Anda di halaman 1dari 27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA CUT NYAK DHIEN


Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI/Gasal
Materi Pokok : Sistem Sirkulasi
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 JP @ 45 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 dan KI 2
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, dan Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural, dan abstrak terkait dengan
metakognitif berdasarkan rasa ingin pengembangan dari yang
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara
teknologi, seni, budaya, dan mandiri, bertindak secara efektif dan
humaniora dengan wawasan kreatif, serta mampu menggunakan
kemanusiaan, kebangsaan, metoda sesuai kaidah keilmuan.
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.6 Menganalisis hubungan antara 3.6.2 Menganalisis hubungan struktur


struktur jaringan penyusun organ dan fungsi sel darah dengan
pada sistem sirkulasi dalam mekanisme pembekuan darah
kaitannya dengan bioproses dan dalam kaitannya dengan
gangguan fungsi yang dapat terjadi bioproses (C4)
pada sistem sirkulasi manusia

1
4.6 Menyajikan karya tulis tentang 4.6.1 Menyajikan karya tulis tentang kelainan
kelainan pada struktur dan fungsi pada struktur dan fungsi darah, jantung,
darah, jantung, pembuluh darah pembuluh darah yang menyebabkan
yang menyebabkan gangguan gangguan sistem sirkulasi manusia serta
sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi
kaitannya dengan teknologi literature (C6)
melalui studi literature

B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dengan baik melalui
kegiatan diskusi kelompok dan prensentasi
2. Peserta didik mampu menganalisis hubungan struktur dan fungsi sel darah dengan
mekanisme pembekuan darah serta terkait dengan bioprosesnya dengan benar melalui
kegiatan diskusi kelompok dan presentasi

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta
Zat- zat makanan, hasil, dan sisa metabolisme, hormon, enzim oksigen, dan karbon dioksida
perlu diangkut dan diedarkan dari suatu organ ke organ lainnya oleh suatu sistem transportasi
(sistem peredaran darah).

2. Materi Konsep
Faktor-faktor pembekuan darah: protrombin, fibrinogen, ion kalsium, tromboplastin
(trombokinase), dan vitamin K.

3. Materi Prosedural
a) Mekanisme pembekuan darah

E-modul sistem sirkulasi


https://drive.google.com/file/d/1HcDAqKCwBiCgueb_Wu2bdzEN1k4SmjxW/view?usp=sharing

D. Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran


1. Model Pembelajaran : PBL (Problem Based Learning)
2. Pendekatan : Scientific-TPACK

2
3. Metode Pembelajaran : Penugasan, diskusi kelompok (studi literatur (browsing
informasi dari internet, membaca literatur), presentasi, tanya-jawab.

E. Alat dan Media


1. Alat : laptop, proyektor LCD, android
2. Media : Power point, LKPD, Apilkasi Kahoot

F. Sumber Belajar
1. E-modul sistem sirkulasi,
https://drive.google.com/file/d/1HcDAqKCwBiCgueb_Wu2bdzEN1k4SmjxW/view?usp=sh
aring
Power point , artikel terkait topik mekanisme pembekuan darah dan sitem
penggolongan darah
2. Buku teks Biologi
a. Irnaningtyas. 2016. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Erlangga.

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
a) Langkah Pembelajaran dan Alokasi Waktu
1) Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
 Orientasi : Memberikan salam, menyapa, berdoa untuk memulai
kegiatan, dan mengkondisikan kelas seperti mengecek
kehadiran, mengecek kebersihan ruang belajar dan menanyakan
kesiapan belajar peserta didik.
 Apersepsi : Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman
peserta didik. Guru menampilkan gambar pada media PPT.

Memberi pertanyaan yang berkaitan dengan subtopik mekanisme


pembekuan darah,
1. Apakah tanganmu pernah tersayat pisau?
2. Apakah darah kamu akan membeku ketika tersayat pisau?
 Memotivasi : memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi
sistem peredaran darah. ‘ Bahwa dalam melakukan aktivitas, manusia terkadang
mengalami luka ringan pada bagian tubuhnya karena tersayat dengan benda
tajam. Namun dengan beberapa menit luka tersebut menutup dan darah tidak
mengalir lagi, karena secara otomatis darah tersebut membeku. Oleh karena itu
sangat penting mempelajari sistem peredaran darah agar kita lebih mensyukuri
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa karena telah begitu sempurna menciptakan sistem
peredaran darah yang begitu kompleks.
 Pemberikan acuan : memberikan materi pelajaran yang akan di
bahas yaitu tentang mekanisme pembekuan darah. Penyampaian

3
tujuan pembelajaran dengan mengidentifikasi indikator
pembelajaran. Penyampaian sistem penilaian.

Guru memberikan soal pretest sebagai dasar pembentukan anggota


kelompok melalui Link Google foam

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfmAQ_xW2nRWFsolrq3MiDI
yEd4sLk0gqg0OPlVgJe-JMAgnQ/viewform?usp=sf_link

2) Kegiatan Inti (65 menit)


Sintak Model
Deskripsi
Pembelajaran
(Kegiatan Literasi)
Peserta didik melihat, mengamati, membaca,
dan menulis permasalahan

• Melakukan brainstorming dimana peserta


didik dihadapkan pada permasalahan
dengan membaca artikel pada media power
point yang berhubungan dengan mekanisme
pembekuan darah :“ Viral Lintah Hidup
Bersarang di Hidung Anak 4,5 Tahun dari Solo,
hampir sebulan tak berhenti mimisan”
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-
Tahap 1 : Orientasi 4687540/viral-lintah-hidup-bersarang-di-hidung-
pesertadidik kepada anak-45-tahun-dari-solo
masalah
.

Peserta didik menemukan/menuliskan


masalah setelah membaca artikel tersebut

Sintak Model
Deskripsi
Pembelajaran

4
• Guru membantu peserta didik
mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar yang berhubungan dengan
sistem peredaran darah
• Peserta didik dikelompokkan secara
Tahap 2
heterogen, masing-masing kelompok
Mengorganisasikan
terdiri dari 5 anggota, dan membagikan
peserta didik
lembar LKPD.
• Peserta didik mendiskusikan hal-hal
yang harus dikerjakan, konsep-konsep
yang harus didiskusikan dan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab untuk
memecahkan masalah.

(Kegiatan Literasi)
Peserta didik mengumpulkan informasi yang
Tahap 3 relevan untuk menjawab permasalahan yang
Membimbing telah diidentifikasi. Secara disiplin melakukan
penyelidikan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca
individu dan berbagai referensi dari berbagai sumber guna
kelompok menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi mekanisme sistem peredaran
darah

• Peserta didik berdiskusi dalam kelompok


mengumpulkan informasi untuk
menciptakan dan membangun ide mereka
sendiri dalam merumuskan masalah
terkait materi dalam lembar
kegiatan/aktivitas belajar.
• Peserta didik mengidentifikasi alternatif
solusi terkait masalah yang dirumuskan.
• Guru membimbing dan memfasilitasi
peserta didik dalam memecahkan
masalah.

• Peserta didik menjawab pertanyaan


Tahap 4 dalam lembar kerja peserta didik
Mengembangkan • Peserta didik mempresentasikan LKPD,
dan menyajikan pembahasan penyelesaian masalah
hasil karya dan penarikan kesimpulan.

5
• Peserta didik dibimbing guru
melakukan analisis terhadap
pemecahan masalah yang telah
ditemukannya.
• Mendiskusikan hasil pengamatan
Tahap 5
dengan memperhatikan pertanyaan-
Menganalisa dan
pertanyaan pada lembar kegiatan.
mengevaluasi
• Menyimpulkan:
prosespemecahan
 Mekanisme pembekuan darah
masalah
• Peserta didik membuat dan
menyampaikanlaporan dan
kesimpulan hasil diskusi.
• Guru melakukan evaluasi hasil belajar
mengenai materi yang telah dipelajari
peserta didik.

3) Kegiatan Penutup (10 menit)


 Guru memberikan soal evaluasi pada aplikasi Kahoot Peserta
didik menjawab pertanyaan/kuis.
 Melakukan umpan balik/refleksi dan review mengenai materi
yang telah dikembangkan.
Refleksi pembelajaran : Apa yang telah kamu pelajari hari ini?, apa
yang belum kalian pahami pada pembelajaran hari ini?, apa yang
kalian sukai pada pembelajaran hari ini?
 Guru memberikan penghargaan pada individu/kelompok peserta
didik yang berkinerja baik dan memberikan penugasan untuk
mempelajari/melakukan literasi materi pertemuan berikutnya,
serta mengucapkan salam penutup.

H. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen Rubrik
2. NAspek Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
o
.
1. Pengetahuan Tes Tulis Soal Pilihan Ganda Terlampir Terlampir
( Aplikasi Quizizz)
2. Sikap Observasi Terlampir Terlampir
Lembar pengamatan
Lembar pengamatan
3. Keterampilan Penilaian presentasi Terlampir Terlampir
Kinerja

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Pembelajaran Remedial
 Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan
penilaian pengetahuan bagi peserta didik yang mendapat nilai di

6
bawah 75.
 Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan pembelajaran
remedial, penugasan, dan tutor sebaya berdasarkan indikator
pembelajaran yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik.
 Pembelajaran remedial untuk satu rombongan belajar dilakukan
apabila peserta didik memperoleh nilai di bawah 75 setelah diadakan
penilaian pengetahuan.
b. Pengayaan
Peserta didik yang mendapat nilai di atas 75 diberikan tugas mengkaji
materi aplikasi/penerapan dan/atau soal-soal HOTS (Higher Ordered
Thinking Skill).
Langsa, September 2022
Mengetahui:
Kepala SMA Cut Nyak Dhien Guru Mata Pelajaran,

(Muhammad Rizky, S.Pd,.Gr) (Rianti Astelita, S.Pd)


NIP. NIP.

Lampiran 1

7
Materi Pembelajaran
Mekanisme pembekuan darah
adalah kondisi menggumpalnya darah di sekitar luka, untuk menghentikan perdarahan
yang terjadi. Mekanisme ini otomatis dilakukan oleh tubuh supaya tubuh nggak kehilangan terlalu
banyak darah saat terluka.
Seperti apa sih, proses pembekuan darah pada manusia? Yuk, kita cari tahu!
Proses Pembekuan Darah
Ketika kita terluka dan mengeluarkan darah, trombosit akan segera melekat di dinding jaringan
pembuluh darah dan membentuk sumbatan yang bisa memberikan perlindungan
darurat, supaya darah yang keluar nggak berlangsung secara terus-menerus. Nah, mekanisme ini
bisa digambarkan dengan skema berikut. Check it out!

Jadi, ketika kita terluka dan berdarah, trombosit akan pecah dan mengeluarkan enzim
trombokinase. Trombokinase ini akan mengubah senyawa protrombin menjadi
trombin dengan bantuan Ca2+ (kalsium) dan vitamin K. Selanjutnya, trombin akan mengubah
protein fibrinogen yang ada di plasma darah menjadi benang-benang fibrin. Benang-benang
fibrin inilah yang akan menyumbat luka, sehingga darah berhenti mengalir.
Nah, sudah paham kan, bagaimana proses pembekuan darah terjadi?
"Sudah paham sih, tapi sekarang malah jadi kepikiran hal lain, nih! Kenapa ya, darah kita warnanya
merah? Bukannya kita juga punya sel darah putih?"
Pertanyaan bagus, Ucup! Eh, salah, maksudnya teman-teman! Tapi, untuk menjawab pertanyaan
itu, kita harus membahas komponen-komponen penyusun darah, nih. Yuk, kita bahas!

8
Penggolongan Darah

Jika jumlah besar darah yang hilang selama operasi atau kecelakaan, pasien
dapat mengalami syok dan kematian kecuali dilakukan transfusi atau infus. Transfusi
adalah transfer darah atau komponen darah dari satu orang ke orang lain. Ketika jumlah
besar darah yang hilang, sel-sel darah merah harus diganti untuk mengembalikan
kapasitas eritrosit membawa oksigen.
Pada awalnya upaya untuk transfusi darah dari satu orang ke orang lain sering
tidak berhasil karena mengakibatkan reaksi transfusi, termasuk terjadinya pembekuan
dalam pembuluh darah, kerusakan ginjal, dan kematian. Sekarang diketahui bahwa reaksi
transfusi disebabkan oleh interaksi antara antigen dan antibodi. Antigen adalah zat yang
dapat memicu mekanisme pertahanan tubuh yang disebut respon imun. Kebanyakan
antigen adalah protein.
Permukaan erittrosit memiliki molekul yang disebut antigen dan dalam plasma
terdapat molekul yang disebut antibodi. Antibodi sangat spesifik, yang berarti bahwa
setiap antibodi dapat menggabungkan hanya dengan antigen tertentu. Ketika antibodi
dalam plasma mengikat ke antigen di permukaan sel eritrosit maka akan terbentuk
jembatan molekuler yang menghubungkan sel-sel eritrosit. Akibatnya terjadi aglutinasi
atau menggumpal. Kombinasi antibodi dengan antigen juga dapat menyebabkan reaksi
hemolisis. Karena kombinasi antigen-antibodi dapat menyebabkan aglutinasi, antigen
sering disebut agglutinogen dan antibodi disebut aglutinin.
Antigen pada permukaan eritrosit telah dikategorikan ke dalam kelompok-
kelompok darah, dan lebih dari 35 kelompok darah, yang sebagian besar jarang terjadi,
telah diidentifikasi. Untuk transfusi, kelompok darah ABO dan Rh adalah yang paling

Penggolongan darah sistem ABO


Penggolongan darah sistem ABO didasarkan pada ada atau tidaknya dua antigen
pada permukaan eritrosit, yaitu antigen A dan antigen B. Seperti semua antigen, antigen
pada eritrosit merupakan sifat yang diturunkani dan tetap tidak berubah dari lahir sampai
meninggal. Golongan darah ABO dibagi menjadi empat jenis kemungkinan, yaitu A, B,
AB, dan O. Tabel 2 berikut ini menyajikan antigen dan antibodi yang terdapat dalam setiap
golongan darah.

9
Tabel 2. Antigen dan Antibodi dalam golongan darah tipe ABO

GOLONGAN DARAH ANTIGEN DI ERITROSIT ANTOBODI DALAM PLASMA


A A A
B B B
AB A, B Tidak ada
O Tidak ada a, b

Gambar 20. Karakteristik Antigen dan Antibodi dalam Golongan Darah ABO (Stanley,
2009)

Karena antibodi anti-A dan anti-B menyebabkan penggumpalan eritrosit dengan


antigen A dan B, masing-masing, jenis darah ABO mudah ditentukan. Hal ini dapat
dilakukan dengan menempatkan sampel darah pada kaca objek . Masing-masing darah
dalam slide kaca diteteskan satu tetes serum, satu sampel darah ditetesi serum yang
mengandung antibodi anti-A dan serum yang mengandung antibodi anti-B ditambahkan ke
yang lain. Pola aglutinasi yang terjadi pada tetes darah yang diuji ditunjukkan pada Tabel 3.
dan Gambar 21. berikut ini.

Tabel 3. Pola Aglutinasi pada penetuan golongan darah sistem ABO

GOLONGAN DARAH SERUM ANTI A + DARAH SERUM ANTI B + DARAH

10
A Aglutinasi Tidak ada aglutinasi
B Tidak ada aglutinasi Aglutinasi
AB Aglutinasi Aglutinasi
O Tidak ada aglutinasi Tidak ada aglutinasi

Gambar 21. Penentuan Golongan Darah sistem ABO (Goodenough & McGuire, 2012)

Seperti yang telah disebutkan di atas, penggolongan darah penting untuk proses
transfusi. Ttransfusi darah dilakukan dengan golongan darah yang sama, kecuali dalam
kondisi darurat. Ketika jenis darah yang berbeda harus digunakan, sangat penting bahwa
antigen dari darah yang ditransfusikan bersifat kompatibel dengan antibodi darah
penerima. Sebagai contoh, darah dengan antigen A atau B tidak dapat diberikan kepada
pasien yang darahnya mengandung antibodi anti-A atau anti-B. Mengingat hal ini dan
pola antigen dan antibodi dalam jenis darah ABO, kompatibilitas jenis darah untuktransfusi
dapat ditentukan.
Tabel 4 berikut ini menunjukkan jenis darah ABO yang digunakan untuk
transfusi dan jenis darah yang menerimanya. Perhatikan tabel 4 tersebut, terlihat bahwa
golongan darah AB dapat menerima darah dari semua jenis golongan darah baik A, B, O
dan jenis darah O dapat diberikan untuk semua jenis darah ABO. Oleh karena itu, golongan
darah AB darah kadang-kadang disebut penerima/resipien universal, dan golongan darah
O dikenal sebagai donor universal.

Tabel 4. Tipe Golongan Darah Untuk Proses Transfusi


GOLONGAN DARAH GOLONGAN DARAH GOLONGAN DARAH
DONOR YANG DONOR YANG BISA
RESEPIEN
DIUTAMAKAN MENYUMBANG

11
A A O
B B O
AB AB A, B, O
O O TIDAK ADA

Sistem Rhesus (Rh)


Antigen A dan B bukan satu-satunya antigen penting yang ditemukan pada
permukaan eritrosit. Ada atau tidak adanya faktor Rh juga merupakan komponen penting
dari golongan darah. Nama Rh berasal dari nama monyet rhesus, dimana antigen Rh
pertama kali ditemukan. Orang-orang yang memiliki antigen Rh pada eritrositnya mereka
dianggap memiliki Rh-positif (+), dan jika tidak ada antigen Rh di eritrositnya , individu
tersebut dianggap mempunyai Rh-negatif (-). Orang dengan Rh-negatif tidak akan
membentuk antibodi anti-Rh kecuali ia telah terkena antigen Rh. Untuk alasan ini,individu
Rh-negatif harus diberikan darah hanya dari darah Rh-negatif ketika ditransfusi. Jika
diberikan darah Rh-positif, maka akan merangsang produksi antibodi anti-Rh. Reaksi
transfusi tidak akan terjadi pada transfusi pertama, karena butuh waktu bagi tubuh untuk
membuat antibodi anti-Rh. Namun, setelah transfusi kedua dari darah Rh-positif, antibodi
dalam plasma penerima akan bereaksi dengan antigen pada eritrosit dari darah yang
disumbangkan. Reaksi ini dapat menyebabkan kematian pasien.
Masalah yang sama terjadi pada eritroblastosis fetalis (penyakit hemolitik pada
bayi baru lahir), yaitu kelainan darah pada bayi baru lahir yang disebabkan penghancuran
eritrosit janin oleh antibodi maternal. Ketika seorang wanita dengan darah Rh - hamil anak
pertama dengan Rh+, beberapa eritrosit Rh+ mungkin secara tidak sengaja masuk ke darah
ibu karena rusaknya pembuluh darah plasenta. Hal ini paling sering terjadi selama
persalinan. Pengenalan eritrosit janin (Rh+) dengan antigen Rh memicu penumpukan
antibodi anti-Rh dalam darah ibunya. Penumpukan berjalan lambat, tapi ibu telah menjadi
peka terhadap antigen Rh. Eritroblastosis fetalis dapat berkembang pada Kehamilan
berikutnya dengan janin Rh+ karena antibodi anti Rh dalam darah ibu mudah melewati
plasenta masuk ke dalam darah janin dan menggumpalkan eritrosit janin . Jika sejumlah
besar eritrosit menggumpal dan hancur, kemampuan janin untuk mengangkut oksigen
menurun. Menanggapi konsentrasi oksigen menurun, jaringan pembentuk darah janin
meningkatkan produksi eritrosit. Dalam upaya untuk mempercepat menghasilkan eritrosit,
sejumlah besar sel darah merah yang belum matang disebut erythroblasts dilepaskan ke

12
dalam darah. Sel-sel yang belum dewasa ini tidak mampu membawa oksigen seperti sel
darah merah yang matang.
Penghancuran sejumlah besar eritrosit menghasilkan efek berbahaya lainnya.
Hemoglobin dibebaskan dari eritrosit dapat mengganggu fungsi normal ginjal dan dapat
menyebabkan gagal ginjal. Pemecahan hemoglobin dalam jumlah besar membentuk
kelebihan bilirubin, empedu pigmen kuning yang menghasilkan penyakit kuning.
Kekurangan oksigen dan konsentrasi bilirubin yang berlebihan dalam darah janin dapat
menyebabkan kerusakan otak pada bayi yang menderita.

Gambar 22. Ketidaksesuaian Rh dapat terjadi ketika seorang wanita Rh-negatif (-) hamildengan
bayi Rh-positif (+) jika wanita tersebut sebelumnya telah terkena Rh (+)

Transfusi Darah
Darah merupakan komponen yang sangat penting dalam tubuh manusia. Cairan yang
paling vital dalam jasad manusia itu terdiri atas 4 golongan, yaitu A, B, AB, O. Jenis golongan
darah itu terkait langsung dengan proses pendonoran darah dari pendonor ke penerima.
Karena harus disesuaikan jenis golongan darah antara pendonor dengan penerima.

Kesalahan dalam pengenalan golongan darah akan berakibat fatal, atau membahayakan
nyawa penerima, karena terjadi pembekuan darah akibat bertemunya antigen yang berbeda.

Salah satu proses transfer darah antarmanusia yang paling dikenal di seluruh dunia,
termasuk Aceh tentunya, adalah transfusi darah. Secara definisi, transfusi darah adalah
proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (resipien). Darah
yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan komponen darah.

13
Lembaga kesehatan dunia, WHO, menetapkan jumlah persediaan darah yang ideal di suatu
negara, minimal 2% dari jumlah penduduk. Di Indonesia seharusnya mempunyai stok darah
4,5 juta sampai 4,8 juta kantong darah per tahun. Namun yang baru bisa terpenuhi hanya 2
juta kantong darah, dimana 64 persennya diolah menjadi komponen darah.

Hal yang menyebabkan kurangnya persediaan darah di Indonesia adalah kurangnya


kesadaran masyarakat, tentang pentingnya mendonorkan darah. Berikut seputar informasi
penting tentang donor darah;

1. Pengertian Donor Darah

Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela, untuk
disimpan di bank darah dan kemudian dipakai pada transfusi darah. Transfudi darah adalah
proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (resipien),
dimana darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan komponen darah.

2. Syarat Donor Darah

 Usia 20 -50 tahun (bagi yang rutin donor sampai usia 70 tahun)

 Berat Badan minimal 50 kg

 Tekanan Darah 110 – 130 (sistole) dan 70 – 90 (diastole)

 Kondisi badan sehat pada saat donor darah (tidak demam atau menderita influenza)

 Tidak sedang minum obatobatan (missal :antibiotic, anti nyeri) dalm 1 minggu terakhir

 Tidak memiliki riwayat penyakit : liver (hepatitis), sifilis, malaria, hemophilia, jantung,
alergi, asma, diabetes melitus, ginjal, epilepsi, HIV-AIDS.

 Istirahat malam minimal 6 jam

 Tidak dalam keadaan hamil, menyusui dan menstruasi

3. Manfaat Donor

Darah Bagi Anda yang rutin mendonorkan darahnya 3 bulan sekali, akan banyak manfaat
yang didapat. Antara lain adalah;

 Mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh

 Menurunkan risiko penyakit jantung (berdasarkan British Journal Heart)

 Menanamkan jiwa sosial

 Sekali donor dapat menyelamatkan 3 nyawa pasien

14
 Meningkatkan produksi sel darah merah

 Membantu menurunkan berat badan

 Meningkatkan kesehatan psikologis

 Membantu membakar kalori.

 Meningkatkan kapasitas paru-paru dan ginjal

 Mencegah stroke dan menurunkan kolesterol.

Masih banyak mamfaat lain yang diperoleh dari donor darah yang kita lakukan untuk
menunjang kesehatan kita sendiri dan orang yang menerima donor darah tentunya.

4. Kesimpulan

Transfusi darah adalah memindahkan darah dari seseorang kepada orang lain karena
kepentingan medis. Islam sendiri telah membolehkan kegiatan transfusi darah dilakukan,
karena tindakan transfusi darah dapat menyelamatkan jiwa orang seseorang. Sedangkan
tujuan transfusi darah adalah untuk memelihara dan mempertahankan kesehatan donor,
memelihara keadaan biologi darah atau komponen darah agar lebih bermanfaat. Memelihara
dan mempertahankan volume darah yang normal pada peredaran darah, mengganti
kekurangan komponen seluler atau kimia darah, meningkatkan oksigenasi jaringan,
memperbaiki fungsi hemostatis dan tindakan terapi khusus tertentu.

Oleh karena kebutuhan darah di Indonesia umumnya dan Aceh khususnya masih sangat
kurang, maka diharapkan kepada semua masyarakat, kepala dinas provinsi dan kabupaten /
kota, dan stake holder/LSM yang peduli kesehatan, supaya dapat mengajak anggotanya untuk
mendonorkan darah secara rutin (selang 3 bulan) untuk terpenuhinya darah yang sangat
dibutuhkan untuk menyelamatkan jiwa orang lain.

Semoga dengan tulisan ini dapat memberikan pencerahan kepada kita semua bahwasanya
darah yang kita donorkan dapat menyelamatkan nyawa orang lain.

Lampiran 2

LEMBAR KERJA PESERTA


DIDIK (LKPD)

15
SISTEM SIRKULASI
(Pertemuan 1)

Kelompok : ………………………………………………………….
Anggota : 1. ………………………………………………………….
2 ………………………………………………………….
3 ………………………………………………………….
4 ………………………………………………………….
5 ………………………………………………………….

A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dengan baik
2. Peserta didik mampu menganalisis hubungan struktur dan fungsi sel darah dengan
mekanisme pembekuan darah serta terkait dengan bioprosesnya dengan benar melalui
kegiatan diskusi kelompok dan presentasi.

B. Aktivitas
Fase 1 (orientasi peserta didik terhadap masalah)
1. Bacalah artikel berikut ini !
“ Viral Lintah Hidup Bersarang di Hidung Anak 4,5 Tahun dari Solo, hampir sebulan tak
berhenti mimisan”
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4687540/viral-lintah-hidup-bersarang-di-hidung-anak-45-
tahun-dari-solo
Jakarta - Di Facebook viral foto seorang anak dengan hidung tampak berdarah. Dalam keterangan
disebut kalau sang anak hampir sebulan tak bisa berhenti mimisan dan setelah diperiksa ternyata
penyebabnya ada lintah hidup di hidung.
"Cuma berbagi....agar tidak terjadi kepada semua anak" teman..sahabat..saudara ...sekalian
Anak Q Izan tiap hari mimisan...selama hampir satu bulan ini....sudah aq periksakan k
dokter...jawabanya...katanya kecapekan..dan panas dalam..dan sdh d kasih obat....terakhir tadi
malam...jam set 12 malam..mimisan dan setelah d bersihkan istri saya masih ada kotoran
menyerupai..agar"...ketika mau d bersihkan istri saya...kotoran itu bergerak malah masuk..ke dalam
hidung..karena takut..kmudian segera istri saya membawa Dex Izan...ke rumah sakit..ternyata betul ada
hewan lintah yg masuk dalam hidung anak saya..dan...alhamdulillah sudah d tangani..tim dokter dr RS
Moewardi...sudah bisa dkeluarkan..."

Dalam waktu kurang dari sehari unggahan viral di antara pengguna Facebook lain. Hingga
Jumat (30/8/2019) unggahan sudah dibagikan lebih dari 1,8 ribu kali dan mengundang lebih
dari 600 komentar.

Sang pemilik akun, Ardiyatsa Hamizan Eka Putra, bercerita kepada detikHealth bahwa foto
viral memang benar anaknya sendiri. Pria berusia 39 tahun dari Solo tersebut tidak
menyangka kalau kisah yang dialami anak 4,5 tahunnya akan mendapat banyak respons.

16
"Saya juga kaget kalau viral karena tadinya cuma sebatas teman-teman saja sama sama istri.
Masih ada tuh (lintahnya -red) di meja belum saya buang. Pada pengen liat karena ada yang
percaya ada yang enggak," ujar pria yang akrab disapa Puji ini saat dihubungi detikHealth.

Tuliskan permasalahan yang anda temukan setelah membaca artikel tersebut!


.............................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................................

Fase 2 Organisasi peserta didik untuk belajar

Peserta duduk duduk bersama anggota kelompok

Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok


Berdiskusilah bersama teman sekelompok anda untuk menjawab pertanyaan
–pertanyaan berikut ini

1. Jelaskan secara terperinci faktor-faktor apa saja yang berperan dalam


proses pembekuan darah?
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
2. Buatlah bagan mekanisme pembekuan darah!
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
3. Jelaskan secara terperinci mekanisme proses pembekuan darah,
berdasarkan bagan yang telah kalian buat!
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

17
4. Apa saja peran positif dan negatif dari gigitan lintah dalam kesehatan!
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................

Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


Berdiskusilah bersama teman kelompok anda, untuk memecahkan solusi
permasalahan. Persentasikan hasil kerja kelompok anda di depan kelas

Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


Peserta didik dan guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah yang telah dibuat.

18
KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN MEKANISME PEREDARAN
MANUSIA

Kelas/ Level Bentuk Nomor


Tujuan Pembelajaran Sub Materi Indikator Soal Skor
Semester Kognitif Soal Soal
3.6.2 Menganalisis Mekanisme XI/1 Disajikan deskripsi tentang C4 PG 1 16
mekanisme sistem zat yang menghambat proses
sistem pembekuan pembekuan darah , peserta
pembekuan darah, didik dapat menganalisis
darah pada reaksi dari zat tersebut
manusia. (C4) terhadap pembekuan darah.
Disajikan skema mekanisme C3 PG 2 16
proses pembekuan darah
pada, peserta didik dapat
menentukan bagian yang
ditunjuk.
Peserta didik dapat C2 PG 3 16
memperkirakan nama enzim
yang dikeluarkan oleh
protombin
Disajikan ciri-ciri sel C2 PG 4 16
darah, peserta didik dapat
menunjukkan ciri-ciri dari
salah satu sel darah

Peserta didik dapat C4 PG 5 16


menganalisis penyebab
penggumpalan darah
seseorang
Disajikan beberapa jenis C2 PG 6
protein, peserta didik dapat
menentukan protein yang
berperan dalam proses
pembekuan darah
Disajikan deskripsi peristiwa C4 PG 7
pendarahan. Peserta didik
dapat mengaitkan peristiwa
tersebut dengan pembekuan
darah.

LAMPIRAN SOAL EVALUASI/ULANGAN HARIAN

1. Natrium sitrat dapat mencegah darah membeku, sebab....


a. Mengendapkan ion Ca 2+ dan darah
b. Menghambat peahnya trombosit
c. Menghambat kerja protrombin
d. Menetralkan antibodi dan serum
e. Menghambat pembentukan vitamin K

2. Perhatikan skema berikut ini :


Trombosit dan sel-sel
darah yang rusak 1....

Ca 2+ + vitamin
Protrombin 2. ..

3……
Fibrin

Pada skema mekanisme pembekuan darah di atas, apakah yang ditunjukkan nomor 1, 2, dan 3 berturut-turut?
a. Tromboplastin, fibrinogen, trombin
b. Fibrinogen, trombin, tromboplastin
c. tromboplastin, trombin, fibrinogen
d. trombin, fibrinogen, tromboplastin
e. trombin, tromboplastin, fibrinogen

3. Ketika keping darah telah pecah, maka akan mengeluarkan sebuah enzim. Enzim tersebut dinamakan dengan …
a. Protrombin
b. Trombokinase
c. selulose
d. Fibrin
e. Fibrinogen

4. Perhatikan ciri sel dibawah ini

1. Memiliki inti sel


2. Mengandung hemoglobin
3. Berperan dalam pembekuan darah
4. Memiliki sifat pagosit
5. Memiliki urutan yang lebih kecil dari eritrosit
Ciri diatas yang menunjukkan leukosit adalah.......
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 4
E. 2 dan 5

5. Penggumpalan yang terjadi akibat transfusi darah yang tidak sesuai dengan penerima adalah......
A. Aglutinogen eritrosit donor menyerang aglutinin yang lain
B. Aglutinin dalam eritrosit menyerang aglutinogen
C. Aglutinogen resipien menggumpalkan aglutinogen donor
D. Aglutinogen dalam eritrosit donor digumpalkan aglutinogen resipien
E. Aglutinin resipien menggumpalkan aglutinogen donor

6. Perhatikan jenis-jenis protein berikut:


1. Albumin
2. Fibrin
3. Protombin
4. Imunoglobin
5. Trombin
6. Hemoglobin
Jenis protein yang berperan dalam proses pembekuan darah adalah....
Pilihan jawaban
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 5
C. 1, 4, dan 6
D. 2, 3, dan 5
E. 2, 4, dan 6

7. Renita mengalami pendarahan hebat setelah melahirkan bayi pertamanya beberapa menit yang lalu. Khawatir masalah
ini akan berdampak buruk terhadap kondisi pasien, tim dokter dengan sigap segera melakukan pemeriksaan. Hasil
diagnosis dokter menyatakan bahwa tubuhnya Renita mengalami kekurangan vitamin K. Apa keterkaitan antara
pendarahan yang dialami oleh Renita dengan kekurangan vitamin K?
A. Vitamin K mengaktifkan protein trombin dari protrombin
B. Vitamin K menonaktfikan protein fibrinogen dari trombokinase
C. Vitamin K mengaktifkan protein protrombin menjadi trombin
D. Vitamin K menonaktfikan protein fibrin dari fibrinogen
E. Vitamin K mengaktifkan protein trombin menjadi fibrinogen

Rubrik Penilaian Pengetahuan ,Tes Tertulis (Ulangan Harian) :

Skor Perolehan
Nilai = x 100
Skor maksimu
LEMBAR KINERJA PRESENTASI
Aspek Pengamatan (Skor 1 – 4)
Jumlah
No Nama Peserta Didik Mengajukan Menjawab Memberikan Nilai Kriteria
Skor
Pertanyaan Pertanyaan Pendapat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
RUBRIK PENILAIAN

No Aspek Penilaian Pedoman Pemberian Nilai Skor


1 Mengajukan 1. Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan tetapi menyimpang dari materi yang 1
Pertanyaan dipelajari
2. Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan sesuai dari materi yang dipelajari 2
3. Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan sesuai dari materi yang dipelajari 3
dengan jelas
4. Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang dipelajari 4
dengan jelas, tepat dan logis
2 Menjawab 1. Peserta didik dapat menjawab pertanyaan tetapi salah 1
Pertanyaan 2. Peserta didik dapat menjawab pertanyaan tetapi masih kurang tepat 2
3. Peserta didik dapat menjawab pertanyaan dengan jelas 3
4. Peserta didik dapat menjawab pertanyaan dengan jelas, tepat dan logis 4
3 Memberikan 1. Peserta didik dapat memberikan pendapat tetapi menyimpang dari materi yang 1
Pendapat dipelajari
2. Peserta didik dapat memberikan pendapatnya sesuai dengan materi yang dipelajari 2
3. Peserta didik dapat memberikan pendapatnya sesuai dengan materi yang dipelajari 3
dengan jelas
4. Peserta didik dapat memberikan pendapatnya sesuai dengan materi yang dipelajari 4
dengan jelas, tepat dan logis

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria :
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

∑ 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
Nilai = × 100
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥

Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = < 60 : Kurang

Penilaian Aspek Afektif

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Skor (1 – 4)
Jumlah
No Nama Peserta Didik Rasa Ingin Bertanggung Kriteria
Disiplin Skor
Tahu Jawab
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Skor (1 – 4)
Jumlah
No Nama Peserta Didik Rasa Ingin Bertanggung Kriteria
Disiplin Skor
Tahu Jawab
18
19
20

RUBRIK PENILAIAN

No Aspek Penilaian Pedoman Pemberian Nilai Skor


1 Rasa Ingin Tahu 1. Mengajukan pertanyaan minimal satu kali dalam tiap pertemuan kepada guru atau 4
teman
2. Aktif mencari informasi untuk memecahkan masalah atau fenomena yang disajikan
3. Memperhatikan penjelasan yang diberikan Guru
Hanya 2 dari 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 1 dari 3 kriteria yang terpenuhi 2
Tidak ada kriteria yang terpenuhi 1
2 Disiplin 1. Hadir di kelas tepat waktu 4
2. Menyelesaikan LKPD sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
3. Mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
Hanya 2 dari 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 1 dari 3 kriteria yang terpenuhi 2
Tidak ada kriteria yang terpenuhi 1
3 Bertanggung 1. Mengerjakan soal evaluasi belajar sendiri 4
Jawab 2. Mengikuti arahan yang disampaikan oleh guru
3. Menyelesaikan tugas dan kegiatan pembelajaran dengan baik tanpa ada yang
ditinggalkan
Hanya 2 dari 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 1 dari 3 kriteria yang terpenuhi 2
Tidak ada kriteria yang terpenuhi 1
PENILAIAN
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria :
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

∑ Skor perolehan
Nilai = × 100
Skor Maksimal

Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = < 60 :Kurang

Anda mungkin juga menyukai