(RPP)
DISUSUN OLEH:
NINING RIYANTI
2003220141
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) peserta didik dapat mengaplikasikan
pemahaman tentang prinsip-prinsip sistem imun untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia dengan kekebalan yang dimilikinya melalui program immunisasi sehingga dapat
terjaga proses fisiologi di dalam tubuh serta terampil dalam menyajikan data jenis-jenis
imunisasi (aktif dan pasif) dan jenis penyakit yang dikendalikannya dengan baik dan benar,
sehingga peserta didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME,
menumbuhkan prilaku disiplin, jujur, aktif, responsip, santun, bertanggungjawab, dan
kerjasama.
C. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
No Kompetensi Dasar (KD) No Kompetensi Dasar (KD)
Menganalisis peranan sistem imun Melakukan kampanye pentingnya
dan imunisasi terhadap proses partisipasi masyarakat daalam program
fisiologi di dalam tubuh imunisasi serta kelainan dalam sistem
3.14 4.14 imun
Indikator Pencapaian
Indikator Pencapaian Kompetensi
No Kompetensi No
(IPK)
(IPK)
Menyajikan data (C6) hasil analisis
Menelaah (C4) jenis-jenis
3.14.1 4.14.1 melalui presentasi
pertahanan tubuh.
Mendiferensiasikan (C4) jenis
3.14.2
pertahanan tubuh spesifik antara
antigen dan antibodi
Menganalisis (C4)mekanisme
3.14.3
pertahanan tubuh
D. Materi Pembelajaran
No Materi
1 Faktual Tubuh manusia memiliki dua macam mekanisme pertahanan tubuh,
yaitu pertahanan non Spesifik (alamiah) dan pertahanan tubuh spesifik
(adaptif).
2 Konseptual Antigen, zat yang merangsang respons imunitas, terutama dalam
menghasilkan antibodi.
Antibodi, protein larut yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai
respons terhadap keberadaan antigen dan akan bereaksi dengan antigen
tersebut.
3 Prosedural Pertahanan tubuh non spesifik meliputi : Pertahanan Fisik, Kimia, dan
Mekanis terhadap Agen Infeksi (Kulit, Membran mukosa, Cairan tubuh
yang mengandung zat kimia antimikroba, Pembilasan oleh air mata,
saliva, dan urine), fagositosis garis pertahanan ke-2 bagi tubuh melalui
proses penelanan dan pencernaan mikroorganisme dan toksin yang
berhasil masuk ke dalam tubuh.(dilakukan oleh neutrofil dan makrofag),
Inflamasi yaitu reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera, yang
ditandai dengan kemerahan, panas, pembengkakan, nyeri, dan
kehilangan fungsi dan Zat Antimikroba Spesifik yang Diproduksi
Tubuh (interferon dan kompleen).
Pertahanan Spesifik (Adaptif), meliputi komponen Respons Imunitas
Spesifik, Interaksi Antibodi dan Antigen, Jenis Imunitas (Kekebalan
Tubuh), Sel-Sel yang terlibat dalam Respons Imunitas, Mekanisme
Respons Imunitas Humoral, Mekanisme Respons Imunitas Seluler
4 Metakognitif Menganalisis mekanisme pertahanan tubuh melalui pengamanatan
terhadap suatu kasus pemberian vaksin covid-19 yang berbeda terhadap
setiap orang.
G. Kegiatan pembelajaran
KEGIATAN INTI
• Melakukan brainstorming dimana peserta didik dihadapkan
pada pengamatan gambar/ video/animasi sistem kekebalan
tubuh. 15
https://tinyurl.com/videosntaks1
G. PENUTUP
• Peserta didik menyimpulkan hail pembelajaran pada pertemuan ini
• Peserta didik melakukan umpan balik/refleksi dan review mengenai materi yang
telah dikembangkan.
• Peserta didik menjawab pertanyaan/kuis (post test) dan mengumpulkan hasil
aktivitas belajarnya.
• Guru memberikan penghargaan pada individu/kelompok peserta didik yang
berkinerja baik dan memberikan penugasan untuk mempelajari materi pertemuan
berikutnya, serta mengucapkan salam penutup.
H. Penilaian
Teknik dan Bentuk Penilaian
Teknik Instrumen Rubrik
No. Aspek Bentuk Penilaian
Penilaian Penilaian Penilaian
Pengetahuan
1. Tes Tulis Pilihan Ganda Terlampir terlampir
(Kognitif)
Keterampilan Instrumen Penilaian
2. Penugasan Terlampir terlampir
(Psikomotor) Presentasi
Sikap Instrumen Penilaian
3. Observasi Terlampir terlampir
(Afektif) Sikap
Mengetahui, Cimanggung, 24 November 2022
Guru SMAN Cimanggung Guru
Ketika sistem kekebalan tubuh bawaan tidak mampu dalam melawan patogen, maka kekebalan adaptif akan
mengambil alih. Kemudian, ia bereaksi dengan berbagai cara untuk melawan ancaman berbahaya bagi tubuh.
• Ketika adanya infeksi lokal yang disebabkan oleh bakteri, maka imunitas merespon dengan membentuk
peradangan.
• Ketika terjadi infeksi umum seperti flu, sistem kekebalan akan menghasilkan respon seperti demam.
Peradangan yang terjadi dalam tubuh berperan untuk membantu melawan ancaman penyakit. Namun, peradangan
yang terjadi dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai risiko, lho.
Salah satu faktor yang memperburuk kondisi peradangan adalah pola makan yang buruk, obesitas, dan gaya hidup
pasif. Akibatnya – tubuh akan mengalami peradangan kronis. Dan, memicu sejumlah penyakit seperti
jantung, penurunan kognitif, dan penuaan dini.