAN SAAT DISKUSI


Pernyataan
Skor
Pengungkapa Ketepatan
Kebenaran yang
No Nama n gagasan menggunakan
Konsep dicapai
orisinil istilah
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ )
Pedoman penilaian;
Skor jawaban ya = 2, tidak = 1
Nilai= (skor yang dicapai/6)x 100

E. PENILAIAN KETERAMPILAN
a). Format penilaian presentasi
Kelompok Nama Aspek yang dinilai Jumlah
Siswa Materi Penggunaa Keterampilandala skor
presentasi n Media m mengemukakan
pendapat

Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Materi presentasi Materi sangat lengkap = 4
Materi cukup lengkap = 3
Materi kurang lengkap = 2
Materi tidak lengkap = 1
Penggunaan Media Penggunaan media sangat beragam = 4
Penggunaan media beragam =3
Penggunaan media kurang beragam = 2
Penggunaan media tidak beragam =1
Keterampilandalam Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4
mengemukakan pendapat Terampil mengemukaan pendapat =3
Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2
Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1
Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12)x100

b). Format Penilaian Laporan/Tugas


No Nama Ketepatan Ketepatan Ketepatan Skor yg Nilai
Waktu materi sistematika dicapai
pengumpulan
tugas

Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Ketepatan Waktu pengumpulan Pengumpulan tugas tepat waktu = 4
tugas Pengumpulan terlambat 1 hari =3
Pengumpulan terlambat 2 hari =2
Pengumpulan terlambat lebih dari 2 hari =1
Materi yang disusun sangat tepat =4
Materi yang disusun tepat =3
Materi yang disusun kurang tepat =2
Materi yang disusun tidak tepat =1
Ketepatan sistematika Format laporan sangat tepat =4
Format laporan tepat =3
Format laporan kurang tepat = 2
Format laporan tidak tepat =1
Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12)x100
4. Kunci dan Pedoman Penskoran(tertulis di bawah lembar observasi/format
penilaian)
JURNAL PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN

No. Hari/tgl Nama Kejadian Butir Sikap Pos./Neg Tindak


Peserta didik lanjut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
B. Penilaian Pengetahuan
PERTEMUAN PERTAMA

KISI KISI PENULISAN SOAL


No KD IPK Indikator Soal Level Bentuk Soal
1 3.14. Menganalisis 3.14.1Peserta didik Funsi C2 Pilihan Ganda
peran sistem imun menganalisis pertahanan
dan imunisasi komponen tubuh
terhadap proses penyusun
fisiologi di dalam sistem
tubuh kekebalan
tubuh

2 3.14. Menganalisis 3.14.1 Peserta Komponen C3 Pilihan Ganda


peran sistem imun didik menganalisis penyusun sistem
dan imunisasi komponen pertahanan
terhadap proses penyusun sistem tubuh
fisiologi di dalam kekebalan tubuh
tubuh
3. 3.14. Menganalisis .3.14.1 Peserta Komponen C3 Pilihan Ganda
peran sistem imun didik menganalisis penyusun sistem
dan imunisasi komponen pertahanan
terhadap proses penyusun sistem tubuh
fisiologi di dalam kekebalan tubuh
tubuh
4. 3.14. Menganalisis 3.14.1 Peserta C4 Pilihan Ganda
peran sistem imun didik menganalisis
dan imunisasi komponen
terhadap proses penyusun sistem
fisiologi di dalam kekebalan tubuh
tubuh

PEDOMAN PENSKORAN
KUNCI
NO SOAL SKOR
JAWABAN
1 Fungsi sistem pertahanan tubuh adalah….
a. Menyediakan energi bagi kelangsungan hidup organisme
E 2.5
b. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh melalui
proses detoksifikasi
c. Membersihkan tubuh dari sisa-sisa metabolisme yang
dapat meracuni tubuh
d. Mencegah tubuh dari pengaruh rangsangan lingkungan
eksternal yang merugikan
e. Mengenal, menghancurkan, dan menetralkan benda
asing atau sel abnormal yang merugikan tubuh

2. Makanan yang kita makan pertama kali akan dibersihkan dari


mikroba oleh….
a. Mukosa lambung yang mengandung HCl
b. Ludah yang mengandung lisozim
c. Mukosa lambung yang mengandung enzim pencernaan B 2,5
protein
d. Lendir di saluran pencernaan
e. Mukosa lambung yang mengandung lisozim

3. Sistem pertahanan pertama di saluran pernapasan adalah….


a. Mukus yang menjebak mikroba
b. Sel fagositik yang menelan mikroba
c. Air liur bersifat asam A 2.5
d. Protein antimikroba yang melawan patogen
e. Mekanisme inflamasi

4 Mekanisme pertahanan tubuh antara lain sebagai berikut.


1. Membran mukosa
2. Limfosit
3. Protein antimikroba
4. Sel-sel fagosit
5. antibodi
Yang tidak termasuk pertahanan tubuh nonspesifik, yaitu
imunitas bawaan sejak lahir dan tidak ditujukan untuk B 2.5
melawan antigen tertentu adalah….
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 1, 4, dan 5
d. 2, 3, dan 5
e. 2, 4, dan 5
Nilai = Jumlah skor
Nilai Pilihan Ganda = 50
Nilai Essay =50

MATERI AJAR
SISTEM PERTAHANAN TUBUH MANUSIA

PETA KONSEP
Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

Pertahanan Non Spesifik Pertahanan Spesifik Kelainan Pada Sistem Imun


Imunitas

Pertahanan Pertahanan Pertahanan


Lapis Pertama Lapis Kedua Lapis Ketiga Imunitas Aktif Imunitas Pasif

Fagosit dan Pembunuh Alami Imunitas Aktif AlamiImunitas Pasif Alami


Kulit Sel B

Membran Mukosa
Protein Sel T Imunitas AktifImunitas Pasif
Komplemen Buatan Buatan

Sekresi Kelenjar Epitel


Interferon

Inflamasi

A. PENDAHULUAN

Virus atau malware adalah momok yang paling menakutkan bagi alat-alat elektronik
seperti komputer, laptop, atau smartphone. Apabila alat-alat elektronik tersebut terserang virus
maka fungsinya menjadi terganggu. Oleh sebab itu untuk mencegah dari serangan virus maka
kita menggunakan program penangkal berupa antivirus. Sama seperti alat-alat elektronik
tersebut tubuh kita juga sangat rentan terserang oleh benda-benda asing yang dapat
menimbulkan berbagai penyakit sehingga tubuh kita pun membutuhkan sistem pertahanan tubuh
yang sama dianalogikan dengan antivirus. Tubuh kita memiliki sistem pertahanan yang
berlapis-lapis, setidaknya terdapat tiga lapis pertahanan yang ditiap bagiannya memiliki jenis
dan mekanisme yang berbeda-beda. Bagaimana cara tubuh kita menghadapi serangan-serangan
bibit penyakit yang berusaha masuk ke dalam tubuh? mari kita pelajari bersama.
B. PERTAHANAN NON SPESIFIK
Pertahanan tubuh non spesifik telah dimiliki seseorang semenjak ia lahir. Pertahanan ini
disebut non spesifik karena bekerja dengan menyerang segala macam jenis antigen yang masuk
ke dalam tubuh. Respon yang diberikan juga bersifat langsung dan cepat. Pertahanan tubuh non
spesifik terbagi menjadi dua yaitu, pertahanan lapis pertama atau pertahanan tubuh non spesifik
eksternal dan pertahanan lapis kedua atau pertahanan tubuh non spesifik eksternal.

1. Pertahanan Lapis Pertama

Pertahanan tubuh lapis pertama adalah benteng terluar dari tubuh kita untuk menghadapi
berbagai jenis antigen baik berupa bakteri, virus, ataupun mikroorganisme lainnya.
Pertahanan tubuh lapis pertama disebut juga pertahanan tubuh non spesifik eksternal.
Pertahanan ini terdiri dari pertahanan fisik, kimia, dan mekanis.

Sumber: depositphoto.com
Gambar 9.2 Jenis-jenis pertahanan lapis pertama tubuh manusia

Kulit adalah salah satu pertahanan fisik yang bertugas mencegah bibit penyakit untuk dapat
dengan mudah masuk ke dalam tubuh kita. Susunan sel-sel epitel kulit yang berlapis dan
juga rapat mengakibatkan kulit sulit untuk ditembus oleh mikroorganisme. Keratin yang
melapisi epitel kulit juga tahan terhadap asam, basa, racun, dan enzim yang dihasilkan oleh
bakteri.

Beberapa bagian tubuh yang memiliki celah untuk mikrorganisme dapat masuk ke dalam
tubuh seperti mulut, hidung, dan telinga terspesialisasi dengan menghasilkan lendir atau
mukus. Cairan kental ini dapat menjebak mikrooganisme dan partikel-partikel lain yang
berusaha masuk ke dalam tubuh.
Sekresi mukus pada organ-organ tersebut juga mengandung senyawa kimia yang
menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat bagi mikroorganisme. Pada air mata dan air
liur terdapat lisozim yang dapat menghancurkan sel-sel bakteri. Hasil sekresi dari kelenjar
keringat dan minyak menjadikan pH kulit manusia bersifat asam sehingga mampu
mencegah pertumbuhan mikroorganisme.

Pertahanan mekanis diperankan oleh silia yang terdapat pada saluran pernapasan. Silia ini
menyapu mikroorganisme yang terjebak di dalam mukus dan mendorongnya ke luar guna
mencegah infeksi pada paru-paru.

2. Pertahanan Lapis Kedua


Setiap harinya tubuh kita terancam diinvasi oleh jutaan mikroorganisme, meskipun sudah
ada pertahanan tubuh lapis pertama tetapi hal tersebut tidaklah cukup. Tetap ada saja
mikroorganisme yang berhasil masuk ke dalam tubuh. Untuk itu kita memiliki pertahanan
lapis kedua yang diperankan oleh sel-sel fagositik, protein antimikroba, respon peradangan,
dan sel-sel pembunuh alami.

a. Sel-sel Fagosit
Sel-sel fagosit adalah sel-sel yang memiliki kemampuan fagositosis, yaitu proses penelanan
mikroorganisme secara langsung dari lingkungan. Setelah tertelan mikroorganisme atau
partikel asing tersebut akan dicerna dengan menggunakan enzim hidrolitik yang terdapat
pada organel lisosom.

Sumber: Biology, Campbell


Gambar 9.3 Proses fagositosis oleh makrofag
Sel-sel fagositik diperankan oleh sel darah putih yang terdiri dari monosit, neutrophil,
basophil, dan eusinofil. Tiap jenis sel tersebut memiliki bentuk dan fungsi spesifik yang
berbeda-beda.
Neutrofil adalah sel fagositik yang jumlahnya paling banyak. Pada sitoplasma sel ini
terdapat granul yang tersusun atas protein yang berperan sebagai antimikroba. Selain itu ia
juga mampu menghancurkan dirinya dan mengeluarkan neutrofil extraseluler traps (NETs)
yang terbuat dari DNAnya dan dapat memerangkap mikroorganisme.
Ketika sel-sel neutrofil telah mati setelah melawan mikroorganisme maka berikutnya sel
makrofag yang membersihkan sisa-sisa neutrofil dan menelan mikroorganisme lain yang
masih ada. Makrofag merupakan diferensiasi monosit. Meskipun jumlahnya jauh lebih
seidkit tetapi makrofag sangat efektif.
Selain berkembang menjadi makrofag, monosit juga dapat berkembang menjadi sel
dendritik. Bersama dengan makrofag fungsi utama sel dendritik yaitu sebagai sel penyaji
antigen atau antigen presenting cell (APC), yaitu sel-sel yang berkemampuan mengikat
antigen dan menyajikan potongan protein dari antigen tersebut pada kompleks MHC bagi
sel T dan sel B.

Sumber: biologyreader.com
Gambar 9.4 Jenis-jenis sel fagositosis
b. Protein Antimikroba
Plasma darah kita terlarut berbagai jenis protein. beberapa jenis diantarnya ada juga yang
memiliki peran yang dapat membunuh ataupun mencegah reproduksi mikroorganisme. Zat
antimikroba ini dapat bekerja tanpa adanya interaksi antigen dan antibodi sebagai pemicu.
Protein antimikroba ini berkeja dengan tiga acara, yaitu melumpuhkan antigen,
mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, dan membunuh dengan cara melubangi sel-sel
mikroorganisme. Dari sekian banyak jenis protein antimikroba yang berperan di dalam
tubuh kita dua diantaranya yang cukup penting adalah interferon dan protein komplemen.

Interferon Protein Komplemen


Interferon yaitu protein antivirus yang Protein komplemen yaitu beberapa jenis
dapat disintesis oleh sebagian besar sel protein plasma yang dapat diaktifkan
tubuh sebagai respon terhadap infeksi oleh berbagai bahan dari antigen.
virus. Interferon berperan sebagai sinyal Biasanya protein komplemen diaktifkan
kepada sel lain yang sudah terinfeksi oleh molekul polisakarida di permukaan
virus untuk melakukan apoptosis tubuh mikroorganisme. Aktivasi protein
(penghancuran sel) ataupun ke sel yang komplemen bertujuan untuk
belum terinfeksi untuk menurunkan laju menghancurkan mikroorganisme atau
sintesis protein. Selain itu interferon juga antigen asing, tetapi terkadang
berperan dalam mengaktivasi sel-sel menimbulkan kerusakan pada jaringan
imun. tubuh sendiri.

c. Respon Peradangan
Peristiwa luka adalah fase yang sangat rawan bagi sistem pertahanan tubuh manusia.
Benteng terluar dari tubuh terbuka sehingga memudahkan mikroorganisme untuk dapat
masuk melalui celah tersebut. Ketika luka terjadi maka muncul rasa nyeri dan
pembengkakan hal tersebut merupakan hasil dari respon peradangan. Keadaan darurat ini
membutuhkan respon imun yang cepat sehingga proses untuk menyingkirkan patogen yang
masuk kedalam tubuh berlangsung lebih cepat dan efektif.

Sumber: Biology, Campbell


Gambar 9.5 Proses respon peradangan
d. Sel-sel Pembunuh Alami

Sel pembunuh alami atau sel NK membantu mengenali dan melenyapkan sel-sel
yang telah terserang antigen tertentu. Sel-sel ini juga mampu mengenali dan
menghancurkan sel kanker atau sel yang telah terinfeksi virus dengan mendeteksi
keberadaan protein MHC I yang terdapat di permukaan sel. Biasanya sel-sel kanker
tidak mampu mengekspresikan protein ini. Sel NK lalu menghancurkan sel kanker
tersebut dengan megeluarkan senyawa perforin yang mampu melubangi membran sel
kanker tersebut.

Sumber: Lumen learning.com


Gambar 9.6 proses pengenalan dan penghancuran sel yang terinfeksi oleh sel NK

C. PERTAHANAN SPESIFIK
Pertahanan spesifik merupakan pertahanan yang mampu mengenali dan mengingat pathogen
secara spesifik sehingga dapat bersiap jika terjadi infeksi pathogen yang sama dikemudian hari.
Pertahanan spesifik atau kekebalan adaptif merupakan pertahanan lapis ketiga yang menjadi
pelengkap dari sistem pertahanan tubuh manusia.

3. Pertahanan Lapis Ketiga


Pertahanan lapis ketiga adalah pertahanan yang sangat berbeda dengan pertahanan lapis
pertama dan kedua, pertahanan ini baru dapat diperoleh apabila kita sudah pernah terpapar
oleh suatu jenis antigen tertentu. Pertahanan lapis ketiga diperankan oleh sel limfosit.

Sama seperti sel darah putih lain, limfosit juga diproduksi di sum-sum tulang. Selama
proses perkembangannya limfosit ada yang mengalami proses pematangan di sum-sum
tulang menjadi limfosit B, sedangkan limfosit T bermigrasi ke timus dan mengalami
pematangan
disana. Setelah proses pematangan ini limfosit akan mengalami proses seleksi. Limfosit yang
berpotensi menyerang sel tubuh kita akan mengalami penghancuran atau apoptosis.

Limfosit B ( Sel B) dan Limfosit T (Sel T) terbagi lagi menjadi beberapa jenis sesuai fungsi
dan peranaannya dalam respon kekebalan tubuh.

Tipe Limfosit Jenis Limfosit Fungsi


Sel B Plasma Memproduksi antibodi
Sel B pengingat Mengingat antigen yang pernah masuk ke
Limfosit B dalam tubuh
Sel B Pembelah Membentuk sel B plasma dan sel B
pengingat
Sel T Pembunuh Menyerang pathogen yang masuk ke
dalam tubuh yang terinfeksi serta sel
kanker
secara langsung
Sel T Pembantu Menstimulasi pembentukan jenis sel T
Limfosit T lainnya dan sel B plasma dan
mengaktivasi
makrofag untuk melakukan fagositosis
Sel T Supresor Menurukan dan menghentikan respon
inmun dengan cara menurunkan produksi
antibodi dan mengurangi aktivasi sel T
pembunuh

Pertahanan lapis ketiga dibedakan menjadi imunitas humoral dan imunitas seluler.
kImunitas humoral melibatkan sel-sel limfosit B yang akan menghasilkan antibodi.
Antibodi dapat ditemukan dalam cairan tubuh seperti plasma darah dan cairan limfa dan
berfungsi mengikat bakteri, racun yang dihasilkan bakteri, serta virus untuk dihancurkan
lebih lanjut oleh sel fagosit. Imunitas seluler melibatkan limfosit T. Sel limfosit T ini secara
aktif akan melawan berbagai jenis antigen.

Baik imunitas humoral dan imunitas seluler memerlukan sel penyaji antigen untuk
menyajikan protein dari antigen dengan bantuan MHC II. Sel T penolong akan mengenal
atau mendeteksi protein antigen tersebut. Sel T penolong berikutnya meneruskan informasi
tersebut ke sel B untuk melakukan repon imunitas humoral. Selain itu juga informasi
tersebut dilanjutkan ke sel sitotoksik untuk melakukan respon imunitas seluler.
Sumber: media.springernature.com
Gambar 9.7 Proses imunitas humoral dan seluler

Sistem imun dapat mengenali antigen yang sebelumnya pernah masuk ke dalam tubuh,
disebut memori imunologi. Memori imunologi ini diperankan oleh sel B memori dan sel T
memori. Setelah infeksi pertama terjadi maka akan dihasilkan antibodi (respon primer) dan
apabila antigen yang sama menginfeksi untuk ke dua kalinya maka antibodi untuk antigen
tersebut akan dihasilkan jauh lebih banyak (respon sekunder). Sel B memori dan sel T
memori ini akan bertahan di dalam tubuh kita hingga beberapa dekade.

Sumber: nafiun.com
Gambar 9.8 Respon primer dan respon sekunder sistem imun

A. ANTIGEN DAN ANTIBODI


1. Antigen
Antigen adalah zat asing dapat berupa sel ataupun non sel yang mampu merangsang
timbulnya repson imun terutama dalam menghasilkan antibodi. Antigen dapat berupa
bakteri, virus, protein, karbohidrat, sel-sel kanker, atau racun. Antigen memiliki 2 bagian
yang harus kamu ketahui. Kedua bagian tersebut adalah epitop dan hapten.
a. Determinan antigen (epitop)
Epitop merupakan bagian antigen yang dapat membangkitkan respons imunitas, atau
dengan kata lain, dapat menginduksi pembentukan antibodi. Satu antigen tersusun dari 2
atau lebih molekul epitop.
b. Hapten
Hapten adalah molekul kecil yang hanya bisa menginduksi produksi antibodi jika
bergabung dengan carrier yang bermolekul besar. Oleh karena itu, hapten memiliki sifat
imunogenik. Hapten dapat berupa obat, antibiotik, dan kosmetik.
2. Antibodi
Antibodi adalah protein yang dibentuk sebagai respon terhadap suatu antigen dan secara
spesifik mengadakan reaksi dengan antigen tersebut. Antibodi atau immunoglobulin terlarut
dan beredar di dalam plasma darah.

a. Struktur Antibodi
Pada umumnya antibodi memiliki bentuk seperti huruf Y dan terdiri dari dua rantai
berat dan dua rantai ringan. Rantai berat dan rantai ringan inilah yang tersusun atas senyawa
protein. Antara dua rantai berat dan antara rantai berat dan ringan dihubungkan oleh ikatan
disulfida atau biasa disebut dengan jembata disulfida. Bagian yang cukup penting lainnya
adalah situs pengikatan antigen, bagian ini bersifat spesifik yang mengakibatkan antibodi
hanya cocok untuk antigen tertentu saja.

Sumber: redbubble.com
Gambar 9.9 Struktur antibodi

b. Jenis-jenis Antibodi
Antibodi memiliki berbagai variasi yang dikenal sebagai isotipe atau kelas. Pada
mamalia berplasenta, terdapat lima kelas antibodi yang dikenal sebagai IgA, IgD, IgE,
IgG, dan IgM. Awalan "Ig" adalah singkatan dari imunoglobulin, sedangkan akhirannya
menunjukkan jenis rantai berat yang dikandung antibodi: jenis rantai berat α (alfa), γ
(gamma), δ (delta), ε (epsilon), dan μ (mu) yang merupakan dasar penamaan bagi IgA,
IgG, IgD, IgE, dan IgM. Ciri khas setiap kelas ditentukan oleh bagian dari rantai berat di
dalam engsel dan wilayah ratai beratnya. Tiap-tiap kelas memiliki perbedaan dalam sifat
biologis, lokasi fungsional, dan kemampuan untuk menangani antigen, seperti yang
digambarkan dalam tabel.
IgG berjumlah paling banyak (80%) dan akan
lebih besar pada kontak ke 2, 3, dan seterusnya.
IgG dapat menembus plasenta dan memberikan
IgG imunitas pada bayi. Selain itu, IgG juga
merupakan pelindung terhadap mikroorganisme
dan toksin, dapat mengaktivasi komplemen, dan
dapat meningkatkan efektivitas sel fagositik.
Berjumlah 15%, IgA dapat ditemukan pada zat
sekresi seperti keringat, ludah, air mata, ASI,
IgA
dan sekresi usus. IgA berfungsi untuk
melawan
mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh.
IgM adalah antibodi yang pertama kali tiba di
lokasi infeksi, menetap di pembuluh darah dan
IgM tidak masuk ke jaringan. IgM berumur pendek
dan berfungsi untuk mengaktivitasi komplemen
dan memperbanyak fagositosis.
IgD memiliki fungsi memicu respons imunitas
dan banyak ditemukan di limfosit B. Meskipun
IgD
demikian, IgD berjumlah sedikit pada limpa dan
serum darah.
Antibodi ini terikat pada reseptor sel mast dan
basofil. IgE menyebabkan pelepasan histamin
dan mediator kimia lainnya. Selain itu, IgE
IgE
banyak ditemukan dalam darah dengan
konsentrasi rendah dan kadarnya meningkat
ketika bereaksi terhadap alergi.
Sumber: logicalbiological.com
Gambar 9.10 Jenis-jenis Immunoglobulin

c. Interaksi Antibodi dengan Antigen


Berbeda dengan protein antimikroba antigen tidak memiliki kemampuan untuk
membunuh atau menghancurkan antigen, melainkan berperan untuk menonaktifkan,
menandai untuk penghancuran antigen. Antibodi memiliki sisi pengikat antigen pada
daerah variabel dan antigen memiliki sisi penghubung determinan (epitop). Oleh karena
itu, kedua sisi akan berikatan membentuk kompleks antigen dan antibodi. Setelah
terbentuk kompleks antigen dan antibodi maka antigen akan diproses dengan cara
netralisasi, aglutinasi, presipitasi, dan fiksasi komplemen.
 Netralisasi
Antibodi menonaktifkan antigen dengan cara memblok bagian tertentu antigen.
Antibodi juga menetralisasi virus dengan cara mengikat bagian tertentu virus pada
sel inang. Dengan terjadinya netralisasi maka efek merugikan dari antigen atau
toksik dari patogen dapat dikurangi.
 Aglutinasi
Aglutinasi atau penggumpalan partikel-partikel antigen dapat dilakukan karena
struktur antibodi yang memungkinkan untuk melakukan pengikatan lebih dari satu
antigen. Molekul antibodi memiliki sedikitnya dua tempat pengikatan antigen yang
dapat bergabung dengan antigen- antigen yang berdekatan. Gumpalan atau
kumpulan bakteri akan memudahkan sel fagositik (makrofag) untuk menangkap dan
memakan bakteri secara cepat.
 Presipitasi
Presipitasi atau pengendapan hampir sama dengan penggumpalan, tetapi pada
pengendapan antigen yang dituju berupa antigen yang larut. Pengikatan antigen-
antigen tersebut membuatnya dapat diendapkan, sehingga sel-sel makrofag mudah
dalam menangkapnya.
 Fiksasi Komplemen
Antibodi akan bekerja sama dengan protein komplemen untuk melakukan
penyerangan terhadap sel asing. Pengaktifan protein komplemen akan menyebabkan
terjadinya luka pada membran sel asing dan dapat terjadi lisis.
Sumber: nafiun.com
Gambar 9.11 Jenis-jenis Immunoglobulin

d. Imunitas

Berdasarkan cara memperoleh antibodi, imunitas atau kekebalan tubuh terbagi menjadi dua
yaitu imunitas aktif dan imunitas pasif.

1. Imunitas Aktif
Imunitas aktif dapat diperoleh melalui kontak langsung dengan antigen selanjutnya tubuh
akan membentuk antibodinya sendiri.
a. Imunitas Aktif Alami
Imunitas aktif alami terbentuk apabila seseorang secara alamiah terapar oleh suatu jenis
penyakit, kemudian sistem imun memproduksi antibodi. Misalkan seseorang terkena
penyakit cacar lalu tubuhnya akan memproduksi antibodi khusus untuk penyakit
tersebut.
b. Imunitas Aktif Buatan
Imunitas aktif buatan terbentuk dari proses vaksinasi. Vaksin adalah produk biologis
yang berupa antigen yang telah mati, dilemahkan, atau bagian tubuh serta toksi yang
telah diubah. Vaksin dapat merangsang terbentuknya antibodi tettapi tidak
menyebabkan penyakit. Misalkan seseorang yang telah disuntik vaksin MMR (measles
mups rubella) akan terbentuk kekebalan aktif terhapan penyakit campak.

2. Imunitas Pasif
Imunitas pasif terjadi jika antibodi dari suatu individu dipindahkan ke individu lainnya.
a. Imunitas Pasif Alami
Imunitas pasif alami terjadi melalui pemberian ASI kepada bayi dan saat IgG ibu masuk
ke plasenta, sehingga dapat memberikan kekebalan sementara untuk beberapa minggu
atau beberapa bulan setelah kelahiran.
b. Imunitas Pasif Buatan
Imunitas pasif buatan terjadi melalui injeksi antibodi dalam serum yang dihasilkan oleh
orang atau hewan yang kebal karena pernah terpapar antigen tertentu. Misalkan antibodi
dari kuda yang kebal terhadap gigitan ular dapat diinjeksikan kepada manusia yang
digigit ular sejenis.

Sumber: ib.bioninja.com
Gambar 9.12 Jenis-jenis Imunitas

e. Kelainan Pada Sistem Pertahanan Tubuh


1. Imunodefisiensi
Imunodefisiensi adalah kondisi menurunnya keefektifan sistem imunitas atau
ketidakmampuan sistem imunitas untuk merespons antigen. Imunodefisiensi dapat terjadi
karena bawaan sejak lahir ataupun diperoleh pada saat dewasa.
Imunodefisiensi yang paling mematikan adalah AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome) yang disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus). HIV
menyerang sel T helper sehingga menekan sistem kekebalan. Penderita AIDS biasanya
meninggal karena mengidap komplikasi berbagai infeksi penyakit yang tidak dapat diatasi
oleh sistem kekebalannya yang lemah.
2. Hypersensitivitas (Alergi)
Hipersensitivitas adalah peningkatan sensitivitas atau reaktivitas terhadap antigen yang
pernah dikenal sebelumnya. Dengan kata lain, tubuh akan menjadi lebih sensitif terhadap
antigen-antigen tertentu. Respon imunitas menjadi terlalu berlebihan dan dapat
menyebabkan ketidaknyamanan. Biasanya setiap orang mengalami gejala alergi yang
berbeda-beda, tetapi ada beberapa gejala yang umum dialami penderita alergi. Gejala
tersebut antara lain gatal- gatal, ruam, mata merah, kram berlebih, dan kesulitan bernapas.
Antigen yang menyebabkan alergi disebut allergen.
3. Autoimunitas
Autoimunitas adalah kegagalan sistem kekebalan tubuh mengenali sel tubuhnya sendiri.
Sistem kekebalan menganggap sel tubuhnya sebagai antigen dan menghasilkan antibodi
untuk melawannya

4. Isoimunitas (Alloimunitas)
Isoimunitas adalah keadaan dimana tubuh mendapatkan kekebalan dari induvidu lain yang
melawan sel tubuhnya sendiri. Isoimunitas dapat muncul akibat transfuse darah atau karena
menerima cangkok organ dari orang lain.

EVALUASI

Pilihan Ganda

1. Fungsi sistem pertahanan tubuh adalah….

a. Menyediakan energi bagi kelangsungan hidup organisme


b. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh melalui proses detoksifikasi

c. Membersihkan tubuh dari sisa-sisa metabolisme yang dapat meracuni tubuh


d. Mencegah tubuh dari pengaruh rangsangan lingkungan eksternal yang merugikan
e. Mengenal, menghancurkan, dan menetralkan benda asing atau sel abnormal yang
merugikan tubuh

1. Makanan yang kita makan pertama kali akan dibersihkan dari mikroba oleh….
f. Mukosa lambung yang mengandung HCl
g. Ludah yang mengandung lisozim
h. Mukosa lambung yang mengandung enzim pencernaan protein
i. Lendir di saluran pencernaan
j. Mukosa lambung yang mengandung lisozim

2. Sistem pertahanan pertama di saluran pernapasan adalah….


f. Mukus yang menjebak mikroba
g. Sel fagositik yang menelan mikroba
h. Air liur bersifat asam
i. Protein antimikroba yang melawan patogen
j. Mekanisme inflamasi

3. Perlindungan mekanik tubuh yang pertama dari serangan mikroba dan virus adalah….
a. Keringat
b. Rambut-rambut
c. Kulit
d. Lendir tubuh
e. Selaput mukosa

4. Mekanisme pertahanan tubuh antara lain sebagai berikut.


6. Membran mukosa
7. Limfosit
8. Protein antimikroba
9. Sel-sel fagosit
10. antibodi
Yang tidak termasuk pertahanan tubuh nonspesifik, yaitu imunitas bawaan sejak lahir dantidak
ditujukan untuk melawan antigen tertentu adalah….
f. 1, 2, dan 3
g. 1, 3, dan 4
h. 1, 4, dan 5
i. 2, 3, dan 5
j. 2, 4, dan 5

5. Sofyan mengamati pulasan darah di bawah mikroskop dan menemukan sel darah putih yang
memiliki inti berlobus dua, terdapat granul berwarna biru, dapat menghasilkan histamin dan
heparin yang berperan terhadap respon alergi. Kemungkinan sel yang diamati tersebut
adalah….
a. Basofil
b. Eusinofil
c. Neutrofil
d. Monosit
e. Limfosit

6. Sel natural killer (NK) bertugas menghancurkan sel-sel yang terinfeksi virus. Peristiwa
penghancuran oleh sel NK disebut….
a. Kekebalan non spesifik
b. Kekebalan buatan
c. Kekebalan spesifik
d. Kekebalan pasif
e. Kekebalan aktif

7. Sistem pertahanan pertama tubuh untuk melawan antigen yang masuk adalah….
a. Kulit, lemak, dan sel darah putih
b. Sel darah putih dan sel darah merah
c. Kulit, membrane mukosa, dan sekresinya
d. Sumsum merah dan kelenjar timus
e. Limfosit B dan limfosit T

8. Perhatikan gambar di bawah ini!


Berdasarkan gambar tersebut proses yang terjadi pada nomor 5 adalah….
a. Mikroba menempel ke fagosit
b. Vesikula fagositik Bersatu dengan lisosom
c. Sisa-sisa mikroba dikeluarkan melalui eksositosis
d. Mikroba dibunuh oleh enzim dalam fagolisosom
e. Terbentuk vesikula fagositik yang mengandung antigen

9. Membran mukosa yang terdapat di hampir semua bukaan tubuh manusia memiliki fungsi
pertahanan karena mukus yang dihasilkan mampu….
a. Melisiskan benda asing yang masuk
b. Memerangkap patogen yang akan masuk ke dalam tubuh
c. Mencerna patogen yang berbahaya
d. Mengatur suhu untuk melawan patogen
e. Menghasilkan sel darah putih

10. Reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera dengan tanda-tanda kemerahan, panas,
pembengkakan, dan nyeri disebut….
a. Alergi
b. Inflamasi
c. Vasodilatasi
d. Vasokonstriksi
e. Hipersensitivitas

11. Pada saat terjadi infeksi, sistem pertahanan tubuh merespons dengan mekanisme inflamasi,
yang pengaruhnya bagi tubuh….
a. Merugikan, karena menimbulkan rasa sakit
b. Menguntungkan, karena lebih banyak antibodi yang dihasilkan
c. Merugikan, karena terjadi pembengkakan
d. Menguntungkan, karena mencegah penyebaran infeksi ke jaringan lain
e. Merugikan, karena menambah kerusakan jaringan
12. Perhatikan tahapan fagositosis berikut ini!
1. Pengenalan: sel makrofag mengenali sel antigen yang ingin di fagosit
2. Pergerakan: membran sel makrofag mengelilingi sel antigen dan membentuk vesikel
3. Penelanan: sel antigen dimasukkan kedalam sel makrofag
4. Pencernaan: terjadi pencernaan dari enzim yang berasal dari lisosom
5. Pengeluaran: sisa-sisa hasil pencernaan dikeluarkan kembali
Proses fagositosis yang benar secara berurutan adalah….
a. 1, 2, 3, 4, dan 5
b. 1, 2, 4, 3, dan 5
c. 2, 1, 3, 4, dan 5
d. 3, 2, 1, 4, dan 5
e. 4, 2, 1, 3, dan 5

13. Perhatikan sel-sel yang terdapat di dalam plasma darah berikut.


1. Basophil
2. Eosinophil
3. Neutrophil
4. Limfosit
5. Makrofag
Sel-sel yang melakukan fungsi fagositosis untuk menghancurkan sel-sel mikroba pathogen yang
masuk ke dalam tubuh ditunjukkan oleh nomor….
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 5
e. 4 dan 5

14. Makrofag merupakan sel yang berperan menghancurkan patogen dan berasal dari diferesiasi
sel….
a. Limfosit
b. Basophil
c. Neutrophil
d. Monosit
e. Eosinophil

15. Mekanisme kerja antibodi sebagai sistem pertahanan tubuh adalah….


a. Melisiskan dan membunuh sel-sel mikroorganisme pathogen
b. Menghasilkan senyawa kimia yang dapat menghancurkan antigen
c. Menonaktifkan antigen dan menandainya agar dihancurkan oleh fagosit
d. Menyerang mikroorganisme secara langsung atau menghambat reproduksinya
e. Berlekatan dengan polisakarida di permukaan sel mikroba lalu menelan mikroba tersebut

16. Berikut ini merupakan peran sistem kekebalan tubuh humoral, kecuali….
a. Mengikat antigen dan membuat antibodi
b. Menetralisasi toksin dari patogen
c. Menghasilkan limfosit dalam jumlah banyak
d. Menyerang sel-sel yang terinfeksi antigen
e. Mengingat antigen yang pernah masuk ke tubuh

17. Imunitas yang diperantarai antibodi yang dibentuk oleh sel B disebut kekebalan….
a. Humoral
b. Seluler
c. Alami
d. Aktif
e. Pasif

18. IgD membantu memicu respon imunitas. IgD banyak terdapat di….
a. Keringat
b. Air ludah
c. Limfa
d. Serum darah
e. Limfosit B

19. Perhatikan gabar berikut ini!

Gambar tersebut menunjukkan mekanisme pengikatan antibodi ke antigen dengan cara….


a. Netralisasi
b. Presipitasi
c. Aglutinasi
d. Fagositosis
e. Sitolisis
LKPD 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
“Komponen Penyusun Sistem Imun”
Kompetensi Dasar:
3.14. Menganalisis peran sistem imun dan imunisasi terhadap proses fisiologi di dalam tubuh

Indikator Pencapaian Kompetensi


Peserta didik menganalisis komponen penyusun sistem kekebalan tubuh

Peserta didik menganalisis mekanisme pertahanan tubuh ketika terserang penyakit


Peserta didik membandingkan imunitas aktif dan pasif baik alami maupun

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan model pembelajaran Problem Ba
Melalui kegiatan menSgMamAaItSiLvAidMeoApLesAerZtaHdAidRik19dapat menganalisis komponen p
Setelah kegiatan berdiskusi tentang mekanisme pertahanan tubuh peserta didik memahami mekanisme pe

KELOMPOK

1.__
2.__
3.__
4.__
5.__
Masalah 1

Mikroorganisme yang telah berhasil melewati pertahanan di bagian permukaan organ dapat
menginfeksi sel-sel dalam organ. Tubuh akan melakukan perlindungan dan pertahanan dengan
memberi tanda secara kimiawi yaitu dengan cara sel terinfeksi mengeluarkan senyawa kimia histamin
dan prostaglandin. Senyawa kimia ini akan menyebabkan pelebaran pada pembuluh darah di daerah
yang terinfeksi. Hal ini akan menaikkan aliran darah ke daerah yang terkena infeksi. Akibatnya daerah
terinfeksi menjadi berwarna kemerahan dan terasa lebih hangat.

1. Bagaimanakah seseorang dapat mengalami inflamasi atau peradangan?

....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................
2. Mengapa pertahanan lapis pertama dan lapis kedua disebut sebagai pertahanan non spesifik?
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
3. Sebutkan bagian tubuh yang berperan dalam pertahanan lapis pertama
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
4. Jelaskan komponen penyusun sistem pertahanan tubuh?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
.
LKPD 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
“IMUNITAS AKTIF DAN PASIF BAIK ALAMI”
Kompetensi Dasar:
4.16 Menyajikan data jenis-jenis imunisasi (aktif dan pasif) dan jenis penyakit yang dikendalikannya.

Indikator Pencapaian Kompetensi


4.13. Peserta didik membandingkan imunitas aktif dan pasif baik alami maupun buatan

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan model pembelajaran Problem
SMA ISLAM AL AZHAR 19
diskusi dan tanya jawab dengan bantuan PPT dan LKPD peserta didik dapat:

KELOMPOK

6.__
7.__
8.__
9.__
10.__
Masalah 2

Perhatikan infografis dibawah ini terkait efikasi setiap vaksin covid 19 yang beredar di
Indonesia. Efikasi adalah tingkat kemanjuran atau kemampuan vaksin dalam memberikan manfaat bagi
individu yang divaksinasi. Efikasi dihitung pada fase uji klinis dengan membandingkan tingkat
penurunan insiden penyakit pada kelompok yang sudah divaksinasi, dengan kelompok yang tidak
divaksinasi pada kondisi optimal.Menurut penjelasan Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19,
Kusnandi Rusmil, uji klinis fase pertama dan kedua vaksin Sinovac dilakukan di China.Sedangkan uji
klinis fase ketiga dilakukan di Indonesia, Brasil, sampai Turki. Dari hasil riset, efikasi vaksin Sinovac
di Indonesia sebesar 65,3 persen, di Turki mencapai 91,25, dan di Brasil hasil finalnya sebesar 50,4
persen.Ahli alergi dan imunologi Iris Rengganis menjelaskan kenapa besarnya efikasi vaksin Sinovac
di beberapa negara bisa berbeda-beda.

1. Ap perbedaan imunitas akti dan imunitas pasif?


……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..
2. Bagaimana proses mendapatkan imunitas aktif buatan dan imunitas pasif buatan?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..
3. Berdasarkan infografis diatas vaksin covid 19 termasuk imunitas buatan. Apakah pernyataan tersebut
benar? Diskusikan
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..
4. Berdasarkan infografis berikan urutan efikasi vaksin dari yang terendah ke yang tertinggi
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………….

Anda mungkin juga menyukai