(RPP)
1
4.6 Menyajikan karya tulis tentang 4.6.1 Menyajikan karya tulis tentang kelainan
kelainan pada struktur dan fungsi pada struktur dan fungsi darah, jantung,
darah, jantung, pembuluh darah pembuluh darah yang menyebabkan
yang menyebabkan gangguan gangguan sistem sirkulasi manusia serta
sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi
kaitannya dengan teknologi literature (C6)
melalui studi literature
B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dengan
baik melalui kegiatan diskusi kelompok dan presentasi
2. Peserta didik mampu menganalisis proses replikasi virus dengan benar melalui
kegiatan diskusi kelompok dan presentasi.
3. Peserta didik mampu membandingkan replikasi virus pada daur litik dan daur lisogenik
dengan benar melalui kegiatan diskusi kelompok dan presentasi.
C. Materi Pembelajaran
1. Faktual : Peranan virus dalam kehidupan
2. Konseptual : Jenis, karaktersitik, dan struktur virus
3. Prosedural : Replikasi virus dalam tubuh makhluk hidup
(Replikasi Virus)
https://www.youtube.com/watch?v=h0Afqh5TKuI
F. Sumber Belajar
1. Vidio Pembelajaran, Power point , artikel terkait topik replikasi virus dan
2
peranan virus
2. Buku teks Biologi
a. Irnaningtyas. 2016. Biologi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
a) Langkah Pembelajaran dan Alokasi Waktu
1) Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Orientasi : Memberikan salam, menyapa, berdoa untuk memulai
kegiatan, dan mengkondisikan kelas seperti mengecek
kehadiran, mengecek kebersihan ruang belajar dan menanyakan
kesiapan belajar peserta didik.
Apersepsi : Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman
peserta didik, guru menampilkan gambar pada media PPT.
3
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfYQL4ABdcujqwFTUB-
M7NAfsQT8E_BegdRVTmFBZ1YYh5aFw/viewform?usp=sf_link
Tahap 1 : Orientasi
pesertadidik kepada
masalah
Sintak Model
Deskripsi
Pembelajaran
4
• Guru membantu peserta didik
mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar yang berhubungan dengan
sistem rplikasi virus.
• Peserta didik dikelompokkan secara
Tahap 2
heterogen, masing-masing kelompok
Mengorganisasikan
terdiri dari 5 anggota, mengkaji lembar
peserta didik
kegiatan.
• Peserta didik mendiskusikan hal-hal
yang harus dikerjakan, konsep-konsep
yang harus didiskusikan dan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab untuk
memecahkan masalah.
(Kegiatan Literasi)
Peserta didik mengumpulkan informasi yang
Tahap 3 relevan untuk menjawab permasalahan yang telah
Membimbing diidentifikasi. Secara disiplin melakukan kegiatan
penyelidikan literasi dengan mencari dan membaca berbagai
individu dan referensi dari berbagai sumber guna menambah
kelompok pengetahuan dan pemahaman tentang materi
mekanisme sistem peredaran darah
5
• Peserta didik dibimbing guru
melakukan analisis terhadap
pemecahan masalah yang telah
ditemukannya.
• Mendiskusikan hasil pengamatan
Tahap 5
dengan memperhatikan pertanyaan-
Menganalisa dan
pertanyaan pada lembar kegiatan.
mengevaluasi
• Menyimpulkan:
prosespemecahan
- proses replikasi virus
masalah - membandingkan replikasi virus pada daur litik
dan daur lisogenik.
• Peserta didik membuat dan
menyampaikanlaporan dan
kesimpulan hasil diskusi.
• Guru melakukan evaluasi hasil belajar
mengenai materi yang telah dipelajari
peserta didik.
H. Penilaian
I. Teknik dan Bentuk Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen Rubrik
No. Aspek Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
1. Pengetahuan Tes Tulis Soal Pilihan Ganda Terlampir Terlampir
( Aplikasi Quizizz)
2. Sikap Observasi Terlampir Terlampir
Lembar pengamatan
Lembar pengamatan
3. Keterampilan Penilaian presentasi Terlampir Terlampir
Kinerja
6
Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan pembelajaran
remedial, penugasan, dan tutor sebaya berdasarkan indikator
pembelajaran yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik.
Pembelajaran remedial untuk satu rombongan belajar dilakukan
apabila peserta didik memperoleh nilai di bawah 75 setelah diadakan
penilaian pengetahuan.
b. Pengayaan
Peserta didik yang mendapat nilai di atas 75 diberikan tugas mengkaji
materi aplikasi/penerapan dan/atau soal-soal HOTS (Higher Ordered
Thinking Skill).
7
Materi Virus
Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil (1 x 10-6 mm) sehingga sangat
sulit untuk diamati. Virus juga merupakan penyebab penyakit dan
memiliki risiko penularan cukup tinggi sehingga pengamatan virus tidak
dapat dilakukan.
8
diamatidengan mikroskop elektron.
Virus terkecil adalah Poliovirus, virus
terbesar adalahTMV.
2) Sifat
Virus adalah parasit obligat intraseluler,
yaitu hanya dapat hidup pada sel inang
(hospes) yang hidup. Virus bersifat hidup dan
sifat mati.
Sifat hidup (seluler):
- Memiliki asam nukleat namun tidak
keduanya (hanyaDNA atau RNA).
- Dapat bereproduksi, namun dengan
replikasi danhanya dapat dilakukan pada sel
hospes yang hidup.
Sifat mati (aseluler):
- Dapat dikristalkan dan dicairkan.
- Struktur berbeda dengan sel dan tidak melakukan
metabolisme sel
3) Struktur
Satu struktur partikel virus disebut sebagai virion.
Virus/virionterdiri atas:
a. Asam nukleat, pembawa materi genetik virus yang
digunakanuntuk replikasi.
Virus hanya memiliki salah satu asam nukleat
(DNA atauRNA), tidak keduanya.
b. Kapsid, selubung protein di sekitar asam
nukleat yangtersusun atas kapsomer.
Fungsi kapsid:
- Pelindung asam nukleat dari enzim.
- Reseptor virus ketika akan menginfeksi sel hospes.
- Penghasil protein enzim untuk menembus
membran selhospes. Satu kesatuan asam
nukleat dan kapsid disebut nukleokapsid.
c. Sampul (envelope), lapisan tambahan
nukleokapsid yangmelindungi dan
membantu virus memasuki hospes.
Sampul virus mengandung:
- Protein dan fosfolipid milik hospes.
9
- Protein dan glikoprotein milik virus.
d. Selubung ekor, pembungkus ekor yang
e. terdiri dari cincinberjumlah 12 atau 24.
f. Papan dasar (base plate), tempat jarum
penusuk berupaperpanjangan serabut ekor yang
digunakan saat adsorpsi.
4) Bentuk
10
2) Virus telanjang, contoh: Adenovirus, Papovavirus,
Parvovirusdan Reovirus.
Berdasarkan habitat (sel hospes), virus terdiri dari:
1) Virus prokariotik (bakteri) Contoh: bakteriofage.
2) Virus eukariotik (protista dan fungi) Contoh: Mycovirus.
3) Virus tumbuhan
Contoh: TMV, TYMV (turnip yellow mosaic virus), CiLV
(citrusleprosis virus).
4) Virus hewan
Contoh: HIV, Measles, influenza, rabies, dll.
5) Ribovirus, virus dengan RNA.
Contoh: TMV, HIV, SARS virus, rabiesvirus, poliovirus,
hepatitisC, rubella virus, H5N1 virus, dan virus pada
manusia lainnya.
6) Virus prokariotik (bakteri) Contoh: bakteriofage.
7) Virus eukariotik (protista dan fungi) Contoh: Mycovirus.
8) Virus tumbuhan
Contoh: TMV, TYMV (turnip yellow mosaic virus), CiLV
(citrusleprosis virus).
9) Virus hewan
Contoh: HIV, Measles, influenza, rabies, dll.
Replikasi virus
Siklus Litik
Siklus litik merupakan cara replikasi virus yang melibatkan proses penghancuran sel inang di akhir
11
proses replikasi, sehingga sel inang akan pecah (lisis) dan mati. Siklus litik yang umum dipelajari
adalah siklus litik pada bakteriofag T4, di mana terdiri atas lima tahap, yaitu tahap adsorpsi,
tahap penetrasi, tahap sintesis, tahap perakitan, dan tahap lisis.
1. Tahap Adsorpsi
Tahap adsorpsi merupakan tahap menempelnya virus pada sel inang. Adsorpsi terjadi karena virus
(dalam hal ini yaitu bakteriofag) memiliki serabut ekor yang akan menempel pada bagian reseptor
spesifik sel inang. Reseptor merupakan molekul khusus pada membransel inang yang dapat dikenali oleh
virus.
2. Tahap Penetrasi
Pada tahap penetrasi, selubung ekor berkontraksi sehingga jarum penusuk di bagian ujungnya
membentuk lubang yang menembus dinding sel dan membran sel bakteri. Selanjutnya,
bakteriofag menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel bakteri
3. Tahap Sintesis
Tahap sintesis atau eklifase merupakan tahapan pembentukan komponen virus yaitu materi genetik
dan protein. Tahap ini diawali dengan pembentukan protein atau enzim yang akan menghancurkan DNA
sel bakteri, serta enzim yang digunakan untuk menggandakan DNA virus. Setelah DNA virus digandakan,
selanjutnya dibentuk protein-protein penyusun kapsid, rakitan ekor serta lisozim (enzim yang
dibutuhkan di tahap lisis).
4. Tahap Perakitan
Pada tahap ini terjadi perakitan partikel virus baru dari komponen-komponen yang dibuat di tahap
sintesis. Kapsid, materi genetik, dan bagian ekor akan dirakit menjadi partikel bakteriofag T4 utuh.
5. Tahap Lisis
Tahap ini merupakan tahap pecahnya sel inang. Bakteriofag akan menggunakan lisozim pada bagian
ekornya untuk merusak dinding sel bakteri, sehingga menjadi lemah dan berlubang. Dinding sel bakteri
yang lemah dan berlubang akan menyebabkan cairan dari luarsel bakteri masuk ke dalam sel, sehingga sel
bakteri menggembung, pecah dan mati.
Setelah sel bakteri pecah atau lisis, partikel bakteriofag baru akan keluar dan menginfeksi sel bakteri lain
untuk kembali melakukan replikasi. Biasanya, dalam satu kali siklus litik, bakteriofag T4 memerlukan
waktu kurang lebih 20 sampai 30 menit, dan akan dihasilkan 100- 200 partikel virus baru yang siap
menginfeksi sel inang baru.
Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik merupakan mekanisme replikasi virus melalui penyisipan materi genetik virus pada
materi genetik inang. Jadi siklus lisogenik tidak melibatkan proses penghancuran/kematian sel inang. Pada
12
siklus ini, DNA dari virus akan bergabung dengan DNA sel bakteri membentuk profag. Kemudian saat sel
bakteri yang mengandung profag membelah diri untuk bereproduksi, profag juga ikut digandakan, sehingga
secara tidak langsung terjadi perbanyakan materi genetik virus.
Contoh virus yang melakukan siklus lisogenik diantaranya adalah bakteriofag lambda atau fag lambda (fag λ).
Fag λ memiliki bentuk yang serupa dengan bakteriofag T4, namun serabut ekorfag λ lebih pendek.
Replikasi virus secara lisogenik terdiri atas tahap adsorpsi, tahap penetrasi, tahap integrasi, dan
tahap multiplikasi sel inang.
1. Tahap Adsorpsi
Tahap adsorpsi merupakan tahap menempelnya virus pada sel inang. Adsorpsi terjadi karena virus (dalam
hal ini yaitu bakteriofag) memiliki serabut ekor yang akan menempel pada bagian reseptor spesifik sel
inang. Reseptor merupakan molekul khusus pada membran sel inang yang dapat dikenali oleh virus.
2. Tahap Penetrasi
Pada tahap penetrasi, selubung ekor berkontraksi sehingga jarum penusuk di bagian ujungnya
membentuk lubang yang menembus dinding sel dan membran sel bakteri. Selanjutnya, bakteriofag
menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel bakteri.
Tahap adsorpsi dan penetrasi mekanismenya sama dengan yang terjadi pada siklus litik, ya! Sedangkan
untuk tahap integrasi dan multiplikasi sel inang akan dibahas pada penjelasan berikut.
3. Tahap Integrasi
Tahap integrasi disebut juga sebagai tahap penggabungan. Setelah melalui tahap penetrasi, DNA virus
yang telah diinjeksikan ke dalam sel bakteri, akan diintegrasikan atau digabungkan pada bagian tertentu
dari materi genetik sel bakteri sehingga terbentuk profag (prophage). Selama dalam kondisi profag,
materi genetik virus akan dipertahankan dorman atau diam serta tidak akan diterjemahkan sehingga sel
inang tidak akan sadar kalau materi genetiknyatelah disisipi materi genetik virus.
4. Tahap Multiplikasi Sel Inang
Selanjutnya, yaitu tahap multiplikasi sel bakteri melalui pembelahan sel. Jadi, sel bakteri akan
menggandakan materi genetiknya melalui pembelahan sel. Hal ini menguntungkan bagi virus,sebab dengan
proses ini materi genetik virus akan ikut tergandakan. Akibatnya, setiap sel anak yang dihasilkan dari
pembelahan bakteri, juga mengandung profag, atau dengan kata lain terinfeksi juga oleh virus fag λ.
Dalam kondisi tertentu, sel inang yang mengandung profag ini dapat melemah akibat berbagai faktor.
Contohnya saat sel bakteri terpapar sinar UV, maka virus fag λ akan terlepas dari materi genetik bakteri
dan akan memasuki siklus litik yang menyebabkan lisis pada sel bakteri.
13
Peranan virus yang menguntungkan
Sebagian besar virus merugikan karena cara hidupnya bersifat parasit intraselluler obligat pada sel hidup.
Namun demikian beberapa virus dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
Berikut beberapa manfaat virus bagi manusia:
1. Virus dapat dimanfaatkan dalam teknologi rekayasa genetika (manipulasi informasi genetik),
misal untuk terapi gen. Terapi gen merupakan upaya perbaikan informasi genetik dengan
memperbaiki susunan basa nitrogen pada untaian DNA di dalam gen.
2. Pembuatan vaksin protein, selubung virus dapat digunakan sebagai protein khusus yang akan
memacu terbentuknya respon kekebalan tubuh melawan suatu penyakit.
3. Untuk pengobatan secara biologis, yaitu dengan melemahkan atau membunuh bakteri, jamur
atau protozoa yang bersifat patogen. Contohnya Bakteriofag dapat digunakan untuk membunuh
bakteri patogen.
4. Untuk pemberantasan serangga hama. Beberapa virus hidup parasit pada serangga. Virus
tersebut dibiakkan dan digunakan untuk menyemprot serangga atau tanaman, misalnya
Baculovirus.
14
biasa, ataupun melalui gigitan serangga, batuk, bersin, jabatan tangan. Virus HIV terdapat dalam
darah,cairan sperma, cairan yang dihasilkan vagina dan cairan tubuh lainnya dari penderita AIDS.
Lampiran 2
Kelompok : ………………………………………………………….
Anggota : 1. ………………………………………………………….
2 ………………………………………………………….
3 ………………………………………………………….
4 ………………………………………………………….
5 ………………………………………………………….
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dengan
baik melalui kegiatan diskusi kelompok dan presentasi
2. Peserta didik mampu menganalisis proses replikasi virus dengan benar melalui
kegiatan diskusi kelompok dan presentasi.
3. Peserta didik mampu membandingkan replikasi virus pada daur litik dan daur lisogenik
dengan benar melalui kegiatan diskusi kelompok dan presentasi
B. Aktivitas
Fase 1 (orientasi peserta didik terhadap masalah)
1. Tontonlah vidio berikut ini!
“Begini cara virus corona menyerang tubuh”
https://www.youtube.com/watch?v=EliJ_jSItXw
15
Peserta duduk duduk bersama anggota kelompok
16
caranya bereplikasi?”Persentasikan hasil kerja kelompok anda di depan
kelas
Kesimpulan..............................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................
...................................................................................................................................
17
KISI-KISI SOAL EVALUASI , REPLIKASI VIRUS DAN PERANAN VIRUS
18
LAMPIRAN SOAL EVALUASI HARIAN
1. Tubuh kita tidak terasa sakit ketika terinfeksi virus yang berada padadaur lisogenik, tetapi
baru terasa sakit jika virus sudah memasuki daur litik. Keadaan ini dikarenakan pada daur
lisogenik….
A. Virus tidak bersifat parasit, sehingga tubuh tidak bereaksiapapun.
B. Virus belum cukup matang untuk menginfeksi jaringan padatubuh.
C. Virus tidak dapat masuk ke daur litik karena belum melalui fasepenetrasi.
D. Virus dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia secaraperlahan .
E. Semua Benar
2. Replikasi virus dapat tejadi melalui dua siklus yang berbeda. Padatahap sintesis dalam
siklus lisogenik terjadi tahapan….
A. Sel bakteri mengalami lisis, kemudian dinding bakteri pecah.
B. DNA virus masuk ke sel bakteri, dan mengendalikanaktivitasnya.
C. Penyusunan partikel-partikel virus menjadi virus-virus baru
D. Asam nukleat virus bergabung dengan asam nukleat bakteri
E. Asam nukleat virus secara alami akan memisahkan diri dari asamnukleat
bakteri.
19
3. Perhatikan wacana dan gambar berikut ini.
Penyakit hepatitis adalah satu dari sekian banyak ancaman kesehatan utama di dunia.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI tahun 2014,
diperkirakan 10 dari 100 orang Indonesia terinfeksi hepatitis Batau C. Artinya, ada 28 juta
penduduk Indonesia yang terinfeksi hepatitis B dan C. Empat belas juta di antaranya berpotensi
untuk berkembang hingga stadium kronis, dan 14 juta kasus hepatitis kronis berisiko tinggi
untuk berlanjut ke kanker hati. Ini menjadikan Indonesia menempati peringkat kedua se-ASEAN
dengan jumlah kasus Hepatitis B tertinggi. Pengobatan hepatitis dapat dilakukan berbagai cara,
salah satunya dengan pemberian obat antivirus protease inhibitor yang berfungsi untuk
mencegah penyebaran virus dengan menghentikan reproduksinya. Obat-obatan ini bisa
digunakan secara oral.
Secara umum virus dapat bereproduksi melalui daur litik dan lisogenik seperti
skema di bawah ini.
20
Pada tahapan reproduksi manakah, obat antivirus protease efektif menghentikan
laju reproduksi virus?
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3b
C. 3a dan 3b
D. 3a dan 4a
E. 4a dan 5a
protease inhibitor mencegah pembentukan protein sebagai bahan pembentuk
kapsid. Peristiwa ini terjadi pada fase sintesis dan proliferasi yang ditunjukkan
oleh tahap 3a dan 4a
4. Berikut ini adalah grafik pengaruh pemberian vaksin Al (Avian Influenza) atau flu
burung pada ayam potong dan berita kasus virus rubella akhir-akhir ini serta
skema siklus hidup virus.
21
KASUS
Rubella atau campak Jerman adalah infeksi virus yang ditandai dengan ruam merah pada kulit. Rubella umumnya
menyerang anak-anak dan remaja. Menurut data WHO, pada tahun 2016 di Indonesia terdapat lebih dari 800
kasus rubella yang sudah terkonfirmasi melalui pemeriksaan laboratorium. Jika menyerang wanita yang sedang
hamil, terutama sebelum usia kehamilan lima bulan, rubella berpotensi tinggi untuk menyebabkan sindrom rubella
kongenital atau bahkan kematian bayi dalam kandungan. WHO memperkirakan tiap tahun terdapat sekitar
100.000 bayi di dunia yang terlahir dengan sindrom ini. Guna memastikan diagnosis, dokter biasanya mengambil
sampel air liur atau darah untuk diperiksa di laboratorium. Tes tersebut digunakan untuk mendeteksi keberadaan
antibodi rubella. Apabila terdapat antibodi IgM, berarti Anda sedang menderita rubella. Sedangkan keberadaan
antibodi IgG menandakan bahwa Anda pernah menderita rubella atau sudah menerima vaksinasi. Rubella tidak
membutuhkan penanganan medis khusus. Pengobatan dapat dilakukan di rumah dengan langkah-langkah sederhana.
Tujuannya adalah untuk meringankan gejala, namun bukan untuk mempercepat penyembuhan rubella. Pencegahan
rubella yang paling efektif adalah dengan vaksinasi, terutama bagi wanita yang berencana untuk hamil. Sekitar 90
22
persen orang yang menerima vaksin ini akan terhindar dari rubella. Sejak adanya program vaksinasi, jumlah kasus
Berdasarkan data tersebut, mana pernyataan di bawah ini yang benar terkait
dengan siklus hidup virus?
A. Vaksin merangsang sel inang secara aktif membuat antibodi terhadap virus
untuk menciptakan virulensi sehingga fase replikasi dan sintesis tidak terjadi,
maka virus akan mengalami siklus tipe 2.
B. Vaksin akan mempercepat proses imunitas sel inang yang berakibat pada hancurnya kapsid dan asam
nukleat virus sehingga replikasi virus tidak berlanjut, maka virus akan mengalami siklus tipe 2.
C. Vaksin menghambat lisis dinding sel inang sehingga sel inang relatif tahan terhadap infeksi virus
danmemperpanjang usia oragnisme, maka virus akan mengalami siklus 2.
D. Siklus hidup virus pada fase lisogenik akan berlanjut ke siklus litik karena sifat virulensi yang
terbentuk pada sel inang setelah pemberian vaksin, maka virus akan mengalami siklus 1.
E. Siklus hidup pada fase litik akan berbelok ke siklus lisogenik karena terbentuk antibodi terhadap
23
virus pada sel inang setelah pemberian vaksin, maka virus akan mengalami siklus 1.
5. Perhatikan gambar daur reproduksi virus berikut ini. Secara umum virus dapat bereproduksi melalui daur
litik dan lisogenik seperti gambar di bawah ini.
Tahap ketika materi genetik virus masuk pada tubuh bakteri dapat ditunjukkan oleh gambar nomor ....
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3a
C. 3a dan 3b
D. 3a dan 4a
24
E. 4a dan 5a
Skor Perolehan
Nilai = x 100
Skor maksimum
25
Aspek Pengamatan (Skor 1 – 4)
Jumlah
No Nama Peserta Didik Mengajukan Menjawab Memberikan Nilai Kriteria
Skor
Pertanyaan Pertanyaan Pendapat
12
13
14
15
16
17
18
19
20
RUBRIK PENILAIAN
26
No Aspek Penilaian Pedoman Pemberian Nilai Skor
3 Memberikan 1. Peserta didik dapat memberikan pendapat tetapi menyimpang dari materi yang 1
Pendapat dipelajari
2. Peserta didik dapat memberikan pendapatnya sesuai dengan materi yang dipelajari 2
3. Peserta didik dapat memberikan pendapatnya sesuai dengan materi yang dipelajari 3
dengan jelas
4. Peserta didik dapat memberikan pendapatnya sesuai dengan materi yang dipelajari 4
dengan jelas, tepat dan logis
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria :
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
∑ 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
Nilai = × 100
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = < 60 : Kurang
27
Penilaian Aspek Afektif
Skor (1 – 4)
Jumlah
No Nama Peserta Didik Rasa Ingin Bertanggung Kriteria
Disiplin Skor
Tahu Jawab
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
RUBRIK PENILAIAN
Aspek Skor
No Pedoman Pemberian Nilai
Penilaian
1 Rasa Ingin 1. Mengajukan pertanyaan minimal satu kali dalam tiap 4
Tahu pertemuan kepada guru atau teman
2. Aktif mencari informasi untuk memecahkan masalah atau
fenomena yang disajikan
3. Memperhatikan penjelasan yang diberikan Guru
Hanya 2 dari 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 1 dari 3 kriteria yang terpenuhi 2
Tidak ada kriteria yang terpenuhi 1
2 Disiplin 1. Hadir di kelas tepat waktu 4
2. Menyelesaikan LKPD sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
3. Mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
Hanya 2 dari 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 1 dari 3 kriteria yang terpenuhi 2
Tidak ada kriteria yang terpenuhi 1
3 Bertanggung 1. Mengerjakan soal evaluasi belajar sendiri 4
Jawab 2. Mengikuti arahan yang disampaikan oleh guru
3. Menyelesaikan tugas dan kegiatan pembelajaran dengan baik
tanpa ada yang ditinggalkan
Hanya 2 dari 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 1 dari 3 kriteria yang terpenuhi 2
Tidak ada kriteria yang terpenuhi 1
PENILAIAN
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria :
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
∑ Skor perolehan
Nilai = × 100
Skor Maksimal
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = < 60 :Kurang